Laporan Kelompok 1 Baruuuu Fix
Laporan Kelompok 1 Baruuuu Fix
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Perawatan merupakan suatu proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia
yang meliputi biologis, psikologis, sosial dan spritual dalam rentang sakit sampai
sehat (Aziz, 2004). Ilmu keperawatan punya banyak cabang ilmu salah satu
cabangnya adalah keperawatan maternitas. Didalam keperawatan maternitas banyak
hal yang dapat dilakukan oleh seorang perawat dalam merawat pasien yaitu meliputi
perawatan pada ibu antenatal, intranatal, dan postnatal (post partum). Post partum
merupakan masa 6 minggu setelah kelahiran bayi sampai dengan organ-organ
reproduksi ke keadaan normal sebelum hamil (Bobak, 2005). Berdasarkan hasil
survey kesehatan dan rumah tangga (SKRT) pada tahun 2006, angka kematian ibu
di indonesia mencapa 262 per 100000 kelahiran hidup. Masalah yang ditemukan
adalah masih rendahnya kesehatan perempuan yang disebabakan oleh tingginya
angka kematian ibu pada saat hamil, melahirkan dan nifas, serta kualitas hidup
perempuan yang masih rendah baik dari segi kesehatan maupun kemampuan
ekonominya (Sutikno, 2006).
Pelayanan berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam melakukan
adaptasi fisik dan psikososial dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan
(Depkes,2004). Asuhan keperawatan yang diberikan bersifat holistik dengan selalu
menghargai klien dan keluarganya serta menyadari bahwa klien dan keluarganya
berhak menentukan perawatan yang sesuai untuk dirinya.
1
Kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan advokasi dan mendidik WUS dan
melakukan tindakan keperawatan dalam mengatasi masalah kehamilanpersalinan
dan nifas, membantu dan mendeteksi penyimpangan-penyimpangan secara dini dari
keadaan normal selama kehamilan sampai persalinan dan masa diantara dua
kehamilan, memberikan konsultasi tentang perawatan kehamilan, pengaturan
kehamilan, membantu dalam proses persalinan dan menolong persalinan normal,
merawat wanita masa nifas dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari menuju
kemandirian, merujuk kepada tim kesehatan lain untuk kondis-kondisi yang
membutuhkan penanganan lebih lanjut.
Pengkajian maternitas dilakukan RW 04 yang terdiri dari 7 RT yaitu RT 01,
RT 02, RT 03, RT 04, RT 05,RT 06 dan RT O7 di Kelurahan Tangkeramh Tengah
Kecamatan Marpoyan Damai. Dengan jumlah KK di wilayah RW 04 630 KK.
Jumlah ibu hamil di RT 01 sebanyak 2 orang (28,5%), RT 02 sebanyak 1 orang, RT
03 Tidak ada ibu hamil(43%), RT 04 sebanyak 1 orang (14,2%) dan RT 05 Tidak
ada ibu hamil(14,2%).RT06 Tidak ada ibu hamil, RT 07 Sebanyak 1 orang.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Setelah melakukan Praktik Keperawatan Komunitas Maternitas (PKKM),
mahasiswa akan dapat meningkatkan kemampuan dalam pemberian asuhan
keperawatan komunitas maternitas dalam menangani dua masalah nya meliputi
pasangan usia subur dan ibu hamil.
2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan Keperawatan Komunitas Maternitas (PKKM) di RW 04
Kelurahan Tangkerang Tengah Kecamatan Marpoyan Damai diharapkan
mahasiswa mampu:
a. Membina hubungan baik dengan komunitas dan masyarakat dengan mengenal
wilayah, tokoh-tokoh masyarakat serta masalah kesehatan yang dihadapi
terkait keperawatan maternitas.
2
b. Memberikan Pendidikan Kesehatan Keperawatan Komunitas Maternitas pada
masyarakat RW 04 dengan Materi Nutrisi Ibu Hamil, Senam Hamil Dan
Keluarga Berencana (KB).
c. Melaksanakan asuhan keperawatan pada ibu hamil yang mencakup
pengkajian sampai intervensi dan implementasi keperawatan maternitas
dimasyarakat.
C. Manfaat Penulisan
1. Untuk ibu hamil diharapkan dapat memahami manfaat penyuluhan nutrisi ibu
hamil dan menerapkan senam hamil.
2. Untuk pasangan usia subur diharapkan dapat memahami manfaat penyuluhan
tentang Keluarga Berencana (KB).
D. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
BAB IV : PENUTUP
LAMPIRAN
3
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Setiap individu mempunyai hak untuk lahir sehat maka setiap individu berhak
mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas keperawatan ibu meyakini
bahwa peristiwa kelahiran merupakan proses fisik dan psikis yang normal serta
membutuhkan adaptasi fisik dan psikososial dari individu dan keluarga. Keluarga
perlu didukung untuk memandang kehamilanya sebagai pengalaman yang positif
dan menyenangkan. Upaya mempertahankan kesehatan ibu dan bayinya sangat
membutuhkan partisipasi aktif dari keluarganya (Dedek, 2012).
Asuhan yang diberikan bersifat holistik dengan selalu menghargai klien dan
keluarganya serta menyadari bahwa klien dan keluarganya berhak menentukan
perawatan yang sesuai untuk dirinya (Syaifudin, 2010).
4
Kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan advokasi dan mendidik WUS dan
melakukan tindakan keperawatan dalam mengatasi masalah kehamilan, persalinan
dan masa diantara dua kehamilan,memberikan konsultasi tentang perawatan
kehamilan, pengaturan kehamilan, membantu dalam proses persalinan dan
menolong persalinan normal, merawat wanita masa nifas dan bayi baru lahir sampai
umur 40 hari menuju kemandirian, merujuk kepada tim kesehatan lain untuk
kondisi- kondisi yang membutuhkan lebih lanjut (Syaifudin, 2010).
B. Kehamilan
1. Kehamilan
Suatu proses kehamilan akan terjadi bila 4 aspek penting berikut ini terpenuhi,
yaitu:
a. Adanya ovum atau sel telur. Ovum adalah suatu sel besar dengan diameter
0,01 mm. Ovum terdiri dari nukleus yang yang terapung-apung dalam vitelus,
dilingkari oleh zona pelusida dan dilapisi korona radiata.
5
b. Adanya spermatozoa yang berbentuk seperti kecebong. Spermatozoa terbagi
atas 3 bagian yaitu kepala, leher dan ekor.
c. Terjadinya konsepsi atau fertilisasi, yang merupakan suatu peristiwa penting,
dimana bertemunya sperma dan ovum dan pada umumnya bertemu di ampula
tuba.
d. Adanya peristiwa nidasi, yaitu terbenamnya blastokist pada desidua.
2. Lama Kehamilan
Lama kehamilan yaitu 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung Hari
Pertama Haid Terakhir.
6
4) Sinkope (pingsan) terjadi akibat gangguan sirkulasi kedaerah kepala
menyebabkan iskemia susunan saraf pusat, keadaan ini akan hilang pada
minggu ke 16.
5) Mammae tegang dan besar akibat pengaruh estrogen-progesteron dan
somatomamotropin menimbulkan defisit lemak, air dan garam pada
mammae.
6) Sering miksi (BAK)
Terjadi akibat desakan Rahim ke depan sehingga kandung kemih cepat
terasa penuh dan sering miksi, pada triwulan II sudah mulai menghilang.
7) Konstipasi
Terjadi akibat pengaruh progesterone yang menghambat peristaltic
usus sehingga sulit BAB.
8) Pigmentasi kulit
7
c. Tanda-tanda Pasti / Positive
1) Teraba bagian-bagian janin dan terasa gerakaan janin oleh pemeriksa
2) Terdengar bunyi jantung janin dengan beberapa cara:
a. Didengar dengan stetoskop monoral
b. Dicatat dan didengar alat Doppler
c. Dicatat dengan feto-elektro kadiogram
3) Pada pemeriksaan dengan sinar Rontgen tampak rangka janin
4) Dengan pemeriksaan USG diketahui keadaan janin
4. Perubahan Fisiologis Kehamilan
a. Uterus
Uterus bertambah besar, dari yang beratnya 30 gram menjadi 1000 gram
dengan ukuran panjang 32 cm, lebar 24 cm dan ukuran muka belakang 22 cm.
b. Ovarium
c. Vagina
8
d. Dinding Perut
e. Payudara
Payudara dan putting susu biasanya membesar dan tegang karena pengaruh
estrogen dan progesteronc yang meransang duktuli dan alveoli. Daerah areola
menjadi lebih hitam karena deposit berlebihan. Terdapat kolostrum bila
kehamilan lebih dari 12 minggu.
f. Kulit
g. Darah
h. Sistem Metabolisme
9
i. Penambahan Berat Badan
10
2. Kebutuhan Nutrisi pada Ibu Hamil
a. Protein
Kebutuhan protein meningkat untuk mendukung pertumbuhan dan
perkembangan janin, pembentukan plasenta, cairan amnion, pertumbuhan
jaringan maternal, dan penambahan volume darah. Makan protein lebih
banyak tidak memberi keuntungan dan berpotensi bahaya. Menurut WHO
tambahan protein ibu hamil adalah 0,75 gram/kg berat badan.
b. Kalori
Kebutuhan kalori meningkat karena peningkatan laju metabolic
berasal dan karena penambahan berat badan meningkat jumlah kalori yang
dibakar selama aktivitas. Peningkatan kebutuan kalori kira-kira 15% dari
kebutuhan normal wanita.
c. Asam Folat
Ibu yang mengkonsumsi jumlah asam folat adekuat sebelum konsepsi
dan selama bulan awal kehamilan menurunkan resiko mengandung bayi
dengan defek tuba neural misalnya: spina bifida (tulang belakang tidak
tersambung) dan anensefali (tanpa batok kepala).
11
Makanan yang kaya bentuk folat alami meliputi jus jeruk, sayuran
hijau, brokoli, dan asparagus. Anemia akibat kekurangan asam folat disebut
anemia megaloblastik yang akan menyebabkan kekurangan oksigen. Bila hal ini
berlangsung lama akan berdampak pada kerusakan organ-organ tubuh.
Rendahnya kadar asam folat pada wanita hamil menyebabkan kelahiran cacat,
gangguan saraf, atau gangguan perkembangan kecerdasan (retardasi mental).
Kebutuhan asam folat pada wanita hamil sebanyak 280 µg per hari selama
kehamilan trisemester I, 660 ug pada trisemester II, dan 470 ug per hari
pada trisemester III. Selain itu manfaat dari asam folat untuk ibu hamil
adalah mencegah kelahiran premature, membantu produksi DNA dan sel-
sel tubuh, dan mencegah resiko penyakit jantung dan stroke.
d. Kalsium
Asupan kalsium adekuat sebelum hamil, jumlah dikonsumsi tidak
perlu meningkat. Namun, 1300 mg/hari kalsium dianjurkan untuk remaja
hamil dan diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi, kontraksi otot
dan system saraf. Ibu yang tidak mengkonsumsi cukup kalsium dari
makanan memerlukan suplemen kalsium. Kalsium dapat diperoleh dengan
mengonsumsi susu, keju, ikan teri, rebon kering, kacang kedelai kering
atau basah, dan brokoli segar.
e. Zat Besi
Dibutuhkan untuk pembentukan Hb, terutama hemodilusi, pemasukan
harus adekuat selama hamil untuk mencegah anemia. Wanita hamil
memerlukan 800 mg atau 30-50 gram/hari. Suplemen 30 mg zat besi
dianjurkan untuk semua wanita selama trimester kedua dan ketiga. Zat besi
lebih banyak dikonsumsi diantara waktu makan atau pada jam tidur pada
saat lambung kosong untuk memaksimalkan absorbsi. Ibu hamil yang
mengalami anemia akibat kekurangan zat besi akan berdampak
meningkatnya aborsi spontan, kelahiran dini, rendahnya berat badan bayi
saat dilahirkan (BBLR), kematian bayi saat dilahirkan, dan kematian bayi
sebelum dilahirkan.
12
Sumber zat besi diperoleh dari hati, sumsum tulang, telur, daging, ikan,
ayam, dan sayuran berwarna hijau tua. Zat besi sangat diperlukan bagi janin
dan ibu hamil antara lain untuk perkembangan dan fungsi otak yang baik,
tumbuh kembang yang optimal, menjaga kualitas kesehatan sel darah
merah, dan mengurangi resiko melahirkan premature.
f. Energi
Tambahan energi selama hamil diperlukan baik bagi komponen fetus
maupun perubahan yang terdapat pada dirinya sendiri. Kurang lebih
27.000 Kkal/hari dibutuhkan selama mengandung. National Research
Council (1980) menganjurkan pemberian 2.000 Kkal/hari bagi wanita
berumur 25-50 tahun, dengan tambahan 300 Kkal bagi mereka yang
sedang mengandung.
g. Vitamin dan Mineral
Pertumbuhan janin yang baik dibutuhkan berbagai vitamin dan
mineral seperti Vitamin A, Vitamin B1, Vitamin C dan Zink. Tambahan
vitamin dan mineral bagi ibu hamil tidak melebihi 100% terkecuali zat
besi. Tambahan makanan lebih baik dikonsumsi dalam bentuk cairan
seperti formula dengan kandungan zat gizinya telah sesuai dengan
kebutuhan ibu hamil.
Kebutuhan ibu hamil akan vitamin A harus dipenuhi yaitu sekitar 500
SI. Kekurangan vitamin A selama kehamilan dapat menyebabkan bayi
prematur dan perlambatan pertumbuhan janin serta rendahnya berat
badan bayi saat dilahirkan. Dampak negatif kekurangan vitamin A dapat
dicegah dengan mengonsumsi hati, susu, ikan laut, sayuran, dan buah
berwarna hijau atau kuning.
Kekurangan vitamin B1 akan meingkatkan jumlah kasus kelahiran
sebelum waktunya dan gangguan perkembangan janin. Vitamin B1 bisa
dipenuhi kebutuhannya dengan mengonsumsi biji-bijian, kacang-
kacangan, padi-padian, dan daging.
13
Kebutuhan ibu hamil akan zinc (seng) meningkat 5 mg karena tingkat
zinc yang rendah akan menyebabkan kenaikan tingkat kelahiran tidak
normal. Zinc berperan untuk meningkatkan sistem imun dan
memperbaiki fungsi organ perasa (penglihatan, penciuman, dan
pengecap). Sumber zinc dapat diperoleh dari daging, hati, telur, ayam,
seafood, susu, dan kacang-kacangan.
14
Kesehatan ibu hamil dapat terwujud dengan berperilaku hidup sehat
selama kehamilan yaitu merawat kehamilan dengan baik melalui asupan gizi
yang baik, memakan tablet zat besi, melakukan senam hamil, perawatan jalan
lahir, menghindari merokok dan makan obat tanpa resep. Melakukan kunjungan
minimal empat kali untuk mendapat informasi dari petugas kesehatan tentang
perawatan yang harus dilakukan (Sitanggang, 2013). Beberapa faktor yang
mempengaruhi nutrisi ibu hamil adalah (Sitanggang, 2013).
a. Faktor Langsung
Nutrisi secara langsung dipengaruhi oleh asupan makanan dan penyakit,
khususnya penyakit infeksi. Faktor-faktor tersebut meliputi:
1) Keterbatasan ekonomi, yang berarti tidak mampu membeli bahan
makanan yang berkualitas baik, sehingga mengganggu pemenuhan gizi
selama masa kehamilan.
2) Prodek pangan, dimana jenis dan jumlah makanan di negara tertentu atau
daerah tertentu biasanya berkembang dari pangan setempat untuk jangka
waktu yang panjang sehingga menjadi sebuah kebiasaan turun temurun.
3) Sanitasi makanan, (penyiapan, penyajian, penyimpanan) hendaknya
jangan sampai membuat kadar gizi yang terkandung dalam bahan
makanan menjadi tercemar atau tidak higienis dan mengandung kuman
penyakit.
4) Pembagian makanan dan pangan masyarakat Indonesia umumnya masih
dipengaruhi oleh adat atau tradisi. Misalnya, masih ada kepercayaan
bahwa ayah adalah orang yang harus diutamakan dalam segala hal
termasuk pembagian makanan keluarga.
5) Pengetahuan gizi yang kurang, prasangka buruk pada bahan makanan tertentu,
salah persepsi tentang kebutuhan dan nilai gizi suatu makanan dapat
mempengaruhi status gizi seseorang.
6) Pemenuhan makanan berdasarkan pada makanan kesukaan saja akan
berakibat pemenuhan gizi menurun atau berlebih.
15
7) Pantangan pada makanan tertentu, sehubungan dengan makanan yang
dipandang pantas atau tidak untuk dimakan. Tahayul dan larangan yang
beragam didasarkan pada kebudayaan daerah yang berlainan. Misalnya, ada
sebagian masyarakat yang masih percaya ibu hamil tidak boleh makan
ikan.
8) Selera makan juga akan mempengaruhi dalam pemenuhan kebutuhan
gizi. Selera makan dipicu oleh system tubuh (misalnya dalam keadaan
lapar) ataupun dipicu oleh pengolahan serta penyajian makanan.
9) Suplemen makanan, ada beberapa suplemen makanan yang diberikan
untuk ibu hamil, anata lain:
a) Tablet Tambah Darah (TTD) yang mengandung zat besi yang dapat
membantu pembentukan sel darah merah yang berfungsi sebagai
pengangkut oksigen dan zat nutrisi dan makana bagi ibu dan janin.
TTD mengandung 200 mg ferrosulfat yang setara dengan 60 mg besi
elemental dan 0,2 mg asam folat. TTD diminum satu tablet tiap hari
dimalam hari selama 90 hari berturut-turut, karena pada sebagian ibu
hamil merasakan mual, muntah, nyeri pada lambung, diare dan susah
buang air besar.
Usaha lain untuk menambah asupan zat besi adalah daging segar, ikan,
telur, kacang-kacangan dan sayuran segar yang berwarna hijau tua.
b) Kalsium merupakan zat yang dibutuhkan untuk perkembangan tulang
dan gigi bayi, jika asupan kalsium kurang maka kebutuhan kalsium
diambil dari tulang ibu. Kebutuhan akan 6 kalsium bagi ibu hamil
adalah 950 mg tiap harinya. Asupan kalsium bisa didapat dari minum
susu, ikan, udang, rumput laut, keju, yoghurt, sereal, jus jeruk, ikan
sarden, kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayur yang berwarna hijau
gelap.
16
c) Vitamin juga diperlukan untuk menjaga kesehatan ibu yang hamil.
Beberapa vitamin ibu hamil yang dibutuhkan adalah vitamin C (80
mg) yang berfungsi untuk membantu penyerapan zat besi, vitamin A
(6000 IU), vitamin D (4 mcg). Vitamin ini dapat diperoleh dari cabe
merah, manga, papaya, wortel, ubi, apricot, dan tomat.
b. Faktor Tidak Langsung
1) Pendidikan keluarga. Faktor Pendidikan dapat mempengaruhi
kemampuan menyerap pengetahuan tentang gizi yang diperolehnya
melalui berbagai informasi.
2) Faktor budaya. Masih ada kepercayaan untuk melarang memakan
makanan tertentu yang jika dipandang dari segi gizi, sebenarnya sangat
baik bagi ibu hamil.
3) Faktor fasilitas kesehatan. Fasilitas kesehatan sangat penting untuk
menyokong status kesehatan dan gizi ibu hamil, dimana sebagai tempat
masyarakat memperoleh informasi tentang gizi dan informasi kesehatan
lainnya, bukan hanya dari segi kuratif tetapi juga preventif dan
rehabilitative.
6. Akibat Gangguan Gizi pada Pertumbuhan Janin
Kecukupan gizi bagi ibu hamil sangat penting. Bila gizi ibu kurang, tumbuh
kembang janin akan terganggu, terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum
hamil telah buruk pula. Keadaan ini dapat mengakibatkan abortus, bayi lahir
premature, atau bahkan bayi lahir mati. Pada saat persalinan dapat
mengakibatkan persalinan lama, perdarahan, infeksi dan kesulitan lain yang
mungkin memerlukan pembedahan. Berikut contoh akibat dari defesiensi gizi
pada janin:
a. Kekurangan Energi dan Protein (KEP)
Meskipun kenaikan berat badan ibu kecil selama trimester I kehamilan,
namun sangat penting artinya karena pada waktu inilah janin dan plasenta
dibentuk. Kegagalan kenaikan berat badan ibu pada trimester I dan II akan
meningkatkan BBLR.
17
Hal ini disebabkan adanya KEP akan mengakibatkan ukuran plasenta kecil
dan kurangnya suplai zat-zat makanan ke janin. Bayi BBLR mempunyai
resiko kematian lebih tinggi dari pada cukup bulan. Kekurangan gizi pada ibu
yang lama dan berkelanjutan selama masa kehamilan akan berakibat lebih
buruk pada janin daripada malnutrisi akut.
Pada saat ini dikembangkan penelitian tentang mekanisme selular
pertumbuhan organ-organ tubuh, yaitu dengan cara mengukur banyaknya sel
dan kandungan protein untuk indeks dari besarnya sel. Pertumbuhan organ
tubuh pada awalnya mulai dengan pembelahan sel. Kalau terdapat gangguan
gizi pada saat pembelahan sel, maka secara bermakna akan mempengaruhi
besarnya organ, dimana perubahan ini tidak bisa normal kembali.
Akibat lain dari KEP adalah kerusakan struktur SSP terutama pada
tahap pertama pertumbuhan otak (hyperplasia) yang terjadi selama dalam
kandungan. Dikaitkan bahwa masa rawan pertumbuhan sel-sel saraf adalah
trimester III kehamilan sampai sekitar 2 tahun setelah lahir.
Kekurangan gizi pada masa dini dari perkembangan otak akan menghentikan
sintesis protein dan DNA. Akibatnya adalah berkurangnya pertumbuhan otak,
sehingga lebih sedikit sel-sel otak yang berukuran normal.
Dampaknya akan terlihat pada struktur dan fungsi otak pada masa
kehidupan mendatang, sehingga berpengaruh, pada intelektual anak.
Pemberian suplementasi makanan kepada ibu hamil akan mengurangi
kematian perinatal dan menaikkan berat badan bayi.
b. Anemia Gizi
Anemia gizi merupakan masalah gizi dengan prevelensi tinggi pada ibu
hamil, terutama di negara berkembang. Anemia gizi terjadi akibat kekurangan
Fe, asam folat dan vitamin B12. Anemia gizi dapat mengakibatkan antara lain,
kematian janin di dalam kandungan, abortus, cacat bawaan, BBLR, abruption
plasenta, cadangan zat besi yang berkurang pada bayi-bayi dilahirkan sudah
dalam keadaan anemia. Sehingga mortalitas dan morbiditas ibu dan kehamilan
perinatal secara bermakna lebih tinggi.
18
c. Defesiensi Yodium
Defesiensi yodium pada ibu hamil dalam trimester pertama kehamilan
merupakan factor utama terjadinya kretin endemic. Pemberian yodium pada
wanita di daerah endemic dapat mengurangi angka kejadian kretin endemic.
Akibat lain dari defesiensi yodium bisa mengakibatkan janin diresopsi,
abortus, lahir mati, atau bayi lahir lemah, masa hamil yang lebih lama atau
partus lama
d. Defesiensi Seng (Zn)
Defesiensi seng selama kehamilan dapat mengakibatkan hambatan pada
pertumbuhan janin, kehamilan serotinis atau partus lama. Bayi yang
dilahirkan dengan defesiensi Zn, gejalanya mungkin baru akan nampak
setelah anak berada dalam masa pertumbuhan cepat,
e. Defesiensi Vitamin A
Defesiensi vitamin A pada masa kehamilan akan mengakibatkan
meningkatnya prevelensi prematuritas dan reterdasi janin.
f. Defesiensi Thiamin
Defesiensi thiamin yang berat dapat mengakibatkan penyakit beri-beri
congenital.
g. Defesiensi Kalsium
Defesiensi kalsium pada ibu hamil akan mengakibatkan kelaian struktur
tulang secara menyeluruh pada bayi.
19
Minuman elektrolit dan suplemen nutrisi peroral disarankan sebagai tambahan
untuk memastikan terjaganya keseimbangan elektrolit dan pemenuhan
kebutuhan kalori. Selain itu jenis minuman yang asam juga lebih di tolerir oleh
tubuh dibandingkan dengan air putih biasa. Menu makanan yang banyak
mengandung protein juga memiliki efek positif karena bersifat eupeptic dan
efektif meredakan mual. Manajemen stress juga dapat berperan dalam
menurunkan gejala mual.
Untuk pasien hyperemesis glavidarum berat diberikan makanan berupa roti
kering dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama makanan tetapi 1-2 jam
setelah makan. Diet hyperemesis kurang mengandung zat gizi, kecuali vitamin
C, sehingga diberikan hanya selama beberapa hari. Jika rasa mual dan muntah
berkurang, pasien diberikan secara bertahap makanan yang bernilai gizi tinggi.
Minuman tidak diberikan bersama makanan. Jika mual dan muntah sudah benar-
benar berkurang maka pemberian minum dapat diberikan bersama makanan.
Jika muntah terus berlangsung (persisten) pada tata laksana yang maksimal,
kita harus kembali ke proses diagnosis dan mencari adanya penyebab lain seperti
gastroenteritis, kolesititis, pankreatitis, hepatitis, ulkus peptikum,
Terapi alternative untuk ibu hamil dengan hyperemesis glavidarum adalah
terapi akupuntur dan jahe, terapi itu telah diteliti untuk penatalaksanaan mual dan
muntah dalam kehamilan. Zat-zat yang terkandung dalam jahe antara lain
gingerol, shogaol, zingerone, zingiberol dan paradol. Rasa pedas yang
terkandung pada jahe disebabkan oleh zat zingerone, sedangkan aroma khas pada
jahe disebabkan oleh zat zingiberol. Efek jahe pada susunan system saraf pusat
ditunjukkan pada percobaan binatang dengan gingerol, terdapat pengurangan
frekuensi muntah.
Dosis rata-rata jahe yang digunakan berkisar antara 0,5-2gram berbentuk
bubuk dan dimasukkan kedalam kapsul. Biasa juga digunakan dalam bentuk
ekstrak kering atau jahe yang masih segar.
20
Dari beberapa penelitian didapatkan bahwa dosis yang memberikan efek untuk
mengurangi mual dan muntah pada kehamilan trimester pertama adalah sebanyak
250 mg jahe diminum 4 kali sehari, dapat diminum dalam bentuk sirup maupun
kapsul. Banyak penelitian membuktikan bahwa bubuk jahe sebanyak 1 gram per
hari dapat menghilangkan mual yang disebabkan oleh berbagai factor, akan tetapi
tidak boleh melebihi 4 gram per hari. Selain itu ramuan jahe juga dapat di olah
sendiri dirumah dengan cara merebus atau merendam 2 sampai 3 inci jahe yang
dicampurkan dengan 1-2 gelas air hangat atau jika ibu hamil tidak mau
direpotkan dapat juga dikonsumsi dalam bentuk permen.
The Systematic Cochrane Review mendukung penggunaan stimulasi
akupuntur pada titih P6 di pergelangan tangan pada pasien tanpa profilaksis
entiemetik. Stimulasi ini dapat mengurangi resiko mual. Terapi stimulasi saraf
tingkat rendah pada aspek volar pergelangan tangan juga dapat menurunkan mual
dan muntah serta merangsang kenaikan berat badan.
8. Daftar Angka Kecukupan Gizi (AKG) Per Orang /Hari yang Dianjurkan
21
Zat besi 28 +2 Daging, hati, sayuran hijau.
(mg)
Vit.A (SI) 3500 +500 Hati, kuning telur, sayur dan buah
berwarna hijau dan kuning
kemerahan.
22
9. Mitos dan Fakta Nutrisi Kehamilan
Berikut adalah berbagai macam mitos yang telah beredar berdasarkan Sekar
D. Larasati dalam buku “Menjawab Mitos-mitos Kehamilan”, yaitu:
a. Ibu hamil tidak boleh makan pisang yang dempet, nanti anaknya menjadi
kembar siam.
Fakta: secara medis-biologis, lahirnya anak kembar dempet atau kembar siam
tidak dipengaruhi oleh makan pisang dempet yang dimakan oleh ibu hamil.
Kembar siam disebabkan oleh pembelahan sel telur pada saat setelah dibuahi
yang tidak sempurna. Oleh karenanya jelas ini hanyalah sebuah mitos.
b. Dilarang makan nenas, dipercaya dapat menyebabkan janin dalam kandungan
gugur.
Fakta: secara medis-biologis, getah nenas muda mengandung senyawa yang
dapat melunakkan daging. Tetapi buah nenas yang sudah tua atau disimpan
lama akan semakin berkurang kadar getahnya. Demikian juga nenas olahan.
Yang pasti, nenas mengandung vitamin C (asam askorbat) dengan kadar tinggi
sehingga baik untuk kesehatan.
c. Jangan makan buat strawberry, karena mengakibatkan bercak-bercak pada
kulit bayi.
Fakta: tidak ada kaitan bercak pada kulit bayi dengan buah strawberry. Yang
perlu diingat, jangan makan strawberry terlalu banyak, karena bisa sakit perut.
Mungkin memang bayi mengalami infeksi saat di dalam rahim atau dijalan
lahir sehingga timbul bercak-bercak pada kulitnya.
23
d. Jangan makan ikan mentah agar bayinya tidak bau amis.
Fakta: bayi yang baru saja dilahirkan dan belum dibersihkan memang sedikit
berbau amis darah. Tapi ini bukan lantaran ikan yang dikonsumsi ibu hamil,
melainkan karena aroma cairan ketuban. Yang terbaik, tentu saja makan ikan
matang. Karena kebersihannya, jelas terjaga dari pada ikan mentah.
e. Jangan minum air es agar bayinya tidak besar. Minum air es atau minuman
dingin diyakini menyebabkan janin membesar atau membeku sehingga
dikhawatirkan bayi akan sulit keluar.
Fakta: sebenarnya, yang menyebabkan bayi besar adalah makanan yang
bergizi baik dan factor keturunan. Minum es tidak dilarang, asal tidak
berlebihan. Karena jika terlalu banyak, ulu hati akan terasa sesak dan ini tentu
membuat ibu hamil merasa tidak nyaman. Lagi pula segala sesuatu yang
berlebihan akan selalu berdampak tidak baik.
f. Wanita hamil dianjurkan minum minyak kelapa (satu sendok makan per hari)
menjelang kelahiran, maksudnya agar proses persalinan berjalan lancar.
Fakta: belum ada penelitian yang membuktikan mitos ini karena lancarnya
persalinan dipengaruhi oleh berbagai factor. Namun air kelapa muda memang
berkhasiat untuk menjadikan air ketuban putih dan bersih.
g. Minum air kelapa muda menuburkan rambut bayi.
Fakta: minum air kelapa muda tidak berkaitan dengan rambut bayi. Namun air
kelapa muda memang menyehatkan karena mengandung elektrolit, sehingga
siapa saja termasuk ibu hamil, boleh meminum air kelap hijau agar tetap
bugar.
24
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS
MATERNITAS (PKKM)
B. Pengkajian
1. Pembuatan Angket
Sebelum pengkajian sebelum mengidentifikasi faktor yang
mempengaruhi kesehatan komunitas maternitas. Format pengkajain untuk
mengetahui jumlah KK yang ada di RW 04 Kelurahan Tangkerang Tengah.
Pada saat wawancara dengan ketua RW diketahui KK di RW 04 Kelurahan
Tangkerang Tengan Kec. Marpoyan Damai.
2. Pengumpulan Data
Data ibu hamil kelolaan berupa pengkajian ANC dan data pasangan usia
subur RW 04 Kelurahan Tangkerang Tengah tahap pengkajian merupakan
tahap dalam pengumpulan data baik positif maupun negatif untuk
mengidentifikasi jumlah ibu hamil dan KB.
25
3. Lakukan Pengkajian ANC
Pengkajian dilakukan dari tanggal 28 Juni 2018 sampai 02Juli 2018.
Data yang diperoleh selama pengkajian adalah data demografi, KK, data ibu
hamil, data KB. Pengumpulan data ini melalui wawancara. Mengangkat
masalah yang terjadi pada ibu hamil dan pasangan KBdi RW 04 Kelurahan
Tangkerang Tengah.
26
Diagram 1. Distribusi frekuensi penduduk berdasarkan umur di RW 04
Kelurahan Tangkerang Tengah Kecamatan Marpoyan damai
27
b. Komposisi keluarga
28
Diagram 5. Distribusi frekuensi penduduk berdasarkan pekerjaan di RW 04
Kelurahan Tangkerang Tengah Kecamatan Marpoyan damai
c. Status sosial
< 1.000.000
0%
9%
41% 1.000.000 -
3.000.000
50%
3.000.000
29
d. Pelayanan kesehatan
30
e. Aseptor KB
Diagram 9. Distribusi frekuensi penduduk berdasarkan pasangan usia subur di
RW 04 Kelurahan Tangkerang Tengah Kecamatan Marpoyan damai
31
f. Kesehatan Ibu Hamil
rt 1
23%
39% rt 2
19% rt3
19% rt 4
32
Diagram 13. Distribusi frekuensi penduduk berdasarkan trimester kehamilan di
RW 04 Kelurahan Tangkerang Tengah Kecamatan Marpoyan damai
0%20% Trimester 1
40%
Trimester 2
40% Trimester 3
0%
<20 tahun
20-25 tahun
100%
33
Diagram 15. Distribusi frekuensi penduduk berdasarkan siklus haid di RW 04
Kelurahan Tangkerang Tengah Kecamatan Marpoyan damai
20%0%
teratur
tidak teratur
80%
0%
ada
tidak ada
100%
Berdasarkan diagram diatas dapat diketahui keseluruhan tidak ada riwayat masalah
haid sebelum hamil di RW 04 Kelurahan Tangkerang Tengah Kecamatan Marpoyan
Damai Kota Pekanbaru yaitu sbanyak 5 orang (100%).
34
Diagram 17. Distribusi frekuensi penduduk berdasarkan masalah dalam
kehamilan di RW 04 Kelurahan Tangkerang Tengah Kecamatan Marpoyan
damai
20% kista
prematur
60% 20%
tdak ada masalah
0%
ya
tidak
100%
35
Diagram 19. Distribusi frekuensi penduduk berdasarkan riwayat abortus di RW
04 Kelurahan Tangkerang Tengah Kecamatan Marpoyan damai
17%
ya
tidak
83%
0%
24%
ada
tidak
76%
36
Diagram 21. Distribusi frekuensi penduduk berdasarkan riwayat partus di RW
04 Kelurahan Tangkerang Tengah Kecamatan Marpoyan damai
0%
partus biasa
partus buatan
100%
20% prematur
abortus
60% 20%
tidaka da
37
Diagram 23. Distribusi frekuensi penduduk berdasarkan riwayat bayi lahir
premature di RW 04 Kelurahan Tangkerang Tengah Kecamatan Marpoyan
damai
0%
24%
ada
tidak
76%
Tidak ada
80% gerakan
Berdasarkan diagram diatas dapat diketahui mayorit ada tidaknya gerakan janin
di RW 04 Kecamatan Tangkerang Tengah Kelurahan Marpoyan Kota Pekanbaru
adalah adanya gerakan janin adalah 4 orang ibu hamil (80%) dan minoritas tidak
adanya gerakan janin adalah 1 orang (20%).
38
Diagram 25. Distribusi Frekuensi Jumlah Keluhan yang dirasakan ibu hamil di
RW 04 Kecamatan Tangkerang Tengah Kelurahan Marpoyan Damai Kota
Pekanbaru
Mual dan
muntah
20%0%
Sering BAK dan
20% 60% Sakit pinggang
Tidak ada
keluhan
0% Tidak selera
40% makan
60% Selera makan
meningkat
Berdasarkan diagram diatas dapat diketahui mayoritas pola makan ibu hamil di
RW 04 Kecamatan Tangkerang Tengah Kelurahan Marpoyan Kota Pekanbaru adalah
tidak selera makan sebanyak 3 orang (60%) dan selera makan meningkat 2 orang
(40%).
39
Diagram 27. Distribusi Frekuensi Jumlah obat yang dikonsumsi ibu hamil di RW
04 Kecamatan Tangkerang Tengah Kelurahan Marpoyan Damai Kota
Pekanbaru
Vitamin
20%
40% Suplemen zat besi
20% Paracetamol
20% Tidak ada
Diagram 28. Distribusi Frekuensi alasan ibu hamil tidak mengkonsumsi obat-
obatan di RW 04 Kecamatan Tangkerang Tengah Kelurahan Marpoyan Damai
Kota Pekanbaru
0% Tidak mengetahui
manfaatnya
Sering lupa
100%
Berdasarkan diagram diatas dapat diketahui mayoritas alasan ibu hamil tidak
mengkonsumsi obat-obatan di RW 04 Kecamatan Tangkerang Tengah Kelurahan
Marpoyan Kota Pekanbaru adalah tidak mengetahui manfaatnya 1 orang (100%),
sering lupa tidak ada (0%).
40
Diagram 29. Distribusi Frekuensi Jumlah jamu yang dikonsumsi ibu hamil di RW
04 Kecamatan Tangkerang Tengah Kelurahan Marpoyan Damai Kota
Pekanbaru
0% Konsumsi jamu
40%
60% Tidak konsumsi
jamu
Berdasarkan diagram diatas dapat diketahui mayoritas ada tidaknya jamu yang
dikonsumsi yang dikonsumsi oleh ibu hamil di RW 04 Kecamatan Tangkerang Tengah
Kelurahan Marpoyan Kota Pekanbaru adalah ada yang mengkonsumsi jamu sebanyak
2 orang (40%) dan tidak ada konsumsi jamu sebanyak 3 orang (60%).
Diagram 30. Distribusi Frekuensi Jumlah ibu hamil yang sudah melakukan
suntik TT di RW 04 Kecamatan Tangkerang Tengah Kelurahan Marpoyan
Damai Kota Pekanbaru
0%
Sudah suntik TT
Belum suntik TT
100%
41
Diagram 31. Distribusi Frekuensi Jumlah penyakit ibu hamil yang ada di RW 04
Kecamatan Tangkerang Tengah Kelurahan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru
0%20%
Hipotensi
Miom
60% 20%
Tidak ada
42
D. Analisa Data
43
Ibu hamil mengatakan bahwa dia kurang
mendapatkan informasi terkait olahraga yang baik
untuk ibu hamil di trimester akhir.
1.
1. Hasil angket Konflik Pengambilan
Ibu hamil di RW 04 masih mengkonsumsi minuman Keputusan (Nutrisi) di RW 04
tradisional yang dia percaya dapat menguatkan Kelurahan Tangkerang
kandungan, yaitu sebanya 2 orang (40%). Tengah Kecamatan Marpoyan
Ibu hamil di RW 04 kecamatan tangkerang tengah Damai Kota Pekanbaru
kelurahan marpoyan damai kota pekanbaru banyak
mengalami keluhan mual muntah sebanyak 60%.
Ibu hamil di RW 04 kecamatan tangkerang tengah
kelurahan marpoyan damain kota pekanbaru
mengalami tidak nafsu makan sebanyak 60%.
2. Winshield survey
Tidak ada ditemukan warung disekitar RW 04 yang
menjual buah, warung di sekitar RW 04 menjual
makanan ringan dan jajanan yang kurang sehat sehat.
3. Hasil Wawancara
Ibu hamil di RW sebesar 70% tidak tau informasi
tentang makanan yang baik dikonsumsi untuk ibu
hamil.
Ibu hamil di RW 04 sebesar 60% tidak mau makan
karena mual dan muntah dan tidak tau cara untuk
mengatasi mual dan muntah tersebut.
44
E. Prioritas Masalah
1. Ketidakefektifan pemeliharaan 5 7 3 4 5 5 29
kesehatan (ANC)
5 4 5 4 5 7 30
2. Konflik Pengambilan Keputusan
(Nutrisi)
Keterangan:
45
F. Intervensi Keperawatan
46
- Edukasi ibu hamil tentang
nutrisi yang baik untuk ibu
hamil dan memaparkan
secara jelas budaya apa saja
tidak baik yang
berhubungan dengan nutrisi
- Pemberian makanan benilai
gizi tinggi pada saat
posyndu
G. Implementasi
1. Konflik Pengambilan Keputusan (Nutrisi)
Hari/ tanggal Jam Implementasi Hasil
Kamis 13.00 Edukasi ibu hamil tentang Ibu hamil memperhatikan dan
5/7/2018 standarisasi nutrisi yang baik memberikan pertanyaan
47
48
2. Ketidakfektifan Pemeliharaan Kesehatan (ANC)
49
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas masing-masing tahapan proses asuhan keperawatan
komunitas diwilayah RW 04 Kelurahan Tangkerang Tengah Kecematan Marpoyan
Damai, yang terdiri dari faktor pendukung, faktor penghambat, dan rencana tindak
lanjut. Praktek komunitas dilaksanakan dari tanggal 25 Juni – 07 Juli 2018.
A. Tahap Persiapan
Praktik keperawatan komunitas bertujuan untuk membantu pelayanan
kesehatan dikomunitas dan memberdayakan masyarakat (Comunity Empowerment)
dalam mengindentifikasi dan menanggulangi masalah kesehatan yang ada
dikomunitas. Sebagai tahap awal untuk memulai pelaksanaan praktik keperawatan
dikomunitas
Terdapat beberapa hal yang telah dilakukan meliputi administrasi, persiapan
okasi lapangan, izin dan koordinasi dari pihak kecamatan, puskesmas dan pihak RW
04 whienshield survey untuk pendataan serta acara pembukaan sekaligus serah
terima mahasiswa dengan pihak RW 04 kelurahan tengkerang tengah kecamatan
marpoyan damai. Setelah mahasiswa terjun kemasyarakat terlebih dahulu
mahasiswa melakukan peninjauan lahan praktik. Mahasiswa mulai melakukan
whinshield survey yaitu melihat secara garis besar situasi dan keadaan wilayah RW
04 yang mengkoordinasi dengan pihak kelurahan RW dan RT. Hal ini sesuai dengan
teori yang didapat dimana sebelum melakukan sesuatu kegiatan terlebih dahulu.
Setelah melakukan whienshield survey mahasiswa menyebarkan kuesioner dimana
sampel yang diambil menggunakan random sampling dan didapatkan jumlah
sampel sebanyak 542 KK. Dari hasil penyebara kuesioner didapatkan beberapa
masalah kesehatan yang ada di RW 04 yaitu Konflik pengambilan keputusan
(Nutrisi).
50
B. Tahap pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dimana perawat
mengkaji klien untuk menegtahui status kesehatan klien dan kebutuhan klien akan
intervensi. Dalam keperawatan komunitas, kebutuhan klien sangat banyak dan
variasi yang mencakup dimensi biologis, psikologis, dan sosial dalam komunitas.
Salah satunya model pendekatan keperawatan komunitas menurut newman dalam
Mc farlane dan anderson (2004) yaitu model komunitas sebagai partner model ini
merupakan contoh lain dari pengkajian yang menunjukan bahwa perawat dapat
bekerjasama sebagai partner. Fokus dari model ini adalah roda pengkajian yang
menunjukan bahwa setiap orang merupakan bagian dari komunitas sebagai inti,
dalam komunitas tersebut yang dapat dipengaruhi oleh 8 subsistem yaitu:
lingkungan fisik, pelayanan kesehatan, ekonomi, keamanan, dan transportasi, pilitik
dan pemerintahan, komunikasi, pendidikan (Mc farlene and anderson, 2007).
Pada tahap ini telah dilakukan kegiatan antara lain penyebaran kuesioner
sebanyak 1542 KK sekaligus observasi dan wawancara pada masyarakat diwilayah
RW 04. Kelurahan tangkerang tengah kecamatan marpoyan damai data yang
diperoleh kemudian ditabulasikan dan dianalisa serta dirumuskan masalah
keperawatan, kemudian rumusan masalah yang diperoleh disepakati bersama
dengan masyarakat.
Proses pengkajian yang telah dilakukan pada masyarakat dapat memberikan
informasi tentang masalah kesehatan yang ada dimasyarakat. Hal ini sesuai dengan
pendapat stanhope dan lancaster (2004) dimana pada saat kita melakukan
pengkajian komunitas perlu adanya persiapan serta bagaimana kita melakukan
pengkajian komunitas sehingga didapatkan sesuatu.
51
C. Tahap Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan komunitas merupakan suatu pernyataan yang
menggambarkan masalah kesehatan yang terjadi dalam suatu komunitas diagnosa
keperawatan yang valid harus berdasarkan dari pengkajian yang telah dilakukan.
Menurut anderson dan farlane (2006) pembagian diagnosa keperawatan yaitu,
diagnosa keperawatan aktual, menggambarkan adanya masalah kesehatan yang
dialami oleh klien, diagnosa keperawatan resiko tinggi menggambarkan potensial
berkembangnya maslaah kesehatan disebabkan adanya faktor resiko yang ada,
diagnosa keperawatan sejahtera wellness, merupakan keadaan yang berada pada
level teratas atau sejahtera. Dari masalah yang ditemukan maka dapat dirumuskan
diagnosa keperawatan sebagai berikut:
1. Konflik pengambilan keputusan (Nutrisi) di RW 01 kelurahan tangkerang
tengah kecamatan marpoyan damai berhubungan dengan perilaku
masyarakat yang kurang baik dalam menciptakan lingkungan yang sehat.
2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan di RW 01 kelurahan tangkerang
tengah kecamatan marpoyan damai.
D. Tahap intervensi
Setiap dirumuskan diagnosa keperawatan komunitas yang ditemukan pada
masyarakat, maka dilanjutkan dengan kegiatan menyusun rencana atau intervensi
keperawatan komunitas mulai dari mempioritaskan masalah, menetapkan tujuan
dan rencana intervensi adapun rencana intervensi untuk konflik pengambilan
keputusan (Nutrisi) di RW 04 kelurahan tangkerang tengah kecamatan marpoyan
damai. Rencana kegiatan lakukan penyuluhan tentang Nutrisi Ibu Hamil. Diagnosa
ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan di RW 04 kelurahan tangkerang tengah
kecamatan marpoyan damai. Rencana kegiatan melakukan penyuluhan tentang
pentingnya pemeriksaan ANC untuk ibu hamil.
52
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
53
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, terdapat beberapa saran untuk perbaikan positif
pada masa yang akan datang
1. Bagi Kelurahan dan Kecamatan
Diharapkan selalu mendukung dan berpartisipasi dalam setiap kegiatan
yang dilakukan dinas kesehatan puskemas dan masyarakat dalam
penalaksanaan program-program yang dapat meningkatkan derajat kesehatan
2. Bagi Puskesmas
Penanggung jawab wilayah RW 04 kecamatan tangkerang tengah
kelurahan marpoyan damai dibidang kesehatan diharapkan dapat melakukan
pengembangan program dari dinas kesehatan dan membantu dalam
meningkatkan derajat kesehatan selain itu puskesmas diharapkan dapat lebih
aktif dalam menjalankan program promotif dan preventif pada masyarakat
sehingga fungsi puskesmas dapat terpenuhi.
54
DAFTAR PUSTAKA
Rachmawati, Aisyah., et al. 2015. Nutrisi Ibu Hamil dan Pertumbuhan Janin.
Malang: Universitas Negri Malang
Wiraharja, Regina Satya., et al. 2011. Kegunaan Jahe untuk Mengatasi Mual dalam
Kehamilan. Damanius Journal Of Medicine. Vol. 10 No. 3
55
LAMPIRAN
DOKUMENTASI
56
57
58