Dalam melukis aliran ini bertujuan melukiskan perasaan-perasaan dari penginderaan-
penginderaan batin di atas kanvas dengan warna, garis dan komposisi yang tidak mewujudkan rupa saja. Yang dilukiskan adalah pengalaman-pengalaman dari luar dirinya dan hasil yang ditangkap tidak hanya oleh panca indera saja tapi juga oleh jiwa sang pelukis. Jadi hasil karyanya tidak mencontoh alam yang nampak oleh mata, dan mereka menolak hukum-hukum dalam karya seni lukis : sebaliknya mereka hanya tunduk pada hukumnya sendiri yaitu hukum jiwa dan perasaan. Aliran Ekspresionisme ini lahir tahun 1900-an dan tokohnya adalah : Paul Cezanne, Van Gogh, Gaugin (mereka seblumnya tokoh Impresionisme)