Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, dan apabila terdapat kesalahan dalam penulisan
diharapkan pembaca meberikan kritik dan saran sehingga kami dapat memperbaiki
bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki masih sangat minim. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

Majene, 13 November 2018

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Radioaktivitas ditemukan oleh H. Becquerel pada tahun 1896. Becquerel


menamakan radiasi dengan uranium. Dua tahun setelah itu, Marie Curie meneliti
radiasi uranium dengan menggunakan alat yang dibuat oleh Pierre Curie, yaitu
pengukur listrik piezo (lempengan kristal yang biasanya digunakan untuk
pengukuran arus listrik lemah), dan Marie Curie berhasil membuktikan bahwa
kekuatan radiasi uranium sebanding dengan jumlah kadar uranium yang
dikandung dalam campuran senyawa uranium. Disamping itu, Marie Curie juga
menemukan bahwa peristiwa peluruhan tersebut tidak dipengaruhi oleh suhu atau
tekanan, dan radiasi uranium dipancarkan secara spontan dan terus menerus tanpa
bisa dikendalikan. Marie Curie juga meneliti campuran senyawa lain, dan
menemukan bahwa campuran senyawa thorium juga memancarkan radiasi yang
sama dengan campuran senyawa uranium, dan sifat pemancaran radiasi seperti ini
diberi nama radioaktivitas.
Pada tahun 1898, ia menemukan unsur baru yang sifatnya mirip dengan
bismut. Unsur baru ini dinamakan polonium diambil dari nama negara asal Marie
Curie, yaitu Polandia. Setelah itu H. Becquerel dan Marie Curie melanjutkan
penelitiannya dengan menganalisis pitch blend (bijih uranium). Mereka
berpendapat bahwa di dalam pitch blend terdapat unsur yang radioaktivitasnya
lebih kuat daripada uranium atau polonium. Pada tahun yang sama mereka
mengumumkan bahwa ada unsur radioaktif yang sifatnya mirip dengan barium.
Unsur baru ini dinamakan radium (Ra), yang artinya benda yang memancarkan
radiasi. Ernest Rutherford menyatakan bahwa sinar radioaktif dapat dibedakan
atas sinar alfa yang bermuatan positif dan sinar beta yang bermuatan negatif. Paul
Ulrich Villard, seorang ilmuwan Prancis, menemukan sinar radioaktif yang tidak
bermuatan, yaitu sinar gamma.
Berdasarkan uraian di atas bahwa radioaktivitas adalah kemampuan inti atom
yng tak stabil untuk memancarkan radiasi dan berubah menjadi inti stabil. Untuk
itu penulis akan menjelaskan mengenai radioaktivitas yang di dalamnya
mencankup tentang penyusun inti,muatan inti,massa inti,spin inti,energi ikat inti
stabil,peluruhan radioaktivitas,peluruhan peket alfa,beta,gamma dan bahaya
radiasi yang masih kurang kita ketahui.

B. Rumusan masalah
Rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan Bagaimana inti atom ?
2. Menjelaskan radioaktivitas ?
3. Menjelaskan bahaya radiasi ?

C. Tujuan masalah
Tujuan pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui Bagaimana inti atom
2. Untuk mengetahui radioaktivitas
3. Untuk mengetahui bahaya radiasi
D. Manfaat
Makalah ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan khususnya dalam bidang
fisika mengenai radiasi benda hitam dan difraksi elektron yang terdapat pada materi
fisika modern.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Penyusun inti
Semua atom dapat diidentifikasi berdasarkan jumlah proton dan neutron yang
dikandungnya. Jumlah protoN dalam inti setiap atom suatu unsur disebut nomor
atom(Z ). Dalam suatu atom netral jumlah proton sama dengan jumlah elektron,
sehingga nomor atom juga menandakan jumlah elektron yang ada dalam atom.
Nomor massa(A) adalah jumlah total neutron dan proton yang ada dalam inti
atom suatu unsur. Secara umum sebuah inti atom dinotasikan.
Jumlah neutron dalam suatu atom sama dengan selisih antara nomor massa
dan nomor atom, atau A– Z. Sebuah atom memiliki tiga komponen dasar yang
sangat penting yaitu elektron,proton, dan neutron.

2. Muatan inti

Atom terdiri dari proton, neutron dan elektron. Proton dan neutron berada di
dalam inti atom. Sedangkan elektron terus berputar mengelilingi inti atom karena
muatan listriknya. semua elektron bermuatan negatif (-) dan semua proton
bermuatan positif (+) . sementara itu neutron bermuatan netral. Elektron bermuatan
yang bermuatan negatif (-) ditarik oleh proton yang bermuatan positif (+) pada inti
atom.Dalam hal ini, semua atom di alam semesta akan terjadi bermuatan positif (+)
karena ada kelebihan muatan listrik positif (+) di dalam proton. Akibatnya, semua
atom akan saling bertolak satu sama lain.

3. Massa inti
Massa suatu atom berhubungan erat dengan jumlah elektron, proton, dan
neutron yang dimiliki atom tersebut. Berdasarkan perjanjian internasional, satu
atom dari isotopkarbon (disebut karbon-12) yang mempunyai enam proton dan
enam neutron memiliki massa tepat 12 satuan massa atom(sma). Atom karbon-12
ini dipakai sebagai standar, sehingga satu satuan massa atom didefinisikan
sebagai suatu massa yang besarnya tepat sama dengan seperduabelas massa dari
satu atom karbon-12.Massa satu atom karbon-12= 1 sma.

1 sma = 1,66056 ×10 kg

Satuan massa atom juga dapat dinyatakan berdasarkanprinsip kesetaraan


massa dan energi yang dikemukakan oleh Einstein. Sehingga diperoleh:
E= mc2
E= m = 931,5 MeV

Inti sebuah massa atom hampir mengandung seluruh massanya. Hal ini
karena inti merupakan tempat terkonsentrasi seluruh massa atom (sesuai model
atom Rutherford). Alat yang dapat digunakan untuk mengukurmassa atom
disebut spektrometer massa. Pada sebuah spektrometer massa, suatu sampel
gasditembak oleh aliran elektron berenergi tinggi.

Tumbukan antara elektron dan atom (atau molekul) gas menghasilkan ion
positif dengan terlepasnya satu elektron dari tiap atomatau molekul. Ion-ion
tersebut sampai pada sebuah detektor, yang mencatat arus listrik dari tiap jenis
ion.Jumlah arus listrik yang dihasilkan sebanding dengan jumlah ion, sehingga
dapat ditentukan kelimpahan relatif dari isotop-isotopnya.

4. Spin inti
Proton dan netron mempunyai sudut intrinsik yang disebut spin. Spin ini
berperilaku seperti momentum sudut, namun tidak tergantung pada gerak orbital.
Hal serupa juga dinyatakan dalam pembahasan tentang spin elektron. Bahwa
dalam usaha untuk menerangkan struktur halus garis spektral dan efek Zeeman
anomalous, S.A. Goudsmit dan G.E. Uhlenbeck pada tahun 1925 mengusulkan
bahwa elektron memiliki momentum sudut intrinsik yang bebas dari momentum
sudut orbitalnya dan berkaitan dengan momentum sudut itu terdapat momen
magnetik (Beiser,1981:206).
Apa yang ada dalam pikiran Goudsmit dan Uhlenbeck ialah suatu gambaran
klasik dari elektron sebagai bola yang bermuatan yang berpusing pada sumbunya.
Hal ini tentunya berlaku pada permasalahan inti atom. Proton dan netron pun
secara gambaran klasik berpusing pada sumbunya sehingga memiliki sudut
intrinsik yang disebut spin.Spin inti SI berhubungan dengan bilangan kuantum
spin inti I sebagai:
S_I=ℏ√(I(I+1))

Bilangan kuantum spin inti I digunakan untuk memerikan momentum sudut


spin inti SI. Harga yang diperbolehkan untuk bilangan kuantum spin proton dan
neutron adalah I=1/2 seperti halnya pada spin elektron. Persyaratan ini datang
dari teori Dirac dan dapat juga diperoleh secara empiris dari data spektral. Dalam
penurunan rumusnya Dirac menyatakan bahwa sebuah partikel yang mempunyai
massa dan muatan seperti elektron (maupun proton dan neutron) harus memiliki
momentum sudut intrinsik dan momen magnetik seperti yang diusulkan
Goudsmit dan Uhlenbeck. Jika I=1/2 maka :
S_I=ℏ√(I(I+1))=ℏ√(1/2(1/2+1))=√3/2 ℏ

5. Energi ikat dan inti stabil


Energy ikat inti adalah energy yang dilepaskan ketika proton dan neutron
bergabung membentuk sebuah inti atom.Setiap inti mempunyai suatu keadaan
dengan tenaga terendah yaitu keadaan dasarnya, dan keadaan dengan tenaga yang
lebih tinggi yaitu keadaan teralan/tereksitasi. Selisih massa inti sebenarnya
dengan massa semua nucleon/penyusun inti disebut tenaga ikat total. Diketahui
bahwa massa diam inti stabil ternyata lebih kecil dari jumlah massa diam
nucleon-nukleon penyusunnya. Munculnya penurunan massa ini disebabkan
karena enrgi negative diperlukan untuk mengikat nucleon-nukleon dalam inti.
Energi ikat inti total, EI, diberikan oleh selisih antara energi diam
nucleon-nukleon penyusunnya dan energi diam inti yang terbentuk, jadi,

EI = ( Zmp )c2 + ( Nmn )c2 - Mintic2

Keterangan :

Z = jumlah proton

mp = massa proton

N = jumlah neutron

mn = massa neutron

Minti = massa inti

C2 = 931,5 MeV

Tenaga ikat rata-rata tiap nucleon :

EIrat = EI / A,

dengan A = nomor massa


dengan mp, mn, dan Minti berturut-turut adalah massa diam proton, neutron
dan inti. Model “ tetes air “ dapat digunakan untuk menghitung energi ikat
berbagai inti stabil.

Dalam table-tabel, biasanya yang dituliskan adalah massa atom dan bukan
massa inti unsur-unsur. Maka, untuk mencari massa inti, kita harus
mengurangkan massa electron totalnya dari massa atom. (Pada hakikatnya, kita
harus pula menambahkan masa ekuivalen energi ikat electron-elektron,tetapi
karena nilai-nilainya yang sangat kecil dibandingkan massa diam mereka,
biasanya diabaikan). Sebagai contoh, 3Li6, yang memiliki massa atom 6,015125 u,
memiliki massa inti sebesar :

Minti = Matom – Zme = 6,015125 u – (3 ( 0,000549 u) = 6,013478 u

Bila tidak ada pernyataan lainnya, massa-massa yang diberikan dalam


soal-soal adalah massa atom. Dalam hal massanya tidak diberikan, pembaca
dapat melihat pada table massa atom dalam apendiks. Untuk mengkompensasikan
massa electron-elektron dalam pernyataan energi ikat dalam massa atom, maka
bila perlu digunakan massa hydrogen untuk menggantikan massa proton.

Contoh Soal :

1. Hitung energi ikat inti 52Te126 dan energi ikat rata-ratanya ?

Energi ikatnya diberikan oleh :

EI = ( Zmp )c2 + ( Nmn )c2 - Mintic2

= ( 52 x 1,007825 u + 74 x 1,008665 u – 125,903322 u ) x 931,5


MeV/u

= 1,066 x 103 MeV atau 1,066 GeV

Energi ikat rata-ratanya :

EIrat = EI / A

= 1,066 x 103 MeV/ 126

= 0,00846 x 103 MeV


6. Peluruhan radioaktif
Radioaktivitas disebut juga peluruhan radioaktif, yaitu peristiwa terurainya
beberapa inti atom tertentu secara spontan yang diikuti dengan pancaran partikel
alfa (inti helium), partikel beta (elektron), atau radiasi gamma (gelombang
elektromagnetik gelombang pendek).
Sinar-sinar yang dipancarkan tersebut disebut sinar radioaktif, sedangkan zat
yang memancarkan sinar radioaktif disebut dengan zat radioaktif. Istilah
keradioaktifan (radioactivity) pertama kali diciptakan oleh Marie Curie (1867 -
1934), seorang ahli kimia asal Prancis. Marie dan suaminya, Pierre Curie (1859 -
1906), berhasil menemukan unsur radioaktif baru, yaitu polonium dan radium.
Ernest Rutherford (1871 1937) menyatakan bahwa sinar radioaktif dapat
dibedakan atas sinar alfa yang bermuatan positif dan sinar beta yang bermuatan
negatif. Paul Ulrich Villard (1869 - 1915), seorang ilmuwan Prancis, menemukan
sinar radioaktif yang tidak bermuatan, yaitu sinar gamma.
Aktivitas radioaktif didefinisikan sebagai jumlah atom suatu bahan radioaktif
yang meluruh per satuan waktu. Dapat dirumuskan:
A = - - ...............................................................(11.6)
Dengan N adalah jumlah inti radioaktif dan t adalah waktu peluruhan.
Berdasarkan eksperimen, menunjukkan bahwa jumlah inti atom radioisotop yang
meluruh sebanding dengan selang waktu dt selama peluruhan, dengan tetapan
kesebandingan λ, yang dinamakan tetapan radioaktif sebagai ukuran laju
peluruhan, yang ternyata hanya tergantung pada jenis radioisotop, dan tidak
tergantung keadaan sekitarnya, serta tidak dapat dipengaruhi oleh apapun.
Sehingga, peluruhan radioaktif dapat dituliskan dalam persamaan:
- = dt . λ..........................................................(11.7)
Persamaan (1.7) dapat diselesaikan dengan persamaan integral, sehingga
diperoleh :
=-
= -λ
ln = -λ.t
=
N = N˳ .......................................... 11.8a
N˳ = .......................................... 11.8b

Yang menunjukkan penurunan eksponensial terhadap waktu


Satuan Radioaktivitas Satuan radiasi ini merupakan satuan pengukuran yang
digunakan untuk menyatakan aktivitas suatu radionuklida dan dosis radiasi
ionisasi. Satuan SI untuk radioaktivitas adalah becquerel (Bq), merupakan
aktivitas sebuah radionuklida yang meluruh dengan laju rata-rata satu transisi
nuklir spontan per sekon. Jadi, 1 Bq = 1 peluruhan/sekon Satuan yang lama
adalah curie (Ci), di mana 1 curie setara dengan 3,70 × Bq, atau 1 Ci = 3,7 ×
Bq.

a) WAKTU PARUH
Waktu paruh adalah waktu yag diperlukan oleh zat radioaktif untuk
berkurang menjadi separuh (setengah) dari jumlah semula. Dengan mengetahui
waktu paruh suatu unsur radioaktif, dapat ditentukan jumlah unsur yang masih
tersisa setelah selang waktu tertentu. Setiap unsur radioaktif mempunyai waktu
paruh tertentu, misalnya karbon -14 (C-14) memiliki waktu paruh 5.730 tahun.
Dari persamaan (11.8a) maka:

Untuk t =T N= N˳
Sehingga, N˳ = N˳
λ. T = ln 2
T= .............................................. (11.9)
Dari persamaan (11.9), maka dapat ditentukan jumlah inti radioaktif setelah
peluruhan maupun aktivitas radioaktif setelah peluruhan melalui persamaan :

N = N˳ .......................................... (11.10)
A = A˳ ..........................................(11.11)

Contoh Soal :
Inti Ra memiliki waktu paruh 1,6x tahun. Jumlah inti 3 x . Berapakah aktivitas
inti inti pada saat itu?
Besaran yang diketahui N = 3 x
T = (1,6× th)(3,16× th s ) T = 5,1×
T = 5,1× s
Sehingga :
λ=
λ= = 0,14× = 1,4 ×/s
A= λ.N= (1,4× )(3× ) = 4,2× peluruhan/s
A = 4,2 Bq

7. Penurunan alpa,beta dan gamma


Isotop radioaktif yang mampu memancarkan sinar radioaktif kebanyakan
adalah unsur-unsur yang mempunyai nomor massa besar, yaitu lebih dari 200.
Pemancaran sinar radioaktif dibedakan menjadi tiga, yaitu sinar α,β dan γ.
Pemancaran sinar radioaktif tersebut akan menyebabkan terjadinya perubahan
nukleon pada inti atom sehingga inti atom akan berubah menjadi inti atom yang
lain. Inti atom sebelum terjadi peluruhan disebut inti induk dan inti atom yang
terjadi setelah peluruhan disebut inti anak. Jika inti anak yang terbentuk masih
bersifat radioaktif, akan secara spontan meluruh sehingga akhirnya akan
diperoleh inti yang stabil.
a) Pemancaran sinar α
Suatu inti atom radioaktif yang memancarkan sinar α, akan menyebabkan
nomor atom inti induk berkurang dua dan nomor massa induk berkurang empat
sehingga berubah menjadi inti atom yang lain.Sinar α, sebenarnya merupakan
pemancaran partikel yang terdiri atas dua proton dan dua neutron yang
merupakan partikel yang bermuatan positif yang memiliki massa 4 kali massa
proton yang diberi lambang 2 atau 2 He . contoh peluruhan sinar α yaitu :
4 4

a) 92 U 235 90Th 231  2 He 4

b) 88 Ra 224 84 Rn 220  2 He 4

Peluruhan alfa merupakan peluruhan yang memancarkan energi. Energi yang


dipancarkan pada peluruhan alfa adalah:
E  (mx  my  m )C 2

b) Pemancaran sinar β

Isotop radioaktif jika memancarkan sinar β , maka akan menyebabkan


nomor atom inti induk nomor massa tetap sedangkan nomor atomnya bertambah
satu sehingga berubah menjadi inti atom yang lain. Sinar β sebenarnya
merupakan pancaran elektron dari inti atom karena perubahan neutron menjadi
proton dan diberi lambang  1e .
0

Contoh peluruhan sinar β adalah :


Pa 233 92 U 233  1e
o
a) 91

Ac 227 90Th 227  1e


0
b) 89

Peluruhan beta juga menghasilkan energi. Energi yang dihasilkan pada


peluruhan beta utama dapat dirumuskan:
E  (mx  my  m )C 2

Sedangkan energi pada peluruhan beta positif dapat dirumuskan:


E  (mx  my  2m )C 2

c) Pemancaran sinar γ

Sebuah inti atom dapat memiliki energi ikat nukleon yang lebih tinggi dari
energi ikat dasarnya (ground state). Dalam keadaan ini dikatakan inti atom dalam
keadaan tereksitasi dan dapat kembali ke keadaan dasar dengan memancarkan
sinar gamma atau foton yang besarnya energi tergantung pada keadaaan energi
tereksitasi dengan energi dasarnya. Pemancaran sinar tidak menyebabkan
perubahan massa dan muatan pada inti atom. Inti atom yang dalam keadaan
tereksitasi diberi tanda bintang setelah lambang yang biasanya dipakai, misal
*87
38 Sr .

Contoh peluruhan sinar γ adalah :

a) 6 C *12 6 C 12  

b) 28 Ni*16 28 Ni 61  

Peluruhan sinar gamma terjadi jika inti berada dalam keadaan energi ikat
yang lebih tinggi dari keadaan dasarnya. Inti dalam keadaan seperti ini dikatakan
dalam keadaan tereksitasi dan diberi tanda bintang (*) setelah simbol intinya. Inti
yang tereksitasi akan kembali ke keadaan dasarnya dengan memancarkan foton
yang besarnya mencapai beberapa MeV

Dari hasil penelitian lebih lanjut dari sifat-sifat sinar radioaktif menunjukkan
bahwa jika dilihat dari sifat daya ionisasinya (sifat kimianya) menunjukkan
bahwa sinarαmemiliki daya ionisasi paling kuat, baru kemudian sinar β , dan
sinar γ Sedangkan sifat fisikanya : yaitu sinarγmemiliki daya tembus yang paling
kuat, baru kemudian sinar β dan sinar α . Apabila sinar radioaktif tersebut
dilewatkan dalam medan magnet atau medan listrik, ternyata sinar α dan
βterpengaruh oleh medan tersebut, sedangkan sinar γ tidak terpengaruh oleh
medan listrik dan medan magnet. Sinar β dibelokkan lebih tajam dibandingkan
dengan sinar α .

8. Bahaya radiasi
a) Radiasi disekitar kita
Becquerel menemukan radioaktivitas pada tahun 1896, tetapi radiasi pengion
dari dahulu sampai kapanpun adalah bagian dari lingkungan hidup kita. Ini
dikenal sebagai radiasi alamiah. Kira-kira 87% radiasi di lingkungan kita
dihasilkan secara ilmiah, dan hanya sekitar 13% merupakan radiasi buatan.
Sejumlah radiasi yang tiba di bumi berasal dari angkasa luar dan matahari. Ini
disebut radiasi kosmis. Banyak batuan mengandung sejumlah kecil uranium,
padahal bahan-bahan bangunan, seperti batu bata dan balok baja dibuat dari
batuan.Uranium meluruh menghasilkanradon. 2.

b) Radiasi dan sel


Semua radiasi pengion merusak sel-sel hidup. Energi yang dibebaskan oleh
radiasi dapat memutuskan zat kimia di dalam sel. Sel-sel selalu mati dan
digantikan oleh sel-sel yang baru tepat pada waktunya. Akan tetapi, terkadang
gejala ini dapat lebih serius, seprerti pada kasus-kasus berikut:
 Jika seseorang terkena radiasi sangat kuat,maka kerusakan sel tidak dapat
diperbaiki tepat pada waktunya. Radiasi ini dapat menyebabkan kematian.
 Kadang zat kimia DNA yang membawa kode perintah di dalam tiap sel dapat
sedikit rusak karena radiasi pengion. Akibat kerusakan ini akanterjadi
perubahanyangtidakwajarbagi perkembangansel.
 Jika sel-sel kelamin pria atau wanita sedikit rusak, maka dimungkinkan anak
dari sel kelamin tersebut akan mengalami abnormal.

c) Raddiasi tingkat rendah .


Radiasi pengion yang secara normal mengenai kita adalah radiasi tingkat
rendah. Radiasi ini masih terlalu lemah untuk mendeteksi gejala
gejala.Tapi,ditaksir bahwa kira-kira 1% dari semua kanker dan ketidaknormalan
genetic disebabkan oleh radiasi tingkat rendah.

d) Dosis serapan radiasi dan efek biologis


Dosis serapan yang berkaitan dengan efek biologi adalah dosis serapan
ekivalen,yang diberi lambang H dan diberi satuan Sv. Dosis serapan Ekivalen(Sv)
Efek biologis <0,1 0,1–0,2 2–10 >10 tidak ada efek bisa mengarah kekanker sakit
radiasi akut menyebabkan kematian

Akibat radiasi yang melebihi dosis yang diperkenankan dapat menimpa


seluruh tubuh atau hanya lokal. Radiasi tinggi dalam waktu singkat dapat
menimbulkan efek akut atau seketika sedangkan radiasi dalam dosis rendah
dampaknya baru terlihat dalam jangka waktu yang lama atau menimbulkan efek
yang tertunda. Radiasi zat radioaktif dapat memengaruhi kelenjar kelenjar
kelamin, sehingga menyebabkan kemandulan. Berdasarkan dari segi cepat atau
lambatnya penampakan efek biologis akibat radiasi radioaktif ini, efek radiasi
dibagi menjadi seperti berikut:
a. Efek segera
Efek ini muncul kurang dari satu tahun sejak penyinaran. Gejala yang
biasanya muncul adalah mual dan muntah muntah, rasa malas dan lelah serta
terjadi perubahan jumlah butir darah.

b. Efek tertunda
Efek ini muncul setelah lebih dari satu tahun sejak penyinaran. Efek tertunda
ini dapat juga diderita oleh turunan dari orang yang menerima penyinaran.

Dampak negatif dari radiasi zat radioaktif,antara lain:


a) Radiasi zat radioaktif dapat memper pendek umur manusia. Hal ini karena
zat radioaktif dapat menimbulkan kerusakan jaringan tubuh
danmenurunkankekebalantubuh.
b) Radiasi zat radioaktif terhadap kelenjar-kelenjar kelamin dapat
mengakibatkankemandulandanmutasigenetikpadaketurunannya.
c) Radiasi zat radioaktif dapat mengakibatkan terjadinya pembelahan sel dara
hputih,sehinggamengakibatkanpenyakitleukimia.
d) Radiasi zat radioaktif dapat menyebabkan kerusakan somatis berbentuk
lokal dengan tanda kerusakan kulit, kerusakan sel
pembentukseldarah,dankerusakansistemsaraf.
e) Pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh debu radioaktif akibat
terjadinya ledakanreactor-reaktor atom serta bom atom
Efek serta Akibat yang ditimbulkan oleh radiasi zat radioaktif pada umat
manusia seperti berikut di bawah ini : Pusing-pusing, Nafsu makan berkurang
atau hilang, Terjadi diare, Badan panas atau demam, Berat badan turun, Kanker
darah atau leukimia, Meningkatnya denyut jantung atau nadi.

e) Proteksi terhadap radiasi


Ketika orang bekerja dalam lingkungan yang melibatkan bahan-bahan
radioaktif yang menghasilkan radiasi pengion, maka dibutuhkan suatu alat yang
berguna sebagai pelindung. Bagian-bagian pasien yang tidak perlu difoto,
khususnya organ kelamin, dilindungi oleh baju kerja yang terbuat dari timbal, dan
bagi pekerjanya biasanya menangani dari balik selembar layer kaca timbale
dengan menggunakan peralatan remote control.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

B. SARAN
Besar harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini dapat
bermanfaat untuk kita semua terutama kita sebagai mahasiswa jurusan
Pendidikan Fisika di Universitas Sulawesi Barat. Namun, kami sadar bahwa
dalam proses penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan olehnya itu
saran dan kritikan yang sifatnya membangun kami harapkan, demi perbaikan
dimasa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai