A. Pendahuluan
Pemboran inti merupakan pemboran yang dapat menjangkau kondisi bawah permukaan
tanah yang relatif dalam dibandingkan dengan pemboran tangan. Pemboran inti di dalam
pekerjaan keteknikan bermaksud untuk mendapatkan data tentang litologi, struktur, dan
kualitas massa batuan. Penilaian kualitas massa batuan dapat dilakukan tidak hanya dari
data core hasil pemboran, tetapi juga dapat dilakukan dari data permukaan (outcrop) jika
ada keterbatasan data ( tidak ada data core). Hasil penilaian kualitas massa batuan dari
data permukaan kemudian dijadikan sebagai analogi kualitas massa batuan bawah
permukaan. Adapun tujuan dilakukannya analisis kualitas massa batuan diantaranya:
1. dapat memberikan prediksi kondisi suatu konstruksi dan faktor pendukung yang
dibutuhkan
2. Menyediakan dasar pembuatan keputusan pada desain awal termasuk estimasi
kedalaman yang diperlukan untuk pondasi suatu struktur konstruksi
3. Dapat menjadi peringatan atas zona batuan yang kualitasnya rendah sehingga
dibutuhkan perlakuan khusus dan pengeboran tambahan untuk menginvestigasi faktor
tambahan
B. Pengertian RQD (Rock Quality Designation)
RQD merupakan metode standar pengukuran kualitas massa batuan dari sampel core
maupun data singkapan di permukaan.
1. RQD pada sampel batuan inti/ core
Pada sampel core, RQD digambarkan sebagai persentase perbandingan total panjang
bagian core yang memiliki panjang sama dengan atau lebih dari 0.1 meter (4 inch)
terhadap panjang total pemboran core (core run)
Nilai RQD dapat ditentukan dengan persamaan
∑
RQD = x 100%
2. RQD Data Singkapan Permukaan
Sedangkan pada data singkapan di permukaan, perhitungan dilakukan dengan cara
menghitung spasi diskontinuitas per unit volume (Palmstrom, 1982). Nilai RQD dapat
ditentukan dengan persamaan
RQD = 110 – 2.5 Jv
Jv = ∑
Jv =