Anda di halaman 1dari 3

BAB 2.

TINJAUAN PUSTAKA

Tanaman tahunan adalah tanaman yang dapat menghasilkan buah tanpa


di batasi oleh musim dan juga dapat hidup sepanjang tahun. Tanaman tahunan
sangat menguntungkan bagi para penanam, karena tanpa adanya batasan musim
hasil yang di dapatkan juga tidak ada batasan. Sering dijumpai tanaman musing
di gunung-gunung. Kondisi topografi yang berbukit dengan udara yang sejuk
merupakan kekayaan yang dapat dimanfaatkan oleh rumah tangga petani sebagai
sumberdaya untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup minimal untuk memenuhi
kebutuhan subsistensi pangan. Wilayah yang sebagian besar merupakan lahan
pertanian dimanfaatkan oleh rumah tangga petani untuk menanam berbagai jenis
komoditas hortikultur (Turasih. et.al).

Tanaman dataran tinggi umummya ditanam, tumbuh baik dan berproduksi


tinggi di daerah dataran tinggi dengan agroteknologi yang sesuai dengan
karakterisik tanah dan persyaratan tumbuh tanaman tersebut. (Kurnia et al. 2004).
Dataran tinggi adalah dataran yang letaknya di daerah tinggi atau pegunungan.
Potensi pada dataran tinggi diantaranya adalah potensi pertanian, perkebunan,
peternakan dan pariwisata. Pada teori nya daerah di dataran tinggi jarang turun
hujan namun hal itu tidak membuat daerah pegunungan menjadi daerah tandus ,
sebab meskipun jarang turun hujan tanah di daerah pegunungan sangatlah subur
karena terjaganya kandungan tanah oleh suhu dan kelembapan udara yang
rendah. Pengelolaan bahan organik tanah adalah kunci untuk pertanian organik
sukses berkaitan dengan produktivitas tanah. Produksi tanaman yang paling
sukses di tanah kaya bahan organik dan juga dengan kelembaban tanah yang
memadai (Idoga. et.al). Tanah merupakan faktor terpenting dalam tumbuhnya
tanaman dalam suatu sistem pertanaman. (BSE, 2013) Selain dengan struktur
tanah pada umumnya dataran tinggi identik pula dengan suhu. Keseimbangan
suhu juga sangat diperlukan di dalam tanaman tahunan , sebab jika suhu melebihi
batas optimum maka hasil dari tanaman tahunan tersebut juga kurang maksimal.
Suhu berpengaruh terhadap pertumbuhan vegetatif, induksi bunga, pertumbuhan
dan differensiasi perbungaan (inflorescence), mekar bunga, munculnya serbuk
sari, pembentukan benih dan pemasakan benih.

Analisis Kesesuaian Lahan pendekatan system pencocokan, di mana


bertujuan untuk mengetahui kesesuaian kualitas lahan / karakteristik lahan dengan
criteria kelas tanah disusun berdasarkan kebutuhan pada tanaman yang tumbuh
di darat. Analisis dilakukan dalam dua tahap (Sitorus, 2004). Pada tanaman
tahunan lebih mencolok pada lokasi tinggi wilayah. Tinggi tempat (altitude) selalu
berkaitan dengan temperatur setempat. Semakin tinggi tempat di atas permukaan
laut, maka semakin sejuk temperaturnya. Dengan demikian faktor ketinggian
selalu berkaitan dengan temperatur, dan secara langsung temperatur sangat
menentukan pertumbuhan tanaman ( Rina dkk.,2012).Tinggi suatu tempat dari
permukaan laut menentukan suhu udara dan intensitas sinar yang diterima oleh
tanaman. Semakin tinggi suatu tempat, semakin rendah suhu tempat tersebut.
Demikian juga intensitas matahari semakin berkurang. Suhu dan penyinaran ini
akan sesuai dengan beragam jenis komoditas tanaman tahunan. Penyinaran
sebenarnya memainkan peran penting dalam memulai proliferasi tunas (Darrow,
1966).

Siklus hidup suatu tanaman tahunan berasal dari suatu bibit , dapat
dibedakan menjadi tiga fase pertumbuhan , yaitu fase embrio, fase muda, dan
fase dewasa. Fase embrio dimulai sebelum menjadi bibit , bertemunya gamet
jantan dan gamet betina membentuk zigot bisa disbut sebagai fase perkawinan.
Zigot kemudian tumbuh dan berkembang menjadi embrio pada biji atau biji pada
buah. Fase muda dimulai dengan berkecambahnya biji yang sebenarnya , yakni
pertumbuhan embrio itu sendiri. Pertumbuhan embrio tersebut di ikuti
pertumbuhan bagian lain yang menunjukan karakter tanaman bersangkutan,
termasuk pertumbuhan organ. Tanaman muda pada umumnya mempunyai
kemampuan regenerasi secara vegetatif (Mangoendidjojo,2003). Regenerasi
secara vegeratif merupakan salah satu kegiatan dalam menunjang berlangsungnya
proses regenerasi tanaman, agar tanaman mampu tumbuh dan berproduksi secara
optimal dan maksimal tanpa memerlukan waktu yang panjang. Keuntungan yang
dihasilkan dari pembiakan vegetatif mempermudah dan mempercepat daripada
perbanyakan dengan biji. Karena perbanyakan menggunakan biji harus melalui
tahap tahap yang sangat rumit , biji dapat mendormansi diri atau bisa juga disebut
sebagai keadaan berhenti tumbuh yang di alami oleh biji itu sendiri. Kelebihan
lainya yaitu , pembiakan vegetatif memiliki fase muda yang relatif pendek. Namun,
kelemahan dari pembiakan vegetatif adalah periode penyimpanan bahan tanam
relatif pendek.

Kondisi fisik tanaman tahunan sangat berbeda dengan tanaman lainya ,


karena tanaman tahunan identik dengan memiliki postur organ yang besar , keras.
Contoh tanaman karet. Tanaman karet yang ditanam pada daerah berbukit (faktor
pembatas berat) dapat berproduksi dengan baik apabila konservasi tanah dan
pembuatan teras baik (Thomas, 2008). Oleh karena itu, pengembangan tanaman
karet umumnya didominasi oleh topografi bergelombang, berbukit, dan
bergunung, perlu menerapkan konservasi lahan dan penataan teras sebelum karet
ditanam.

Anda mungkin juga menyukai