Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHAN

STOMATA

Disusun Oleh:

Nama : Nelly Anggraini

Nim : (2016 411 004)

Dosen Pembimbing:

Yunita Panca Putri, M.Si

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2017/2018


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Stomata berasal dari bahasa Yunani yaitu stoma yang berarti lubang atau porus, jadi stomata
adalah lubang-lubang kecil berbentuk lonjong yang dikelilingi oleh dua sel epidermis khusus
yang disebut sel penutup (Guard Cell), dimana sel penutup tersebut adalah sel-sel epidermis
yang telah mengalami kejadian perubahan bentuk dan fungsi yang dapat mengatur besarnya
lubang-lubang yang ada diantaranya .Stomata pada umumnya terdapat pada bagian-bagian
tumbuhan yang berwarna hijau, terutama sekali pada daun-daun tanaman.
Stomata membuka karena sel penjaga mengambil air dan menggembung dimana sel penjaga
yang menggembung akan mendorong dinding bagian dalam stomata hingga merapat. Stomata
bekerja dengan caranya sendiri karena sifat khusus yang terletak pada anatomi submikroskopik
dinding selnya. Sel penjaga dapat bertambah panjang, terutama dinding luarnya, hingga
mengembang ke arah luar. Kemudian, dinding sebelah dalam akan tertarik oleh mikrofibril
tersebut yang mengakibatkan stomata membuka.
Pada saat stomata membuka akan terjadi akumulasi ion kalium (K+) pada sel penjaga. Ion
kalium ini berasal dari sel tetangganya. Cahaya sangat berperan merangsang masuknya ion
kalium ke sel penjaga dan jika tumbuhan ditempatkan dalam gelap, maka ion kalium akan
kembali keluar sel penjaga.
Stomata tumbuhan pada umumnya membuka pada saat matahari terbit dan menutup saat hari
gelap sehingga memungkinkan masuknya CO2 yang diperlukan untuk fotosintesis pada siang
hari. Umumnya, proses pembukaan memerlukan waktu 1 jam dan penutupan berlangsung
secara bertahap sepanjang sore. Stomata menutup lebih cepat jika tumbuhan ditempatkan dalam
gelap secara tiba-tiba. Terbukanya stomata pada siang hari tidak terhambat jika tumbuhan itu
berada dalam udara tanpa karbon dioksida, yaitu keadaan fotosintesis tidak dapat terlaksana.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari dilakukan praktikum anatomi tumbuhan ini adalah :
1. Untuk mengetahui bentuk stomata.
2. Untuk mengetahui bagian-bagian dari stomata.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Stomata
Stomata adalah celah diantara epidermis yang diapit oleh 2 sel epidermis khusus yang
disebut sel penutup. Didekat sel penutup terdapat sel-sel yang mengelilinginya disebut sel
tetangga. Sel penutup dapat membuka dan menutup sesuai dengan kebutuhan tanaman akan
transpirasinya, sedangkan sel-sel tetangga turut serta dalam perubahan osmotik yang
berhubungan dengan pergerakan sel-sel penutup. Sel penutup tanaman dikotil umumnya
berbentuk ginjal sedangkan monokotil mempunyai bentuk seragam dan strukturnya spesifik
yang jika dilihat dari permukaan sel terlihat sempit dibagian tengah dan membesar pada
ujungnya (Haryanti, 2010, pp.21-22).
Daun merupakan organ pokok pada tubuh tumbuhan. pada umumnya berbentuk pipih
bilateral, berwarna hijau, dan merupakan tempat utama terjadinya fotosintesis. Berkaitan
dengan itu daun memiliki struktur mulut daun yang berguna untuk pertukaran gas O2, CO2 dan
uap air dari daun ke alam sekitar dan sebaliknya (Papuangan, 2014: p.287).
Stomata berasal dari bahasa yunani yaitu stoma (lubang atau poros), jadi stomata adalah
lubang-lubang kecil yang berbentuk lonjong yang kecil terbentuk oleh dua sel epidermis khusus
yang disebut sel penjaga (Guard cell). Sel penjaga tersebut adalah sel-sel epidermis yang telah
mengalami perubahan bentuk dan fungsinya dapat mengatur besarnya (Darmawan, 2010: p.65).
Stomata biasanya ditemukan pada bagian tumbuhan yang berhubungan dengan udara
terutama didaun, batang dan rhizoma. Stomata umumnya terdapat pada permukaan bawah daun,
tetapi ada beberapa spesies tumbuhan dengan stomata pada permukaan atas dan bawah daun.
Ada pula tumbuhan yang hanya mempunyai stomata pada permukaan atas daun, misalnya pada
bunga lili air. Bentuk atau tipe stomata dibedakan atas 4 yaitu anomositik, anisositik, parasitik
dan diasitik (Rompas, 2011: p.13).
Bentuk dan posisi stomata pada daun beragam, tergantung spesies tumbuhan. Secara
teknis, yang dimaksud dengan stomata adalah celah yang diantara dua sel penjaga sedangkan
apparatus stomata adalah kedua sel penjaga. Tersebut. Berdampingan dengan sel penjaga
tersebut. Berdampingan dengan sel penjaga tersebut. Berdampingan dengan sel (Dai,
2006: p.349).
Intensitas cahaya yang optimal akan mempengaruhi aktivitas stomata untuk menyerap
CO2, makin tinggi intensitas cahaya matahari yang diterima oleh permukaan daun tanaman,
maka jumlah absorpsi CO2, relatif makin tinggi pada kondisi jumlah curah hujan cukup, tetapi
pada intensitas cahaya matahari diatas 50% absorpsi CO2 mulai konstan. (Nasaruddin, 2002).
Kepadatan stomata dapat ditunjukkan dengan kondisi perubahan konsentrasi
karbondioksida. Karbondioksida dan intensitas cahaya merupakan adalah satu-satunya faktor
yang diketahui dapat digunakan untuk mengendalikan perkembangan stomata dari sel
epidermis. Efek dari karbondioksida, pada pertumbuhan daun dapat diketahui dengan
mengukur indeks stomata (IS), yang menggambarkan rasio antara banyaknya stomata dengan
jumlas sel pada permukaan daun (Johnson et.al., 2002).
Aktivitas stomata terjadi karena hubungan air dari sel-sel penutup dan sel-sel pembantu.
Bila sel-sel penutup menjadi turgid dinding sel yang tipis menggembung dan dinding sel yang
tebal yang mengelilingi lobang (tidak dapat menggembung cukup besar) menjadi sangat
cekung, karenanya membuka lobang. Oleh karena itu membuka dan menutupnya stomata
tergantung pada perubahan-perubahan turgiditas dari sel-sel penutup, yaitu kalau sel-sel
penutup turgid lobang membuka dan sel-sel mengendor pori/lobang menutup (Halim, 2009)

2.2 Mekanisme Membuka dan Menutup Stomata


Stomata membuka karena meningkatnya pencahayaan (dalam batas tertentu) dan
peningkatan cahaya menaikkan suhu daun sehingga air menguap lebih cepat naiknya suhu
membuat udara mampu membawa lebih banyak kelembaban sehingga transpirasi meningkat
dan akan mempengaruhi bukaan stomata. (Salisbury dan Ross, 1995).
Stomata akan membuka jika kedua sel penjaga meningkat. Peningkatan tekanan turgor
sel penjaga disebabkan oleh masuknya air kedalam sel penjaga tersebut. Pergerakan air dari
satu sel ke sel lainnya akan selalu dari sel yang mempunyai potensi air lebih tinggi ke sel ke
potensi air lebih rendah. Tinggi rendahnya potensi air sel akan tergantung pada jumlah bahan
yang terlarut (solute) didalam cairan sel tersebut. Semakin banyak bahan yang terlarut maka
potensi osmotic sel akan semakin rendah. Dengan demikian, jika tekanan turgor sel tersebut
tetap, maka secara keseluruhan potensi air sel akan menurun. Untuk memacu agar air masuk ke
sel penjaga, maka jumlah bahan yang terlarut di dalam sel tersebut harus ditingkatkan (Lakitan,
1993).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu Dan Tempat


Praktikum ini dilakukan Pada hari senin tanggal 13 novenber 2017, Pukul 13.00 – 14.40
WIB. Dilaksanakan di Laboratorium Science Center Universitas PGRI Palembang.

3.2 Alat Dan Bahan


Adapun alat yang digunakan adalah:
1. Mikroskop
2. Kaca preparat
3. Silet / cutter
4. Kertas hasil
5. Alat tulis

Adapun bahan yang digunakan adalah Daun Adam Hawa (Rhoeo discolor)

3.3 Cara Kerja


1. Mengambil daun Rhoeo discolor.
2. Menyiapkan alat & bahan.
3. Mengambil Mikroskop.
4. Menyetting cahaya pada mikroskop.
5. Membuat sayatan melintang setipis mungkin pada daun adam hawa dengan
menggunakan silet / cutter.
6. Meletakkan sayatan daun pada kaca benda.
7. Mengamati preparat dengan menggunakan mikroskop.
8. Menggambar bagian – bagian beserta keterangannya di kertas hasil.
4.1 Pembahasan
Dari hasil pengamatan diperoleh bahwa :
Berdasarkan letak sel penutup terhadap epidermis, stomata dibedakan 2 tipe yaitu:
 Phanerophore
Yaitu stoma yang sel-sel penutupnya terletak pada permukaan daun, seperti
pada tumbuh-tumbuhan hidrophyt. Stoma yang letaknya dipermukaan daun ini dapat
memudahkan banyaknya pengeluaran air secara mudah dan selain itu epidermisnya
tidak mempunyai lapisan kutikula.

 Kriptophore
Yaitu stoma yang sel penutupnya berada jauh dipermukaan daun, biasanya
terdapat pada tumbuhan yang hidup di daerah kering yang dapat langsung menerima
radiasi matahari. Dengan demikian fungsinya untuk mengurangi penguapan yang
berlebihan, membantu fungsi epidermis, mempunyai lapisan kutikula yang tebal serta
rambut-rambut. Biasanya sering terdapat pada tumbuhan golongan kaktus.

Pada dikotil dapat dibedakan 4 jenis stomata berdasarkan susunan sel epidermis yang
ada di samping sel penutupnya, yaitu:
 Jenis Anomositik atau jenis Ranunculaceae
(Sel tetangga tidak beraturan). sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel yang
tidak berbeda ukuran dan bentuknya dari sel episermis lainya. Jenis ini umum terdapat
pada Ranunculaceae, Capparidaceae, Mlvaceae.

 Jenis Anisositik atau jenis Cruciferae


(Memiliki lebih dari dua sel tetangga dengan pola sel tidak beraturan). sel
penutup dikelilingi tiga buah sel tetangga yang tidak sama besar. Jenisini umum terdapat
pada Cruciferae, Nikotiana, Solanum.

 Jenis Parasitic atau jenis Rubiaceea


(Sel tetangga sejajar dengan sel penutup). setiap sel penutup diiringi sebuah sel
tetangga atau lebih dengan sumbu panjang sel tetangga itu sejajar sumbu sel penutup
serta celah. Jenis ini umumnya terdapat pada Rubiaceae, Magnoliaceae kebanyakan
spesies Convolvulaceae, Mimosaceae.
 Jenis Diasitik atau jenis Caryophyllaceae
(Sel tetangga tegak lurus terhadap sel penutup). setiap stoma dikelilingi dua sel
tetangga. Dinding bersama dari kedua sel tetangga itu tegak lurus terhadap sumbu
melalui panjang sel penutup sertacelah. Jenis ini umum terdapat pada Caryophyllaceae,
Acanthaceae.

Bagian – Bagian Daun Adam Hawa (Rhoe Discolor)


Pada daun adam hawa (Rhoe discolor) tipe stomatanya Fanorophor yaitu stomata
dengan sel penutup sama tinggi dengan sel epidermis. Pada perbesaran 10x40 tampak jelas
sebuah sel dimana didalamnya terdapat stomata yang terdiri dari sel penutup, sel penjaga, dan
celah stomata.
 Sel Penutup (Guard Cell)
Sel penutup disebut juga sel penjaga. Sel penutup terdiri dari sepasang sel
yang kelihatannya simetris dan umumnya berbentuk ginjal. Sel-sel penutup merupakan
sel-sel aktif (hidup). Pada sel-sel penutup terdapat kloroplas.

 Celah (Aperture = porus)


Di antara kedua sel penutup terdapat celah (porus) yang berupa lubang kecil. Sel
penutup dapat mengatur menutup atau membukanya porus berdasarkan perubahan
osmosisnya.

 Sel Tetangga (Subsidiary Cell)


Sel tetangga merupakan sel-sel yang berdampingan atau yang berada di sekitar
sel-sel penutup. Sel-sel tetangga dapat terdiri dari dua buah atau lebih yang secara
khusus melangsungkan fungsinya secara berasosiasi dengan selsel penutup.

 Ruang Udara Dalam (Substomata Chamber)


Ruang udara merupakan suatu ruang antarsel yang besar dan berfungsi ganda
dalam fotosintesis, transpirasi, dan juga respirasi.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari hasil penggamatan dan pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pada
daun adam hawa (Rhoe discolor) tipe stomatanya Fanorophor yaitu stomata dengan sel penutup
sama tinggi dengan sel epidermis. Pada perbesaran 10x40 tampak jelas sebuah sel dimana
didalamnya terdapat stomata yang terdiri dari sel penutup, sel penjaga, dan celah stomata.
Stomata berasal dari bahasa Yunani yaitu stoma yang berarti lubang atau porus, jadi
stomata adalah lubang-lubang kecil berbentuk lonjong yang dikelilingi oleh dua sel epidermis
khusus yang disebut sel penutup (Guard Cell), dimana sel penutup tersebut adalah sel-sel
epidermis yang telah mengalami kejadian perubahan bentuk dan fungsi yang dapat mengatur
besarnya lubang-lubang yang ada diantaranya .
Fungsi stomata yaitu Sebagai jalan masuknya CO2 dari udara pada proses fotosintesis,
Sebagai jalan penguapan (transpirasi), juga Sebagai jalan pernafasan (respirasi).
Pada saat stomata membuka akan terjadi akumulasi ion kalium (K+) pada sel penjaga. Ion
kalium ini berasal dari sel tetangganya. Cahaya sangat berperan merangsang masuknya ion
kalium ke sel penjaga dan jika tumbuhan ditempatkan dalam gelap, maka ion kalium akan
kembali keluar sel penjaga.
Sel penutup letaknya dapat sama tinggi, lebih tinggi atau lebih rendah dari sel epidermis
lainnya. Bila sama tinggi dengan permukaan epidermis lainnya disebut faneropor, sedangkan
jika menonjol atau tenggelam di bawah permukaan disebut kriptopor.

5.2 Saran
Diharapkan pengelolah laboratorium menyediakan mikroskop yang baik dan jangan
mencampurnya dengan mikroskop yang rusak karena akan memperlambat praktikan dalam
mengambil alatnya.
DAFTAR PUSTAKA

http://desiraviska21.blogspot.co.id/2016/04/tipe-tipe-stomata.html (Diakses pada tanggal 13


november 2017, pukul 08.12 WIB).

https://abisjatuhbangunlagi.wordpress.com/tag/macam-macam-stomata/ (Diakses pada


tanggal 13 november 2017, pukul 08.19 WIB).

http://www.myrightspot.com/2016/11/bagian-bagian-stomata-dan-fungsinya.html (Diakses
pada tanggal 13november 2017, pukul 08.25 WIB).

http://www.nafiun.com/2012/12/struktur-dan-fungsi-stomata-mulut-daun-tumbuhan.html
(Diakses pada tanggal 13 november 2017, pukul 08.34 WIB).

http://www.idbiodiversitas.com/2017/02/stomata-pengertian-fungsi-tipe-bagian.html (Diakses
pada tanggal 13 november 2017, pukul 08.37 WIB).

http://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-struktur-stomata-beserta-fungsinya-lengkap/
(Diakses pada tanggal 13 november 2017, pukul 08.49 WIB).

Anda mungkin juga menyukai