Skripsi Koncoe Fira Revisi 3
Skripsi Koncoe Fira Revisi 3
PENDAHULUAN
yang sedang berkembang, yang industrinya belum sangat maju, mau tidak
1
2
Koperasi Unit Desa (KUD) Labruk adalah salah satu Koperasi Unit
keharusan agar koperasi tetap hidup, aktif dan demi pertumbuhan gerakan
bagi rakyat.
fiskal yang diatur secara serasi oleh pemerintah daerah bersama DPRD,
Prosedur Simpan Pinjam Yang Pada Koperasi Unit Desa (KUD) Labruk.
1. Bagi Akademisi
2. Bagi Koperasi
Bagi yang ingin menindak lanjuti hasil penelitian ini diharapkan dapat
menjadi landasan untuk penelitian yang lebih lanjut dengan ruang lingkup
yang lebih luas di harapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai
TINJAUAN PUSTAKA
6
7
diemban koperasi serta mengetahui dampak positif dan negatif dari suatu
untuk memperbaiki kehidupan. Secara garis besar jenis koperasi yang ada
1. Koperasi Konsumsi
2. Koperasi Kredit
3. Koperasi Produksi
4. Koperasi Jasa
1. Koperasi Konsumsi
barang-barang pangan (beras, minyak, gula dll) oleh sebab itu, maka
konsumsi.
2. Koperasi Kredit
bunga yang ringan, oleh sebab itulah koperasi ini di sebut Koperasi
Kredit
3. Koperasi Produksi
4. Koperasi Jasa
maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Oleh
dan peran seperti yang tertuang dalam UU No. 25 Tahun 1992, yaitu :
sokogurunya.
cadangan hibah.
10
3. Modal pinjaman dapat berasal dari anggota koperasi lainnya dan atau
karena biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih,
pengelolaan perusaahan.
terdiri dari jurnal, buku besar dan buku pembantu, serta laporan. Mulyadi
1. Formulir
dokumentasikan.
2. Jurnal
lainnya.
12
3. Buku besar
4. Buku pembantu
5. Laporan
berikut :
baru
catatan akuntansi.
terjadi pada
catatan-catatan,
tujuan berikut :
14
1. Otoritas
2. Pencatatan
3. Perlindungan
4. Rekonsiliasi
5. Penilaian
Wayan Jejen (2009) analisa system dan prosedur penerimaan simpanan pada
PT.BPR Sentral Arta Asia Lumajang sudah melaksanakan system dan prosedur
15
tentang permohonan dan penerimaan simpanan dengan baik, karena sesuai dengan
teori tentang system dan prosedur permohonan menjadi nasabah penyimpanan dan
penerimaan simpanan.
Nani Supriati (2009), analils sitem dan prosedur pemberian kredit usaha
rakyat kepada nasabah (studi kasus BRI Unit Sudirman cabang Pontianak),
ditetapkan oleh BRI Unit Sudirman dan cukup berpegaruh terhadap kinerja BRI
Unit Sudirman.
proses pemberian kredit pada PT. Bank Danamon Simpan Pinjam, prosesdur
peneliti dinilai telah melaksanakan prosedur yang tepat, tetapi analisis mengenai
kelayakan suatu usaha perlu mendapat perhatian. Analisis kelayakan usaha sangat
Maslina Eva Siregar (2014), analisis system informasi simpan pinjam pada
koperasi PT. Panarub Industry, system yang berjalan pada koperasi PT. Panarub
Industry saat ini belum efektif untuk melakukan proses simpan pinjam sebaiknya
kesalahan yang dilakukan manusia dan tentunya yang sesuai dengan bidangnya.
sebenarnya prosedur pemberian kredit pada KUD Labruk dalam melayani jasa
pemberian kredit sudah mendekati standar umum prosedur pemberian kredit yang
mengenai hubungan antara variabel dalam suatu penelitian, yang diuraikan dalam
jalan pikiran menurut karangka logis. Karangka pemikiran dalam penelitian ini
menunjukkan analisis sitem dan prosedur simpan pinjam KUD Sido Makmur
Labruk.
yang disusun sesuai dengan skema yang menyeluruh, untuk melaksanakan fungsi
pekerjaan karena biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu bagian atau
Dalam proses simpanan KUD Sido Makmur Labruk pada proses simpanan
kepada calon nasabah, kemudian jika calon nasabah tersebut layak dan berminat
pimpinan terkait segala informasi dengan calon nasabah tersebut. Jika memang
mengetahui lebih jelas kondisi calon nasabah. Jika semua sudah terpenuhi,
Anggota
Angsuran Pinjaman
Kategori Pinjaman
Pencairan
METODELOGI PENELITIAN
Lumajang. Lokasi ini sangat strategis bagi dunia usaha koperasi dan
sebelumnya.
diperoleh oleh peneliti Data dibagi menjadi dua macam yaitu data
18
19
sendiri.
yang berasal dari luar. Jadi semua data yang berasal dari luar
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder.
1. Data Primer
Labruk.
2. Data Sekunder
sudah berlalu.
penelitian ini.
variabelyang digunakan dan bisa menghitung data apa saja yang masih
dibutuhkan.
sebagai berikut :
serendah-rendahnya.
kesimpulan.
BAB IV
PEMBAHASAN
Koperasi Unit Desa (KUD) Labruk berdiri dengan Badan Hukum No.
sekitarnya.
Di tahun 2012, di bulan Juni 2012 setelah 7 tahun beridiri, KUD Labruk
tata kelola koperasi dirasa kurang profesional dan untuk memaksimalkan kinerja
koperasi secara umum agar dapat mencapai target yang dietapkan dalam Rapat
beberapa kepala bidang yang mengelola bidang usaha tersendiri. Hingga akhir
bulan Juni 2013 Koperasi mulai menunjukkan progress report yang baik dan
pinjam.
23
24
RAPAT ANGGOTA
PENGURUS PENGAWAS
ANGGOTA
1. Rapat Anggota
2. Pengurus
a. Ketua Koperasi
b. Sekrtaris Koperasi
koperasi.
c. Bendahara Koperasi
operasional harian
3. Pengawas Koperasi
pengurus koperasi
kebutuhan komsumtif.
oleh koperasi dari mencari nasabah, survei hingga memastikan tidak ada
masyarakat Lumajang
kesejahteraan mereka.
kegiatan usaha secara aktif dengan mengajak mitra usaha lainnya baik
kepada pengurus, pengawas dan ketua bidang usaha koperasi unit desa
(KUD) Labruk pada tanggal 26 April 2018 sampai 10 Mei 2018. Peneliti
Tabel 4.1.
1 I/2015 261
2 II/2015 288
28
3 I/2016 303
4 II/2016 286
5 I/2017 321
6 II/2017 376
a. Simpanan Pokok
pokok ini sama besarnya sesama anggota yakni sebesar Rp. 200.000,
dan simpana pokok tidak bisa diambil kecuali anggota keluar dari
koperasi.
b. Simpanan Wajib
dalam RAT KUD labruk, untuk simpanan wajib tidak diberikan bunga
koperasi.
c. Simpanan Sukarela
koperasi
29
ditujukan untuk anggota dan pegawai koperasi dengan bunga ringan dan
dengan bungan sebesar 10% dari total pinjaman dan jangka waktu
maksimal selama waktu 3 Bulan saja. Pinjaman anggota dan pegawai tidak
pemasukan tetap setiap bulan dan jika dihitung peminjam dapat membayar
simpanan anggota dan pegawai ini cukup diminati oleh calon anggota dan
anggota.
dengan jaminan dan survei oleh tim survei koperasi. Jangka waktu
faktor yang membuat pinjaman ini banyak diminati, selain syarat yang
diantaranya:
lembar
Pinjam Labruk
koperasi.
dikembalikan ke peminjam.
jika berkas yang diterima pengurus dari tim survei adalah berkas
pemohon pinjaman.
mengarsipnya.
Aplikasi Pinjaman
Bagian Administratif
Bagian Survei
Persetujuan Penggurus
koperasi.
bermaterai.
pinjaman pengembangan usaha tim survei lebih detail dan teliti serta
jika berkas yang diterima pengurus dari tim survei adalah berkas
pemohon pinjaman.
mengarsipnya.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini bagan prosedur pemberian kredit pengembangan
Aplikasi Pinjaman
h.
i.
Pengajuan Ditolak Pinjaman Disetujui
j.
Bagian Administratif
k.
l.
Persetujuan Penggurus
4.2 .Pembahasan
Dari hasil analisa data yang telah dilakukan oleh peneliti dapat diketahui
bahwa praktek Sistem Dan Prosedur Simpan Pinjam KUD Labruk secara umum
telah sesuai dengan standar sistem dan prosedur simpan pinjam. Khususnya dalam
masalah yang timbul ketika pinjaman berakhir dengan kredit macet atau pinjaman
untuk membuat KUD labruk menjadi koperasi yang transparan dan akuntable
diantaranya:
koperasi.
dikembalikan ke peminjam.
jika berkas yang diterima pengurus dari tim survei adalah berkas
pemohon pinjaman.
mengarsipnya.
Dari hasil penelitian dan wawancara dengan pengurus dan pegawai KUD
Simpan Pinjam Labruk dan dari hasil analisa data diatas ada beberapa hal yang
ditemukan peneliti yang mengarah pada kekurangan sistem dan prosedur simpan
pinjam yang harus diperbaiki oleh KUD labruk untuk menjadikan KUD labruk
KUD Labruk dengan prosedur pemberian kredit menurut SOP KUD yaitu
pemberian kredit pada Koperasi Unit Desa(KUD), masih terdapat kekurangan dari
kepada peminjam,
5.1. Kesimpulan
Dari hasil analisa yang telah dilakukan oleh peneliti mengenai sistem dan
ketika pinjaman berakhir dengan kredit macet atau pinjaman tidak tertagih.
Ada beberapa hal yang ditemukan peneliti yang mengarah pada kekurangan
sistem dan prosedur simpan pinjam yang harus diperbaiki oleh KUD labruk untuk
dimana adan beberapa persyaratan yang dilewatkan oleh KUD Labruk seperti
5.2. Saran
Saran dari peneliti berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan adalah
sebagai berikut :
40
41
kredit, sedangkan petugas penilai jaminan dapat dilakukan oleh juru tagih.
2.. Formulir yang digunakan sebaiknya perlu adanya nomor urut tercetak hal
atau transaksi yang tercatat lebih dari dua kali dan untuk mempermudah
pencatatan.
Firdaus, Rachmat & Ariyanti, Maya. 2011. Manajemen Perkreditan Bank Umum:
Teori, Masalah Kebijakan dan Aplikasinya. Cetakan Kelima. Bandung :
Alfabeta.
Untung, Budi. 2005. Hukum Koperasi dan Peran Notaris Indonesia. Yogyakarta :
Penerbit Andi.
42