PENERBITAN SKTP
2018 Semester 2
(Bagian 1)
BAGREN
Draft 17-10-2018 GTK
Attention
Materi ini adalah bahan paparan yang disampaikan pada kegiatan
“BIMTEK SOSIALISASI DAPODIKDAS (EVALUASI DAPODIK BAGI
OPERATOR DAPODIK SD/SMP DI LINGKUNGAN DINAS PENDIDIKAN
KOTA PEKANBARU” yang diselenggarakan pada tanggal 24-Oktober-
2018 di Hotel Grand Central Pekanbaru. Perubahan/Koreksi terhadap
materi ini sangat mungkin terjadi
Jika ada saran/masukan/koreksi mohon menghubungi alamat email di
bawah ini :
a.andhin@gmail.com
JENIS VERIFIKASI (DATA) UNTUK SKTP
Verifikasi NUPTK
NUPTK Valid
NUPTK yang digunakan konsisten
Verifikasi Kelulusan
Terdata pada SIMTUN
Sesuai Jenjang dan Kewenangan (PAUD/DIKDAS/DIKMEN)
Tidak merangkap Tunjangan dengan Kementerian Lain (Kemenag)
Status Aktif di SIMTUN
Verifikasi Status Kepegawaian
PNS Terdaftar di BKN
Non PNS di Sekolah Negeri harus ada SK Kepala Daerah
Non PNS di Sekolah Swsta harus ada SK GTY
Verifikasi Penugasan (beban kerja)
Verifikasi Rombongan Belajar
Jumlah minimal/maksimal siswa (28,32,36)
Jumlah maksimal Rombel
Verifikasi Jam Tatap Muka
JJM sesuai Kurikulum
JJM Linier sesuai Permendikbud 46
Verifikasi Tugas Tambahan
Jumlah Penerima Tugas Tambahan tidak melebihi ketentuan
Verifikasi Tugas Tambahan Ekuivalensi
Verifikasi Keaktifan/Kehadiran
Kehadiran Guru sudah menggunakan Aplikasi HadirGTK
Verifikasi NUPTK
NUPTK harus Valid pada Dapodik
NUPTK sesuai dengan NUPTK pada
Kelulusan
Kevalidan data tergantung dari data :
Nama
Tanggal Lahir
Nama Ibu Kandung
Pengecekan NUPTK
http://gtk.data.kemdikbud.go.id/Data/Status
Verifikasi Penugasan
Beban Kerja
Jam Tatap Muka
Jam Tugas Tambahan
Jam Tugas Tambahan Lain
Linierisasi
Kesesuaian Mengajar (Permendikbug 46 Tahun
2016)
Verifikasi Beban/Kerja
Regulasi Baru Tahun 2018
Permendikbud No. 15 Tahun 2018
tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala
Sekolah dan Pengawas Sekolah
Permendikbud No. 10 Tahun 2018
tentang juknis penyaluran tunjangan profesi,
tunjangan khusus dan tamsi PNSD
PERATURAN BARU TENTANG BEBAN
KERJA
Beban Kerja
Intisari Pasal 2
Guru wajib hadir di Sekolah selama 40 jam
(termasuk jam istirahat)/minggu atau 7-8 jam
per hari, walaupun tidak ada Jadwal Mengajar
Kepala Sekolah wajib di Sekolah selama 40 jam
(termasuk jam istirahat)/minggu atau 7-8 jam
per hari, walaupun tidak mengajar.
Pengawas Sekolah wajib berkerja selama 40 jam
walaupun tidak ada jadwal kunjungan
Relasi dgn Tunjangan Profesi
Data Kehadiran Guru dapat didownload oleh Operator
SimTun/Pengelola Tunjangan melalui aplikasi Hadir GTK
Daftar Kehadiran Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah
digunakan oleh Dinas Pendidikan sebagai salah satu bahan
untuk memverifikasi kelayakan seorang Guru menerima
Tunjangan Profesi atau tidak
Untuk Pengawas perlu dicatat kehadiran ybs di sekolah
binaannya
Kegiatan Guru di Sekolah selama 37.5 jam di
Sekolah
Intisari Pasal 3
Selain melaksanakan Pembelajaran (minimal 24
jtm) , guru wajib melaksanakan Tugas lainnya
Kewajiban sebagai Pegawai memenuhi Jam
Kerja 40 Jam untuk melaksanakan semua Tugas
pada Pasal 3
Kewajiban minimal 24 JTM untuk mendapatkan
tunjangan Profesi bagi Guru/Kepala
Sekolah/Pengawas yang sudah sertifikasi
Pemenuhan Jam Tatap Muka
Pasal 4
Intisari
Kewajiban melaksanakan pembelajaran adalah
24 sd 40 JTM (atau setara 5 sd 8 rombel untuk
Guru TIK/BK)
Pemenuhan minimal 24 JTM didapat dari :
Pembelajaran Tatap Muka di kelas
Tugas Tambahan (setara 12 JM) wajib di sekolah
pangkal
Tugas Tambahan Lain (ekuivalensi) maks 6 Jam
di sekolah pangkal
Melaksanakan Pembelajaran
Tatap Muka
Minimal 18 JTM
Minimal 12 JTM di sekolah induk (6 jam di
sekolah lain) tidak termasuk Tugas Tambahan
Untuk pemenuhan minimal 24 jTM , guru
diberi Tugas Tambahan Lain Ekuivalensi
(TTLE)
Tugas Tambahan
= 12 JTM
atau
Pembimbingan 3 Rombel
(untuk Guru BK dan TIK)
Kecuali butir e 6
Jam
Butir f : Tugas
Tambahan Lain
Tugas Tambahan Lain Ekuivalensi (TTLE)
2 jam
Maksimal 6 JTM
atau
Pembimbingan 1 Rombel
1 jam (untuk Guru BK dan TIK)
untuk 2 jenis Tugas
Tambahan atau Lebih
3,2,1 jam
Syarat Mendapatkan TTLE (1)
Walikelas :
Mendapat SK Penugasan dari Kepala Sekolah
1 Guru maksimal 1 Rombongan Belajar (SMP keatas)
Pada Aplikasi Dapodik Penugasan diisi langsung di
Rombongan Belajar (bukan pada Tugas Tambahan)
Pembina OSIS
Mendapat SK Penugasan dari Kepala Sekolah
Memiliki kemampuan untuk melatih Kepemimpinan
(leadership)
1 Pembina Osis untuk 1 Sekolah
Syarat Mendapatkan TTLE (2)
Guru Piket :
Mendapat SK Penugasan dari Kepala Sekolah
1 Guru maksimal 1 hari/minggu setara dengan 1 JTM.
Jumlah Maksimal Guru Piket dalam 1 Pekan adalah 5/6 orang (tentative)
Pembina Ekstra Kulikuler
Mendapat SK Penugasan dari Kepala Sekolah
Bidang ekskul yang dapat diselenggarakan : Olahraga, PMR, Pecinta
Alam, Kelompok Ilmiah, Bahasa Asing, Keagamaan
1 Pembina untuk 1 Bidang Ekskul (Tentative)
Memiliki Kemampuan melatih siswa sesuai bidang ekskul
Terjun langsung melatih Siswa (lihat Pasal 3)
1 Rombongan Ekskul minimal diikuti 20 Peserta Didik
Syarat Mendapatkan TTLE (3)
Pembina Pramuka :
Mendapat SK Penugasan dari Ketua Gugus Depan
Memiliki kecakapan untuk menjadi Pembina Pramuka
Melatih langsung anggotanya
Jenis jenis Pembina Pramuka
1. Pembina Siaga (untuk siswa kelas 1 sd 3)
2. Pembina Penggalang Putra (untuk siswa kelas 4 sd 9 Putra)
3. Pembina Penggalang Putri (untuk siswa kelas 4 sd 9 Putri)
4. Pembina Penegak Putra (untuk siswa kelas 10 sd 12 Putra)
5. Pembina Penggalang Putri (untuk siswa kelas 10 sd 12 Putri)
Jumlah minimal anggota Pramuka 20 siswa
Syarat Mendapatkan TTLE (4)
Kordinator PKB/PKG/BKK (pada SMK) :
Mendapat SK Penugasan dari Dinas Pendidikan
Belum terakomodasi di Dapodik
Anggota Tim Penilai Kinerja Guru :
Mendapat SK Penugasan dari Dinas Pendidikan
Belum terakomodasi di Dapodik
Pengurus Asosiasi Guru :
Mendapat SK Penugasan dari Ketua Asosiasi
Belum terakomodasi di Dapodik
Tutor Pendidikan Jarak Jauh:
Mendapat SK Penugasan dari Dinas Pendidikan
Belum terakomodasi di Dapodik
JTM di Sekolah Lain
Dibolehkan Maksimal 6 JTM
Pada Sekolah yang masih 1 Zona dengan
Sekolah Pangkal
Pada Sekolah yang kekurangan Guru
Penentuan Zona Oleh Dinas
JTM Minimal
PEMBAGIAN TUGAS
Guru 1 Guru 2
Jam Mengajar 15 X
Tugas Tambahan 0 X
Tugas Tambahan Lain 4 X
Mengajar Di sekolah Lain 5 X
TOTAL JTM 24 X
Contoh Kasus 2
Jumlah Rombel 4 rombel
JJM Per Minggu (IPA) 5
Ketersediaan JJM 20
Kebutuhan Guru 1
PEMBAGIAN TUGAS
Guru 1 Guru 2
Jam Mengajar 20 X
Tugas Tambahan 0 X
Tugas Tambahan Lain 4 X
Mengajar Di sekolah Lain 0 X
TOTAL JTM 24 X
Contoh Kasus 3
Jumlah Rombel 5 rombel
JJM Per Minggu (IPA) 5
Ketersediaan JJM 25
Kebutuhan Guru 1
PEMBAGIAN TUGAS
Guru 1 Guru 2
Jam Mengajar 25 X
Tugas Tambahan 0 X
Tugas Tambahan Lain 0 X
Mengajar Di sekolah Lain 0 X
TOTAL JTM 25 X
Catatan : Jika terdapat Guru
Mendapat Tugas Tambahan
Utama, maka dianggap
ketersedian JTM.
Contoh Kasus 4
Jumlah Rombel 5 rombel
JJM Per Minggu (IPA) 5
Ada Guru IPA mendapat TT 12Wakasek
Ketersediaan JJM 37
Kebutuhan Guru 2
PEMBAGIAN TUGAS
Guru 1 Guru 2
Jam Mengajar 15 10
Tugas Tambahan 0 12
Tugas Tambahan Lain 4 2 Pasal 7 ayat 2
Mengajar Di sekolah Lain 5 X
TOTAL JTM 24 24
Nb : Guru yang mendapat TT 12 jam harus tetap di sekolah
Contoh Kasus 5 (Redistribusi)
Jumlah Rombel 6 rombel
PEMBAGIAN TUGAS
Guru 1 Guru 2
Jam Mengajar 30 X
Tugas Tambahan 0 X
Tugas Tambahan Lain 0 X
Mengajar Di sekolah Lain 0 X
TOTAL JTM 30 X
Contoh Kasus 6
Jumlah Rombel 6 rombel
JJM Per Minggu (IPA) 5
Ada Guru IPA mendapat TT 12Wakasek
Ketersediaan JJM 42
Kebutuhan Guru 2
PEMBAGIAN TUGAS
Guru 1 Guru 2
Jam Mengajar 15 15
Tugas Tambahan 12 0
Tugas Tambahan Lain 0 4
Mengajar Di sekolah Lain 0 5
TOTAL JTM 27 24
Contoh Kasus 7 (redistribusi)
Jumlah Rombel 7 rombel
JJM Per Minggu (IPA) 5
Ada Guru IPA mendapat TT 0
Ketersediaan JJM 35
Kebutuhan Guru 1
PEMBAGIAN TUGAS
Guru 1 Guru 2
Jam Mengajar 35 x
Tugas Tambahan 0 x
Tugas Tambahan Lain 0 x
Mengajar Di sekolah Lain 0 x
TOTAL JTM 35 x
Contoh Kasus 8
Jumlah Rombel 7 rombel
JJM Per Minggu (IPA) 5
Ada Guru IPA mendapat TT 12Wakasek
Ketersediaan JJM 47
Kebutuhan Guru 2
PEMBAGIAN TUGAS
Guru 1 Guru 2
Jam Mengajar 20 15
Tugas Tambahan 0 12
Tugas Tambahan Lain 4 0
Mengajar Di sekolah Lain 0 0
TOTAL JTM 24 27
Contoh Kasus 9 (alt 1)
Jumlah Rombel 8 rombel
JJM Per Minggu (IPA) 5
Ada Guru IPA mendapat TT 0
Ketersediaan JJM 40
Kebutuhan Guru 2
PEMBAGIAN TUGAS
Guru 1 Guru 2
Jam Mengajar 20 20
Tugas Tambahan 0 0
Tugas Tambahan Lain 4 4
Mengajar Di sekolah Lain 0 0
TOTAL JTM 24 24
Contoh Kasus 9 (alt 2)
Jumlah Rombel 8 rombel
JJM Per Minggu (IPA) 5
Ada Guru IPA mendapat TT 0
Ketersediaan JJM 40
Kebutuhan Guru 2
PEMBAGIAN TUGAS
Guru 1 Guru 2
Jam Mengajar 20 20
Tugas Tambahan 0 0
Tugas Tambahan Lain 4 2
Mengajar Di sekolah Lain 0 5 maks 6
TOTAL JTM 24 27
Contoh Kasus 10
Jumlah Rombel 8 rombel
JJM Per Minggu (IPA) 5
Ada Guru IPA mendapat TT 12Kalab
Ketersediaan JJM 52
Kebutuhan Guru 2
PEMBAGIAN TUGAS
Guru 1 Guru 2 Guru 3
Jam Mengajar 25 15 X
Tugas Tambahan 0 12 X
Tugas Tambahan Lain 0 0 X
Mengajar Di sekolah Lain 0 0 X
TOTAL JTM 25 27 X
Contoh Kasus 11
Jumlah Rombel 12 rombel
JJM Per Minggu (IPA) 5
Ada Guru IPA mendapat TT 0
Ketersediaan JJM 60
Kebutuhan Guru 3
PEMBAGIAN TUGAS
Guru 1 Guru 2 Guru 3
Jam Mengajar 20 20 20
Tugas Tambahan 0 0 0
Tugas Tambahan Lain 4 4 4
Mengajar Di sekolah Lain 0 0 0
TOTAL JTM 24 24 24
Contoh Kasus 12
Jumlah Rombel 12 rombel
JJM Per Minggu (IPA) 5
Ada Guru IPA mendapat TT 12
Ketersediaan JJM 72
Kebutuhan Guru 3
PEMBAGIAN TUGAS
Guru 1 Guru 2 Guru 3
Jam Mengajar 15 25 20
Tugas Tambahan 12 0 0
Tugas Tambahan Lain 0 0 4
Mengajar Di sekolah Lain 0 0 0
TOTAL JTM 27 25 24
Contoh Kasus SEKOLAH KECIL
(1) Jumlah Rombel
JJM Per Minggu (Seni budaya di SMP)
3
2
rombel
Ketersediaan JJM 6
Kebutuhan Guru 1/0
Catatan : Kebutuhan Nol jika dalam 1 zona adalah sekolah kecil lain
yang Gurunya kekurangan jam
PEMBAGIAN TUGAS
Guru 1 Guru 2
Jam Mengajar 6 X
Tugas Tambahan 0 X
Tugas Tambahan Lain 6 X
Mengajar Di sekolah Lain 6 X
TOTAL JTM 18 X
Contoh Kasus SEKOLAH KECIL
(2) Jumlah Rombel
JJM Per Minggu (Seni budaya di SMP)
3
2
rombel
PEMBAGIAN TUGAS
Guru 1 Guru 2
Jam Mengajar 6 X
Tugas Tambahan 12 X
Tugas Tambahan Lain 6 X
Mengajar Di sekolah Lain 0 X
TOTAL JTM 24 X
Verifikasi TT
Wakasek :
SMP/SMA : 3 (kelipatan 9)
SMK : 4 (kelipatan 9)
TMT : Tahun berjalan
TST : Belum mencapai
Kepala Laboratorium
1 Kalab untuk 1 Sekolah, walau memiliki
beberapa Laboratorium
TMT : Tahun berjalan
TST : belum mencapai
Kepala Perpustakaan
1 Kepala Perpustakaan untuk 1 Sekolah,
walau memiliki beberapa Perpustakaan
TMT : Tahun berjalan
TST : belum mencapaipa
TT Khusus SMK
Kepala Unit Produksi (1 per sekolah)
Kepala Program Keahlian (1 per Program
Keahlian)
Kepala Bengkel (1 per Bengkel)
Kepala Lab (1 per sekolah)
Rombel SKS
Diperlakukan sama dengan Rombel Teori
Verifikasi Rombongan Belajar (1)
Untuk Kelas 1, 7 dan 10
Jumlah Maksimal Siswa 28 dalam 1 Rombel SD (kelas 1)
Jumlah Maksimal Siswa 32 dalam 1 Rombel SMP (kelas 7)
Jumlah Maksimal Siswa 36 dalam 1 Rombel SMA/SMK (kelas 10)
Jika Melebihi Jumlah Maksimal boleh membentuk 2 Rombel
Jumlah Rombel yang dibolehkan =
Jumlah_Siswa/Jumlah_Maks (pembulatan ke atas)
Jumlah Rombel yang dibutuhkan dihitung per
Jurusan/Kompetensi Keahlian per tingkat
CONTOH KASUS
PNS :
Harus terdaftar di Database BKN (NIP, Nama dan
Tgl Lahir sama)
Jabatan Fungsional Tertentu pada Database BKN
Dinyatakan Aktif
Pangkat/Golongan dan Gaji Pokok mengacu ke
Database BKN
Verifikasi Status Kepegawaian (2)
Non PNS
GTY (di Sekolah Swasta)
SK GTY
Tidak diperkenankan merangkap menjadi PNS
12/18/2018
Kewenangan Pembayaran SKTP