Pengamatan Geologi
Lokasi penelitian paleontologi ini terletak di sungai cijarian, sukabumi. Sungai cijarian
merupakan sungai yang termasuk dalam formasi nyalindung. Formasi nyalindung ini menurut
peta geologi regional terdapat litologi batupasir glaukonit gampingan berwarna hijau,
batulempung, napal, napal pasiran, konglomerat, breksi, batugamping, napal tufaan .
Litologi di tempat penelitian, termasuk pada batu lempung dengan warma segar abu-
abu dan warna lapuk hitam kecoklatan, ukuran butir lempung dan tingkat kekerasan getas.
Litologi batu lempung ini sama ditemukan di statiun-1 juga di statiun-2.
Titik 1 Titik 2
Titik 3
Titik 1 Titik 2
Titik 3
III. Kolom Stratigrafi
V. Deduksi dan interpretasi terhadap aspek sumberdaya geologi dan bencana geologi
Pada kajian ini sungai cijarian merupakan sumber daya geologi yang dikategorikan
sebagai pemanfaatan air tanah, dimana hulu dan hilir sungai ini cukup pendek dan lokasinya
berada tepat di bawah jembatan Cijarian , dan berdekatan dengan kantor Kecamantan Bantar
Gadung yang berada di daerah Sukabumi, Provinsi Jawa Barat . Sungai ini dimanfaatkan oleh
warga setempat sebagai tempat kebutuhan sehari hari yang menggunakan aliran air , seperti
Mencuci pakaian, maupun tempat MCK (mandi, Cuci dan Kakus) hal ini dapat di ketahui
melalui ditemukannya tempat MCK yang berlokasi tepat dibawah jembatan. Maka dari itu
secara tidak langsung pemanfaatan air tanah merupakan kategori akan sumber daya geologi
ini.
B. Bencana Geologi
Sungai Cijarian termasuk bagian dari rawannya terjadi bencana dikarenakan adanya
siklus hidrologi dan hidrogeologi akan membuat adanya potensi akan bagaimana masyarakat
sekitar menyikapinya. Selain itu secara aspek geologi jika sungai ini terdapat pada daerah yang
dekat dengan pemukinan warga di kecamatan cijarian maka akan banyak terjadinya potensi
Bencana seperti : Banjir Bandang dan longsor
Hal ini juga di karenakan akan morfologi sungai tersebut secara jauh akan terlihat
belokan atau di sebut sungai Meandering (berbelok), meskipun secara ilmu hirdologi jika arus
yang mengalir sepanjang sungai ini tidak relative rendah akan tetapi adanya potensi potensi
bencana longsor ditemukan oleh kami sebagai tim lapangan yang melihat langsung pada
singakapan di sekitaran sungai tersebut. Bencana geologi ini hal yang tidak bisa di hindari
berkaitan dengan musim atau pun cuaca yang terkait akan tetapi warga sekitar yang
bertanggung jawab akan keterjagaan nya lingkungan ini , karena dimana warga sekitar masih
sering memanfaatkan aliran sungai sebagai tempat kebutuhan sehari hari yang menggunakan
aliran air , seperti Mencuci pakaian, maupun tempat MCK (mandi, Cuci dan Kakus) hal ini
dapat membuat ekosistem sungai terganggu , dikarenakan adanya kontaminasi baik zat kimia
non organic ( detergen, Sabun , dll) maupun organic (sampah masyarakat dan juga kotoran),
dimana resapan air atau akuifer tertanggu jika hal tersebut dilakukan dalam skala besar,
Disamping itu adanya jembatan Cijarian yang merupakan tempat sarana umum transportasi
darat perlu adanya pengecekan secara teratur agar menghindari rusaknya atau daya tahan
jembatan terhadap waktu penggunaan secara berkala, disamping itu potensi gempa bumi juga
bisa berpotensi merusak seluruh komponen disekitar nya. Maka dari itu diharapkan jika adanya
pantauan dari pemerintah setempat untuk membuat larangan ataupun himbauan masyarakat
agar menghindari potensi bencana ini.