Hello Semua….

Nama saya Romanika Yuliana Febriliani Saya siswi pertukaran pelajar dari Indonesia
angkatan I dalam program Asia Kakehasi Project ke Jepang.

Dalam program ini saya mendapat kesempatan untuk bersekolah di Sensen Jogakuin High Scholl Jepang
dan tinggal bersama keluarga angkat. Saya memiliki 2 keluarga angka yang sangat berbeda dalam segala
hal. Hal ini menjadi tantangan terbesar bagi saya dalam menjalankan program ini serta menjadi pelajaran
berharga bagi saya agar lebih mengenal budaya dan cara hidup orang jepang. Sejak Agustus 2018 sampai
pertengahan November 2018 saya tinggal bersama keluarga angkat yang pertama di Tjujido, Kanagawa.
Keluarga angkat saya yang pertama benar-benar seperti keluarga tradisional Jepang sehingga cukup sulit
bagi saya untuk beradaptasi dengan mereka tetapi saya tetap mencoba agar mampu mematuhi segala
peraturan yang dibuat oleh mereka.

Keluarga angkat saya yang pertama lebih senang berada di rumah daripada harus menghabiskan waktu di
luar rumah sehingga waktu saya pun lebih banyak dihabiskan hanya berdiam diri di dalam rumah. Hal ini
menyebabkan saya lebih banyak menikmati keindahan Jepang bersama teman-teman saya di sekolah.
Teman-teman mengajak saya Ke fujiko Fujio Museum. Museum ini adalah Museum animasi kesukaan saya
Doraemon. Saya sangat terkejut dan bahagia ketika diajak ke situ dan mereka juga mengajak saya ke
patung Hachko di Stasiun Sibuya. Mereka membuat saya begitu bahagia karena 2 tempat ini adalah impian
saya, dan mereka membuat itu menjadi nyata.

Sejak pertengahan November 2018 sampai Februari 2019 nanti, saya tinggal bersama keluarga angkat
yang ke dua di Yamate, Yokohama. Keluarga angkat yang ke dua ini sangat berbeda dengan yang pertama.
Mereka dalah keluarga yang sangat terbuka, ramah terhadap orang dari luar negeri, tidak banyak
peraturan dan mereka suka jalan-jalan dan menikmati peninggalan sejarah di berbagai Negara. Oleh
karena itu, mereka membuat banyak perencanaan untuk menikmati Jepang bersama saya.

Seminggu pertama saya tinggal bersama mereka, saya diajak untuk jalan-jalan ke Gunung Fuji. Namun,
ketika sampai di sana, kami tidak dapat mendaki ke puncak Gunung Fuji karena terlalu dingin sehingga
kami lebih memilih untuk menikmati berbagai peninggalan sejarah di sekitar area gunung Fuji. Kami
mengunjungi dua Jingu yang berbeda. Jingu adalah tempat ibdah orang Jepang yang beragama Sinchu
(Nama Jinga).

Saat berada di Jinga, Keluarga angkat saya memperkenalkan dan menjelaskan bagian-bagian jinga beserta
maknanya kepada saya. Mereka juga mengajarkan saya bagaimana cara untuk berdoa di Jinga. Ini menjadi
pengalaman berharga bagi saya karena saya dapat belajar hal-hal baru tentang Jepang. Karena mereka
menyukai jalan-jalan maka saya mempromosikan berbagai tempat menarik di Indonesia khususnya di
tempat saya dilahirkan yaitu Maumere yang berada di Pulau Flores. Mereka sangat tertairk dengan itu,
dan berjanji jika mereka mempunyai kesempatan, mereka akan berkunjung ke Indonesia dan maumere.
Saya sangat senang mendengarnya.

Inilah pengalaman saya selama kurang lebih 4 bulan berada di Negara Jepang. Semoga pada 2 bulan
terakhir kesempatan saya berada di Jepang ini saya bisa memperoleh hal-hal yang lebih bermanfaat dan
mejadi kado yang indah untuk di bawa pulang ke Indonesia . Sampai Jumpa 2 bulan lagi Indonesiaku,
Maumereku.
Hello Everyone .... My name is Romanika Yuliana Febriliani I am an exchange student from
Indonesia, the first batch of the Asia Kakehasi Project Program to Japan.
In this program I had the opportunity to attend Japanese Sensen Jogakuin High Scholl and live
with a host family. I have 2 numerical families that are very different in everything. This is the
biggest challenge for me in running this program and a valuable lesson for me to get to know
Japanese culture and ways of life. From August 2018 to mid November 2018 I stayed with the
first host family in Tjujido, Kanagawa. My first host family was really like a traditional Japanese
family so it was quite difficult for me to adapt to them but I still tried to be able to obey all the
rules made by them.
My first adoptive family would rather be at home than having to spend time outside the house
so that even more time is spent just sitting in the house. This caused me to enjoy the beauty of
Japan more with my friends at school. Friends invited me to the Fujiko Fujio Museum. This
museum is my favorite animation museum Doraemon. I was very surprised and happy when I
was invited there and they also invited me to the Hachko statue at Sibuya Station. They made me
so happy because these 2 places were my dreams, and they made them come true.
From mid November 2018 to February 2019, I will live with the second host family in Yamate,
Yokohama. The second host family is very different from the first. They are a very open family,
friendly to people from abroad, not many regulations and they like to walk around and enjoy
historical heritage in various countries. Therefore, they made a lot of planning to enjoy Japan
with me.
The first week I stayed with them, I was invited to take a trip to Mount Fuji. However, when we
get there, we cannot climb to the top of Mount Fuji because it is too cold so we prefer to enjoy
various historical relics around the area of Mount Fuji. We visited two different Jingu. Jingu is a
place where Japanese people are Sinchu (Jinga name).
While in Jinga, my host family introduced and explained the parts of Jinga and their meanings to
me. They also taught me how to pray in Jinga. This is a valuable experience for me because I can
learn new things about Japan. Because they liked the streets, I promoted various interesting
places in Indonesia, especially in the place where I was born, Maumere, which is on Flores Island.
They were very impressed with that, and promised that if they had the chance, they would visit
Indonesia and Maumere. I am very glad to hear it.
This is my experience for approximately 4 months in Japan. Hopefully in the last 2 months of my
chance in Japan, I can get more useful things and become a beautiful gift to take back to
Indonesia. See you in 2 months, my Indonesia, Maumereku.

Romanika Yuliana Febriliani.