TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
2010; 531)
dipakai adalah teori Iskhemik plasenta. Namun teori ini juga belum
ini. (Mochtar, 2011; 73). Para ahli percaya bahwa masalah kelainan
3. Gizi buruk
4. Penyakit autoimun
6. Gen
2.1.3 Patofisiologi
retensi garam dan air. Pada biopsy ginjal ditemukan spasme hebat
sempitnya sehingga hanya dapat dilalui oleh satu sel darah merah. Jadi
Faktor trofoblast
Penyakit maternal :
Faktor immunologis berlebihan
- Hipertensi
Kebutuhan darah, nutrisi, dan O2 - Hamil ganda
- Kardiovaskuler
tidak terpenuhi setelah 20 mg - Mola hidatidosa
- Penyakit ginjal
- Hamil + DM
Timbunan trombosit
Iskemia organ vital, edema Perlekatan fibrin
dan nekrosis perdarahan Terjadi fibrinolisis
Menimbulkan gangguan
fungsi khusus darahnya : Trombositopenia
- Hemokonsentrasi Tromboksan A2
- Hipovolumia meningkat
Hemolisis
darah/ eritrosis
Preeklampsia/
HELLP sindrom
eklampsia
2. Proteinuria lebih dari 0,3 gr/L dalam urine 24 jam /lebih dan 1
seperti oliguria < 400 ml/jam, koma, trombosit < 100. 000, leterus,
perdarahan retina dan beberapa keluhan subjektif lain, di
antaranya adalah :
a. Nyeri epigastrium
e. Gangguan kesadaran
(Wiknjosastro, 2010:287-288)
yaitu pada remaja belasan tahun atau pada wanita yang berumur
2.1.6 Frekuensi
2.1.7 Diagnosis
tenang
1. Pre eklampsia
a. Tensi meningkat
b. Proteinuria
Protein urine 0,3 gr/L dalam 24 jam atau secara kualitatif (++)
c. Edema pada :
1) Pretibia
2) Dinding perut
3) Lumbosakral
4) Wajah/tangan
a. Tekanan darah
b. Proteinuria
c. Produksi urine
Oliguria jumlah produksi urine < sama dengan 500 cc/24 jam
hiperrefleksia
Count
3. Eklampsia
a. Usia kehamilan
b. Tanda-tanda preeklampsia
1. Otak
terjadi perdarahan
prematurus
3. Ginjal
dapat terjadi pada keadaan lanjut dapat terjadi oliguria dan anuria.
4. Paru-paru
paru.
5. Mata
kadar gula naik sementara, asam laktat dan asam organik lainnya
7. Janin
537-541)
2.1.10 Pencegahan
a. Rawat jalan :
sekali sehari
PEB
sekali sehari
a. Konservatif
1) Indikasi
2) Pengobatan
a) Di kamar bersalin :
cc/jam
pasca salin
24 jam
sesuai indikasi
bersalin
(2) Roboransia
mg tiap 8 jam)
trombosit
b. Perawatan aktif
1) Indikasi
2) Medikamentosa
125 cc/jam
3) Dosis awal
4) Dosis ulangan
3. Penanganan eklampsia
a. Infus Rd 5
perfusi jaringan
f. Terapi suportif
g. Anti MgSO4
h. Terminasi:
24 jam)
nutrisi dan oksigen di bawah normal. Keadaan ini bisa terjadi karena
2010; 93)
dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan,
disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu
(Curningham, 2012).
utero plasenter.
Frankenhause
infus.
(Curningham, 2012)
sebagai berikut :
1. Lightening atau settling atau dropping yaitu kepala turun
(Prawirohardjo, 2014)
1. Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering, dan
teratur.
ada.
(Prawirohardjo, 2014)
yaitu :
1. Kala I
2 fase yaitu :
a. Fase laten
b. Fase aktif
menjadi 4 cm.
Primigravida Multigravida
Serviks mendatar dulu, baru Mendatar dan membuka bisa
dilatasi bersamaan
Berlangsung 13-14 jam Berlangsung 6-7 jam
2. Kala II
dalam kala ini his mulai terkoordinir, kuat, cepat, dan lebih lama,
Karena tekanan pada rectum, ibu merasa seperti mau buang air
besar, dengan tanda anus terbuka. Pada waktu his, kepala janin
multi ½ sampai 1 jam, bila memanjang > 1 jam, bila cepat < ½
jam.
3. Kala III
akan lahir spontan atau dengan sedikit dorongan dari atas simpisis
Primi Multi
Kala I 13 jam 7 jam
Kala II 1 jam ½ jam
Kala III ½ jam ¼ jam
Lama Persalinan 14 ½ jam 7 ¾ jam
Sumber: Mochtar, 2011
2.2.6 Beberapa istilah yang ada hubungannya dengan persalinan atau partus
dari 24 jam.
sesarae
2. Menurut tua (umur) kehamilan.
janin dapat hidup (viable) berat janin dibawah 1000 gr, tua
bawah 28 minggu.
postmatur.
plasentasi selesai.
3. Menurut Gravida dan Para
pertama kali
(Mochtar, 2011)
persalinan
2. Berat badan
a. Pre eklampsia
b. Diabetus mellitus
cakap, Dalam hal ini yang harus diterapkan oleh petugas ketika
2. Faktor janin
(Notoadmodjo, 2012)
sampai IV. Komplikasi yang sering muncul pada Kala I sampai Kala
IV adalah :
1. Ruptura uteri
janin.
regang.
b. Karena peregangan yang luar biasa dari rahim, misalnya pada
letak defleksi, letak tulang ubun dan pada putar paksi. Selain
lain seperti :
a. Ekstrasi forsep
c. Embriotomi
e. Sindroma tolakan
f. Manual plasenta
g. Kuretase
(Notoadmodjo, 2012)
2.3.1 Definisi
bayi dengan berat diatas 500 gram, melalui sayatan pada dinding
melahirkan anak lewat insisi pada dinding abdomen dan uterus (Oxorn
2012).
a. Keuntungan :
mengurangi perdarahan
tebal.
b. Kerugian :
bayi besar.
dapat terluka.
2. Segmen bawah : insisi membujur
Indikasi :
bawah.
tinggi
fatal. Tehnik pada prosedur ini relatif sulit, sering tanpa sengaja
urinaria meningkat.
5. Histerektomi Caesaria
Indikasi :
Komplikasi :
pembentukan fistula
Caesaria adalah :
abdominal.
2. Panggul sempit
4. Partus lama
gagal
8. Kematian janin
9. Gemeli
2.3.5 Komplikasi
1. Perdarahan
2. Infeksi
Infeksi sectio caesaria bukan hanya terjadi daerah insisi saja, tetapi
dan usus.
paralitik.
1. Ruang pemulihan
2.000 ml.
2. Ruang perawatan
suhu tubuh.
b. Analgesik.
e. Ambulasi.
f. Perawatan luka.
Luka insisi diperiksa setiap hari dan jahitan kulit (atau klip)
insisi.
g. Pemeriksaan laboratorium.
hipovolemia.
h. Menyusui.
2.4.1 Teori
bayi dengan berat diatas 500 gram, melalui sayatan pada dinding
tindakan dan 787 persalinan spontan. Sampel terdiri dari 78 kasus dan