KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSIA) AL-IHSAN SIMPANG EMPAT
NOMOR: 31/SK-RSIA–A/HPK/VIII /2018
TENTANG
HAK PASIEN DAN KELUARGA
DIREKTUR RSIA AL– IHSAN SIMPANG EMPAT
Menetapkan :
KESATU :Peraturan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anank Al – Ihsan Simpang
Empat tentang. Kebijakan hak dan Keluarga di Rumah Sakit Ibu dan
Anak Al – Ihsan Simpang Empat;
KEDUA :Kebijakan Hak Pasien dan Keluarga (HPK) dalam RSIA Al-Ihsan
Simpang Empat. Sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kesatu
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini;
KETIGA :Kebijakan Hak Pasien dan Keluarga (HPK) dalam RSIA Al-Ihsan
Simpang Empat. Sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kedua harus
dijadikan acuan dalam menyelenggarakan pelayanan pasien di RSIA
Al-Ihsan Simpang Empat;
dr. Starki
Lampiran
Nomor :
Tanggal :
BAB I
DEFINISI
1. Hak
Kekuasaan/kewenangan yang dimiliki oleh seseorang atau suatu badan hukum
untuk mendapatkan atau memutuskan untuk berbuat sesuatu.
2. Kewajiban
Sesuatu yang harus diperbuat atau yang harus dilakukan oleh seseorang atau
suatu badan hukum
3. Informed Consent : pernyataan setuju (consent) atau ijin dari seseorang (pasien)
yang diberikan secara bebas, rasional, tanpa paksaan (voluntary) terhadap
tindakan kedokteran yang akan dilakukan terhadapnya sesudah mendapatkan
informasi yang cukup tentang tindakan kedokteran yang dimaksud.
4. Pasien
Penerima jasa pelayanan kesehatan di rumah sakit, baik dalam keadaan sehat
maupun sakit.
5. Rumah Sakit
Rumah sakit yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat
dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga dan penelitian.
BAB II
RUANG LINGKUP
RUMAH SAKIT
1. Rumah sakit berhak menentukan jumlah, jenis dan kualifikasi sumber daya
manusia sesuai dengan klasifikasi rumah sakit.
2. Rumah sakit berhak menerima imbalan jasa pelayanan serta menentukan
remunerasi, insentif dan penghargaan sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan.
3. Rumah sakit berhak melakukan kerja sama dengan pihak lain dalam rangka
mengembangkan pelayanan.
4. Rumah sakit berhak menerima bantuan dari pihak sesuai ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.
5. Rumah sakit berhak menggugat pihak yang mengakibatkan kerugian.
6. Rumah sakit berhak mendapat perlindungan hukum dalam melaksanakan
pelayanan kesehatan.
7. Rumah sakit berhak untuk mempromosikan layanan kesehatan yang ada di
rumah sakit sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
8. Rumah sakit berhak untuk mendapatkan insentif pajak bagi rumah sakit public
dan rumah sakit yang ditetapkan sebagai rumah sakit pendidikan.
1. Rumah sakit wajib memberikan informasi yang benar tentang pelayan rumah
sakit kepada masyarakat.
2. Rumah sakit wajib memberikan pelayan kesehatan yang aman, bermutu, anti
diskriminasi dan efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai
dengan standar pelayan rumah sakit.
3. Rumah sakit wajib memberikan pelayanan gawat darurat kepada pasien sesuai
dengan kemampuan pelayanannya.
4. Rumah sakit wajib menyediakan saran dan pelayanan bagi masyarakat tidak
mampu atau miskin.
5. Rumah sakit wajib melaksanakan fungsi social antara lain dengan memberikan
fasilitas pelayanan pasien tidak mampu/miskin, pelayanan gawat darurat tanpa
uang muka, ambulan gratis, pelayanan korban bencana dan kejadian luar biasa,
atau bukti social bagi misi kemanusiaan.
6. Rumah sakit wajib membuat, melaksanakan dan menjaga standar mutu
pelayanan kesehatan di rumah sakit sebagai acuan dalam melayani pasien.
7. Rumah sakit wajib menyelenggarakan rekam medis
8. Rumah sakit wajib menyediakan sarana dan prasarana umum yang layak antara
lain rumah ibdah, parker, ruang tunggu, sarana untuk orang cacat, wanita
menyusui, anak-anak, lanjut usia.
9. Rumah sakit wajib membuat, melaksanakan dan menjaga standar mutu
pelayanan kesehatan di rumah sakit sebagai acuan dalam melayani pasien.
10. Rumah sakit wajib melaksanakan sistem rujukan
11. Rumah sakit wajib menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan standar
profesi dan etika serta peraturan perundang-undangan.
12. Rumah sakit wajib memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai
hak dan kewajiban pasien.
13. Rumah sakit wajib menghormati dan melindungi hak-hak pasien.
14. Rumah sakit wajib melaksanakan etika rumah sakit.
15. Rumah sakit wajib memiliki system pencegahan kecelakaan dan
penanggulangan bencana.
16. Rumah sakit wajib melaksanakan program pemerintah di bidang kesehatan baik
secara regional maupun nasional.
17. Rumah sakit wajib membuat daftar tenaga medis yang melakukan praktik
kedokteran dan melaksanakan peraturan internal rumah sakit (hospital bylaws)
18. Rumah sakit wajib melindungi dan memberikan bantuan hukum bagi semua
petugas rumah sakit dalam melaksanakan tugas.
19. Rumah sakit wajib memberlakukan seluruh lingkungan rumah sakit sebagai
kawasan tanpa rokok.
BAB III
TATA LAKSANA
Pasien menjadikan dirinya sebagai ”partner” diskusi yang sejajar bagi dokter. Ketika
pasien memperoleh penjelasan tentang apapun, dari pihak manapun, tentunya sedikit
banyak harus mengetahui, apakah penjelasan tersebut benar atau tidak. Semua profesi
memiliki prosedur masing-masing, dan semua kebenaran tindakan dapat diukur dari
kesesuaian tindakan tersebut dengan standar prosedur yang seharusnya. Begitu juga
dengan dunia kedokteran. Ada yang disebut dengan guideline atau Panduan Praktek
Klinis (PPK) dalam menangani penyakit.
Lalu, dalam posisi sebagai pasien, setelah kita mengetahui peran penting kita dalam
tindakan medis, apa yang dapat dilakukan ?Karena, tindakan medis apapun, harusnya
disetujui oleh pasien (informed consent) sebelum dilakukan setelah dokter memberikan
informasi yang cukup. Bila pasien tidak menghendaki, maka tindakan medis
seharusnya tidak dapat dilakukan. Pihak dokter atau RS seharusnya memberikan
kesempatan kepada pasien untuk menyatakan persetujuan atau sebaliknya menyatakan
penolakan. Persetujuan itu dapat dinyatakan secara tulisan.
BAB IV
DOKUMENTASI
Dokumentasi Perlindungan Hak Pasien dan keluarga adalah:
Direktur
dr. Starki