Anda di halaman 1dari 16

MK.

TEKNIK PEMBORAN DAN PELEDAKAN

PRAKTIKUM SOFTWARE SHOTPLUS

Disusun oleh:

Christy Nanlohy 073.15.028

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI

UNIVERSITAS TRISAKTI

JAKARTA

2018
BAB I

TUJUAN DASAR

1. Dapat membuat rancangan pola peledakan menggunakan software shotplus


2. Dapat mengetahui pola peledakan dengan jenis detonator nonel atau
elektronik
3. Mengetahui manfaat dari rancangan pola peledakan yang dibuat menggunaka
software
BAB II
TEORI DASAR

Perlu diperhatikan dalam pemilihan kombinasi dari pola pemboran dan pola peledkan
untuk mendapatkan “fragmentation” dan arah lemparan (tumpukan/muck pile) yang
diharapkan

Peledakan dengan “delay” ditunjukkan dengan nomor yang akan meledak, dapat:

- mengurangi getaran yang timbul (ground vibration),


- airblast
- memperkecil fragmentasi dsb
- Free Face :
Permukaan batuan yang berhubungan langsung dengan udara.
- Floor:
Lantai/kaki yang sudah ada atau yang akan direncanakan ada.
- Floor harus selalu rata untuk kemudahan transportasi dan sedikit bersudut
untuk penirisan air sewaktu diperlukan.
- Toe :
Bagian batuan yang tertinggal antara floor dengan free face berupa tonjolan.
- Delay Pattern
Waktu tunda yang akan terjadi pada saat sekelompok lubang tembak meledak.
- Mengurangi getaran
- Mengontrol arah lemparan
- Mengatur bentuk free face yang akan dibentuk
- Dapat mengurangi penggunaan bahan peledak
- Mengurangi terjadinya toe
Corner Cut on echelon blasting

4 5 6 7 8 9 10 11

3 4 5 6 7
8 9 10

2 3 4 5 6
7 8 9

1 2 3 4 5
6 7 8

Initiation point Free face


BAB III
TUTORIAL

Sebelumnya pastikan bahwa software Shotplus telah terinstal pada perangkat


computer sehingga proses perancangan pola peledakan dapat dilakukan.
1. Pada tampilan awal Shotplus yang masih kosong pilih menu File, kemudian
pilih New

2. Kemudian akan muncul kolom untuk mengisi identitas, masukan judul pada
Tittle dan nama pendesain pada Author.
2.2 Perancangan Model Peledakan
Apabila ingin mendesain pola peledakan, maka dapat diikuti langkah-langkah
pengerjaan sebagai berikut :
1. Pada blank Document, pilih pattern tool – new pattern
 isi data sesuai gambar 2.1
2. Klik OK.

Gambar 2.1
Klik “add new pattern”
3. Isi jenis bahan peledak dan pilih jenis primer yang diinginkan

Gambar 2.2
Pilih “enable editing”
Gambar 2.3
Pilih Bahan peledak(1) dan stemming (2)

Gambar 2.4
Edit loading

Gambar 2.5
Primer
4. Isi “initiator” dan pilih kedalaman Primer. Primer tidak boleh di paling bawah
dari Bahan Peledak. Pada contoh ini kedalaman lubang 10 meter, dan primer
berada pada kedalaman 9meter. Kemudian klik “OK”
5. Klik kanan dan pilih “view all”

Gambar 2.6
Titik lubang bor

Gambar 2.7
Hasil Lubang Bor
Gambar 2.7
Tentukan delay time
7. Delay Time Berfungsi agar bahan peledak tidak emeldak bersamaan.
(17,25,65)
8. Klik “17” Kuning dan Klik pada Lubang Bor paling ujung kanan (0).
Kemudian tarik sampai lubang bor paling kiri.

Gambar 2.8
Buat delay time pada masing-masing lubang ledak

9. Pilih “Calculation” dan klik “Visulize Timing”. Ikon ini berfungsi untuk
melihat Proses Peledakan
Gambar 2.9
Visualize Timing

Gambar 2.10
Hasil Visualize Timing

10. Kemudian, Klik “Angle of Initiation” (Gambar 2.9). Angle of initiation di


pakai untuk melihat kontur waktu, Garis yang meledak di waktu yang sama

Gambar 2.11
Hasil dari Angle of Initiation
11. Kemudian Klik “First Movement” (untuk melihat arah lemparan batua hasil
peledakan)

Gambar 2.12
Hasil dari First Movement

12. Klik “Burden Relief” (membagi bagi zona peledakan)


Hasil fragmentasi dari kegiatan peledakan yang baik atau sesuai dengan
ukuran yang diinginkan ialah yang ditunjukkan oleh Buden Relief yang
berwarna biru, menunjukkan distribusi peledakan yang merata untuk setiap
lubang. Hal tersebut tentu tak lepas dari perancangan geometri peledakan serta
penentuan pola peledakan yang tepat sehingga dapat membuat proses
peledakan menjadi maksimal dan efektif. Apabila terdapat hasil fragmentasi
yang kurang baik dimana disini ditunjukkan oleh warna selain biru, maka hal
tersebut dapat dikarenakan penentuan jarak spasi dan burden yang kurang
tepat, serta pemasangan delay pada lubang bor yang kurang tepat.
Gambar 2.13
Hasil dari “burden relief”

13. Klik “Time envelope” ( dapat dilihat berapa lubang yang meledak bersamaan,
jika dibawah 8ms maka dianggap meledak bersama )

Gambar 2.14
Hasil dari time envelope
14. Klik “Quantites”

Gambar 2.15
Hasil dari Quantites
BAB IV
KESIMPULAN

Peledakan merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting pada kegiatan
pertambangan, sehingga aturan-aturan peledakan harus diperhatikan dimana hal
tersebut sangat berkaitan dengan keberhasilan yang akan dicapai pada kegiatan
tersebut. Sekarang ini telah banyak software yang dikhususkan untuk perancangan
model peledakan, salah satunya ialah ShotPlus yang diluncurkan oleh PT. Orica.
Model rancangan peledakan dapat dengan mudah dibuat dengan software tersebut
sehingga memungkinkan untuk mengetahui hasil fragmentasi material sebelum
dilakukanya kegiatan peledakan. Perancangan model peledakan juga dapat diakukan
dengan jenis bahan peledak yang diinginkan seperti detonator nonel maupun
ekektronik, yang perbedaannya hanya terdapat pada penggunaan fungsi connecting
wire untuk nonel, sehingga perangkaiannya pun dapat dibuat sedemikian rupa
mengikuti pola-pola yang telah ada pada kegiatan pengeboran maupun pola
peledakan. Adapun manfaat dari perancangan model peledakan menggunakan
software adalah dapat menentukan serta mengetahui model peledakan yang benar
sehingga didapatkan hasil fragmentasi yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai