Anda di halaman 1dari 3

1. Apa itu definisi sehat (menurut)?

 Pepkins, mendefinisikan sehat sebagai keadaan keseimbangan yang dinamis dari badan dan
fungsi-fungsinya sebagai hasil penyesuaian yang dinamis terhadap kekuatan-kekuatan yang
cenderung menggangunya. Badan seseorang bekerja secara aktif untuk mempertahankan diri
agar tetap sehat sehingga kesehatan selalu harus dipertahankan.
 Paune (1983), mengatakan sehat adalah fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri (self
care resources) yang menjamin tindakan untuk perawatan diri ( self care actions) secara
adekuat. Self care resources : mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap. Self care actions
merupakan perilaku yang sesuai dengan tujuan diperlukan untuk memperoleh,
mempertahankan dan meningkatkan fungsi psikososial dan spiritual.
 Pender (1982), sehat adalah perwujudan individu yang diperoleh melalui kepuasan dalam
berhubungan dengan orang lain (aktualisasi). Perilaku yang sesuai dengan tujuan, perawatan
diri yang kompeten sedangkan penyesuaian diperlukan untuk mempertahankan stabilitas dan
integritas struktural.
 Linda Ewles & Ina Simmet (1992), yang dikutip oleh A.E. Dumatubun dalam Jurnal
Antropologi Papua 2002, seperti berikut:
o Konsep sehat dilihat dari segi jasmani, yaitu dimensi sehat yang paling nyata karena
perhatiannya pada fungsi mekanisme tubuh.
o Konsep sehat dari segi mental, yaitu kemampuan berpikir dengan jernih dan koheren.
Istilah mental dibedakan dengan emosional dan sosial walaupun ada hubungan yang
dekat di antara ketiganya.
o Konsep sehat dilihat dari segi emosional, yaitu kemampuan untuk mengenal emosi
seperti takut, kenikmatan, kedukaan, dan kemarahan, dan untuk mengekspresikan
emosi-emosi secara cepat.
o Sehat dilihat dari segi sosial, berarti kemampuan untuk membuat dan mempertahankan
hubungan dengan orang lain.
o Konsep sehat dilihat dari aspek spiritual, yaitu berkaitan dengan kepercayaan dan
praktek keagamaan, berkaitan dengan perbuatan baik secara pribadi, prinsip-prinsip
tingkah laku, dan cara mencapai kedamaian dan merasa damai dalam kesendirian.
o Konsep sehat dilihat dari segi societal, yaitu berkaitan dengan kesehatan pada tingkat
individual yang terjadi karena kondisi-kondisi sosial, politik, ekonomi dan budaya yang
melingkupi individu tersebut. Adalah tidak mungkin menjadi sehat dalam masyarakat
yang “sakit” yang tidak dapat menyediakan sumber-sumber untuk pemenuhan
kebutuhan dasar dan emosional. (Djekky,2001: 8)
 Menurut UU No.23 tahun 1992 tentang Kesehatan,menyatakan bahwa sehat adalah keadaan
sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan
ekonomi. Dalam pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh
terdiri dari unsur-unsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan
bagian integral kesehatan.
 Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam musyawarah Nasional Ulama tahun 1983, merumuskan
kesehatan sebagai ketahanan ‘jasmaniah, ruhaniyah, dan sosial’ yang dimiliki manusia sebagai
karunia Allah yang wajib disyukuri dengan mengamalkan tuntunan-Nya, dan memelihara serta
mengembangkannya.
 White (1977), sehat adalah suatu keadaan dimana seseorang pada waktu diperiksa tidak
mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat tanda-tanda suatu penyakit dan kelainan.
 Dian Mohammad Anwar dari Foskos Kesweis (Forum Komunikasi dan Studi Kesehatan Jiwa
Islami Indonesia), pengertian kesehatan dalam Islam lebih merujuk kepada pengertian yang
terkandung dalam kata afiat. Dalam kamus bahasa Arab, sehat diartikan sebagai keadaan baik
bagi segenap anggota badan dan afiat diartikan sebagai perlindungan Allah SWT untuk hamba-
Nya dari segala macam bencana dan tipudaya. Perlindungan Allah itu sudah barang tentu tidak
dapat diperoleh secara sempurna kecuali bagi orang-orang yang mematuhi petunjuk-Nya.
Dengan demikian makna afiat dapat diartikan sebagai berfungsinya anggota tubuh manusia
sesuai dengan tujuan penciptaannya.
 Menurut Parson, Sehat adalah kemampuan optimal individu untuk menjalankan peran dan
tugasnya secara efektif.
 Menurut Neuman (1982), Sehat adalah suatu keseimbangan biopsiko – sosio – kultural dan
spiritual pada tiga garis pertahanan klien yaitu fleksibel, normal dan resisten. Kesehatan bersifat
menyeluruh dan mengandung empat aspek. Perwujudan dari masing-masing aspek tersebut
dalam kesehatan seseorang antara lain sebagai berikut:
o Kesehatan fisik terwujud apabila sesorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak
adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh
berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan.
o Kesehatan mental (jiwa) mencakup 3 komponen, yakni pikiran, emosional, dan spiritual.
• Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran.
• Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan
emosinya, misalnya takut, gembira, kuatir, sedih dan sebagainya.
• Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur,
pujian, kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni
Tuhan Yang Maha Kuasa. Misalnya sehat spiritual dapat dilihat dari praktik
keagamaan seseorang. Dengan perkataan lain, sehat spiritual adalah keadaan dimana
seseorang menjalankan ibadah dan semua aturan-aturan agama yang dianutnya.
o Kesehatan sosial terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan orang lain
atau kelompok lain secara baik, tanpa membedakan ras, suku, agama atau kepercayan,
status sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya, serta saling toleran dan menghargai.
o Kesehatan dari aspek ekonomi terlihat bila seseorang (dewasa) produktif, dalam arti
mempunyai kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong terhadap
hidupnya sendiri atau keluarganya secara finansial. Bagi mereka yang belum dewasa
(siswa atau mahasiswa) dan usia lanjut (pensiunan), dengan sendirinya batasan ini tidak
berlaku. Oleh sebab itu, bagi kelompok tersebut, yang berlaku adalah produktif secara
sosial, yakni mempunyai kegiatan yang berguna bagi kehidupan mereka nanti, misalnya
berprestasi bagi siswa atau mahasiswa, dan kegiatan sosial, keagamaan, atau pelayanan
kemasyarakatan lainnya bagi usia lanjut.
2. Sebutkan definisi sehat menurut WHO?
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan sehat adalah suatu keadaan yang
sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Definisi
WHO tentang sehat tersebut mempunyai karakteristik berikut yang dapat meningkatkankonsep
sehat yang positif yaitu, pertama, memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang
menyeluruh.Kedua, memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan
eksternal. Serta yang ketiga, penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.
Dan definisi sehat menurut WHO tersebut, terdapat empat komponen penting yang merupakan
satu kesatuan dalam definisi sehat yaitu:
1. Sehat Jasmani
Sehat jasmani merupakan komponen penting dalam arti sehat seutuhnya, berupa sosok manusia
yang berpenampilan kulit bersih, mata bersinar, rambut tersisir rapi, berpakaian rapi, berotot,
tidak gemuk, nafas tidak bau, selera makan baik, tidur nyenyak, gesit dan seluruh fungsi
fisiologi tubuh berjalan normal.
2. Sehat Mental
Sehat Mental dan sehat jasmani selalu dihubungkan satu sama lain dalam pepatah kuno “Dalam
jiwa yang sehat terdapat di dalam tubuh yang sehat “(Men Sana In Corpore Sano)”.Atribut
seorang insan yang memiliki mental yang sehat adalah sebagai berikut :
a. Selalu merasa puas dengan apa yang ada pada dirinya, tidak pernah menyesal dan kasihan
terhadap dirinya, selalu gembira, santai dan menyenangkan serta tidak ada tanda-tanda
konflik kejiwaan.
b. Dapat bergaul dengan baik dan dapat menerima kritik serta tidak mudah tersinggung dan
marah, selalu pengertian dan toleransi terhadap kebutuhan emosi orang lain.
c. Dapat mengontrol diri dan tidak mudah emosi serta tidak mudah takut, cemburu, benci
serta menghadapi dan dapat menyelesaikan masalah secara cerdik dan bijaksana.
3. Kesejahteraan Sosial
Batasan kesejahteraan sosial yang ada di setiap tempat atau negara sulit diukur dan sangat
tergantung pada kultur, kebudayaan dan tingkat kemakmuran masyarakat setempat. Dalam arti
yang lebih hakiki, kesejahteraan sosial adalah suasana kehidupan berupa perasaan aman damai
dan sejahtera, cukup pangan, sandang dan papan. Dalam kehidupan masyarakat yang sejahtera,
masyarakat hidup tertib dan selalu menghargai kepentingan orang lain serta masyarakat umum.
4. Sehat Spiritual
Spiritual merupakan komponen tambahan pada definisi sehat oleh WHO dan memiliki arti
penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Setiap individu perlu mendapat pendidikan
formal maupun informal, kesempatan untuk berlibur, mendengar alunan lagu dan musik,
siraman rohani seperti ceramah agama dan lainnya agar terjadi keseimbangan jiwa yang
dinamis dan tidak monoton.
Keempat komponen ini dikenal sebagai sehat positif atau disebut sebagai “Positive Health”
karena lebih realistis dibandingkan dengan definisi WHO yang hanya bersifat idealistik semata-
mata.

Anda mungkin juga menyukai