PENDAHULUAN
Sampai saat ini tingginya Angka Kematian Ibu dengan Angka Kematian Bayi
kesehatan. Hal ini dikarenakan Angka Kematian Ibu dengan Angka Kematian
kesehatan.
kesehatan.
Angka Kematian Ibu mengacu pada jumlah kematian ibu yang terkait dengan
masa kehamilan, persalinan, dan nifas. Hasil Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia tahun 2007 menyebutkan bahwa angka kematian ibu untuk periode 5
tahun sebelum survei (2003-2007) sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup.
1
2
Angka ini turun dibandingkan angka kematian ibu hasil SDKI tahun 2002-2003
Penyebab kematian bayi yaitu BBLR 38,94%,asfeksia lahir 27,97%. Hal ini
AKI dan AKB di Provinsi Banten 2010 , Gubernur Hj. Ratu Atut Chosiah ,
(www.banten.co.id).
3
Sedangkan prestasi yang sama juga dicapai Banten pada Angka Kematian
Bayi (AKB). Jika pada tahun 2010 angkanya masih 25,3/1.000 kelahiran hidup,
data BPS menunjukan pada tahun 2011 AKB di Banten turun menjadi 22,8/ 1.000
bayi dan ibu saat melahirkan mengalami peningkatan. Dibandingkan tahun lalu ,
Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI) saat melahirkan di
2011 sebanyak 45/100.000 KH, sedangkan pada tahun 2010 Angka kematian Ibu
menjadi 32/100.000 KH. AKB pun di tahun 2011 meningkat menjadi 126/1.000
puskesmas dan posyandu dilakukan, ada pendataan dan pemantaun sehingga ibu
kehamilan pada ibu hamil tersebut. Selain pemantaun terhadap ibu hamil, ada
Dalam hal ini, bidan mempunyai peran penting dalam asuhan kebidanan
kepada ibu hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir. Adapun upaya pemerintah
untuk merununkan AKI yaitu program safe motherhood yang meliputi 4 pilar
1.2 Tujuan
Tujuan umum dari penulisan laporan ini adalah dapat melaksanakan asuhan
Care)
1.3 Manfaat
pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan KB.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu masukan bagi
peningkatan mutu pelayanan kebidanan. Selain itu juga laporan ini bisa
komprehensif mulai dari masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir,
sehingga ibu dan bayi bisa lahir dengan sehat dan selamat.
7
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 KEHAMILAN
lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan
7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3
triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan
kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh
melalui :
2. Telihat atau teraba gerakan janin dan teraba bagian – bagian janin.
Ultrasonografi.
positif palsu.
9
dan bayi dalam keadaan bahaya. Tanda - Tanda Bahaya Kehamilan, antara
lain:
1. Berat badan ibu hamil tidak naik. Selama kehamilan biasanya berat badan
2. Ibu tidak mau makan dan muntah terus menerus. Pada umumnya ibu
hamil akan mengalami mual dan muntah pada usia kehamilan 3 bulan
pertama. Hal ini dapat terjadi karena perubahan tubuh secara hormonal,
4. Bengkak di kaki, tangan, dan wajah, disertai sakit kepala dan kejang.
5. Sakit kepala yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah ibu beristirahat,
jernih kekuningan. Bila selaput ketuban pecah dan air ketuban keluar
sebelum terjadinya tanda - tanda persalinan, hal ini akan berbahaya karena
9. Nyeri Perut (Abdomen) yang hebat. Nyeri abdomen yang hebat bisa
10. Perdarahan (Bleeding) jalan lahir pada usia kehamilan 1-2 bulan disertai
nyeri perut bagian bawah yang hebat dapat disebabkan oleh keguguran
2.1.5.1 Definisi
2008:278).
Antenatal care adalah upaya untuk menyiapkan fisik dan mental ibu
serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan nifas
sehingga keadaan mereka post partum sehat dan normal (Hanifa Wiknjasastro,
2007:154).
eksklusif.
c. Dua kali kunjungan pada triwulan ketiga (antara 28-36 minggu dan
ibu hamil.
merugikan.
komplikasi.
ganda.
ditambah palpasi deteksi letak bayi yang tidak normal atau kondisi lain
wanita yang tinggi badannya diatas 150 cm atau lebih. Berat badan wanita
hamil akan kira-kira diantara 6,5-16,5 kg. Kenaikan berat badan ini terjadi
15
2007:99)
tekanan darah yang disebabkan kehamilan. Tekanan darah pada ibu hamil
2006:94).
pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Bila status gizi ibu normal
pada masa sebelum dan selama hamil kemungkinan besar akan melahirkan
Tinggi fundus uteri digunakan sebagai salah satu cara mengetahui usia
yang pertama.
16
Tabel 2.1
24 Minggu Sepusat
PX
PX
17
36 Minggu Setinggi PX
Letak yang ideal adalah dalam presentasi kepala dan dengan sikap
Frekuensi normal DJJ adalah 120 sampai 160 denyutan dalam 1 menit,
selama his frekuensi ini bisa turun, tetapi diluar his kembali lagi kepada
Tabel 2.2
perlindungan Perlindunga
(selang waktu)
TT 1 ANC - -
TT 1
TT 2
TT 3
19
TT 4 seumur hidup
setelah rasa mual hilang, tiap tablet Fe mengandung Fe S04 320 mg (zat
besi 60 mg) dan asam folat 500 mg. tablet Fe diminum 1 x 1 tablet perhari,
9. Tatalaksana kasus
3. Pemeriksaan laboratorium
4. Diagnosis kehamilan
2) Yang meragukan
3) Rendah
5. Diagnosis diferensial
6. Amenore sekunder
1. Pseodociyesii
2. Tumor ginekologi
22
8. Pemeriksaan hamil
1. Anamnesa
1.
b. Perkusi
c. Palpasi
PAP.
d. Auskultasi
2.2 PERSALINAN
2.2.1 Definisi
keluar dari uterus bayi. Persalinan diangap normal jika prosesnya terjadi pada
usia kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit.
perubahan pada serviks (membuka dan menipis) dan berakhir dengan lahirnya plasenta
secara lengkap. Ibu belum dikatakan inpartu jika kontraksi uterus tidak mengakibaykan
memberikan derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui upaya
yang terintegrasi dan lengkap tetapi dengan intervensi yang seminimal mungkin
agar prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang
1. Teori kerenggangan
3. Teori oksitosin
2.2.4.1 Kala I atau kala pembukaan : Dimulai dari his persalinan yang pertama
4 cm
6-7 Jam.
42)
pubis.
b. 4/5 jika sebagian (1/5) bagian terbawah janin telah memasuki pintu
atas panggul.
27
rongga panggul.
d. 2/5 jika hanya sebagian dari bagian terbawah janin masih berada di
atas simfisis dan (3/5) bagian telah turun melewati bidang tengah
e. 1/5 jika hanya 1 dari 5 jari masih dapat meraba bagian terbawah
janin yang berada di atas simfisis dan 4/5 bagian telah masuk ke
f. 0/5 jika bagian terbawah janin sudah tidak dapat diraba dari
2.2.4.2 Kala II atau kala peneluaran : Dimulai dari pembukaan lengkap sampai
lahirnya bayi.
vaginanya.
c. Perineum menonjol.
2.2.4.3 Kala III atau Kala uri : Dimulai dari lahirnya bayi sampai lahirnya
plasenta yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Setelah bayi lahir,
dan rangsang taktil pada dinding uterus atau fundus uteri (massase).
2.2.4.4 Kala IV atau Kala Pengawasan : Dimulai setelah plasenta lahir dan
setiap 15 menit sekali pada jam pertama dan 30 menit pada jam kedua
setelah persalinan. Jika kondisi ibu tidak stabil, maka ibu harus
menit pada jam kedua, nilai kontraksi uterus dan jumlah perdarahan,
dan bayi juga pemberian ASI, berikan asuhan esensial bayi baru lahir.
29
2.3.1 Definisi
Neonatal adalah bayi baru lahir sampai dengan usia 4 minggu. Ditinjau
pemberian Air Susu Ibu dalam usaha menurunkan angka kematian oleh karena
stimulasi pskologis merupakan tugas pokok bagi pemantau kesehatan bayi dan
anak. Neonatus pada minggu pertama sangat dipengaruhi oleh kondisi ibu
Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada
bayi tersebut selama jam pertama setelah kelahiran. Sebagian besar bayi yang
baru lahir akan menunjukkan usaha pernafasan spontan dengan sedikit bantuan
Aspek-aspek penting dari asuhan segera bayi baru lahir (Asuhan Persalinan
a. Jaga kehangatan
d. Potong dan ikat tali pusat tanpa membubuhi apapun, kira-kira 2 menit
setelah lahir
e. Lakukan inisiasi menyusu dini dan kontak kulit bayi dengan kulit ibu
Pernafasan pertama pada bayi baru lahir normal pada waktu 30 detik
paru tekanan O2 dalam alveoli meningkat dan CO2 menurun. Hal ini
31
Sirkulasi janin sekarang berubah menjadi sirkulasi bayi yang hidup di luar
badan ibu. Bunyi jantung pada menit pertama 1-180 kali/menit, makin lama
2.3.3.2 Suhu
Pada saat lahir, bayi berada dalam suhu lebih rendah dari pada dalam
360C-370C.
2.3.3.3 Kulit
Terdapat vernik kasseosa yakni lemak putih yang melekat pada kulit
mekonium, dibersihkan memakai kapas steril dan kering atau dengan minyak
steril. Sebab vernikkasseosa merupakan media yang paling baik untuk kuman
staphilokokus.
2.3.3.4 Faeces
32
berada dalam saluran pencernaan sejak janin 16 minggu. Mulai keluar dalam
24 jam pertama lahir sampai hari 2-3. Selanjutnya hari 4-5 berwarna coklat
kehijauan, kemudian kuning, lembek jika minum ASI. Bila minum PASI
kali sehari.
Pemotongan tali pusat merupakan antara kehidupan bayi dan ibu. Tali
pusat biasanya lepas dalam 10 sampai 14 hari setelah lahir. Perawatan tali
2.3.3.6 Refleks
dasar bagi bayi untuk mengadakan reaksi dan tindakan aktif. Ada 2 macam
refleks yakni :
achilas dipukul)
33
2) Refleks urat patelair (Kontraksi urat daging kaki atas bila ada
memeluk seseorang.
tengkurap.
menelan ASI.
34
hari pertama berat badan akan turun oleh karena bayi mengeluarkan air
Kehilangan berat badan ini ±7% dari berat badan dan tidak boleh melebihi
10% dari berat badannya. Hal ini dinamakan penurunan berat badan fisiologis.
Kalau bayi minum baik, maka dalam 10 hari ia mencapai berat badan lahirnya
pertama dan pada bulan kelima 2 kali berat badan waktu lahir.
35
kassa steril.
Tali pusat dipotong 5 cm dari dinding perut bayi dengan gunting steril
dan diikat dengan kassa steril. Apabila masih terjadi perdarahan dapat
Pada waktu bayi lahir, bayi belum mapu mengatur tetap suhunya
sendiri. Bayi baru lahir harus dibungkus hangat, suhu tubuh bayi
merupakan tolak ukur kebutuhan tempat tidur yang hangat sampai suhu
tubuhnya stabil.
Pemberian Air Susu Ibu secara dini dapat terjadinya kontak batin
antara bayi dengan ibu. Beri Air Susu Ibu sesuai kebutuhan setiap 2-3 jam
36
f. Memberikan Vitamin K
0,5% pada bayi baru lahir. Untuk mencegah terjadinya perdarahan tersebut,
g. Identifikasi Bayi
Ukurlah berat lahir bayi, panjang badan, lingkar kepala, lingkar dada,
2.4 ASFIKSIA
2.4.1 Definisi
Asfiksia adalah keadaan bayi tidak bernafas secara spontan dan teratur
segera setelah lahir. Sering kali bayi yang sebelumnya mengalami gawat janin
dengan keadaan ibu, tali pusat atau masalah pada bayi selama atau sesudah
1) Gangguan aliran pada tali pusat (lilitan tali pusat, simpul tali pusat,
tekanan pada tali pusat, ketuban telah pecah, kehamilab lewat waktu)
b. Faktor ibu :
– eklamsia
2.4.3 Resusitasi
untuk neonatus yang gagal napas secara spontan (Sarwono, 2009 : 348).
38
Langkah awal diselesaikan dalam waktu 30 detik. Bagi kebanyakan bayi baru
lahir, 6 langkah awal dibawah ini cukup untuk merangsang bayi bernafas
2) Selimuti bayi dengan kain tersebut, dada dan perut tetap terbuka, potong
tali pusat.
3) Pindahkan bayi keatas kain ditempat resusitasi yang datar, rata, keras,
c. Isap lendir
Gunakan alat penghisap lendir (De Lee) dengan cara sebagai berikut :
39
2) Lakukan penghisapan saat alat penghisap ditarik keluar, tidak pada waktu
memasukan
mulut atau lebih dari 3 cm kedalam hidung), hal itu dapat menyebabkan
denyut jantung bayi menjadi lambat atau bayi tiba –tiba berhenti bernafas.
1) Keringkan bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya dengan
2) Lakukan rangsang taktil dengan berbagai cara berikut ini : Menepuk atau
2) Selimuti bayi dengan kain kering tersebut, jangan menutupi muka dan dada
megap – megap.
Bila bayi megap – megap atau tidak bernapas : mulai lakukan ventilasi
bayi.
sejumlah udara sejumlah volume udara kedalam paru dengan tekanan positif
untuk membuka alveoli paru agar bayi bisa bernafas spontan dan teratur.
Langkah – langkah :
a. Pasang sungkup : pasang dan pegang sungkup agar menutupi dagu, mulut
dan hidung.
b. Ventilasi 2 kali
penting untuk membuka alveoli paru agar bayi mulai bisa bernafas dan
bila tidak mengembang periksa posisi sungkup dan pastikan tidak ada
menghidu, periksa cairan atau lendir dimulut. Bila ada lendir atau
bertahap. Lihat dada apakah ada retraksi dinding dada bawah hitung
frekuensi napas per menit, jika bernafas > 40 per menit dan tidak ada
retraksi berat : jangan ventilasi lagi, letakkan bayi dengan kontak kulit
kekulit pada dada ibu dan lanjutkan asuhan BBL, pantau setiap 15
bernafas, tidak bernafas atau megap – megap : jika bayi sudah mulai
pasca resusitasi, jika bayi megap – megap atau tidak bernafas teruskan
resusitasi.
1) Jelaskan kepada ibu apa yang terjadi, apa yang anda lakukan dan
mengapa.
persalianan.
Bila dipastikan denyut jantung bayi tidak terdengar dan pulsasi tali pusat
jantung tetap tidak terdengar dan pulsasi tali pusat tidak teraba, jelaskan
Bayi yang mengalami asistol (tidak ada denyut jantung) selama 10 menit
c. Pencegahan hipotermi
d. Pemberian vitamin K1
e. Pencegahan infeksi
f. Pemeriksaan fisik
2.5 NIFAS
2.5.1 Definisi
berakhir ketika alat – alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.
Masa nifas berlangsung selama kira – kira 6 minggu (Siti Saleha, 2009 : 2)
KB, cara dan manfaat menyusui, imunisasi, serta perawatan bayi sehari –
hari.
a. Uterus
Tabel 3. Tinggi fundus uteri dan berat uterus menurut masa involusi
6 minggu Normal 50 gr
46
*
jbpst = jari di bawah pusat. (Saleha, sitti. 2009: 55)
b. Lokia
Lokia adalah cairan sekret yang berasal dari cavum uteri dan
vagina selama masa nifas. Lokia terbagi menjadi tiga jenis, yaitu: lokia
rubra, sanguilenta dan lokia serosa atau alba. (Saleha, sitti. 2009: 55)
lebih pucat dari lokia rubra. Lokia ini berbentuk serum dan
4) Lokia alba adalah lokia yang terakhir. Dimulai dari hari ke-14
putih berbentuk krim serta terdiri atas leukosit dan sel-sel desidua.
Bau ini lebih terasa tercium pada lokia serosa, bau ini juga akan
wanita adalah jumlah lokia yang sedikit pada saat ia berbaring dan
56).
c. Endometrium
2009: 56-57).
48
d. Serviks
lembek, kendur, dan terkulai. Rongga leher serviks bagian luar akan
e. Vagina
mitiformis yang khas bagi wanita multipara. (Saleha, sitti. 2009: 57).
f. Payudara (Mamae)
sebagai berikut :
pengelihatan
f. Demam, muntah dan sakit saat buang air kecil dan terasa nyeri
g. Anorexia
menilai status ibu dan bayi baru lahir, dan untuk mencegah, mendeteksi dan
baru lahir
mencegah hipotermia
persalinan
dini
Pada fase ini bidan memastikan involusi uteri dalam keadaan normal,
tidak ada perdarahan, lokia tidak berbau busuk, tidak demam, ibu
dengan baik.
2.6.1 Definisi
dan terasa panas sampai suhu badan meningkat ( Manuaba, 2010 : 420)
2.6.2 Penyebab
adekuat, sehingga sisa ASI terkumpul pada sistem duktus yang mengakibatkan
terjadinya pembengkakan. Payudara bengkak ini sering terjadi pada hari ketiga
atau keempat sesudah melahirkan. Statis pada pembuluh darah dan limfe akan
Akibatnya, payudara sering tersa penuh, tegang serta nyeri. Kemudian diikuti
oleh penurunan produksi ASI dan penurunan let down. Penggunaan bra yang
yang tidak bersih dapat menyebabkan sumbatan pada duktus (Saleha sitti, 2009
: 105)
2.6.3 Gejala
oleh bayi, karena kalang payudara lebih menonjol, putting lebih datar dan sulit
diisap oleh bayi, kulit pada payudara nampak lebih mengkilap, ibu merasa
demam, dan payudara terasa nyeri. Oleh karena itu, sebelum disusukan pada
53
bayi, ASI harus diperas denan tangan atau pompa terlebih dahulu agar payudara
lebih lunak, sehingga bayi lebih mudah menyusu (Saleha sitti, 2009 : 106)
2.6.4 Penatalaksanaan
c. Menyususi lebih sering dan lebih lama pada payudara yang terkena untuk
2009 : 106)
2.6.5 Pencegahan
c. Keluarkan ASI dengan tanan atau pompa, bila produksi ASI melebihi
kebutuhan bayi.
107)
54
pengurutan posisi tangan kanan ke arah sisi kanan dan tangan ke arah sisi
kiri.
h. Sokong payudara dan urut dengan jari tangan. Sokong payudara kiri dengan
tangan kiri, lalu tiga jari tangan kanan membuat gerakan memutar sambil
menekan mulai dari pangkal payudara samapai pada putting susu. Lakukan
tahap yang sama pada payudara kanan, lakukan dua kali gerakan pada tiap
payudara.
i. Sokong payudara dan urut dengan sisi kelingking. Sokong payudara dengan
satu tangan, sedangkan tangan yang lain mengurut payudara dengan sisi
55
kelingking dari arah tepi ke arah putting susu. Lakukan tahap yang sama
2.7.1 Definisi
anak yang diinginkan. Untuk dapat mencapai hal tersebut, maka dibuatlah
(Saifuddin, 2006).
2.7.2 Tujuan
tempatkan dalam rahim wanita terbuat dari plastik khusus, di beri benang
volume ASI, 4). Tidak ada efek samping hormonal, 5). Dapat di pasang segera
pemasangan, 2). Klien tidak dapat melepas AKDR oleh dirinya sendiri, 3).
sebagai berikut:
1) Suntik 1 bulan
pada hubungan suami istri, 3). Tidak diperlukan pemeriksaan dalam, 4).
Jangka panjang, 5). Efek samping sangat kecil, 6). Klien tidak perlu
b. Kerugiannya : 1). Terjadi perubahan pola haid, 2). Mual, sakit kepala, nyeri
2) Suntik 3 bulan
57
a. Keuntungannya : 1). Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI, 2). Klien tidak
perlu menyimpan obat suntik, 3). Tidak berpengaruh pada hubungan suami
penghentian pemakaian.
3) Pil
1. PIL Kombinasi
ovarium, dll.
b. Kerugainnya : 1). Mual, terutama pada 3 bulan pertama, 2). Pusing, 3).
Nyeri payudara, 4). Berat badan naik sedikit, 5). Mengurangi ASI, 6).
b. Kerugiannya : 1). Harus di gunakan setiap hari dan pada waktu yang
sama, 2). Bila lupa satu pil saja, kegagalan menjadi lebih besar, 3).
58
4) Kondom
berhubungan seksual.
c. Cara pemakaian : 1). Pasangkan kondom saat penis sedang ereksi, 2).
ujungnya agar tidak terjadi robekan pada saat ejakulasi, 3). Kondom
satu kali pakai, 5). Buang kondom bekas pakai pada tempet yang
aman.
5) Implan
mengganggu ASI, 8). Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada
badan, 3). Nyeri payudara, 4). Perasaan mual, 5). Membutuhkan tindak
pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan, 6). Klien tidak dapat
6) Kontrasepsi Mantap
a. Tubektomi
pemotongan saluran telur agar sel telur tidak dapat dibuahi oleh
sperma.
3). Tidak ada efek samping dalam jangka panjang, 4). Baik bagi klien
Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual (tidak efek pada produksi
hormon ovarium).
60
b. Vasektomi
Keuntungan : 1). “Permanen” dan efektif, 2). Tidak ada efek samping
dilakukan pada orang yang masih ingin punya anak. (BKKBN, 2009).
BAB III
TIJAUAN KASUS
NIM : 1010738
S:
cm, lama menyusui 2 tahun dan ibu mengaku belum pernah keguguran.
61
62
O: KU baik, Kes compos mentis, KE stabil, TD 120/80 mmHg, suhu 36°C, nadi
pucat, sklera tidak ikterik, palpebrae tidak oedema, muka tidak oedema,
hidung bersih tidak ada polip, mulut bersih terdapat caries pada gigi, tidak ada
pembesaran kelenjar getah bening dan kelenjar thyroid, payudara tidak ada
keluar, abdomen tidak ada luka bekas operasi, palpasi TFU 29 cm, Leopold I
keras memanjang seperti papan (punggung), kiri = teraba bagian terkecil janin
= kepala belum masuk PAP, DJJ (+) 141 x/menit, TBJ = (29 – 13)X155 =
2480 gram, anogenital tidak ada kelainan, ekstremitas tidak oedema, refleks
patella +/+.
A: Ny. Daimah umur 34 tahun G2P1A0 hamil 32 minggu 2 hari dengan anemia
P:
S:
sejak jam 08.00 WIB, belum keluar air – air, gerak janin aktif, ANC teratur di
bidan.
O:
36,3°C.
Konjungtiva merah, payudara = benjolan (-), putting susu menonjol +/+, dan
TFU 33 cm, PUKA, Preskep, kepala sudah masuk PAP 3/5 bagian, TBJ =
VT = V/V tidak ada kelainan, jalan lahir tidak oedema, portio tipis lunak, ɵ =
6 cm, ketuban utuh, preskep, penurunan H II, UUK kadep, tidak ada molase.
Janin tunggal hidup intra uterine, kedaan ibu dan janin baik.
P:
memahami
hasil terlampir
S:
O:
36,3°C
P:
memahami
Mengajarkan ibu cara meneran dan teknik relaksasi, ibu dapat melakukan
dengan baik
Jam 12.15 WIB bayi lahir spontan ♂, tidak menangis, warna kulit kebiruan,
pergerakan pasif.
67
S:
O: KU sedang, TFU sepusat, kontraksi baik, palpasi tidak teraba janin kedua.
P:
memahami
Melakukan PTT
S:
O:
KU baik
TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi baik, kandung kemih kosong, perdarahan
A: P2A0 Kala IV
P:
Menganjurkan ibu menyusui bayinya, ASI sudah keluar dan bayi mau
menyusu
SOAP ASFIKSIA
S: -
P:
S: -
O:
Kepala tidak ada cepal hematom, dan caput subsadeneum, sutura (-), muka
palpebra oedema (-), reflek = eye blink +/+, pupilaring +/+, hidung = septum
nasal (+), reflek breathing (+), telinga = simetris +/+, lubang telinga +/+,
mulut = tidak ada labio palato skizis, leher = tidak ada pembesaran kelenjar
thyroid dan limfe, klavikula = tidak ada fraktur, ekstremitas = tidak ada
polidaktil dan sindaktil, focomelia dan amelia, abdomen = tidak ada tetraksi
dada dan hernia diafragmatika, tali pusat tidak ada perdarahan, 1 vena 2 arteri,
genitalia = ♂ testis masuk kedalam rongga skrotum, penis (+), lubang (+),
anus (+), punggung = tidak ada spina bifida, refleks moro (+), rotting (+),
P:
Memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan kepada bayi dengan cara memberikan
SOAP NIFAS
S:
Ibu mengaku telah melahirkan anak ke dua secara normal BB 3000 gram, PB
22 x/menit, suhu 36,3°C, mata konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik,
muka tidak oedema, payudara simetris, tidak ada benjolan, nyeri (+), tegang
(+), putting susu menonjol, abdomen tidak ada luka bekas operasi, tidak ada
massa, tidakada nyeri tekan, TFU pertengahan simfisis dan pusat, kontraksi
oedema.
A: Ny. A umur 28 tahun P2A0 post partum 6 hari dengan bendungan ASI
73
P:
Mengajurkan ibu untuk melakukan Breast Care dirumah, ibu memahami dan
memahami
memahami
Mendokumentasikan
74
SOAP KB
S:
abdomen tidak ada luka bekas operasi, tidak ada massa, anogenital tidak ada
A: Ny. A umur 28 tahun P2A0 post partum 6 minggu dengan akseptor KB lama
P:
Memberikan ibu therapy rasa nyeri asam mefenamat 3X1 500 mg, obat sudah
diberikan
Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu kemudian atau jika ada
BAB IV