Anda di halaman 1dari 9

PEDOMAN PENGENALAN SIRIP HIU

APPENDIKS II CITES

Diterbitkan oleh:
Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan

Kontributor:
Fahmi, M. Phil
Drs. Dharmadi

Referensi Utama:
Identifying Sharks Fins : Oceanic Whitetip, Porbeagle, and
Hammerheads. School of Marine and Atmospheric Sciences and
The Pew Chartable Trust

Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan, Ditjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Kementerian Kelautan dan Perikanan i
P E D O M A N P E N G E N A L A N S I R I P H I U , A ppendik I I C I T E S

Kata Pengantar

K
onvensi tentang perdagangan internasional tumbuhan dan satwa liar
“Convention on International Trade of Wild Fauna and Flora” (CITES) pada
Convention of The Parties (COP) yang berlangsung pada bulan Maret tahun 2013
telah menyepakati masuknya lima spesies hiu dalam daftar Appendiks II, empat
spesies diantaranya terdapat di Indonesia, yaitu tiga spesies hiu martil (Sphyrna lewini, S.
mokarran, S. zygaena) serta hiu koboi (Carcharhinus longimanus).
Sebagai salah satu negara pengekspor sirip hiu di dunia, Indonesia mempunyai kewajiban
untuk mengikuti ketentuan CITES terkait perdagangan Internasional hiu Appendiks CITES.
Sebagai salah satu tindak lanjut hal tersebut, penting sekali melakukan pendataan dan
monitoring lalu lintas peredaran sirip terutama yang berasal dari keempat jenis hiu yang
masuk Appendiks CITES.
Buku Panduan “Pedoman Pengenalan Sirip Hiu” ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi
pelaksanaan pendataan dan monitoring lalu lintas sirip hiu, sebagai langkah awal dalam
rangka mewujudkan pengelolaan perikanan hiu secara berkelanjutan.
Ucapan terima kasih sebesar-besarnya disampaikan kepada semua pihak, khususnya para
pakar yang telah membantu dan bekerja keras dalam penyusunan pedoman ini. Semoga
buku pedoman ini dapat memberikan manfaat dan kemudahan bagi proses pengumpulan
data dan informasi terkait empat spesies hiu yang masuk Appendiks II CITES di Indonesia.

ii Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan, Ditjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan, Ditjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Kementerian Kelautan dan Perikanan iii
P E D O M A N P E N G E N A L A N S I R I P H I U , A ppendik I I C I T E S

Kegunaan Buku Panduan Ini

B
uku panduan ini disusun sebagai acuan bagi pihak-pihak terkait dalam
melakukan identifikasi sirip hiu di lapangan. Metode identifikasi ataupengenalan
sirip hiu yang digunakan dalam buku panduan ini dititik beratkan pada
pengenalan bagian sirip punggung pertama dalam kondisi kering dan belum
mengalami proses pengolahan lebih lanjut. Secara umum bentuk, ukuran dan warna tubuh
antar spesies hiu lebih mudah untuk dibedakan dari pada membandingkan spesies hiu hanya
berdasarkan siripnya.
Buku pedoman pengenalan sirip hiu ini hanya memuat empat spesies hiu yang masuk
dalam daftar Appendiks II CITES yaitu: tiga spesies hiu martil (Sphyrna lewini, S. mokarran,
S. zygaena) serta hiu koboi (Carcharhinus longimanus), termasuk sirip dari jenis hiu/pari
yang mempunyai kesamaan bentuk dengan sirip hiu Appendik II CITES. Buku panduan ini
diharapkan dapat menjadi acuan bagi stakeholder terkait dalam rangka pemantauan tertib
peredaran sirip hiu di Indonesia, terutama untuk kepentingan perdagangan internasional.

iv Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan, Ditjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan, Ditjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Kementerian Kelautan dan Perikanan v
P E D O M A N P E N G E N A L A N S I R I P H I U , A ppendik I I C I T E S P E D O M A N P E N G E N A L A N S I R I P H I U , A ppendik I I C I T E S

PEDOMAN PENGENALAN SIRIP HIU


Appendik II CITES
DAFTAR ISI Istilah Pada Sirip Punggung yang digunakan dalam Buku Panduan

KATA PENGANTAR ...................................................................................................................................... iii

DAFTAR ISI ...................................................................................................................................................... vi

ng
elaka
an
BAGIAN I Peristilahan dan Bagian – Bagian Sirip Hiu ........................................................................ 1

n dep

an b
bagi
bagia
BAGIAN II Fokus Identifikasi ...................................................................................................................... 2

i
/ Sis
Sisi

edge
dge /
BAGIAN III Cara Menggunakan Panduan ini ......................................................................................... 3

ing
ing e

Trail
BAGIAN IV Identifikasi Sirip Carcharhinus longimanus ..................................................................... 4

Lead
BAGIAN V Identifikasi Sirip Punggung Pertama Hiu Martil .............................................................. 5

BAGIAN VI Sirip Carcharhinus longimanus . .......................................................................................... 6

BAGIAN VII Membedakan Sirip Punggung Hiu Martil dengan spesies lain ................................. 7

BAGIAN VIII Sirip Sphyrna lewni ............................................................................................................... 8

BAGIAN IX Sirip Sphyrna zygaena ........................................................................................................... 9

BAGIAN X Sirip Sphyrna mokarran .......................................................................................................... 10

Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan | Ditjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, 1
Kementerian Kelautan dan Perikanan

vi Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan, Ditjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan, Ditjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Kementerian Kelautan dan Perikanan 1
P E D O M A N P E N G E N A L A N S I R I P H I U , A ppendik I I C I T E S P E D O M A N P E N G E N A L A N S I R I P H I U , A ppendik I I C I T E S

PEDOMAN PENGENALAN SIRIP HIU


Appendik II CITES

Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan | Ditjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, 2 Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan | Ditjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, 3
Kementerian Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan

2 Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan, Ditjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan, Ditjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Kementerian Kelautan dan Perikanan 3
PEDOMAN PENGENALAN SIRIP HIU
Appendik II CITES
P E D O M A N P E N G E N A L A N S I R I P H I U , A ppendik I I C I T E S P E D O M A N P E N G E N A L A N S I R I P H I U , A ppendik I I C I T E S

PEDOMAN PENGENALAN SIRIP HIU


Appendik II CITES

Langkah ke-2 : Identifikasi sirip Carcharhinus longimanus atau jenis lainnya Langkah ke-3 : Identifikasi Sirip Punggung Pertama Hiu Martil

– ½

“ ”

TIDAK

“ ”

Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan | Ditjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, 4
Kementerian Kelautan dan Perikanan Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan | Ditjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, 5
Kementerian Kelautan dan Perikanan

4 Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan, Ditjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan, Ditjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Kementerian Kelautan dan Perikanan 5
PEDOMAN PENGENALAN SIRIP HIU
Appendik II CITES PEDOMAN PENGENALAN SIRIP HIU
P E D O M A N P E N G E N A L A N S I R I P H I U , A ppendik I I C I T E S P E D O M A N P E N G E N A L A N S I R I P H I U , A ppendik I I C I T E S
Appendik II CITES

Carcharhinus longimanus/Oceanic Whitetip/Hiu Koboi Membedakan Sirip Punggung Hiu Martil


dan Sirip yang serupa (Pari Lontar dan Hiu Blacktip)


Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan | Ditjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, 6
Kementerian Kelautan dan Perikanan Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan | Ditjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, 7
6 Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan, Ditjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan, Ditjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan 7
PEDOMAN PENGENALAN SIRIP HIU
PEDOMAN PENGENALAN SIRIP HIU Appendik II CITES
P E D O M A N P E N G E N A L A N S I R I P H I U , A ppendik I I C I T E S
Appendik II CITES P E D O M A N P E N G E N A L A N S I R I P H I U , A ppendik I I C I T E S

Sphyrna lewini/Scalloped hammerhead/hiu martil Sphyrna zygaena/Smooth hammerhead/hiu martil

Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan | Ditjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, 8 Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan | Ditjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, 9
Kementerian Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan
8 Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan, Ditjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan, Ditjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Kementerian Kelautan dan Perikanan 9
PEDOMAN PENGENALAN SIRIP HIU
Appendik II CITES
P E D O M A N P E N G E N A L A N S I R I P H I U , A ppendik I I C I T E S

Sphyrna mokarran/Great hammerhead/hiu martil

Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan | Ditjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, 10
Kementerian Kelautan dan Perikanan
10 Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan, Ditjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Kementerian Kelautan dan Perikanan

Anda mungkin juga menyukai