Anda di halaman 1dari 16

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BITUNG 1

Pokja MDG’s: Panduan IMD dan Asi Eksklusif

BAB I
DEFINISI

A. Pengertian
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah proses membiarkan bayi dengan nalurinya sendiri menyusu
dalam 1 jam pertama setelah lahir, bersamaan dengan kontak kulit (skin to skin contact) antara kulit
ibu dengan kulit bayinya.
Sesaat setelah ibu melahirkan maka biasanya bayi akan dibiarkan atau diletakkan di atas dada
si ibu agar sang anak mencari sendiri puting ibunya, ini disebut dengan inisiasi menyusu dini (IMD).
Pemberian ASI secara dini juga membiasakan bayi agar terbiasa mengkonsumsi ASI untuk
pertumbuhan dan perkembangannya, sebab untuk ASI merupakan makanan yang memiliki nilai gizi
yang tinggi yang didalam ASI mengandung unsur-unsur gizi lengkap yang diperlukan bayi dalam
pertumbuhan dan perkembangannya kelak.
Manajemen Laktasi adalah suatu upaya menyeluruh yang menyangkut laktasi dan penggunaan
Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif menuju suatu keberhasilan menyusui untuk pemeliharaan
kesehatan ibu dan bayinya.
Pemberian ASI secara eksklusif adalah pemberian ASI saja sejak bayi dilahirkan sampai sekitar
usia 6 bulan. Selama itu, bayi tidak diharapkan mendapatkan tambahan-tambahan cairan lain seperti
susu formula, air jeruk, air teh, madu, air putih, maupun makanan seperti pisang, biskuit, bubur susu ,
tim dan sebagainya.
Payudara adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit, diatas otot dada, dan fungsinya untuk
memproduksi susu untuk kebutuhan nutrisi bayi. Laktasi atau menyusui mempunyai dua pengertian
yaitu produksi dan pengeluaran ASI.

B. Manfaat dan Keunggulan ASI


Manfaat ASI untuk bayi
1. ASI mengandung zat protektif yang berguna untuk bayi dan merupakan sumber nutrisi
(zat gizi) yang sesuai untuk bayi yang meliputi :
a. Lemak
Sumber kalori utama dalam ASI adalah lemak. Sekitar 50% kalori ASI berasal dari
lemak. Kadar lemak ASI antara 3,5 – 4,5 %. Walaupun kadar lemak dalam ASI tinggi,
tetapi mudah diserap oleh bayi karena trigliserida dalam ASI lebih dulu dipecah
menjadi asam lemak dan gliserol oleh enzim lipase yang terdapat dalam ASI. ASI juga
mengandung asam lemak esensial, asam linoleat (omega 6) dan asam linolenat
(omega 3). Kadar lemak ASI matur dapat berbeda menurut lama menyusui. Pada
permulaan menyusui (5 menit pertama), ASI yang keluar disebut dengan foremilk.
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BITUNG 2
Pokja MDG’s: Panduan IMD dan Asi Eksklusif

b. Karbohidrat
Karbohidrat utama dalam ASI adalah laktosa, yang kadarnya paling tinggi. Laktosa
mudah diurai menjadi glukosa dan galaktosa dengan bantuan enzim lactase yang
sudah ada dalam mukosa saluran pencernaan sejak lahir. Laktosa juga bermanfaat
untuk mempertinggi absorbsi kalsium dan merangsang pertumbuhan lactobacillus
bifidus.

c. Protein
Protein dalam susu adalah kasein dan whey yang mudah dicerna. Dalam ASI juga
terdapat 2 macam asam amino yang tidak terdapat dalam susu sapi yaitu sistin dan
taurin yang berfungsi untuk pertumbuhan somatic dan otak.
d. Garam dan mineral
e. Vitamin
2. ASI tersedia setiap saat, sehingga sangat praktis dan ekonomis.
3. Pemberian ASI akan mempererat ikatan emosional antara bayi dengan ibunya, sehingga
sangat positif dampaknya bagi perkembangan psikologis bayi.
4. Penelitian juga membuktikan, bayi-bayi yang memperoleh ASI umumnya terhindar dari
risiko obesitas (saat ini, seluruh dunia sangat prihatin terhadap tingginya angka obesitas
pada anak; apalagi obesitas terkait dengan berbagai bentuk penyakit pada usia lebih
dini).

Manfaat ASI untuk ibu


 Aspek kesehatan ibu
Isapan bayi pada payudara akan merangsang terbentuknya oksitosin oleh kelenjar hipofisis.
Oksitosin membantu involusi dan mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan, penundaan
haid dan mengurangi prevalensi terjadinya anemia defisiensi besi. Kejadian karsinoma payudara
pada ibu yang menyusui lebih rendah dibanding yang tidak menyusui.
 Aspek Keluarga Berencana (KB)
Menyusui secara murni (eksklusif) dapat menjarangkan kehamilan. Ditemukan rerata jarak
kehamilan ibu yang menyusui adalah 24 bulan, sedangkan yang tidak menyusui 11 bulan.
Hormon yang mempertahankan laktasi bekerja menekan hormon untuk ovulasi, sehingga dapat
menunda kembalinya kesuburan.
 Aspek psikologis
Keuntungan menyusui bukan hanya bermanfaat untuk bayi, tetapi juga untuk ibu. Ibu akan
merasa bangga dan diperlukan, rasa yang dibutuhkan oleh semua manusia.
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BITUNG 3
Pokja MDG’s: Panduan IMD dan Asi Eksklusif

C. Tujuan
1) Tujuan Umum :
Memberikan pelayanan yang bermutu, professional serta tanggap dalam melayani pasien
khususnya ibu dan bayi di RSUD Bitung.

2) Tujuan Khusus :
 Mengurangi angka kematian ibu dan bayi di RSUD Bitung.
 Mengurangi angka kecacatan dan kesakitan ibu dan bayi di RSUD Bitung.
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BITUNG 4
Pokja MDG’s: Panduan IMD dan Asi Eksklusif

BAB II
RUANG LINGKUP

1. INISIASI MENYUSU DINI (IMD)


A. Manfaat Inisiasi Menyusu Dini (IMD), antara lain :
1. Bayi tetap hangat karena langsung bersentuhan dengan kulit ibu (skin to skin contact).
Hal ini dapat menurunkan resiko kematian bayi akibat hipotermia (kedinginan).
2. Ibu dan bayi merasa lebih tenang, sehingga membantu pernafasan dan detak jantung
bayi lebih stabil. Dengan demikian, bayi tidak rewel, sehingga dapat menghemat energi.
3. Memberikan stimulasi dini naluriah dan memberikan kehangatan dan cinta. Inisiasi
Menyusui Dini akan menjalin ikatan psikis antara ibu dan bayi.
4. Sentuhan dan hisapan bayi terhadap puting susu ibu dapat merangsang pelepasan
oksitosin yang berperan penting untuk kontraksi rahim ibu sehingga mempermudah
pengeluaran plasenta (ari-ari) dan mengurangi perdarahan. Disamping itu dapat juga
merangsang hormon lain yang membuat ibu menjadi tenang, rileks, dan mencintai bayi,
serta lebih mampu menahan rasa sakit (karena hormon meningkatkan ambang nyeri),
dan timbul rasa sukacita / kebahagiaan.
5. Lebih lanjut akan merangsang drainase ASI, sehingga ASI matang (putih) lebih cepat
keluar dan produksinya meningkat.
6. Resiko bayi dari infeksi berkurang karena kuman (bakteri) baik dari ibu mulai menjajah
kulit dan usus bayi, dan mencegah kuman berbahaya.
7. Bayi mendapatkan kolostrum susu pertama, yakni cairan berharga tidak ada
tandingannya yang kaya akan antibodi dan zat penting lainnya yang penting untuk daya
tahan tubuh dan pertumbuhan usus bayi.
8. Bayi yang menjalani Inisiasi Menyusui Dini akan lebih berhasil menjalani program ASI
eksklusif dan mempertahankan menyusui setelah 6 bulan.

B. Waktu Dimana Bayi akan merangkak mencari puting susu ibunya.


1) Dalam 30 menit pertama :
Istirahat keadaan siaga, sekali-sekali melihat ibunya, menyesuaikan dengan lingkungan.

2) Antara 30 – 40 menit :
 Mengeluarkan suara, memasukkan tangan ke mulut, gerakan menghisap.
 Mengeluarkan air liur.
 Bergerak ke arah payudara (areola sebagai sasaran) dengan kaki menekan perut ibu.
 Menjilat-jilat kulit ibu. Sampai di ujung tulang dada, menghentak-hentakan kepala ke
dada ibu, menoleh ke kanan kiri, menyentuh puting susu dengan tangannya.
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BITUNG 5
Pokja MDG’s: Panduan IMD dan Asi Eksklusif

 Menemukan, menjilat, mengulum puting, membuka mulut lebar dan melekat dengan
baik.

C. Cara Melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)


Manfaat Kontak Kulit Bayi ke Kulit Ibu
1) Dada ibu menghangatkan bayi dengan tepat. Kulit ibu akan menyesuaikan suhunya
dengan kebutuhan bayi. Kehangatan saat menyusu menurunkan risiko kematian karena
hypothermia (kedinginan).
2) Ibu dan bayi merasa lebih tenang, sehingga membantu pernafasan dan detak jantung bayi
lebih stabil. Dengan demikian, bayi akan lebih jarang rewel sehingga mengurangi
pemakaian energi.
3) Bayi memperoleh bakteri tak berbahaya (bakteri baik) yang ada antinya di ASI ibu. Bakteri
baik ini akan membuat koloni di usus dan kulit bayi untuk menyaingi bakteri yang lebih
ganas dari lingkungan.
4) Bayi mendapatkan kolostrum (ASI pertama), cairan berharga yang kaya akan antibodi (zat
kekebalan tubuh) dan zat penting lainnya yang penting untuk pertumbuhan usus. Usus
bayi ketika dilahirkan masih sangat muda, tidak siap untuk mengolah asupan
makanan.
5) Antibodi dalam ASI penting demi ketahanan terhadap infeksi, sehingga menjamin
kelangsungan hidup sang bayi. Bayi memperoleh ASI (makanan awal) yang tidak
mengganggu pertumbuhan, fungsi usus, dan alergi. Makanan lain selain ASI mengandung
protein yang bukan protein manusia (misalnya susu hewan), yang tidak dapat dicerna
dengan baik oleh usus bayi.
6) Bayi yang diberikan mulai menyusu dini akan lebih berhasil menyusu ASI eksklusif dan
mempertahankan menyusu setelah 6 bulan. Sentuhan, kuluman/emutan dan jilatan
bayi pada puting ibu akan merangsang keluarnya oksitosin yang penting karena :
Menyebabkan rahim berkontraksi membantu mengeluarkan plasenta dan mengurangi
perdarahan ibu.
7) Merangsang hormon lain yang membuat ibu menjadi tenang, rileks, dan mencintai bayi,
lebih kuat menahan sakit/nyeri (karena hormon meningkatkan ambang nyeri), dan timbul
rasa sukacita/bahagia.
8) Merangsang pengaliran ASI dari payudara, sehingga ASI matang (yang berwarna putih)
dapat lebih cepat keluar. karena hanya si bayi yang tahu seberapa banyak dia harus
membersihkan dada si ibu.
9) Setelah itu, si bayi akan mulai meremas-remas puting susu si ibu yang bertujuan untuk
merangsang supaya air susu si ibu segera berproduksi dan bisa keluar. Lamanya kegiatan
ini juga tergantung dari si bayi itu
10) Menyebabkan rahim berkontraksi membantu mengeluarkan plasenta dan mengurangi
perdarahan ibu.
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BITUNG 6
Pokja MDG’s: Panduan IMD dan Asi Eksklusif

11) Merangsang hormon lain yang membuat ibu menjadi tenang, rileks, dan mencintai bayi,
lebih kuat menahan sakit/nyeri (karena hormon meningkatkan ambang nyeri), dan timbul
rasa sukacita/bahagia.
12) Merangsang pengaliran ASI dari payudara, sehingga ASI matang (yang berwarna putih)
dapat lebih cepat keluar.

2. AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF


A. Tujuan pemberian Asi Ekslusif
Ada beberapa hal yang menjadi tujuan dan juga manfaat ASI eksklusif yang bisa didapatkan
baik itu untuk ibu menyusui maupun bagi sang bayi yaitu antara lain adalah sebagai berikut :

1) Untuk Bayi antara lain mendapatkan faedah manfaat asi antara lain adalah sang bayi
dapat membantu memulai kehidupannya dengan baik,mengandung antibodi, asi
mengandung komposisi yang tepat, mengurangi kejadian karies dentis, memberikan rasa
aman dan nyaman pada bayi dan adanya ikatan antara ibu dan bayi, terhindar dari alergi,
asi meningkatkan kecerdasan bayi, membantu perkembangan rahang dan merangsang
pertumbuhan gigi karena gerakan mengisap mulut bayi pada payudara sang ibu.

2) Untuk Sang Ibu menyusui akan mendapatkan manfaat dan faedahnya antara lain adalah
bisa sebagai kontrasepsi, meningkatkan aspek kesehatan ibu, membantu dalam hal
penurunan berat badan, aspek psikologi yang akan memberikan dampak positif kepada
para ibu yang menyusui air susu ibu itu sendiri.

B. Manfaat ASI Eksklusif Yang Diberikan Pada Usia dan Tahap Kehidupan Bayi
1) Jika menyusui hanya beberapa hari : Anak akan menerima kolostrum yang berguna
sebagai penyedia antibodi dan sumber makanan tubuh barunya, menyusui membantu
anak anda bekerjanya sistem pencernaannya dengan lancar.
2) Menyusui bayi selama 4-6 minggu : Selain anak akan mendapat pengalaman yang
tidak dilupakan saat masa dia kecil, bayi yang menkonsumsi ASI akan lebih rentan
terhindar terkena penyakit dari pada yang tidak menkonsumsinya.
3) Menyusui bayi selama 3-4 bulan : Sistem pencernaannya akan sempurna dan dia akan
jauh lebih mampu mentolerir zat asing dalam susu bayi formula. tidak memberikan
apapun selain ASI selama 4 bulan pertama akan melindungi bayi terhadap alergi dan
memberikan perlindungan terhadap infeksi telinga selama satu tahun.
4) Menyusui bayi selama 6 bulan : Tanpa perlu menambah makanan atau minuman lain
anda akan memastikan kesehatan yang baik sepanjang tahun pertama bayi anda hidup,
ini akan menghindarkan resiko anak dari infeksi telinga dan kanker dan mengurangi
resiko kanker payudara untuk anda sendiri.
5) Menyusui bayi selama 9 bulan : Manfaat untuk perkembangan otak dan tubuh tercepat
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BITUNG 7
Pokja MDG’s: Panduan IMD dan Asi Eksklusif

yang paling penting dalam hidupnya karena mendapatkan asupan ASI yang cukup.

6) Menyusui bayi selama 1-2 tahun : Anda dapat mengurangi biaya dan efek samping dari
menggunakan susu bayi formula. Tubuhnya satu tahun mungkin akan mampu memakan
makanan lebih bervariasi selain ASI. Manfaat kesehatan karena menyusui selama
setahun akan berguna sepanjang hidupnya. Dia akan memiliki sistem kekebalan tubuh
yang kuat.
C. Bagaimana Mencapai ASI Eksklusif Menurut WHO dan UNICEF
Langkah-langkah berikut untuk memulai dan mencapai ASI eksklusif, antara lain :
1) Menyusui dalam satu jam setelah kelahiran
2) Menyusui secara ekslusif: hanya ASI. Artinya, tidak ditambah makanan atau minuman
lain, bahkan air putih sekalipun.
3) Menyusui kapanpun bayi meminta (on-demand), sesering yang bayi mau, siang dan
malam.
4) Tidak menggunakan botol susu maupun empeng.
5) Mengeluarkan ASI dengan memompa atau memerah dengan tangan, disaat tidak
bersama anak.
6) Mengendalikan emosi dan pikiran agar tenang.
D. Jenis-jenis ASI
1) Kolostrum
Cairan kental berwarna kekuning-kuningan yang dihasilkan pada hari pertama sampai
hari ke-3. Kolustrum bisa dikatakan sebagai "imunisasi" pertama yang diterima bayi
karena banyak mengandung protein untuk daya tubuh yang berfungsi sebagai pembunuh
kuman dalam jumlah tinggi. Kadarnya 17 kali dibandingkan dengan ASI matur.
2) Susu Transisi
Susu yang di produksi setelah kolostrum antara hari ke-4 sampai dengan hari ke-10. Dalam
susu transisi ini terdapat Immunoglobulin, protein dan laktosa dengan konsentrasi yang
lebih rendah dari kolostrum tetapi konsentrasi lemak dan jumlah kalori lebih tinggi,
vitamin larut lemak berkurang, vitamin larut air meningkat. Bentuk atau warna susu
lebih putih dari kolostrum.
3) Susu Matur
Susu matur adalah susu yang keluar setelah hari ke-10. Berwarna putih kental.
Komposisi ASI yang keluar pada isapan-isapan pertama (foremilk) mengandung lemak
dan karbohidratnya lebih banyak dibandingkan hindmilk (ASI yang keluar pada isapan-
isapan terakhir), maka jangan terlalu cepat memindahkan bayi untuk menyusu pada
payudara yang lain, bila ASI pada payudara yang sedang diisapnya belum habis.
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BITUNG 8
Pokja MDG’s: Panduan IMD dan Asi Eksklusif

E. Manfaat ASI Eksklusif


Untuk Bayi
1) ASI adalah makanan terbaik bagi bayi yang mudah dicerna dan diserap, selalu bersih,
segar dan aman.
2) ASI menyempurnakan pertumbuhan bayi sehingga menjadikan bayi sehat dan cerdas.
3) ASI memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit terutama infeksi.
4) Memperindah kulit dan gigi serta bentuk rahang.
5) ASI selalu tersedia dengan suhu yang tepat sehingga tidak akan mengecewakan bayi
karena harus menunggu atau suhu tidak tepat.
6) Bayi yang menyusu jarang mengalami diare, tidak akan mengalami sembelit dan jarang
terkena alergi.
7) Komposisi dan volume ASI cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi sampai
dengan 6 bulan.
8) Sistem pencernaan bayi sampai dengan 6 bulan belum sempurna untuk mencerna
makanan selain ASI. ASI sendiri mudah dicerna karena mengandung enzim-enzim.
9) Tidak memberatkan fungsi ginjal bayi. Sistem ekskresi bayi baru lahir sampai dengan
usia 6 bulan belum sempurna, sehingga bila diberi makanan dengan osmolaritas yang
tinggi (seperti susu formula atau buah-buahan) akan memberatkan fungsi ginjal.
10) Pemberian makanan atau minuman selain ASI sebelum 4-6 bulan secara tidak langsung
akan mengurangi produksi ASI oleh karena frekuensi bayi untuk menyusu berkurang
karena sudah kenyang.
Untuk Ibu
1) Mengurangi perdarahan setelah melahirkan dan mempercepat involusi uterus
(pengecilan rahim seperti semula). Hal ini disebabkan karena pada saat bayi lahir dan
segera disusukan ke ibunya, maka rangsangan hisapan bayi pada payudara akan
diteruskan ke hipofisis pars posterior yang akan mengeluarkan hormon progesterone.
2) Membantu mengembalikan tubuh seperti keadaan sebelum hamil. Dengan menyusui,
timbunan lemak pada tubuh ibu akan dipergunakan untuk pembentukan ASI sehingga
berat badan ibu akan lebih cepat kembali keberat sebelum hamil.
3) Menjadikan hubungan ibu dan bayi semakin dekat.
4) Menunda kehamilan. Dengan menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan
kehamilan, sehingga dapat digunakan sebagi alat kontrasepsi alamiah yang secara
umum dikenal sebagai Metode Amenorea Laktasi (MAL).
5) Mengurangi resiko kanker payudara dan ovarium. Cukup banyak penelitian yang
membuktikan bahwa ada korelasi antara infertilitas dan tidak menyusui dengan
peningkatan risiko terkena kanker, baik itu kanker payudara ataupun kanker ovarium.
6) Pemulihan kesehatan ibu lebih cepat.
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BITUNG 9
Pokja MDG’s: Panduan IMD dan Asi Eksklusif

BAB III
TATA LAKSANA

Peranan tata laksana berupa kebijakan rumah sakit dalam melaksanakan program Inisiasi
Menyusu Dini dan program ASI eksklusif sangat penting mengingat banyaknya ibu yang melahirkan
di rumah sakit. Tata laksana rumah sakit yang tidak menunjang keberhasilan menyusui harus
dihindari seperti :
 Bayi dipuasakan beberapa jam, padahal refleks isap bayi paling kuat pada jam-jam pertama
setelah lahir.
 Memberikan makanan pre-lakteal (dekstrosa / susu formula)
 Memisahkan bayi dan ibunya.
Untuk menghindari hal-hal tersebut, diperlukan adanya sikap dan pengetahuan dari petugas
kesehatan. Perawat harus memperhatikan keadaan umum bayi dan dapat mengenali keadaan
abnormal, kemudian melaporkannya ke dokter. Perawat juga membantu ibu untuk merawat
payudara, menyusui, menyendawakan, dan merawat bayi secara benar. Perawat juga harus
memperhatikan keadaan ibu dan bayi terutama yang berhubungan dengan masalah menyusui. Perlu
diperhatikan apakah ASI sudah keluar, bagaimana putting, adakah pembengkakan payudara, adakah
rasa sakit yang mengganggu saat menyusui dan lain-lain. Demikian pula bayinya, perlu dilihat apakah
sudah bisa mengisap, kuat atau tidak, rewel atau tidak, dan lain-lain.

Persiapan Menyusui
Untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian ibu dalam menyusui bayi maka RSUD
Bitung melakukan edukasi ke ibu dengan penyebaran leaflet, edukasi perseorangan ke masing-
masing ibu yang baru melahirkan, dan penempelan poster-poster di ruangan rawat inap ibu.
Edukasi perseorangan dilakukan setiap pagi ketika bidan datang ke ruangan rawat inap
setelah ibu melahirkan. Edukasi ini dilakukan sambil di mempraktekkan tehnik menyusui pada ibu
sehingga meningkatkan kemandirian untuk menyusui.
Jika ibu terdapat kesulitan dalam memberikan ASI, maka bidan akan datang untuk mengajari
ibu bagaimana teknik menyusui yang benar.

Teknik Menyusui
1. Posisi dan perlekatan menyusui
Perlekatan menyusu (Latch on) adalah menempelnya mulut bayi di payudara ibu. Untuk itu
diperlukan posisi yang memperhatikan letak tubuh bayi secara keseluruhan terhadap tubuh ibu. Hal
ini akan sangat membantu bayi menelan ASI dengan mudah dan jumlah yang cukup, dan pada
akhirnya akan meningkatkan produksi ASI sesuai kebutuhan bayi. Perlekatan yang benar juga
menghindari luka pada puting, karena pada perlekatan yang benar, puting tidak akan bergesekan
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BITUNG 10
Pokja MDG’s: Panduan IMD dan Asi Eksklusif

dengan langit-langit bayi yang keras, melainkan jatuh di tengah rongga tenggorokan bayi, sehingga
tidak akan tergesek dan tidak akan luka. Oleh karena itu perlekatan menyusu dapat dikatakan adalah
jantungnya proses menyusui.

Posisi yang Benar:


1. Kepala dan leher bayi lurus (kepala bayi tidak menoleh)
2. Perut bayi menempel dengan perut ibu
3. Dagu bayi menempel di payudara ibu
4. Daerah gelap di sekitar puting (aerola) masuk banyak ke mulut bayi, terutama yang terletak di
bagian bibir bawah bayi
5. Mulut bayi terbuka lebar

Terdapat berbagai posisi untuk menyusui namun posisi yang baik adalah dimana posisi kepala
dan badan bayi berada pada garis yang lurus sehingga bayi dapat menyusui dengan nyaman. Selain
itu posisi ibu pun harus nyaman. Cara menyusui yang benar adalah :
1. Cobalah untuk menyangga punggung, bahu, dan leher bayi. Bayi sebaiknya dapat
menggerakkan kepalanya ke depan dan ke belakang dengan mudah. Hindari mendorong kepala
bayi.
2. Letakkan bayi dengan posisi hidungnya sejajar dengan puting sehingga bayi akan melekat
sempurna dengan payudara
3. Tunggu sampai bayi membuka mulut lebar dengan lidah di bawah, ibu dapat mengajari bayi
membuka mulut lebar dengan cara:
o Arahkan bayi menuju bayi menuju payudara, sentuhlah bibir atas bayi pada puting
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BITUNG 11
Pokja MDG’s: Panduan IMD dan Asi Eksklusif

o Pelan-pelan mundurkan mulut bayi


o Sentuhkan kembali bibir atas bayi pada puting, mundurkan kembali mulut bayi
o Ulangi hingga bayi membuka mulut lebar-lebar dan lidahnya maju
o Atau sentuhkan puting sepanjang bibir atas bayi mulai dari satu sudut ke suduh lain hingga
bayi membuka mulut lebar-lebar.
4. Bayi akan membuka mulutnya lebar untuk mencakup puting dan lingkaran gelap di sekitar puting,
puting ibu sebaiknya berada pada langit-langit mulut bayi
5. Untuk merangsang bayi melepaskan mulutnya dari puting, dengan lembut letakkan ujung jari ibu
pada sudut mulut bayi dan bayi akan secara otomatis membuka mulutnya. Jangan menarik
secara paksa karena akan menimbulkan luka pada puting

Berbagai Posisi Menyusui:


1. Cross cradle / posisi menyilang: cara yang kebanyakan dipakai, kepala bayi di lengan bawah ibu
(bukan di lipat siku), tubuh bayi menyilang di depan tubuh ibu. Perut bayi menempel di perut ibu
(bayi menghadap tubuh ibu, bukan menghadap ke atas).
2. Football position/clutch position: posisi bayi ke arah belakang tubuh ibu, kepala bayi di lengan
bawah ibu, lengan ibu menyangga kepala dan leher bayi. Posisi ini biasanya digunakan oleh Ibu
yang baru saja melahirkan dengan cara operasi caesar atau pada Ibu yang berpayudara besar
3. Posisi berbaring: posisi menyusui sambil tiduran, sangat bermanfaat untuk menyusui di malam
hari, atau kondisi ibu yang mengharuskan ibu tetap berbaring (misal setelah operasi caesar).
Tetap pastikan tubuh bayi menghadap tubuh ibu, kepala leher lurus, dan bayi sedikit mendongak
ke atas (jangan meletakkan bayi terlalu tinggi, karena akan menunduk untuk mencapai payudara
dan hal ini menyulitkan bayi menelan ASI).
Selalu pastikan perlekatan dan posisi menyusu benar, untuk mencegah luka di puting, dan
memastikan bayi menelan ASI dengan mudah.
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BITUNG 12
Pokja MDG’s: Panduan IMD dan Asi Eksklusif

2. Tatalaksana Inisiasi Menyusu Dini.


Pelaksanaan inisiasi menyusu dini dimulai dengan memberitahu ibu dan keluarga tentang
asuhan yang akan diberikan, suami atau keluarga dianjurkan untuk mendampingi ibu saat persalinan,
biarkan ibu menentukan cara melahirkan yang diinginkan (normal, dengan posisi jongkok atau
melahirkan di dalam air), dan hindari penggunaan obat kimiawi saat persalinan, dapat diganti dengan
cara non-kimiawi (pijat, aroma terapi, gerakan atau hypnobirthing).
Setelah bayi lahir, keringkan seluruh badan dan kepala bayi (kecuali kedua tangan)
secepatnya, biarkan lemak putih (vernix) karena dapat menyamankan kulit bayi. Lakukan
pemotongan dan pengikatan talipusat kemudian tengkurapkan bayi di dada atau perut ibu dan
biarkan kulit bayi melekat diperut ibu, posisi kontak kulit dengan kulit ini dipertahankan minimal satu
jam atau setelah menyusu awal selesai. Selimuti ibu dan bayi, jika perlu gunakan topi bayi. Biarkan
bayi mencari sendiri puting ibu, ibu dapat merangsang bayi dengan sentuhan lembut, tetapi tidak
boleh memaksakan bayi ke puting susu. Hal ini dapat berlangsung selama beberapa menit atau satu
jam, bahkan lebih.
Selanjutnya, anjurkan suami/keluarga untuk mendukung ibu dan membantu ibu untuk
mengenali tanda-tanda atau perilaku bayi sebelum menyusu, karena dukungan ini akan
meningkatkan rasa percaya diri ibu. Biarkan bayi dalam posisi kulit bersentuhan dengan kulit ibunya
setidaknya selama satu jam, walaupun ia telah berhasil menyusu pertama sebelum satu jam. Jika
belum menemukan puting payudara ibunya dalam waktu satu jam, biarkan kulit bayi tetap
bersentuhan dengan kulit ibunya sampai berhasil menyusu pertama. Kesempatan kontak kulit dengan
kulit juga dianjurkan pada ibu yang melahirkan dengan tindakan, misalnya operasi caesar.
Bayi hanya boleh dipisahkan dari ibu untuk ditimbang, diukur dan dicap setelah satu jam atau
menyusu awal selesai. Prosedur yang invasif, misalnya suntikan vitamin K dan tetesan mata bayi
dapat ditunda. Rawat gabung _ibu dan bayi dirawat dalam satu kamar_ selama satu jam ibu-bayi
tidak dipisahkan dan bayi selalu dalam jangkauan ibu. Hindari pemberian minuman pre-laktal (cairan
yang diberikan sebelum ASI keluar).

3. Tatalaksana Inisiasi Menyusu Dini Pada Operasi Caesar


Usaha bayi merangkak mencari payudara secara standar pasti tidak dapat dilakukan pada
persalinan operasi caesar. Namun, jika diberikan anastesi spinal atau epidural, ibu dalam keadaan
sadar sehingga dapat segera memberi respon pada bayi.
Bayi dapat segera diposisikan sehingga terjadi kontak kulit ibu dan kulit bayi. Usahakan
menyusu pertama dilakukan dikamar operasi. Jika keadaan ibu dan bayi belum memungkinkan, bayi
diberikan pada ibu pada kesempatan yang tercepat. Jika dilakukan anestesi umum, kontak dapat
terjadi diruang pulih saat ibu sudah dapat merespon walaupun masih mengantuk atau dalam
pengaruh obat bius.
Inisiasi menyusu dini tetap dapat dilakukan pada persalinan caesar, namun perlu dukungan
ekstra, yaitu harus ada tenaga dan pelayanan kesehatan yang suportif. Jika mungkin, diusahakan
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BITUNG 13
Pokja MDG’s: Panduan IMD dan Asi Eksklusif

o
suhu ruangan 20-30 C, sediakan selimut untuk menutupi punggung bayi dan badan ibu, siapkan topi
bayi untuk mengurangi hilangnya panas dari kepala bayi. Bayi dibiarkan mencari puting susu ibu. Ibu
dapat merangsang bayi dengan sentuhan lembut, tetapi tidak memaksakan bayi ke puting susu.
Biarkan bayi dalam posisi sulit, bersentuhan dengan kulit ibunya setidaknya selama satu jam.
Jika inisiasi menyusu dini belum terjadi di kamar bersalin atau kamar operasi, atau bayi harus
dipindah sebelum satu jam maka bayi tetap diletakkan di dada ibu, ketika dipindahkan ke kamar
perawatan ibu atau kamar pulih.
Ada beberapa kondisi yang tidak memungkinkan untuk pelaksanaan inisiasi menyusu dini, baik
kondisi ibu maupun kondisi bayi.

Kondisi Ibu :

 ibu dengan fungsi kardio respiratorik yang tidak baik


 ibu dengan eklamsia dan pre-eklamsia berat
 ibu dengan penyakit infeksi akut dan aktif
 ibu dengan karsinoma payudara,harus dicegah jangan sampai ASInya keluar karena
mempersulit penilaian penyakitnya.
 ibu dengan gangguan psikologi
 ibu dengan gangguan hormon, ibu dengan hepatitis

Kondisi Bayi :
 bayi kejang
 bayi yang sakit berat.
 bayi dengan cacat bawaan

4. Cara Pengamatan Teknik Menyusui yang Benar


 Bayi tampak tenang
 Badan bayi menempel pada perut ibu
 Mulut bayi terbuka lebar
 Dagu bayi menempel pada payudara ibu
 Sebagian besar areola masuk ke dalam mulut bayi, bagian bawah areola yang lebih
banyak masuk.
 Bayi terlihat mengisap kuat dengan irama perlahan
 Puting susu ibu tidak terasa nyeri.
 Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
 Kepala agak menengadah.
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BITUNG 14
Pokja MDG’s: Panduan IMD dan Asi Eksklusif

Cara Penyimpanan ASI Eksklusif (ASI Perah)

TEMPAT PENYIMPANAN SUHU ( ° C) LAMA PENYIMPANAN

4 Jam (Ruangan tanpa


Di Ruangan (ASI Segar) 19 °C - 26 °C AC)
6 Jam (Ruangan ber AC)
Di Ruangan (ASI beku yang dicairkan /
19 °C - 26 °C 4 Jam
ASI dingin)
Di Kulkas (ASI Segar) < 4 °C 2 - 3 Hari
Di Kulkas (ASI beku yang dicairkan) < 4 °C 24 Jam
Di Freezer (1 pintu) 0 °C sampai - 18 °C 2 Minggu
Di Freezer (2 pintu) - 18 °C sampai - 20 °C 1 - 4 Bulan
Suhu stabil di - 20 °C atau
Di Deep Freezer 6 - 12 Bulan
kurang
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BITUNG 15
Pokja MDG’s: Panduan IMD dan Asi Eksklusif

BAB IV
DOKUMENTASI

Sistem pencatatan dan pelaporan Inisiasi Menyusu Dini dan Pemberian ASI Secara Eksklusif
adalah dengan mengisi form. Contoh formulir terlampir dibawah. Pengisian formulir dapat dilakukan
dengan menanyakan langsung kepada ibu dan suaminya dan disesuaikan dengan materi yang ada di
dalam formulir.

HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DENGAN ASI EKSKLUSIF

INISIASI MENYUSU DINI (IMD)

Mengeluarkan hormon oksitosin dan prolaktin


yang dapat memperlancar keluarnya ASI

Rawat Gabung Atur Jadwal

Memerah ASI Dukungan Keluarga


ASI EKSKLUSIF

Berpikir Positif
Pekerjaan

Menyusu Setelah Susui Kapanpun Bayi


Operasi Caesar Menginginkan Pendidikan
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BITUNG 16
Pokja MDG’s: Panduan IMD dan Asi Eksklusif

N Nama Lahir Secara Jam Tanggap Berat Tatalaksana Imun Evaluasi


o Pasien untuk kasus Badan isasi untuk
Gawat Bayi Bayi, pemberia
Spontan SC Jam Jam IMD Asi PMK Hep. n ASI
datang tatalaks Ekskl pada B Eksklusif
ana usif bayi
BBLR

Anda mungkin juga menyukai