Anda di halaman 1dari 15

TRIBAKTI PMR

1.MENINGKATKAN KETERAMPILAN HIDUP SEHAT

Ingin jadi remaja yang berkarakter bersih dan sehat? Bener banget kalau temen-temen milih
gabung di PMR. Karena di PMR kita belajar tentang pertolongan pertama, remaja sehat peduli
sesama, kesehatan remaja, ayo siaga bencana, dan donor darah.

2.BERKARYA DAN BERBAKTI DI MASYARAKAT

Karena kita makhluk sosial, maka kehidupan kita gak akan pernah lepas dengan orang lain. Udah
tahukan kalo ngebantu sesama itu penting? Dan yang lebih penting, membantu sesama itu
menyenangkan lho. Nggak salah lagi kalo temen-temen gabung PMR, karena disitu memang
tempat berkumpulnya remaja yang peduli, kreatif dan bersahat. Di PMR kita bisa bareng-bareng
bantu sesama.

3.MEMPERERAT PERSAHABATAN NASIONAL DAN INTERNATIONAL

Pengen punya banyak teman? Apalagi punya teman dari daerah bahkan negara yang berbeda?
Aku punya berapa teman. Buanyak deh. Apalagi sejak gabung PMR. Aku punya temen dari
Papua, Toraja, Aceh, Palembang, juga dari Belanda, Jepang, Denmark, Australia, Malaysia,
Singapore, Philipina,...gak terhitung lagi. Dengan gabung PMR, kita akan belajar bagaimana
menjalin persahabatan dengan orang lain. Bisa nasional bisa international. Asyikkk !!
A. GERAKAN PALANG MERAH DAN BULAN SABIT MERAH
INTERNASIONAL
1.SEJARAH GERAKAN PALANG MERAH INTERNASIONAL
Pada tahun 1859 seorang pengusaha bernama Henry Dunant yang berasal dari Jenewa tiba
di desa solferino untuk membahas hubungan bisnisnya dengan kaisar perancis, Napoleon III.
Tapi alangkah terkejutnya Henry Dunant yang melihat tanah disitu telah dipenuhi darah, dan
membuat Henry Dunant sakit melihat peperangan antara tentara perancis dan austria pada saat
itu. Henry Dunant melihat banyak perajurit dari kedua negara yang tergeletak di tanah karena
luka, sekarat dan bahkan tewas. Anggota medis yang ada ada saat itu juga kewalahan untuk
mengatasi banyaknya korban pada saat itu. Akhirnya Henry Dunand menggunakan sebuah
gereja didekat tempat peperangan sebagai rumah sakit darurat, dan mulai melakukan
pertolongan. Perang solverino menelan korban sekitar 40.000 jiwa.

Dan setelah kejadian itu Henry Dunant menulis sebuah buku yang berjudul “A Memory Of
Solverino” yang berisi tentang seluruh pengalamannya pada saat perang dan diakhiri dengan
dua himbauan :

1 Agar disetiap negara membuat sebuah kelompok relawan yang bertugas mengurusi korban
perang

2 Agar semua negara menyepakati untuk melindungi PARA relawan

Buku “A Memory Of Solverino” diterbitkan pada tahun 1862. Kemudian Henry Dunant dan
4 orang jenewa lain membentuk sebuah komite internasional pertolongan korban luka (the
international committee of aid for the wounded) yang dikemudian hari dikenal dengan ICRC
(International Committee of the Red Cross).

2.LAMBANG

 Lambang dipakai sebagai identitas atau tanda pengenal bagi orang-orang di suatu
kelompok, daerah, negara atau apapun. Lambang adalah suatu ciri khas, termasuk
Lambang Palang Merah. Sebelum Lambang Gerakan diadopsi, setiap pelayanan medis
kemiliteran - setidaknya di Eropa, memiliki tanda pengenal tersendiri. Austria misalnya,
menggunakan bendera putih, Perancis bendera merah, atau Spanyol bendera kuning.
Banyaknya tanda yang digunakan, menimbulkan akibat yang tragis. Walaupun tentara
tahu apa tanda pengenal dari personel medisnya, namun biasanya mereka tidak tahu
apa tanda pengenal medis lawan mereka dan karena tanda-tanda pengenal yang
dipakai itu bukanlah lambang yang universal serta tidak dipandang sebagai suatu hal
yang netral.
 Lambang Palang Merah

Tahun 1863, konferensi internasional diselenggarakan di Jenewa dan mengadopsi Lambang


Palang Merah di atas dasar putih sebagai tanda pengenal Perhimpunan Nasional Palang Merah
yang merupakan kebalikan dari bendera nasional Swiss. Tahun 1864, Konvensi Jenewa yang
pertama menyatakan bahwa lambang Palang Merah diatas dasar putih secara resmi diakui
sebagai tanda pengenal pelayanan medis angkatan bersenjata. Pada Konven si Jenewa tahun
1906, waktu peninjauan kembali terhadap Konvensi Jenewa Tahun 1864, barulah ditetapkan
lambang Palang Merah tersebut sebagai penghormatan terhadap negara Swiss.

 Lambang Bulan Sabit Merah

Tahun 1876 saat Balkan dilandaperang, sejumlah pekerja sosial yang tertangkap oleh Ottoman
dibunuh semata-mata karena mereka memakai ban lengan dengan gambar palang merah.
3Ketika pemerintah Turki diminta penjelasan mengenai hal ini, mereka menekankan kepekaan
tentara muslim terhadap bentuk palang/salib dan mengajukan agar perhimpunan nasional serta
pelayanan medis militer mereka, diperbolehkan untuk menggunakan lambang yang berbeda
yaitu Bulan Sabit Merah. Gagasan ini perlahan-pelahan mulai diterima, memperoleh semacam
pengesahan dalam bentuk 'reservasi' dan diadopsi sebagai lambang yang sederajat dengan
lambang palang merah dalam konvensi tahun 1929. Lambang Bulan Sabit Merah di atas dasar
putih yang saat itu dipilih oleh Persia (sekarang Iran) diakui sebagai lambang pembeda dengan
fungsi dan tujuan yang sama dengan lambang palang merah, dan singa dan matahari merah
sebagaimana tercantum pada Konvensi-konvensi Jenewa 1949 dan protokol tambahan I dan II
1977

 Lambang Kristal Merah

Tahun 2005 Kristal Merah diatas dasar putih diadopsi menjadi lambang alternatif apabila di
suatu negara terjadi konflik bersenjata/perang atau bencana, maka negara yang menggunakan
Lambang Palang Merah atau Bulan Sabit Merah, ICRC dan IFRC dapat menggunakannya secara
khusus untuk kegiatan kepalangmerahan yang dilaksanakan di daerah tersebut.

Lambang memiliki dua fungsi yaitu sebagai Tanda Pengenal dan Tanda Perlindungan.

Sebagai Tanda Pengenal :

Lambang digunakan pada masa damai atau pada saat tidak terjadi konflik, perang atau pada
saat tidak terjadi bencana. Yang berfungsi untuk ,
- Identitas; bahwa seseorang adalah anggotaGerakan, staff, personel Perhimpunan Nasional,
ICRC dan IFRC.

- Hak milik; bahwa sesuatu seperti fasilitas, sarana, peralatan dan perlengkapan yang digunakan
dalam kegiatan adalah milik Gerakan (ICRC, Perhimpunan Nasional, IFRC).Dengan seizin
Perhimpunan Nasional, tanda pengenal lambang dapat digunakan oleh pihak lain untuk tujuan
mendukung kegiatan kepalangmerahan.

Sebagai tanda perlindungan :

Lambang digunakan ketika konflik, perang atau saat bencana terjadi. Fungsinya, untuk
memberitahukan bahwa seseorang adalah anggota Gerakan dan menandai personel medis
militer, sehingga harus dilindungi. Tanda perlindungan juga digunakan untuk menandai fasilitas
medis militer (bangunan, peralatan, kendaraan termasuk kapal dan rumah sakit). Untuk tujuan
ini, dalam pembuatan Lambang, tidak boleh ada sesuatu pun yang ditambahkan padanya, baik
terhadap Palang Merah, Bulan Sabit Merah atau Kristal Merah atau pada dasar putihnya.
Lambang tersebut harus berukuran besar dan mudah terlihat.

2.1 PENYALAHGUNAAN LAMBANG :


Lambang yang tidak digunakan secara benar, disebut dengan penyalahgunaan lambang. Ada
beberapa macam penyalahgunaan yaitu:

a. Peniruan

Penggunaan tanda-tanda yang mirip dengan Lambang Palang Merah, namun sebenarnya
bukanlah Lambang Gerakan Palang Merah. Tentu saja hal itu dapat disalah mengerti sebagai
Lambang untuk Gerakan Palang Merah atau Bulan Sabit Merah.

b. Penggunaan yang Tidak tepat

Yaitu Penggunaan Lambang Palang Merah atau Bulan Sabit Merah oleh kelompok atau
perorangan terutama untuk tujuan komersial. Penggunaan oleh sesorang atau kelompok yang
berhak namun tidak sesuai dengan Prinsip Dasar Gerakan.

c. Pelanggaran Berat

Penggunaan lambang Palang Merah atau Bulan Sabit Merah dalam masa perang untuk
melindungi personel militer atau perlengkapan militer dianggap sebagai kejahatan perang.

3.SEJARAH PALANG MERAH INDONESIA

 Saat Perang Kemerdekaan


Peperangan, menimbulkan korban manusia. Pada masa penjajahan Belanda di Indonesia,
banyaknya korban yang berjatuhan memunculkan usulan untuk mendirikan Perhimpunan
Palang Merah Indonesia.Usulan tersebut diajukan oleh Dr. RCL Senduk dan Dr. Bahder Djohan
kepada pemerintah Belanda pada tahun 1932 . Pada masa penjajahan Belanda, kegiatan
kepalangmerahan dijalankan oleh Palang MerahBelanda cabang Hindia atau NERKAI
(Nederlands Rode Kruis Afdeling Indie) yang terbentuk tanggal 21 Oktober 1873. Usulan
mendirikan palang merah bagi Indonesia oleh dr. RCL Senduk dan dr. Bahder Djohan mendapat
sambutan. Saat sidang konferensi NERKAI yang berlangsung tahun 1940 usulan mereka dibahas.
Namun sayang usulan itu ditolak oleh pemerintah Belanda karena menganggap rakyat Indonesia
belum mampu mengatur organisasi palang merahnya sendiri. Membentuk perhimpunan Palang
Merah memerlukan keahlian dan banyak persiapan yang tidak mudah. Meskipun ditolak, cita-
cita dr. RCL Senduk dan dr. Bahder Djohan tidak surut. Mereka terus mengadakan sosialisasi dan
konsolidasi ke berbagai pihak.

 Setelah Indonesia Merdeka

Akhirnya Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 3 September 1945 Presiden Soekarno
memerintahkan Menteri Kesehatan saat itu, Dr Buntaran Martoatmodjo untuk membentuk
Perhimpunan Nasional Palang Merah.

Atas perintah Presiden, pada tanggal 5 September 1945 dibentuklah susunan kepanitiaan
beranggotakan 5 orang. Selanjutnya disebut dengan Panitia Lima. Mereka mempunyai tugas
menyusun rencana pembentukan Palang Merah Nasional yaitu Palang Merah Indonesia.

Ketua : Dr. R. Mochtar

Penulis : Dr. Bahder Johan

Anggota : Dr. Djoehana

Dr. Marzuki

Dr. Sitanala

Satu bulan setelah Indonesia merdeka, tepatnya tanggal 17 September 1945, lahirlah PMI
atau Palang Merah Indonesia dengan ketua umum Drs. Moch Hatta yang sekaligus merupakan
Wakil Presiden RI pertama.

4. PRINSIP DASAR GERAKAN PALANG MERAH DAN BULAN SABIT MERAH


INTERNASIONAL
Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah mempunyai dasar dan t u j u a n y a n g s a
m a d a l a mpengabdiannya. Dalam menjalankan misinya Gerakan tidak boleh terpengaruh
olehkepentingan apapun. Oleh karena itu sangat diperlukan adanya prinsip dasar yang dapat
dijadikan pedoman dan landasan moril bagi kehidupan organisasi yang diakui dan dihormati
secara internasional. Pada tahun 1921, Komite Internasional Palang Merah atau ICRC mencoba
menyusun Prinsip Dasar yang dirasa perlu sebagai dasar dalam setiap tindakan gerakan. Teks
inilah yang menjelma menjadi prinsip-prinsip dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit
Merah Internasional yangdiproklamirkan dalam konferensi internasional Palang Merah dan
Bulan Sabit Merah Internasional di Wina- Austria tahun 1965, yaitu:

1.KEMANUSIAAN,

Gerakan palang merah dan bulan sabit merah lahir dari keinginan untuk membantu korban yang
terluka tanpa membeda-bedakan dan untuk mencegah serta mengatasi penderitaan yang
terjadi dimanapun. Tujuannya ialah untuk melindungi jiwa dan kesehatan serta menjamin
penghormatan terhadap umat manusia.

2.KESAMAAN,

Gerakan membantu korban yang terluka tanpa membedakan suku, ras , agama dan tingkat
sosial. Tujuannya semata-mata ialah untuk mengurangi penderitaan orang per orang sesuai
dengan kebutuhannya dengan mendahulukan keadaan yang paling parah.

3.KENETRALAN,

Gerakan tidak memihak atau melibatkan diri dalam pertentangan ras, agama ataupun ideologi.

4.KEMANDIRIAN,

Gerakan bersifat mandiri. Setiap perhimpunan sekalipun merupakan pendukung bagi


pemerintah dan harus menaati peraturan hukum yang berlaku dinegara masing-masing. Namun
gerakan haruslah bersifat otonom dan harus menjaga tindakannya agar sejalan dengan prinsip
dasar gerakan.

5.KESUKARELAAN,

Gerakan memberi bantuan atas dasar sukarela tanpa ada unsur keinginan untuk mencari
keinginan atau apapun.

6.KESATUAN
Didalam suatu negara hanya bolwh memiliki satu perhimpunan nasional dan hanya boleh
memilih satu lambang. Gerakan bersifat terbuka dan melaksanakan seluruh kegiatan di negara
bersangkutan.

7.KESEMESTAAN

Gerakan bersifat semesta. Artinya gerakan hadir di seluruh negara dengan status yang
sederajat,, hak dan tanggung jawab yang sama dalam membantu satu sama lain.

B.DONOR DARAH SUKARELA


Transfusi darah adalah proses pemindahan darah dari seseorang yang sehat (donor) ke orang sa kit
(respien). Darah yang dipindahkan dapat berupa darah lengkap dan komponen darah. Biasanya
hal ini sering dilakukan di kalangan remaja sampai kalangan dewasa. Di Indonesia seharusnya
mempunyai stok darah 4,5 juta sampai 4,8 juta kantong darah per tahun, sedangkan PMI baru
bisa mencukupi sekitar 2 juta kantong darah, yang 64 persenya diolah menjadi komponen darah
sebanyak 3 juta komponen darah yang mampu memenuhi 70 persen dari kebutuhan darah
penduduk Indonesia di 520 Kota/Kabupaten. Hal yang menyebabkan kurangnya persedian darah
di Indonesia adalah kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya mendonorkan darah
dan hal ini menyebabkan kurangnya persediaan darah di Indonesia.

World Health Organization (WHO) menetapkan jumlah persediaan darah yang ideal di suatu
negara adalah minimal 2 persen dari jumlah penduduk. Indonesia sebagai negara berkembang
dan mempunyai jumlah penduduk hampir mencapai sekitar 240 juta, idealnya harus bisa
mempunyai stok darah sebanyak 4,5 juta sampai 4,8 juta kantong darah.

Hingga akhir tahun 2010, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai organisasi yang melakukan
pelayanan darah, sesuai dengan UU No. 18 Tahun 1980, masih melakukan upaya mencapai
standar yang ditetapkan oleh WHO.

Jumlah stok darah yang berhasil dikumpulkan PMI belum mencapai standar yang ditetapkan
oleh WHO, PMI baru bisa mencukupi sekitar 2 juta kantong darah, yang 64 persen-nya diolah
menjadi komponen darah sebanyak 3 juta komponen darah yang mampu memenuhi 70 persen
dari kebutuhan darah penduduk Indonesia di 520 Kota/ Kabupaten

Donor darah biasa dilakukan rutin di pusat donor darah lokal. Dan setiap beberapa waktu,
akan dilakukan acara donor darh di tempat-tempat keramaian, misalnya di pusat perbelanjaan,
kantor perusahaan besar, tempat ibadah serta sekolah dan universitas. Pada acara ini, para
calon pendonor dapat menyempatkan datang dan menyumbang tanpa harus pergi jauh atau
dengan perjanjian. Selain itu sebuah mobil darah juga dapat digunakan untuk dijadikan tempat
menyumbang. Biasanya bank darah memiliki banyak mobil darah.

1. PENGERTIAN DONOR DARAH


Donor darah adalah proses pengambilan darah dari seseorang secara sukarela untuk disimpan
di bank darah untuk kemudian dipakai padatransfusi darah. Transfusi Darah adalah proses
pemindahan darah dari seseorang yang sehat (donor) ke orang sakit (respien). Darah yang
dipindahkan dapat berupa darah lengkap dan komponen darah.

a. Syarat donor darah sebagai berikut :

-Calon donor harus berusia 17-60 tahun

-Berat badan minimal 45 kg

-Tekanan darah 100-180 (sistole) dan 60-80 (diastole)

-Kadar hemoglobin >12,5 gr%

- Menandatangani formulir pendaftaran

-Lulus pengujian kondisi berat badan, hemoglobin, golongan darah, dan

pemeriksaan oleh dokter

Untuk menjaga kesehatan dan keamanan darah, calon donor tidak boleh dalam kondisi atau
menderita sakit seperti alkoholik, penyakit hepatitis, diabetes militus,epilepsi, atau kelompok
masyarakat risiko tinggi mendapat AIDS serta mengalami sakit seperti demam atau influenza;
baru saja dicabut giginya kurang dari 3 hari; pernah menerima tranfusi kurang dari 1 tahun;
begitu juga untuk yang belum pernah setahun menato, menindik, atau akupuntur; hamil; atau
sedang menyusui.

2. MANFAAT DONOR DARAH


a. Mengetahui golongan darah tanpa dipungut biaya

b. Pemeriksaan kesehatan teratur (tiap kali menjadi donor/ 3 bulan sekali)

meliputi : tekanan darah, nadi, suhu, tinggi badan, berat badan,

hemoglobin, penyakit dalam, penyakit hepatitis A dan C, penyakit HIV/AIDS.

c. Mengurangi kelebihan zat besi dalam tubuh


d. Menurunkan resiko penyakit jantung (jantung koroner dan stroke )

e. Menambah nafsu makan

f. Menanamkan jiwa social

g. Dapat menolong/menyelamatkan 3 orang pasien yang berbeda

h. Menyelamatkan jiwa seseorang secara langsung

i. Meningkatkan produksi sel darah merah

j. Membantu penurunan berat tubuh

k. Mendapatkan kesehatan psikologis

3. TUJUAN DONOR DARAH


-Memelihara dan mempertahankan kesehatan donor.

-Memelihara keadaan biologis darah atau komponen – komponennya agar

tetap bermanfaat.

-Memelihara dan mempertahankan volume darah yang normal pada

peredaran darah (stabilitas peredaran darah).

-Mengganti kekurangan komponen seluler atau kimia darah.

-Meningkatkan oksigenasi jaringan.

-Memperbaiki fungsi Hemostatis.

-Tindakan terapi kasus tertentu.

4. MACAM TRANFUSI DARAH


Darah Lengkap/ Whole Blood (WB) : Diberikan pada penderita yang mengalami perdarahan aktif
yang kehilangan darah lebih dari 25 %.

Darah Komponen :

-Sel Darah Merah (SDM)


1.Sel Darah Merah Pekat : Diberikan pada kasus kehilangan darah yang tidak terlalu
berat,atau anemia kronik dimana volume plasmanya normal.

2. Sel Darah Merah Pekat Cuci : Untuk penderita yang alergi terhadap protein plasma.

3.Sel Darah Merah Miskin Leukosit : Untuk penderita yang tergantung pada transfusi darah.

4.Sel Darah Merah Pekat Beku yang Dicuci : Diberikan untuk penderita yang mempunyai
antibodi terhadap sel darah merah yang menetap.

5. Sel Darah Merah Diradiasi : Untuk penderita transplantasi organ atau sumsum tulang

-Leukosit/ Granulosit Konsentrat : Diberikan pada penderita yang jumlah leukositnya turun
berat, infeksi yang tidak membaik/ berat yang tidak sembuh dengan pemberian Antibiotik,
kualitas Leukosit menurun.

-Trombosit : Diberikan pada penderita yang mengalami gangguan jumlah atau fungsi
trombosit.

-Plasma Dan Produksi Plasma : Untuk mengganti faktor pembekuan, penggantian cairan yang
hilang.

C. KEPEMIMPINAN
Dalam setiap kelompok, group atau organisasi, kepemimpinan merupakan salah satu factor
yang penting. Kepemimpinan yang ada akan mempengaruhi kelompok di dalam mencapai
tujuan. Cara seseorang memimpin dapat membawa kelompok atau organisasi tersebut ke arah
keberhasilan atau ketidakberhasilandalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Beberapa pengertian dalam kepemimpinan :

1. Pemimpin adalah seorang yang dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya untuk
mengerahkan usaha bersama guna mencapai sasaran atau tujuan yang telah ditentukan.

2. Ketua adalah seorang yang dituaikan dalam kelompok untuk mewakili dan
bertanggungjawab atas kelompoknya dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

3. Kepala adalah seorang yang mengepalai suatu kelompok atau unit untuk memimpin
kelompok/unit mencapai tujuan.

4. Kepemimpinan adalah proses menggerakkan dan mempengaruhi orang lain untuk


mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, maka kepemimpinan berkaitan dengan :

1. Keterlibatan orang lain atau sekelompok orang dalam kegaitan mencapai tujuan.

2. Terdapat faktor tertentu yang ada pada pemimpin sehingga orang lain bersedia digerakkan
atau dipengaruhi untuk mencapai tujuan.

3. Adanya usaha bersama serta pengerahan berbagai sumber daya, baik tenaga, dana, waktu
dan lain sebagainya.

Melihat pada hal – hal diatas, maka dapat dikatakan hakekat kepemimpinan adalah
sebagai berikut :

1. Kepemimpinan adalah kepribadian seseorang yang menyebabkan sekelompok orang lain


mencontoh atau mengikutinya. Kepemimpinan adalah kepribadian yang memancarkan
pengaruh, wibawa sedemikian rupa sehingga sekelompok orang mau melakukan apa yang
dikehendakinya.

2. Kepemimpinan adalah seni, kesanggupan atau teknik untuk membuat sekelompok orang
mengikuti atau mentaati apa yang dikehendaki, membuat mereka antusias atau bersemangat
untuk mengikutinya, dan bahkan sanggup berkorban.

3. Kepemimpinan merupakan penyebab kegiatan, proses atau kesediaan untuk mengubah


pandangan atau sikap sekelompok orang, baik dalam organisasi formal maupun informal.

4. Kepemimpinan adalah memprodusir dan memancarkan pengaruh terhadap sekelompok


orang sehingga bersedia untuk mengubah pikiran, pandangan, sikap, kepercayaan dan
sebagainya. Kepemimpinan di dalam organisasi formal merupakan suatu proses yang terus
menerus, yang membuat semua anggota organisasi giat dan berusaha memahami dan
mencapai tujuan – tujuan yang dikehendaki oleh pemimpin.

5. Kepemimpinan adalah suatu bentu persuasi, suatu seni membina sekelompok orang
melalui ”human relation” dan motivasi yang tepat, sehingga tanpa rasa takut mereka mau
bekerja sama, memahami dan mencapai tujuan organisasi.

6. Kepemimpinan adalah suatu sarana, alat atau instrument untuk membuat sekelompok
orang mau bekerja sama, berdaya upaya, mentaai segala sesuatu untuk mencapai tujuan yang
ditentukan.

Tugas pokok kepemimpinan yang berupa mengantarkan, mempelopori, memberi petunjuk,


mendidik, membimbing dan lain sebagainya agar para bawahan mengikuti jejak pemimpin
mencapai tujuan organisasi hanya dapat dilaksanakan secara baik, bila seorang pemimpin
menjalankan fungsi sebagaimana mestinya.
Fungsi – fungsi kepemimpinan adalah :

1. Fungsi perencanaan ; seorang pemimpin perlu membuat perencanaan yang menyeluruh


bagi organisasi dan diri sendiri selaku penanggungjawab tercapainya tujuan organisasi.

2. Fungsi memandang ke depan ; seorang pemimpin yang senantiasa memandang ke depan


berarti akan mampu meneropong apa yang akan terjadi serta selalu waspada terhadap segala
kemungkinan.

3. Fungsi pengembangan loyalitas ; pengembangan kesetiaan ini tidak saja diantara pengikut,
tetapi juga untuk para pemimpin tingkat rencdah dan menengah dalam organisasi.

4. Fungsi pengawasan ; pengawasan merupakan fungsi pemimpin untuk senantiasa meneliti


kemajuan pelaksanaan rencana.

5. Fungsi mengambil keputusan ; pengambilan keputusan merupakan fungsi kepemimpinan


yang tidak mudah dilakukan. Oleh sebab itu banyak pemimpin yang menunda untuk melakukan
pengambilan keputusan. Bahkan ada pemimpin yang tidak berani mengambil keputusan.

6. Fungsi pemeliharaan ; fungsi ini mengupayakan kepuasan bathin bagi pemeliharaan dan
pengembangan kelompok untuk kelangsungannya.

Seorang pemimpin perlu selalu bersikap penuh perhatian terhadap anak buahnya.
Pemimpin harus dapat memberi semangat, membesarkan hati, mempengaruhi anak buahnya
agar rajin bekerja dan menunjukkan prestasi yang baik terhadap organisasi. Pemimpin juga
perlu memberikan penghargaan, pujian, hadiah dan semacamnya kepada anak buah yang
berprestasi, untuk menjalankan fungsi ini.

7. Fungsi menjalankan tugas ; pemimpin harus konsisten menjalankan tugas dan


tanggungjawabnya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

Tipe kepemimpinan:

· Kepemimpinan diktatoris ; Memimpin dengan cara menggertak, menguasai.

· Kepemimpinan otokratis ; Pemusatan otoritas dan pengambilan keputusan pada pimpnan.

· Kepemimpinan demokratis ; Berdasarkan pada desentralisasi kekuasaan dan pengambilan


keputusan.

· Kepemimpinan laisez-faire ; Membiarkan kelompoknya menetapkan tujuan dan


keputusannya

Tipe yang manakah kita?


Apakah kita boleh memilih tipe kepemimpinan?

Untuk mengembangkan atau memilih tipe kepemimpinan yang efektif, maka pahamilah
bagaimana orang lain memandang gaya kepemimpinan kita sekarang. Bertanyalah pada orang-
orang yang pernah bekerja sama dengan kita, bagaimana tindakan kita sebagai seorang
pemimpin.

Apakah kita dapat menjadi pemimpin yang baik?

Setiap orang dapat menjadi pemimpin yang baik. Hanya diperlukan sedikit kegigihan untuk
belajar. Yang pasti kita harus mempunyai rasa percaya diri dan memberikan komitmen untuk
membuat perubahan untuk pengembangan organisasi. Tidak harus menunggu kita ditugaskan
memimpin program yang besar. Bahkan projek atau kegiatan kecilpun dapat menjadi sarana
untuk belajar menjadi pemimpin yang baik, misalnya ketika menjadi koordinator kegiatan
bulanan pelayanan perawatan keluarga di panti jompo, memimpin rapat, menjadi pelatih,
menjadi koordinator buletin PMI.

Seorang pemimpin adalah orang yang memberi inspirasi, membujuk, mempengaruhi, dan
memotivasi orang lain

Apakah seorang pemimpin perlu mendengarkan???

Mendengarkan sama pentingnya dengan berbicara karena dengan mendengarkan, kita


berkomunikasi dengan lengkap untuk mencapai pemahaman yang sama

Tipe pendengar:

· Apresiator ; Memperhatikan semua informasi dan berpikir mengenai butir yang dapat
ditambahkan. Tipe ini sangat menikmati suasana interaktif, dan mungkin akan melewatkan hal
penting jika mereka tidak benar-benar terlibat

· Pemberi empati ; Mendengarkan semua hal, dan mencoba mengenali situasi yang pernah
dialaminya, yang mendukung hal yang dikemukakan si pembicara. Tipe ini kadang tidak
memahami isi komunikasi jika terlalu memperhatikan aspek lain dari komunikasi

· Orang yang memahami (comprehender) ; Mengorganisasikan dan memahami pesan yang


disampaikan dengan akal sehat. Suka menghubungkan antar pengalaman, serta berusaha
menemukan dan memahami hubungan antar ide. Namun sering tidak menangkap semua pesan
yang tidak diucapkan atau tersembunyi.

· Orang yang membedakan (discerner) ; Menyerap semua informasi yang disampaikan.


Ingin memperoleh informasi yang lengkap dan akurat, menetapkan pesan utama, dan memilah-
milah apa yang dianggapnya rincian penting. Setiap potong informasi dengan seksama
ditimbang dan diukur keakuratannya, keabsahan, dan isinya. Tipe ini akan kehilangan beberapa
informasi penting jika semua informasi diproses.

· Evaluator ; Ingin mengetahui seberapa besar kecocokan informasi yang diberikan dengan
gambaran kegiatan secara keseluruhan. Sering meragukan motif pembicara, dan akan menerima
atau menolak pesan berdasarkan keyakinan pribadi. Akan membuat keputusan berdasarkan
informasi yang disediakan.

Menu motivasi:

 Penguatan positif
Memberikan hadiah atau pujian akan efektif jika diikatkan pada keberhasilan
melaksanakan kegiatan
 Bergabung dalam tantangan
Memberi tantangan pada situasi baru dan berbeda akan menumbuhkan kreatifitas
 Pemecahan masalah kreatif
Memberi kesempatan pada tim untuk memecahkan masalah secara kreatif akan
memotivasi anggota tim menyelesaikan masalah dengan rasa tanggung jawab
 Pelatihan/pembimbingan
Untuk membantu anggota tim menemukan kekuatan dan strategi yang mendukung
tugas

Bagaimana menjadi tim yang sukses ?

 Tentukan tujuan tim


 Komitmen
 Kepercayaan
 Berikan waktu bagi tim untuk berkembang
 Rasa memiliki tim dan kegiatan
 Tentukan ketrampilan yang dimiliki dan dibutuhkan
 Saling memberikan dukungan, pengakuan, penghargaan terhadap keberhasilan, tapi beri
bimbingan dan belajar dari kegagalan
 Pertentangan kekuatan yang menimbulkan ketegangan disebut konflik. Terjadi ketika dua
pihak atau lebih mencari tujuan, nilai yang saling bertentangan. Masing-masing pihak
percaya bahwa apa yang diinginkannya tidak cocok dengan keinginan pihak lain.
 Terlalu sedikit konflik mungkin membuat kita berpuas diri. Tetapi, konflik yang terus-
menerus akan merusak, mengganggu konsentrasi, dan menghambat kemajuan

Cara mengambil keputusan yang baik :


Bukan pada jenis mana yang lebih baik, tetapi yang terpenting adalah mengenali gaya
pengambilan keputusan yang diperlukan untuk setiap situasi. Beberapa pedoman untuk
pengambilan keputusan:

· Jika komitmen untuk melaksanakan keputusan itu adalah penting, maka lebih baik
berkonsultasi dengan anggota tim sebelum mengambil keputusan

· Ketika kreatifitas adalah hal penting untuk pemecahan masalah, maka lebih baik
melibatkan orang-orang dari berbagai bidang keahlian, sehingga ide-ide kreatif dapat
memberikan alternatif solusi yang bermanfaat

· Secara umum, keputusan penting lebih baik diambil dengan pendekatan kelompok

· Jika diperlukan keputusan strategis dan kebanyakan anggota kelompok tidak memahami
garis besarnya, lebih baik menggunakan keputusan independen dari pemimpin. Ada baiknya
mengumpulkan sedikit sudut pandang tetapi tidak mencari konsensus

· Jika sebuah isu bersifat sangat politis dan sulit mencari sudut pandang yang netral dari
anggota tim, pemimpin mungkin lebih baik mengambil keputusan sendiri

· Ketika waktu sangat mendesak, biasanya lebih baik menggunakan keputusan sepihak. Jika
diperlukan masukan dari orang lain, gunakan pengambilan keputusan partisipatif dengan batas
waktu ketat, misal rapat 2 jam

Anda mungkin juga menyukai