PENDAHULUAN
Perilaku seks bebas adalah tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual yang
ditunjukan dalam bentuk tingkah laku . Hal ini dapat dilihat pada pernyataan Sarwono
(2012:174) bahwa seks bebas adalah “segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat
seksual baik dengan lawan jenis maupun sesama jenis, mulai dari tingkah laku yang
dilakukannya seperti sentuhan, berciuman (kissing) berciuman belum sampai
menempelkan alat kelamin yang biasanya dilakukan dengan memegang payudara atau
melalui
oral seks pada alat kelamin tetapi belum bersenggama (necking) dan bercumbuan
sampai menempelkan alat kelamin yaitu dengan saling menggesek-gesekan alat
kelamin dengan pasangan namun belum bersenggama (petting) dan yang sudah
bersenggama (intercourse), yang dilakukan di luar hubungan pernikahan.
Seks bebas dapat terjadi karena pengaruh dari lingkungan luar dan salah
pilihnya seseorang terhadap lingkungan tempatnya bergaul. Saat-saat ini di kota besar
sering terjadi razia di tempat-tempat hiburan malam seperti diskotik dan tempat
berkumpul para remaja lainnya dan yang paling sering tertangkap adalah anak-anak
remaja. Seks bebas sangat berdampak buruk bagi para remaja, dampak dari seks bebas
adalah hamil di luar nikah, aborsi, dapat mencorengkan nama baik orang tua, diri
sendiri, guru serta nama baik sekolah.
Provinsi Banten mencatat kalau jumlah wanita pekerja seks komersial (PSK)
yang beroperasi di wilayah itu mencapai 2.408 orang.Ironisnya, 40 persen PSK itu
diketahui berusia remaja yang telah melakukan seks bebas antara 16-20 tahun.(Profil
Kesehatan Indonesia, 2011).
Data Dinas Kesehatan Kota Tangerang mencatat tahun 2012 angka HIV-AIDS
sebanyak 148 orang yang disebabkan oleh melakukan seks bebas, kasus itu turun dari
tahun sebelumnya 163 kasus pada 2011, kebanyakan yang melakukan seks bebas
adalah remaja umur 14-18 tahun. (Dinkes Kota Tangerang, 2012)
Berdasarkan dari data Kota Tangerang mencatat tahun 2012 angka HIV-AIDS
sebanyak 148 orang yang disebabkan oleh melakukan seks bebas, kasus itu turun dari
tahun sebelumnya 163 kasus pada 2011, kebanyakan yang melakukan seks bebas
adalah remaja umur 14-18 tahun. Berdasarkan hasil survei dari narasumber di SMPN
“X” bahwa pada tahun 2016-2017 ada 4 siswa yang keluar dikarenakan siswa
mengalami hamil diluar nikah, yang telah disepakati oleh sekolah apabila ada siswa
yang ketauan hamil diluar nikah maka akan dikeluarkan dari sekolah.Oleh karena itu
penting bagi peneliti untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seks
bebas pada remaja.
1.3 Tujuan penelitian
Untuk Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seks bebas pada remaja
di SMPN ”X”– Kab. Tangerang Tahun 2017
c. Diketahuinya pengaruh sumber informasi terhadap perilaku seks bebas pada remaja
di SMPN “X”-Tangerang Tahun 2017
d. Diketahuinya pengaruh sikap terhadap perilaku seks bebas pada remaja di SMPN
“X”- Kab. Tangerang Tahun 2017
e. Diketahuinya pengaruh peran keluarga terhadap perilaku seks bebas pada remaja di
SMPN “X”– Kab. Tangerang Tahun 2017.
1.4 Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya untuk dapat
menambah referensi perpustakaan untuk bahan acuan penelitian yang akan datang.
1.5 Ruang lingkup penelitian
1. Apa yang diteliti : Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seks bebas pada
remaja
2. Kenapa diteliti : karena kebanyakan remaja di Indonesia yang melakukan seks bebas
dengan semaunya tanpa memikirkan dampak dari seks bebas tersebut
5. Siapa yang akan diteliti : Remaja MTS dengan umur 13-15 tahun