Anda di halaman 1dari 8

PENDAHULUAN

Sizing adalah proses pengklasifikasian atau pengkelompokkan material


karena perbedaan ukuran dan berat jenis, dapat dilakukan dengan proses
screening dan classifying. Proses screening adalah pemisahan besar butir mineral
berdasarkan lubang ayakan, sehingga hasilnya seragam, biasanya screning
digunakan untuk material yang berukuran lebih besar dari 20 mesh, sedangkan
proses classifying merupakan proses pemisahan butir mineral yang mendasarkan
atas kecepatan jatuh material dalam suatu fluida, media fluida yang digunakan
baik berupa air maupun udara, biasanya classifiying ini digunakan untuk material
yang berukuran dibawah 20 mesh. Alat untuk melakukan screening disebut screen
dan alat untuk melakukan classifying disebut classifier.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan material untuk menerobos


lubang ayakan adalah:

a. Ukuran bukaan ayakan


b. Ukuran relatif partikel
c. Pantulan dari material
d. Kandungan air

Sizing dapat pula diartikan sebagai proses pemisahan campuran partikel


menjadi kelompok-kelompok partikel yang berukuran sama atau menjadi
kelompok partikel yang mempunyai kisaran ukuran minimum dan maksimum
tertentu.(Sukamto, 2001)
Sizing merupakan suatu proses pengelompokkan material berdasarkan
ukuran tertentu, sizing juga dapat diartikan sebagai penyeragaman ukuran butir.
Alat yang biasanya digunakan untuk kegiatan sizing yaitu screen dan kegiatannya
disebut screening. Dimana proses screening dan classifying dipengaruhi atas
ukuran yang mana ukuran lebih besar daripada ukuran lubang-lubang ayakan
disebut oversize. Ukuran yang lebih kecil daripada ukuran lubang-lubang ayakan
disebut undersize.
Ada beberapa tujuan yang ingin diperoleh dari proses sizing ini,
diantaranya tujuan tersebut adalah :
Persiapan awal dalam proses pengolahan untuk memperoleh
ukuran partikel mineral yang relatif seragam sesuai dengan
ukuran maksimal derajat liberasi mineral berharganya.
Mencegah mineral halus lain masuk ke mesin peremuk sehingga
kapasitas dan efisiensi proses peremukan dapat lebih
ditingkatkan.
Mencegah mineral kasar lain yang belum terliberasi mengalir ke
proses pengolahan berikutnya, sehingga perolehan mineral
berharganya lebih dapat ditingkatkan.
Menghasilkan produk akhir yang berukuran relatif seragam agar
sesuai dengan spesifikasi pasar.
Penyaringan secara umum dilaksanakan terhadap material yang relatif
kasar, untuk pengurangan efisiensi dengan cepat dan baik.

Tujuan utama dalam industri mineral, adalah:

a. Untuk mencegah masukan terlalu kecil ke dalam crushing


machines, jadi dapat meningkatkan kapasitas dan efisiensi.
b. Untuk mencegah materi terlalu besar dan melewatkan ke tahap
berikutnya dalam penghancuran (crushing) dan penggerusan
(grinding).
c. Untuk menghasilkan ukuran produk akhir yang baik. Hal ini
adalah penting dalam menggali, dimana ukuran produk akhir
adalah satu bagian penting dari spesifikasi.
(Anonim, 2015)
CLASSIFYING

Clasifying merupakan proses pemisahan material atas dasar kecepatan


jatuh material tersebut dalam suatu fluida. Jika material mempunyai ukuran sama
di pisahkan berdasarkan perbedaan densitinya di sebut dengan sorting.

Classifying Over Flow (halus)

Pada industri pengolahan mineral, proses pengayakan umumnya


dilakukan terhadap partikel mineral yang berukuran relatif kasar (>250 mm).
Sebaliknya partikel mineral yang relatif halus (<250 mm) biasanya dipilah dengan
cara klasifikasi menggunakan berbagai jenis classifier.

Permukaan ayakan mempunyai sejumlah lubang-lubang berukuran


tertentu. Satuan ukuran lubang-lubang ayakan pada setiap inchi luas
permukaannya disebut mesh, dengan kata lain jika ayakan berukuran 200 mesh,
berarti setiap luas 1 inchi2 dari luas permukaan ayakan teradapat 200 lubang atau
satu lubang berukuran sekitar 74 mm. Ukuran lubang ayakan dapat juga disebut
sebagai batas keterpisahan ukuran material yang diacak (Sukamto, 2001).

Kecepatan pengendapan tergantung pada ukuran, bentuk dan berat jenis


partikel. Dalam classifying ini partikel kasar, berat dan berbentuk bulat akan
mengendap lebih cepat daripada partikel yang ringan dan berbentuk tidak teratur.
Ukuran butir yang dapat dipisahkan 20-300 mesh.

Kecepatan dalam pengendapan classifying menurut hukum Stoke:

Vt = ( g . D2 . (ρa - ρr) )

18ƞ
.............................(2.2.2)

Keterangan :

g = 9,81 m/det

D = Diameter partikel
ρa = Densitas solid

ρr = Densitas fluida

η = Tetapan viskositas

Kapasitas pada classifier dipengaruhi oleh :

1) Kemiringan alat
2) Kecepatan masuknya umpan
3) Dillution
4) Kecepatan penggarukan
(Anonim, 2015)

JENIS CLASSIFIER
Berdasarkan media pemisahnya, classifying dibagi menjadi :
1. Sorting Classifier menggunakan cairan kental
Pada sorting classifier, kondisi pengendapannya adalah hindered settling
yaitu pengendapan yang mengalami hambatan, Meskipun dalam media yang
kental mineral yang mempunyai berat jenis yang berat lebih dulu mengendap bila
dibandingkan dengan mineral yang mempunyai berat jenis ringan.
Pemisahan dicapai atas dasar sorting, yaitu sizing yang berdasarkan berat
jenis dan bentuk. Classifier ini biasanya digunakan untuk produkta yang relatif
kasar.
Contoh-contoh yang termasuk dalam sorting classifier adalah :
a. Evan Classifier
Alat ini terdiri dari sloping launder (pencuci miring) yang dilengkapi
dengan rectangular box yang terbuka dan terletak pada daerah pencucian BC (lihat
gambar 10). Air dimasukkan melalui pipa yang diatur dengan sebuah klep F.
Partikel yang mengendap lebih cepat akan dikeluarkan melalui pipa spigot G,
sedangkan partikel yang pengendapannya lambat (overflow) akan dikembalikan
kedaerah pencucian E. Air yang dimasukkan melalui F lebih dikenal dengan
hydraulic water.
Gambar evan classifier
b. Richard Hindered Settling Classifier
Pada alat ini digunakan kolom cylindrical sorting sebagai ganti dari
rectangular boxes dari evan classifier. Sedangkan hydraulic water dimasukkan
melalui bagian bawah kolom cylindrical sorting. Classifier ini merupakan tipe
yang lebih sempurna jika dibandingkan dengan Evan Classifier.
c. Fahrenwald Sizer
Alat ini terdiri dari tangki yang berbentuk trapesium A, dilengkapi dengan 5
buah rectangular classifying pocket dan cylindrical pocket. Masing-masing
rectangular classifying pocket dan cylindrical pocket akan menghasilkan produkta
melalui spigot dimana ukuran butir dari rectanguler pocket yang pertama sampai
ke cylindrical semakin halus.
d. Hydrator Classifier
Pada alat ini hindered settling cone terdapat pada bagian darar dari classifier
suplement, sedangkan free settling cone terdapat pada bagian atas. Zone-zone ini
terjadi akibat adanya peningkatan aliran pada zone bawah sedangkan pada zone
atas tidak terjadi peningkatan kecepatan aliran.
Hydrostator classifier saat ini dilengkapi dengan mesin pengontrol pulp
density dan alat pemisah slime particel dari overflow dan underflow. Alat ini
digunakan untuk pencucian batubara.
2. Sizing Classifier menggunakan cairan encer
Dalam sizing classifier diperlukan penambahan air disamping air yang telah
ada dalam suspensi. Sizing classifier inimenggunakan kondisi free settling yaitu
pengendapan dari material secara individu yang mengendap secara langsung atau
tanpa hambatan dari material lain.
Sizing classifier dibagi menjadi dua macam, yaitu :
a. Settling Cone
Settling cone merupakan conical sheet metal shell dengan puncak (apex)
pada bagian bawah. Umpan dimasukkan pada bagian atas (centre) ke bagian
dalam sebuah cylindrical kecil atau cylindriconical shell, yang berfungsi untuk
mencegah lewatnya umpan ke overflow. Debit air yang masuk lebih besar
daripada debit air yang keluar. Untuk mengatur pengeluaran underflow digunakan
semacam pelampung.

Gambar settling cone

Contohnya Allen Automatic Classifier. Pada alat inipemasukan dan


pengeluaran diatur secara otomatis karena mempunyai bagian yang bergerak atau
pelampung (float) F, yang ditempatkan didalam cylindriconical shell yang
mengelilingi feed shell A dan juga baffle B yang bekerja berlawanan dan
mengakibatkan spigot J akan tertutup. Tetapi apabila level dari sedimen E telah
dicapai maka untuk mencegah lolosnya pulp dari feed shell ke dalam classifier
atau jika di situ ada suspensi yang telah mencapai batas maka pelampung akan
naik dan spigot akan terbuka, spigot akan tertutup lagi jika batas sedimen dan
densitas menjadi rendah. Pengaturan densitas dari spigot produk dilakukan dengan
cara mengatur posisi pemberat K. Agar lebih jelas maka dapat dilihat pada gambar
3. Sizing classifier menggunakan udara.

Pada sizing classfier karena menggunakan udara maka classifier ini sering
disebut dengan pneumatic classifier. Kebanyakan penggunaan classifier ini adalah
untuk menghilangkan debu-debu dengan menggunakan hembusan udara yang
dilengkapi dengan alat pengumpul debu/kotoran.
Pemisahan partikel-partikel dalam alat ini dipengaruhi oleh:
- Distribusi ukuran, bentuk butir, berat jenis, kelembaban dari partikel itu.
- Sifat permukaan, besarnya gaya yang ditimbulkan dari alat yang digunakan.
Classifier dengan media udara ini dibedakan menjadi dua bagian yaitu:
- Berdasarkan gravitasi
- Berdasarkan inersia (movement)

Gambar delta sizer


Gambar cyclon

Anda mungkin juga menyukai