Tugas Khusus Nurhaudi
Tugas Khusus Nurhaudi
TUGAS KHUSUS
3.1 Judul
Penentuan Effektivitas dan Laju perpindahan panas pada Heat Exchanger tipe
plate PT Pertamina Geothermal Energy Area Ulubelu
3.3 Tujuan
Tujuan dari perencanaan penulisan tugas khusus ini yaitu :
a. Menentukan efektivitas alat penukar panas Tipe Plate Model SX-475A-TNP-
221
b. Menentukan besar laju perpindahan panas pada penukar kalor tipe plate SX-
475A-TNP-221
I. LANDASAN TEORI
Kelebihan :
Kerugian :
1. Pelat merupakan bentuk yang kurang baik untuk menahan tekanan. HE
tipe pelat tidak sesuai digunakan untuk tekanan yang lebih dari 30 bar
2. Pemilihan material gasket yang sesuai sangat lah penting
3. Maksimum temperatur operasi terbatas hingga 250 derajat celcius
dikarenakan material gasket yang kurang sesuai
Pola plat yang paling umum digunakan adalah pola "herringbone" atau nama
lainnya adalah "chevron".
Salah satu kelebihan dari pola chevron ini adalah terbentuknya turbulensi
aliran pada kecepatan rendah (0,1-1 m/s) [3], dan juga dapat menahan tekanan yang
tinggi meskipun dengan ketebalan plat yang tipis.
Material yang sering digunakan seperti stainless steel (AISI 304 atau 316) dan
titanium, selain itu ada yang terbuat dari Incoloy 825, Inconel 625, dan Hastelloy.
Nickel, cupronickel, dan monel jarang digunakan, sementara material carbon steel
tidak digunakan karena sifatnya yang mudah karatan/tidak tahan korosi. Material
dari grafit dan polimer sering digunakan untuk fluida yang bersifat korosif.
∆𝑇1 − ∆𝑇2
𝐿𝑀𝑇𝐷 = (Kern, pers 5.14)
∆𝑇
ln ( 1 )
∆𝑇2
Plate heat exchanger yang digunakan pada sistem pendingin di PLTP ulubelu
memiliki aliran counter-flow, sehingga untuk
∆𝑇1 = 𝑇ℎ,𝑖 − 𝑇𝑐,𝑜
∆𝑇2 = 𝑇ℎ,𝑜 − 𝑇𝑐,𝑖
dimana 𝑇ℎ,𝑖 adalah temperatur fluida panas masuk, 𝑇ℎ,𝑜 adalah temperatur fluida
panas keluar, 𝑇𝑐,𝑖 adalah temperatur fluida dingin masuk, dan 𝑇𝑐,𝑜 adalah
temperatur fluida dingin keluar.
Heat Balance :
Qh = Qc + Qloss
972360.7144 W = 1194091.334 W + Qloss
Qloss = 972360.7144 W - 1194091.334 W
= -221730.6192 W
= -221.731 kW
Q = U A ΔTlm
Menentukan ΔTlm
ΔTlm = LMTD x Ft
Pada penentuan Faktor koreksi Ft kami mendapatkan masalah
yaitu ketidakpastian nilai atau indeterminable ketita mengimput data dari
operasi. Maka kami langsung menggunakan LMTD untuk menentukan
Koefisien perpindahan panas keseluruhan.
Sehingga :
ΔT1 = Th.i – Tc.o
ΔT2 = Th.o – Tc.i
∆𝑇1 − ∆𝑇2
𝐿𝑀𝑇𝐷 = (Kern, pers 5.14)
∆𝑇
ln ( 1 )
∆𝑇2
No Temperatur panas Temperatur dingin LMTD
Th.i Th.o Tc.i Tc.o
1 31.5 27 25.711 30.597 1.0846
2 31 27 25.514 30.4401 0.9488
3 31 28 25.869 30.913 0.6391
4 31.5 27 25.593 30.44 1.2253
5 31 27 25.686 30.501 0.8417
Grafik Efektivitas
91.94% 92.68%
100.00% 82.93%
81.06%
80.00%
59.37%
Efektivitas
60.00%
40.00%
20.00%
0.00%
31/8/2018 1/9/2018 2/9/2018 3/9/2018 4/9/2018
Tanggal
(𝑚𝐶𝑝)𝑚𝑖𝑛
𝐶𝑟 =
(𝑚𝐶𝑝)𝑚𝑎𝑥
𝜀 = 𝑓(𝑁𝑇𝑈, 𝐶𝑟)
Menghitung Cr :
(𝑚𝐶𝑝)𝑚𝑖𝑛
𝐶𝑟 =
(𝑚𝐶𝑝)𝑚𝑎𝑥
243090.1786 𝐽/℃
=
243512.208 𝐽/℃
= 0.9983
Waktu NTU 𝜀%
31/8/2018 4.149087 80.58
1/9/2018 4.215895 80.83
2/9/2018 4.694381 82.44
3/9/2018 3.672504 78.56
4/9/2018 4.752025 82.61
82.00%
81.00%
Efektivitas
80.00%
79.00%
78.00%
77.00%
76.00%
31/8/2018 1/9/2018 2/9/2018 3/9/2018 4/9/2018
Tanggal
Pada kerja praktik kali ini kami menganalisa efektivitas dan laju
perpindahan panas di Heat excanger tipe plate Model SX-475A-TNP-221. Di
PLTP Ulubelu unit 4 terdapat proses yang berhubungan dengan teknik kimia
yaitu peristiwa perpindahan panas yang terdapat pada PHE (Plate Heat
Exchanger)
Dari nilai LMTD dan nilai yang diperoleh, terlihat bahwa nilainya
sangat kecil. Hal ini dapat disebabkan karena laju massa fluida pendingin
sama dengan fluida panas yaitu 210 m³/h sehingga perpindahan panas yang
terjadi hanyalah kecil. Jika massa fluida pendingin diperbesar, maka LMTD
juga akan meningkat. Dari fluida yang memiliki laju alir yang sama tadi kami
belum bisa menentukan perubahan laju perpindahan panas.
Pada penentuan efektivitas dan Laju perpindahan panas kami
menggunakan data yang sudah di cek selama 5 hari. Dalam penentuan
efektivitas digunakan 2 metode yaitu dengan perbandingan kalor maksimum
dan NTU, untuk laju perpindahan panas digunakan panas spesifik , laju
massa dan perbedaan suhu antara yang panas dan dingin. Secara desain, laju
perpindahan panas pada Heat Exchanger tipe plat ini ditentukan sebesar
1300 kW. Tetapi dalam pengolahan data di operasi didapatakan laju
perpindahan panas rata-rata sebesar 1083.23 kW. Exxfektivitas yang
didapatkan rata-rata 80% , hal ini menandakan PHE yang ada di PLTP unit
4 masih dalam kondisi yang baik.
Pada penentuan LMTD, ditentukan lewat rumus Counter flow, untuk
jenis aliran PHE di Ulubelu unit 3 dan 4 ini memiliki aliran Counter flow.
Pada saat menginput data untuk mencari faktor koreksi kami menemukan
ketidak pastian nial atau semacam error pada perhitungan. Karena itulah
perhitungan ini tidak dimasukan faktor koreksi.
Efektivias pada tanggal 2 september 2018 mengalami penurunan hingga
60% kemudian naik kembali ditanggal berikutnya. Hal-hal yang
mepengaruhi efisiensi dari Heat exchanger yaitu salah satunya laju alir
karena laju alir akan merubah laju perpindahan panas sehingga efisiensi juga
akan ikut terpengaruh.
IV. KESIMPULAN
Dari perhitungan data hasil kerja praktik di PLTP Ulubelu unit 4 dapat
dismpulkan
60
40
20
0
31/8/2018 1/9/2018 2/9/2018 3/9/2018 4/9/2018
Tanggal
Efektivitas Efektivitas(NTU)