Anda di halaman 1dari 3

HCG ( Hormon Chorionic Gonadotropin ) latex

Tujuan pemeriksaan : Untuk mengetahui ada tidaknya Human Chorionic Gonadotropin


pada urin wanita yang diduga hamil
Dasar reaksi : antigen + antibodi membentuk Aglutinasi
Bahan/ Alat yang digunakan : urin pagi, slide hitam, pereaksi HCG latex, mikropipet +
tip
Cara Kerja :
Cara kualitatif
- dipipet 25 ul urin pagi
- teteskan di atas slide hitam
- tambahkan dengan 25 ul reagen HCG latex
- homogenkan dengan pengaduk
- dilihat terbentuknya aglutinasi dalam waktu <2 menit
hasil (+) bila terdapat bentuk Aglutinasi

Cara kuantitatif
- dibuat pengenceran dengan cara, dipipet 20 ul sampel urine + 80 ul NaCl
fisiologis ( harga titer 1/5 )
- dipipet 25 ul enceran urine titer 1/5 tambahkan dengan 25 ul HCG latex,
- homogenkan, lihat ada tidaknya reaksi aglutinasi maksimal dalam waktu 2
menit
- apabila enceran urine titer 1/5 diperoleh hasil (+), maka
- buatlah enceran urine 1/10 dengan cara : 25 ul enceran urine titer 1/5 +
25 ul NaCl fisiolologis
- dipipet 25 ul enceran urine titer 1/10 + 25 ul HCG latex,
- homogenkan, lihat ada tidaknya reaksi aglutinasi maksimal dalam waktu 2
menit
- apabila enceran urine titer 1/10 diperoleh hasil (+), maka
- buatlah enceran urine 1/20 dengan cara : 25 ul enceran urine titer 1/5 +
25 l NaCl fisiologis
- dipipet 25 ul enceran urine titer 1/20 + 25 ul HCG latex,
- homogenkan, lihat ada tidaknya reaksi aglutinasi maksimal dalam waktu 2
menit

Tes adanya HCG dalam urine dapat juga dilakukan dengan reagen stick yang biasa
dikenal dengan test pack, merupakan alat praktis yang cukup akurat untuk
mendeteksi kehamilan pada tahap awal.
Cara penggunaannya adalah dengan mencelupkan ujung alat ke dalam urin yang
ditampung atau menyentuhkan pada aliran urin ketika buang air kecil, dianjurkan
penggunaan urin pagi karena mengandung konsentrasi hormon hCG yang tinggi .

1
test pack biasanya memiliki dua buah “jendela” atau garis. Garis yang pertama
disebut dengan garis kontrol. Garis kontrol akan tampak bila test pack mendapatkan
cukup air seni untuk diuji. Sementara garis kedua menunjukkan hasil tes, yang
merupakan bagian yang memiliki “antibodi” yang bereaksi dengan hCG dan dapat
berubah warna bila hormon ini terdeteksi. Setipis apapun garis ini, kemunculannya
tetap menunjukkan adanya kehamilan.

Sebagian besar merk test pack yang beredar di pasaran sudah dapat mendeteksi
hCG dengan kadar 25 IU/L-50 IU/L, sehingga cukup akurat untuk menentukan ada
atau tidaknya kehamilan pada hari pertama keterlambatan menstruasi (sekitar 28 hari
setelah menstruasi terakhir).

Uji kehamilan yang lebih akurat tentunya adalah tes kuantitatif hormon hCG dalam
darah. Biasanya yang diukur adalah jumlah subunit beta hormon hCG (ß-hCG).

Perkiraan Kadar hCG dalam Darah


kehamilan trimester kedua
Kurang dari 5 IU/l
Perempuan yang tidak hamil dan
(international units per
laki-laki
liter)

24-28 hari setelah haid


5 –100 IU/L
terakhir

4-5 minggu (1 bulan)


50 –500 IU/L
setelah haid terakhir

5-6 minggu setelah haid


Ibu 100 –10.000 IU/L
terakhir
hamil:
14-16 minggu (4 bulan)
12.000 –270.000 IU/L
setelah haid terakhir

kehamilan trimester
1.000-50.000 IU/L
ketiga

Kurang dari 10 IU/L


Perempuan pasca menopause

Kadar hCG yang lebih tinggi pada ibu hamil biasa ditemui pada kehamilan kembar
dan kasus hamil anggur (mola). Sementara pada perempuan yang tidak hamil dan
juga laki-laki, kadar hCG di atas normal bisa mengindikasikan adanya tumor pada alat
reproduksi.Kadar hCG yang terlalu rendah pada ibu hamil patut diwaspadai, karena
dapat berarti kehamilan terjadi di luar rahim (ektopik) atau kematian janin atau disebut
aborsi spontan.

2
UJI KEHAMILAN (GALLI MAININI)

Bahan dan Alat :


1. Katak jantan (Bufo vulgaris) dewasa 2 ekor.
2. Spuit (pompa suntik)1 ml.
3. Urine wanita hamil muda.
4. Tempat katak.
5. Mikroskop
6. Kaca obyek.
7. Pipet Pasteur

Ciri-ciri katak jantan antara lain : pada telapak kaki depan terdapat penebalan berwarna
hitam, pada kulit leher bagian ventral terdapat warna agak merah kekuningan, warna
tubuh biasanya agak gelap dibanding betina.

Cara Kerja :

Merangsang katak dengan menggunakan lidi berbungkus kapas pada bagian kloakanya
kemudian kalau keluar cairan, letakkan di atas kaca obyek dan periksa dengan
mikroskop. Jika cairan tersebut sperma maka ganti dengan katak yang baru.

Suntikkan 1-2 ml urine sampel tersebut secara sub-kutan dengan cara mencubit /
menarik kulit katak. (biasanya untuk penyuntikan ini dipilih kulit punggung)

Menyuntik katak yang lain dengan aquadest digunakan sebagai kontrol.

Masukkan katak pada tempat yang telah diberi sedikit air, kemudian tunggu kurang
lebih 30 menit untuk melihat reaksinya. Setelah itu merangsang bagian kloaka dengan
ujung pipet pasteur, ambil 1 tetes cairan dari kloaka kemudian teteskan di atas kaca
obyek, periksa dengan mikroskop.

Hasil positip ( + ) bila terdapat bentuk spermatozoa yang dilihat secara mikroskopis.

Anda mungkin juga menyukai