Tomat merupakan salah satu produk hortikultura yang dikonsumsi
sayurannya, baik untuk konsumsi segar maupun untuk diolah. Sayurannya digemari orang karena rasanya yang segar, dan sedikit asam. Sayuran tomat dapat dipakai untuk bumbu masak. Tanaman tomat membutuhkan banyak sinar matahari untuk pertumbuhannya (8 jam/hari). Tomat secara umum dapat ditanam di dataran rendah, medium, dan tinggi, tergantung varietasnya. Namun, kebanyakan varietas tomat hasilnya lebih memuaskan apabila ditanam di dataran tinggi yang sejuk dan kering sebab tomat tidak tahan panas terik dan hujan. Salah satu faktor penting dalam memproduksi benih adalah mempertahankan kualitas benih. Berikut tahapan proses budidaya tanaman tomat, yaitu: 1. Tahap pembibitan. Sebelum menanam tomat pada media yang telah di tentukan terlebih dahulu dilakukan persemaian untuk mendapatkan bibit tanaman yang kuat dan sehat. Proses pembibitan diawali dengan menyemaikan biji benih pada tray semai. Mengisi wadah tersebut dengan tanah gembur kemudian menyebarkan benih tomat di atasnya, menutup dengan sedikit tanah lagi di atasnya kemudian menyiram dengan air. Meletakkan media persemaian tersebut pada tempat yang banyak terdapat sinar matahari, namun tidak meletakkan langsung di bawah sinar matahari. Meletakkan di tempat yang teduh karena terlalu banyak sinar matahari juga akan menghambat pertumbuhan benih tomat. Apabila bibit tomat tersebut tumbuh terlalu berdekatan, dapat melakukan penjarangan. Setelah 3 minggu, bibit tanaman tomat siap untuk dipindah kek bedengan. 2. Tahap penanaman Tahapan setelah melakukan proses pembibitan yaitu tahapan penanaman. Melakukannya dengan cara mengambil bibit yang telah disemaikan lengkap dengan akar dan tanahnya kemudian menanam pada media yang disediakan. Mengusahakan untuk penanaman bibitnya dalam supaya tanaman tomat tidak gampang roboh. Setelah di tanam, menyiram tomat dengan menggunakan air yang telah dicampur pupuk urea. Melakukan pemupukan menggunakan pupuk urea, pupuk fosfor, dan pupuk kalium. Aplikasi pupuk urea dan kalium sebaiknya dilakukan dalam dua tahap, yaitu pada saat tanam dan 30 hari setelah tanam. Sedangkan pupuk fosfor dapat diberikan sekaligus menjelang waktu tanam. Pada saat menanam pastikan agar tanaman tomat diberikan jarang yang cukup lebar agar mereka tumbuh maksimal. Jarang yang disarankan adalah 30x30cm. Untuk yang ditanam di polibag tidak perlu risau dengan jarak. Cukup menyesuaikan saja sesuai ukuran tanaman. 3. Tahap Perawatan Tahapan ini terdiri dari 5 bagian, yaitu penyiraman, pemupukan, pemusnahan gulma, pemasangan lanjakan, dan pengendalian hama. Penyiraman, sebaiknya dilakukan 2x sehari atau pada saat media tanam terlihat kering. Jangan terlalu banyak melakukan penyiram karena apabila terdapat air yang tergenang akan menyebabkan timbulnya penyakit. Pemupukan, cukup berikan 1 sendok makan pupuk NPK yang ditanam di dalam tanah dengan jarak kurang lebih 10cm dari batang tanaman. Pemberian pupuk dilakukan setiap 2 minggu sekali. Perlu diketahui bawah tanaman tomat lebih membutuhkan unsur P daripada unsur N, jadi menyesuaikanbpupuk yang digunakan. Pemusnahan gulma, gulma menyerap nutrisi yang seharusnya diperuntukkan tanaman yan dibudidayakan. Cukup dengan menyiangi tanaman-tanaman gulma tersebut atau dengan langkah preventif dengan menambahkan mulsa pada permukaan tanah. Pemasangan Lanjakan, tanaman tomat sangat rapuh dan membutuhkan lanjakan agar dapat tumbuh dan berkembang. Karenanya, ketika tanaman tomat sudah mulai besar, perlu ditambahkan lanjakan untuk menopang tubuhnya. Pengendalian hama, hama yang paling sering menyerang tanaman tomat adalah serangga berukuran kecil berwarna putih yang bernama aphid. Aphid menyerang tanaman tomat dengan menghisap nutrisinya sehingga tanaman tomat tumbuh tidak maksimal. Cara penanggulangannya adalah dengan memetik daun yang diserang kemudian membakarnya. Selain itu jika serangga ini sudah menyerang dengan sangat parah, bisa juga digunakan pestisida. 4. Tahapan panen Pemanenan untuk benih haruslah berasal dari tanaman yang sudah terseleksi dengan memenuhi beberapa kriteria yaitu tanaman sehat, ukuran, bentuk dan matang fisiologis pada buah seragam. Selanjutnya dilakukan pengolahan benih tomat melalui pemisahan biji dan daging buahnya. Terdapat tiga metode dalam pemisahan tergantung kuantitas dan temperature lingkungan. a. Pemisahan biji dengan cara fermentasi Cara ini banyak dilakukan daerah yang tropis, dapat dilakukan jika suhu lingkungan antara 20-350C selama tiga hari. Laju fermentasinya berlangsung 1-5 hari tergantung suhu lingkungan. Caranya : - Benih yang sudah dipisahkan dari daging buah dimasukkan ke dalam wadah (terbuat stainless steel, kayu atau plastic), tambahkan sedikit air, kemudian tutup dan simpan 1-5 hari, sambil sesekali diamati perkembangannya. - Selama fermentasi, perlu diaduk untuk memisahkan benih dari bubur (pulp) dan juga mencegah munculnya cendawan. - Setelah fermentasi selesai, benih akan tenggelam ke dasar wadah. Untuk memudahkan pemisahan benih dari bubur, perlu ditambahkan air agar bubur menjadi encer. b. Pemisahan biji menggunakan sodium karbonat. Pemisahan dengan menggunakan sodium karbonat sering digunakan di daerah sub tropis karena temperature lingkungan yang rendah. Penggunaan sodium karbonat 10% selama 2 hari akan memberikan hasil yang memuaskan. c. Pemisahan biji menggunakan asam hidroklorida Cara ini banyak dilakukan oleh industri benih, yaitu dengan menggunakan asam hidroklorida berkonsentrasi 567 ml dalam 10 liter. Perbandingan tersebut menurut penelitian dapat memberikan hasil yang memuaskan karena benih yang dihasilkan berwarna cerah. 5. Tahapan penyimpanan benih. - Mencuci benih tomat menggunakan air bersih yang mengalir setelah tahap fermentasi selesai - Biji yang sudah bersih dikering anginkan menggunakan sinar matahari tidak langsung, atau bisa dengan panas buatan atau listrik bersuhu 30-350C selama 7-10 hari. - Pengeringan dilakukan sampai diperoleh kadar air benih 5-7 % - Pengemasan benih dalam wadah kedap air, misalnya plastic, kaleng atau aluminium foil. Pengemasan ini bertujuan untuk menghindari kontaminasi benih dari varietas lain., melindungi kerusakan fisik, dan memudahkan penanganan tahap selanjutnya. - Penyimpanan benih tomat penting diperhatikan karena penyimpanan benih ini merupakan upaya untuk mempertahankan daya hidup (viabilitas) serta vigor (kekuatan tumbuh) yang tinggi. Caranya adalah dengan menjaga kadar air benih pada 5-7%, suhu 5 derajat celcius dan kelembapan udara 30-40%. KESIMPULAN
Menghasilkan tomat yang berkualitas baik dalam jumlah banyak perlu
didukung dengan pengetahuan mengenai penanaman tomat yang baik. Mempelajari teknik-teknik penanaman tomat sebelum menanamnya. Tahapan proses budidaya tanaman tomat terdiri dari 4 tahapan, yaitu tahap penyemaian, tahap penanaman, tahap perawatan, dan tahap pemanenan. Pemilihan lahan untuk bubdidya tomat yang subur dan cocok ditanami tomat, karena tidak semua lahan dapat ditanami tomat. Cuaca dan iklim juga mempengaruhi penanaman tomat, kemudian bibit yang digunakan harus berkualitas baik.