Anda di halaman 1dari 30

WRAP UP SKENARIO 1

BLOK KEDOKTERAN KELUARGA


KUNJUNGAN RUMAH PASIEN DENGAN GANGGUAN PERNAFASAN

Kelompok: B-14

Ketua : Ratih Laura Sabrina (1102012227)

Sekretaris : Pungki Dio Azzawahani (1102012213)

Anggota :Muhammad Hafiz AshShidiqy (1102012175)


Siti Rafiqah Jannah (1102012280)
Rifah Hazmar (1102012245)
Muhammad Jihad B (1102012178)
Novia Fauziah (1102012200)
Putri Prima Ramadhan (1102012218)
Ranty Rizky Puspadewi (1102012226)
Rhea Renata A S (1102012243)
Siti Miftahul Jannah (1102012282)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
JAKARTA
2015/2016

0
Scenario 2 :

KUNJUNGAN RUMAH PASIEN DENGAN GANGGUAN PERNAFASAN

Seseorang dokter berkunjung ke rumah pasien anak laki-laki, berumur 8 tahun dengan
keluan sesak nafas berulang.Keluhan seperti ini timbul hampir setiap hari sehingga dokter
ingin mengunjungi rumah pasien untuk mengetahui lebih jauh tentang kondisi pasien dan
keluarganya.

Pasien tinggal di sebuah rumah dengan ukuran 4 x 7 meter bersama keluarganya yang
terdiri dari ayah ibu dan dua orang kakak yang berumur 12 dan 14 tahun.Selain itu dirumah
tersebut tinggallah kakek dan neneknya (orang tua dari ayah).Kondisi dalam rumah kurang
pencahayaan dan ventilasi.

Kakek dan ibu dari pasien mempunyai riwayat asma bronchial.Kakek dan ayahnya
adalah perokok berat.

Ayah pasien adalah lulusan SMP yang bekerja sebagai seorang buruh bangunan yang
merupakan sumber pencari nafkah dalam keluarga. Ibu pasien adalah seorang lulusan SD
yang bekerja sebagai tukang cuci pakaian di rumah tetangganya, sedangkan kakek dan
neneknya tidak kerja.Kedua orangtua pasien sibuk dengan pekerjaannya sehingga pasien
kurang mendapat perhatian yang baik.Karena kondisi ekonomi yang kurang pasien sering
terlambat berobat ke dokter.

Sebagai dokter keluarga bagaimana pandangan saudara terhadap keluarga ini


dalam kaitannya dengan penyakit yang diderita anggota keluarga tersebut ?

Sebagai dokter muslim, bagaimana pandangan saudara terhadap keluarga ini


dan bagaimana hak dan kewajiban pasien baik sebagai individu maupun sebagai
anggota keluarga?

1
SASARAN BELAJAR

LI 1. Memahami dan Menjelaskan Keluarga

1.1.Memahami dan Menjelaskan Definisi Keluarga


1.2.Memahami dan Menjelaskan Hak dan Kewajiban
1.3.Memahami dan Menjelaskan Fungsi Keluarga
1.4.Memahami dan Menjelaskan Bentuk Keluarga
1.5.Memahami dan Menjelaskan Dinamika Keluarga
1.6.Memahami dan Menjelaskan Siklus Kehidupan Keluarga

LI 2.Memahami dan menjelaskan Mekanisme yang Mendasari berbagai gangguan serta


Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Masalah Kesehatan Keluarga

LI 3. Memahami dan menjelaskan Konsep Keluarga Islami

3.1 Memahami dan Menjelaskan Konsep


3.2 Memahami dan Menjelaskan Fungsi
3.3 Memahami dan menjelaskan Hak dan Kewajiban dalam Merawat Orang Sakit

2
PERTANYAAN

1. Apa hubungan asmabronkial dengan keluhan pasien sekarang ?


2. Apa hubungan tempat tinggal dengan keluhan pasien ?
3. Apa pengaruh status pekerjaan dengan penyakit pasien ?
4. Bagaimana tindakan dan peran dokter keluarga pada kasus ini ?
5. Bagaimana peran keluarga terhadap anggota keluarga yang sakit ?
6. Apa saja faktor yang mempengaruhi kesehatan keluarga ?
7. Bagaimana kriteria rumah sehat dan ideal ?
8. Bagaiamana keluarga dalam pandangan Islam ?

JAWABAN

1. Anak yang terpapar dari riwayat penyakit kakek dan ibu di dkukung faktor
lingkungan juga
2. Karena tempat tinggal tidak sesuai dengan kriteria rumah ideal dan sehat
3. Kurang pengetahuan, ekeonomi yang rendah, lingkungan buruk menyebabkan
kesehatan buruk
4. Edukasi, holistik, komprehensif, kuratif dan preventif
5. Memberikan perhatian, memperhatikan kondisi rumah, jangan merokok di lingkungan
tempat tinggal
6. Lingkungan, ekonomi, pendidikan dan psikososial
7. Rumah memiliki ventilasi, pencahayaan yang cukup, bersik , MCK baik, dan
pembungan sampah baik.
8. Keluarga samawa

3
HIPOTESIS

Keluarga adalah kumpulan 2 orang atau lebih yang hidup bersama dengan ikatan
aturan dan emosional.Keluarga merupakan tempat untuk saling mengayomi, memberikan
pendidikan, sebagai tempat berlindung dan kasih sayang, dan sebagainya. Dalam kasus,
keluarga ini terdiri dari keluarga inti disertai kakek, nenek, om dan tante sehingga dapat
digolongkan sebagai keluarga extended. Permasalahan yang terjadi dalam keluarga ini
meliputi masalah faktor internal berupa genektik atau keturunan asma, serta faktor
eksternal seperti paapran asap rokok, rumah dengan lingkungan padat penduduk, ventilasi
yang kurang memadai, pencahayaan yang kurang untuk mematikan bakteri, serta aliran
udara yang buruk. Oleh karena itu, anak menjadi sakit. Peran keluarga dalam kesehatan
dan Islam untuk menghadapinya yaitu dengan memberi asuhan yang baik, melakukan
pencegahan terhadap timbulnya penyakit, menjaga lingkungan keluarga, serta
menciptakan keluarga yang samawa. Karena fungsi keluarga sendiri adalah tempat untuk
saling mengayomi, memberikan pendidikan, sebagai tempat berlindung dan kasih sayang,
dan sebagainya.Peranan yang dilakukan seorang dokter keluarga adalah melakukan
pencegahan berupa edukasi keluarga, demonstrasi, dan penyuluhan kesehatan, serta paya
kuratif dan evaluasi.

4
LI 1. Memahami dan Menjelaskan Keluarga

LO 1. 1. Memahami dan Menjelaskan Definisi Keluarga

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam
keadaan saling ketergantungan. Sedangkan pengertian keluarga menurut para ahli sangat
banyak, diantaranya:
Reisner (1980)
Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang masing-
masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari bapak, ibu, adik, kakak,
kakek dan nenek.
Logan’s (1979)
Keluarga adalah sebuah sistem sosial dan sebuah kumpulan beberapa komponen yang
saling berinteraksi satu sama lain.
Gillis (1983)
Keluarga adalah sebagaimana sebuah kesatuan yang kompleks dengan atribut yang
dimiliki tetapi terdiri dari beberapa komponen yang masing-masing mempunyai arti
sebagaimana unit individu.
Duvall
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan,
adopsi, kelahiran yang bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan budaya yang
umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari tiap
anggota.
Bailon dan Maglaya
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih individu yang bergabung karena
hubungan darah, perkawinan, atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, saling
berinteraksi satu sama lainnya dalam perannya dan menciptakan dan mempertahankan
suatu budaya.
BKKBN (1992)
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau
suami istri dan anaknya, atau ayah dengan anaknya, atau ibu dengan anaknya.

5
LO 1. 2. Memahami dan Menjelaskan Hak dan Kewajiban

Hak dan Kewajiban anatara orang tua dan anak serta hak kewajiban antara orang tua
menurut undang RI no 1 tahun 1974 tentang perkawinan
Pasal 45
1) Kedua orang tua wajib memelihara dan mendidik anak-anak mereka sebaik-
baiknya.
2) Kewajiban orang tua yang di maksud ayat (1) pasal ini berlaku sampai anak ini
kawin atau dapat berdiri sendiri. Kewajiban mana berlaku terus meskipun
perkawinan antara kedua orang tua putus.
Pasal 46
1) Anak wajib menghormati orang tua dan mentaati kehendak mereka yang baik.
2) Jika anak telah dewasa, ia wajib memelihara menurut kemampuannya,orang tua
dan keluarga dalam garis lurus ke atas,bila mereka itu memerlukan bantuannya.
Pasal 47
1) Anak yang belum mencapai umur 18(delapan belas) tahun atau belum pernah
melangsungkan perkawinan ada di bawah kekuasaan orang tuanya selama mereka
tidak di cabut dari kekuasaannya.
2) Orang tua mewakili anak tersebut mengenai perbuatan hukum di dalam dan di luar
pengadilan.
Pasal 48
1) Orang tua tidak di perbolehkan memindahkan hak atau menggadaikan barang-
barang tetap yang di miliki anaknya yang belum berumur 18(delapan belas) tahun
atau belum melangsungkan perkawinan kecuali apabila kepentingan anak itu
menghendakinya.
Pasal 49
Salah seorang atau kedua orang tua dapat di cabut kekuasaannya terhadap seorang
anak atau lebih untuk waktu yang tertentu atas permintaan orang tua yang lain
keluarga anak dalam garis lurus keatas dan saudara kandung yang telah dewasa atau
pejabat yang berwenang dengan keputusan Pengadilan dalam hal-hal :
a. Ia sangat melalaikan kewajibannya terhadap anaknya.
b. Ia berkelakuan buruk sekali.
1) Meskipun orang tua di cabut kekusaannya, mereka masih berkewajiban untuk
memberi biaya pemeliharaan kepada anak tersebut.

6
LO 1. 3. Memahami dan Menjelaskan Fungsi Keluarga

Fungsi yang dijalankan keluarga adalah:

1. Fungsi Pendidikan dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan menyekolahkan


anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak
2. Fungsi Sosialisasi anak dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan anak
menjadi anggota masyarakat yang baik.
3. Fungsi Perlindungan dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anak sehingga
anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman
4. Fungsi Perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif merasakan
perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan
berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama
lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
5. Fungsi Agama dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan mengajak
anak dan anggota keluarga lain melalui kepala keluarga menanamkan keyakinan
yang mengatur kehidupan kini dan kehidupan lain setelah dunia.
6. Fungsi Ekonomi dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan,
mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-
kebutuhan keluarga.
7. Fungsi Rekreatif dilihat dari bagaimana menciptakan suasana yang
menyenangkan dalam keluarga, seperti acara nonton TV bersama, bercerita
tentang pengalaman masing-masing, dan lainnya.
8. Fungsi Biologis dilihat dari bagaimana keluarga meneruskan keturunan sebagai
generasi selanjutnya.
9. Memberikan kasih sayang, perhatian, dan rasa aman di antara keluarga, serta
membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.

Menurut Friedman fungsi keluarga dibagi menjadi 5 yaitu :

1) Fungsi Efektif. Berhubungan dengan fungsi internal keluarga yang merupakan


dasar kekuatan keluarga. Fungsi efektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan
psikososial. Anggota kelurga mengembangkan gambaran diri yang fositif , peran
dijalankan dengan baik ,dan penuh rasa sayang.

7
2) Fungsi sosialisasi. Proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu
menghasilkan interaksi sosial ,dan individu tersebut melaksanakan perannya
dalam lingkungan sosial. Keluarga merupakan tempat individu melaksanakan
sosialisasi dengan anggota kelurga dan belajar disiplin , norma budaya , dan
perilaku melalui interaksi dalam keluarga, sehigga individu mampu berperan
didalam masyarakat.
3) Fungsi reproduksi. Fungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan
menambah sumber daya manusia.
4) Fungis Ekonomi. Fungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga , seperti makanan
,pakaian , perumahan, dan lain-lain.
5) Fungsi Perawatan keluarga. Keluarga menyediakan makanan , pakaian,
perlidungan, dan asuhan kesehatan/keperawatan.Kemampuan keluarga
melakukan asuhan keperawatan atau pemeliharaan kesehatan memengaruhi status
kesehatan keluarga dan individu

Menurut Undang-Undang 1992 membagi Fungsi Keluarga sebagai berikut


1) Fungsi keagamaan
 membina norma/ajaran agama sebagai dasar dan tujuan hidup seluruh
anggota keluarga,
 menerjemahkan ajaran dan norma agama kedalam tingkah laku hidup
sehari-hari bagi seluruh anggota keluarga,
 memberi contoh konkret dalam kehidupan sehari-hari dalam pengalaman
ajaran agama,
 melengkapi dan menambah proses belajar anak tentang keagamaan yang
tidak/kurang diperoleh disekolah atau masyarakat,
 membina rasa, sikap ,dan praktik kehidupan beragama.
2) Fungsi Budaya adalah
 membina tugas keluarga sebagai sarana untuk meneruskan norma budaya
masyarakat dan bangsa yang ingin dipertahankan,
 membina tugas keluarga untuk menyaring norma dan budaya asing yang
tidak sesuai,
 membina tugas keluarga sebagai saran anggota nya untuk mencari
pemecahan masalah dari berbagai pengaruh negatif globalisasi dunia,

8
 membina tugas keluarga sebagai sarana bagi anggotanya untuk
mengadakan kompromi/adaptasi dan praktik (positif) serta globalisasi
dunia ,
 membina budaya keluarga yang sesuai ,selaras , dan seimbang dengan
budaya masyarakat /bangsa untuk menunjang terwujudnnya norma
keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
3) Fungsi Cinta kasih adalah
 menumbuhkembangkan potensi simbol cinta kasih sayang yang telah ada
diantara anggota keluarga dalam simbol yang nyata, seperti ucapan dan
tingkah laku secara optimal dan terus menerus ,
 membina tingkah laku ,saling menyayangi diantara anggota keluarga
maupun antara keluarga yang satu dengan yang lainnya secara kuantitatif
dan kualitatif.
 membina praktik kecintaan terhadap kehidupan duniawi dan uhkrawi
dalam keluarga secara serasi, selaras , dan seimbang,
 membina rasa ,sikap, dan praktik hidup keluarga yang mampu
memberikan dan menerima kasih sayang sebagai pola hidup ideal menuju
keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
4) Fungsi perlindungan
 memenuhi kebutuhan akan rasa aman diantara anggota keluarga.Bebas
dari rasa tidak aman yang tumbuh dari dalam maupun dari luar keluarga,
 membina keamanan keluarga baik fisik maupun psikis dari berbagai
bentuk ancaman dan tantangan yang datang dari luar maupun dalam,
 membina dan menjadikan stabilitas dan keamanan keluarga sebagai modal
menuju keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
5) Fungsi reproduksi
 membina kehidupan keluarga sebagai wahana pendidikan reproduksi sehat
baik bagi anggota keluarga maupun keluarga sekitarnya.
 memberikan contoh pengalaman kaidah-kaidah pembetukan keluarga
dalam hal usia , kedewasaan fisik dan mental,
 mengamalkan kaidah-kaidah reproduksi sehat baik yang berkaitan dengan
jangka waktu melahirkan, jarak antara kelahiran dua anak , dan jumlah
ideal anak yang diinginkan dalam keluarga,

9
 mengembang kan kehidupan reproduksi sehat sebagai modal yang
kondusif menuju keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
6) Fungsi sosialisasi
 menyadari, merencanakan dan menciptakan lingkungan keluarga sebagai
wahana pendidikan dan sosialisasi anak yang pertama dan utama,
 menyadari ,merencanakan , dan menciptakan kehidupan keluarga sebagai
pusat tempat anak dapat mencari pemecahan masalah dari berbagai konflik
dan permasalahan yang dijumpainya baik lingkungan masyarakat maupun
sekolahnya. Membina proses pendidikan dan sosialisasi anak tentang hal
yang perlu dilakukannya untuk meningkatkan kemantangan dan
kedewasaan baik fisik maupun mental, yang tidak/kurang diberikan
lingkungan sekolah maupun masyarakat.
 membina proses pendidikan dan sosialisasi yang terjadi dalam keluarga
sehingga tidak saja bermamfaat positif bagi anak, tetapi juga orang tua
untuk perkembangan dan kematangan hidup bersama menuju keluarga
kecil bahagia dan sejahtera.
7) Fungsi Ekonomi adalah melakukan kegiatan ekonomi baik diluar maupun
didalam kehidupan keluarga dalam rangka menopang perkembangan hidup
keluarga, mengelola ekonomi keluarga sehingga terjadi keserasian ,
keselamatan dan keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran keluarga,
mengatur waktu sehingga kegiatan orang tua diluar rumah dan perhatiaanya
terhadap anggota rumah tangga bejalan serasi , selaras ,dan seimbang ,
membina kegiatan dan hasil ekonomi keluarga sebagai modal untuk
mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
8) Fungsi pelestarian lingkungan adalah membina kesadaran dan praktik
kelestarian lingkungan internal keluarga , membina kesadaran, sikap, dan
praktik pelestarian lingkunga hidup yang serasi , selaras, dan seimbang antara
lingkungan keluarga dan lingkungan hidup sekitarnya.

LO 1. 4. Memahami dan Menjelaskan Bentuk Keluarga

A. Tradisional

10
1. The nuclear family (keluarga inti) : Keluarga yang terdiri dari suami, istri
dan anak.
2. The dyad family : Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak)
yang hidup bersama dalam satu rumah
3. Keluarga usila : Keluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua
dengan anak sudah memisahkan diri
4. The childless family : Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan
untuk mendapatkan anak terlambat waktunya, yang disebabkan karena
mengejar karir/pendidikan yang terjadi pada wanita
5. The extended family (keluarga luas/besar) : Keluarga yang terdiri dari tiga
generasi yang hidup bersama dalam satu rumah seperti nuclear family
disertai: paman, tante, orang tua (kakak-nenek), keponakan, dll)
6. The single-parent family (keluarga duda/janda) : Keluarga yang terdiri dari
satu orang tua (ayah dan ibu) dengan anak, hal ini terjadi biasanya melalui
proses perceraian, kematian dan ditinggalkan (menyalahi hukum
pernikahan)
7. Commuter family : Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi
salah satu kota tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja
diluar kota bisa berkumpul pada anggota keluarga pada saat akhir pekan
(week-end)
8. Multigenerational family : Keluarga dengan beberapa generasi atau
kelompok umur yang tinggal bersama dalam satu rumah
9. Kin-network family : Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu
rumah atau saling berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan
pelayanan yang sama. Misalnya : dapur, kamar mandi, televisi, telpon, dll)
10. Blended family : Keluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang
menikah kembali dan membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya
11. The single adult living alone / single-adult family : Keluarga yang terdiri
dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya atau perpisahan
(separasi), seperti : perceraian atau ditinggal mati

B. Non-Tradisional :

11
1. The unmarried teenage mother : Keluarga yang terdiri dari orang tua
(terutama ibu) dengan anak dari hubungan tanpa nikah
2. The stepparent family : Keluarga dengan orangtua tiri
3. Commune family : Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang
tidak ada hubungan saudara, yang hidup bersama dalam satu rumah,
sumber dan fasilitas yang sama, pengalaman yang sama, sosialisasi anak
dengan melalui aktivitas kelompok / membesarkan anak bersama
4. The nonmarital heterosexual cohabiting family : Keluarga yang hidup
bersama berganti-ganti pasangan tanpa melalui pernikahan
5. Gay and lesbian families : Seseorang yang mempunyai persamaan sex
hidup bersama sebagaimana pasangan suami-istri (marital partners)
6. Cohabitating couple : Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan
perkawinan karena beberapa alasan tertentu
7. Group-marriage family : Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-
alat rumah tangga bersama, yang merasa telah saling menikah satu dengan
yang lainnya, berbagi sesuatu, termasuk sexual dan membesarkan anaknya
8. Group network family : Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-
nilai, hidup berdekatan satu sama lain dan saling menggunakan barang-
barang rumah tangga bersama, pelayanan dan bertanggung jawab
membesarkan anaknya
9. Foster family : Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan
keluarga/saudara dalam waktu sementara, pada saat orangtua anak tersebut
perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang
aslinya
10. Homeless family : Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai
perlindungan yang permanen karena krisis personal yang dihubungkan
dengan keadaan ekonomi dan atau problem kesehatan mental
11. Gang : Sebuah bentuk keluarga yang destruktif, dari orang-orang muda
yang mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian,
tetapi berkembang dalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.
Struktur Keluarga
1) Dominasi jalur hubungan darah
a) Patrilineal

12
Keluarga yang dihubungkan atau disusun melalui jalur garis ayah.Suku-suku di
Indonesia rata-rata menggunakan struktur keluarga patrilineal.
b) Matrilineal
Keluarga yang dihubungkan atau disusun melalui jalur garis ibu. Suku padang salah
satu suku yang yang mengunakan struktur keluarga matrilineal.
2) Dominasi keberadaan tempat tinggal
a) Patrilokal
Keberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan keluarga sedarah dari
pihak suami.
b) Matrilokal
Keberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan keluarga sedarah dari
pihak istri.
3) Dominasi pengambilan keputusan
a) Patriakal
Dominasi pengambilan keputusan ada pada pihak suami.
b) Matriakal
Dominasi pengambilan keputusan ada pada pihak istri. (Setiawati & Dermawan,
2008)
Ciri-ciri struktur keluarga
1) Terorganisasi
Keluarga adalah cerminan organisasi, dimana masing-masing anggota keluarga memiliki
peran dan pungsi masing-masing sehingga tujuan keluarga dapat tercapai.Organisasi yang
baik ditandai dengan adanya hubungan yang kuat antara anggota sebagai bentuk saling
ketergantungan dalam mencapai tujuan.
2) Keterbatasan
Dalam mencapai tujuan, setiap anggota keluarga memiliki peran dan tanggung jawabnya
masing-masing sehingga dalam berinteraksi setiap anggota tidak semena-mena, tetapi
mempunyai keterbatasan yang dilandasi oleh tanggung jawab masing-masing anggota
keluarga.
3) Perbedaan
Adanya peran yang beragam dalam keluarga menunjukan masing-masing anggota
keluarga mempunyai peran dan fungsi yang berbeda dan khas seperti halnya peran ayah
sebagai pencari nafkah utama, peran ibu yang merawat anak-anak.

13
LO 1. 5. Memahami dan Menjelaskan Dinamika Keluarga

Dinamika keluarga adalah interaksi atau hubungan pasien dengan anggotakeluarganya


dan juga bisa mengetahui bagaimana kondisi keluarga dilingkungan sekitarnya. Keluarga
diharapkan mampu memberikandukungan dalam upaya kesembuhan pasien.
Ada empat aspek yang selalu muncul dalam dinamika keluarga
a) Tiap anggota keluarga memiliki perasaan dan idea tentang dirisendiri yang biasa
dikenal dengan harga diri atau self-esteem.
b) Tiap keluarga memiliki cara tertentu untuk menyampaikanpendapat dan pikiran
mereka yang dikenal dengan komunikasi.
c) Tiap keluarga memiliki aturan permainan yang mengaturbagaimana mereka
seharusnya merasa dan bertindak yang berkembangsebagai sistem nilai keluarga.
d) Tiap keluarga memiliki cara dalam berhubungan denganorang luar dan institusi di
luar keluarga yang dikenal sebagai jalur kemasyarakat.
GENOGRAM

Genogram adalah suatu alat bantu berupa peta skema (visual map) dari silsilah
keluarga pasien yang berguna bagi pemberi layanan kesehatan untuk segera
mendapatkan informasi tentang nama anggota keluarga pasien, kualitas hubungan
antar anggota keluarga. Genogram adalah biopsikososial pohon keluarga, yang
mencatat tentang siklus kehidupan keluarga, riwayat sakit di dalam keluarga serta
hubungan antar anggota keluarga.
Di dalam genogram berisi :nama, umur, status menikah, riwayat perkawinan,
anak-anak, keluarga satu rumah, penyakit-penyakit spesifik, tahun meninggal,
dan pekerjaan. Juga terdapat informasi tentang hubungan emosional, jarak atau
konflik antar anggota keluarga, hubungan penting dengan profesional yang lain serta
informasi-informasi lain yang relevan. Dengan genogram dapat digunakan juga
untuk menyaring kemungkinan adanya kekerasan (abuse) di dalam keluarga.
Genogram idealnya diisi sejak kunjungan pertama anggota keluarga, dan selalu
dilengkapi (update) setiap ada informasi baru tentang anggota keluarga pada
kunjungan-kunjungan selanjutnya.Dalam teori sistem keluarga dinyatakan bahwa
keluarga sebagai sistem yang saling berinteraksi dalam suatu unit emosional. Setiap
kejadian emosional keluarga dapat mempengaruhi atau melibatkan sediktnya 3
generasi keluarga.Sehingga idealnya, genogram dibuat minimal untuk 3 generasi.

14
Dengan demikian, genogram dapat membantu dokter untuk :
1) mendapat informasi dengan cepat tentang data yang terintegrasi antara kesehatan
fisik dan mental di dalam keluarga
2) pola multigenerasi dari penyakit dan disfungsi

15
LO 1. 6. Memahami dan Menjelaskan Siklus Kehidupan Keluarga

Siklus Hidup Keluarga (Family Life Cycle) adalah istilah yang digunakan
untuk menggambarkan perubahan-perubahan dalam jumlah anggota, komposisi dan
fungsi keluarga sepanjang hidupnya. Siklus hidup keluarga juga merupakan gambaran
rangkaian tahapan yang akan terjadi atau diprediksi yang dialami kebanyakan
keluarga.
Siklus hidup keluarga terdiri dari variabel yang dibuat secara sistematis
menggabungkan variable demografik yaitu status pernikahan, ukuran keluarga, umur
anggota keluarga, dan status pekerjaan kepala keluarga.

Duvall (1067) mengklasifikasikan siklus kehidupan keluarga menjadi 8 tahap


yaitu :
1) Tahap awal perkawinan (newly married), suatu pasangan yang baru saja kawin
dan belum mempunyai anak.

16
2) Tahap keluarga dengan bayi (birth of the first child), keluarga tersebut telah
mempunyai bayi, dapat satu atau dua orang.
3) Tahap keluarga dengan anak usia prasekolah (family with preschool children),
keluarga tersebut telah mempunyai anak dengan usia prasekolah (30 bulan
sampai 6 tahun).
4) Tahap keluarga dengan anak usia sekolah (family with children in school),
keluarga tersebut telah mempunyai anak dengan usia sekolah (6-13 tahun).
5) Tahap keluarga dengan anak usia remaja (family with teenager), keluarga
tersebut telah mempunyai anak dengan usia remaja (13-20 tahun).
6) Tahap keluarga dengan anak-anak yang meninggalkan keluarga (family as
launching centre), satu persatu anak meninggalkan keluarga, dimulai oleh
anak tertua dan diakhiri oleh anak terkecil.
7) Tahap orang tua usia menengah (parent alone in middle years), semua anak
telah meninggalkan keluarga, tinggal suami istri usia menengah.
8) Tahap keluarga usia jompo (aging family members), suami istri telah berusia
lanjut sampai dengan meninggal dunia.

Menurut Carter & McGoldrik ada 6 tingkat perkembangan keluarga:


1. Keluarga antara: dewasa muda, belum menikah.
2. Penyatuan keluarga dengan pernikahan (pasangan baru menikah).
3. Keluarga dengan anak kecil (bayi-usia sekolah).
4. Keluarga dengan anak remaja.
5. Keluarga melepaskan anak dan pindah.
6. Keluarga dalam kehidupan terakhir. Tidak ada tahap yang diidentifikasi.

Tahap-tahap siklus hidup keluarga digambarkan ke dalam 2 model, yaitu:

1. Siklus Hidup Keluarga Model Tradisional


Siklus hidup keluarga model tradisional yaitu pergerakan tahap yang sebagian besar
keluarga lewati, dimulai dari belum menikah (bujangan), menikah, pertumbuhan keluarga,
penyusutan keluarga, dan diakhiri dengan putusnya unit dasar. Tahapan dari FLC model
tradisional adalah:
 Tahap I: Bachelor
Pemuda/i single dewasa yang hidup berpisah dengan orang tua.

17
 Tahap II: Honeymooners
Pasangan muda yang baru menikah.
 Tahap III: Parenthood
Pasangan yang sudah menikah setidaknya ada satu anak yang tinggal hidup bersama.
 Tahap IV: Postparenthood
Sebuah pasangan menikah yang sudah tua dimana tidak ada anak yang tinggal hidup
bersama.
 Tahap V: Dissolution
Salah satu pasangan sudah meninggal.

2. Siklus Hidup Keluarga Model Non-Traditional


a. Family Household
 Childless Couples: pasangan yang memilih untuk tidak memiliki anak dikarenakan
oleh pasangan tersebut lebih memilih pada pekerjaan.
 Pasangan yang menikah diumur diatas 30 tahun – menikah terlalu lama dikarenakan
karir dimana memutuskan untuk memiliki sedikit anak atau justru malah tidak
memiliki anak.
 Pasangan yang memiliki anak di usia yang terlalu dewasa (diatas 30 tahun).
 Single Parent I: single parent yang terjadi karena perceraian.
 Single Parent II: pria dan wanita muda yang mempunyai satu atau lebih anak diluar
pernikahan.
 Single Parent III: seseorang yang mengadopsi satu atau lebih anak.
 Extended Family: seseorang yang kembali tinggal dengan orang tuanya untuk
menghindari biaya yang dikeluarkan sendiri sambil menjalankan karirnya. Misalnya
anak, atau cucu yang cerai kemudian kembali ke rumah orang tuanya.
b. Non-Family Household
 Pasangan tidak menikah
 Perceraian tanpa anak
 Single Person: orang yang menunda pernikahan atau bahkan memutuskan untk tidak
menikah
 Janda atau duda

LI 2. Memahami dan menjelaskan Mekanisme yang Mendasari berbagai gangguan


serta Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Masalah Kesehatan Keluarga

18
Timbulnya penyakit disebabkan oleh ketidakseimbangan antara factor penjamu
(host ), factor agen penyakit, dan factor lingkungan
a. Factor host
Host adalah seseorang yang mempunyai resiko untuk terkena suatu penyakit.
Resiko internal :
 Genetic
 Umur ; sesorang anggota keluarga dengan usia yang lebih tua cenderung lebih
perhatian terhadap anggota keluarga yang lain
 Pendidikan : makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah meneriam
informasi sehingga makin banyak penetahuan yang dimiliki
 Pekerjaan
 Sex
 Fisiologi tubuh
 Keadaan imunologia
 Tingkah laku
Resiko eksternal
 Lingkungan
 Kebudayaan
 Kepercayaan
 Ras
 Social ekonomi
b. Factor agen
Agen adalah suatu unsure, organisme hidup atau kuman infektif yang dapat
menyebabkan terjadinya suatu penyakit
c. Factor nutrisi
 Kimiawi
 Fisik
 Biologis
 Unhealthy behaviour
d. Factor lingkungan
Lingkungan adalah semua factor luar dari suatu individu yang dapat berupa
lingkungan fisik, biologis, dan social. Sesungguhnya keadaan keluarga secara
keseluruhan memang mempunyai pengaruh yang amat besar terhadap kesehatan

19
setiap anggota keluarga. Pengaruh tersebut dapat dilihat paling tidak pada lima hal
:
1. Penyakit keturunan
Setiap orang pada dasarnya adalah hasil interaksi antara berbagai factor
genetic (fungsi reproduksi). Apabila ditemukan kelainan tertentu pada factor
genetic tersebut, yang antara lain muncul karena perkawinan (tahap awal dari
siklus keluarga) maka tidaklah sulit dipahami bahwa orang tersebut dapat
menderita penyakit keturunan tertentu pula.
2. Perkembangan bayi dan anak
Sekalipun pada dasarnya keadaan fisik dan mental bayi serta anak mempunyai
kemampuan mengatasi berbagai pengaruh lingkungan, tetapi pengalaman
membuktikan jika bayi dan anak tersebut maka perkembangan bayi dan anak
tersebut akan terganggu, baik perkembangan fisik maupun perilakunya.
3. Penyebaran penyakit
Apabila dilingkungan keluarga terdapat penderita penyakit infeksi maka
tidaklah sulit diperkirakan bahwa anggota keluarga yang lain akan mudah
terserang penyakit tersebut
4. Pola penyakit dan kematian
Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa seseorang yang hiduo
membujang atau bercerai (siklus kehidupan keluarga) cenderung
memperlihatkan angka penyakit dan kematian yang lebih tinggi daripada
mereka yang berkeluarga.
5. Proses penyembuhan penyakit
Proses penyembuhan penyakit anak-anak yang menderita penyakit kronis jauh
lebih baik pada keluarga dengan fungsi keluarga yang sehat daripada keluarga
dengan fungsi keluarga yang sakit

Mandala diagram Kesehatan adalah cara lain untuk menafsirkan definisi diperluas kesehatan.

20
Gambar :. Mandala of health

LI 3. Memahami dan menjelaskan Konsep Keluarga Islami

LO 3.1 Memahami dan Menjelaskan Konsep

Terminologi keluarga dalam islam

• 1.‫اهل‬/ Ahlun

• 2. ‫قربى‬/ qurbaa

• 3. ‫عشيرة‬/ ‘Asyirah

1.‫اهل‬/ Ahlun

Al-Raghib ( hal : 37 ) ada dua Ahlun: Ahlu al-Rajul dan Ahlu al-Islam.

 Ahlu al-Rajul adalah keluarga yang senasab seketurunan, mereka berkumpul dalam
satu tempat tinggal, ditunjukan dengan ayat qs attahrim :6; qu anfusakum wa ahlikum
naran (jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka). Shawi ( 4 , hal : 290 )
menyebutkan ‘Ahli’ tersebut adalah istri dan anak-anak serta yang dikaitkan dengan
keduanya.

21
 Ahlu al-Islam adalah keluarga yang seagama , ditunjukan dengan ayat hud :40 dan 46.
Shawi ( 2, hal : 268 ) menjelaskan keluarga yang dimaksud ialah seorang istrinya
yang iman ‘ bernama Aminah’ dan anak anaknya yang iman, sementara seorang
istrinya lagi yang kafir dan anaknya yang kafir yaitu ‘Kan’an’ tidak termasuk
keluarga.

Ahlu al-Rajul :QS ATTAHRIM :6

‫َّللاَ َما أَ َم َر ُه ْم‬


‫صونَ ه‬ ٌ ‫َارةُ َعلَ ْي َها َم ََل ِئكَةٌ ِغ ََل‬
ُ ‫ظ ِشدَاد ٌ ََل يَ ْع‬ َ ‫الحج‬ ً َ‫س ُك ْم َوأ َ ْه ِلي ُك ْم ن‬
ُ َّ‫ارا َوقُو ُد َها الن‬
ِ ‫اس} َو‬ َ ُ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َ َمنُوا قُوا أ َ ْنف‬
َ‫َو َي ْف َعلُونَ َما يُؤْ َم ُرون‬

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar,
keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan
selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”

Ahlu : seagama (Qs. Hud : 40)

{Hatta idza ja-a amrunah wafarat tannur qulnahmil fiha min kulli jauzainisnaini wa ahlaka
illa man sabaqa alaihil qoulu waman aman, wama amana ma’ahu illa qalil }

“hingga apabila perintah Kami datang dan bumi telah memancarkan air, Kami
berfirman: "Muatkanlah ke dalam bahtera itu dari masing-masing binatang sepasang (jantan
dan betina), dan keluargamu kecuali orang yang telah terdahulu ketetapan terhadapnya dan
(muatkan pula) orang-orang yang beriman." dan tidak beriman bersama dengan Nuh itu
kecuali sedikit.’

Ahlu : seagama QS HUD : 46

{Qala ya nuhu innahu laysa min ahlika, innahu amalun ghoiru soleh, fala tas alni ma laysa
laka bihi ilmu inni a’idzuka an takuna minal jahilin }

Allah berfirman: "Hai Nuh, Sesungguhnya Dia bukanlah Termasuk keluargamu (yang
dijanjikan akan diselamatkan), Sesungguhnya (perbuatan)nya[722] perbuatan yang tidak
baik. sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui
(hakekat)nya. Sesungguhnya aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan Termasuk
orang-orang yang tidak berpengetahuan."

2.‫قربى‬/ qurbaa

22
Shawi ( 1, hal : 65 ) menyebutkan bahwa qurbaa adalah keluarga yang ada hubungan
kekerabatan baik yang termasuk ahli waris maupun yang tidak termasuk,

• yang tidak mendapat warits, tapi termasuk keluarga kekerabatan seperti pada
ayat, an-Nisa: 7, waidza hadaral qismata ulul qurbaa

• dan keluarga kerabat yang bersipat umum, yang ada hubungan kerabat dengan
ibu dan bapak, seperti pada ayat al-Baqarah: 8 wabil walidaini ihsanan wa
dzil qurba

3. ‫عشيرة‬/ ‘Asyirah

Al-Raghib ( hal: 375 ) menyebutkan, ‘Asyirah adalah keluarga seketurunan yang


berjumlah banyak , hal itu berasal dari kata ‘Asyirah dan kata itu menunjukan pada bilangan
yang banyak, seperti pada ayat QS attaubah 24; wa azwajukum wa ‘asyiratukum

Ada juga yang mengungkapkan beberapa karakteristik yang harus terwujud dalam
sebuah keluarga yang menjadikannya layak disebut sebagai model keluarga muslim.
Karakteristik tersebut adalah:
 Keluarga yang dibangun oleh pasangan suami-istri yang shalih.
 Keluarga yang anggotanya punya kesadaran untuk menjaga prinsip dan norma
Islam.
 Keluarga yang mendorong seluruh anggotanya untuk mengikuti fikrah islami.
 Keluarga yang anggota keluarganya terlibat dalam aktivitas ibadah dan dakwah,
dalam bentuk dan skala apapun.
 Keluarga yang menjaga adab-adab Islam dalam semua sisi kehidupan rumah
tangga.
 Keluarga yang anggotanya melaksanakan kewajiban dan hak masing-masing.
 Keluarga yang baik dalam melaksanakan tarbiyatul aulad (proses mendidik anak-
anak).
 Keluarga yang baik dalam mentarbiyah khadimah (mendidik pembantu).

LO 3.2 Memahami dan Menjelaskan Fungsi

1. Tempat berteduh yang baik dan nyaman bagi seluruh anggotanya;


“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-

23
istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya,
dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya, pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda bagi kaum yang berpikir.” (ar-Ruum: 21)
2. Tempat untuk mendapatkan makanan, minuman, serta pakaian yang cukup bagi
seluruh anggotanya;
“…Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara
yang ma’ruf….” (al-Baqarah: 233)
3. Tempat suami dan istri memenuhi kebutuhan biologisnya.
“Nikahilah perempuan yang penuh kasih sayang dan yang banyak anak karena aku
ingin memperbanyak dengan kalian atas umat yang lain pada hari
kiamat.” (Muttafaqun ‘Alaih)

LO 3.3 Memahami dan menjelaskan Hak dan Kewajiban dalam Merawat Orang
Sakit

Kewajiban-Kewajiban Orang yang Sakit:

1) Orang yang sakit memiliki kewajiban untuk senantiasa ridha terhadap qadha Allah
Subhanahu wa Ta’ala, bersabar atas taqdir-Nya serta berbaik sangka kepada
Rabbnya. Itu yang lebih baik baginya.
2) Seyogyanya orang yang sedang sakit memiliki perasaan antara rasa takut dan harap,
yaitu takut akan siksa Allah ‘Azza wa Jalla atas dosa-dosanya dan berharap akan
rahmat Allah ‘Azza wa Jalla kepadanya. Sikap ini didasarkan pada hadits dari Anas
bin Malik Radhiyallahu’anhu yang mengatakan:

‫َّللاِ أَنِي أَ ْر ُجو‬ ‫سو َل ه‬ ‫ْف ت َِجد ُكَ قَا َل َو ه‬


ُ ‫َّللاِ َيا َر‬ َ ‫ت فَقَا َل َكي‬ ِ ‫َاب َوه َُو فِي ْال َم ْو‬
ٍّ ‫سله َم دَ َخ َل َعلَى ش‬ ‫صلهى ه‬
َ ‫َّللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ َ ‫ي‬ ‫أَ هن النه ِب ه‬
‫ب َع ْب ٍّد ِفي ِمثْ ِل َهذَا ْال َم ْو ِط ِن ِإ هَل‬
ِ ‫ان ِفي قَ ْل‬ِ ‫سله َم ََل َيجْ ت َِم َع‬ ‫صلهى ه‬
َ ‫َّللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ ُ ‫َاف ذُنُو ِبي فَقَا َل َر‬
‫سو ُل ه‬
َ ِ‫َّللا‬ ُ ‫َّللاَ َو ِإ ِني أَخ‬
‫ه‬
ُ ‫َّللاُ َما يَ ْر ُجو َوآ َمنَهُ ِم هما يَ َخ‬
‫اف‬ َ ‫أ َ ْع‬
‫طاهُ ه‬

3) Seberat apapun sakit yang diderita, tidak boleh baginya untuk berangan-angan ingin
mati. Hal ini karena ada hadits Ummul Fadhl Radhiyallahu’anha, bahwa
Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam pernah datang kepada mereka tatkala
‘Abbas Radhiyallahu’anhu (paman Rasulullah) menderita sakit, hingga ‘Abbas
berangan-angan ingin mati.

24
4) Jika ia masih memiliki tanggungan atas hak-hak orang lain, hendaklah ia tunaikan
kepada yang berhak apabila hal itu mudah baginya. Jika tidak mudah, hendaklah ia
berwasiat (kepada keluarganya). Sesungguhnya Nabi Shallallahu’alaihi wa
Sallam berkata:

‫َار َوَل د ِْر َه ٌم‬ٌ ‫ض ِه أ َ ْوماله فليؤده اليه قَ ْب َل أ َ ْن َيأتي يوم القيامة َل يقبل فيه دِين‬ِ ‫ظلَ َمةٌ َلَ ِخي ِه ِم ْن ِع ْر‬
ْ ‫َت عنده َم‬ ْ ‫َم ْن كَان‬
‫احبِ ِه فَ ُح ِملَت َعلَ ْي ِه‬
ِ ‫ص‬َ ‫ت‬ َ ‫صا ِل ٌح أ ُ ِخذَ ِم ْنهُ وأعطي صاحبه َوإِ ْن لَ ْم يَ ُك ْن لَهُ عمل صالح أ ُ ِخذَ ِم ْن‬
ِ ‫سيِئ َا‬ َ ‫إِ ْن َكانَ لَهُ َع َم ٌل‬

“Barang siapa pernah mendhalimi hak saudaranya dalam hal harga diri[1] atau
hartanya, hendaklah ia selesaikan sebelum datang hari kiamat, hari yang tidak
diterima dinar tidak pula dirham. Jika ia punya amalan shalih maka diambil
darinya lalu diberikan kepada orang yang punya hak. Jika ia tidak punya amalan
shalih, maka diambil dosa-dosa orang yang bersangkutan lalu dibebankan
kepadanya.”

5) Orang yang sakit hendaknya bersegera untuk menyiapkan wasiat karena ada sabda
RasulullahShallallahu’alaihi wa Sallam:

ُ‫صيهتُهُ َم ْكتُوبَةٌ ِع ْندَه‬


ِ ‫ي فِي ِه إَِل َو َو‬ ِ ‫ش ْي ٌء ي ُِريد ُ أ َ ْن ي‬
َ ‫ُوص‬ َ ُ‫ئ ُم ْس ِل ٍّم يَ ِبيتُ لَ ْيلَتَي ِْن و لَه‬
ٍّ ‫َما َح ُّق ا ْم ِر‬

“Tidak benar bagi seorang muslim yang bermalam dua malam sedangkan ia punya
sesuatu yang ingin diwasiatkannya kecuali semestinya wasiat itu telah ditulis di
sisinya.”

Ibnu Umar Radhiyallahu’anhuma berkata: “Tidaklah berlalu satu malam sejak aku
mendengar RasulullahShallallahu’alaihi wa Sallam mengatakan itu kecuali sudah
kutulis wasiatku.” Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim juga
Ashabus Sunan maupun yang lain.

6) Wajib baginya untuk memberikan wasiat kepada sanak kerabatnya yang tidak
menerima warisan darinya. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:

‫صيهةُ ِل ْل َوا ِلدَي ِْن‬


ِ ‫ض َر أ َ َحدَ ُك ُم ْال َم ْوتُ ِإ ْن ت ََركَ َخي ًْرا ْال َو‬
َ ‫ب َعلَ ْي ُك ْم ِإذَا َح‬
َ ‫ُك ِت‬

َ‫وف َحقًّا َعلَى ْال ُمتهقِين‬


ِ ‫َو ْاْل َ ْق َر ِبينَ ِب ْال َم ْع ُر‬

“Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan (tanda-tanda)


kematian, jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiatlah untuk ibu-bapak

25
dan karib kerabatnya secara ma`ruf, (ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang
bertakwa.” (Al-Baqarah: 180)

7) Boleh baginya untuk berwasiat dengan sepertiga hartanya, tidak boleh lebih.

8) Hendaklah dalam berwasiat ini disaksikan oleh dua orang yang jujur yang
muslim. Jika tidak ada maka bisa dengan dua orang (yang jujur) non muslim dengan
diminta agar keduanya bersumpah untuk bisa dipercaya apabila ragu akan
persaksiannya

9) Adapun berwasiat agar hartanya diberikan kepada kedua orang tua dan sanak
kerabat yang berhak menerima warisan dari orang yang meninggalkan warisan itu,
maka ini tidak boleh dilakukan. Karena hal ini sudah dimansukh dengan ayat tentang
warisan. Dan telah dijelaskan pula oleh RasulullahShallallahu’alaihi wa
Sallam dengan penjelasan yang paling sempurna, ketika beliau berkhutbah pada haji
Wada’. Kata beliau:

ٍّ ‫صيهةَ ِل َو ِار‬
‫ث‬ ِ ‫ق َحقههُ َوَل َو‬ َ ‫َّللاَ أ َ ْع‬
ٍّ ‫طى ُك هل ذِي َح‬ ‫إِ هن ه‬

“Sesungguhnya Allah telah memberikan hak kepada setiap yang punya hak,

dan tidak ada wasiat bagi ahli waris.”

10) Diharamkan membuat wasiat yang mendatangkan mudharat (kerugian) bagi orang
lain, seperti berwasiat agar sebagian ahli waris jangan diberikan hak warisnya atau
berwasiat agar melebihkan sebagian ahli waris atas sebagian yang lain. Hal ini
disebabkan adanya firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

ِ َ‫َصيبٌ ِم هما ت ََركَ ْال َوا ِلد‬


‫ان َو ْاْل َ ْق َربُونَ ِم هما قَ هل ِم ْنهُ أَ ْو َكث ُ َر‬ ِ ‫اء ن‬
ِ ‫س‬ ِ َ‫َصيبٌ ِم هما ت ََركَ ْال َوا ِلد‬
َ ِ‫ان َو ْاْل َ ْق َربُونَ َو ِللن‬ ِ ‫ِل ِلر َجا ِل ن‬
‫َصيبًا َم ْف ُروضًا‬ ِ ‫ن‬

“Bagi laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya,
dan bagi wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu-bapak dan
kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bahagian yang telah
ditetapkan.” (An-Nisaa’: 7)

26
11) Wasiat yang lalim (tidak adil) hukumnya batil lagi tertolak, karena adanya sabda
RasulullahShallallahu’alaihi wa Sallam:

‫من احدث في امرنا هذا ما ليس منه فهو رد‬

“Barang siapa yang mengada-adakan perkara baru dalam (agama) kami ini yang
tidak ada asal darinya, maka ia tertolak.”

12) Ketika banyak terjadi kebid’ahan pada sebagian besar kaum muslimin di masa ini.
Begitu pula dalam permasalahan yang berkaitan dengan jenazah. Maka termasuk
kewajiban seorang muslim adalah untuk berwasiat agar disiapkan (urusan
kematiannya) dan agar dikuburkan berdasarkan Sunnah (tuntunan Nabi
Shallallahu’alaihi wa Sallam), sebagai pengamalan terhadap firman
Allah Subhanahu wa Ta’ala (At-Tahrim: 6)

Kewajiban Keluarga Terhadap Orang Sakit

Menjenguk Orang Sakit dan Hukumnya

Orang sakit adalah orang yang lemah, yang memerlukan perlindungan


dan sandaran. Perlindungan (pemeliharaan, penjagaan) atau sandaran itu tidak
hanya berupa materiil sebagaimana anggapan banyak orang, melainkan dalam
bentuk materiil dan spiritual sekaligus.

Karena itulah menjenguk orang sakit termasuk dalam bab tersebut.


Menjenguk si sakit ini memberi perasaan kepadanya bahwa orang di sekitarnya
(yang menjenguknya) menaruhperhatian kepadanya, cinta kepadanya, menaruh
keinginan kepadanya, dan mengharapkan agar dia segera sembuh. Faktor-
faktor spiritual ini akan memberikan kekuatan dalam jiwanya untuk melawan
serangan penyakit lahiriah. Oleh sebab itu, menjenguk orang sakit, menanyakan
keadaannya, dan mendoakannya merupakan bagian dari pengobatan menurut
orang-orang yang mengert. Maka pengobatan tidak seluruhnya bersifat materiil
(kebendaan). Karena itu, hadits-hadits Nabawi menganjurkan "menjenguk orang
sakit"

Dari abu musa r.a. berkata, bersabda Rasulullah saw.: jenguklah orang sakit,
dan berikanlah makanan kepada orang yang lapar, dan bebaskanlah tawanan. (h.r.
bukhari)

27
Hak orang islam terhadap orang islam lainnya ada enam:

1. Apabila engkau berjumpa dengannya berilah salam kepadanya


2. Apabila ia mengundangmu penuhilah undangnnya itu.
3. Apabila ia meminta nasehat kepadamu, nasehatilah dia.
4. Apabila ia bersin, lalu memuji allah, maka doakanlah ia olehmu
5. Apabila ia sakit, tengoklah ia, dan apabila ia meninggal dunia, maka
iringkanlah dia. (h.r. muslim)

Menjenguk orang yang terbaring sakit.Sebagian ulama telah menetapkan


menjenguk orang sakit ini sebagai fardhu kifayah, seperti halnya memberi makan
orang yang kelaparan dan membebaskan tawanan. Jumhur ulama berpendapat bahwa
menjenguk ini pada dasarnya hukumnya sunnah. Namun pada perkembangannya ia
menjadi wajib di beberapa kalangan tertentu.

Perintah menjenguk orang sakit mengandung hikmah, dapat meringankan


beban mental keluarganya, sebagai ungkapan kasih sayang, mengingatkan manusia
akan mati, memberikan dorongan kejiwaan dan menghibur, dan lain-lain.

28
Daftar Pustaka

http://almanar.co.id/keluarga/urgensi-keluarga-dalam-islam.html (12/13/2015 ; 13:31 )

29

Anda mungkin juga menyukai