PRODI/SEM : PSIG/07
Jawaban :
Wanita Usia Subur (WUS) adalah wanita yang rata-rata berumur 15 tahun
hingga 49 tahun dan tanpa memperhitungkan status perkawinannya (BKKBN,
2011). Wanita usia subur dibagi menjadi dua kategori yaitu usia remaja (15-18
tahun) dan usia dewasa. Remaja merupakan usia peralihan dari masa kanak-kanak
menuju masa dewasa yang banyak mengalami perkembangan dan pertumbuhan
dari segi fisik, dan pola pikir sedangkan usia dewasa merupakan masa dimana
kematangan fisik dan terhentinya proses pertumbuhan (WHO, 2010a).
Indonesia saat ini menghadapi masalah kesehatan yang kompleks dan
beranekaragam. Disaat masalah gizi kurang belum seluruhnya dapat diatasi
muncul masalah gizi lebih yang juga perlu perhatian khusus. Masalah gizi kurang
di Indonesia dan di negara berkembang pada umumnya masih didominasi oleh
masalah Kurang Energi Protein (KEP).
LLA adalah suatu cara untuk mengetahui risiko kekurangan energi kronis
pada wanita usia subur termasuk remaja putri. Pengukuran Lingkar Lengan Atas
(LLA) tidak dapat digunakan untuk memantau perubahan status gizi dalam jangka
pendek. Kajian Susenas di Indonesia menunjukan bahwa proporsi wanita usia
subur (WUS) umur 15-49 tahun dengan ukuran lingkar lengan atas (LLA< 23,5 ),
pada tahun 2000 mencapai 21, 5% (Depkes, 2001). Secara nasional prevalensi
kurang energi kronis (KEK) wanita usia subur adalah 20,8%. Ibu hamil yang
menderita KEK mempunyai resiko kematian ibu mendadak pada masa perinatal
atau resiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Pada
keadaan ini banyak ibu yang meninggal karena perdarahan, sehing-ga akan
meningkatkan angka kematian ibu dan anak (Cakrawati & Mustika, 2012).
Berdasarkan uraian diatas masalah KEK pada wanita usia subur perlu
adanya intervensi lebih lanjut untuk mengatasi masalah tersebut. Intervensi gizi
merupakan suatu tindakan yang didalamnya mencakup perencanaan dan
implementasi untuk mengatasi masalah gizi yang sudah diidentifikasi. Tujuannya
adalah mengatasi atau memperbaiki masalah gizi yang tepat sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi yang dihadapi (perilaku, faktor resiko,lingkungan, dan
status kesehatan). Intervensi tentang kebijakan pemerintah dalam mengatasi KEK
pada wanita usia subur diantaranya adalah Program 1000 Hari Pertama Kehidupan
(1000 HPK), Pemberian Makanan Tambahan (PMT), dan demo masak disertai
dengan konseling.