Anda di halaman 1dari 7

LATAR BELAKANG

Letak Geografis

Secara geografis, Provinsi


Sumatera Utara terletak di bagian Utara
Pulau Sumatera pada 10”– 40” Lintang
Utara dan 980”– 1.000”Bujur Timur
merupakan pada lintang 1̊-4̊ Lintang
Utara dan 98̊-100̊ Bujur Timur.

Letak geografis Sumatera


Utara strategis dan merupakan modal
dasar bagi pengembangan kegiatan
yang bersifat regional dan internasional
karena berada pada jalur perdagangan
Sungai Asahan merupakan sungai yang terdapat di Provinsi Sumatera
internasional Selat Malaka yang dekat
Utara. Sungai ini merupakan sungai yang berhulu di Danau Toba dan
dengan Singapura dan Malaysia sebagai
mengalirkan sungainya hingga ke Selat Malaka.
negara yang pertumbuhan ekonominya
lebih pesat.
Kondisi Topografi
Kondisi topografi Kawasan Danau Toba
didominasi oleh perbukitan dan
pegunungan, dengan kelerengan
lapangan terdiri dari datar dengan
kemiringan(0–8 %), landai (8–15 %),
agak curam(15–25%), curam(25 –
45%),sangat curam sampai dengan
terjal(>45%).

Iklim
Suhu udara di wilayah Sumatera Utara
berkisar antara 18-32 0C, yang bervariasi
sesuai dengan ketinggian tempat.
Curah hujan tahunan rata-rata tercatat
sebesar 2.100 mm. Pada wilayah kering,

Geologi
Hidrologi
Provinsi Sumatera Utara didominasi oleh
formasi Bahorok, formasi tuffa Toba,
bentangan alluvial, serta formasi Klue Provinsi Sumatera Utara dapat dikelompokkan ke dalam 6 (enam)
dan Kuantan. Satuan Wilayah Sungai (SWS), yaitu SWS Wampu-Besitang,
Setelah mengalami perkembangan lebih SWSBelawan-Belumai-Ular, SWSBahBolon, SWSAsahan, SWS
lanjut,maka terbentuk tanah podsolik.
Pada bahan konglomeratan yang Barumun Kualuh, dan SWS BatangGadis-Batang Toru. Terdapat 2
kandungan luasannya diatas 60% akan
terbentuk tanah regosol yang umumnya satuan wilayah sungai lintas Provinsi sebagian wilayah Sumatera
bersifat masam dan bertekstur sedang Utara yang merupakan daerah tangkapan sungai, masuk dalam
sampai kasar.
SWS Singkil pada wilayah Provinsi Aceh dan sebagian wilayah
Sumatera Utara yang merupakan daerah tangkapan sungai dalam
SWS Rokan pada wilayah Provinsi Riau dan Sumatera Barat
• Kegiatan pembangunan sipil teknis yang dilaksanakan dalam kurun waktu 2016-2017
sebanyak 8 (delapan) unit gullyplug dan 2 (dua) unit cekdam. Kegiatan pembangunan
dilaksanakan di DTA Asahan Hulu.
• Adapun fungsi dari pembangunan cekdam adalah untuk menahan aliran debris yang
berasal dari anak sungai menuju Sungai Asahan Hulu. Pembangunan cekdam
dilaksanakan pada muara Sungai Bolon dan Sungai Mandosi.
• Sedangkan pembangunan gullyplug berfungsi menahan arus sedimen akibat erosi
yang terjadi pada lahan. Pembangunan gullyplug dapat dilaksanakan pada alur sungai
kecil/ parit dan pada lereng gunung dan bukit.
Kegiatan pengerukan sedimen yang dilaksanakan dalam kurun waktu 2016-2017 sebanyak
331.500 m3. Kegiatan pengerukan dilaksanakan di Sungai Asahan Hulu dan depan intake
PLTA, serta penggalian sedimen di muara anak Sungai Bolon dan Sungai Mandosi
Lokasi spoilbank berada di kiri Sungai Asahan Hulu dengan jarak pipa distribusi sedimen +
2 kilometer dari lokasi pengerukan. Adapun spoilbank merupakan bagian dari kegiatan
pengerukan sedimen yang berfungsi sebagai tempat pembungan sementara sedimen
yang berhasil dikeruk.
• Kegiatan penghijauan yang dilaksanakan dalam kurun waktu 2016-2017 sebanyak
90.545 batang.
• Kegiatan penanaman tersebar di DTA Asahan Hulu dengan jenis tanaman,
adapun tanaman yang ditanam adalah tanaman yang mempunyai pertumbuhan
cepat, nilai komersial tinggi, teknik silvikultur mudah dikuasai, pengadaan benih
dan bibit yang berkualitas mudah dilakukan dan sesuai dengan kebutuhan pasar
seperti: matoa, durian, alpukat, petai, jengkol, rambutan, jambu air, manga,
sirsak, dsb.

Anda mungkin juga menyukai