Foundations of The Restoration Teacher Manual - Ind PDF
Foundations of The Restoration Teacher Manual - Ind PDF
Pemulihan
Religi 225
Diterbitkan oleh
Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir
Salt Lake City, Utah
Seni kover: Pemulihan Imamat Melkisedek,, oleh Walter Rane
Komentar dan koreksi diapresiasi. Mohon mengirimkannya, termasuk kesalahan-kesalahan, ke:
Seminaries and Institutes of Religion Curriculum Services
50 E. North Temple St., Floor 8
Salt Lake City, Utah 84150-0008
USA
Email: ces-manuals@ldschurch.org
Mohon mencantumkan nama lengkap, alamat, lingkungan, dan pasak Anda.
Pastikan untuk memberikan judul buku pedoman. Kemudian sampaikan komentar Anda.
© 2015, 2016 oleh Intellectual Reserve, Inc.
Hak cipta dilindungi Undang-Undang.
Dicetak di Indonesia
Versi 3, 5/16
Persetujuan Bahasa Inggris: 8/14
Persetujuan penerjemahan: 8/14
Terjemahan dari Foundations of the Restoration Teacher Manual
Bahasa Indonesia
12556 299
Daftar Isi
Pendahuluan untuk Buku Pedoman Guru Landasan Pemulihan (Religi 225) . . . . . . v
1 Suatu pekerjaan yang Menakjubkan dan Suatu Keajaiban . . . . . . . . . . . 1
2 Penglihatan Pertama . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
3 Tampilnya Kitab Mormon . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12
4 Kitab Mormon—Batu Kunci Agama Kita . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 18
5 Pemulihan Imamat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 23
6 Pengorganisasian Gereja . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 28
7 Maklumkan Injil Abadi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 33
8 Pengumpulan Israel Zaman Akhir . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 39
9 Ikuti Nabi yang Hidup . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 45
10 Carilah Kebenaran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 51
11 Suara Tuhan dalam Ajaran dan Perjanjian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 58
12 Tulisan Suci Tambahan di Zaman Kita . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 62
13 “Penglihatan” . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 68
14 Bait Suci Kirtland dan Kunci-Kunci Imamat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 74
15 Kekuatan di Tengah-Tengah Pertentangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 79
16 Penebusan Orang Mati . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 85
17 Ajaran Injil di Nauvoo . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 90
18 Lembaga Pertolongan dan Gereja . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 96
19 Ajaran tentang Pernikahan dan Keluarga Kekal . . . . . . . . . . . . . . . . 102
20 Pernikahan Jamak . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 108
21 Misi Kenabian Joseph Smith . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 116
22 Kematisyahidan Nabi Joseph Smith . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 121
23 Pergantian dalam Presidensi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 127
24 Meninggalkan Nauvoo dan Perjalanan ke Barat . . . . . . . . . . . . . . . 134
25 Perang Utah dan Pembunuhan Masal Mountain Meadows . . . . . . . . . 142
26 Wahyu mengenai Imamat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 150
27 Mempersiapkan Dunia bagi Kedatangan Kedua Yesus Kristus . . . . . . . 156
28 Mempergegas Pekerjaan Keselamatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 161
Handouts . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 167
Pendahuluan untuk Buku
Pedoman Guru Landasan
Pemulihan (Religi 225)
Apakah yang diharapkan dari seorang guru agama?
Sewaktu Anda bersiap untuk mengajar, adalah penting untuk memahami Sasaran
Seminari dan Institut Religi:
“Tujuan kita adalah untuk menolong para remaja dan dewasa muda memahami serta bersandar
pada ajaran-ajaran dan Pendamaian Yesus Kristus, memenuhi syarat bagi berkat-berkat bait suci,
dan mempersiapkan diri mereka, keluarga mereka, serta orang lain untuk kehidupan kekal
bersama Bapa mereka di Surga” (” (Gospel Teaching and Learning: A Handbook for Teachers and
Leaders in Seminaries and Institutes of Religion [Pengajaran dan Pembelajaran Injil: Buku
Pegangan untuk Guru dan Pemimpin di Seminari dan Institut Religi] [2012], x).
Anda dapat mencapai tujuan ini dengan secara tekun menjalankan Injil, secara
efektif mengajarkan Injil kepada siswa Anda, dan secara tepat mengelola kelas atau
program Anda. Sewaktu Anda bersiap dan mengajarkan Injil dengan cara-cara ini,
Anda akan memenuhi syarat bagi pengaruh dari Roh Kudus (lihat A&P 42:14).
Merupakan kesempatan Anda untuk membantu siswa belajar dengan Roh
sehingga mereka dapat memperkuat iman mereka dan memperdalam keinsafan
mereka. Anda dapat menolong siswa mencapai ini sewaktu Anda menuntun
mereka untuk mengidentifikasi, memahami, merasakan kebenaran dan
kepentingan dari, serta menerapkan ajaran-ajaran dan asas-asas signifikan dari
Injil Yesus Kristus.
Buku pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil adalah sumber penting untuk
memahami proses pengajaran dan belajar bagaimana menjadi lebih berhasil di
ruang kelas. Seringlah merujuk pada buku pegangan ini.
v
P EN DA H UL UA N
“Ini adalah Gereja Yesus Kristus yang dipulihkan. Kita sebagai umat adalah
Orang Suci Zaman Akhir. Kita bersaksi bahwa surga telah dibukakan, bahwa tabir
telah disingkapkan, bahwa Allah telah berfirman, dan bahwa Yesus Kristus telah
menyatakan diri-Nya. …
Syukur kepada Allah atas anugerah-Nya yang menakjubkan akan kesaksian,
wewenang, dan ajaran yang berkaitan dengan Gereja Yesus Kristus yang
dipulihkan ini.
Ini harus menjadi pesan besar dan utama kita kepada dunia. Kita tidak memberikannya dengan
kesombongan. Kita bersaksi dalam kerendahan hati tetapi dengan kesan mendesak dan
ketulusan yang mutlak” (“The Marvelous Foundation of Our Faith,” Ensign, November 2002, 81).
Sewaktu siswa mengembangkan iman yang lebih besar kepada Yesus Kristus dan
kesaksian yang lebih kuat akan Injil yang dipulihkan, mereka akan meningkatkan
komitmen mereka untuk membuat dan menaati perjanjian sakral serta menjadi
lebih siap untuk berbagi pesan Pemulihan.
Pendahuluan
Bagian ini memberikan pengantar singkat untuk topik dan sasaran pelajaran.
vi
PE N DAHULUAN
vii
P EN DA H UL UA N
Bacaan Siswa
Bagian ini mencantumkan petikan tulisan suci, ceramah oleh pemimpin Gereja,
dan materi lainnya yang akan memperkaya pemahaman siswa tentang topik-topik
yang ditekankan dalam pelajaran. Tugasi dan imbaulah siswa untuk membaca
materi-materi ini sebelum mereka datang ke tiap kelas. Sewaktu mereka menelaah
materi-materi yang diilhami ini, mereka bukan hanya akan lebih siap untuk
berperan serta dalam diskusi kelas, tetapi mereka juga akan memperoleh
pemahaman yang lebih luas dan lebih dalam tentang topik-topik kursus. Sediakan
bagi siswa daftar dari semua Bacaan Siswa pada awal semester.
viii
PE N DAHULUAN
“Pastikan bahwa ada banyak peran serta karena penggunaan hak pilihan itu oleh
seorang siswa mewenangkan Roh Kudus untuk mengajar. … Sewaktu siswa
mengungkapkan secara lisan kebenaran-kebenaran, mereka dikukuhkan dalam
jiwa mereka dan memperkuat kesaksian pribadi mereka” (“To Understand and
Live Truth” [malam bersama Penatua Richard G. Scott, 4 Februari 2005], 3;
si.lds.org).
ix
PELAJARAN 1
Bencana kelaparan =
1
P EL A J A RA N 1
“Setelah kematian Yesus Kristus, orang-orang yang jahat menganiaya para Rasul dan anggota
Gereja serta membunuh banyak di antara mereka. Dengan kematian para Rasul, kunci
keimamatan dan wewenang kepemimpinan imamat diambil dari bumi. Para Rasul telah menjaga
ajaran-ajaran Injil tetap murni serta mempertahankan ketertiban dan standar kelayakan bagi
anggota Gereja. Tanpa para Rasul, dengan berjalannya waktu ajaran-ajaran pun tercemar, dan
perubahan-perubahan yang tak sah dibuat dalam organisasi Gereja serta tata cara imamat,
seperti pembaptisan dan pemberian karunia Roh Kudus.
Tanpa wahyu dan wewenang imamat, orang bersandar pada kebijaksanaan manusia untuk
memahami tulisan suci serta asas-asas dan tata cara-tata cara Injil Yesus Kristus.
Gagasan-gagasan yang keliru diajarkan sebagai kebenaran. Banyak pengetahuan mengenai
karakter dan sifat yang sejati Allah Bapa, Putra-Nya Yesus Kristus, dan Roh Kudus pun hilang.
Ajaran mengenai iman kepada Yesus Kristus, pertobatan, pembaptisan, dan karunia Roh Kudus
menjadi menyimpang atau terlupakan. Wewenang imamat yang diberikan kepada para Rasul
Kristus tidak lagi berada di bumi” (Mengkhotbahkan Injil-Ku: Buku Panduan untuk Pelayanan
Misionaris [2004], 39).
2
PE LAJARAN 1
“Selama berabad-abad surga tetap tertutup. Pria dan wanita yang baik, tidak
sedikit—benar-benar orang-orang yang hebat dan luar biasa—mencoba untuk
mengoreksi, memperkuat, dan meningkatkan sistem peribadatan mereka dan
tubuh ajaran mereka. Kepada mereka saya menyampaikan rasa hormat dan
respek. Betapa jauh lebih baiknya dunia karena tindakan berani mereka.
Sementara saya percaya pekerjaan mereka terilhami, itu tidaklah ditunjang
dengan pembukaan surga, dengan penampakan diri Yang Ilahi” (“The Marvelous Foundation of
Our Faith,” Ensign, November 2002, 80).
Ingatkan siswa bahwa pada tahun 1820 pemuda Joseph Smith sedang mencari
Gereja yang sejati tetapi tidak dapat menemukannya. Ajaklah siswa untuk
membaca Joseph Smith—Sejarah 1:5–10 dalam hati, mencari ungkapan-ungkapan
yang menggambarkan tantangan yang disebabkan oleh Kemurtadan Besar.
• Apa saja ungkapan yang Joseph Smith gunakan untuk merujuk pada tantangan
rohani pada zamannya?
• Bagaimana Joseph menggambarkan perasaannya yang datang sebagai hasil dari
kegemparan agama yang mengelilinginya?
Ingatkan siswa bahwa pencarian Joseph Smith akan kebenaran menghasilkan
Penglihatan Pertama dan panggilannya sebagai seorang nabi. (Ini akan dibahas
dalam pelajaran berikutnya). Tandaskan bahwa pemanggilan Nabi Joseph Smith
dan Pemulihan Injil mengikuti pola yang ditegakkan oleh Allah yang telah diulangi
sepanjang sejarah. Misalnya, pemanggilan Henokh (lihat Musa 6:26–32) dan Nuh
(lihat Musa 8:17–20) mengikuti pola ini. Peragakan penjelasan berikut mengenai
pola ini, dan undanglah seorang siswa untuk membacakannya dengan lantang:
“Sejarah Alkitab telah mencatat banyak kejadian ketika Allah berbicara kepada para nabi, dan
juga menceritakan mengenai banyak kejadian kemurtadan. Untuk mengakhiri setiap masa
kemurtadan umum, Allah telah memperlihatkan kasih-Nya bagi anak-anak-Nya dengan
memanggil nabi yang lain dan memberinya wewenang imamat untuk memulihkan serta
mengajarkan Injil Yesus Kristus kembali. Pada dasarnya, nabi bertindak sebagai hamba yang
mengawasi kerajaan Allah di bumi ini. Masa-masa seperti itu yang dipimpin oleh penanggung
jawab kenabian disebut masa kelegaan [dispensasi]” (Mengkhotbahkan Injil-Ku, 37; lihat juga
Penuntun bagi Tulisan Suci, “Dispensasi”).
• Bagaimana Pemulihan Injil melalui Joseph Smith mengikuti pola yang terlihat
dalam dispensasi-dispensasi sebelumnya? (Siswa mungkin menggunakan
kata-kata yang berbeda, namun pastikan mereka mengidentifikasi asas berikut:
Setelah periode-periode kemurtadan umum, Allah memanggil para nabi
dan memberi mereka wewenang untuk memulihkan serta mengajarkan
Injil kembali. Siswa hendaknya juga memahami ajaran ini: Joseph Smith
dipanggil oleh Allah untuk memulihkan Injil bagi dispensasi kita).
3
P EL A J A RA N 1
4
PE LAJARAN 1
“Brother dan sister sekalian, apakah Anda menyadari apa yang kita miliki?
Apakah Anda mengenali tempat kita dalam drama besar sejarah manusia? Ini
adalah titik nadir dari segala yang telah terjadi sebelumnya. …
… Pekerjaan zaman akhir Yang Mahakuasa, yang mengenainya orang di zaman
dahulu berbicara, yang mengenainya para nabi dan rasul bernubuat, telah tiba.
Itu sudah di sini. Untuk alasan-alasan yang tidak diketahui oleh kita, namun
dalam kebijaksanaan Allah, kita telah diberi privilese untuk datang ke bumi pada zaman yang
agung ini. …
Diberikan apa yang kita miliki dan apa yang kita ketahui, kita seharusnya menjadi umat yang
lebih baik daripada kita adanya. Kita seharusnya menjadi lebih seperti Kristus, lebih
mengampuni, lebih suka menolong dan tenggang rasa kepada semua di sekeliling kita.
Kita berdiri di puncak segala zaman, terkagum-kagum oleh rasa sejarah yang hebat dan
khusyuk. Ini adalah dispensasi terakhir dan final yang ke arahnya semua di masa lalu mengarah.
Saya memberikan kesaksian dan saksi mengenai kenyataan dan kebenaran dari hal-hal ini” (“At
the Summit of the Ages,” Ensign, November 1999, 74).
• Pemikiran dan perasaan apa yang digugah oleh pernyataan “Kita berdiri di
puncak segala zaman” dalam diri Anda?
• Jika tidak terlalu pribadi, bagikan pengalaman dari kehidupan Anda yang
memperkuat kesaksian Anda mengenai Injil Yesus Kristus yang dipulihkan.
• Apa yang dapat kita lakukan untuk memperlihatkan rasa syukur kita untuk
Pemulihan Injil?
Bacaan Siswa
• Yesaya 29:13–14; Amos 8:11–12; 2 Nefi 27:1–5, 25–26; Ajaran dan Perjanjian
1:12–30; Joseph Smith—Sejarah 1:5–10.
• Gordon B. Hinckley, “At the Summit of the Ages,” Ensign, November
1999, 72–74.
5
PELAJARAN 2
Penglihatan Pertama
Pendahuluan
Catatan kisah tentang Penglihatan Pertama Joseph Smith Kisah-kisah ini dapat meningkatkan pemahaman kita
yang terdapat dalam Mutiara yang Sangat Berharga ditulis mengenai pengalaman itu dan memperkuat iman kita pada
untuk mengoreksi laporan-laporan palsu mengenai Gereja. Pemulihan. Pelajaran ini dimaksudkan untuk membantu
Sepanjang kehidupannya, Nabi Joseph Smith memberikan siswa memahami pentingnya memiliki kesaksian mengenai
beberapa catatan kisah mengenai Penglihatan Pertama. peristiwa penting yang unik ini.
6
PE LAJARAN 2
• Sumber-sumber apa yang hendaknya kita cari dan percayai dalam penyelidikan
pribadi kita untuk mengetahui kebenaran mengenai Penglihatan Pertama,
Pemulihan Injil, dan peristiwa lainnya dalam sejarah Gereja? Mengapa?
(Bantulah siswa memahami asas berikut: Untuk menghindari ditipu oleh
informasi palsu atau menyesatkan, mereka yang mencari kebenaran
hendaknya menyelidiki sumber-sumber informasi yang kredibel
mengenai Gereja dan sejarahnya alih-alih menerima begitu saja informasi
apa pun yang mereka dengar atau baca, termasuk informasi yang muncul
dari pencarian di Internet).
Jelaskan bahwa pengkritik Gereja berdebat menentang realita Penglihatan Pertama
dengan mengatakan bahwa Joseph Smith tidak mencatat pengalamannya dengan
penglihatan tersebut sampai bertahun-tahun setelah itu terjadi. Jelaskan bahwa
Joseph Smith yang berusia 14 tahun menjadi enggan berbicara mengenai
penglihatannya menyusul reaksi dari mereka yang pada awalnya dia beri tahu (lihat
Joseph Smith—Sejarah 1:21–26). Dia mencatat pengalaman tersebut ketika dia
merasa bahwa itu saat yang tepat untuk melakukannya. Juruselamat memberi
petunjuk kepada Petrus, Yakobus, dan Yohanes untuk tidak berbicara mengenai
pengalaman mereka di atas Gunung Perubahan Rupa sampai setelah
Kebangkitan-Nya (lihat Matius 17:9), yang menjadikan jelas bahwa sebagian
pengalaman sakral hendaknya dibagikan hanya sewaktu didorong oleh Roh.
7
P EL A J A RA N 2
• Pikirkan sebuah pengalaman signifikan atau bermakna yang Anda miliki dalam
hidup Anda. Bagaimana kisah Anda mengenai pengalaman itu dapat berbeda
bergantung kepada siapa hadirin Anda? Bagaimana itu dapat berubah
bergantung pada kapan atau mengapa Anda bercerita tentang pengalaman
tersebut?
Undanglah seorang siswa untuk membacakan pernyataan berikut dengan lantang,
dan mintalah siswa mendengarkan untuk apa yang para sejarawan harapkan ketika
pengalaman dikisahkan berulang kali:
“Berbagai laporan mengenai Penglihatan Pertama menceritakan sebuah kisah yang konsisten,
walaupun secara wajar laporan-laporan tersebut berbeda dalam penekanan dan perincian.
Sejarawan mengharapkan bahwa ketika seseorang menceritakan kembali suatu pengalaman
dalam sejumlah tatanan kepada hadirin yang berbeda dalam rentang waktu beberapa tahun,
masing-masing kisah akan menekankan beragam aspek pengalaman tersebut dan memuat
perincian-perincian yang unik. Sesungguhnya, perbedaan-perbedaan yang serupa dengan yang
ada dalam kisah-kisah Penglihatan Pertama ada dalam sejumlah laporan tulisan suci mengenai
penglihatan Paulus dalam perjalanan menuju Damaskus dan pengalaman para Rasul di Gunung
Perubahan Rupa [Kisah Para Rasul 9:3–9; 22:6–21; 26:12–18; Matius 17:1–13; Markus 9:2–13;
Lukas 9:28–36]. Namun terlepas dari perbedaan-perbedaan tersebut, suatu konsistensi dasar
tetap ada di semua catatan kisah mengenai Penglihatan Pertama. Beberapa telah berdebat
secara keliru bahwa variasi apa pun dalam menceritakan kembali suatu kisah merupakan bukti
dari pemalsuan. Sebaliknya, catatan sejarah yang kaya tersebut memungkinkan kita belajar lebih
banyak mengenai peristiwa luar biasa ini daripada yang dapat kita lakukan jika itu
didokumentasikan dengan kurang baik” (“First Vision Accounts [Kisah Penglihatan Pertama],”
Gospel Topics [Topik Injil], lds.org/topics).
8
PE LAJARAN 2
“Saya tidak khawatir bahwa Nabi Joseph Smith memberikan sejumlah versi dari
Penglihatan Pertama seperti saya tidak khawatir bahwa ada empat penulis Injil
yang berbeda dalam Perjanjian Baru, masing-masing dengan persepsinya sendiri,
masing-masing memberi tahu peristiwa-peristiwa tersebut untuk memenuhi
tujuan penulisannya pada waktu itu” (“God Hath Not Given Us the Spirit of
Fear,” Ensign, Oktober 1984, 5).
Berikan kesaksian Anda mengenai realita dari Penglihatan Pertama dan Pemulihan
Injil melalui Nabi Joseph Smith.
9
P EL A J A RA N 2
“Joseph Smith adalah orang yang diurapi Tuhan untuk memulihkan Gereja
Kristus ke bumi. Ketika dia keluar dari hutan kecil tersebut, dia pada akhirnya
mempelajari empat kebenaran fundamental yang ketika itu tidak diajarkan oleh
mayoritas dunia Kristen zaman itu.
Pertama, dia belajar bahwa Allah Bapa dan Putra-Nya, Yesus Kristus, adalah dua
makhluk yang terpisah, yang berbeda. …
Kebenaran besar kedua yang Joseph Smith temukan adalah bahwa Bapa dan Putra memiliki
tubuh berupa daging dan tulang yang dimuliakan. …
Kebenaran ketiga yang Joseph Smith pelajari adalah bahwa Allah masih berbicara kepada
manusia dewasa ini—bahwa surga tidaklah tertutup. …
Kebenaran keempat yang Joseph Smith pelajari adalah bahwa Gereja Yesus Kristus yang penuh
dan lengkap tidak ada di atas bumi” (“Joseph Smith—Nabi Pemulihan,” Ensign atau Liahona,
November 2009, 35–36).
10
PE LAJARAN 2
dibangun di atas batu karang wahyu, membantu kita tetap kuat dalam iman kita
ketika kita dikonfrontasi dengan informasi palsu mengenai Nabi Joseph Smith dan
Gereja. Bersaksilah bahwa cara Joseph Smith belajar kebenaran akan berlaku bagi
kita juga. Kita dapat mencari kebenaran, membaca tulisan suci, merenung, dan
pada akhirnya bertanya kepada Allah, dan Dia akan menjawab (lihat Yakobus 1:5).
Ajaklah siswa merenungkan bagaimana mereka telah memperoleh kesaksian
bahwa Bapa dan Putra menampakkan diri kepada Joseph Smith. Perkenankan
waktu untuk satu atau dua siswa berbagi bagaimana mereka memperoleh
kesaksian mengenai Penglihatan Pertama.
Bacaan Siswa
• Joseph Smith—Sejarah 1:1–26.
• Gordon B. Hinckley, “Landasan Menakjubkan Iman Kita,” Ensign atau Liahona
November 2002, 78–81.
11
PELAJARAN 3
“Pada malam tanggal 21 September 1823, Joseph pergi ke kamar tidurnya di loteng dalam
rumah kayu gelondongan milik keluarganya di Palmyra, New York, tetapi dia tetap terjaga
setelah semua orang lain di ruangan itu tertidur, dengan sungguh-sungguh berdoa untuk
mengetahui lebih banyak mengenai tujuan Allah baginya. …
Sebagai jawaban terhadap doanya, Joseph melihat suatu terang muncul di kamarnya yang kian
lama kian terang sampai kamar itu ‘lebih terang daripada saat tengah hari.’ Seorang utusan
surgawi muncul di sisi tempat tidurnya, berdiri di udara, mengenakan jubah yang ‘paling hebat
putihnya.’ (Joseph Smith—Sejarah 1:30–31). Utusan ini adalah Moroni, nabi orang Nefi yang
terakhir, yang berabad-abad lalu telah menguburkan lempengan-lempengan yang di atasnya
Kitab Mormon dituliskan dan yang kini memegang kunci-kunci yang berkaitan dengan catatan
sakral ini (lihat A&P 27:5). Dia telah diutus untuk memberi tahu Joseph bahwa Allah telah
mengampuni dosa-dosanya dan memiliki suatu pekerjaan besar yang harus dilakukannya.
Sebagai bagian dari pekerjaan ini, Joseph harus pergi ke sebuah bukit di dekat sana, di mana
sebuah catatan sakral, yang ditulis di atas lempengan-lempengan emas, tersimpan. … Joseph
harus menerjemahkan catatan ini dan menampilkannya ke hadapan dunia.
Hari berikutnya, Joseph Smith pergi ke bukit tempat lempengan-lempengan Kitab Mormon
dikuburkan. Di sana dia bertemu Moroni dan melihat lempengan-lempengan tersebut, tetapi
diberi tahu bahwa dia belum dapat menerimanya sampai empat tahun kemudian. …
12
PE LAJARAN 3
… Pada tanggal 22 September 1827, [istri Joseph, Emma,] pergi bersamanya ke bukit tersebut
dan menanti di dekat sana sementara Moroni menyerahkan lempengan-lempengan itu ke dalam
tangan Nabi” (Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: Joseph Smith [2007], 65–67).
Ajaklah siswa untuk membuka halaman judul dari Kitab Mormon dan memindai
paragraf pertama, mencari informasi tentang bagaimana catatan kuno ini akan
tampil dan diterjemahkan. Setelah siswa membaca, mintalah mereka untuk berbagi
apa yang mereka temukan. (Siswa hendaknya mengidentifikasi kebenaran berikut:
Kitab Mormon diterjemahkan melalui karunia dan kuasa Allah).
Undanglah seorang siswa untuk membacakan Joseph Smith—Sejarah 1:34–35
dengan lantang. Mintalah kelas untuk menyimak dan mencari satu cara dimana
Tuhan membantu Joseph Smith menerjemahkan Kitab Mormon.
• Menurut ayat-ayat ini, apa satu cara Tuhan menolong Joseph Smith dalam
menerjemahkan catatan kuno tersebut? (Tuhan menyediakan Urim dan Tumim
untuk penerjemahan).
Jelaskan bahwa alat lain yang Joseph Smith gunakan sementara menerjemahkan
Kitab Mormon adalah sebuah batu oval kecil, kadang-kadang dirujuk sebagai
“batu pelihat,” yang dia temukan beberapa tahun sebelum dia memperoleh
lempengan-lempengan emas tersebut (lihat “Book of Mormon Translation
[Terjemahan Kitab Mormon],” Gospel Topics [Topik Injil], lds.org/topics). Laporan
sejarah tersebut mengindikasikan bahwa Nabi kadang-kadang menggunakan Urim
dan Tumim dan kadang-kadang menggunakan batu pelihat untuk
menerjemahkan.
Bacalah pernyataan berikut dengan lantang untuk membantu siswa memahami
bahwa Tuhan mengungkapkan terjemahan bahasa Inggris dari Kitab Mormon
kepada Nabi melalui Urim dan Tumim serta batu pelihat:
“Ketika ditekan untuk hal-hal spesifik mengenai proses penerjemahan, Joseph mengulangi
dalam beberapa kesempatan bahwa itu telah dilakukan ‘melalui karunia dan kuasa Allah’ dan
sekali waktu menambahkan, ‘Tidaklah dimaksudkan untuk memberi tahu dunia segala perincian
perihal tampilnya Kitab Mormon.’
Meskipun demikian, para juru tulis dan orang lain yang mengamati penerjemahan tersebut
meninggalkan sejumlah kisah yang memberikan wawasan terhadap prosesnya. Beberapa kisah
mengindikasikan bahwa Joseph menelaah aksara-aksara pada lempengan-lempengan emas.
Sebagian besar kisah berbicara mengenai penggunaan Joseph akan Urim dan Tumim (baik alat
penafsir atau pun batu pelihat), dan banyak kisah merujuk pada penggunaannya akan sebuah
batu tunggal. Menurut kisah-kisah ini, Joseph menempatkan baik alat penafsir maupun batu
pelihat dalam sebuah topi, menekankan wajahnya ke dalam topi itu untuk menghalangi cahaya
dari luar, dan membacakan dengan lantang kata-kata bahasa Inggris yang muncul pada alat
tersebut. Proses tersebut sebagaimana diuraikan mengingatkan akan sebuah petikan dalam
Kitab Mormon yang berbicara mengenai Allah mempersiapkan ‘sebuah batu, yang akan bersinar
dalam kegelapan pada terang’ [Alma 37: 23–24]” (“Book of Mormon Translation [Penerjemahan
Kitab Mormon],” Gospel Topics [Topik Injil], lds.org/topics).
13
P EL A J A RA N 3
Jelaskan bahwa bantuan Tuhan juga dibuktikan dalam singkatnya waktu yang
dengannya Joseph Smith menerjemahkan Kitab Mormon. Tampilkan pernyataan
berikut oleh Penatua Russell M. Nelson dari Kuorum Dua Belas Rasul, dan
undanglah seorang siswa untuk membacakannya dengan lantang:
• Apa saja cara bahwa tampilnya Kitab Mormon terjadi “melalui karunia dan
kuasa Allah”?
• Jika kita tidak mengetahui semua perincian seputar tampilnya Kitab Mormon,
bagaimana kita dapat mengetahui bahwa kitab ini benar? (Kita dapat menerima
kesaksian rohani mengenai Kitab Mormon tanpa mengetahui semua perincian
mengenai penerjemahannya).
• Apa yang telah membantu Anda memperoleh kesaksian mengenai
Kitab Mormon?
Undanglah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang pernyataan berikut
dari Presiden Gordon B. Hinckley:
14
PE LAJARAN 3
• Apa yang dapat Anda katakan untuk membantu seseorang yang bergumul
untuk percaya bahwa Kitab Mormon adalah benar?
Bersaksilah bahwa Kitab Mormon tampil melalui karunia dan kuasa Allah.
“Martin Harris, David Whitmer, Oliver Cowdery dan saya sendiri, sepakat untuk pergi ke hutan,
dan mencoba untuk memperoleh, melalui doa yang sungguh-sungguh dan rendah hati
penggenapan dari janji-janji tersebut. … [Setelah] kegagalan kami yang kedua, Martin Harris
mengusulkan bahwa dia akan undur diri dari kami, percaya, sebagaimana yang dia nyatakan
sendiri, bahwa kehadirannyalah yang menyebabkan kami tidak memperoleh apa yang kami
harapkan. Dia sesuai dengan itu menarik diri dari kami, dan kami berlutut kembali, dan belum
lagi beberapa menit terlibat dalam doa, ketika … seorang malaikat [Moroni] berdiri di hadapan
15
P EL A J A RA N 3
16
PE LAJARAN 3
Sebagian siswa mungkin tidak menyadari bahwa masing-masing dari Tiga Saksi
dan beberapa dari Delapan Saksi pada akhirnya meninggalkan Gereja. Mintalah
seorang siswa untuk membacakan dengan lantang pernyataan berikut oleh
Penatua Dallin H. Oaks dari Kuorum Dua Belas Rasul:
• Menurut Anda bagaimana kesaksian Tiga Saksi diperkuat oleh fakta bahwa
mereka tidak pernah menyangkal kesaksian mereka, bahkan setelah mereka
diekskomunikasi dari Gereja? (Jelaskan bahwa Oliver Cowdery dan Martin
Harris kemudian dibaptiskan kembali).
Rujukkan siswa kembali pada Ajaran dan Perjanjian 17:6, dan tekankan bahwa ayat
ini memuat kemungkinan kesaksian terkuat mengenai kebenaran dari Kitab
Mormon. Ayat ini memuat kesaksian Allah Sendiri, ditegaskan dengan sumpah
bahwa Kitab Mormon adalah benar.
Mintalah siswa untuk membayangkan bahwa kesaksian pribadi mereka tentang
Kitab Mormon dapat ditambahkan pada setiap Kitab Mormon. Undanglah siswa
untuk berbagi apa yang akan mereka sertakan dalam pernyataan saksi atau
kesaksian mereka.
Ajaklah siswa untuk berbagi kesaksian mereka mengenai Kitab Mormon dengan
seseorang sebelum kelas berikutnya.
Bacaan Siswa
• Ajaran dan Perjanjian 17; Joseph Smith—Sejarah 1:29–54.
• Neal A. Maxwell, “By the Gift and Power of God,” Ensign, Januari 1997, 36–41.
17
PELAJARAN 4
• Apa yang dapat kita pelajari dari urutan peristiwa-peristiwa ini mengenai peran
Kitab Mormon dalam Pemulihan Injil? (Kitab Mormon harus rampung sebelum
Gereja dapat dipulihkan. Itu akan memainkan peran yang signifikan dalam
menyebarkan Injil).
Jelaskan bahwa ketika Gereja diorganisasi pada bulan April 1830, pencetakan Kitab
Mormon baru saja rampung, dan kitab tersebut telah diiklankan untuk penjualan
baru dua minggu sebelumnya. Mintalah siswa untuk membaca Ajaran dan
18
PE LAJARAN 4
Perjanjian 20:8–12 dalam hati, mencari apa yang Kitab Mormon muat dan apa yang
Kitab Mormon buktikan. Anda mungkin ingin menyarankan agar siswa menandai
apa yang mereka temukan. (Catatan: Sepanjang kursus ini, Anda dapat mendorong
siswa untuk menandai kebenaran-kebenaran penting yang mereka temukan dalam
tulisan suci mereka). Sewaktu siswa membaca, tuliskan pernyataan tidak lengkap
berikut di papan tulis:
“Ada tiga cara di mana Kitab Mormon adalah batu kunci agama kita. Itu adalah
batu kunci dalam kesaksian kita tentang Kristus. Itu adalah batu kunci ajaran
kita. Itu adalah batu kunci kesaksian” (“The Book of Mormon—Keystone of Our
Religion,” Ensign, November 1986, 5).
19
P EL A J A RA N 4
“Kitab Mormon adalah batu kunci dalam kesaksian kita tentang Yesus
Kristus, yang diri-Nya sendiri adalah batu kunci dari segala sesuatu yang
kita lakukan. Itu memberikan kesaksian tentang kenyataan-Nya .…
Kesaksiannya mengenai Guru jelas, tidak dilarut-larutkan, dan penuh kuasa
.… Kebanyakan dari dunia Kristen dewasa ini menolak keilahian
Juruselamat. Mereka mempertanyakan kelahiran-Nya yang penuh mukjizat,
kehidupan-Nya yang sempurna, dan kenyataan dari kebangkitan-Nya yang agung. Kitab
Mormon mengajar dengan istilah yang gamblang dan tak mungkin disalahpahami
mengenai kebenaran dari semua itu. Itu juga menyediakan penjelasan yang paling lengkap
mengenai ajaran Pendamaian” (Ezra Taft Benson, “The Book of Mormon—Keystone of Our
Religion,” Ensign, November 1986, 5).
“Kitab Mormon adalah batu kunci kesaksian. Sama halnya kubah runtuh
jika batu kunci dilepaskan, demikian pula seluruh Gereja berdiri atau
runtuh bersama kebenaran Kitab Mormon .… Jika Kitab Mormon benar …
maka orang harus menerima pengakuan tentang Pemulihan dan segala
yang menyertainya” (Ezra Taft Benson, “The Book of Mormon—Keystone
of Our Religion,” Ensign, November 1986, 6).
20
PE LAJARAN 4
“Selama [lebih dari 180] tahun kitab ini telah diperiksa dan diserang, ditolak dan
dibedah, dijadikan sasaran dan dicabik mungkin seperti yang belum pernah
dialami buku lainnya dalam sejarah keagamaan modern—mungkin seperti yang
belum pernah dialami buku lainnya dalam sejarah keagamaan mana pun. Dan itu
masih berdiri. Teori-teori yang gagal mengenai asal mulanya telah dilahirkan dan
diulang-ulang serta telah mati—dari Ethan Smith sampai Solomon Spaulding
sampai si paranoid yang gila sampai si jenius yang licik. Tidak satu pun dari jawaban yang
sungguh menyedihkan ini bagi kitab ini pernah bertahan terhadap pemeriksaan tidak ada
jawaban lain daripada yang Joseph berikan sebagai penerjemahnya yang muda yang tak
terpelajar. Dalam hal ini saya sepakat dengan kakek buyut saya sendiri, yang mengatakan
dengan cukup sederhana, ‘Tidak ada orang jahat yang dapat menulis buku seperti ini; dan tidak
ada orang baik yang dapat menulisnya, kecuali itu benar dan dia diperintahkan oleh Allah untuk
melakukannya’” (“Keamanan bagi Jiwa,” Ensign atau Liahona, November 2009, 89).
Berpeganglah dengan erat pada apa yang Anda tahu adalah benar
Mintalah siswa untuk membayangkan bahwa seorang teman berkata bahwa dia
telah mendengar sesuatu yang tampaknya menentang kebenaran Kitab Mormon.
• Nasihat apa yang akan Anda berikan kepada teman Anda?
• Bagaimana kesaksian Anda bahwa Kitab Mormon adalah benar membantu
Anda ketika Anda dikonfrontasi oleh kritikan mengenai Kitab Mormon?
Undanglah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang pernyataan berikut
oleh Penatua Jeffrey R. Holland dari Kuorum Dua Belas Rasul:
21
P EL A J A RA N 4
“Setiap Orang Suci Zaman Akhir hendaknya menjadikan penelaahan kitab ini
suatu pengejaran seumur hidup. Jika tidak, dia menempatkan jiwanya dalam
bahaya dan melalaikan apa yang dapat memberikan kesatuan rohani dan
kecerdasan pada seluruh kehidupannya. Terdapat perbedaan antara orang insaf
yang dibangun di atas batu karang Kristus melalui Kitab Mormon dan berpegang
teguh pada batang besi itu, dan orang yang tidak” (“The Book of Mormon Is the
Word of God,” Ensign, Januari 1988, 5).
Bacaan Siswa
• Ajaran dan Perjanjian 17:6; 19:26; 20:5–12.
• Jeffrey R. Holland, “Keamanan bagi Jiwa,” Ensign atau Liahona, November
2009, 88–90.
22
PELAJARAN 5
Pemulihan Imamat
Pendahuluan
Tanggal 15 Mei 1829, Yohanes Pembaptis menampakkan diri Imamat Melkisedek memegang wewenang atas semua
kepada Joseph Smith dan Oliver Cowdery serta memulihkan jabatan dalam Gereja dan mengelola dalam segala masalah
Imamat Harun. Tidak lama sesudahnya, Rasul zaman dahulu rohani. Pelajaran ini akan membantu siswa memahami
Petrus, Yakobus, dan Yohanes menampakkan diri kepada bagaimana Gereja berfungsi di bawah arahan Imamat
Joseph dan Oliver serta memulihkan Imamat Melkisedek. Melkisedek.
23
P EL A J A RA N 5
24
PE LAJARAN 5
“Apa artinya bahwa Imamat Harun memegang ‘kunci pelayanan para malaikat’
dan ‘Injil pertobatan dan baptisan, dan pengampunan akan dosa-dosa’? Artinya
ditemukan dalam tata cara baptisan dan dalam sakramen. Baptisan adalah untuk
pengampunan akan dosa-dosa, dan sakramen adalah pembaruan perjanjian dan
berkat-berkat dari baptisan. Keduanya hendaknya didahului dengan
pertobatan. .…
Tidak seorang pun dari [kita] telah hidup tanpa dosa semenjak pembaptisan [kita]. Tanpa
ketentuan untuk pembersihan lebih lanjut setelah pembaptisan kita, kita masing-masing
kehilangan asa dalam hal-hal yang rohani. .…
Kita diperintahkan untuk bertobat dari dosa-dosa kita dan untuk datang kepada Tuhan dengan
hati yang hancur dan roh yang menyesal serta mengambil sakramen dalam memenuhi
perjanjian-perjanjiannya. Sewaktu kita memperbarui perjanjian baptisan kita dengan cara ini,
Tuhan memperbarui dampak pembersihan dari baptisan kita. .…
Kita tidak dapat melebih-lebihkan pentingnya Imamat Harun dalam hal ini. Semua langkah vital
ini yang berkaitan dengan pengampunan akan dosa-dosa dilaksanakan melalui tata cara
baptisan yang menyelamatkan dan tata cara sakramen yang memperbarui” (“The Aaronic
Priesthood and the Sacrament,” Ensign, November 1998, 37–38).
25
P EL A J A RA N 5
Melaksanakan Injil
Memegang kunci misteri-misteri kerajaan
Memegang kunci pengetahuan Allah
Memegang kunci berkat-berkat rohani Gereja
Memegang kunci untuk menerima wahyu
Memegang kunci untuk bersekutu dengan bala tentara surgawi serta berdiam
bersama Bapa dan Putra
26
PE LAJARAN 5
Bacaan Siswa
• Joseph Smith—Sejarah 1:68–72; Ajaran dan Perjanjian 13:1; 84:18–22; 107:1–19.
• Thomas S. Monson, “Imamat—Sebuah Karunia Sakral,” Ensign atau Liahona,
Mei 2007, 57–60.
27
PELAJARAN 6
Pengorganisasian Gereja
Pendahuluan
Dalam wahyu kepada Nabi Joseph Smith, Tuhan wahyu yang dicatat dalam Ajaran dan Perjanjian 1:30, Tuhan
memerintahkan agar Gereja-Nya diorganisasi pada tanggal 6 mengidentifikasi Gereja yang dipulihkan sebagai
April 1830 (lihat A&P 20, uraian judul bagian; A&P 20:1). “satu-satunya gereja yang sejati dan hidup di atas muka
Wahyu ini juga menyediakan bagi anggota pemahaman yang seluruh bumi,” yang menekankan pentingnya peran yang
lebih besar mengenai misi dan ajaran Juruselamat. Dalam Gereja mainkan di zaman akhir dan dalam kehidupan kita.
“Pada tanggal 6 April 1830, hanya sebelas hari setelah Kitab Mormon diiklankan untuk dijual,
suatu kelompok yang terdiri dari sekitar 60 orang berkumpul di rumah kayu gelondongan Peter
Whitmer Sr. di Fayette, New York. Di sana Joseph Smith secara resmi mengorganisasi Gereja,
yang kelak ditetapkan melalui wahyu sebagai Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman
Akhir (lihat A&P 115:4). Itu merupakan kejadian yang menggembirakan, dengan pencurahan
Roh yang besar. Sakramen dilaksanakan, yang percaya dibaptiskan, karunia Roh Kudus
dianugerahkan, dan pria ditahbiskan dalam imamat. Dalam sebuah wahyu yang diterima selama
pertemuan itu, Tuhan menunjuk Joseph Smith sebagai pemimpin Gereja: ‘pelihat, penerjemah,
nabi, rasul Yesus Kristus, penatua gereja melalui kehendak Allah Bapa, dan kasih karunia
28
PE LAJARAN 6
Tuhanmu Yesus Kristus’ (A&P 21:1). Gereja Yesus Kristus sekali lagi telah ditegakkan di bumi”
(Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: Joseph Smith [2007], 10).
Undanglah siswa menggambarkan beberapa fitur dari Gereja Yesus Kristus yang
dipulihkan yang serupa dengan yang dimiliki Gereja zaman Perjanjian Baru.
Jelaskan bahwa ketika membaca dari Ajaran dan Perjanjian, akan bermanfaat untuk
membaca uraian judul bagiannya. Ini membantu memberikan konteks sejarah dari
wahyu tersebut. Undanglah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang
uraian judul untuk Ajaran dan perjanjian bagian 20. (Anda dapat menandaskan
bahwa dalam Ajaran dan Perjanjian edisi tahun 2013, sejumlah informasi sejarah
yang tidak disertakan dalam edisi 1981 ditambahkan pada uraian judul bagian).
Mintalah siswa yang lain untuk membacakan dengan lantang Ajaran dan
Perjanjian 20:1–3. Mintalah kelas untuk mengikuti, dengan mencari
wawasan-wawasan mengenai Pemulihan Injil. Tanyakan:
• Apa kebenaran mengenai Pemulihan Injil yang diajarkan dalam ayat-ayat ini?
(Salah satu kebenaran yang hendaknya siswa identifikasi adalah bahwa Joseph
Smith dipanggil oleh Allah dan diperintahkan untuk mengorganisasi
Gereja Yesus Kristus.
Bacakan dengan lantang pernyataan berikut oleh Presiden Gordon B. Hinckley
(1910–2008):
29
P EL A J A RA N 6
30
PE LAJARAN 6
setelah setelah Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir
diorganisasi, Tuhan memberikan penggambaran yang penting mengenai Gereja.
Undanglah siswa untuk membaca Ajaran dan Perjanjian 1:30 dalam hati.
Kemudian tanyakan:
• Bagaimana Tuhan menggambarkan Gereja yang dipulihkan? (Siswa hendaknya
menyatakan kebenaran berikut: Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci
Zaman Akhir adalah satu-satunya gereja yang sejati dan hidup di atas
muka bumi).
• Apa artinya bagi Anda bahwa Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci
Zaman Akhir adalah “satu-satunya gereja yang sejati dan hidup” di bumi?
(Sebelum siswa menanggapi, Anda mungkin ingin mengingatkan mereka
bahwa ajaran ini tidak dimaksudkan untuk diartikan bahwa kita harus merasa
superior [lebih baik] daripada orang lain).
Peragakan pernyataan berikut oleh Presiden Henry B. Eyring dari Presidensi Utama
dan Penatua David A. Bednar dari Kuorum Dua Belas Rasul, dan undanglah
seorang siswa untuk membacakannya dengan lantang: Mintalah sisa kelas untuk
menyimak, dengan mencari mengapa Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci
Zaman Akhir dianggap “satu-satunya gereja yang sejati dan hidup.”
“Ini adalah Gereja yang sejati, satu-satunya Gereja yang sejati, karena di
dalamnya ada kunci-kunci imamat. Hanya dalam Gereja inilah telah Tuhan
tempatkan kuasa untuk memeteraikan di bumi dan untuk memeteraikan di surga
sepertinya Dia lakukan di zaman Rasul Petrus. Kunci-kunci itu dipulihkan kepada
Joseph Smith, yang kemudian diwenangkan untuk menganugerahkannya kepada
anggota Kuorum Dua Belas” (Henry B. Eyring, “Gereja yang Sejati dan Hidup,”
Ensign atau Liahona, Mei 2008, 20).
“Tuhan telah memaklumkan bahwa Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci
Zaman Akhir adalah ‘satu-satunya gereja yang sejati dan hidup’ (A&P 1:30).
Gereja yang dipulihkan ini adalah yang sejati karena itu adalah Gereja
Juruselamat; Dia adalah ‘jalan, kebenaran, dan hidup’ (Yohanes 14:6). Dan itu
adalah Gereja yang hidup karena kerja dan karunia Roh Kudus” (David A.
Bednar, “Terimalah Roh Kudus,” Ensign atau Liahona, November 2010, 97).
31
P EL A J A RA N 6
“Menyerah sehubungan dengan ajaran ini, dan Anda tidak dapat membenarkan
Pemulihan. …
Kita tidak menciptakan ajaran mengenai satu-satunya gereja yang sejati. Itu
berasal dari Tuhan. Apa pun persepsi yang orang lain miliki mengenai kita,
betapa pun pongah tampaknya kita, apa pun kritikan yang diarahkan kepada
kita, kita harus mengajarkannya kepada semua yang mau mendengarkan. …
Kita tidak mengaku bahwa orang lain tidak memiliki kebenaran. Tuhan menggambarkan mereka
sebagai memiliki “suatu bentuk keallahan.” Orang insaf Gereja dapat membawa bersama
mereka segala kebenaran yang mereka miliki dan ke atasnya ditambahkan” (“The Only True
Church,” Ensign, November 1985, 82).
Bacaan Siswa
• Ajaran dan Perjanjian 1:30; 20:1–3, 17–37, 68–69.
• Henry B. Eyring, “Gereja yang Sejati dan Hidup,” Ensign atau Liahona, Mei
2008, 20–24.
32
PELAJARAN 7
“Pekerjaan misionaris adalah sumber hidup Gereja. Itu merupakan sarana utama
yang dengannya Gereja tumbuh. Karena pelayanan inilah Gereja telah mencapai
ukurannya kini” (“Pelayanan Misionaris,” Pertemuan Pertama Pelatihan
Kepemimpinan Sedunia, 11 Januari 2003, 17).
• Menurut pendapat Anda, dengan cara apa pekerjaan misionaris dapat dianggap
“sumber hidup Gereja”?
Jelaskan bahwa pada awal saat Pemulihan, individu-individu sering meminta Nabi
untuk mencari wahyu bagi mereka untuk membantu mereka tahu bagaimana
mereka dapat berkontribusi pada pekerjaan Tuhan. Kadang-kadang wahyu ini
diterima untuk satu individu dan kadang-kadang untuk sejumlah individu.
Jelaskan bahwa Ajaran dan Perjanjian 33 merupakan contoh dari wahyu yang
diterima demi kepentingan dua individu: Ezra Thayer (atau Thayre) dan
Northrop Sweet.
Undanglah beberapa siswa untuk bergiliran membacakan dengan lantang dari
Ajaran dan Perjanjian 33:2–7. Mintalah kelas mengikuti, mencari kata, ungkapan,
atau simbol yang Tuhan gunakan yang berlaku pada peran kita dalam pekerjaan
misionaris dan yang menekankan pentingnya memaklumkan Injil di zaman akhir.
• Apa simbol-simbol yang Tuhan gunakan? (Sewaktu siswa menanggapi, Anda
mungkin ingin menuliskan jawaban mereka di papan tulis).
33
P EL A J A RA N 7
“[Pada musim gugur tahun 1830], Tuhan mengungkapkan kepada Joseph Smith bahwa Oliver
Cowdery, Peter Whitmer Jr., Parley P. Pratt, dan Ziba Peterson harus ‘pergi kepada orang-orang
Laman dan mengkhotbahkan Injil-Ku kepada mereka’ (A&P 28:8; 30:5–6; 32:1–3). Para
misionaris ini melakukan perjalanan sekitar 1.500 mil, berkhotbah sebentar di antara berbagai
suku Indian. … Meskipun demikian, keberhasilan terbesar para misionaris datang ketika mereka
berhenti di kawasan Kirtland, Ohio. Di sana mereka membaptiskan sekitar 130 orang insaf,
umumnya dari antara jemaat Baptis yang Direformasi milik Sidney Rigdon, dengan demikian
membuka apa yang akan menjadi suatu tempat pengumpulan bagi ratusan anggota Gereja di
tahun berikutnya. Para misionaris juga menemukan beberapa anggota baru di antara para
pemukim di Jackson County, Missouri, tempat kota Sion kelak akan ditegakkan” (Ajaran-Ajaran
Presiden Gereja: Joseph Smith [2007], 171; lihat juga Richard Dilworth Rust, “A Mission to the
Lamanites: D&C 28, 30, 32,” seri Revelations in Context, 22 Februari 2013, history.lds.org).
Jelaskan bahwa keinsafan ini di Ohio sebelah utara lebih dari menggandakan
keanggotaan Gereja pada waktu itu.
Mintalah siswa untuk membaca Ajaran dan Perjanjian 29:4–7 dalam hati, mencari
penggambaran akan “umat pilihan Tuhan.”
• Bagaimana Juruselamat menggambarkan umat pilihan-Nya?
34
PE LAJARAN 7
Jelaskan kepada siswa bahwa pekerjaan para misionaris pertama yang melayani di
luar Amerika Utara mencakup contoh dramatis bagaimana Tuhan menggunakan
para hamba-Nya untuk mengumpulkan umat pilihan-Nya. Undanglah seorang
siswa untuk membacakan ringkasan berikut dengan lantang: Mintalah kelas untuk
mengikuti dan mendengarkan nasihat Nabi Joseph Smith kepada Penatua
Heber C. Kimball (1801–1868).
“Heber C. Kimball, seorang anggota Kuorum Tujuh Puluh, mengenang: ‘Sekitar hari pertama
bulan Juni 1837, Nabi Joseph datang kepada saya, sementara saya sedang duduk di … Bait Suci,
di Kirtland, dan berbisik kepada saya, mengatakan, “Brother Heber, Roh Tuhan telah berbisik
kepada saya, ‘Biarlah hamba-Ku Heber pergi ke Inggris dan memaklumkan Injil-Ku serta
membukakan pintu keselamatan bagi bangsa itu.’”’ Penatua Kimball merasa kewalahan
memikirkan tugas yang sedemikian beratnya: ‘Saya merasa saya salah seorang paling lemah di
antara para hamba Allah. Saya menanyakan kepada Joseph apa yang hendaknya saya katakan
sewaktu saya tiba di sana; dia memberi tahu saya untuk pergi kepada Tuhan dan Dia akan
menuntun saya, serta berbicara melalui saya dengan roh yang sama yang [mengarahkan] dia.’
Nabi juga menyampaikan panggilan kepada Orson Hyde, Willard Richards, dan Joseph Fielding di
Kirtland, dan kepada Isaac Russell, John Snyder, dan John Goodson di Toronto, Kanada. Para
saudara ini harus bergabung dengan Penatua Kimball dalam misinya ke Inggris. Berkumpul di
New York City, mereka berlayar dengan kapal Garrick menuju Britania Raya tanggal 1Juli 1837.
Misi yang pertama keluar dari Amerika Utara ini mendatangkan sekitar 2.000 orang insaf ke
dalam Gereja selama tahun pertama para misionaris itu di Inggris. Penatua Kimball menulis
dengan sukacita kepada Nabi: ‘Kemuliaan bagi Allah, Joseph, Tuhan menyertai kita di antara
bangsa-bangsa!’
Misi kerasulan kedua ke Britania, yang melibatkan sebagian besar anggota Dua Belas Rasul di
bawah kepemimpinan Brigham Young, diarahkan oleh Nabi dari Nauvoo. Berangkat di musim
gugur tahun 1839, Dua Belas Rasul tiba di Inggris pada tahun 1840. Di sana mereka mulai
bekerja sehingga pada tahun 1841 mendatangkan lebih dari 6.000 orang insaf ke dalam Gereja”
(Ajaran-Ajaran: Joseph Smith, 379, 381).
• Apa nasihat yang Heber C. Kimball terima dari Nabi Joseph Smith?
• Gambarkan suatu saat ketika Anda mengalami bantuan Tuhan dalam upaya
Anda untuk berbagi Injil.
35
P EL A J A RA N 7
bahwa semua yang telah menerima Injil Yesus Kristus memiliki tugas untuk
berbagi itu dengan orang lain).
Peragakan bagan berikut, atau salinlah itu di papan tulis. Bagilah kelas menjadi tiga
kelompok, dan tugasi setiap kelompok satu petikan tulisan suci. Mintalah siswa
untuk membaca petikan tugas mereka serta mencari tanggung jawab dan berkat
yang dijanjikan dari berbagi Injil.
Setelah waktu yang memadai, undanglah beberapa siswa untuk berbagi temuan
mereka dengan kelas.
Peragakan pernyataan berikut oleh Penatua David A. Bednar dari Kuorum Dua
Belas Rasul, dan undanglah seorang siswa untuk membacakannya dengan lantang:
Mintalah kelas untuk mendengarkan uraian Penatua Bednar mengenai tanggung
jawab individu kita untuk berbagi Injil.
“Para murid Yesus Kristus yang berbakti telah senantiasa dan selalu akan
menjadi misionaris yang berani. Seorang misionaris adalah pengikut Kristus yang
bersaksi tentang Dia sebagai Penebus dan memaklumkan kebenaran-kebenaran
Injil-Nya.
Gereja Yesus Kristus telah senantiasa dan selalu akan menjadi gereja misionaris.
Para anggota individu dari Gereja Juruselamat telah menerima kewajiban
khusyuk untuk membantu dalam memenuhi kewenangan ilahi yang diberikan oleh Tuhan kepada
para Rasul-Nya, sebagaimana dicatat dalam Perjanjian Baru:
‘Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa
dan Anak dan Roh Kudus,
Dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan
ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.’ (Matius 28:19–20).
Orang-Orang Suci Zaman Akhir mengambil tanggung jawab ini secara serius untuk mengajar
semua orang di segala bangsa mengenai Tuhan Yesus Kristus dan Injil-Nya yang dipulihkan. …
Sesungguhnya, kami merasakan sebuah tanggung jawab khusyuk untuk membawa pesan ini
kepada setiap bangsa, suku, bahasa, dan khalayak” (“Datang dan Melihat,” Ensign atau
Liahona, November 2014, 107).
36
PE LAJARAN 7
Peragakan pernyataan berikut oleh Penatua L. Tom Perry dari Kuorum Dua Belas
Rasul, dan undanglah seorang siswa untuk membacakannya dengan lantang.
Mintalah kelas untuk mengikuti dan merenungkan mengapa mereka mungkin
ingin mempertimbangkan menjadi lebih tekun dalam berbagi Injil.
Bacaan Siswa
• Ajaran dan Perjanjian 4:1–7; 18:10–16; 29:4–7; 31:1–12; 33:2–7; 34:5–6; 39:20–23;
88:81.
37
P EL A J A RA N 7
• Neil L. Andersen, “Itu Adalah Mukjizat,” Ensign atau Liahona, Mei 2013, 77–80.
38
PELAJARAN 8
Pengumpulan Israel
Zaman Akhir
Pendahuluan
Dalam waktu satu tahun pengorganisasian Gereja, Tuhan tempat yang aman untuk tinggal. Dalam pelajaran ini, siswa
memerintahkan Orang Suci untuk berkumpul ke area Ohio akan belajar bahwa Tuhan mengumpulkan umat-Nya untuk
(lihat A&P 37:3). Sejak waktu itu, Orang Suci Zaman Akhir memperkuat mereka dan untuk mempersiapkan mereka
telah berkumpul ke tempat-tempat berbeda sewaktu mereka menerima berkat-berkat yang lebih besar, termasuk
berusaha mengikuti nabi yang hidup dan menetapkan berkat-berkat bait suci (lihat A&P 84:4).
39
P EL A J A RA N 8
“Sidney Rigdon, mantan pendeta dan anggota yang baru diinsafkan dari daerah Kirtland, dan
seorang temannya yang bukan anggota bernama Edward Partridge ingin sekali bertemu dengan
Nabi dan belajar lebih banyak tentang ajaran-ajaran Gereja. Pada bulan Desember 1830, mereka
melakukan perjalanan lebih dari 250 mil menuju Fayette, New York, untuk mengunjungi Joseph
Smith. Mereka memintanya untuk mencari tahu kehendak Tuhan yang berkaitan dengan diri
mereka dan Orang-Orang Suci di Kirtland. Sebagai jawabannya, Tuhan mewahyukan bahwa
Orang-Orang Suci di New York harus ‘berhimpun bersama di Ohio’ (A&P 37:3). Pada konferensi
Gereja ketiga dan terakhir di New York, yang diadakan di tanah pertanian Whitmer tanggal 2
Januari 1831, Tuhan mengulangi kembali arahan-Nya [agar anggota Gereja pindah ke Ohio]. …
Ini adalah seruan pertama pada dispensasi ini bagi Orang-Orang Suci untuk berkumpul
bersama. …
… Sekitar 68 anggota dari Colesville melakukan perjalanan mereka ke Ohio pada pertengahan
bulan April 1831. Kepatuhan yang sama terhadap perintah Tuhan ditunjukkan oleh 80 Orang Suci
dari Cabang Fayette dan 50 orang dari Cabang Manchester, yang meninggalkan rumah mereka
pada permulaan bulan Mei 1831. … Pada pertengahan bulan Mei semua cabang Gereja dari
New York dapat melanjutkan perjalanan dengan kapal menyeberangi Danau Erie menuju
pelabuhan Fairport, Ohio, di mana mereka disambut oleh Orang-Orang Suci dan dibawa ke
tempat permukiman mereka di kota Kirtland and Thompson. Pengumpulan besar-besaran bangsa
Israel zaman akhir telah dimulai” (Pusaka Kita: Sejarah Singkat Gereja Yesus Kristus dari
Orang-Orang Suci Zaman Akhir [1996], 19–21).
40
PE LAJARAN 8
“Apakah maksud dari mengumpulkan … umat Allah pada zaman apa pun
dunia? … Maksud utamanya adalah untuk membangun bagi Tuhan sebuah
rumah tempat Dia dapat menyatakan kepada umat-Nya tata cara-tata cara
rumah-Nya dan kemuliaan kerajaan-Nya, serta mengajarkan kepada orang jalan
keselamatan” (Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: Joseph Smith [2007], 484).
• Dengan cara apa Anda telah mengamati bahwa Allah memberkati Orang Suci
Zaman Akhir ketika mereka berkumpul dan membangun bait suci sebagaimana
telah Dia arahkan?
41
P EL A J A RA N 8
42
PE LAJARAN 8
Jelaskan bahwa Orang Suci pada akhirnya dipaksa meninggalkan Kirtland, Ohio,
seperti juga tempat-tempat di Missouri sebelah barat. Pada tahun 1839, Orang Suci
mulai berkumpul ke Nauvoo, Illinois, di mana mereka mendirikan sebuah kota
yang besar. Tetapi tidak lama setelah kematian Nabi Joseph Smith, anggota Gereja
kembali dipaksa untuk meninggalkan rumah mereka. Mereka pindah ke
Pegunungan Rocky dan mendirikan permukiman di seluruh Amerika utara bagian
barat, dengan kantor pusat Gereja didirikan di Salt Lake City.
Ajaklah siswa untuk membaca Ajaran dan Perjanjian 115:5–6. Kemudian tanyakan:
• Menurut ayat-ayat ini, apa berkat-berkat yang dijanjikan kepada mereka yang
berkumpul ke pasak-pasak Sion? (Jawaban hendaknya mencakup kebenaran
berikut: Kita berkumpul ke pasak-pasak Sion untuk pertahanan dan
untuk perlindungan terhadap kejahatan).
• Dengan cara apa pasak-pasak Sion dapat menyediakan bagi anggota Gereja
suatu pertahanan dan perlindungan di tanah asal mereka sendiri?
• Kapan Anda telah merasakan kekuatan dan perlindungan sewaktu Anda telah
berkumpul dengan Orang Suci di lingkungan atau cabang Anda sendiri?
Untuk membantu siswa lebih memahami apa artinya dewasa ini bagi anggota
Gereja untuk berkumpul di pasak-pasak Sion, peragakan pernyataan berikut oleh
Penatua Dallin H. Oaks dari Kuorum Dua Belas Rasul, dan undanglah seorang
siswa untuk membacakannya dengan lantang:
43
P EL A J A RA N 8
Ajaklah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang pernyataan berikut oleh
Presiden Spencer W. Kimball (1895–1985):
• Apa yang telah Anda lihat terjadi pada jumlah bait suci yang telah Gereja
bangun dalam masa hidup Anda?
• Bagaimana Anda telah diberkati oleh keanggotaan dalam pasak atau distrik
Sion? Bagaimana Anda telah diberkati oleh bait suci yang kudus?
Akhiri dengan meminta siswa untuk mempertimbangkan apa yang dapat mereka
lakukan untuk membantu orang lain menerima perlindungan dan kekuatan rohani
yang datang dari peran serta yang setia di pasak-pasak Sion dan peribadatan di
bait suci kudus. Ajaklah siswa untuk menindaki dorongan Roh yang mungkin telah
mereka terima.
Bacaan Siswa
• Ajaran dan Perjanjian 37:1–3; 38:31–33; 39:15; 45:62–67; 95:8; 110:9; 115:5–6.
• Russell M. Nelson, “Pengumpulan Israel yang Tercerai-Berai,” Ensign atau
Liahona, November 2006, 79–82.
44
PELAJARAN 9
45
P EL A J A RA N 9
“Kita harus belajar untuk mengindahkan perkataan dan perintah yang akan
Tuhan berikan melalui nabi-Nya. … Anda mungkin tidak suka dengan apa yang
datang dari pemimpin Gereja yang berwenang. Itu mungkin bertentangan
dengan pandangan-pandangan politik Anda. Itu mungkin bertentangan dengan
pandangan-pandangan sosial Anda. Itu mungkin mengganggu sebagian
kehidupan sosial Anda. Tetapi jika Anda mendengarkan hal-hal ini, seolah-olah
dari mulut Tuhan Sendiri, dengan kesabaran dan iman, maka janjinya adalah bahwa
‘gerbang-gerbang neraka tidak akan berjaya melawanmu; ya, dan Tuhan Allah akan
menyerakkan kuasa kegelapan dari hadapanmu, dan menyebabkan langit berguncang demi
kebaikanmu, dan kemuliaan nama-Nya’ (A&P 21:6)” (Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: Harold B.
Lee [2000], 87).
46
PE LAJARAN 9
“Mencari jalan menuju keamanan dalam nasihat para nabi adalah masuk akal
bagi mereka dengan iman yang kuat. Ketika nabi berbicara, mereka dengan iman
sedikit mungkin berpikir bahwa mereka hanya mendengar seseorang yang bijak
memberikan nasihat yang baik. …
… Tetapi pilihan untuk tidak menerima nasihat kenabian mengubah bahkan
tanah pijakan di mana kita berdiri. Itu menjadi lebih berbahaya. Kegagalan untuk
mengikuti nasihat kenabian mengurangi kekuatan kita untuk menerima nasihat yang diilhami di
masa depan” (“Finding Safety in Counsel,” Ensign, Mei 1997, 25).
“Tidaklah cukup bagi kita sebagai Orang Suci Zaman Akhir hanya mengikuti para
pemimpin kita dan menerima nasihat mereka, tetapi kita memiliki kewajiban
yang lebih besar untuk memperoleh bagi diri kita sendiri kesaksian yang tak
tergoyahkan mengenai pengangkatan secara ilahi orang-orang ini dan kesaksian
bahwa apa yang telah mereka katakan kepada kita adalah kehendak Bapa
Surgawi kita” (Ajaran-Ajaran: Harold B. Lee, 46).
47
P EL A J A RA N 9
Berilah siswa waktu sejenak untuk menelaah Ajaran dan Perjanjian 28:2, 6–7.
Kemudian tanyakan:
• Bagaimana pesan dari Tuhan ini mengklarifikasi peran Presiden Gereja? (Siswa
hendaknya memahami ajaran berikut: Presiden Gereja memegang kunci
untuk menerima wahyu bagi Gereja).
Untuk membantu siswa memperdalam pemahaman mereka tentang ajaran ini,
mintalah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang latar belakang sejarah
berikut untuk Ajaran dan Perjanjian 43:
Dalam bulan Februari 1831, seorang wanita bernama Ny. Hubble muncul di antara Orang Suci di
Kirtland, Ohio. Dia mengaku bahwa dia adalah seorang nabiah, bahwa dia telah menerima
wahyu-wahyu bagi Gereja, bahwa dia mengetahui Kitab Mormon adalah benar, dan bahwa dia
seharusnya menjadi guru dalam Gereja. Dia mampu menipu beberapa Orang Suci. Joseph Smith
dan yang lainnya prihatin mengenai pengaruhnya dan mengenai wahyu-wahyu palsu lainnya di
antara para Orang Suci. Nabi memutuskan untuk bertanya kepada Tuhan mengenai apa yang
hendaknya dilakukan, dan dia menerima sebuah wahyu, yang sekarang dicatat dalam Ajaran
dan Perjanjian 43 (lihat Documents, Volume 1: Juli 1828–Juni 1831, jilid 1 dari Documents Series
of The Joseph Smith Papers [2013], 257).
Ajaklah siswa untuk membaca Ajaran dan Perjanjian 43:1–7 dalam hati, mencari
ajaran-ajaran yang Tuhan paparkan pada waktu itu. Anda mungkin ingin
menyarankan agar para siswa menandai apa yang mereka temukan. Anda juga
mungkin ingin menyarankan agar mereka merujuk-silangkan ayat-ayat ini dengan
Ajaran dan Perjanjian 28:2. Tandaskan bahwa wahyu yang dicatat dalam bagian 28
diarahkan kepada Orang Suci di New York, dan wahyu yang dicatat dalam bagian
43 diarahkan kepada Orang Suci di Kirtland. Kemudian tanyakan:
• Pada saat wahyu yang dicatat dalam Ajaran dan Perjanjian 43 diberikan, siapa
yang ditunjuk untuk menerima perintah dan wahyu bagi seluruh Gereja?
• Ajaran-ajaran apa yang dapat kita pelajari dari ayat-ayat ini? (Siswa mungkin
menggunakan kata-kata yang berbeda, namun mereka hendaknya
mengidentifikasi ajaran-ajaran berikut: Hanya ada satu orang yang ditunjuk
pada suatu waktu untuk menerima wahyu bagi seluruh Gereja. Mereka
yang mengindahkan Presiden Gereja tidak akan tertipu).
Pertimbangkan untuk berbagi pernyataan berikut oleh Penatua L. Tom Perry dari
Kuorum Dua Belas Rasul:
48
PE LAJARAN 9
[Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: Joseph Smith [2007], 226]” (“Kami Percaya Segala yang Telah
Allah Ungkapkan,” Ensign atau Liahona, November 2003, 85–86).
• Bagaimana mengetahui bahwa wahyu dari Allah selalu datang melalui saluran
imamat yang dikenali membantu Anda menghindari penipuan? Bagaimana
pengetahuan ini dapat mendatangkan kedamaian ke dalam hidup Anda?
• Bagaimana pola wahyu Tuhan menjaga ketertiban dalam Gereja?
“Ketika Gereja bertambah dalam keanggotaannya, Nabi terus menerima wahyu tentang jabatan
keimamatan. Sesuai petunjuk Tuhan, dia mengorganisasi Presidensi Utama, dengan menunjuk
dirinya sebagai Presiden dan Sidney Rigdon serta Frederick G. Williams sebagai para
penasihatnya. Dia juga mengorganisasi Kuorum Dua Belas Rasul dan Kuorum Pertama Tujuh
Puluh. Dia memanggil dan menahbiskan uskup dan para penasihatnya, imam tinggi, bapa
bangsa, dewan tinggi, tujuh puluh serta penatua. Dia mengorganisasi pasak pertama Gereja”
(Pusaka Kita: Sejarah Singkat Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir
[1996], 29).
Jelaskan bahwa Presidensi Utama memegang jabatan yang unik dalam Gereja.
Ajaklah siswa untuk menelaah Ajaran dan Perjanjian 90:1–6 dan mengidentifikasi
tugas-tugas spesifik Presidensi Utama. (Presidensi Utama “menyandang
kunci-kunci kerajaan” [ayat 2] dan merupakan sarana yang melaluinya “sabda ilahi
itu akan diberikan” kepada Gereja [ayat 4]). Sewaktu siswa menanggapi, Anda
mungkin ingin menjelaskan bahwa kata “sabda ilahi” merujuk pada wahyu dari
Allah yang diberikan melalui para nabi-Nya.
Undanglah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang pernyataan berikut
oleh Penatua D. Todd Christofferson dari Kuorum Dua Belas Rasul. Mintalah kelas
untuk mendengarkan dua cara berbeda yang dengannya ajaran ditegakkan
dalam Gereja.
“Pada tahun 1954, Presiden J. Reuben Clark Jr., yang waktu itu adalah penasihat
dalam Presidensi Utama, menjelaskan bagaimana ajaran diumumkan di Gereja
dan peran utama Presiden Gereja. Berbicara tentang anggota Presidensi Utama
dan Kuorum Dua Belas Rasul, dia menyatakan, ‘[Kita] hendaknya [menyimpan]
dalam ingatan bahwa beberapa Pembesar Umum telah diberikan kepada mereka
suatu pemanggilan khusus; mereka memiliki karunia khusus; mereka didukung
sebagai nabi, pelihat, dan pewahyu, yang memberi mereka berkah rohani khusus sehubungan
dengan pengajaran mereka kepada umat. Mereka memiliki hak, kuasa, dan wewenang untuk
49
P EL A J A RA N 9
menyatakan pikiran dan kehendak Allah kepada umat-Nya, tunduk pada kuasa dan wewenang
menyeluruh dari Presiden Gereja. …’
… Presiden Gereja boleh mengumumkan atau menafsirkan ajaran-ajaran berdasarkan wahyu
kepada dirinya (lihat, misalnya, A&P 138). Penjelasan ajaran bisa juga datang melalui dewan
gabungan antara Presidensi Utama dan Kuorum Dua Belas Rasul (lihat, misalnya, Maklumat
Resmi 2)” (“Ajaran Kristus,” Ensign atau Liahona, Mei 2012, 86–88).
Bacaan Siswa
• Ajaran dan Perjanjian 21:1–6; 28:2, 6–7; 43:1–7; 90:1–6, 16.
• Russell M. Nelson, “Mendukung Para Nabi,” Ensign atau Liahona, November
2014, 74–77.
50
PELAJARAN 10
Carilah Kebenaran
Pendahuluan
Anak-anak Allah didorong untuk “[mengupayakan] menyesatkan—mengenai ajaran, sejarah, dan posisi Gereja
pembelajaran, … melalui penelaahan dan juga melalui mengenai isu-isu sosial, yang menjadikannya khususnya
iman” (A&P 88:118). Mengikuti pola ini membantu individu penting bagi kita untuk bersandar kepada Roh Kudus untuk
memenuhi syarat bagi bantuan Roh Kudus dalam proses membantu kita membedakan kebenaran dari kesalahan.
pembelajaran. Dewasa ini, Internet dan sumber-sumber Belajar mengindentifikasi dan menggunakan sumber
lainnya menyediakan berlimpahnya informasi—sebagian informasi yang tepat adalah bagian dari proses ini.
benar, sebagian keliru, dan sebagian
“Pada tahun 1833, Nabi dan sekelompok Orang Suci Kirtland memiliki kesempatan unik untuk
menelaah Injil. Pada bulan Januari tahun itu, sesuai dengan perintah Tuhan (lihat A&P
88:127–141), Nabi mengorganisasi Sekolah para Nabi untuk melatih para pemegang imamat
untuk pekerjaan mereka dalam pelayanan dan untuk mempersiapkan mereka untuk
mengkhotbahkan Injil. Sekolah itu diselenggarakan di ruang lantai dua di toko milik Newel K.
Whitney, tempat Nabi tinggal. Sekitar 25 saudara hadir, beberapa melakukan perjalanan ratusan
mil untuk mendapatkan kesempatan istimewa menelaah Injil dalam sebuah ruangan yang
luasnya tidak lebih daripada 3,35 kali 4,27 meter. Banyak dari orang-orang ini kelak menjadi
Rasul, Tujuh Puluh, dan pemimpin lainnya dalam Gereja. Meskipun Nabi dan para saudara yang
lain kadang-kadang mempelajari bahasa, mereka berfokus terutama pada mempelajari
ajaran-ajaran Injil, dengan tekun mengejar penelaahan mereka dari pagi sekali hingga sore
sekali. Sekolah ini berlangsung selama empat bulan, dan sekolah-sekolah serupa kemudian
diselenggarakan di Kirtland dan juga di Missouri, yang dihadiri oleh ratusan orang”
(Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: Joseph Smith [2007], 301–303).
Jelaskan bahwa Ajaran dan Perjanjian 88 memuat petunjuk dari Tuhan kepada
mereka yang akan berperan serta dalam Sekolah para Nabi. Ajaklah siswa untuk
membaca Ajaran dan Perjanjian 88:118 dalam hati, mencari pola pembelajaran
yang diuraikan oleh Tuhan. Kemudian bahaslah pertanyaan-pertanyaan berikut:
51
P EL A J A RA N 10
“Belum pernah sepanjang sejarah dunia kita memiliki akses yang lebih mudah
terhadap lebih banyak informasi—sebagian darinya benar, sebagian darinya
salah, dan banyak darinya benar sebagian.
Sebagai konsekuensinya, belum pernah sepanjang sejarah dunia menjadi lebih
penting untuk belajar caranya membedakan dengan tepat antara kebenaran dan
kesalahan” (“Apakah Kebenaran Itu?” (Kebaktian Church Educational System, 13
Januari 2013), 3 lds.org/broadcasts).
52
PE LAJ ARAN 10
Jelaskan bahwa wahyu yang dicatat dalam Ajaran dan Perjanjian 91 mengajari
Joseph Smith caranya membedakan jika sesuatu yang dia baca dalam Apokrifa
adalah benar. Undanglah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang uraian
judul untuk bagian 91 sementara kelas mengikuti. Kemudian ajaklah siswa untuk
mempertimbangkan pertanyaan di papan tulis sewaktu mereka menelaah Ajaran
dan Perjanjian 91 sebagai kelas.
Jelaskan bahwa Apokrifa adalah koleksi kitab-kitab sakral orang Yahudi.
Kitab-kitab ini pada awalnya tidak disertakan dalam Alkitab Ibrani (Perjanjian
Lama) tetapi disertakan dalam terjemahan bahasa Yunani dari Alkitab tidak lama
menjelang zaman Kristus. Ketika orang Kristen di masa awal menyusun kitab-kitab
Alkitab beberapa abad kemudian, mereka menyertakan kitab-kitab Apokrifa
tersebut sebagai apendiks. Sebagian agama Kristen menganggap kitab-kitab
Apokrifa merupakan tulisan suci, tetapi agama lain tidak percaya itu tulisan yang
diilhami. Salinan Alkitab yang Joseph Smith gunakan untuk menciptakan
terjemahannya yang diilhami memuat Apokrifa. Joseph bertanya kepada Tuhan
apakah terjemahannya terhadap Alkitab hendaknya menyertakan kitab-kitab ini.
Undanglah seorang siswa untuk membacakan Ajaran dan Perjanjian 91:1–3 dengan
lantang.
• Apa yang Joseph Smith pelajari tentang Apokrifa? (Anda mungkin perlu
menjelaskan bahwa penyisipan adalah materi yang dimasukkan dalam sebuah
naskah, kadang-kadang mengakibatkan pencemaran dari teks aslinya).
Undanglah seorang siswa lain untuk membacakan Ajaran dan Perjanjian 91:4–6
dengan lantang.
• Bagaimana nasihat dalam ayat 4–6 dapat membantu kita membedakan
kebenaran dari kesalahan serta mengevaluasi keabsahan dari apa yang kita
baca? (Siswa mungkin menggunakan kata-kata yang berbeda, namun pastikan
mereka mengidentifikasi kebenaran berikut: Roh Kudus dapat membantu
kita mengetahui apakah apa yang kita baca adalah benar.
Jelaskan bahwa berlimpahnya informasi yang tersedia di Internet telah
menciptakan bertumbuhnya kebutuhan bagi masing-masing dari kita untuk
memiliki karunia rohani pembedaan (lihat A&P 46:23) agar kita tahu caranya
dengan tepat membedakan kebenaran dari kesalahan. (Untuk informasi tambahan
mengenai mengapa karunia pembedaan begitu penting dalam kehidupan kita,
lihat artikel Penatua David A. Bednar “Cepat Mengamati,” Ensign atau Liahona,
Desember 2006, 31–36).
Berilah setiap siswa salinan dari pernyataan berikut oleh Penatua
Steven E. Snow dari Tujuh Puluh. Ajaklah siswa menyelidiki dua paragraf
pertama untuk nasihat yang Penatua Snow berikan mengenai mengevaluasi
informasi yang mungkin kita baca mengenai sejarah dan ajaran Gereja.
53
P EL A J A RA N 10
54
PE LAJ ARAN 10
Bacaan Siswa
• Ajaran dan Perjanjian 88:118–126; 91:1–6.
• Dieter F. Uchtdorf, “Apakah Kebenaran Itu?” (Kebaktian Church Educational
System, 13 Januari 2013), lds.org/broadcasts.
“Tidak ada gunanya bagi Anda atau saya, dalam abad yang dicerahkan ini
ketika kegenapan Injil telah dipulihkan, untuk mengarungi lautan yang tak
dikenali atau melakukan perjalanan di jalan-jalan asing dalam pencarian
akan kebenaran. Bapa Surgawi yang penuh kasih telah menentukan jalan
kita dan menyediakan sebuah panduan yang tak pernah gagal—yaitu
kepatuhan. Suatu pengetahuan mengenai kebenaran dan jawaban bagi
pertanyaan-pertanyaan terbesar kita datang kepada kita sewaktu kita patuh pada
perintah-perintah Allah” (Thomas S. Monson, “Kepatuhan Mendatangkan Berkat,” Ensign
atau Liahona, Mei 2013, 89).
55
P EL A J A RA N 10
“Ketika kita mulai dengan mengukur praktik dan usulan modern terhadap
apa yang kita ketahui mengenai rencana Allah dan dasar-dasar pemikiran
yang diberikan dalam firman Allah dan ajaran-ajaran dari para nabi-Nya
yang hidup, … kita tahu bahwa ini menempatkan kita pada tanah yang
aman secara kekal” (Dallin H. Oaks, “As He Thinketh in His Heart” [malam
bersama Penatua Dallin H. Oaks, 8 Februari 2013], lds.org/broadcasts).
56
PE LAJ ARAN 10
57
PELAJARAN 11
• Apa yang telah Anda temukan dalam Ajaran dan Perjanjian yang
memperlihatkan pentingnya kitab tersebut bagi Gereja dan bagi anggota
perorangan?
Mintalah kelas untuk membuka tulisan suci mereka pada pendahuluan untuk
Ajaran dan Perjanjian, terdapat di awal Ajaran dan Perjanjian. Undanglah beberapa
siswa untuk bergiliran membacakan paragraf satu dan tiga dengan lantang
sementara kelas menyimak. Mintalah kelas untuk mencari cara-cara yang
dengannya Ajaran dan Perjanjian berbeda dari kitab tulisan suci lainnya dan untuk
mencermati penekanan prakata tersebut pada mendengarkan suara Tuhan.
Kemudian tanyakan:
• Bagaimana Ajaran dan Perjanjian berbeda dari kitab standar lainnya?
58
PE LAJ ARAN 11
• Apa yang prakata katakan mengenai “suara Tuhan Yesus Kristus”? (Bantulah
siswa memahami bahwa sewaktu kita menelaah Ajaran dan Perjanjian, kita
dapat belajar untuk mengenali suara Tuhan Yesus Kristus. Jelaskan bahwa
ungkapan “suara Tuhan,” atau variasi darinya, muncul lebih dari 40 kali dalam
Ajaran dan Perjanjian [misalnya, lihat A&P 1:2; 18:35–36; 76:30]; ungkapan
“demikianlah firman Tuhan” muncul lebih dari 60 kali dalam Ajaran dan
Perjanjian [misalnya, lihat A&P 36:1; 56:14]). Mendengarkan suara Tuhan
merupakan tema yang penting dalam Ajaran dan Perjanjian.
Peragakan pernyataan berikut oleh Penatua Neal A. Maxwell (1926–2004) dari
Kuorum Dua Belas Rasul. Mintalah seorang siswa untuk membacakannya dengan
lantang sementara kelas menyimak.
“Jika ditanya kitab tulisan suci mana yang menyediakan kesempatan paling
sering untuk ‘mendengarkan’ Tuhan berbicara, kebanyakan orang pertama-tama
akan berpikir mengenai Perjanjian Baru. Perjanjian Baru adalah koleksi
menakjubkan mengenai perbuatan dan banyak ajaran Mesias. Tetapi dalam
Ajaran dan Perjanjian kita menerima suara dan juga perkataan Tuhan. Kita nyaris
dapat ‘mendengar’ Dia berbicara” (“The Doctrine and Covenants: The Voice of
the Lord,” Ensign, Desember 1978, 4).
Undanglah siswa untuk berbagi bagaimana menelaah Ajaran dan Perjanjian telah
memberkati kehidupan mereka.
59
P EL A J A RA N 11
60
PE LAJ ARAN 11
“Di antara segala hal lain yang dia capai … Joseph [Smith] meninggalkan bagi
kita di atas segalanya warisan pasti berupa wahyu ilahi—bukan satu wahyu
terisolasi tanpa bukti atau konsekuensi, dan bukan ‘sejenis ilham lemah yang
merasuk ke dalam benak semua orang baik’ di mana pun, melainkan arahan
yang spesifik, terdokumentasi, berkesinambungan dari Allah. Sebagaimana
seorang teman baik dan cendekiawan OSZA yang setia secara ringkas nyatakan,
‘Pada waktu ketika asal-mula Kekristenan sedang berada di bawah serangan oleh kekuatan
rasionalitas Pencerahan, Joseph Smith [secara tegas dan seorang diri] mengembalikan
Kekristenan modern ke asal-mulanya dalam wahyu’ [Richard L. Bushman, “A Joseph Smith for
the Twenty-First Century,” dalam Believing History (2004), 274]” (“Nabi, Pelihat, dan Pewahyu,”
Ensign atau Liahona, November 2004, 8).
Bacaan Siswa
• Pendahuluan untuk Ajaran dan Perjanjian; Ajaran dan Perjanjian 1:1–39; 5:10.
• Ezra Taft Benson, “The Book of Mormon and the Doctrine and Covenants,”
Ensign, Januari 2005, 24–28.
61
PELAJARAN 12
“Sebagian orang Kristen, kebanyakan karena kasih tulus mereka bagi Alkitab,
telah menyatakan bahwa tidak bisa ada tulisan suci yang diwenangkan lagi di
luar Alkitab. Karenanya dalam menyatakan bahwa kanon tulisan suci ditutup,
teman-teman kita di beberapa kepercayaan lain menutup pintu terhadap
pengungkapan ilahi yang kita dalam Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci
Zaman Akhir anggap berharga: Kitab Mormon, Ajaran dan Perjanjian, Mutiara
yang Sangat Berharga, dan bimbingan berkesinambungan yang diterima oleh para nabi dan rasul
Allah yang diurapi” (Jeffrey R. Holland, “Firman-Ku … Tidak Pernah Berhenti,” Ensign atau
Liahona, Mei 2008, 91).
62
PE LAJ ARAN 12
• Apa arti dari ungkapan “kanon tulisan suci”? (Itu adalah “suatu kumpulan
kitab sakral yang diakui dan diwenangkan. Dalam Gereja Yesus Kristus dari
Orang-Orang Suci Zaman Akhir, kitab-kitab kanon itu disebut kitab-kitab
standar” [Penuntun bagi Tulisan Suci, “Kanon,” scriptures.lds.org]).
• Apa artinya bahwa Orang Suci Zaman Akhir percaya pada kanon yang terbuka?
(Meskipun mereka mungkin menggunakan kata-kata yang berbeda, pastikan
siswa memahami kebenaran berikut: Firman Allah yang diwenangkan
tidaklah termuat dalam Alkitab semata [lihat Pasal-Pasal Kepercayaan 1:9]).
• Apa perbedaan yang tercipta untuk memercayai bahwa Tuhan masih
mengungkapkan tulisan suci kepada para nabi zaman akhir?
Undanglah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang uraian judul untuk
Ajaran dan Perjanjian bagian 35. Mintalah kelas untuk menyimak dan mencari apa
yang sedang Nabi Joseph Smith dan Sidney Rigdon lakukan ketika mereka
menerima wahyu yang dimuat dalam bagian ini.
• Sedang terlibat dalam pekerjaan apakah Nabi Joseph Smith dan Sidney Rigdon
ketika mereka menerima wahyu ini?
Untuk membantu menjelaskan apa itu Terjemahan Joseph Smith terhadap Alkitab,
undanglah seorang siswa untuk membacakan dua paragraf berikut dengan lantang:
Sekitar musim panas tahun 1830, Tuhan memerintahkan Joseph Smith untuk menerjemahkan
Alkitab. Joseph Smith tidak menerjemahkan Alkitab dari satu bahasa ke bahasa lain, dia juga
tidak memiliki naskah Alkitab asli untuk digunakan bekerja. Alih-alih, Joseph membaca dan
63
P EL A J A RA N 12
menelaah petikan-petikan dari Alkitab Versi Raja James dan kemudian membuat koreksi serta
tambahan sewaktu diilhami oleh Roh Kudus. Karena itu, terjemahannya lebih merupakan suatu
revisi yang diilhami daripada terjemahan tradisional.
Terjemahan Joseph Smith berdampak terhadap 3.000 ayat lebih dalam Alkitab Versi Raja James.
Perbedaan ini mencakup tambahan (untuk mengklarifikasi makna atau konteks atau untuk
memulihkan tulisan kenabian, seperti kitab Musa), penghapusan, pengaturan ulang ayat-ayat,
dan pengaturan ulang sepenuhnya dari pasal-pasal tertentu. Untuk informasi lebih lanjut
mengenai Terjemahan Joseph Smith, lihat Bible Dictionary atau Penuntun bagi Tulisan Suci,
“Terjemahan Joseph Smith (TJS).”
Bagilah kelas menjadi dua kelompok. Undanglah tiap kelompok untuk menelaah
materi dalam salah satu kolom, mencari informasi mengenai Terjemahan Joseph
Smith terhadap Alkitab. Setelah waktu yang memadai, ajaklah siswa untuk berbagi
apa yang mereka pelajari. Kemudian ajukan pertanyaan berikut:
• Menurut Anda apa dampak pekerjaan penerjemahan itu pada pendidikan
rohani Joseph Smith dan pada pemulihan kebenaran-kebenaran Injil?
Untuk membantu siswa mengapresiasi dampak dari pekerjaan penerjemahan
Alkitab Joseph Smith terhadap Gereja, ajaklah siswa untuk membuka “Urutan
Kronologis dari Isi” (terletak di bagian depan Ajaran dan Perjanjian) dan jelaskan
bahwa Nabi mengerjakan penerjemahan tersebut terutama antara Juni 1830 dan
Juli 1833. Kemudian tanyakan:
• Berapa banyak bagian Ajaran dan Perjanjian yang diterima antara Juni 1830 dan
Juli 1833? (Nabi menerima 74 wahyu yang menjadi bagian dari Ajaran dan
Perjanjian dalam periode waktu ini).
Anda juga dapat menandaskan bahwa kitab Musa dan Joseph Smith—Matius,
yang semuanya ada dalam Mutiara yang Sangat Berharga, juga merupakan bagian
dari terjemahan Joseph Smith terhadap Alkitab dan yang diterima selama periode
waktu ini. Kitab Musa merupakan Terjemahan Joseph Smith untuk delapan pasal
pertama dari kitab Kejadian. Joseph Smith menjadi sadar betapa banyak yang
hilang dari Alkitab ketika dia menerjemahkan ayat-ayat tentang Henokh. Alkitab
64
PE LAJ ARAN 12
versi Raja James [bahasa Inggris] memuat 109 kata mengenai Henokh, dan Kitab
Musa [bahasa Inggris] memuat 5.240 kata mengenai Henokh.
• Besarnya jumlah wahyu yang diterima selama periode waktu ini menyarankan
apa mengenai peran yang Terjemahan Joseph Smith mainkan dalam
Pemulihan?
• Sewaktu Anda melihat bagian-bagian Ajaran dan Perjanjian yang diterima
selama periode waktu ini, apa saja ajaran penting yang diungkapkan selama
waktu ini? (Contoh dari ajaran-ajaran penting yang diungkapkan selama
periode waktu ini dapat ditermukan dalam bagian 29, 42, 45, 76, 88, dan 93).
Peragakan yang berikut dan undanglah seorang siswa untuk membacakannya
dengan lantang:
“Terjemahan Alkitab Nabi merupakan bagian yang penting dari pendidikan kerohaniannya
sendiri dan penyingkapan pemulihan kebenaran Injil. Sewaktu dia merevisi Perjanjian Lama dan
Baru, dia sering menerima wahyu yang menjelaskan atau menjabarkan bagian-bagian tulisan
suci Alkitab. Dengan cara ini, Nabi menerima banyak ajaran dari Tuhan, termasuk yang sekarang
ditemui dalam Ajaran dan Perjanjian 74, 76, 77, 86, dan 91, serta dalam penggalan-penggalan
banyak bagian lainnya dari Ajaran dan Perjanjian” (Ajaran-Ajaran: Joseph Smith, 238).
Bersaksilah bahwa Tuhan mengungkapkan bagian yang signifikan dari Ajaran dan
Perjanjian sebagai konsekuensi langsung dari pekerjaan terjemahan Alkitab Joseph
Smith. Anda juga dapat menjelaskan bahwa bagian-bagian dari Terjemahan Joseph
Smith tersebut ditambahkan pada edisi OSZA tahun 1979 dari Alkitab versi Raja
James [bahasa Inggris], yang menjadikan wahyu-wahyu penting ini lebih tersedia
untuk memberkati kehidupan anggota Gereja.
Kitab Abraham
Undanglah siswa untuk memindai uraian judul dari pasal-pasal kitab Abraham.
Secara singkat bahaslah isi dari kitab Abraham bersama kelas. Kemudian jelaskan
bahwa pada musim panas tahun 1835 seorang pria bernama Michael Chandler
membawa empat mumi Mesir dan beberapa gulungan papirus yang memuat
tulisan Mesir kuno ke Kirtland, Ohio. Anggota Gereja membeli mumi dan
gulungan papirus tersebut. Meskipun metode penerjemahan tepatnya tidak
diketahui, Nabi Joseph Smith menerjemahkan sebagian dari tulisan tersebut di
bulan-bulan setelah pembelian papirus Mesir tersebut. Mulai bulan Maret 1842,
segmen-segmen dari kitab Abraham diterbitkan dalam surat kabar Gereja yang
disebut Times and Seasons. Kitab Abraham kemudian diterbitkan dalam Mutiara
yang Sangat Berharga.
Bagikan ringkasan berikut mengenai tampilnya Kitab Abraham. Ajaklah siswa
untuk mendengarkan apa yang kita ketahui mengenai proses penerjemahannya.
Penolakan umum terhadap keabsahan kitab Abraham adalah bahwa naskah (papirus) tersebut
tidak cukup tua untuk bisa ditulis oleh Abraham, yang hidup hampir 2.000 tahun sebelum Yesus
Kristus. Joseph Smith tidak pernah mengklaim bahwa papirus tersebut ditulis oleh Abraham
65
P EL A J A RA N 12
sendiri atau bahwa itu berasal dari zaman Abraham. “Catatan kuno sering kali diteruskan
sebagai salinan atau salinan dari salinan. Catatan Abraham bisa jadi telah diedit … oleh penulis
kemudian sama seperti para nabi-sejarawan Kitab Mormon yaitu Mormon dan Moroni merevisi
tulisan orang-orang terdahulu” (“Translation and Historicity of the Book of Abraham
[Penerjemahan dan Aspek Sejarah Kitab Abraham],” Gospel Topics [Topik Injil], lds.org/topics).
Sementara menerjemahkan, Nabi Joseph Smith mungkin telah bekerja dengan bagian-bagian
dari papirus yang kemudian menjadi rusak. Karenanya, “kemungkinan besar adalah sia-sia untuk
menilai kemampuan Joseph untuk menerjemahkan papirus ketika kita sekarang hanya memiliki
potongan kecil dari papirus yang dia miliki dalam kepemilikannya” (“Translation and Historicity
of the Book of Abraham”). Juga mungkin bahwa pemeriksaan saksama Joseph Smith terhadap
tulisan tersebut menuntunnya untuk menerima “wahyu mengenai peristiwa-peristiwa dan
ajaran-ajaran kunci dalam kehidupan Abraham, sama seperti dia sebelumnya menerima wahyu
mengenai kehidupan Musa sementara menelaah Alkitab” (“Translation and Historicity of the
Book of Abraham”). Meskipun kita tidak tahu tepatnya bagaimana Joseph Smith
menerjemahkan kitab Abraham, kita tahu bahwa penerjemahan tersebut dilakukan melalui
karunia dan kuasa Allah.
• Apa saja contoh dari bagaimana tulisan suci tambahan yang dijadikan tersedia
melalui Nabi Joseph Smith berkontribusi pada pemahaman kita akan rencana
Allah bagi anak-anak-Nya?
Anda mungkin ingin bersaksi bahwa sewaktu siswa menelaah kitab Abraham yang
penting secara ajaran, Roh Kudus akan bersaksi kepada mereka mengenai
kepentingan dan keabsahannya.
66
PE LAJ ARAN 12
Akhiri dengan meminta siswa merenungkan apa yang dapat mereka lakukan untuk
memperkuat kesaksian mereka bahwa surga terbuka dan bahwa Tuhan terus
mengungkapkan firman-Nya pada zaman kita.
Bacaan Siswa
• Ajaran dan Perjanjian 1:38; 42:56; 45:60–62; 68:3–5; 76:15–19; 93:53; 94:10.
• Jeffrey R. Holland, “Firman-Ku … Tidak Pernah Berhenti,” Ensign atau Liahona,
Mei 2008, 91–94.
67
PELAJARAN 13
“Penglihatan”
Pendahuluan
Penglihatan yang diberikan kepada Nabi Joseph Smith yang kematian, termasuk tingkat-tingkat kemuliaan. Darinya kita
sekarang dicatat dalam Ajaran dan Perjanjian 76 memberi juga belajar apa yang harus kita lakukan untuk hidup
kita pemahaman mendasar mengenai kehidupan setelah kembali dalam hadirat Bapa Surgawi dan Yesus Kristus.
68
PE LAJ ARAN 13
Mintalah seorang siswa untuk membacakan uraian judul Ajaran dan Perjanjian
bagian 76 dengan lantang. Mintalah seorang siswa lain untuk membacakan Ajaran
dan Perjanjian 76:15–19 dengan lantang.
• Apa yang sedang Joseph dan Sidney lakukan yang menghasilkan diterimanya
wahyu ini oleh mereka?
• Apa yang dapat kita pelajari dari pengalaman mereka mengenai nilai dari
menelaah dan merenungkan tulisan suci? (Pastikan siswa mengenali koneksi
antara bermeditasi mengenai tulisan suci dan menerima wahyu).
Catatan: Tekankan bahwa belajar untuk merenungkan tulisan suci merupakan
keterampilan penelaahan tulisan suci yang berharga yang memberikan Roh Kudus
kesempatan lebih besar untuk mengungkapkan kebenaran kepada kita.
69
P EL A J A RA N 13
kesalehan, Dia akan menghormati kita dan penuh belas kasihan kepada kita.
Ingatkan siswa bahwa dalam konteks ini, “takut” kepada Tuhan berarti bersikap
khidmat terhadap-Nya.
Untuk membantu siswa memperdalam pemahaman mereka tentang asas ini,
ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Dari janji-janji yang Anda identifikasi dari ayat 5–10, yang mana yang
khususnya ingin Anda terima? Mengapa?
• Menurut Anda apa yang perlu Anda lakukan untuk menerima berkat itu?
Berikan siswa waktu sejenak untuk merenungkan mengapa akanlah sepadan untuk
mengejar berkat-berkat ini dan untuk mengevaluasi seberapa baik mereka
menunjukkan sikap khidmat terhadap Tuhan serta melayani-Nya dalam kesalehan
dan kebenaran.
Tandaskan kepada siswa bahwa mulai dengan ayat 11, sisa bagian 76 mencatat
wahyu Tuhan mengenai “misteri-misteri kerajaan-Nya,” yang “melampaui segala
pengertian dalam kemuliaan” (ayat 114). Wahyu tersebut membukakan
pemahaman kita akan keajaiban kekekalan, mengajari kita mengenai kehidupan
yang akan datang dan menyingkapkan apa yang tadinya tidak diketahui.
Tandaskan bahwa salah satu penglihatan yang terbuka bagi Joseph Smith dan
Sidney Rigdon pada hari itu adalah penglihatan mengenai Bapa dan Putra-Nya,
Yesus Kristus. Peragakan pertanyaan-pertanyaan berikut, atau tuliskan itu di
papan tulis:
70
PE LAJ ARAN 13
Apa kebenaran-kebenaran yang dapat kita pelajari tentang Yesus Kristus dari
wahyu ini?
Anda dapat bersaksi mengenai yang mana dari kebenaran-kebenaran ini?
Bagaimana Anda tahu itu adalah benar?
Undanglah siswa untuk membaca Ajaran dan Perjanjian 76:19–24 dalam hati dan
mempertimbangkan bagaimana mereka akan menjawab pertanyaan di papan tulis.
Setelah waktu yang memadai, undanglah siswa untuk berbagi tanggapan mereka
terhadap pertanyaan tersebut. Jawaban siswa mungkin beragam, tetapi pastikan
mereka memahami asas-asas berikut. Yesus Kristus adalah makhluk yang
hidup dan dimuliakan. Yesus Kristus adalah Putra Tunggal Bapa. Yesus
Kristus adalah Pencipta dunia ini dan dunia-dunia lainnya. Penghuni dunia
ini dan dunia-dunia lainnya adalah putra dan putri yang
diperanakkan Allah.
Pertimbangkan untuk berbagi kesaksian Anda mengenai Juruselamat.
71
P EL A J A RA N 13
• Apa artinya “dimeteraikan oleh Roh Kudus yang dijanjikan”? (Roh Kudus, yang
juga adalah Roh Kudus yang Dijanjikan, bersaksi kepada Bapa bahwa kita telah
secara tepat menerima tata cara-tata cara penyelamatan Injil-Nya dan bahwa
kita telah dengan setia menaati perjanjian-perjanjian yang kita buat).
Ringkaslah Ajaran dan Perjanjian 76:54–70 dengan menjelaskan bahwa ayat-ayat
ini mendaftarkan banyak di antara berkat-berkat yang akan diterima penghuni
yang dipermuliakan dari kerajaan selestial. Berilah siswa waktu sejenak untuk
membaca ayat-ayat ini mencari janji atau keadaan yang dijanjikan yang khususnya
bermakna bagi mereka.
• Apa berkat yang dijanjikan kepada yang setia yang memiliki makna khusus
bagi Anda? Mengapa?
• Bagaimana ayat 69 membantu kita memahami peran Juruselamat dalam
kehidupan mereka yang mewarisi kerajaan selestial? (Kita masing-masing,
tidak peduli seberapa kerasnya kita mencoba, akan gagal untuk melakukan
semua yang diperlukan untuk mewarisi kerajaan selestial. Hanya melalui
kurban pendamaian Juruselamat kita dapat dibersihkan dari dosa kita dan
dijadikan sempurna).
• Bagaimana mengetahui kebenaran mengenai rencana keselamatan yang dicatat
dalam Ajaran dan Perjanjian 76 dapat membantu kita membuat pilihan-pilihan
yang lebih baik dalam kehidupan?
Peragakan pernyataan berikut oleh Presiden Boyd K. Packer, dan undanglah
seorang siswa untuk membacakannya dengan lantang:
72
PE LAJ ARAN 13
“Saya dapat menjelaskan seribu kali lebih banyak daripada yang telah saya
lakukan mengenai kemuliaan kerajaan-kerajaan yang dinyatakan kepada saya
dalam penglihatan tersebut, seandainya saya diizinkan, dan seandainya umat
siap untuk menerimanya” (dalam History of the Church, 5:402).
Untuk membantu siswa menerapkan apa yang mereka pelajari di kelas, peragakan
atau tuliskan ungkapan-ungkapan tidak lengkap berikut di papan tulis:
Bacaan Siswa
• Ajaran dan Perjanjian 76.
• L.Tom Perry, “Rencana Keselamatan,” Ensign atau Liahona, November
2006, 69–72.
73
PELAJARAN 14
74
PE LAJ ARAN 14
Antara Juni 1833 dan Maret 1836, pria dan wanita bekerja berdampingan untuk membangun
dan merampungkan rumah Tuhan tersebut. Sebagian melakukan pekerjaan ahli batu, yang
lainnya mengangkut batu, yang lainnya memintal benang dan merajut pakaian untuk pekerja,
dan sebagian mengerjakan tirai bagi rumah Tuhan. Mereka melakukan semua ini “agar Putra
Manusia boleh memiliki sebuah tempat untuk menyatakan diri-Nya kepada umat-Nya” (A&P
109:5). Beberapa Orang Suci Zaman Akhir, seperti John Tanner, memberikan banyak dari harta
mereka bagi pembangunan bait suci tersebut. Secara keseluruhan, bait suci tersebut mungkin
menelan biaya sebesar 40.000 dolar AS untuk pembangunannya—jumlah yang amat besar
untuk waktu itu. Terlepas dari biaya dan pengurbanannya, Orang Suci setia dalam kerja mereka
untuk mematuhi perintah Tuhan ini (lihat A&P 95:11). Bait Suci Kirtland merupakan suatu karya
kasih dan suatu latihan dalam kepatuhan, pengurbanan, dan iman.
• Apa pengurbanan yang diminta kita lakukan dewasa ini untuk menikmati
berkat-berkat bait suci?
• Apa berkat-berkat yang telah datang ke dalam kehidupan kita sewaktu kita
melakukan pekerjaan Tuhan?
Untuk membantu menjawab pertanyaan ini, peragakan pernyataan berikut oleh
Sister Carol B. Thomas dari Presidensi Umum Remaja Putri. Mintalah seorang
siswa untuk membacakannya dengan lantang.
Ajaklah siswa untuk membaca dalam hati Ajaran dan Perjanjian 109:12–13, mencari
bagaimana sifat sakral bait suci disarankan dalam doa ini. Mintalah siswa berbagi
apa yang paling menonjol bagi mereka dalam ayat-ayat ini.
Beri tahu siswa bahwa dalam doa pendedikasian, Joseph Smith memohon kepada
Tuhan untuk berkat-berkat spesifik. Mintalah beberapa siswa untuk bergiliran
membacakan dengan lantang dari Ajaran dan Perjanjian 109:12–15, 22–28.
Imbaulah kelas untuk menyimak dan mencari berkat-berkat yang dapat datang
kepada mereka yang dengan layak beribadat dalam bait suci. Anda mungkin ingin
menyarankan agar siswa menandai kata atau ungkapan yang menonjol bagi
mereka. Kemudian bahaslah pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Dari berkat-berkat yang Anda identifikasi, manakah yang paling bermakna bagi
Anda? Mengapa?
• Apa ajaran atau asas yang dapat kita pelajari dari ayat-ayat ini? (Pastikan siswa
mengidentifikasi asas berikut: Sewaktu kita dengan setia beribadat dalam
bait suci, kita dapat menerima perlindungan dan kuasa lebih besar
melawan kejahatan dunia).
75
P EL A J A RA N 14
Peragakan pernyataan berikut oleh Penatua David A. Bednar dari Kuorum Dua
Belas Rasul, dan undanglah seorang siswa untuk membacakannya dengan lantang:
76
PE LAJ ARAN 14
Bagilah siswa menjadi tiga kelompok. Tugasi setiap kelompok salah satu nama di
papan tulis. Undanglah siswa untuk menelaah petikan tulisan suci terkait untuk
belajar mengenai kunci imamat spesifik yang dipulihkan. Setelah waktu yang
memadai, undanglah siswa untuk berbagi apa yang mereka temukan.
Penjelasan berikut dapat memberikan bagi siswa pemahaman yang lebih dalam
mengenai apa yang telah mereka baca. Undanglah seorang siswa untuk
membacakan masing-masing pernyataan dengan lantang setelah Anda membahas
petikan tulisan sucinya yang terkait:
77
P EL A J A RA N 14
dengan keselamatan diikat, atau dimeteraikan, dan merupakan misi Elia untuk datang, dan
memulihkannya” (Joseph Fielding Smith, Elijah the Prophet and His Mission [1957], 5).
Bacakan Ajaran dan Perjanjian 110:16 dengan lantang, dan imbaulah kelas untuk
menyimak. Mintalah siswa mengidentifikasi apa yang dipercayakan kepada Joseph
Smith dan Oliver Cowdery pada waktu itu (“kunci-kunci dispensasi ini”).
Kemudian tanyakan yang berikut:
• Menurut ayat 16, apa yang dapat kita ketahui karena kunci-kunci ini telah
dipulihkan? (Kedatangan Kedua sudah dekat).
• Dengan mengingat ayat 16, mengapa kunci-kunci yang dipulihkan oleh Musa,
Elias, dan Elia perlu dipulihkan sebelum “hari yang Tuhan yang besar dan
mengerikan”?
• Bagaimana Anda telah diberkati melalui pemulihan kunci-kunci imamat ini?
(Setelah siswa menanggapi, ringkaslah pentingnya pemulihan kunci-kunci ini
dengan menyatakan asas ini: Kunci-kunci pekerjaan misionaris, keluarga
kekal, dan pekerjaan bait suci membantu kita mempersiapkan diri kita
sendiri dan dunia untuk Kedatangan Kedua Yesus Kristus).
Peragakan pernyataan berikut oleh Penatua Jeffrey R. Holland dari Kuorum Dua
Belas Rasul, dan undanglah seorang siswa untuk membacakannya dengan lantang:
“Imamat Allah, dengan kunci-kuncinya, tata cara-tata caranya, asal mula dan
kemampuan ilahinya untuk mengikat di surga apa yang diikat di bumi, adalah
sama tak tergantikannya bagi Gereja Allah yang sejati seperti juga uniknya itu
baginya dan … tanpanya tidak akan ada Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang
Suci Zaman Akhir” (“Keistimewaan Kita yang Paling Unik,” Ensign atau Liahona,
Mei 2005, 43).
Bagikan bagaimana kehidupan Anda telah diberkati karena kunci-kunci imamat ini
telah dipulihkan. Bersaksilah bahwa kunci-kunci imamat merupakan ciri pembeda
Gereja; itu memisahkan Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir
dari setiap gereja lainnya di bumi.
Bacaan Siswa
• Ajaran dan Perjanjian 109:1–28; 110:1–16.
• David A. Bednar, “Dengan Penuh Hormat Menjaga Nama dan Kedudukan,”
Ensign atau Liahona, Mei 2009, 97–100.
78
PELAJARAN 15
Kekuatan di tengah
Pertentangan
Pendahuluan
Selama tahun 1837 dan 1838, semangat mencari kesalahan, Nabi Joseph Smith. Dari pengalaman Orang Suci di masa
perselisihan, dan kemurtadan menyebar di antara sebagian awal, kita dapat belajar bahwa sewaktu kita menghadapi
pemimpin serta anggota Gereja di Kirtland, Ohio, dan pertentangan, kita menerima kekuatan rohani ketika kita
Missouri sebelah utara. Masalah memuncak sewaktu hidup dengan saleh dan mendukung hamba Tuhan.
beberapa orang maju dalam pertentangan terbuka dengan
79
P EL A J A RA N 15
• Dalam situasi ini, apa yang kiranya dapat Presiden Marsh lakukan untuk
menghindarkan perasaan-perasaan yang tertera di papan?
• Apa saja bahaya memperkenankan perasaan-perasaan semacam itu menguasai
pikiran dan tindakan? (Tandaskan kepada siswa bahwa perasaan semacam itu
melukai Roh Kudus dan seringkali menuntun pada dosa yang lebih serius).
Mintalah siswa melanjutkan dengan membaca yang berikut:
Presiden Marsh berbagi kekhawatirannya dengan Nabi Joseph Smith dan meminta
nasihatnya. Untuk menanggapi, Tuhan memberikan wahyu yang dicatat dalam
Ajaran dan Perjanjian 112.
Pada bulan Juli 1837, ketika Tuhan memberikan wahyu ini, Gereja mengalami
adanya perasaan tidak bersatu, perselisihan, dan kemurtadan. Kesombongan dan
ketamakan menuntun beberapa anggota Gereja untuk secara terbuka mengkritik
Nabi Joseph Smith serta mempertanyakan wewenangnya. Beberapa anggota
Gereja, termasuk beberapa dari Kuorum Dua Belas Rasul, bahkan berusaha
melengserkan Joseph Smith sebagai Presiden Gereja.
• Apa perasaan yang menuntun beberapa anggota Gereja untuk mengabaikan
kesaksian mereka tentang kebenaran dan menjadi terbuka menentang Nabi
Joseph Smith?
Undanglah siswa untuk membaca Ajaran dan Perjanjian 112:10–12, 15, mencari
nasihat yang Tuhan berikan kepada Presiden Marsh serta anggota lainnya dari
Kuorum Dua Belas Rasul yang dapat membantu anggota Gereja menghindar dari
menjadi kritis terhadap pemimpin mereka.
Mintalah mereka untuk melaporkan apa yang mereka temukan. Kemudian
tanyakan:
• Bagaimana nasihat dalam ayat-ayat ini dapat membantu anggota Gereja
menghindar dari menjadi kritis terhadap pemimpin Gereja? (Sewaktu siswa
berbagi jawaban mereka, bantulah mereka memahami asas-asas berikut: Jika
kita rendah hati, Tuhan akan menuntun kita dan memberi kita jawaban
atas doa-doa kita. Tuhan menuntut agar kita mendukung para pemimpin
itu yang memegang kunci-kunci untuk mengetuai Gereja. Anda dapat
menyarankan agar siswa merujuksilangkan ayat 15 dengan Ajaran dan
Perjanjian 84:35–38. Anda juga dapat menandaskan bahwa nasihat untuk
memberikan petuah kepada anggota Dua Belas diberikan kepada Presiden
Kuorum Dua Belas Rasul dan tidak berlaku bagi anggota Gereja secara
individu).
Sediakan bagi setiap siswa salinan dari selebaran yang terdapat di akhir
pelajaran ini. Pertimbangkan untuk membagi kelas menjadi
kelompok-kelompok kecil dan mengundang masing-masing kelompok untuk
membaca bersama bagian berjudul “Kemurtadan di Kirtland: Perlunya Setia
Mengikuti Pemimpin Gereja.” Mintalah siswa membahas pertanyaan di akhir
bagian tersebut dalam kelompok mereka.
Anda dapat mengakhiri bagian ini dari pelajaran dengan memeragakan dan
membahas pernyataan berikut oleh Presiden Heber C. Kimball (1801–1868) dari
Presidensi Utama:
80
PE LAJ ARAN 15
“Saya akan memberi Anda sebuah kunci yang Brother Joseph Smith pernah
berikan di Nauvoo. Dia mengatakan bahwa langkah kemurtadan itu sendiri
dimulai dengan hilangnya kepercayaan kepada para pemimpin Gereja dan
kerajaan ini, dan bahwa kapan pun Anda mengenali roh itu Anda boleh tahu
bahwa itu akan menuntun pemiliknya menuju jalan ke arah kemurtadan”
(Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: Joseph Smith [2007], 368).
Untuk menekankan pentingnya setia mengikuti nabi dan para pemimpin Gereja
lainnya, bacalah pengalaman berikut dari kehidupan Brigham Young (1801–1877),
yang adalah anggota Kuorum Dua Belas Rasul pada waktu itu:
81
P EL A J A RA N 15
Undanglah siswa memikirkan apa yang telah mereka lakukan atau akan lakukan
untuk mengingat bahwa Allah dapat menguatkan mereka ketika mereka
mengalami pencobaan atau pertentangan terhadap iman mereka. Perkenankan
waktu bagi siswa untuk berbagi pengalaman atau pemikiran mereka mengenai
bersandar kepada Allah selama saat-saat sulit.
Bacaan Siswa
• Ajaran dan Perjanjian 112:10–15; 121:1–10, 16–17; 122:1–9.
• Neil L. Andersen, “Pencobaan Imanmu,” Ensign atau Liahona, November
2012, 39–42
82
PE LAJ ARAN 15
Mereka dikuatkan oleh Tuhan, dan mereka setia pada kesaksian mereka. Beberapa dari mereka yang
meninggalkan Gereja selama periode kemurtadan ini kemudian kembali dan meminta agar mereka
dipersatukan kembali dengan Gereja Tuhan. Di antara mereka ada Oliver Cowdery, Martin Harris,
Luke Johnson, dan Frederick G. Williams.
Di tengah pergumulan ini di Kirtland, beberapa pemurtad berusaha membunuh Joseph Smith.
Diperingatkan oleh Roh, dia dan Sidney Rigdon pergi di malam hari tanggal 12 Januari 1838. Musuh
mereka mengejar mereka selama berhari-hari, tetapi Tuhan melindungi mereka. Mereka tiba bersama
keluarga mereka di Far West, Missouri, tanggal 14 Maret 1838.
Bahaslah pertanyaan-pertanyaan berikut sebagai sebuah kelompok:
• Apa asas-asas yang dapat kita pelajari dari peristiwa-peristiwa ini mengenai cara menanggapi
pertentangan dalam kehidupan kita? Apa asas-asas yang dapat kita pelajari dari
peristiwa-peristiwa ini mengenai cara menanggapi pertentangan terhadap Gereja?
• Apa yang dapat kita lakukan untuk bertahan setia kepada pemimpin Gereja meskipun kita
mungkin mendengar orang lain mengkritik mereka?
• Dengan cara apa Anda telah diberkati karena Anda telah mengikuti nabi?
83
P EL A J A RA N 15
• Mengapa penting bagi kita masing-masing untuk mengikuti teladan Juruselamat pada saat krisis
atau pertentangan? Apa yang terjadi di Missouri sebelah utara karena sebagian Orang Suci tidak
melakukannya?
• Kapan Anda pernah melihat kata atau tindakan orang lain memengaruhi orang yang lain untuk
memiliki pandangan yang positif mengenai Gereja?
84
PELAJARAN 16
“Pada bulan November 1823, Alvin Smith, anak tertua Lucy Mack Smith dan Joseph Smith Sr.,
mendadak terserang sakit parah dan terbaring mendekati ajal. Alvin berusia 25 tahun, seorang
pemuda yang kuat dan mampu, yang kerja kerasnya memberi banyak sumbangsih bagi
kestabilan keuangan keluarga. Ibunya menggambarkan dia sebagai ‘seorang anak muda yang
memiliki watak baik yang unik,’ yang ‘keluhuran dan kemurahan hatinya’ memberkati mereka di
sekitarnya ‘setiap jam keberadaannya.’ …
Mengetahui bahwa dia sedang sekarat, Alvin memanggil adik-adiknya dan berbicara kepada
mereka masing-masing. Kepada Joseph, yang hampir berusia 18 tahun dan belum menerima
lempengan-lempengan emas, Alvin berkata, ‘Saya ingin kamu menjadi seorang anak yang baik
dan melakukan segala sesuatu dalam batas kemampuanmu untuk mendapatkan catatan-catatan
tersebut. Setialah dalam menerima petunjuk, dan menaati setiap perintah yang diberikan
kepadamu. …’
Ketika Alvin meninggal, keluarga itu meminta seorang pendeta Presbitarian di Palmyra, New
York, untuk memimpin pada saat upacara pemakamannya. Karena Alvin bukanlah anggota dari
jemaat pendeta tersebut, rohaniwan itu menyatakan dalam khotbahnya bahwa Alvin tidak dapat
diselamatkan. William Smith, adik Joseph, mengenang: ‘[Pendeta itu] … menandaskan dengan
amat kuat bahwa [Alvin] telah pergi ke neraka, karena Alvin bukanlah anggota Gereja, tetapi dia
85
P EL A J A RA N 16
adalah pemuda yang baik dan ayah saya tidak menyukai ucapan itu’” (Ajaran-Ajaran Presiden
Gereja: Joseph Smith [2007], 467, 468).
• Karena ajaran penebusan orang mati belum dipulihkan pasa saat kematian
Alvin, kekhawatiran apa yang mungkin keluarga Smith miliki mengenai
keselamatan Alvin?
Beri tahu siswa bahwa pelajaran ini akan membantu mereka memahami bahwa
Tuhan mengungkapkan ajaran tentang penebusan orang mati secara bertahap,
baris demi baris. Undanglah siswa untuk membaca dalam hati Ajaran dan
Perjanjian 137. Jelaskan bahwa wahyu ini mendahului pendedikasian Bait Suci
Kirtland hanya beberapa bulan saja. (Anda dapat menandaskan bahwa dalam
Ajaran dan Perjanjian edisi tahun 2013, beberapa perubahan dibuat pada uraian
judul untuk bagian 137).
Undanglah seorang siswa untuk membacakan Ajaran dan Perjanjian 137:1–6
dengan lantang sementara kelas mengikuti. Bahaslah yang berikut:
• Siapa yang Joseph Smith lihat dalam kerajaan selestial? (Siswa mungkin tertarik
untuk mengetahui bahwa ayah dan ibu Joseph Smith masih hidup pada saat
penglihatan ini diterima; bahkan, ayah Joseph berada di dalam ruangan
bersamanya ketika wahyu tersebut terjadi).
• Menurut ayat 6, mengapa Joseph Smith takjub bahwa kakaknya Alvin berada
dalam kerajaan selestial? (Anda mungkin ingin mengingatkan siswa bahwa
penglihatan ini diterima beberapa tahun sebelum Joseph Smith belajar tentang
ajaran penebusan bagi orang mati).
Undanglah seorang siswa untuk membacakan Ajaran dan Perjanjian 137:7–9
dengan lantang. Mintalah siswa mengikuti dan mencari ajaran yang membantu
Orang Suci Zaman Akhir lebih memahami rencana Allah untuk menyelamatkan
anak-anak-Nya.
• Apakah ketentuan dalam rencana Allah bagi orang-orang seperti Alvin Smith
yang meninggal tanpa kesempatan untuk menerima Injil Yesus Kristus atau tata
cara baptisan? (Sewaktu siswa berbagi gagasan mereka, bantulah mereka
mengidentifikasi ajaran berikut: Semua orang yang telah meninggal tanpa
pengetahuan mengenai Injil, yang akan menerima pengetahuan ini jika
mereka mendengarnya, akan mewarisi kerajaan selestial).
• Apa yang ajaran ini ajarkan kepada Anda mengenai karakter Bapa Surgawi dan
kasih-Nya bagi anak-anak-Nya?
• Kapan Anda pernah dihibur oleh ajaran ini? Kapan Anda pernah melihat orang
lain, mungkin mereka yang Anda ajar sebagai misionaris, menerima
penghiburan dari pemahaman mereka akan ajaran ini?
86
PE LAJ ARAN 16
tidak lama setelah Orang Suci menempatkan diri mereka di Nauvoo, Illinois.
Anggota Gereja terkejut dan senang ketika mereka mengetahui ajaran yang
diungkapkan ini. Selama beberapa bulan setelah pengumuman tersebut, Orang
Suci melakukan pembaptisan di Sungai Mississippi di dekat sana demi
orang-orang terkasih yang telah meninggal (lihat Ajaran-Ajaran: Joseph Smith, 468;
Buku Pedoman Siswa Sejarah Gereja dalam Kegenapan Waktu, edisi ke-2 [buku
pedoman CES, 2003], 270).
• Bagaimana khotbah ini menambahkan para pemahaman yang bertumbuh
mengenai rencana Bapa Surgawi untuk menyelamatkan anak-anak-Nya?
(Sewaktu siswa menanggapi, tulislah kebenaran berikut di papan tulis: Tata
cara penyelamatan pembaptisan dapat dilaksanakan bagi mereka yang
tidak menerima Injil sementara berada dalam kefanaan).
• Menurut Anda bagaimana Anda akan menanggapi jika Anda telah mendengar
Nabi Joseph Smith berbicara mengenai ajaran pembaptisan bagi yang telah
meninggal untuk pertama kalinya dalam dispensasi ini?
Jelaskan bahwa dalam konferensi umum Gereja bulan Oktober 1841 di Nauvoo,
Illinois, Nabi Joseph Smith memaklumkan bahwa Tuhan ingin Orang Suci berhenti
melakukan pembaptisan bagi yang telah meninggal sampai pembaptisan dapat
dilakukan di dalam rumah-Nya (lihat A&P 124:29–34). Tanggal 8 November 1841,
Brigham Young, ketika itu Presiden Kuorum Dua Belas Rasul, mendedikasikan
kolam di lantai bawah tanah Bait Suci Nauvoo yang belum rampung, dan anggota
Gereja mulai melaksanakan baptisan perwakilan demi orang mati.
Mintalah siswa membaca uraian judul untuk Ajaran dan Perjanjian bagian 127,
yang menjelaskan bahwa bagian 127 adalah sepucuk surat dari Nabi Joseph Smith
kepada Orang Suci, memberi mereka petunjuk untuk menyimpan catatan
mengenai pembaptisan yang mereka lakukan bagi yang telah meninggal. Jelaskan
bahwa sekitar seminggu kemudian, Joseph menuliskan surat lainnya bertemakan
baptisan bagi yang telah meninggal, yang terdapat dalam Ajaran dan
Perjanjian 128.
Tuliskan rujukan-rujukan tulisan suci berikut di papan tulis. (Jangan sertakan
materi dalam tanda kurung; itu disediakan bagi Anda, gurunya).
Ajaran dan Perjanjian 127:5–7; 128:8 (Ketika tata cara dilaksanakan oleh
wewenang imamat dan catatan yang tepat disimpan, tata cara tersebut
mengikat di bumi dan di surga).
Ajaran dan Perjanjian 128:6–7 (Catatan tata cara perwakilan akan
disertakan di antara kitab-kitab yang akan dibukakan untuk
menghakimi yang telah meninggal).
Ajaran dan Perjanjian 128:15, 17–18 (Keselamatan dari leluhur kita yang
telah meninggal adalah perlu bagi keselamatan kita).
Tugasi siswa untuk membaca setiap petikan yang tertulis di papan tulis. Mintalah
mereka untuk mencari ajaran yang telah menambahkan pada pemahaman kita
87
P EL A J A RA N 16
mengenai rencana Allah bagi penebusan orang mati. Undanglah siswa untuk
meringkas ajaran mengenai penebusan bagi yang telah meninggal yang diajarkan
dalam setiap petikan tulisan suci. Mintalah beberapa siswa untuk menuliskan
ajaran-ajaran tersebut di papan tulis di samping petikan-petikannya. Tandaskan
bahwa wahyu yang dicatat dalam Ajaran dan Perjanjian 127 dan 128
mengilustrasikan sebuah pola umum yang terdapat dalam Pemulihan Injil—Tuhan
mengungkapkan kebenaran baris demi baris, alih-alih semuanya sekaligus.
Jelaskan kepada siswa bahwa bertahun-tahun setelah wahyu-wahyu ini diterima,
Tuhan menyediakan pemahaman lebih lanjut mengenai rencana-Nya untuk
menebus orang mati. Tahun 1918, Presiden Joseph F. Smith menerima penglihatan
mengenai penebusan orang mati. Penglihatan tersebut tiba ketika dia sedang
berkabung karena kematian putranya Hyrum M. Smith, yang meninggal di awal
tahun tersebut sementara melayani sebagai anggota Kuorum Dua Belas Rasul.
Undanglah siswa untuk membaca Ajaran dan Perjanjian 138:28–37, dengan
mencari kebenaran yang diungkapkan kepada Presiden Joseph F. Smith mengenai
penebusan orang mati.
• Kebenaran apa mengenai penebusan orang mati yang diajarkan dalam
ayat-ayat ini? (Sewaktu siswa berbagi kebenaran yang telah mereka temukan,
pastikan mereka memahami kebenaran ini: Di bawah arahan Yesus Kristus,
utusan-utusan yang saleh mengajarkan Injil kepada mereka dalam
penjara roh).
• Bagaimana kebenaran-kebenaran tambahan ini membantu kita memahami
bagaimana seseorang yang meninggal tanpa menerima tata cara Injil, seperti
Alvin Smith, dapat menerima warisan dalam kerajaan selestial?
Bacalah dengan lantang pernyataan berikut oleh Penatua David A. Bednar dari
Kuorum Dua Belas Rasul:
“Sebagai anggota dari Gereja Kristus yang dipulihkan, kita memiliki tanggung
jawab perjanjian untuk menyelidiki leluhur kita dan menyediakan bagi mereka
tata cara-tata cara penyelamatan Injil. ‘Tanpa kita mereka tidak dapat sampai
kepada kesempurnaan’ (Ibrani 11:40; lihat juga Ajaran-Ajaran: Joseph
Smith, 555). Dan ‘tidak juga dapatlah kita tanpa orang mati kita dijadikan
sempurna’ (A&P 128:15)” (“Hati Anak-Anak Akan Berpaling,” Ensign atau
Liahona, November 2011, 25).
88
PE LAJ ARAN 16
“Sementara pekerjaan bait suci dan sejarah keluarga memiliki kuasa untuk
memberkati mereka di balik tabir, itu memiliki kuasa yang sama untuk
memberkati yang masih hidup. Itu memiliki pengaruh yang memurnikan bagi
mereka yang terlibat di dalamnya. Mereka secara harfiah membantu
mempermuliakan keluarga-keluarga mereka” (“Generasi-Generasi Terhubung
dalam Kasih,” Ensign atau Liahona, Mei 2010, 93).
• Bagaimana ajaran penebusan orang mati bersaksi akan jangkauan tak terbatas
Pendamaian Yesus Kristus?
Bacalah dengan lantang pernyataan berikut oleh Penatua Richard G. Scott dari
Kuorum Dua Belas Rasul:
“Tuhan mengungkapkan kepada Nabi Joseph Smith ajaran luhur mengenai tata
cara sakral pembaptisan. Terang itu datang ketika gereja-gereja Kristen lainnya
mengajarkan bahwa kematian menentukan secara tidak dapat dibatalkan, secara
kekal, takdir dari jiwa. Mereka mengajarkan bahwa yang dibaptiskan dipahalai
dengan sukacita tanpa akhir sementara yang lain menghadapi siksaan kekal
tanpa pengharapan akan penebusan. …
Ajaran agung ini merupakan kesaksian lain tentang sifat Pendamaian Yesus Kristus yang
mencakup semuanya. Dia menjadikan keselamatan tersedia bagi setiap jiwa yang bertobat.
Pendamaian-Nya mengalahkan kematian, dan Dia mengizinkan orang meninggal yang layak
untuk menerima semua tata cara keselamatan secara perwakilan.” (“Sukacita dari Menebus
yang Telah Meninggal,” Ensign atau Liahona, November 2012, 93).
• Pengalaman apa yang telah mengajari Anda pentingnya berperan serta dalam
pekerjaan penebusan orang mati?
• Bagaimana kesaksian Anda telah meningkat karena Anda telah berperan serta
dalam pekerjaan menebus orang mati? (Undanglah beberapa siswa untuk
berbagi kesaksian mereka).
Imbaulah siswa untuk mempertimbangkan bagaimana mereka dapat berperan
serta dalam pekerjaan besar menebus orang mati, baik melalui penyelidikan
sejarah keluarga atau melalui melayani sebagai wakil dalam melaksanakan tata cara
bait suci. Bagikan kesaksian Anda bahwa melalui pekerjaan yang dilakukan dalam
bait suci modern, semua anak Bapa Surgawi dapat menerima semua tata cara yang
perlu bagi keselamatan.
Bacaan Siswa
• Ajaran dan Perjanjian 124:30–41; 127:1–9; 128:1–18; 137:1–10; 138:28–37.
• Richard G. Scott, “Sukacita dari Menebus yang Telah Meninggal,” Ensign atau
Liahona, November 2012, 93–95.
89
PELAJARAN 17
90
PE LAJ ARAN 17
• Bagaimana Anda akan meringkas apa yang Penatua Perry ajarkan? (Sewaktu
siswa berbagi pernyataan ringkasan mereka, bantulah mereka memahami
kebenaran ini: Sewaktu kita mempelajari ajaran-ajaran yang diajarkan
dalam Pasal-Pasal Kepercayaan, kita akan lebih siap untuk
memaklumkan kepercayaan kita kepada orang lain).
• Kapankah Anda pernah menggunakan Pasal-Pasal Kepercayaan untuk
membantu orang lain memahami Injil?
Undanglah kelas untuk membuka Pasal-Pasal Kepercayaan dan membacanya
dalam hati. Setelah waktu yang memadai, bahaslah pertanyaan-pertanyaan
berikut:
• Manakah pasal-pasal kepercayaan yang khususnya Anda apresiasi dan
mengapa?
• Bagaimana ajaran-ajaran dalam Pasal-Pasal Kepercayaan membantu menuntun
Anda dan memperkuat kesaksian Anda bahwa Joseph Smith adalah seorang
nabi Allah?
91
P EL A J A RA N 17
“Sebagai tanggapan atas perintah Tuhan [untuk membangun bait suci di Nauvoo], Nabi dan
para Orang Suci bergerak maju secepat mungkin untuk mulai membangun rumah Tuhan. Tetapi
Nabi menyadari bahwa konstruksi tersebut akan memakan waktu bertahun-tahun, dan dia tahu
bahwa para Orang Suci membutuhkan berkat-berkat penuh bait suci. Karenanya, pada tanggal 4
Mei 1842, meskipun bait suci belum rampung, Joseph Smith melaksanakan pemberkahan bagi
sekelompok kecil saudara yang setia.
Kelompok ini bertemu di ruangan atas yang besar d toko Red Brick milik Nabi, …
Sejarah Nabi mencatat ‘Saya menghabiskan hari tersebut di bagian atas toko, … dalam
pertemuan dewan dengan Jenderal James Adams, dari Springfield, Bapa Bangsa Hyrum Smith,
Uskup Newel K. Whitney dan George Miller, serta Presiden Brigham Young dan Penatua Heber C.
Kimball dan Willard Richards, memberi mereka petunjuk mengenai asas-asas dan tata tertib
Imamat, yang menyertai pembasuhan, pengurapan, pemberkahan, dan penyampaian kunci-kunci
sehubungan dengan Imamat Harun, dan seterusnya hingga tata tertib tertinggi Imamat
Melkisedek, menetapkan tata tertib sehubungan dengan Yang Lanjut Usianya, serta segala
rencana dan asas itu yang melaluinya siapa pun dimungkinkan untuk memastikan kegenapan
dari berkat-berkat itu yang telah dipersiapkan bagi Gereja Putra Sulung, dan maju serta berada d
hadirat Elohim di dunia kekal’” (Ajaran-Ajaran: Joseph Smith, 479–481).
“Tujuan utama bait suci adalah untuk menyediakan tata cara yang perlu bagi
permuliaan kita dalam kerajaan selestial kingdom. Tata cara bait suci menuntun
kita kepada Juruselamat kita dan memberi kita berkat-berkat yang datang
kepada kita melalui Penadmaian Yesus Kristus” (“Blessings of the Temple,”
Ensign, Oktober 2009, 48).
• Bagaimana kehidupan Anda telah diberkati oleh pemulihan tata cara bait suci?
Undanglah siswa untuk merenungkan selama minggu mendatang bagaimana
mereka dapat menjadikan beribadat dalam rumah Tuhan suatu prioritas yang lebih
tinggi dalam kehidupan mereka.
92
PE LAJ ARAN 17
10:32–34; Roma 8:16–17; 2 Petrus 1:3–4; 1 Yohanes 3:2–3. Anda dapat mengimbau
siswa untuk merujuk-silangkan atau menautkan rujukan-rujukan ini sewaktu
mereka menelaahnya.
Setelah waktu yang memadai, tanyakan:
• Apa yang dapat kita pelajari dari tulisan suci ini mengenai potensi kita?
(Walaupun mereka mungkin menggunakan kata-kata yang berbeda, siswa
hendaknya memahami ajaran ini: Sebagai anak Bapa Surgawi kita, kita
memiliki potensi untuk menjadi seperti Dia).
• Ungkapan-ungkapan apa dalam ayat-ayat itu menggambarkan potensi
ilahi kita?
Jelaskan bahwa potensi ilahi kita juga diajarkan dalam tulisan suci modern.
Undanglah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang Ajaran dan
Perjanjian 93:11–13, 19–20 dan Ajaran dan Perjanjian 132:20. Bantulah siswa
memahami ajaran ini: Seperti Juruselamat, kita dapat tumbuh dari kasih
karunia demi kasih karunia sampai kita menerima dari kegenapan Bapa.
Jelaskan bahwa salah satu khotbah Nabi Joseph Smith yang paling
signifikan diberikan dalam konferensi umum Gereja di bulan April 1844.
Dalam khotbah ini, Nabi menyatakan penghormatan terhadap Brother King
Follett, yang baru saja meninggal dunia. Ceramah ini jadi dikenal sebagai khotbah
King Follett. Sediakan salinan dari selebaran “Cuplikan dari Khotbah King Follett”
bagi semua siswa. Undanglah mereka untuk membaca cuplikan tersebut serta
menggarisbawahi kata dan ungkapan yang menjelaskan mengapa kita hendaknya
mengupayakan untuk memahami karakter Allah.
“Jika seseorang tidak belajar tidak lebih daripada makan, minum, dan
tidur, dan tidak memahami apa pun dari rancangan Allah, binatang buas
pun memahami hal-hal yang sama. Binatang itu makan, minum, tidur, dan
tidak tahu apa-apa mengenai Allah; namun binatang itu tahu sebanyak
yang kita ketahui, kecuali kita mampu memahami melalui ilham Allah Yang
Mahakuasa. Jika orang tidak memahami karakter Allah, mereka tidak
memahami diri mereka sendiri …
Sasaran saya yang pertama adalah untuk mencari tahu karakter satu-satunya Allah yang
bijak dan sejati, dan makhluk seperti apakah Dia itu …
Allah Sendiri pernah seperti kita adanya sekarang, dan adalah Orang yang dipermuliakan,
dan duduk di takhta surga sana! Itulah rahasia besarnya. Jika tabir dikoyakkan pada hari
ini, dan Allah yang agung yang memegang dunia ini pada orbitnya, dan yang menopang
semua dunia serta segala sesuatu dengan kuasa-Nya, membuat Diri-Nya terlihat,—saya
berkata, jika Anda melihat Dia hari ini, Anda akan melihat-Nya seperti seorang manusia
dalam bentuk—seperti Anda sendiri dalam segala sosok, rupa, dan bentuk sebagai
seorang manusia; karena Adam diciptakan dalam bentuk, rupa, dan keserupaan dengan
93
P EL A J A RA N 17
Allah, dan menerima petunjuk dari, dan berjalan, berbicara serta berbincang dengan-Nya,
seperti seseorang berbicara dan bersekutu dengan yang lainnya” (Ajaran-Ajaran Presiden
Gereja: Joseph Smith [2007], 45–47).
“Ini, karenanya, adalah kehidupan kekal—mengetahui satu-satunya Allah yang bijak dan
sejati; dan Anda sendiri haruslah belajar bagaimana caranya menjadi allah, serta menjadi
raja dan imam bagi Allah, … dengan pergi dari satu tingkatan kecil ke yang lainnya, dan
dari satu kapasitas kecil ke yang besar; dari kasih karunia ke kasih karunia, dari permuliaan
ke permuliaan, sampai Anda menuju kebangkitan dari antara orang mati, dan mampu
berada dalam pembakaran yang abadi, serta duduk dalam kemuliaan, sebagaimana
dilakukan oleh mereka yang duduk bertakhta dalam kekuasaan abadi” (Ajaran: Joseph
Smith, 254).
“Seluruh rancangan Injil adalah untuk membawa kita ke depan dan ke atas
untuk pencapaian yang lebih besar, bahkan, pada akhirnya, ke keilahian.
Kemungkinan besar ini diutarakan oleh Nabi Joseph Smith dalam khotbah King
Follett [lihat History of the Church, 6:302–317] dan ditekankan oleh Presiden
Lorenzo Snow. Itu adalah konsep akbar dan tanpa tandingan ini: Sebagaimana
Allah sekarang adanya, manusia boleh menjadi! [Lihat The Teachings of Lorenzo
Snow, dikompilasi Clyde J. Williams (1984), 1].
“Musuh kita telah mengkritik kita karena percaya akan hal ini. Jawaban kita adalah bahwa
konsep luhur ini sama sekali tidak mengecilkan Allah sang Bapa Kekal. Dia adalah Yang
Mahakuasa. Dia adalah Pencipta dan Penguasa alam semesta. Dia adalah yang terbesar di
antara segalanya dan akan selalu demikian adanya. Tetapi sama seperti ayah mana pun di bumi
mengharapkan bagi putra dan putrinya setiap keberhasilan dalam kehidupan, begitu pula saya
percaya Bapa kita di Surga berharap bagi anak-anak-Nya agar mereka dapat menghampiri-Nya
dalam sosok dan berdiri di samping-Nya gilang-gemilang dalam kekuatan dan kebijaksanaan
yang ilahi” (“Don’t Drop the Ball,” Ensign, November 1994, 48).
94
PE LAJ ARAN 17
kebenaran-kebenaran ini dapat memberi Anda suatu apresiasi bagi Nabi Joseph
Smith? Bagaimana memahami kebenaran-kebenaran ini dapat membantu
Anda memahami karakter Allah dan hubungan Anda dengan-Nya sebagai
Bapa Anda di Surga? (Berilah siswa waktu untuk mencatat kesan mereka secara
tertulis).
Undanglah siswa untuk bersaksi atau berbagi beberapa kesan yang mereka
tuliskan, jika itu tidak terlalu pribadi. Akhiri dengan berbagi kesaksian Anda
mengenai ajaran-ajaran yang diajarkan dalam pelajaran ini dan mengenai Nabi
Joseph Smith sebagai seorang pewahyu yang hebat.
Bacaan Siswa
• Mazmur 82:6; Matius 5:48; Yohanes 10:32–34; Roma 8:16–17; 2 Petrus 1:3–4;
1 Yohanes 3:2–3; Ajaran dan Perjanjian 93:11–22; 124:25–28, 37–42; 132:20–24.
• “Allah Bapa yang Kekal,” bab 2 dalam Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: Joseph
Smith (2007), 41–50.
95
PELAJARAN 18
Lembaga Pertolongan
dan Gereja
Pendahuluan
“Lembaga Pertolongan mempersiapkan para wanita untuk akan membantu siswa lebih memahami pembentukan
berkat-berkat kehidupan kekal dengan menolong mereka Lembaga Pertolongan dan tujuan-tujuannya. Siswa juga akan
meningkatkan iman dan kesalehan pribadi mereka, melihat bahwa wanita memiliki kesempatan dan tanggung
memperkuat keluarga dan rumah tangga, serta menolong jawab besar dalam membangun kerajaan Allah yang adalah
mereka yang membutuhkan” (“The Purpose of Relief unik bagi mereka.
Society,” lds.org/callings/relief-society/purposes). Pelajaran ini
96
PE LAJ ARAN 18
Mintalah siswa untuk membuka Ajaran dan Perjanjian 25 dan melihat uraian judul
untuk menemukan kepada siapa Tuhan berfirman dalam wahyu ini. Kemudian
bacakan ayat 3 dengan lantang. Jelaskan kepada siswa bahwa di mata Tuhan,
Emma Smith adalah seorang “wanita pilihan.” Pada pertemuan pertama Female
Relief Society of Nauvoo [Lembaga Pertolongan Perempuan Nauvoo], Joseph
Smith menjelaskan bahwa “pilihan berarti dipilih untuk pekerjaan tertentu.” Dia
juga mengatakan bahwa wahyu yang diberikan kepada Emma Smith “digenapi
dengan pemilihan Sister Emma ke Presidensi Lembaga [Pertolongan]” (dalam
History of the Church, 4:552–553). Bagilah kelas menjadi dua, dan undanglah
separuh kelas untuk membaca Ajaran dan Perjanjian 25:4–9 dan separuh yang lain
untuk membaca Ajaran dan Perjanjian 25:10–15. Undanglah siswa untuk
menemukan tugas atau pemanggilan yang Tuhan berikan kepada Emma Smith.
Mereka dapat membuat daftar dari tanggung jawab-tanggung jawab ini atau
menandainya dalam tulisan suci mereka. Setelah waktu yang memadai, undanglah
siswa untuk berbagi apa yang telah mereka temukan.
• Bagaimana pemenuhan tanggung jawab-tanggung jawab ini berkontribusi pada
pertumbuhan Gereja?
• Apa berkat-berkat yang Tuhan janjikan kepada Emma Smith jika dia patuh
pada perintah-perintah-Nya?
Undanglah seorang siswa membaca Ajaran dan Perjanjian 25:16 dengan lantang.
• Sementara ini adalah wahyu yang diberikan kepada Emma Smith, dengan cara
apa firman Tuhan kepada Emma dapat dipersamakan dengan kita? (Ajaran
mengenai kepatuhan dan asas Injil lainnya yang diajarkan dalam wahyu ini
berlaku bagi semua orang. [Catatan: Jelaskan bahwa mempersamakan tulisan
suci dengan pengalaman kita sendiri merupakan keterampilan penelaahan
tulisan suci yang penting yang membantu kita melihat kesamaan antara
pengalaman kita dengan pengalaman individu dalam tulisan suci]).
Sewaktu siswa berbagi jawaban mereka terhadap pertanyaan ini, bantulah mereka
memahami kebenaran berikut: Sewaktu kita dengan setia menaati perintah dan
menunaikan tugas kita dari Tuhan, kita akan menerima mahkota kebenaran.
Anda mungkin ingin bersaksi tentang kebenaran ini.
97
P EL A J A RA N 18
menuliskan sebuah anggaran dasar untuk kelompok mereka. Ketika Nabi Joseph
Smith dikonsultasikan mengenainya, dia memberi tahu mereka anggaran dasar
mereka amat bagus tetapi menawarkan untuk mengorganisasi para wanita dengan
cara yang lebih baik. Tanggal 17 Maret 1842, Nabi, bersama Penatua John Taylor
dan Willard Richards, bertemu dengan 20 wanita di ruangan atas dari Toko Batu
Bata Merah, di mana Nabi mengorganisasi Lembaga Pertolongan Perempuan
Nauvoo. Emma Smith dipilih sebagai presiden organisasi tersebut, dengan
demikian menggenapi wahyu yang mengidentifikasi dirinya sebagai “wanita
pilihan” (A&P 25:3). Nabi kemudian menyatakan bahwa sasaran organisasi
tersebut adalah untuk “membantu yang miskin” dan “untuk menyelamatkan jiwa”
(Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: Joseph Smith [2007], 528).
Tanggal 28 April 1842, Nabi kembali bertemu dengan para sister. Dia memberi tahu
mereka bahwa mereka akan menerima petunjuk melalui tata tertib keimamatan
dan kemudian menyatakan, “Saya sekarang menyerahkan kunci kepada Anda di
dalam nama Allah, dan Lembaga ini akan bersukacita, dan pengetahuan serta
kecerdasan akan mengalir mulai saat ini” (Ajaran-Ajaran: Joseph Smith, 526).
Anda dapat menandaskan kepada siswa bahwa mereka dapat membaca risalah
dari pertemuan Lembaga Pertolongan di masa awal di josephsmithpapers.org/
paperSummary/Nauvoo-relief-society-minute-book.
• Bagaimana visi nabi mengenai potensi Lembaga Pertolongan memperluas
usulan awal Sarah Kimball?
• Menurut Anda apa arti dari pernyataan berikut oleh Nabi Joseph Smith: “Saya
sekarang menyerahkan kunci kepada Anda di dalam nama Allah”? (Lembaga
Pertolongan diorganisasi di bawah arahan imamat oleh mereka yang
memegang kunci-kunci imamat).
Peragakan pernyataan berikut oleh Sister Zina D. H. Young (1821–1901) dan Sister
Julie B. Beck, mantan presiden umum Lembaga Pertolongan, mengenai tujuan
Lembaga Pertolongan, dan undanglah tiga siswa untuk membacakan
pernyataan-pernyataannya. Mintalah kelas untuk mengikuti dan
mempertimbangkan apa yang diajarkan pernyataan-pernyataan ini mengenai
tujuan Lembaga Pertolongan.
98
PE LAJ ARAN 18
“Nabi Joseph Smith menyatakan, ‘Gereja tidak pernah terorganisasi secara sempurna sampai
para wanitanya telah diorganisasi’ [Ajaran-Ajaran: Joseph Smith, 525]. …
Selain Joseph Smith, nabi zaman akhir lainnya telah bersaksi bahwa pengorganisasian dari
Lembaga Pertolongan merupakan bagian yang diilhami dari Pemulihan, yang dengannya para
wanita di Gereja dipanggil dalam jabatan gerejawi untuk saling melayani dan untuk memberkati
seluruh Gereja. Presiden Joseph F. Smith menyatakan, “Organisasi ini [Lembaga Pertolongan]
diciptakan secara ilahi, disahkan secara ilahi, ditegakkan secara ilahi, ditahbiskan secara ilahi
oleh Allah untuk mengurusi keselamatan jiwa-jiwa para wanita dan pria” [Ajaran-Ajaran
Presiden Gereja: Joseph F. Smith (1998), 191]” (Daughters in My Kingdom: The History and Work
of Relief Society [2011], 7).
• Apa yang pernyataan ini ajarkan mengenai bagian yang Lembaga Pertolongan
mainkan dalam Pemulihan Injil? (Sewaktu siswa menanggapi, pastikan mereka
memahami kebenaran ini, bahkan jika itu diungkapkan dengan kata-kata yang
berbeda: Lembaga Pertolongan adalah bagian yang diilhami secara ilahi
dari Pemulihan Gereja Yesus Kristus. Tulislah kebenaran ini di papan tulis).
• Bagaimana mengetahui bahwa organisasi Lembaga Pertolongan adalah bagian
dari Pemulihan menciptakan perbedaan dalam kehidupan Anda?
• Bagaimana peran serta wanita dalam pemanggilan di Gereja membantu Gereja
“terorganisasi secara sempurna”?
99
P EL A J A RA N 18
100
PE LAJ ARAN 18
• Apa kebenaran mengenai peran dan tanggung jawab wanita dalam Gereja yang
Anda pelajari dari Penatua Oaks? (Sewaktu siswa berbagi jawaban mereka,
pastikan mereka memahami kebenaran ini: Ketika wanita ditetapkan untuk
melayani di Gereja, mereka menerima wewenang imamat untuk
melaksanakan tanggung jawab mereka).
Untuk memperdalam pemahaman siswa dan perasaan mereka mengenai
kebenaran yang telah mereka bahas dalam kelas, bagilah siswa ke dalami
pasangan-pasangan serta mintalah mereka membahas yang berikut:
• Bagaimana kita dapat memperbaiki apa yang kita katakan mengenai wanita di
Gereja untuk mencerminkan signifikansi sejati dari kontribusi mereka?
Undanglah siswa untuk berbagi perasaan mereka mengenai pengaruh wanita dan
pekerjaan yang mereka lakukan sebagai murid dalam kerajaan Tuhan. Imbaulah
siswa untuk menindaki apa yang telah mereka rasakan selama pelajaran, terutama
dengan mengangkat kepentingan Lembaga Pertolongan dalam kehidupan mereka.
Bacaan Siswa
• Ajaran dan Perjanjian 25.
• Julie B. Beck, “Visi Para Nabi Mengenai Lembaga Pertolongan: Iman, Keluarga,
Bantuan,” Ensign atau Liahona, Mei 2012, 83–85.
101
PELAJARAN 19
102
PE LAJ ARAN 19
ajaran yang keliru ini dalam wahyu tersebut dan juga memerintahkan Leman
Copley serta orang lainnya untuk mengkhotbahkan Injil kepada orang Shaker.
Undanglah siswa untuk membaca Ajaran dan Perjanjian 49:15–17, mencari apa
yang Tuhan firmankan mengenai pentingnya pernikahan dan keluarga. Tanyakan:
• Menurut ayat-ayat ini, apa yang Tuhan ajarkan mengenai pernikahan? (Siswa
hendaknya mengidentifikasi ajaran berikut: Pernikahan antara seorang pria
dan wanita ditetapkan oleh Allah).
• Menurut Anda apa artinya bahwa pernikahan ditetapkan oleh Allah “agar bumi
boleh memenuhi tujuan penciptaannya”? (Tanggapan siswa dapat mencakup
kebenaran berikut: Suami dan istri diperintahkan untuk memiliki anak.
Bumi diciptakan untuk menyediakan sebuah tempat di mana anak-anak
Allah dapat tinggal sebagai keluarga).
• Bagaimana pemahaman akan kebenaran yang diajarkan dalam ayat-ayat ini
dapat membantu kita menjelaskan ajaran Gereja mengenai pernikahan?
Jelaskan bahwa bertahun-tahun kemudian, pemahaman orang Suci mengenai
pentingnya ajaran pernikahan dan keluarga kekal tumbuh secara signifikan.
Tanggal 16 Mei 1843, Joseph Smith melakukan perjalanan ke Ramus, Illinois.
Sementara tinggal di rumah Benjamin dan Melissa Johnson, Nabi mengajari
mereka mengenai pernikahan kekal. Sebagian petunjuk Nabi yang diberikan di
Ramus dicatat dalam Ajaran dan Perjanjian 131. Undanglah seorang siswa untuk
membacakan Ajaran dan Perjanjian 131:1–4 dengan lantang.
• Apa yang harus kita lakukan untuk memperoleh tingkat tertinggi dari kerajaan
selestial? (Siswa hendaknya mengidentifikasi ajaran berikut: Untuk
memperoleh tingkat tertinggi dari kerajaan selestial, kita harus masuk ke
dalam perjanjian pernikahan yang baru dan abadi. Jelaskan bahwa kata
baru dalam konteks ini berarti bahwa perjanjian ini dipulihkan secara baru
dalam dispensasi kita. Istilah abadi berarti bahwa perjanjian ini telah selamanya
ada dan akan bertahan sepanjang kekekalan. Anda mungkin ingin
menyarankan agar siswa menuliskan definisi-definisi ini di margin tulisan suci
mereka).
• Di zaman kita, bagaimana pria dan wanita masuk ke dalam “perjanjian
pernikahan yang baru dan abadi” ini?
Tekankan bahwa pria dan wanita dapat masuk ke dalam perjanjian pernikahan
yang baru dan abadi hanya di dalam bait suci yang kudus. Individual yang menikah
di luar bait suci mungkin mencakup istilah seperti “menikah untuk waktu ini dan
kekekalan” dalam ikrar pernikahan mereka, tetapi Allah tidak akan menghormati
pernikahan ini dalam kekekalan.
Peragakan pernyataan berikut oleh Penatua Russell M. Nelson dari Kuorum Dua
Belas Rasul, dan undanglah seorang siswa untuk membacakannya dengan lantang.
Imbaulah siswa untuk mencari apa yang Penatua Nelson ajarkan mengenai
mengapa pernikahan kekal begitu penting:
103
P EL A J A RA N 19
“Adalah dari [Joseph Smith] saya mengetahui bahwa istri saya tercinta dapat
disatukan dengan diri saya untuk waktu ini dan segala kekekalan. … Dari dialah
saya mengetahui bahwa kita dapat memupuk kasih sayang ini, dan tumbuh serta
meningkat dalam hal yang sama hingga segala kekekalan; sementara hasil dari
kesatuan kami yang tanpa akhir tersebut adalah keturunan sebanyak bintang di
langit, atau pasir di tepi pantai. … Saya telah mencintai sebelumnya, tetapi saya
tidak tahu mengapa. Tetapi sekarang saya mencintai—dengan kemurnian—suatu intensitas
perasaan yang terangkat, dipermuliakan” (Autobiography of Parley P. Pratt, diedit Parley P.
Pratt Jr. [1938], 297–298).
“Beberapa anggota Gereja tetap melajang tanpa kesalahan apa pun dari pihaknya, meskipun
mereka ingin menikah. Jika Anda menemukan diri Anda dalam situasi ini, yakinlah bahwa ‘Allah
turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi
Dia’ (Roma 8:28). Jika Anda tetap layak, kelak Anda akan, dalam kehidupan ini atau kehidupan
104
PE LAJ ARAN 19
berikutnya, diberi semua berkat akan sebuah hubungan keluarga kekal” (Teguh pada Iman:
Sebuah Referensi Injil [2004], 166–167).
105
P EL A J A RA N 19
106
PE LAJ ARAN 19
Bacaan Siswa
• Ajaran dan Perjanjian 49:15–17; 131:1–4; 132:1–24.
• Russell M. Nelson, “Pernikahan Selestial,” Ensign atau Liahona, November
2008, 92–95.
107
PELAJARAN 20
Pernikahan Jamak
Pendahuluan
Pernikahan antara seorang pria dan seorang wanita menghentikan praktik tersebut. Pernikahan jamak
merupakan hukum Tuhan kecuali Dia memerintahkan lain merupakan ujian iman yang signifikan bagi Joseph Smith dan
(lihat Yakub 2:27–30). Nabi Joseph Smith diperintahkan kebanyakan dari mereka yang mempraktikkannya. Sewaktu
untuk memulihkan praktik pernikahan jamak, yang siswa beriman, mereka dapat tiba pada pengetahuan bahwa
dipraktikkan di Gereja selama lebih dari setengah abad praktik pernikahan jamak di zaman akhir merupakan bagian
sampai Presiden Wilford Woodruff diilhami oleh Tuhan untuk dari Pemulihan segala sesuatu.
108
PE LAJ ARAN 20
• Menurut ayat 34, mengapa Sara memberi Abraham istri lain? Apa yang ini
ajarkan kepada kita mengenai praktik pernikahan jamak? (Sewaktu siswa
menanggapi, tulislah asas berikut di papan tulis: Pernikahan jamak adalah
praktik yang dapat diterima hanya ketika Tuhan memerintahkannya).
Undanglah seorang siswa untuk membacakan Yakub 2:27, 30 dengan lantang.
Tekankan asas berikut: Pernikahan antara seorang pria dan seorang wanita
merupakan hukum Tuhan kecuali Dia memerintahkan lain. Tandaskan bahwa
ayat-ayat ini juga menyertakan alasan yang diberikan oleh Tuhan untuk praktik
pernikahan jamak—untuk “membangkitkan benih keturunan bagi [Tuhan]”
dengan meningkatkan jumlah anak yang dilahirkan orangtua yang setia (lihat juga
A&P 132:63).
Jelaskan bahwa Tuhan mengungkapkan kepada Joseph Smith, sebagaimana dicatat
dalam Ajaran dan Perjanjian 132:37–43, bahwa ketika umat-Nya mempraktikkan
pernikahan jamak karena Dia telah memerintahkan mereka untuk melakukannya,
mereka tidak bersalah akan dosa perzinaan. Meskipun demikian, siapa pun yang
mempraktikkan pernikahan jamak tanpa menerima perintah dari Tuhan melalui
nabi-Nya bersalah akan perzinaan. Tandaskan kepada siswa bahwa kata
dihancurkan dalam ayat 41 dan 54 berarti bahwa mereka yang melanggar perjanjian
sakral mereka, termasuk perjanjian pernikahan mereka, akan dipisahkan dari Allah
dan dari umat perjanjian-Nya (lihat juga Kisah para Rasul 3:22–23; 1 Nefi 22:20).
Undanglah siswa untuk membaca dalam hati Ajaran dan Perjanjian 132:40 dan
mengidentifikasi alasan lain yang diberikan Tuhan untuk praktik
pernikahan jamak.
• Menurut ayat 40, apa yang akan Tuhan lakukan dalam dispensasi terakhir?
(“Memulihkan segala sesuatu”).
Jelaskan bahwa kata “segala sesuatu” merujuk pada hukum dan tata cara Injil yang
telah diungkapkan pada dispensasi-dispensasi sebelumnya. Tuliskan kebenaran
berikut di papan tulis: Perintah untuk menjalankan hukum pernikahan jamak
di zaman akhir merupakan bagian dari Pemulihan segala sesuatu (lihat juga
Kisah para Rasul 3:20–21).
Undanglah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang Ajaran dan
Perjanjian 132:45, 48. Mintalah kelas untuk mengikuti, mencari apa yang
memungkinkan bagi Joseph Smith untuk berperan serta dalam mendatangkan
Pemulihan segala sesuatu. Bantulah siswa memahami asas berikut: Pernikahan
jamak dapat diwenangkan hanya melalui melalui kunci-kunci imamat yang
diberikan kepada Presiden Gereja.
Distribusikan salinan dari selebaran yang terdapat di akhir pelajaran
kepada setiap siswa. Undanglah seorang siswa untuk membacakan
dengan lantang bagian pertama, berjudul “Pernikahan Jamak.”
• Bagaimana mengetahui bahwa praktik pernikahan jamak diberikan melalui
wahyu kepada Nabi Joseph Smith membantu Anda lebih memahami
praktiknya di masa awal Gereja?
109
P EL A J A RA N 20
Maklumat Resmi 1
Tuhan mengungkapkan bahwa Orang Suci Zaman Akhir hendaknya menghentikan
praktik pernikahan jamak
Jelaskan bahwa praktik pernikahan jamak meluas setelah Orang Suci tiba di area
Utah dan kemudian belakangan dihentikan sesuai dengan wahyu. Mintalah siswa
bergiliran membacakan dengan lantang bagian selebaran berjudul “Penentangan
terhadap Pernikahan Jamak” dan “Manifesto Kedua.”
• Konsekuensi apa yang Orang Suci Zaman Akhir di masa awal hadapi karena
mereka mematuhi perintah Tuhan untuk mempraktikkan pernikahan jamak?
Undanglah beberapa siswa untuk bergiliran membacakan dengan lantang dua
paragraf terakhir dari Maklumat Resmi 1 dalam Ajaran dan Perjanjian serta
110
PE LAJ ARAN 20
paragraf pertama dan ketujuh dari “Cuplikan dari Tiga Ceramah oleh Presiden
Wilford Woodruff Perihal Manifesto,” yang mengikuti Maklumat Resmi 1.
Kemudian tanyakan:
• Apa yang Presiden Woodruff ajarkan kepada Orang Suci? (Beberapa dari asas
yang dia ajarkan mencakup yang berikut: Tuhan tidak akan pernah
membiarkan Presiden Gereja menyesatkan Gereja. Tuhan mengarahkan
Gereja-Nya melalui wahyu kepada Presiden Gereja.
Yang berikut mungkin bermanfaat dalam menjelaskan lebih lanjut keputusan
untuk mengakhiri praktik pernikahan jamak:
“Konsisten dengan ajaran Joseph Smith, Gereja mengizinkan seorang pria yang istrinya telah
meninggal untuk dimeteraikan kepada wanita lain ketika dia menikah kembali. Terlebih lagi,
111
P EL A J A RA N 20
anggota diizinkan untuk melakukan tata cara demi pria dan wanita yang telah meninggal yang
menikah lebih dari sekali di bumi, memeteraikan mereka kepada semua pasangan mereka
kepada siapa mereka menikah secara resmi. Keadaan persisnya dari hubungan-hubungan ini di
kehidupan mendatang tidaklah diketahui, dan banyak hubungan keluarga akan dibereskan
dalam kehidupan mendatang. Orang Suci diimbau untuk percaya kepada Bapa Surgawi kita yang
bijak, yang mengasihi anak-anak-Nya serta melakukan segala sesuatu bagi pertumbuhan dan
keselamatan mereka” (“Plural Marriage in Kirtland and Nauvoo [Pernikahan Jamak di Kirtland
dan Nauvoo],” Gospel Topics [Topik Injil], lds.org/topics).
Sebelum mengakhiri pelajaran, mungkin bijak untuk memberi tahu siswa bahwa
beberapa orang yang telah murtad dari Gereja mempraktikkan pernikahan jamak
dewasa ini. Mereka mendorong orang untuk berdoa dan merenungkan apakah
benar untuk mempraktikkan pernikahan jamak dewasa ini. Kita hendaknya tidak
mengupayakan untuk menerima wahyu yang bertentangan dengan apa yang telah
Tuhan ungkapkan melalui para nabi-Nya. Tuhan telah mengungkapkan melalui
nabi-Nya bahwa praktik pernikahan jamak telah dihentikan dalam Gereja. Siapa
pun yang mendukung praktik pernikahan jamak dewasa ini bukanlah
hamba Tuhan.
Bagikan kesaksian Anda mengenai Nabi Joseph Smith Anda mungkin ingin
bersaksi bahwa dia menerima dan mematuhi wahyu dari Allah, sama seperti para
nabi zaman dahulu Abraham, Ishak, dan Yakub (lihat A&P 132:37).
Bacaan Siswa
• Yakub 2:27–30; Ajaran dan Perjanjian 132:1–3, 34–48, 54, 63; Maklumat
Resmi 1.
• “Plural Marriage in The Church of Jesus Christ of Latter-day Saints [Pernikahan
Jamak dalam Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir],”
Gospel Topics [Topik Injil], lds.org/topics.
“Orang Suci Zaman Akhir percaya bahwa pernikahan seorang pria dan seorang wanita
merupakan hukum tetap Tuhan mengenai pernikahan. Di zaman Alkitab, Tuhan
memerintahkan beberapa orang untuk mempraktikkan pernikahan jamak—pernikahan
seorang pria dengan lebih dari seorang wanita. Melalui wahyu, Tuhan memerintahkan
Joseph Smith untuk memberlakukan pernikahan jamak di antara anggota Gereja di awal
tahun 1840-an. Selama lebih dari setengah abad, pernikahan jamak dipraktikkan oleh
sebagian Orang Suci Zaman Akhir di bawah arahan Presiden Gereja” (“Plural Marriage in
The Church of Jesus Christ of Latter-day Saints [Pernikahan Jamak dalam Gereja Yesus
Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir],” Gospel Topics [Topik Injil], lds.org/topics).
112
PE LAJ ARAN 20
“Nabi Joseph mencurahkan isi hatinya [kepada Lorenzo Snow], dan menggambarkan
cobaan mental berat yang dia alami dalam mengatasi perasaan jijiknya, akibat alami dari
pendidikan dan kebiasaan sosial, sehubungan dengan pengenalan akan pernikahan jamak.
Dia mengenal suara Allah—dia mengetahui perintah dari yang Mahakuasa kepadanya
adalah untuk terus maju—untuk memberikan teladan, dan menegakkan pernikahan kekal
Selestial. Dia tahu bahwa dia harus memerangi dan mengatasi bukan saja prasangka dan
keinginan pribadinya sendiri, tetapi juga yang berasal dari seluruh dunia Kristen akan
menatap wajahnya; tetapi Allah, yang adalah di atas segalanya, telah memberikan
perintah tersebut, dan Dia harus dipatuhi. Namun Nabi ragu dan menangguhkan dari
waktu ke waktu, sampai seorang malaikat Allah berdiri di sisinya dengan pedang terhunus,
dan memberi tahu dia bahwa, kecuali dia bergerak maju dan menegakkan pernikahan
jamak, Imamatnya akan diambil dari dirinya dan dia akan dihancurkan! Kesaksian ini
bukan saja dia berikan kepada saudara lelaki saya, tetapi juga kepada orang
lain—kesaksian yang tidak dapat disangkal [dikontradiksi]” (Biography and Family Record
of Lorenzo Snow [1884], 69–70).
“Menurut Helen Mar Kimball, Joseph Smith menyatakan bahwa ‘praktik dari asas ini akan
merupakan pencobaan terberat yang pernah Orang Suci hadapi untuk menguji iman
mereka.’ Meskipun itu merupakan salah satu pencobaan ‘terberat’ dari kehidupannya, dia
bersaksi bahwa itu juga telah merupakan ‘salah satu berkat terbesar.’ …
Lucy Walker mengenang kegalauan batinnya ketika Joseph Smith mengundang dia untuk
menjadi istrinya. ‘Segenap perasaan jiwa saya memberontak melawannya,’ tulisnya.
Namun, setelah beberapa malam yang gelisah di mana dia berlutut dalam doa, dia
menemukan kelegaan sewaktu kamarnya ‘dipenuhi dengan pengaruh kudus’ serupa
dengan ‘cahaya matahari yang cemerlang.’ Dia berkata, ‘Jiwa saya dipenuhi dengan
kedamaian manis yang tenang yang belum pernah saya ketahui,’ dan ‘kebahagiaan hebat
mengambil alih seluruh diri saya’” (“Plural Marriage in Kirtland and Nauvoo [Pernikahan
Jamak di Kirtland dan Nauvoo],” Gospel Topics [Topik Injil], lds.org/topics).
“Sepanjang era di mana pernikahan jamak dipraktikkan, Orang Suci Zaman Akhir
membedakan antara pemeteraian untuk waktu ini dan kekekalan dengan pemeteraian
113
P EL A J A RA N 20
untuk kekekalan saja. Pemeteraian untuk waktu dan kekekalan mencakup komitmen dan
hubungan selama kehidupan ini, umumnya dengan kemungkinan hubungan seksual.
Pemeteraian kekekalan-semata mengindikasikan hubungan dalam kehidupan
berikutnya semata.
… Beberapa wanita yang dimeteraikan kepada Joseph Smith kemudian bersaksi bahwa
pernikahan mereka adalah untuk waktu ini dan kekekalan, sementara yang lainnya
mengindikasikan bahwa hubungan mereka adalah untuk kekekalan semata.
Kebanyakan dari mereka yang dimeteraikan kepada Joseph Smith berusia antara 20 dan 40
tahun pada waktu pemeteraian mereka kepadanya. Yang tertua, Fanny Young, berusia 56
tahun. Yang termuda adalah Helen Mar Kimball, … yang dimeteraikan kepada Joseph
beberapa bulan sebelum ulang tahunnya yang ke-15. Pernikahan pada usia seperti itu,
tidak pantas menurut standar dewasa ini, adalah legal di era itu, dan sebagian wanita
menikah di pertengahan masa remaja mereka. Helen Mar Kimball berbicara mengenai
pemeteraiannya kepada Joseph sebagai ‘untuk kekekalan semata,’ menyarankan bahwa
hubungan itu tidak mencakup hubungan seksual …
… Joseph Smith dimeteraikan kepada sejumlah wanita yang telah menikah. Baik para
wanita ini maupun Joseph menjelaskan banyak mengenai pemeteraian ini, meskipun
beberapa wanita mengatakan itu untuk kekekalan semata. Wanita lainnya tidak
meninggalkan catatan, yang menjadikannya tidak jelas apakah pemeteraian mereka untuk
waktu fana dan kekekalan atau untuk kekekalan semata.
Ada beberapa kemungkinan penjelasan untuk praktik ini. Pemeteraian-pemeteraian ini
mungkin telah menyediakan cara untuk menciptakan ikatan atau mata rantai kekal antara
keluarga Joseph dengan keluarga lainnya di dalam Gereja. Ikatan ini terentang baik secara
vertikal, dari orangtua kepada anak, maupun secara horizontal, dari satu keluarga ke yang
lainnya. Dewasa ini ikatan kekal semacam itu dicapai melalui pernikahan bait suci dari
individu yang juga dimeteraikan kepada keluarga kelahiran mereka sendiri, dengan cara
demikian menautkan keluarga-keluarga bersama” (“Plural Marriage in Kirtland and
Nauvoo [Pernikahan Jamak di Kirtland dan Nauvoo],” Gospel Topics [Topik Injil], lds.org/
topics).
Setelah kematian Nabi, banyak wanita dimeteraikan kepadanya yang tidak memiliki hubungan fana
dengan dirinya.
114
PE LAJ ARAN 20
Meskipun dunia mengolok-olok mereka karena mempraktikkan pernikahan jamak, banyak Orang Suci
Zaman Akhir mempertahankan praktik tersebut dan bersaksi bahwa mereka tahu itu telah
diwahyukan oleh Allah melalui Nabi Joseph Smith.
Keadaan sulit ini menuntun Presiden Wilford Woodruff untuk dengan penuh doa mencari bimbingan
Tuhan mengenai praktik pernikahan jamak Orang Suci. Pada tahun 1889, Presiden Woodruff
menginstruksikan para pemimpin Gereja untuk berhenti mengajarkan asas pernikahan jamak. Di
tahun 1890, sangat sedikit pernikahan jamak yang dilakukan, dan ini dilakukan bertentangan
dengan nasihat Presiden Woodruff. Meskipun demikian, beberapa orang menerbitkan laporan bahwa
Gereja masih mempromosikan praktik pernikahan jamak. Laporan-laporan ini mendatangkan lebih
banyak pertentangan bagi Gereja. Bulan September 1890, Presiden Woodruff menerbitkan sebuah
Manifesto, yang sekarang dikenal Maklumat Resmi 1 dalam Ajaran dan Perjanjian.
Manifesto Kedua
“Manifesto [Maklumat Resmi 1] tersebut memaklumkan niat Presiden [Wilford] Woodruff untuk
tunduk pada hukum Amerika Serikat. Itu tidak mengatakan apa pun mengenai hukum dari negara
lain. Sejak pembukaan koloni di Meksiko dan Kanada, pemimpin Gereja telah melangsungkan
pernikahan jamak di negeri-negeri itu, dan setelah Oktober 1890, pernikahan jamak terus dilakukan
dengan diam-diam di sana. … Dalam keadaan yang luar biasa, jumlah yang lebih sedikit lagi
pernikahan jamak dilangsungkan di Amerika Serikat antara tahun 1890 dan 1904, meskipun apakah
pernikahan-pernikahan tersebut diwenangkan untuk dilangsungkan dalam negara bagian terkait
tidaklah jelas” (“The Manifesto and the End of Plural Marriage [Manifesto dan Akhir dari Pernikahan
Jamak],” Gospel Topics [Topik Injil], lds.org/topics).
Pada konferensi umum April 1904, Presiden [Joseph F.] Smith menerbitkan pernyataan yang kuat,
dikenal sebagai Manifesto Kedua, yang menjadikan pernikahan jamak yang baru dapat dihukum
dengan ekskomunikasi” (“Plural Marriage in The Church of Jesus Christ of Latter-day Saints
[Pernikahan Jamak dalam Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir],” Gospel Topics
[Topik Injil], lds.org/topics).
115
PELAJARAN 21
116
PE LAJ ARAN 21
• Menurut ayat 7–8, apa yang Yusuf di Mesir lihat sebelumnya mengenai
pelayanan Joseph Smith? (Pastikan siswa memahami kebenaran ini: Joseph
Smith akan dibangkitkan oleh Tuhan untuk membawa orang pada
pengetahuan tentang perjanjian-perjanjian-Nya dan untuk melakukan
pekerjaan-Nya).
Undanglah siswa untuk bekerja secara berpasangan dan menelaah 2 Nefi 3:7,
11–15, 18–21. Mintalah setiap pasangan untuk membuat daftar dari apa yang
tulisan suci katakan yang akan Joseph Smith lakukan untuk membantu
merampungkan pekerjaan Tuhan. Anda mungkin ingin menyarankan agar siswa
membuat daftar ini dengan menandai ungkapan-ungkapan penting yang mereka
temukan dalam ayat-ayat ini. Setelah waktu yang memadai, undanglah beberapa
pasangan untuk berbagi apa yang mereka temukan. (Jawaban hendaknya
menyertakan yang berikut: membawa orang pada pengetahuan tentang
perjanjian-perjanjian [ayat 7]; menampilkan Kitab Mormon [ayat 13, 18–21];
meyakinkan orang akan kebenaran Alkitab [ayat 11]; dijadikan kuat [ayat 13]; dan
membawa orang pada keselamatan [ayat 15]).
Peragakan pernyataan berikut oleh Presiden Brigham Young (1801–1877), dan
undanglah seorang siswa membacakannya dengan lantang:
Untuk membantu siswa merasakan kebenaran dan pentingnya misi yang telah
ditahbiskan sebelumnya dari Joseph Smith, bahaslah yang berikut:
• Mengapa penting bagi Anda untuk tahu bahwa Joseph Smith telah ditahbiskan
sebelumnya dan dipersiapkan dalam kehidupan prafana untuk menjadi Nabi
Pemulihan?
117
P EL A J A RA N 21
“Melalui Joseph Smith telah dipulihkan semua kuasa, kunci, ajaran, dan tata
cara yang diperlukan untuk keselamatan dan permuliaan. Anda tidak dapat pergi
tempat lain di dunia dan memperoleh itu. Itu tidak dapat ditemukan di gereja
lain mana pun. Itu tidak dapat ditemukan dalam filosofi manusia atau buku
ilmiah atau perjalanan pribadi ke tempat yang kudus, betapa pun intelek itu
kelihatannya Keselamatan hanya dapat ditemukan di satu tempat, sebagaimana
ditetapkan oleh Tuhan Sendiri ketika Dia menyatakan bahwa inilah ‘satu-satunya gereja yang
sejati dan hidup’ (A&P 1:30)” (“Joseph Smith—Nabi Pemulihan,” Ensign atau Liahona,
November 2009, 37).
118
PE LAJ ARAN 21
119
P EL A J A RA N 21
Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka’ [Matius 7:18, 20].
Penjelasan-penjelasan ini meyakinkan, namun penyelidik tulus hendaknya tidak bergantung
padanya saja untuk menetapkan pencariannya akan kebenaran.
Setiap orang percaya memerlukan pengukuhan rohani mengenai misi ilahi dan karakter Nabi
Joseph Smith. Ini benar untuk setiap generasi. Pertanyaan rohani pantas mendapatkan jawaban
rohani dari Allah” (“Joseph Smith,” Ensign atau Liahona, November 2014, 29–30).
Berilah siswa kesempatan untuk bersaksi mengenai Nabi Joseph Smith dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Aspek apa dari Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir yang
Anda lihat sebagai bukti akan misi kenabian Joseph Smith?
• Apa pengalaman yang telah Anda miliki yang telah berkontribusi pada
kesaksian Anda mengenai Nabi Joseph Smith?
Akhiri dengan memeragakan pernyataan berikut oleh Bathsheba W. Smith
(1822–1910), yang melayani sebagai presiden umum keempat dari Lembaga
Pertolongan, dan Presiden Brigham Young (1801–1877). Baik Sister Smith maupun
Presiden Young mengenal Joseph Smith dalam kefanaan. Undanglah seorang siswa
untuk membacakan pernyataan-pernyataan ini dengan lantang.
“Ketika saya mendengar Injil saya tahu itu benar; ketika saya pertama kali
membaca Kitab Mormon, saya tahu itu diilhami oleh Allah; ketika saya pertama
kali melihat Joseph Smith saya tahu saya berdiri berhadapan muka dengan
seorang nabi dari Allah yang hidup, dan saya tidak memiliki keraguan dalam
benak saya mengenai wewenangnya” (Bathsheba W. Smith, dikutip dalam
Daughters in My Kingdom: The History and Work of Relief Society [2011], 34).
“Saya merasa ingin berteriak, haleluya, sepanjang waktu, ketika saya berpikir
bahwa saya pernah mengenal Joseph Smith, sang Nabi yang telah Tuhan
bangkitkan dan tahbiskan, serta kepada siapa Dia memberikan kunci dan kuasa
untuk membangun kerajaan Allah di bumi” (dikutip dalam Ajaran-Ajaran
Presiden Gereja: Joseph Smith [2007], 577).
Bacaan Siswa
• 2 Nefi 3:1–21; Ajaran dan Perjanjian 122:1–2; 135:3; Joseph Smith—Sejarah
1:33.
• Neil L. Andersen,“Joseph Smith,”Ensign atau Liahona, November 2014, 28–31.
120
PELAJARAN 22
Kematisyahidan Nabi
Joseph Smith
Pendahuluan
Pembelot di dalam Gereja dan penentang di luar Gereja kematisyahidan Nabi Joseph Smith akan membantu siswa
menyebabkan kematisyahidan Nabi Joseph Smith serta mempertimbangkan banyaknya berkat yang telah Tuhan
kakaknya Hyrum Smith. Kematian mereka menambahkan berikan kepada mereka melalui pelayanan Nabi Joseph
meterai yang kuat pada kesaksian mereka tentang Kitab Smith, melalui siapa Dia memulihkan Injil-Nya di
Mormon, Ajaran dan Perjanjian, dan Injil Yesus Kristus yang zaman akhir.
dipulihkan. Suatu penelaahan tentang kehidupan dan
121
P EL A J A RA N 22
Nabi Joseph Smith tidak bersalah pada saat kematiannya, dan dia dengan
setia telah menggenapi misi yang diberikan kepadanya oleh Allah).
Untuk membantu siswa memahami beberapa pengaruh yang menyebabkan
kematian Nabi, beri tahu mereka bahwa Orang Suci hidup dalam keadaan yang
relatif damai di negara bagian Illinois selama sekitar tiga tahun, tetapi menjelang
tahun 1842, mereka kembali mengalami penentangan. Penentang Gereja
mencakup warga Illinois yang mengkhawatirkan pengaruh politik Orang Suci.
Yang lainnya menjadi iri hati dengan pertumbuhan ekonomi Nauvoo dan bersikap
kritis akan kekuatan pemerintah dan militer kota Nauvoo. Sebagian salah paham
mengenai ajaran dan praktik Mormon tertentu yang unik. Pembelot di dalam
Gereja dan penentang di luar Gereja memadukan upaya mereka untuk berjuang
melawan Nabi dan Gereja.
Distribusikan salinan dari selebaran yang terdapat di akhir pelajaran ini
kepada setiap siswa. Undanglah seorang siswa untuk membacakan
dengan lantang bagian berjudul “Penentangan terhadap Nabi dan Gereja.”
Jelaskan bahwa menurut hukum yang berlaku pada saat kematian Nabi, tidak ada
undang-undang yang dilanggar ketika usaha percetakan dihancurkan. Peragakan
pernyataan berikut oleh Penatua Dallin H. Oaks dari Kuorum Dua Belas Rasul:
• Mengapa kalimat terakhir dalam pernyataan Penatua Oaks perlu diingat ketika
kita mempertimbangkan tindakan pemimpin Gereja di masa awal? (Anda
mungkin ingin menandaskan bahwa kebanyakan anggota dewan kota Nauvoo
adalah anggota Gereja, tetapi mereka bertindak dalam kapasitas mereka
sebagai pegawai sipil yang dipilih ketika mereka memerintahkan usaha
percetakan dirusak. Gereja sebagai sebuah organisasi tidak mengambil
tindakan terhadap usaha percetakan tersebut, tetapi dewan kotalah yang
mengambil tindakan untuk “meredakan … usikan tersebut” [dalam History of
the Church, 6:432]).
Undanglah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang bagian selebaran
berjudul “Joseph dan Hyrum Dikenai Tuduhan Palsu.” Mintalah seorang siswa
untuk membacakan Ajaran dan Perjanjian 135:4 dengan lantang. Undanglah kelas
untuk mengikuti, mencari nubuat yang Joseph Smith buat sewaktu dia melakukan
perjalanan menuju Carthage.
• Meskipun setiap makhluk fana tidak sempurna, menurut Anda apa yang
dibutuhkan bagi seseorang untuk memiliki “suara hati yang hampa akan
kesalahan terhadap Allah dan tehadap semua orang”? (A&P 135:4).
122
PE LAJ ARAN 22
Jelaskan bahwa sewaktu Hyrum Smith bersiap untuk pergi ke Penjara Carthage, dia
membaca Eter 12:36–38 dan kemudian melipat halaman tersebut. Undanglah
seorang siswa untuk membacakan dengan lantang Ajaran dan Perjanjian 135:5,
yang merupakan kutipan langsung ayat-ayat ini dari Eter, sementara kelas
mengikuti. Mintalah siswa untuk mempertimbangkan mengapa petikan tulisan
suci ini mungkin bermakna bagi Hyrum. Anda dapat menyarankan kepada siswa
agar mereka menandai kata atau ungkapan apa pun yang menonjol bagi mereka.
• Kata atau ungkapan spesifik apa dari ayat-ayat dari Kitab Eter ini yang menurut
Anda akan bermakna bagi Hyrum sewaktu dia menghadapi pemenjaraan dan
kemungkinan kematian?
• Menurut Anda apa arti ungkapan berikut: “Semua orang akan mengetahui
bahwa pakaianku tak ternoda dengan darahmu”? (Pertimbangkan untuk
menyuruh siswa merujuk-silangkan ayat 5 dengan Yakub 1:19 dan Mosia 2:27
untuk menemukan arti dari ungkapan ini. Belajar untuk merujuk-silangkan
sebuah tulisan suci dengan tulisan suci lainnya yang menyediakan wawasan
tambahan merupakan keterampilan penelaahan tulisan suci yang penting).
Mintalah siswa mempertimbangkan bagaimana kiranya perasaan Joseph dan
Hyrum mengetahui bahwa mereka telah memenuhi pemanggilan dan tugas
mereka dari Allah dengan sebaik kemampuan mereka.
• Apa yang dapat kita pelajari dari teladan Joseph dan Hyrum Smith yang dapat
membantu kita memenuhi tanggung jawab yang kita terima dari Allah?
123
P EL A J A RA N 22
Bacaan Siswa
• Ajaran dan Perjanjian 135:1–7; 136:36–39.
• Thomas S. Monson, “Nabi Joseph Smith: Guru melalui Teladan,” Ensign atau
Liahona, November 2005, 67–70.
124
PE LAJ ARAN 22
mereka menyeberangi Sungai Mississippi, tetapi kemudian pada hari itu, para saudara dari Nauvoo
menemui Nabi dan memberitahunya bahwa serdadu akan memasuki kota jika dia tidak menyerahkan
diri kepada para pejabat yang berwenang di Carthage. Ini Nabi sepakati, berharap untuk
menenangkan hati pejabat pemerintahan dan gerombolan perusuh. Pada tanggal 24 Juni, Joseph dan
Hyrum Smith mengucapkan salam perpisahan kepada keluarga mereka dan berkendara bersama para
pejabat kota Nauvoo lainnya menuju Carthage, secara sukarela menyerahkan diri kepada para
pejabat wilayah tersebut di Carthage pada hari berikutnya. Setelah para saudara ini dibebaskan
dengan jaminan untuk tuduhan awal, mereka kembali dituduh secara keliru dengan pengkhianatan
terhadap negara bagian Illinois, ditahan, dan dipenjara di Penjara Carthage sambil menantikan
pengadilan. Penatua John Taylor dan Willard Richards, satu-satunya anggota Dua Belas Rasul yang
ketika itu sedang tidak melayani misi, secara sukarela bergabung bersama mereka” (Ajaran-Ajaran
Presiden Gereja: Joseph Smith [2007], 618).
125
P EL A J A RA N 22
‘Saya rasa tidak ada orang yang kini hidup di bumi yang mengenal [Joseph Smith] lebih
baik daripada saya; dan saya berani mengatakan bahwa, Yesus Kristus sebagai
pengecualian, tidak ada orang yang lebih baik yang pernah hidup atau saat ini hidup di
atas bumi ini’ [Discourses of Brigham Young, diseleksi John A. Widtsoe (1954), 459]”
(“Joseph, the Man and the Prophet,” Ensign, Mei 1996, 73).
126
PELAJARAN 23
127
P EL A J A RA N 23
128
PE LAJ ARAN 23
• Mengapa pengakuan yang dibuat para pria ini tidak sah? (Anda mungkin perlu
menandaskan bahwa meskipun Sidney Rigdon adalah anggota Presidensi
Utama, Joseph belum menganugerahkan kunci-kunci imamat kepadanya).
Undanglah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang bagian selebaran
berjudul “7 Agustus 1844.” Bahaslah pertanyaan berikut dengan kelas:
• Mengapa kesaksian Brigham Young mengenai kunci-kunci kerasulan penting?
(Setelah siswa menanggapi, tuliskan ajaran berikut di papan tulis: Para Rasul
memegang semua kunci imamat yang perlu untuk mengetuai Gereja).
Undanglah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang bagian selebaran
berjudul “8 Agustus 1844, 10:00 Pagi.”
• Bagaimana Tuhan memberkati Orang Suci untuk mengetahui siapa yang telah
Dia tunjuk untuk memimpin Gereja?
• Bagaimana kita dapat tahu bahwa pemimpin Gereja dewasa ini dipanggil
Allah? (Setelah siswa menanggapi, tuliskan asas berikut di papan tulis: Melalui
Roh Kudus, kita dapat menerima suatu saksi bahwa mereka yang
memimpin Gereja telah dipanggil Allah).
• Kapankah Anda telah merasakan Roh bersaksi kepada Anda bahwa Presiden
Gereja saat ini dipanggil Allah?
Jelaskan bahwa dalam pertemuan yang diadakan pukul 2:00 siang tanggal 8
Agustus Brigham Young dan Rasul lainnya berbicara. Mintalah seorang siswa
membacakan dengan lantang bagian selebaran berjudul “8 Agustus 1844,
2:00 Siang.”
Jelaskan bahwa ketika Joseph Smith meninggal dunia, Brigham Young, sebagai
Rasul senior, segera dapat menjalankan semua kunci imamat. Selama lebih dari
tiga tahun setelah kematisyahidan Nabi, Kuorum Dua Belas Rasul mengetuai
Gereja, di bawah arahan Brigham Young. Kemudian tanggal 5 Desember 1847,
Brigham Young didukung sebagai President Gereja dan Presidensi Utama
diorganisasi kembali.
Sidney Rigdon pindah ke Pittsburgh, Pennsylvania, dan mengorganisasi Gereja
Kristus dengan rasul, nabi, imam, dan raja. Gereja ini bubar tahun 1847. Dan
meskipun pengakuan James Strang atas presidensi keliru, tiga di antara mantan
Dua Belas Rasul—William E. McLellin, John E. Page, dan William
Smith—mendukungnya. Strang dibunuh pada tahun 1856 oleh para pengikut yang
tidak puas.
Untuk membantu siswa memahami proses pergantian Presidensi Gereja dewasa
ini, peragakan pernyataan berikut oleh Presiden Boyd K. Packer dari Kuorum Dua
Belas Rasul mengenai apa yang terjadi setelah kematian Presiden Gordon B.
Hinckley. Mintalah seorang siswa untuk membacakan pernyataan tersebut dengan
lantang:
129
P EL A J A RA N 23
“Tidak ada pertanyaan mengenai apa yang akan dilakukan, tidak ada keraguan.
Kami tahu bahwa Rasul senior adalah Presiden Gereja. Dan dalam pertemuan
sakral itu, Thomas Spencer Monson didukung oleh Kuorum Dua Belas Rasul
sebagai Presiden Gereja. … Sekarang, seperti yang tulisan suci nyatakan, dia
adalah satu-satunya orang di bumi yang memiliki hak untuk menjalankan semua
kunci. Tetapi kami semua memegangnya sebagai Rasul. Ada satu orang di antara
kami yang dipanggil dan ditahbiskan, dan dia menjadi Presiden Gereja Yesus Kristus dari
Orang-Orang Suci Zaman Akhir” (“Dua Belas,” Ensign atau Liahona, Mei 2008, 83).
• Setelah kematian Presiden Gereja, siapa yang akan menjadi Presiden Gereja
berikutnya? (Rasul senior, yang adalah Presiden Kuorum Dua Belas Rasul).
Beberapa siswa mungkin bertanya-tanya kapan Presiden Gereja menerima
kunci-kunci yang perlu untuk mengetuai Gereja. Jelaskan bahwa setiap Rasul
diberikan semua kunci ketika dia pertama kali ditahbiskan sebagai Rasul. Mintalah
seorang siswa untuk membacakan dengan lantang pernyataan berikut oleh
Presiden Gordon B. Hinckley (1910–2008):
• Apa perasaan yang Anda miliki sewaktu Anda menyadari bahwa kerajaan
Tuhan di bumi akan maju terus dengan hanya sedikit interupsi setelah kematian
seorang Presiden Gereja?
Anda mungkin ingin mengakhiri pelajaran ini dengan bersaksi bahwa kunci-kunci
dan kuasa-kuasa yang sama yang Joseph Smith anugerahkan kepada Brigham
Young dan anggota Kuorum Dua Belas Rasul dipegang dewasa ini oleh Presiden
Gereja, para Penasihatnya dalam Presidensi Utama, dan anggota Kuorum Dua
Belas Rasul. Anda juga dapat berbagi bagaimana Anda memperoleh kesaksian
Anda bahwa pemimpin Gereja dipanggil Allah. Undanglah siswa untuk dengan
doa yang sungguh-sungguh mengupayakan untuk memperoleh atau memperkuat
kesaksian mereka mengenai kebenaran yang telah mereka bahas hari ini.
Bacaan Siswa
• Ajaran dan Perjanjian 107:33; 112:30–32; 124:127–128.
• Boyd K. Packer, “Dua Belas,” Ensign atau Liahona, Mei 2008, 83–87.
130
PE LAJ ARAN 23
7 Agustus 1844
Penatua John Taylor, Willard Richards, Parley P. Pratt, dan George A. Smith sudah berada di Nauvoo
ketika Sidney Rigdon tiba. Sebagian besar dari Rasul sisanya, termasuk Brigham Young, kembali ke
131
P EL A J A RA N 23
Nauvoo pada malam tanggal 6 Agustus 1844. Hari berikutnya, 7 Agustus, para Rasul bertemu dalam
dewan di rumah John Taylor. Kemudian siang itu, Dua Belas Rasul, dewan tinggi, dan imam tinggi
bertemu bersama. Presiden Young meminta Sidney Rigdon untuk menyampaikan pesannya kepada
Orang Suci. Sidney Rigdon dengan berani menyatakan bahwa dia telah melihat penglihatan dan
bahwa tidak seorang pun dapat menggantikan Joseph Smith sebagai Presiden Gereja. Dia kemudian
mengusulkan agar dia ditunjuk sebagai wali umat.
Setelah Sidney Rigdon mengakhiri amanatnya, Brigham Young (1801–1877) berkata:
“Saya tidak peduli siapa yang memimpin gereja, … tetapi satu hal perlu
saya ketahui, dan itu adalah apa yang Allah firmankan mengenainya. Saya
memiliki kunci-kunci dan sarana untuk memperoleh pikiran Allah
mengenai pokok tersebut …
Joseph menganugerahkan ke atas kepala kita semua kunci dan kuasa yang
menjadi milik Kerasulan yang dia sendiri pegang sebelum dia diambil, dan
tidak ada orang atau sejumlah orang dapat menyusup ke antara Joseph dan Dua Belas di
dunia ini atau di dunia mendatang.
Betapa seringnya Joseph berkata kepada Dua Belas, ‘Saya telah meletakkan landasannya
dan Anda mesti membangun di atasnya, karena di atas bahu Andalah kerajaan
bersandar’” (dalam History of the Church, 7:230).
132
PE LAJ ARAN 23
“Jika umat menginginkan Presiden Rigdon untuk memimpin mereka mereka boleh
memilikinya; tetapi saya berkata kepada Anda bahwa Kuorum Dua Belas memiliki
kunci-kunci kerajaan Allah di seluruh dunia.
Dua Belas ditetapkan melalui jari Allah. Di sini ada Brigham, pernahkah lututnya goyah?
Pernahkah bibirnya bergetar? Di sini ada Heber [C. Kimball] dan sisanya dari Dua Belas,
suatu tubuh independen yang memiliki kunci-kunci imamat—kunci-kunci kerajaan Allah
untuk menyampaikan kepada seluruh dunia: ini adalah benar, semoga Allah membantu
saya. Mereka berdiri di samping Joseph, dan adalah sebagai Presidensi Utama Gereja”
(dalam History of the Church, 7:233).
Banyak Orang Suci berkomentar bahwa Brigham Young tampak dan terdengar seperti Joseph Smith
sewaktu dia berbicara siang itu. Selain mukjizat ini, banyak Orang Suci juga merasakan Roh Kudus
bersaksi kepada mereka bahwa Brigham Young dan Kuorum Dua Belas dipanggil Allah untuk
memimpin Gereja. Pada akhir pertemuan ini, Orang Suci di Nauvoo memberikan suara bulat untuk
mendukung Kuorum Dua Belas Rasul, dengan Brigham Young sebagai kepala mereka, untuk
memimpin Gereja. Namun, tidak semua anggota Gereja akhirnya memilih untuk mengikuti para
Rasul. Beberapa orang alih-alih memilih untuk mengikuti individu seperti Sidney Rigdon dan James
Strang, yang membentuk gereja mereka sendiri.
133
PELAJARAN 24
134
PE LAJ ARAN 24
135
P EL A J A RA N 24
Peragakan gambar dari Bait Suci Nauvoo yang asli, atau gunakan gambar dari Bait
Suci Nauvoo Illinois yang baru (lihat Buku Seni Injil [2009], no. 118). Beri tahulah
siswa bahwa setelah Orang Suci Zaman Akhir meninggalkan Nauvoo, bait suci
yang telah mereka bangun diluluh-lantakkan oleh api pada tahun 1848 dan
kemudian nyaris diratakan dengan tanah oleh tornado pada tahun 1850. Sekitar
150 tahun kemudian, sebuah bait suci baru dibangun yang tampak amat mirip
dengan yang aslinya dan didedikasikan pada bulan Juni 2002.
Jelaskan bahwa setelah kematisyahidan Joseph Smith, Orang Suci bekerja di bawah
arahan Kuorum Dua Belas Rasul untuk menyelesaikan Bait Suci Nauvoo yang asli
secepat mungkin. Peragakan pernyataan berikut dan undanglah seorang siswa
untuk membacakannya dengan lantang. Undanglah kelas untuk mencermati
pengurbanan yang Orang Suci buat untuk membangun Bait Suci Nauvoo:
136
PE LAJ ARAN 24
“Lebih daripada 1.000 pria menyumbangkan setiap hari kesepuluh mereka untuk bekerja. Louisa
Decker, seorang gadis muda, sangat terkesan karena ibunya menjual pecah belahnya dan selimut
yang indah sebagai sumbangannya untuk bait suci. Orang Suci Zaman Akhir lainnya memberikan
kuda, gerobak, sapi, babi, dan gandum, untuk membantu pembangunan bait suci. Kaum wanita
Nauvoo diminta untuk menyumbangkan uang guna pembiayaan bait suci” (Pusaka Kita: Sejarah
Singkat Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir [1996], 65).
Elizabeth Terry Kirby Heward memberikan satu-satunya harta milik yang dapat
diberikannya—arloji yang dimiliki suaminya, yang belum lama meninggal. “Saya
memberikannya untuk membantu Bait Suci Nauvoo dan segala sesuatu yang masih mungkin
saya berikan serta beberapa dolar terakhir yang masih saya miliki, yang kesemuanya bernilai
hampir $50” (dikutip dalam Carol Cornwall Madsen, In Their Own Words: Women and the Story
of Nauvoo [1994], 180).
Jelaskan bahwa karena meningkatnya penganiayaan Orang Suci dan ancaman dari
musuh Gereja, pemimpin Gereja mengumumkan pada tanggal 24 September 1845,
bahwa Orang Suci akan meninggalkan Nauvoo pada musim semi berikutnya.
Tanyakan kepada siswa:
• Menurut Anda bagaimana keputusan untuk meninggalkan Nauvoo dapat
berdampak pada upaya Orang Suci untuk merampungkan bait suci tersebut?
Jelaskan kepada siswa bahwa meskipun Orang Suci tahu mereka harus
meninggalkan Illinois, mereka meningkatkan upaya mereka untuk merampungkan
bait suci sebelum mereka berangkat. Ruangan-ruangan dalam bait suci
didedikasikan sewaktu itu rampung agar tata cara dapat dilaksanakan sedini
mungkin. Sebelum kematiannya, Nabi Joseph Smith telah melaksanakan upacara
pemberkahan bait suci kepada sekelompok kecil pria dan wanita. Tanggal 10
Desember 1845, para pria dan wanita ini mulai melaksanakan tata cara bait suci
kepada anggota lainnya dalam ruangan-ruangan bait suci yang telah
didedikasikan. Undanglah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang dua
paragraf berikut, yang menggambarkan upaya Orang Suci dan pemimpin mereka
untuk memastikan bahwa sebanyak mungkin orang menerima tata cara bait suci
sebelum meningggalkan Nauvoo:
Dari tahun 1844 hingga 1846, Presiden Brigham Young dan Dua Belas Rasul
menjadikan perampungan Bait Suci Nauvoo suatu prioritas mendesak.
Pemberkahan dan pemeteraian dilaksanakan di sana bahkan sebelum pekerjaan
konstruksi berakhir. Brigham Young (1801–1877) mencatat, “Demikianlah hasrat
yang dinyatakan Orang-Orang Suci untuk menerima tata cara [dari Bait Suci] dan
demikianlah hasrat di pihak kami untuk melayani mereka; sehingga sepenuhnya
saya menyerahkan diri pada pekerjaan Tuhan di Bait Suci siang dan malam, tidur
tidak lebih dari empat jam, rata-rata, per hari, dan pulang hanya sekali seminggu”
(dalam History of the Church, 7:567).
Selain para pria yang bekerja di dalam bait suci, “tiga puluh enam wanita menjadi
pekerja tata cara di Bait Suci Nauvoo, bekerja jam demi jam selama musim dingin
1845–1846 untuk memberikan tata cara kepada sebanyak mungkin sebelum
137
P EL A J A RA N 24
eksodus. ‘Saya bekerja di Bait Suci setiap hari tanpa henti sampai itu ditutup,’
kenang Elizabeth Ann Whitney, satu di antara tiga puluh enam wanita tersebut.
‘Saya memberikan diri saya, waktu dan perhatian saya pada misi itu.’ Lusinan
wanita lainnya mencucikan pakaian dan mempersiapkan makanan yang
mendukung secara jasmani pekerjaan yang menakjubkan itu” (Carol Cornwall
Madsen, “Faith and Community: Women of Nauvoo,” dalam Joseph Smith: The
Prophet, The Man, diedit Susan Easton Black dan Charles D. Tate Jr. [1993],
233–234).
Jelaskan bahwa antara10 Desember 1845 dan 7 Februari, 1846—tanggal ketika
Orang Suci mulai berangkat untuk perjalanan mereka ke barat—kira-kira 5.615
Orang Suci menerima tata cara pemberkahan di Bait Suci Nauvoo dan sejumlah
keluarga dimeteraikan di sana.
• Apa yang dapat kita pelajari dari pengurbanan Orang Suci untuk
merampungkan bait suci tersebut, bahkan ketika mereka tahu mereka segera
akan meninggalkan Nauvoo? (Siswa mungkin mengidentifikasi berbagai asas,
seperti yang berikut: Menerima tata cara bait suci itu sepadan dengan
segala upaya dan pengorbanan saleh kita. Pertimbangkan untuk menuliskan
ini di papan tulis untuk penekanan).
• Menurut Anda dengan cara apa menerima tata cara bait suci mungkin telah
mempersiapkan mereka yang meninggalkan Nauvoo untuk perjalanan mereka
sejauh 1.000 mil untuk mendapatkan perlindungan di Amerika Serikat
bagian barat?
Untuk membantu menjawab pertanyaan ini, peragakan pernyataan berikut dari
Sister Sarah Rich dan Penatua Robert D. Hales dari Kuorum Dua Belas Rasul, serta
mintalah seorang siswa untuk membacakannya dengan lantang:
“Jika bukan karena iman dan pengetahuan yang dilimpahkan ke atas kami di
bait suci itu melalui pengaruh dan bantuan Roh Tuhan, perjalanan kami akanlah
seperti seseorang yang mengambil satu lompatan dalam kegelapan” (Sarah Rich,
dikutip dalam Daughters in My Kingdom: The History and Work of Relief Society
[2011], 30).
138
PE LAJ ARAN 24
tahu bahwa itu bukanlah akhir bagi mereka. Mereka telah dimeteraikan dalam bait suci untuk
segala kekekalan” (Robert D. Hales, “Temple Blessings,” New Era, Februari 2014, 4).
Ajajklah siswa untuk membuka Peta Sejarah Gereja, no. 6, “Pergerakan Gereja ke
Arah Barat,” serta mintalah mereka menemukan Nauvoo dan Winter Quarters.
Jelaskan bahwa karena banyaknya hujan dan persediaan yang tidak memadai,
Orang Suci yang meninggalkan Nauvoo di bulan Februari 1846 menghabiskan
empat bulan dalam menempuh perjalanan 300 mil melintasi Iowa. Selama waktu
ini, lebih dari 500 pria Orang Suci Zaman Akhir—yang akhirnya dikenal sebagai
Batalyon Mormon—mengindahkan seruan Presiden Brigham Young untuk
mendaftar ke Angkatan Bersenjata Amerika Serikat untuk melayani selama perang
Amerika Serikat dengan Meksiko. Sebagian dari mereka disertai oleh istri dan
anak-anak mereka. Pelayanan mereka menghasilkan uang untuk membantu
anggota Gereja yang miskin melakukan perjalanan ke barat, tetapi banyak keluarga
ditinggalkan tanpa suami dan ayah untuk sebagian dari perjalanan mereka ke arah
barat. Untuk alasan ini, pemimpin Gereja menetapkan untuk tidak melanjutkan ke
barat menuju Pegunungan Rocky sampai musim semi tahun 1847. Orang Suci
139
P EL A J A RA N 24
140
PE LAJ ARAN 24
melakukan perjalanan lebih dari 1.000 mil dan tiba di Lembah Salt Lake pada akhir
Juli 1847. Tanggal 24 Juli 1847, Presiden Brigham Young memasuki lembah tersebut
dan menerima pengukuhan bahwa Orang Suci telah menemukan rumah
baru mereka.
Peragakan pernyataan berikut oleh Penatua William R. Walker, mantan anggota
Tujuh Puluh, dan mintalah seorang siswa untuk membacakannya dengan lantang:
“Baik Anda dari keturunan pionir atau pun bukan, pusaka iman dan
pengurbanan pionir Mormon adalah pusaka Anda. Ini adalah pusaka agung
Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir” (“Hiduplah Teguh pada
Iman,” Ensign atau Liahona, Mei 2014, 97).
• Menurut Anda mengapa penting bagi setiap anggota Gereja untuk memahami
bahwa “pusaka iman dan pengurbanan pionir Mormon” adalah pusaka
mereka, tidak masalah apa garis keturunan mereka?
• Dengan cara apa belajar tentang perjalanan pionir Mormon dapat mengilhami
anggota Gereja dewasa ini dalam upaya mereka untuk melayani orang lain serta
membantu mereka dalam perjalanan kembali mereka kepada Bapa Surgawi?
Peragakan pernyataan berikut oleh Presiden Gordon B. Hinckley (1910–2008), dan
mintalah seorang siswa untuk membacakannya dengan lantang:
“Kita berdiri hari ini sebagai penerima dari upaya hebat [para pionir]. Saya
berharap kita berterima kasih. Saya berharap kita membawa dalam hati kita
suatu rasa syukur yang mendalam atas segala yang telah mereka lakukan
bagi kita. …
Brother dan sister terkasih, betapa diberkatinya kita! Betapa kita memiliki
warisan yang menakjubkan! Itu meliputi pengurbanan, penderitaan, kematian,
penglihatan, iman, dan pengetahuan serta kesaksian mengenai Allah Bapa yang Kekal dan
Putra-Nya, Tuhan Yesus Kristus yang telah bangkit. …
“Kita menghormati secara paling baik mereka yang telah pergi mendahului ketika kita melayani
dengan baik dalam perkara kebenaran” (“Teguh pada Iman,” Ensign, Mei 1997, 66–67).
Ingatkan siswa bahwa setiap anggota Gereja telah diberkati oleh orang lain yang
mempersiapkan jalan bagi mereka untuk menikmati berkat-berkat Injil. Imbaulah
siswa untuk mempertimbangkan apa yang dapat mereka lakukan untuk
mempersiapkan orang lain, termasuk keturunan mereka, untuk hidup dengan
iman dan kepatuhan kepada Bapa Surgawi dan Yesus Kristus.
Bacaan Siswa
• Ajaran dan Perjanjian 136.
• Gordon B. Hinckley, “Teguh pada Iman,” Ensign, Mei 1997, 65–67.
141
PELAJARAN 25
142
PE LAJ ARAN 25
Konflik timbul antara sebagian Orang Suci Zaman Akhir dan anggota
iring-iringan gerobak wagon para emigran
Peragakan sebuah peta serupa dengan yang diperlihatkan di sini, atau gambarlah
peta di papan tulis.
Undanglah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang bagian selebaran
berjudul “Konflik dengan Iring-Iringan Gerobak Wagon para Emigran.”
Undanglah siswa untuk memikirkan saat-saat ketika mereka telah mengalami
konflik dengan orang atau sekelompok orang lain. Undanglah seorang siswa untuk
membacakan 3 Nefi 12:25 dengan lantang. Mintalah kelas untuk menyimak,
mencari asas yang Yesus Kristus ajarkan yang dapat membimbing kita ketika kita
mengalami ketegangan dengan orang lain.
• Menurut Anda apa artinya “bersepakatlah dengan lawanmu secepatnya”?
Untuk membantu siswa memahami ungkapan ini, Anda mungkin ingin meminta
seorang siswa untuk membacakan dengan lantang pernyataan berikut oleh
Penatua David E. Sorensen dari Tujuh Puluh:
143
P EL A J A RA N 25
144
PE LAJ ARAN 25
“James Sanders adalah cicit dari … salah seorang anak yang selamat saat pembunuhan masal
tersebut [dan juga adalah anggota Gereja]. … Brother Sanders … berkata bahwa mengetahui
bahwa leluhurnya telah dibunuh dalam pembunuhan masal tersebut ‘tidak berdampak terhadap
iman saya karena itu didasarkan pada Yesus Kristus, bukan pada orang mana pun di Gereja’”
(Richard E. Turley Jr., “The Mountain Meadows Massacre,” Ensign, September 2007, 21).
145
P EL A J A RA N 25
• Bagaimana iman kita kepada Yesus Kristus dapat menguatkan kita sewaktu kita
mengetahui mengenai kejadian-kejadian ketika anggota Gereja telah gagal
untuk hidup sesuai dengan ajaran Juruselamat?
• Apa yang Anda lakukan yang membantu Anda membangun iman Anda di atas
landasan Yesus Kristus?
Bersaksilah mengenai pentingnya menjalankan ajaran Juruselamat dan
mendasarkan iman kita pada Dia dan Injil-Nya. Undanglah siswa untuk
merenungkan bagaimana mereka dapat membangun iman mereka pada landasan
Yesus Kristus dengan lebih baik dan menentukan gol untuk melakukannya.
Bacaan Siswa
• “Peace and Violence among 19th-Century Latter-day Saints [Kedamaian dan
Kekerasan di antara Orang Suci Zaman Akhir abad ke-19],” Gospel Topics
[Topik Injil], lds.org/topics.
146
PE LAJ ARAN 25
dari pasukan tersebut. Sebagai gubernur Teritorial Utah, dia juga mengarahkan militer teritorial agar
bersiap untuk mempertahankan teritorial tersebut.
Memperuncing Konfrontasi
Karena Orang Suci ini tidak menyelesaikan konflik mereka dengan para imigran dengan cara Tuhan,
situasi menjadi jauh lebih parah. Isaac Haight, walikota, mayor militer, dan presiden pasak Cedar City,
meminta izin dari komandan militer, yang tinggal di permukiman Parowan di dekat sana, untuk
memanggil keluar militer untuk menghadapi para pelanggar dari iring-iringan gerobak wagon
tersebut. Komandan militernya, William Dame, seorang anggota Gereja, menasihati Isaac Haight
untuk mengabaikan ancaman para emigran tersebut. Alih-alih mengikuti nasihat ini, Isaac Haight dan
pemimpin Cedar City lainnya memutuskan untuk membujuk sebagian Indian setempat untuk
menyerang iring-iringan gerobak wagon tersebut dan mencuri ternak mereka sebagai cara
menghukum para emigran tersebut. Isaac Haight meminta John D. Lee, anggota Gereja setempat dan
mayor militer, untuk memimpin penyerangan ini, dan keduanya berencana untuk menyalahkan orang
Indian akan perbuatan tersebut.
147
P EL A J A RA N 25
emigran cepat menarik gerobak wagon mereka membentuk lingkaran, atau pagar berkeliling yang
rapat, untuk perlindungan. Dua serangan tambahan menyusul selama pengepungan lima hari
terhadap iring-iringan gerobak wagon tersebut.
Pada suatu ketika, orang-orang militer Cedar City mendapati adanya dua pria emigran yang berada di
luar pagar berkeliling gerobak wagon mereka. Orang-orang militer tersebut menembaki mereka,
membunuh satu orang. Pria lainnya melarikan diri dan membawa berita ke perkemahan gerobak
wagon bahwa orang kulit putih juga terlibat dalam penyerangan terhadap mereka. Mereka yang
merencanakan serangan tersebut kini tertangkap basah dalam tipu daya mereka. Jika para emigran
diperkenankan untuk melanjutkan perjalanan ke Kalifornia, berita akan tersebar bahwa Orang Suci
Zaman Akhir bertanggung jawab atas serangan terhadap iring-iringan gerobak wagon tersebut. Para
konspirator takut berita ini akan mendatangkan konsekuensi negatif terhadap diri mereka dan
orang-orang mereka.
Konsekuensi Tragis
Pembunuhan Masal Mountain Meadows bukan saja menghasilkan kematian sekitar 120 korban,
tetapi itu juga menyebabkan penderitaan besar bagi anak-anak yang selamat dan sanak saudara
lainnya dari para korban. Beberapa Orang Suci Zaman Akhir menampung dan mengurus anak-anak
emigran yang selamat dari pembunuhan masal tersebut. Pada tahun 1859, pejabat federal
mengambil alih hak asuh anak-anak ini dan mengembalikan mereka kepada sanak saudara di
Arkansas. Orang Indian Paiute juga menderita karena dipersalahkan secara tidak adil atas tindakan
kejahatan tersebut.
148
PE LAJ ARAN 25
didakwa berbalik menjadi bukti negara bagian [secara sukarela bersaksi dan memberikan bukti
terhadap tertuduh lainnya], dan yang lainnya menghabiskan bertahun-tahun lari dari hukum. Orang
militer lainnya yang melakukan pembunuhan masal tersebut menjalani sepanjang sisa hidup mereka
dengan perasaan bersalah yang mengerikan dan mimpi buruk yang berulang mengenai apa yang
telah mereka lakukan dan lihat” (Richard E. Turley Jr., “The Mountain Meadows Massacre,” Ensign,
September 2007, 20).
149
PELAJARAN 26
150
PE LAJ ARAN 26
dengan maksud yang sungguh-sungguh, memiliki iman kepada Kristus’ [Moroni 10:4]. Ketika
kita melakukannya, kebenaran segala sesuatu dapat dinyatakan kepada kita ‘melalui kuasa Roh
Kudus’ [Moroni 10:5].
Jangan takut, ajukanlah pertanyaan. Ingin tahulah, tetapi jangan meragukan! Selalu
berpeganglah erat pada iman dan terang yang telah Anda terima” (“Refleksi di Air” [api unggun
CES bagi dewasa muda, 1 November 2009], 7, ldschurchnewsarchive.com).
• Apa yang Presiden Uchtdorf ajarkan yang dapat membantu seseorang yang
memiliki pertanyaan mengenai isu-isu doktrin, sejarah, atau sosial mengenai
Gereja? (Bantulah siswa memahami asas berikut: Jika kita memiliki iman
kepada Yesus Kristus, maka pertanyaan tulus pada akhirnya dapat
mendatangkan jawaban dari Bapa kita di Surga.
Jelaskan bahwa salah satu isu sejarah yang mengenainya sebagian anggota Gereja
memiliki pertanyaan bermuara pada kebijakan Gereja yang berlaku dari
pertengahan 1800-an hingga 1978 yang membatasi pria berkulit hitam keturunan
Afrika dari ditahbiskan ke dalam keimamatan. Itu juga melarang wanita dan pria
berkulit hitam untuk berperan serta dalam pemberkahan bait suci atau dalam
upacara pemeteraian. Undanglah seorang siswa untuk membacakan dengan
lantang pernyataan berikut, yang merupakan bagian dari prakata untuk Maklumat
Resmi 2 (terdapat dalam Ajaran dan Perjanjian, edisi tahun 2013). Mintalah siswa
memikirkan bagaimana informasi ini dapat membantu mereka yang memiliki
kegalauan mengenai isu sejarah ini.
“Kitab Mormon mengajarkan bahwa ‘semuanya sama bagi Allah,’ termasuk ‘hitam dan putih,
terikat dan bebas, laki-laki dan perempuan’ (2 Nefi 26:33). Sepanjang sejarah Gereja, orang dari
segala ras dan etnis di banyak negara telah dibaptiskan dan telah hidup sebagai anggota setia
Gereja. Selama masa hidup Joseph Smith, beberapa pria berkulit hitam anggota Gereja
ditahbiskan pada keimamatan. Di awal sejarahnya, pemimpin Gereja berhenti menganugerahkan
imamat kepada pria berkulit hitam keturunan Afrika. Catatan Gereja tidak menawarkan
wawasan yang jelas mengenai asal mula praktik ini” (prakata untuk Maklumat Resmi 2).
• Kebenaran penting apa yang termuat dalam pernyataan ini bagi mereka yang
mungkin bergumul dengan isu ini?
Tandaskan baris yang menyatakan, “Catatan Gereja tidak menawarkan wawasan
yang jelas mengenai asal mula praktik ini.” Sementara sebagian orang mungkin
menyarankan alasan-alasan mengapa kaum pria keturunan Afrika tidak
ditahbiskan pada keimamatan untuk suatu masa, alasan-alasan itu mungkin tidak
akurat. Undanglah seorang siswa untuk membacakan pernyataan berikut oleh
Penatua Dallin H. Oaks dari Kuorum Dua Belas Rasul:
151
P EL A J A RA N 26
“Jika Anda membaca tulisan suci dengan pertanyaan ini dalam benak, ‘Mengapa
Tuhan memerintahkan ini atau mengapa Dia memerintahkan itu,’ Anda
menemukan bahwa dalam kurang dari seratus perintah ada alasan yang
diberikan. Bukanlah pola Tuhan untuk memberikan alasan. Kita [makhluk fana]
dapat menaruh alasan pada wahyu. Kita dapat menaruh alasan pada
perintah-perintah. Ketika kita melakukannya, kita berdiri sendiri. Beberapa orang
menaruh alasan pada perintah yang kita bicarakan di sini [ras dan imamat], dan itu ternyata
keliru secara spektakuler. …
… Janganlah kita membuat kesalahan yang telah dibuat di masa lalu, dalam hal ini dan
area-area lainnya, mencoba menaruh alasan pada wahyu. Alasan-alasan tersebut ternyata
kebanyakan bersifat buatan manusia” (Life’s Lessons Learned [2011], 68–69).
Maklumat Resmi 2
Imamat dan berkat-berkat bait suci diberikan kepada semua anggota Gereja
yang layak
Jelaskan bahwa sebelum tahun 1978, ribuan orang keturunan Afrika di berbagai
negara telah mengenal kebenaran dari Injil yang dipulihkan. Pemimpin Gereja di
Salt Lake City dulu menerima banyak surat dari orang insaf yang belum
dibaptiskan di Nigeria dan Ghana meminta agar misionaris dikirim ke Afrika.
Selama bertahun-tahun, para pemimpin Gereja dengan penuh doa
mempertimbangkan masalah tersebut tetapi merasa bahwa waktunya belum tiba
untuk mengirimkan misionaris ke Afrika. Di Brasil, anggota berkulit hitam yang
setia membantu membangun Bait Suci São Paulo, diumumkan pada tahun 1975,
meskipun mereka tahu mereka tidak akan dapat memasuki bait suci.
Informasikan kepada siswa bahwa Maklumat Resmi 2 memuat pengumuman
resmi dari sebuah wahyu yang diterima oleh Presiden Spencer W. Kimball, para
penasihatnya dalam Presidensi Utama, dan sepuluh anggota Dewan Dua Belas
Rasul. Wahyu tersebut diterima tanggal 1Juni 1978. Undanglah seorang siswa
untuk membacakan dengan lantang paragraf pertama di bawah kata-kata
152
PE LAJ ARAN 26
“Hari demi hari saya pergi sendirian dan dengan kekhusyukan serta keseriusan
yang besar ke ruang-ruangan atas bait suci, dan di sana saya mempersembahkan
jiwa saya sera mempersembahkan upaya saya untuk maju dengan program
tersebut. Saya ingin melakukan apa yang Dia kehendaki. Saya berbicara
mengenai itu kepada-Nya dan berkata,‘Tuhan, saya menginginkan hanya apa
yang benar. . Kami tidak membuat rencana apa pun untuk bergerak secara
menghebohkan. Kami hanya menginginkan apa yang Engkau inginkan, dan kami
menginginkannya di saat Engkau menginginkannya dan tidak sebelumnya’” (Ajaran-Ajaran
Presiden Gereja: Spencer W. Kimball [2006], 284–285).
• Apa yang kata-kata Presiden Kimball ajarkan kepada kita mengenai cara para
nabi mencari wahyu? (Setelah siswa menanggapi, Anda mungkin ingin
menuliskan kebenaran berikut di papan tulis: Para nabi mencari kehendak
Tuhan dalam mengarahkan Gereja).
Undanglah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang dua paragraf
berikutnya dalam Maklumat Resmi 2, dimulai dengan “Dia telah mendengar
doa-doa kami.” Mintalah kelas untuk mencari tanggapan Tuhan terhadap doa-doa
Presiden Kimball, para penasihatnya dalam Presidensi Utama. dan anggota
Kuorum Dua Belas Rasul.
• Apa tanggapan Tuhan terhadap doa-doa nabi-Nya? (Tekankan pesan Tuhan
yang diterima dalam wahyu ini: Berkat-berkat Injil Yesus Kristus tersedia
bagi semua anak Bapa Surgawi).
153
P EL A J A RA N 26
“Ada nuansa disucikan dan dikuduskan dalam ruangan tersebut. Bagi saya,
rasanya seolah sebuah saluran terbuka antara takhta surgawi dengan nabi Allah
yang berlutut, memohon, yang didampingi oleh para Saudaranya. Roh Allah ada
di sana. Dan melalui kuasa Roh Kudus datanglah kepada nabi tersebut suatu
keyakinan bahwa apa yang dia doakan adalah benar, bahwa waktunya telah
tiba, dan bahwa sekarang berkat-berkat imamat yang menakjubkan hendaknya
disampaikan kepada pria yang layak di mana pun tanpa memandang garis keturunan. …
Kami semua tahu bahwa waktunya telah tiba untuk suatu perubahan dan bahwa arahan
tersebut telah datang dari surga. Jawabannya jelas. Ada rasa bersatu yang sempurna di antara
kami dalam pengalaman kami dan dalam pemahaman kami” (“Priesthood Restoration,” Ensign,
Oktober 1988, 70).
“Di setiap benua dan sepanjang pulau-pulau di lautan, yang setia sedang
dikumpulkan ke dalam Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir.
Perbedaan dalam latar belakang budaya, bahasa, jenis kelamin, dan fitur wajah
memudar menjadi tidak signifikan sewaktu para anggota membenamkan diri
mereka dalam pelayanan kepada Juruselamat terkasih mereka. Pernyataan
Paulus sedang digenapi: ‘Kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah
mengenakan Kristus.
Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka,
tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus’
[Galatia 3:27–28].
Hanya pemahaman akan Kebapaan sejati Allah yang dapat mendatangkan apresiasi penuh akan
persaudaraan sejati manusia. Pengertian itu mengilhami hasrat untuk membangun jembatan
kerja sama alih-alih dinding pemisahan” (“Teach Us Tolerance and Love,” Ensign, Mei 1994, 70).
• Bagaimana Injil mempersiapkan kita untuk menjadi bersatu dengan orang dari
latar belakang yang berbeda-beda?
• Apa contoh yang telah Anda lihat dari anggota Gereja dari latar belakang yang
berbeda-beda tumbuh bersama dalam persatuan dan kerja sama?
154
PE LAJ ARAN 26
Bacaan Siswa
• 2 Nefi 26:33; Maklumat Resmi 2.
• “Race and the Priesthood [Ras dan Imamat],” Gospel Topics [Topik Injil],
lds.org/topics.
155
PELAJARAN 27
156
PE LAJ ARAN 27
A&P 45:25–27
A&P 45:28–31, 33
A&P 45:40–43
Bagilah siswa ke dalam pasangan-pasangan, dan tugasi setiap pasangan salah satu
petikan yang tertulis di papan tulis. Mintalah mereka untuk membaca bersama
ayat-ayat tersebut, mencari tanda-tanda yang disebutkan dalam ayat-ayat itu.
Tandaskan bahwa beberapa tanda telah digenapi atau sedang dalam proses
digenapi. Anda mungkin ingin berbagi informasi berikut sehubungan dengan
ayat 30: “Era di mana orang bukan Israel diutamakan dalam menerima Injil disebut
zaman orang bukan Israel. Di dalamnya yang bukan orang Yahudi … memiliki
kesempatan untuk menerima Injil dan memperoleh keselamatan sebelum hak itu
diberikan, dalam tingkat yang substansial, setidaknya, kepada orang Yahudi”
(Bruce R. McConkie, Mormon Doctrine, edisi ke-2 [1966], 721–722).
Setelah waktu yang memadai, mintalah pasangan-pasangan untuk melaporkan
temuan mereka kepada kelas. Anda dapat menyarankan agar siswa mewarnai
tanda-tanda tersebut dalam tulisan suci mereka.
Undanglah seorang siswa untuk membacakan Ajaran dan Perjanjian 45:34 dengan
lantang sementara kelas mengikuti. Kemudian tanyakan:
• Ketika Anda membaca atau mendengar tentang peristiwa-peristiwa atau
tanda-tanda yang akan mendahului Kedatangan Kedua, pernahkah Anda
risau? Mengapa ya atau mengapa tidak?
• Dengan cara apa belajar tentang tanda-tanda kedatangan Kedua Juruselamat
dapat membantu kita mengatasi ketakutan dan kegelisahan dalam
kehidupan kita?
Undanglah siswa untuk membaca dalam hati Ajaran dan Perjanjian 45:35–38 untuk
mempelajari mengapa Juruselamat mengungkapkan tanda-tanda yang akan
mendahului Kedatangan Kedua-Nya.
• Mengapa penting untuk mengenali kapan tanda-tanda kedatangan Juruselamat
digenapi?
Mintalah siswa mencari cara untuk bersiap bagi Kedatangan Kedua Kristus
sewaktu mereka membaca Ajaran dan Perjanjian 45:32, 39, 56–57. Kemudian
bahaslah yang berikut:
• Apa yang Anda pelajari dari ayat-ayat ini tentang cara bersiap bagi Kedatangan
Kedua? (Sewaktu siswa berbagi gagasan mereka, tekankan asas berikut:
Berdiri di tempat-tempat kudus dan mengambil Roh Kudus sebagai
157
P EL A J A RA N 27
Setelah waktu yang memadai, mintalah siswa berpaling kepada orang yang duduk
di sampingnya dan membahas apa kesamaan di antara petikan-petikan tulisan suci
ini. Tanyakan beberapa siswa bagaimana mereka akan meringkas pesan dalam
semua tulisan suci ini. (Sewaktu siswa berbagi gagasan mereka, bantulah mereka
mengidentifikasi dan memahami asas ini: Sewaktu kita mengkhotbahkan Injil
kepada orang lain, kita membantu mempersiapkan dunia bagi kedatangan
Kedua Yesus Kristus).
Mintalah siswa balik membuka bagian 29, 34, dan 39 dalam Ajaran dan Perjanjian
serta mencermati tanggal ketika wahyu-wahyu ini diberikan. Tanyakan:
158
PE LAJ ARAN 27
• Seberapa cepat setelah Gereja diorganisasi Tuhan mulai mengajarkan asas yang
baru diidentifikasi?
Mintalah seorang siswa membacakan pernyataan berikut oleh Penatua Neil L.
Andersen dari Kuorum Dua Belas Rasul:
“Injil mengajari manusia untuk rendah hati, setia, jujur dan benar di hadapan
Tuhan dan terhadap satu sama lain, dan sebanding dengan dilaksanakannya
asas-asasnya demikian pula kedamaian dan kebenaran akan berkembang dan
ditegakkan di bumi, dan dosa, perselisihan, pertumpahan darah serta segala
jenis kebobrokan akan berhenti, dan bumi akan menjadi murni serta dijadikan
tempat tinggal yang pantas bagi makhluk surgawi; dan bagi Tuhan kita untuk
mendatangi serta meninggalinya, yang akan Dia lakukan pada masa Milenium” (Ajaran-Ajaran
PresIden Gereja: Joseph F. Smith [1998], 411– 412).
“Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir … menganggapnya sebagai bagian
dari misinya untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan harfiah dan mulia dari Putra Allah ke
bumi, untuk memerintah atasnya dan tinggal; bersama umat-Nya” (Ajaran-Ajaran: Joseph F.
Smith, 412).
159
P EL A J A RA N 27
• Selama berjalannya pelajaran ini, pemikiran atau kesan rohani apa yang Anda
miliki mengenai tanggung jawab Gereja beserta anggotanya untuk membantu
mempersiapkan dunia bagi Kedatangan Kedua?
• Menurut Anda bagaimana membantu orang lain bersiap bagi Kedatangan
Kedua akan membantu Anda bersiap juga?
Untuk mengakhiri pelajaran, undanglah siswa untuk berbagi apa yang telah
mereka lakukan untuk berbagi pesan Pemulihan dengan mereka yang bukan dari
kepercayaan kita.
Bacaan Siswa
• Ajaran dan Perjanjian 29:7–9; 34:5–7; 39:19–23; 45:15–46, 56–57; 88:81–87.
• Neil L. Andersen, “Mempersiapkan Dunia bagi Kedatangan Kedua,” Ensign
dan Liahona, Mei 2011, 49–52.
160
PELAJARAN 28
Mempergegas Pekerjaan
Keselamatan
Pendahuluan
Dalam tahun-tahun terakhir, pemimpin Gereja telah dan sejarah keluarga, serta mengajarkan Injil. Pelajaran ini
menekankan nubuat Tuhan bahwa Dia akan “mempergegas akan membantu siswa memahami dengan lebih baik
pekerjaan[-Nya]” (A&P 88:73). Pekerjaan keselamatan tanggung jawab mereka sebagai anggota Gereja Yesus
mencakup pekerjaan misionaris anggota, retensi orang insaf, Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir untuk berperan
pengaktifan anggota yang kurang aktif, pekerjaan bait suci serta dalam pekerjaan ini.
161
P EL A J A RA N 28
• Menurut Presiden Monson, mengapa kita dikirim ke bumi pada saat ini?
(Sewaktu siswa berbagi jawaban mereka, bantulah mereka memahami asas ini:
Kita memiliki tanggung jawab untuk berperan serta dalam mempergegas
pekerjaan Bapa Surgawi).
• Apa saja cara Anda telah menyaksikan suatu “penggegasan” pekerjaan Allah?
(Ada banyak jawaban bagi pertanyaan ini, termasuk perubahan usia untuk
pelayanan misionaris, meningkatnya jumlah misionaris, meningkatnya jumlah
bait suci, dan meningkatkan peralatan yang menjadikan pekerjaan sejarah
keluarga lebih mudah).
Tandaskan bahwa jawaban ini menyediakan bukti bahwa Tuhan mempergegas
pekerjaan-Nya di kedua sisi tabir. Jelaskan bahwa pemimpin Gereja dewasa ini
telah memberikan penekanan pada lima area dalam pekerjaan keselamatan dan
meminta masing-masing dari kita untuk berperan serta dalam area-area tersebut
untuk mempergegas pekerjaan Allah di zaman akhir ini. Peragakan pernyataan
berikut dari Penatua L. Whitney Clayton dari Presidensi Tujuh Puluh, dan mintalah
seorang siswa untuk membacakannya dengan lantang: Suruhlah kelas
mengidentifikasi lima area yang merupakan bagian dari pekerjaan keselamatan:
“Nabi dan rasul yang hidup mengajari kita bahwa ‘anggota Gereja diutus “untuk
bekerja di dalam kebun anggur-Nya demi keselamatan jiwa manusia” (A&P
138:56). Pekerjaan keselamatan ini mencakup pekerjaan misionaris anggota,
retensi orang insaf, pengaktifan anggota yang kurang aktif, pekerjaan bait suci
dan sejarah keluarga, serta mengajarkan Injil’ [Buku Pegangan 2: Mengelola
Gereja (2010), 5.0]” (“The Work of Salvation: Then and Now,” Ensign, September
2014, 63).
162
PE LAJ ARAN 28
Undanglah siswa merencanakan apa yang akan mereka lakukan untuk lebih
sepenuhnya berperan serta dalam pekerjaan keselamatan dengan menanyakan:
163
P EL A J A RA N 28
• Apa saja cara Anda telah melihat orang lain membantu mempergegas
pekerjaan Tuhan?
• Apa saja cara Anda berencana untuk berkontribusi pada penggegasan
pekerjaan Tuhan?
• Bagaimana pengetahuan dan kesaksian kita akan Pemulihan memotivasi kita
untuk lebih sepenuhnya berperan serta dalam pekerjaan keselamatan?
Undanglah beberapa siswa untuk berbagi dan bersaksi mengenai sesuatu yang
telah mereka pelajari tentang Pemulihan Injil selama penelaahan mereka dalam
kursus ini. Akhiri dengan bersaksi tentang kebenaran dari Pemulihan Injil melalui
Nabi Joseph Smith.
Bacaan Siswa
• Dieter F. Uchtdorf, “Apakah Anda Tidur melalui Pemulihan?” Ensign atau
Liahona, Mei 2014, 58–60.
164
PE LAJ ARAN 28
“Anda dan saya harus melakukan segala yang dapat kita lakukan untuk
memastikan bahwa setiap anggota Gereja sepenuhnya memperoleh
penemanan dan menikmati segala berkat yang Injil tawarkan.
Presiden Gordon B. Hinckley telah mengingatkan Anda dan saya akan
tanggung jawab kita untuk menjadi rekan kerja bersama Tuhan dalam
mewujudkan rencana-rencana-Nya bagi Gereja. Dalam siaran satelit
Presiden Hinckley berkata:
Tuhan telah meletakkan di atas diri kita mandat untuk mengajarkan Injil kepada setiap
makhluk. Ini akan membutuhkan upaya terbaik dari setiap misionaris—penuh waktu dan
pasak. Itu akan membutuhkan upaya terbaik dari setiap uskup, dari setiap penasihat
uskup, dan dari setiap anggota dewan lingkungan …’ (“Find the Lambs, Feed the Sheep,”
Ensign, Mei 1999, 107). Itu akan membutuhkan upaya terbaik dari setiap anggota”
(“Members Are the Key,” Ensign, September 2000, 10).
“Peranan kita [sebagai anggota] adalah untuk membenamkan diri kita sendiri dalam
mengasihi dan melayani mereka yang di sekitar kita—menghibur teman sejawat yang
membutuhkan, mengundang teman-teman kita ke pembaptisan, menolong tetangga yang
lanjut usia dengan pekerjaan di halamannya, mengundang anggota yang kurang aktif
untuk santap bersama, atau menolong seorang tetangga dengan sejarah keluarganya. Ini
semua adalah cara yang alami dan penuh sukacita untuk mengundang anggota yang
kurang aktif dan mereka yang bukan dari kepercayaan kita ke dalam kehidupan kita dan
sebagai konsekuensinya ke dalam terang Injil. Berbagi dengan mereka waktu-waktu yang
menyenangkan dan saat-saat sakral dari kehidupan kita sesungguhnya dapat menjadi cara
yang paling efektif kita semua dapat ‘bekerja di dalam kebun anggur [Yesus Kristus] demi
keselamatan jiwa [pria dan wanita]’ (A&P 138:56)” (“Hastening the Work of Salvation,”
Ensign, Oktober 2013, 36).
165
P EL A J A RA N 28
Mengajarkan Injil
“Tanggung jawab untuk mengajarkan Injil tidak terbatas kepada mereka yang memiliki
pemanggilan resmi sebagai guru. Sebagai anggota Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang
Suci Zaman Akhir, Anda memiliki tanggung jawab untuk mengajarkan Injil. Sebagai
orangtua, anak lelaki, anak perempuan, suami, istri, saudara lelaki, saudara perempuan,
pemimpin Gereja, guru kelas, pengajar ke rumah, pengajar berkunjung, sesama karyawan,
tetangga, atau teman, Anda memiliki kesempatan untuk mengajar. Terkadang Anda
mengajar secara terbuka dan langsung melalui hal-hal yang Anda katakan dan kesaksian
yang Anda berikan. Dan Anda selalu mengajar melalui teladan” (Mengajar, Tiada
Pemanggilan yang Lebih Mulia: Sumber Bimbingan untuk Pengajaran Injil [1999], 4).
166
Selebaran
LAN DAS AN PE MU LIHAN — P ELAJARAN 20
… Joseph Smith dimeteraikan kepada sejumlah wanita yang Meskipun dunia mengolok-olok mereka karena mempraktik-
telah menikah. Baik para wanita ini maupun Joseph menje- kan pernikahan jamak, banyak Orang Suci Zaman Akhir mem-
laskan banyak mengenai pemeteraian ini, meskipun bebe- pertahankan praktik tersebut dan bersaksi bahwa mereka tahu
rapa wanita mengatakan itu untuk kekekalan semata. Wanita itu telah diwahyukan oleh Allah melalui Nabi Joseph Smith.
lainnya tidak meninggalkan catatan, yang menjadikannya Keadaan sulit ini menuntun Presiden Wilford Woodruff untuk
tidak jelas apakah pemeteraian mereka untuk waktu fana dengan penuh doa mencari bimbingan Tuhan mengenai prak-
dan kekekalan atau untuk kekekalan semata. tik pernikahan jamak Orang Suci. Pada tahun 1889, Presiden
Ada beberapa kemungkinan penjelasan untuk praktik ini. Woodruff menginstruksikan para pemimpin Gereja untuk
Pemeteraian-pemeteraian ini mungkin telah menyediakan berhenti mengajarkan asas pernikahan jamak. Di tahun 1890,
cara untuk menciptakan ikatan atau mata rantai kekal antara sangat sedikit pernikahan jamak yang dilakukan, dan ini
keluarga Joseph dengan keluarga lainnya di dalam Gereja. dilakukan bertentangan dengan nasihat Presiden Woodruff.
Ikatan ini terentang baik secara vertikal, dari orangtua kepada Meskipun demikian, beberapa orang menerbitkan laporan
anak, maupun secara horizontal, dari satu keluarga ke yang bahwa Gereja masih mempromosikan praktik pernikahan
lainnya. Dewasa ini ikatan kekal semacam itu dicapai melalui jamak. Laporan-laporan ini mendatangkan lebih banyak
pernikahan bait suci dari individu yang juga dimeteraikan pertentangan bagi Gereja. Bulan September 1890, Presiden
kepada keluarga kelahiran mereka sendiri, dengan cara demi- Woodruff menerbitkan sebuah Manifesto, yang sekarang
kian menautkan keluarga-keluarga bersama” (“Plural Marri- dikenal Maklumat Resmi 1 dalam Ajaran dan Perjanjian.
age in Kirtland and Nauvoo [Pernikahan Jamak di Kirtland dan
Nauvoo],” Gospel Topics [Topik Injil], lds.org/topics). Manifesto Kedua
Setelah kematian Nabi, banyak wanita dimeteraikan kepada- “Manifesto [Maklumat Resmi 1] tersebut memaklumkan
nya yang tidak memiliki hubungan fana dengan dirinya. niat Presiden [Wilford] Woodruff untuk tunduk pada hukum
Amerika Serikat. Itu tidak mengatakan apa pun mengenai
Penentangan terhadap Pernikahan Kekal hukum dari negara lain. Sejak pembukaan koloni di Meksiko
dan Kanada, pemimpin Gereja telah melangsungkan perni-
Banyak pemimpin keagamaan dan politik di Amerika Serikat
kahan jamak di negeri-negeri itu, dan setelah Oktober 1890,
menentang sistem pernikahan jamak, yang mereka anggap
pernikahan jamak terus dilakukan dengan diam-diam di sana.
amoral dan tidak beradab. Orang Suci Zaman Akhir diolok-
… Dalam keadaan yang luar biasa, jumlah yang lebih sedikit
olok dalam pidato publik, buku, majalah, dan surat kabar.
lagi pernikahan jamak dilangsungkan di Amerika Serikat
Kongres Amerika Serikat menerbitkan undang-undang
antara tahun 1890 dan 1904, meskipun apakah pernikahan-
yang membatasi kebebasan anggota Gereja dan merugikan
pernikahan tersebut diwenangkan untuk dilangsungkan
Gereja secara ekonomi dengan membatasi jumlah properti
dalam negara bagian terkait tidaklah jelas” (“The Manifesto
yang dapat Gereja miliki. “Undang-undang itu akhirnya
and the End of Plural Marriage [Manifesto dan Akhir dari
menyebabkan polisi menangkap dan menahan orang-orang
Pernikahan Jamak],” Gospel Topics [Topik Injil], lds.org/topics).
yang mempunyai istri lebih dari seorang dan mencabut hak
pilih mereka, hak privasi di rumah mereka, dan kebebasan- Pada konferensi umum April 1904, Presiden [Joseph F.]
kebebasan umum lainnya” (Pusaka Kita: Sejarah Singkat Smith menerbitkan pernyataan yang kuat, dikenal sebagai
Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir Manifesto Kedua, yang menjadikan pernikahan jamak yang
[1996], 109). Hingga tahun 1890, ratusan Orang Suci Zaman baru dapat dihukum dengan ekskomunikasi” (“Plural Marri-
Akhir telah mengalami dipenjara. Yang lainnya pergi bersem- age in The Church of Jesus Christ of Latter-day Saints [Perni-
bunyi untuk menghindari penangkapan dan pemenjaraan. kahan Jamak dalam Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang
© 2015 OLEH INTELLECTUAL RESERVE, INC. HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG.
Dalam situasi seperti ini, banyak keluarga menderita karena Suci Zaman Akhir],” Gospel Topics [Topik Injil], lds.org/topics).
stres, kesedihan, kemiskinan, dan kelaparan.
LAN DAS AN PE MU LIHAN — P ELAJARAN 22
Pesan Penghormatan bagi Nabi Joseph Smith terhormat, dan bajik … —bahwa sifat-sifatnya secara pribadi
dan di depan umum tidak ada cacatnya—dan bahwa dia
Penatua Dallin H. Oaks dari Kuorum Dua Belas Rasul berkata:
hidup dan mati sebagai orangnya Allah’ (The Gospel
“Orang-orang yang paling mengenal Joseph Kingdom [1987], 355; lihat juga A&P 135:3). Brigham Young
dan berdiri paling dekat dengannya dalam memaklumkan: ‘Saya rasa tidak ada orang yang kini hidup di
kepemimpinan Gereja mengasihi dan bumi yang mengenal [Joseph Smith] lebih baik daripada saya;
mendukungnya sebagai nabi. Kakaknya dan saya berani mengatakan bahwa, Yesus Kristus sebagai
Hyrum memilih untuk mati di sisinya. John pengecualian, tidak ada orang yang lebih baik yang pernah
Taylor, juga berada bersamanya ketika dia hidup atau saat ini hidup di atas bumi ini’ [Discourses of
dibunuh, berkata, ‘Saya bersaksi di hadapan Allah, para Brigham Young, diseleksi John A. Widtsoe (1954), 459]”
malaikat, dan manusia, bahwa dia adalah orang yang baik, (“Joseph, the Man and the Prophet,” Ensign, Mei 1996, 73).
© 2015 OLEH INTELLECTUAL RESERVE, INC. HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG.
LAN DAS AN PE MU LIHAN — P ELAJARAN 23
Serangan terhadap para Emigran sedang berjalan kembali menuju Cedar City, orang-orang
militer tersebut berbalik dan menembaki mereka. Sebagian
Isaac Haight menyajikan rencana untuk menyerang iring-
orang Indian yang direkrut oleh para pemukim bergegas
iringan gerobak wagon tersebut kepada dewan yang terdiri
dari tempat persembunyian mereka untuk bergabung dalam
dari pemimpin setelah di Gereja, komunitas, dan militer.
serangan tersebut. Dari sekitar 140 emigran yang merupakan
Sebagian anggota dewan sangat tidak sepakat dengan
bagian dari iring-iringan gerobak wagon tersebut, hanya 17
rencana tersebut dan bertanya kepada Haight apakah dia
anak kecil yang dibiarkan hidup.
telah berembuk dengan Presiden Brigham Young mengenai
masalah tersebut. Mengatakan bahwa dia belum melaku- Dua hari setelah pembunuhan masal tersebut, James Haslam
kannya, Haight sepakat untuk mengirim seorang utusan, tiba di Cedar City dengan pesan jawaban Presiden Young,
James Haslam, ke Salt Lake City dengan sepucuk surat yang menginstruksikan pemimpin setempat untuk memperkenan-
menjelaskan situasinya dan menanyakan apa yang hendak- kan iring-iringan gerobak wagon tersebut pergi dalam damai.
nya dilakukan. Namun, karena Salt Lake City terletak kira-kira Ketika Haight membaca kata-kata Young, dia terisak bagai-
250 mil dari Cedar City, akan dibutuhkan sekitar seminggu kan anak kecil dan hanya mampu mengucapkan, ‘Terlambat,
menunggang kuda dengan cepat bagi si utusan untuk terlambat’ ” (Richard E. Turley Jr., “The Mountain Meadows
mencapai Salt Lake City dan kembali ke Cedar City dengan Massacre,” Ensign, September 2007, 20).
instruksi Presiden Young.
Konsekuensi Tragis
Tidak lama sebelum Isaac Haight mengirimkan suratnya
dengan si utusan, John D. Lee serta sekelompok orang Pembunuhan Masal Mountain Meadows bukan saja mengha-
Indian menyerang perkemahan para emigran di tempat silkan kematian sekitar 120 korban, tetapi itu juga menye-
yang disebut Mountain Meadows. Lee memimpin serangan babkan penderitaan besar bagi anak-anak yang selamat dan
tersebut tetapi menyembunyikan identitasnya sehingga tam- sanak saudara lainnya dari para korban. Beberapa Orang Suci
pak seolah-olah hanya orang Indian yang terlibat. Sebagian Zaman Akhir menampung dan mengurus anak-anak emigran
emigran terbunuh atau terluka, dan sisanya berhasil mengu- yang selamat dari pembunuhan masal tersebut. Pada tahun
sir penyerang mereka, memaksa Lee dan para Indian tersebut 1859, pejabat federal mengambil alih hak asuh anak-anak
untuk mundur. Para emigran cepat menarik gerobak wagon ini dan mengembalikan mereka kepada sanak saudara di
mereka membentuk lingkaran, atau pagar berkeliling yang Arkansas. Orang Indian Paiute juga menderita karena diper-
rapat, untuk perlindungan. Dua serangan tambahan me- salahkan secara tidak adil atas tindakan kejahatan tersebut.
nyusul selama pengepungan lima hari terhadap iring-iringan
Pemimpin Gereja Mendengar mengenai Pembunuhan
gerobak wagon tersebut.
Masal Tersebut
Pada suatu ketika, orang-orang militer Cedar City menda-
“Meskipun Brigham Young dan pemimpin Gereja lainnya
pati adanya dua pria emigran yang berada di luar pagar
di Salt Lake City mendengar kabar mengenai pembunuhan
berkeliling gerobak wagon mereka. Orang-orang militer
masal tersebut segera setelah itu terjadi, pemahaman mereka
tersebut menembaki mereka, membunuh satu orang. Pria
akan sejauh mana keterlibatan para pemukim dan rincian
lainnya melarikan diri dan membawa berita ke perkemahan
mengerikan dari tindakan kejahatan tersebut datang sedikit
gerobak wagon bahwa orang kulit putih juga terlibat dalam
demi sedikit dengan berjalannya waktu. Tahun 1859 mereka
penyerangan terhadap mereka. Mereka yang merencanakan
membebastugaskan dari pemanggilan mereka presiden pasak
serangan tersebut kini tertangkap basah dalam tipu daya
Isaac Haight dan anggota Gereja terkemuka lainnya di Cedar
mereka. Jika para emigran diperkenankan untuk melanjutkan
City yang memegang peranan dalam pembunuhan masal ter-
perjalanan ke Kalifornia, berita akan tersebar bahwa Orang
sebut. Tahun 1870 mereka mengekskomunikasi Isaac Haight
Suci Zaman Akhir bertanggung jawab atas serangan terha-
dan John D. Lee dari Gereja.
dap iring-iringan gerobak wagon tersebut. Para konspirator
takut berita ini akan mendatangkan konsekuensi negatif Pada tahun 1874 dewan juri teritorial mendakwa sembilan
terhadap diri mereka dan orang-orang mereka. orang karena peranan mereka dalam pembunuhan masal
tersebut. Kebanyakan dari mereka pada akhirnya ditangkap,
Pembunuhan Masal Mountain Meadows meskipun hanya Lee yang disidang, divonis, dan dieksekusi
Dalam upaya untuk mencegah tersebarnya berita bahwa untuk tindakan kejahatan tersebut. Seorang pria lain yang di-
Orang Suci Zaman Akhir terlibat dalam serangan terhadap dakwa berbalik menjadi bukti negara bagian [secara sukarela
iring-iringan gerobak wagon, Isaac Haight, John D. Lee, dan bersaksi dan memberikan bukti terhadap tertuduh lainnya],
pemimpin Gereja dan militer lainnya membuat rencana untuk dan yang lainnya menghabiskan bertahun-tahun lari dari
membunuh semua emigran yang tersisa kecuali anak kecil. hukum. Orang militer lainnya yang melakukan pembunuhan
Menindaki rencana ini, John D. Lee menghampiri para emig- masal tersebut menjalani sepanjang sisa hidup mereka de-
ran tersebut dan mengatakan tentara militer akan melindungi ngan perasaan bersalah yang mengerikan dan mimpi buruk
mereka dari serangan lebih lanjut dengan menuntun mereka yang berulang mengenai apa yang telah mereka lakukan
agar aman kembali ke Cedar City. Sewaktu para emigran dan lihat” (Richard E. Turley Jr., “The Mountain Meadows
Massacre,” Ensign, September 2007, 20).
LAN DAS AN PE MU LIHAN — P ELAJARAN 25
Peringatan ke-150 Pembunuhan Masal Mountain punan. Apa yang dilakukan [di Mountain Meadows] dahulu
Meadows kala oleh anggota Gereja kita mewakili penyelewengan yang
mengerikan dan tak termaafkan dari ajaran dan perilaku
Presiden Henry B. Eyring dari Presidensi Utama berkata:
Kristiani .… Tidak diragukan Keadilan Ilahi akan menjatuhkan
“Tanggung jawab atas [Pembunuhan Masal Mountain hukuman yang pantas terhadap mereka yang bertanggung
Meadows] terletak pada para pemimpin setempat Gereja jawab atas pembunuhan masal tersebut .…
Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir di kawasan-
… Semoga Allah Surga, yang kita adalah putra dan putri-Nya,
kawasan dekat Mountain Meadows yang juga memegang
memberkati kita untuk menghormati mereka yang tewas di
kedudukan sipil dan militer serta para para anggota Gereja
sana dengan mengulurkan kepada satu sama lain kasih yang
yang bertindak di bawah arahan mereka .…
murni dan semangat pengampunan yang dipersonifikasikan
… Injil Yesus Kristus yang kita anut, muak dengan pembu- oleh Putra Tunggal-Nya” (“150th Anniversary of Mountain
nuhan berdarah dingin terhadap pria, wanita, dan anak. Meadows Massacre,” 11 September 2007, mormonnewsroom.
Sesungguhnya, Injil menganjurkan kedamaian dan pengam- org/article/150th-anniversary-of-mountain-meadows-massacre).
© 2015 OLEH INTELLECTUAL RESERVE, INC. HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG.
LAN DAS AN PE MU LIHAN — P ELAJARAN 28