Oleh :
Kelompok 7
Riski Eka Fahira 161411052
Risky Febiayu Eldiana 161411053
3B D3-Teknik Kimia
PENDAHULUAN
Cooling tower system merupakan sarana sirkulasi air pendingin yang sangat berperan
dalam berbagai industri. Air pendingin dalam cooling tower system didistribusikan ke
beberapa media antara lain ke mesin chiller, cooler, heat exchanger, dan unit lainnya
(Maharani, 2010 dalam Sujana, 2012). Jika aliran air digunakan untuk mendinginkan
suatu unit mesin maka hal ini akan menyebabkan air pendingin tersebut akan naik
temperaturnya. Fungsi cooling tower adalah untuk mendinginkan kembali temperatur dan
proses tersebut berulang secara terus menerus.
Dalam dunia industri, cooling tower merupakan salah satu peralatan yang harus
dijaga operasionalnya dengan perawatan yang rutin agar bisa bekerja secara optimal.
Penanggulangan kualitas air pendingin yang kurang memadai menyebabkan mesin
seperti unit heat exchanger akan mengalami korosi atau terbentuk kerak. Heat exchanger
yang mengalami korosi menyebabkan tingkat efisiensi sistem alih panas yang rendah dan
menyebabkan konsumsi energi yang cukup besar (Musalam, 2006 dalam Sujana, 2012).
LANDASAN TEORI
Prinsip kerja menara pendingin dapat dilihat pada gambar diatas. Air dari bak/basin
dipompa menuju heater untuk dipanaskan dan dialirkan ke menara pendingin. Air hangat
yang keluar tersebut secara langsung melakukan kontak dengan udara sekitar yang
bergerak secara paksa karena pengaruh isapan atau dorongan fan/blower yang terpasang
pada menara pendingin, lalu mengalir jatuh ke bahan pengisi (filler). Air yang sudah
mengalami penurunan suhu ditampung ke dalam bak/basin. Pada menara pendingin juga
dipasang katup make up water untuk menambah kapasitas air pendingin jika terjadi
kehilangan air (drift loses) ketika proses evaporative cooling tersebut sedang
berlangsung.
c. Efektivitas pendinginan
Efektivitas pendinginan merupakan perbandingan antara range dan range ideal.
Semakin tinggi perbandingan ini, maka semakin tinggi efektivitas pendinginan suatu
menara pendingin.
d. Debit air spesifik
Sesuai dengan ukuran luas penampang menara pendingin dan debit air, maka dapat
dihitung debit air spesifik dengan rumus sebagai berikut.
Keterangan:
Keterangan:
g. Kesetimbangan energi
Dengan asumsi adiabatis untuk operasi suatu menara pendingin, maka akan berlaku
persamaan kesetimbangan energi antara energi yang masuk dan keluar dari suatu menara
pendingin.
Keterangan:
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
Alat Bahan
Satu unit peralatan Cooling tower Air dari Pilot Plant
Termometer bola basah-kering 1 buah
Termometer raksa 1 buah
Gelas ukur 2000 mL 1 buah
Anemometer 1 buah
Stopwatch 1 buah
= 8500 Kg/jam
1
2. Luas penampang Cooling Tower = x 3,14 x (1,7m)2
4
= 2,2687 m2
𝑚 3600𝑠 𝐾𝑔
3. Jumlah Udara Rata-Rata = 3,31 x 2,2687 m2 x x 1,43 𝑚3
𝑠 1𝑗𝑎𝑚
𝑲𝒈
= 38658,375 𝒋𝒂𝒎
= 66,67%
𝐴𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑎𝑖𝑟 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
7. Perbandingan Cair/Gas (L/G) = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
8500 𝑘𝑔/𝑗𝑎𝑚
= 38658,375 𝑘𝑔/𝑗𝑎𝑚
= 0,2199
𝑪.∆𝑻.𝑪𝒑
8. Laju penguapan Cooling Tower (𝑬) = 𝑯𝒗
𝑚3 𝑘𝐽
(8,5 )(6˚C)(4,184 )
𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑔.˚C
= 𝑘𝐽
(2260 )
𝑘𝑔
= 0,09442 m3/jam
9. Pembebanan panas Cooling Tower: h = Cp.ρ.q.dt
𝐵𝑇𝑈 𝑙𝑏𝑚 𝑈𝑆 𝑔𝑎𝑙
h = (1 𝑙𝑏𝑚.˚F) (8,33 𝑈𝑆 𝑔𝑎𝑙) (2245,7 ) (42,80 ˚F)
ℎ
= 800.645,95 Btu/h
= 201787 kkal/h
4.3 Gambar
Fan
Menara
Pendingin
Basin
Telah dilakukan praktikum cooling tower. Cooling tower adalah rangkaian alat yang
digunakan untuk menurunkan suhu air yang sudah digunakan pada proses yang mengalami
kenaikan suhu. Prinsip kerja cooling tower yaitu mendinginkan suhu aliran air dengan cara
mengkontakkan dengan udara luar yang didorong oleh sebuah fan. Air dikontakkan dengan
udara dan secara otomatis massa air berpindah ke udara. Karena air dikontakkan terus menerus
dengan udara, udara menjadi jenuh secara adiabatis dan suhu air mengalami penurunan.
Nasution, Dian Morfi, 2011, “Penelitian Kinerja Induced Draft Cooling tower Dengan
Potongan Pipa PVC Ø 1 Inci Sebagai Filling Material”, Universitas Sumatera Utara,
http://repository.usu.ac.id [diunduh pada tanggal 26 November 2016, 13:01].
Sembiring, Ferry, 2010, “Pengaruh Penggunaan Media Bahan Pengisi (Filler) PVC dengan
Tinggi 22,5 cm dan Diameter 70 cm terhadap Kinerja Menara Pendingin Jenis
Induced-Draft Counterflow”, Universitas Sumatera Utara, http://repository.usu.ac.id
[diunduh pada tanggal 26 November 2016, 12:24].
Sujana, Deni Soleh, 2012, “Potensi Daun Lamtoro (Leucaena Leucocephala) Sebagai
Inhibitor Korosi Baja Karbon Unit Heat Exchanger Pada Proses Cooling tower
System”, Universitas Pendidikan Indonesia, http://repository.upi.edu [diunduh pada
tanggal 26 November 2016, 11:23].