Amiratu Assadia1), Agus Saputra2), Rahmadi3), Nurul Fatihah4), Daharia5)
Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Sulawesi Barat Jln. Prof Baharuddin Lopa Talumung, Majene Tlp/Fax(0422) 22559 Kode Pos: 91413 Email : amira@mhs.unsulbar.ac.id
Abstrak- Dilakukan percobaan mengenai penentuan muatan elementer elektron dengan
percobaan tetes minyak milikan. Percobaan ini bertujuan untuk menentukan besar muatan elementer partikel elektron. Metode yang digunakan untuk mengamati tetesan minyak ialah metode jatuh-naik, yaitu dengan cara mengukur waktu yang dibutuhkan oleh tetesan minyak untuk bergerak naik turun. Berdasarkan hasi percobaan diperoleh besar muatan elementer yaitu 1,47 × 10−19 C, sedangkan menurut teori yaitu 1,6022× 10−19 𝐶.
Kata Kunci: Muatan Elementer Elektron, Tetes Minyak Milikan
I. PENDAHULUAN Fletcher dan saya, yang telah bekerja bersama-
Pengukuran muatan elementer telah sama dalam eksperimen ini sejak Desember diupayakan oleh Thompson sejak berhasil 1909 telah mempelajari tetes minyak ini antara menentukan nilai e/m untuk elektron. Dalam bulan Desember dan Mei sebanyak satu hingga eksperimennya, Thompson menggunakan dua ribu tetesan minyak yang memiliki muatan “kamar kabut” (cloud chamber) temuan C.T.R. mula-mula antara 1 dan 150, dan kami lakukan Wilson. Tetapi Thompson gagal. dengan berbagai jenis zat, seperti minyak, Metode Thompson kemudian diperbaiki raksa, dan gliserin, dan dalam setiap kasus kami oleh H. A. Wilson dengan cara melakukan temukan bahwa muatan dari sebuah tetesan pengukuran dua jenis kecepatan yaitu kecepatan sebenarnya merupakan sebuah perkalian dari ke bawah akibat berat tetesan, dan kecepatan ke nilai muatan terkecil yang kami ketahui muatan atas akibat pengaruh medan listrik. Dari kedua tersebut berasal dari udara yang ditangkap oleh pengukuran kecepatan ini, Wilson menentukan tetesan.” Muatan terkecil ini merupakan muatan massa dan muatan tetesan. elementer e. Dalam masa perkembangan inilah, pada Pada percobaan kali ini, yang akan tahun 1907 Robert Andrews Millikan dan L. ditentukan adalah nilai muatan elementer e Begeman memulai penelitiannya pada topik yang terdapat dalam sebuah tetesan minyak yang sama. Bersamaan Begeman, Millikan milikan dengan menggunakan perangkat membuat perangkat yang sama dengan kamar eksperimen milikan oil drop. Satu muatan yang kabut Wilson. Tetapi dengan sebuah baterai paling fundamental adalah besarnya muatan berdaya tinggi yang dimilikinya saat itu, elektron atau sebuah proton, yang dinyatakan Millikan dapat menghasilkan medan listrik oleh e. Niali e yang paling teliti yang tersedia yang jauh lebih besar dibandingkan dengan sewaktu penulisan buku ini adalah percobaan sebelumnya. Medan listrik yang 1,6021773(49) x 10-19 C. besar ini sangat membantu dalam mengamati Metode yang digunakan untuk tetesan air tunggal, bukan dalam bentuk kabut menentukan nilai elementer e adalah metode tetesan. Pada tahun 1909, Millikan akhirnya jatuh naik, yaitu menghitung kecepatan tetesan memublikasikan hasil pengukuran muatan minyak saat bergerak naik dan turun. Pergerak fundamental yang didasarkan atas pengamatan tetesan minyak yang ke atas disebabkan oleh tetesan air bermuatan ini. Muncul ide untuk adanya gaya elektrostatis, sedangkan tetesan mengganti air dengan minyak. Millikan minyak yang bergerak ke bawah disebabkan selanjutnya bekerja bersama Harvey Fletcher, oleh gaya gravitasi. Adapun gaya-gaya lain seorang mahasiswa pascasarjana bimbingannya yang mempengaruhi gerak tetesan minyak yang lain, dalam eksperimen tetesan minyak ini. adalah gaya Stokes. Gaya ini berpengaruh Pada tahun 1910 Millikan pertama kali karena tetesan minyak bergesakan dengan udara memublikasikan hasil pengukuran yang di sekitarnya. dilakukannya bersama Fletcher. Dalam Dengan adanya penjelasan diatas, maka makalah itu, Millikan menulis, “Tuan Harvey dilakukan percobaan tetes minyak Milikan dengan tujuan kita dapat menentuan besar koefisien viskositas η. Gaya yang dibutuhkan muatan elementer partikel electron. Berikut ini oleh tetesan minyak ketika bergerak ke atas, gambar penentuan muatan elementer elektron dengan percobaan tetes minyak milikan. 𝐹1 = −6𝜋ηr0 v1 (2)
Tetesan minyak yang bergerak dalam
pengaruh medan listrik E, memenuhi hukum Stokes, 𝐹2 = −6𝜋ηr0 v2 (3)
Resultan kedua gaya pada persamaan (2)
dan persamaan (3) sama dengan q0E yaitu, Gambar 1. Percobaan Tetes Minyak Milikan 𝑞0 𝑈 𝐸0 = 𝑑 = 𝐹1 − 𝐹2 = 6𝜋ηr0 d(v1 + v2 ) (4) Pada tahun 1910, R.A. Millikan berhasil Atau menunjukkan kuantisasi jumlah terkecil muatan 6𝜋ηr0 d(v1 +v2 ) listrik dengan menggunakan minyak yang 𝑞0 = (5) 𝑈 dikenal dengan metode tetesan. Dia mengamati Untuk menentukan muatan q0 kita perlu tetesan minyak yang dipengaruhi medan listrik mengetahui besar jari-jari tetesan r0. Nilai ini pada pelat vertikal kapasitor dengan jarak pelat diperoleh dari resultan gaya gravitasi F = -V. d, dan menentukan muatan tetesan q dengan ∆𝜌. 𝑔 dengan gaya Stokes, dimana ∆𝜌 adalah jari-jari tetesan r dan medan listrik E = U/d. perbedaan antara kerapatan udara dengan Dalam eksperimennya, dia menemukan bahwa minyak. Dengan demikian, muatan q sebagai kelipatan integral dari e muatan elementer, yaitu q = n.e. 4 0 = 𝐹 + 𝐹1 = − 3 𝜋𝑟03 ∆𝜌𝑔 + 6𝜋ηr0 v (6) Besar muatan satu elektron merupakan Atau muatan terkecil yang diketahui yakni 9ηv1 1.062 𝑥10−19 C, dan tandanya negatif. Karena 𝑟0 = √ (7) 2 ∆𝜌𝑔 sifatnya fundamental, diberi simbol e dan sering disebut sebagai muatan elementer. Karena Untuk penentuan nilai muatan q yang sebuah benda tidak dapat menerima dan lebih akurat, harus diperhitungkan bahwa mengeluarkan sebagian dari elektron, muatan gesekan Stokes mempunyai dua faktor koreksi total pada semua benda harus merupakan untuk jari-jari r yang sangat kecil. Persamaan kelipatan bilangan bulat darimuatan ini. Muatan terkoreksi untuk gaya gesekan Stokes listrik dengan demikian dapat terkuantisasi tergantung pada tekanan udara P, yang dapat (hanya ada dalam jumlah diskrit: 1e, 2e,3e, dan dituliskan sebagai seterusnya). 6𝜋ηrv Setiap fluida mempunyai kekentalan 𝐹= 𝑏 (8) 1+ yang menimbulkan gesekan pada benda yang 𝑟.𝑝
bergerak di dalamnya. Untuk benda berbentuk
bola yang bergerak dengan kecepatan v dalam Dengan b = 80 𝜇𝑚. ℎ𝑃𝑎 fluida yang kekentalannya , Stokes telah Jika dimisalkan A = b/p, diperoleh, menentukan besarnya gaya gesek dengan persamaan berikut : 𝐴2 𝐴 𝑟 = √(𝑟02 + 4 )− 2 (9) 𝐹𝑠 = −6𝜋𝑟𝑣 (1) Sehingga diperoleh muatan q sebagai, 𝑞0 Dimana adalah kekentalan fluida dan r 𝑞= 𝐴 1,5 (10) (1+ ) adalah jari-jari benda berbentuk bola, v adalah 𝑟
kecepatan gerak benda dalam fluida serta Fs
adalah gaya gesekan. Ada dua macam cara atau metode untuk Sebuah tetesan minyak berjari-jari r0 menentukan muatan q, yaitu metode ambang bergerak dengan kecepatan –v1 memenuhi dan metode jatuh naik. Metode ambang hukum stokes di dalam medium yang memiliki dilakukan dengan cara mengatur medan listrik sehingga gaya berat tetesan minyak tepat diimbangi oleh gaya listrik sedangkan metode dilakukan sampai 4 kali perhitungan waktu jatuh naik dilakukan dengan mengukur v1 dan naik dan jatuh. Kemudian, mengulangi v2 dalam pengaruh tegangan U. Metode jatuh- pengamatan untuk tetesan minyak yang lain naik menghasilkan nilai pengukuran yang lebih dengan langkah yang sama. Berikut adalah tepat dibandingkan metode ambang karena gambar rangkaian tetes minyak milikan. dalam metode jatuh-naik kecepatan v2 benar- benar diukur.
II. METODE EKSPERIMEN
Pada percobaan tetes minyak milikan bertujuan untuk menentukan besar muatan elementer partikel elektron yaitu dengan mengatomasi minyak dan menghitung besar muatannya. Pada percobaan ini, ada beberapa alat yang digunakan yaitu satu set alat eksperimen millikan oil drop, millikan suplay unit, tiga pasang kabel penghubung (50 cm, merah dan biru), satu set kabel penghubung (50 cm, hitam), Gambar 2. Rangkaian percobaan tetes minyak dan dua buah timer box. milikan Sebelum melakukan percobaan, pastikan seluruh komponen terpasang dengan benar. Dalam percobaan ini, praktikan menganalisis Kemudian memastikan eyepiece telah data yang didapat menggunakan persamaan terpasang dengan benar dan mikrometer okuler sebagai berikut: berada pada posisi vertikal agar skala pada 1. Kecepatan Tanpa Medan Listrik (vf) micrometer padat terbaca dengan jelas. Analisis Perhitungan 𝑥 Selanjutnya mengatur saklar U dan t ke keadaan 𝑣𝑓 = off. Langkah selanjutnya yang dilakukan yaitu 𝑡𝑓 menentukan jarak pengukuran pada skala yang Analisis Kesalahan terlihat Pada percobaan ini kita melakukan 𝑣 = 𝑥𝑡 −1 𝜕𝑣 𝜕𝑣 pengukuran setelah minyak melewati 20 tanda 𝑑𝑣 = | | 𝑑𝑥 + | | 𝑑𝑡 𝜕𝑥 𝜕𝑡 skala. Setelah jarak pengukuran sudah 𝜕(𝑥𝑡 −1 ) 𝜕(𝑥𝑡 −1 ) ditentukan, selanjutnya kita menyemprot 𝑑𝑣 = | | 𝑑𝑥 + | | 𝑑𝑡 𝜕𝑥 𝜕𝑡 atomizer hingga terlihat tetesan-tetesan minyak ∆𝑣 = |𝑡 −1 |∆𝑥 + |𝑥𝑡 −1 |∆𝑡 yang bergerak turun akibat ∆𝑣 𝑡 −1 ∆𝑥 + 𝑥𝑡 −2 ∆𝑡 adanya gaya gravitasi. Selanjutnya kita memilih = | | 𝑣 𝑥𝑡 −1 satu tetes untuk kemudian diamati. Setelah kita ∆𝑥 ∆𝑡 menemukan tetes minyak untuk diamati, ∆𝑣𝑓 = | + | 𝑣𝑓 nyalakan tegangan U agar tetesan-tetesan 𝑥 𝑡𝑓 ∆𝑣 𝑓 minyak tadi bergerak naik akibat adanya gaya 𝐾𝑅 = × 100% elektrostatis yang disebabkan oleh pemberian 𝑣𝑓 tegangan. Tegangan yang digunakan yaitu 2. Kecepatan Dalam Medan Listrik (v2) 420 volt dan bersifat konstan untuk setiap Analisis Perhitungan 𝑥 pengambilan data. Setelah tetesan 𝑣𝑟 = 𝑡𝑟 minyak telah berada pada skala yang Analisis Kesalahan ditentukan, saklar U dimatikan dan saklar t 𝑣 = 𝑥𝑡 −1 dinaikkan sehingga waktu pada timer box akan 𝜕𝑣 𝜕𝑣 berjalan dan mencatat waktu yang dibutuhkan 𝑑𝑣 = | | 𝑑𝑥 + | | 𝑑𝑡 𝜕𝑥 𝜕𝑡 oleh tetesan minyak untuk bergerak turun. 𝜕(𝑥𝑡 −1 ) 𝜕(𝑥𝑡 −1 ) Waktu ini dicatat sebagai 𝑡1 . 𝑑𝑣 = | | 𝑑𝑥 + | | 𝑑𝑡 𝜕𝑥 𝜕𝑡 Ketika tetesan berada pada skala ke-20, ∆𝑣 = |𝑡 −1 |∆𝑥 + |𝑥𝑡 −1 |∆𝑡 sklar U dinaikkan dan secara otomatis timer ∆𝑣 𝑡 −1 ∆𝑥 + 𝑥𝑡 −2 ∆𝑡 box akan berjalan dan mencatat waktu yang = | | 𝑣 𝑥𝑡 −1 dibutuhkan oleh tetesan untuk beregerak naik. ∆𝑥 ∆𝑡 Waktu ini dicatat sebagai t2. Pengamatan ini ∆𝑣𝑟 = | + | 𝑣𝑟 𝑥 𝑡𝑟 ∆𝑣 𝑟 − 1 𝐾𝑅 = × 100% 1 𝐴2 2 𝑣𝑟 ∆𝑟 = |2 (𝑟0 2 + 4 ) 2𝑟0 | ∆𝑟 3. Jari-jariTanpa Faktor Koreksi (r0) 1 Analisis Perhitungan − 1 𝐴2 2 (𝑟0 2 + ) 2𝑟0 ∆𝑟 2 4 9𝑣𝑓 ∆𝑟 = | | 2 𝑟0 = √ 2∆𝜌𝑔 1 − Analisis Kesalahan 𝐴2 2 2 ∆𝑟 = |(𝑟0 + 4 ) 𝑟0 ∆𝑟 | 9𝑣1 1/2 𝑟0 = ( ) 2∆𝜌𝑔 𝜕𝑟0 𝑟0 ∆𝑟0 ∆𝑟0 = | | ∆𝑣1 ∆𝑟 = | 1 | 𝑣1 (𝑟0 2 + 𝐴2 2 ) 1 9𝑣1 −1/2 9 4 ∆𝑟 ∆𝑟0 = | ( ) | ∆𝑣1 KR= × 100% 2 2∆𝜌𝑔 2∆𝜌𝑔 𝑟 6. Muatan Dengan Faktor Koreksi (q) 1 9𝑣1 −1/2 9 Analisis Perhitungan ( ) 2 2∆𝜌𝑔 2∆𝜌𝑔 𝑞0 ∆𝑟0 = | 1/2 | ∆𝑣1 𝑞= 𝐴 1,5 9𝑣1 (1+ ) (2∆𝜌𝑔) 𝑟 Analsis Kesalahan ∆𝑟0 9 9𝑣1 1/2 𝑞 = 𝑞0 (1 + 𝐴𝑟 −1 )−1,5 =| ( ) | ∆𝑣1 𝜕𝑞 𝜕𝑞 𝑟0 4∆𝜌𝑔 2∆𝜌𝑔 ∆𝑞 = | | ∆𝑞0 + | | ∆𝑟 ∆𝑟0 9 2∆𝜌𝑔 𝜕𝑞0 𝜕𝑟 =| ( )| ∆𝑣1 𝑟0 4∆𝜌𝑔 9𝑣1 ∆𝑞 = |(1 + 𝐴𝑟 −1 )−1,5 ∆𝑞0 |𝑞0 1 ∆𝑣1 + |𝑞0 (1 ∆𝑟0 = | ( )| 𝑟0 2 𝑣1 + 𝐴𝑟 −1 )−2,5 𝐴𝑟 −2 |∆𝑟 ∆𝑣1 ∆𝑞0 ∆𝑟 𝐴𝑟 −2 ∆𝑟0 = | |𝑟 𝑣1 0 ∆𝑞 = {| 𝑞0 |+| (1 + 𝐴𝑟 −1 ) | }𝑞 ∆𝑟 KR= 𝑟 0 × 100% ∆𝑞0 𝐴𝑟 0 ∆𝑞 = {| |+| 2 | }𝑞 4. Muatan Tanpa Faktor Koreksi (𝒒𝟎 ) 𝑞0 𝑟 (1 + 𝐴𝑟 −1 ) Analisis Perhitungan ∆𝑞0 𝐴∆𝑟 6𝜋𝑟0 𝑑 (𝑣𝑓 + 𝑣𝑟 ) ∆𝑞 = {| |+| 2 | }𝑞 𝑞0 = 𝑞0 𝑟 + 𝐴𝑟 𝑈 6. Jumlah Muatan (n) Analisis Kesalahan Analisis perhitungan 𝜕𝑞 𝜕𝑞 𝜕𝑞 𝑞 ∆𝑞0 = | 𝜕𝑟0 | ∆𝑟0 + |𝜕𝑣0 | ∆𝑣𝑓 + |𝜕𝑣0 | ∆𝑣𝑟 + 𝑛= 0 𝑓 𝑟 𝑒 𝜕𝑞 7. Muatan Elemneter Elektron (e) | 𝜕𝑈0 | ∆𝑈 Analisis perhitungan 6𝜋𝑑 (𝑣𝑓 +𝑣𝑟 ) 6𝜋𝑅𝑑 𝑞 ∆𝑞0 = | | ∆𝑟0 + | 𝑈 | ∆𝑣𝑓 + 𝑒= 𝑈 𝑛 6𝜋𝑅𝑑 | 𝑈 | ∆𝑣𝑟 + |{6𝜋𝑟0 𝑑 (𝑣𝑓 + Analisis Kesalahan Data 𝑒1 + 𝑒2 + 𝑒3 + 𝑒4 𝑣𝑟 )}𝑈 −2 |∆𝑈 𝑒̅ = 4 ∆𝑞0 = {| ∆𝑟0 |+| ∆𝑣𝑓 |+| ∆𝑣𝑟 ∆𝑈 | + | | } 𝑞0 𝛿𝑒1 = |𝑒1 − 𝑒̅ | 𝑟0 𝑣𝑓 +𝑣𝑟 𝑣𝑓 +𝑣𝑟 𝑈 𝛿𝑒2 = |𝑒2 − 𝑒̅ | ∆𝑞0 KR= 𝑞0 × 100%Muatan 𝛿𝑒3 = |𝑒3 − 𝑒̅ | 5. Jari-jari Dengan Faktor Koreksi (r) 𝛿𝑒4 = |𝑒4 − 𝑒̅ | Analisis Perhitungan 𝛿𝑚𝑎𝑘𝑠 = ∆𝑒 ∆𝑒 𝐴2 𝐴 KR = × 100% 𝑟 = √(𝑟02 + )− 2 𝑒̅ 4 DK = 100% −KR Analsis Kesalahan 𝑒 = |𝑒̅ ± ∆𝑒 | 𝜕𝑟 ∆𝑟 = | 𝑟 | ∆𝑟 0 Daftar Konstanta ∆ρ= 874,01 kgm-3 TABEL 2.Tabel Hasil Analisis Penentuan η = 1,856×10-5 Ns/m2 Muatan Elementer Partikel Elektron d = 6 × 10-3 m vf vr r0 r q0 q Tetesan g = 9,8 m/s2 × 10−5 𝑚/𝑠 × 10−7 𝑚 × 10−19 𝐶 𝑏 5,908×10−5 1 2,31 2,04 4,74 4,46 1,03 0,81 A= = = 7,7368×10-8 2 6,73 4,48 8,10 6,61 4,53 3,93 𝑝 760 3 5,79 2,15 7,52 4,58 2,98 2,56 4 2,85 5,79 5,27 7,51 2,27 1,82 Keterangan: ∆ρ = perbedaan antara kerapatan udara dan minyak η = koefisien viskositas TABEL 2. Muatan Elementer Partikel Elektron d = jarak plat No. q (× 10−19 𝐶) n e (× 10−19 𝐶) g = percepatan gravitasi 1 0,81 0,5 ≈ 1 0,81 A = nilai konstanta 2 3,93 2,4 ≈ 2 1,96 3 2,56 1,6 ≈ 2 1,28 III. HASIL PERCOBAAN 4 1,83 1,1 ≈ 1 1,82 Hasil Percobaan Tegangan (U) : |420 ± 1| 𝑉 IV. PEMBAHASAN Jarak tempuh : 1 mm Pada percobaan tetes minyak milikan yang dilakukan ialah dipilih tetes minyak untuk TABEL 1. Pengamatan Waktu Tempuh membuktikan kuantisasi dari muatan listrik dan Tetesan Minyak untuk menentukan besar muatan elementer partikel elektron. Metode yang digunakan untuk Waktu Tempuh Tetesan Minyak (s) mengamati tetesan minyak ialah metode jatuh- Tetesan naik, yaitu dengan cara mengukur waktu yang Minyak Tanpa Medan Dalam Medan dibutuhkan oleh tetesan minyak untuk bergerak Listrik turun, t2 (s) Listrik naik, t1 (s) naik turun. Pergerakan tetesan minyak kebawah dipengaruhi oleh gaya stokes, sedang 51,24 58,36 pergerakan tetesan minyak keatas dipengaruhi 42,57 53,56 oleh gaya listrik. Tetesan minyak akan bergerak 1 34,21 45,30 kebawah dengan kecepatan 𝑣𝑓 dan bergerak 45,36 39,08 keatas dengan kecepatan 𝑣𝑟 . Rata-rata 43,34 49,08 Setelah memperoleh besar kecepatan untuk tiap tetesan, maka dengan menggunakan 17,98 15,27 kecepatan tersebut diperoleh jari-jari tetesan 12,83 22,52 minyak dan muatan elektron. Hasil analisis ini 2 15,69 28,14 dapat dilihat pada tabel hasil percobaan. 12,95 23,42 Berdasarkan hasil analisis diatas, nilai muatan elementer yang diperoleh berbeda-beda disetiap Rata-rata 14,86 22,34 tetesan minyak. Hasil ini tidak sesuai dengan 28,24 25,47 teori meskipun ada beberapa yang mendekati 12,35 55,01 1,6022× 10−19 𝐶. Hasil ini dapat disebabkan 3 11,62 57,73 oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu 16,84 47,81 kesalahan yang dilakukan dilakukan praktikan saat mengamati tetesan minyak, ataupun karena Rata-rata 17,26 46,50 adanya pembulatan nilai pada saat perhitungan 32,48 27,54 analisis data. 36,12 13,76 Adapun setelah muatan elementer pada 4 masing-masing tetesan minyak dirata-ratakan, 53,97 15,24 diperoleh besar nilai muatan elementer yaitu 53,88 12,53 1,47 × 10−19 𝐶.. Rata-rata 35,11 17,28 V. KESMIPULAN Berdasarkan hasi percobaan dengan metode jatuh naik, diperoleh besar muatan elementer yaitu 𝑒 = |1,47 ± 0,66 | × 10−19 C sedangkan menurut teori yaitu 1,6022× 10−19 𝐶.