Anda di halaman 1dari 7

3 Resume

STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA


ANDISON - 18205050 Menggunakan Teori – Teori
Belajar dalam Mengajar
PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA (S-2)
Matematika

Secara garis ada dua arus besar dalam perkembangan teori belajar, yaitu aliran
Behaviorisme dan aliran Kognitif. Dua aliran ini memiliki dua pijakan berpikir
yang sangat jelas perbedaannya. Aliran behaviorisme memandang belajar sebagai
perubahan tingkah laku, sehingga belajar merupakan rangkaian aktivitas
mengelola stimulus untuk mendapatkan respon yang diinginkan, sedangkan aliran
kognitif memandang belajar sebagai perubahan struktur kognitif. Cara pandang
tentang proses belajar tentunya akan mempengaruhi bagiamana cara guru
mengajar. Dari dua aliran teori belajar tersebut lahirlah pendekatan belajar, model
pembelajaran, strategi pengajaran, hingga metodenya. Begitu pentingnya
pengetahuan tentang teori belajar ini bagi guru, sehingga guru mampu merancang
pembelajarannya sesuai dengan materi yang hendak dikembangkan, level
pengetahuan siswa, dan teori belajar yang dirujuk.
Di dunia pendidikan guru memiliki peran penting dalam pencapaian tujuan
pembelajaran. Guru memberikan pelayanan agar peserta didik belajar. Proses
belajar mengajar yang dilaksanakan harus menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan dan menjadikan siswa lebih aktif dibandingkan guru (student
dominated class). Akan tetapi, pada umumnya mayoritas guru masih
menggunakan pembelajaran yang bersifat konvensional. Guru lebih berperan aktif
dibandingkan dengan peserta didik (teacher dominated class). Hal ini dapat
menghambat perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta
didik.Peserta didik tidak dibiasakan berpikir kritis, dan kreatif. Hal ini juga dapat
dipandang bahwa belajar hanya merupakan proses transfer pengetahuan yang
dimiliki guru ke peserta didik, bukan membantu untuk mengembangkan penalaran
berpikir dan pemahaman konsep peserta didik.

RESUME (TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA)-ANDISON 1


Menanggapi masalah tersebut diperlukan suatu teori belajar yang dapat
mengembangkan potensi, penalaran berpikir, dan pemahaman konsep peserta
didik, sehingga menjadikan peserta didik lebih aktif dibandingkan dengan guru.
Berdasarkan uraian di atas penulis memandang perlunya menanggapi
permasalahan tersebut. Oleh karena itu, pada makalah ini akan dibahas beberapa
teori belajar
Pengertian Teori Belajar Matematika
Teori belajar atau teori perkembangan mental menurut Ruseffendi (1988) adalah
berisi uraian tentang apa yang terjadi dan apa yang diharapkan terjadi terhadap
mental peserta didik. Sementara itu, pengertian tentang belajar itu sendiri berbeda-
beda menurut teori belajar yang dianut seseorang. Menurut pandangan modern
menganggap bahwa belajar merupakan kegiatan mental seseorang sehingga terjadi
perubahan tingkah laku.
Teori Pembelajaran Matematika

Piaget
Teori Belajar Piaget
belajar tidak hanya menerima informasi dan pengalaman lama yang dimiliki
anak didik untuk mengakomodasikan informasi dan pengalaman baru. Oleh
karena itu, yang perlu diperhatikan pada tahap operasi konkret adalah
pembelajaran yang didasarkan pada benda-benda konkret agar mempermudah
anak didik dalam memahami konsep-konsep matematika.
Implementasi Tahap operasi konkret dicirikan dengan perkembangan system
pemikiran yang didasarkan pada aturan – aturan tertentu yang
logis. Tahap operasi konkret ditandai dengan adanya sistem
operasi berdasarkan apa- apa yang kelihatan nyata/konkret.
Anak masih mempunyai kesulitan untuk menyelesaikan
persoalan yang mempunyai banyak variabel.
Implikasi a. guru mengajar dengan menggunakan bahasa yang sesuai
dengan cara berfikir anak.
b. Guru harus membantu anak agar dapat berinteraksi dengan
lingkungan sebaik- baiknya.
c. Bahan yang harus dipelajari anak hendaknya dirasakan
baru tapi tidak asing.
d. Berikan peluang agar anak belajar sesuai tahap
perkembangannya.
e. Di dalam kelas, anak- anak hendaknya di beri peluang
untuk saling berbicara dan diskusi dengan teman-
temannya.

RESUME (TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA)-ANDISON 2


Manfaat Memusatkan pada proses berfikir atau proes mental dan bukan
sekedar pada hasilnya.
Mengutamakan peran siswa dalam berinisiatif sendiri dan
keterlibatan aktif dalam pembelajaran.
Memaklumi akan adanya perbedaan individual dalam hal
kemajuan perkembangan teori Piaget mengasumsikan
bahwa seluruh siswa tumbuh melewati urutan
perkembangan yang sama, namun pertumbuhan ini
berlangsung pada kecepatan yang berbeda.

Robert M. Gagne
Teori Belajar Menurut Robert M. Gagne
Belajar tidak dapat didefinisikan dengan mudah karena belajar itu bersifat
kompleks. Dalam pernyataan tersebut, dinyatakan bahwa hasil belajar akan
mengakibatkan perubahan pada seseorang yang berupa perubahan kemampuan,
perubahan sikap, perubahan minat atau nilai pada seseorang. Perubahan tersebut
bersifat menetap meskipun hanya sementara. Menurut Gagne, ada tiga elemen
belajar, yaitu individu yang belajar, situasi stimulus, dan responden yang
melaksanakan aksi sebagai akibat dari stimulasi. Selanjutnya, Gagne juga
mengemukakan tentang sistematika delapan tipe belajar, sistematika lima jenis
belajar, fase-fase belajar, implikasi dalam pembelajaran, serta aplikasi dalam
pembelajaran
Implikasi a. Mengontrol perhatian siswa.
b. Memberikan informasi kepada siswa mengenai hasil
belajar yang diharapkan guru.
c. Merangsang dan mengingatkan kembali kemampuan-
kemampuan siswa.
d. Penyajian stimuli yang tak bisa dipisah-pisahkan dari tugas
belajar.
e. Memberikan bimbingan belajar.
f. Memberikan umpan balik.
g. Memberikan kesempatan pada siswa untuk memeriksa
hasil belajar yang telah dicapainya.
h. Memberikan kesempatan untuk berlangsungnya transfer of
learning.
i. Memberikan kesempatan untuk melakukahn praktek dan
penggunaan kemampuan yang baru diberikan.
Manfaat Karakteristik materi matematika yang berjenjang (hirarkis)
memerlukan cara belajar yang berjenjang pula. Untuk
memahami suatu konsep dan/atau rumus matematika yang lebih
tinggi, diperlukan pemahaman yang memadai terhadap konsep
dan/atau rumus yang ada di bawahnya.

Dienes

RESUME (TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA)-ANDISON 3


Teori Pembelajaran Dienes
Perkembangan konsep matematika menurut Dienes dapat dicapai melalui pola
berkelanjutan, yang setiap seri dalam rangkaian kegiatan belajarnya berjalan dari
yang konkret ke simbolik. Menurutnya, permainan matematika sangat penting
sebab operasi matematika dalam permainan tersebut menunjukkan aturan secara
konkret dan lebih membimbing dan menajamkan pengertian matematika pada
anak didik.
Tahap Belajar Menurut Dienes
Permainan bebas Permainan bebas merupakan tahap belajar konsep yang
(free play) aktifitasnya tidak berstruktur dan tidak diarahkan. Anak
didik diberi kebebasan untuk mengatur benda
Permainan yang Pada periode permainan yang disertai aturan (terstruktur),
disertai aturan anak didik mulai meneliti pola-pola dan keteraturan yang
(games) terdapat atau tidak terdapat dalam konsep matematika
tertentu
Permainan Dalam permainan untuk mencari kesamaan sifat, anak
kesamaan sifat mulai diarahkan dalam kegiatan untuk mencari sifat-sifat
(searching for yang sama dari permainan yang sedang diikuti
communities)
Representasi Representasi adalah tahap pengambilan kesamaan sifat
(representation) dari beberapa situasi yang sejenis.
Simbolisasi Simbolisasi adalah tahap belajar konsep yang
(symbolization) membutuhkan kemampuan merumuskan representasi dari
setiap konsep-konsep dengan menggunakan simbol
matematika atau melalui perumusan verbal.
Formalisasi Dalam tahap ini anak didik dituntut untuk menurunkan
(formalization) sifat-sifat konsep dan kemudian merumuskan sifat-sifat
baru rumus tersebut.

Bruner
Teori Pembelajaran Bruner
Menurut Bruner, belajar matematika adalah belajar tentang konsep-konsep dan
struktur-struktur matematika yang terdapat di dalam materi yang dipelajari serta
mencari hubungan-hubungan antara konsep-konsep dan struktur-struktur
matematika.
Tahap Belajar Menurut Bruner
Tahap Enaktif Pada tahap ini, dalam belajar anak didik menggunakan atau
memanipulasi objek-objek konkret secara langsung.
Tahap Ikonik Pada tahap ini kegiatan anak didik mulai menyangkut mental
yang merupakan gambaran dari objek-objek konkret.
Tahap Tahap ini merupakan tahap memanipulasi simbol-simbol secara
Simbolik langsung dan tidak lagi ada kaitannya dengan objek-objek.

Implementasi
a. Sajikan contoh dan bukan contoh dari konsep-konsep yang anda ajarkan.

RESUME (TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA)-ANDISON 4


b. Bantu siswa belajar untuk melihat adanya hubungan antara konsep-konsep.
c. Berikan satu pertanyaan dan biarkan biarkan siswa untuk mencari jawabannya
sendiri.
d. Ajak dan beri semangat siswa belajar untuk memberikan pendapat berdasarkan
intuisinya.

Skinner
Teori Pembelajaran Skinner

Burrush Frederich Skinner menyatakan bahwa ganjaran atau penguatan


mempunyai peranan yang amat penting dalam proses belajar. Terdapat perbedaan
antara ganjaran dan penguatan. Ganjaran merupakan proses yang sifatnya
menggembirakan dan merupakan tingkah laku yang sifatnya subjektif,
sedangkan penguatan merupakan sesuatu yang mengakibatkan meningkatnya
kemungkinan suatu respond an lebih mengarah kepada hal-hal yang sifatnya
dapat diamati dan diukur.
Skinner juga berpendapat bahwa penguatan dibagi atas dua bagian yaitu,
penguatan positif dan penguatan negatif. Penguatan merupakan stimulus positif,
jika penguatan tersebut seiring dengan meningkatnya perilaku anak didik dalam
melakukan pengulangan perilaku tersebut. Jadi penguatan yang diberikan kepada
anak didik memperkuat tindakan anak didik, sehingga anak didik cenderung
untuk sering melakukannya. Contoh penguatan positif antara lain pujian pada
saat anak didik menjawab benar atau mendapat nilai tinggi. Dengan penguatan
tersebut akan memotivasu anak didik untuk rajin belajar dan mempertahankan
prestasi yang diraihnya.
Dalam teori belajar Skinner untuk mengemukakan pemahaman siswa tentang apa
yang baru dipelajari, maka setelah terjadinya proses stimulus-respon yang antara
lain berupaya tanya jawab dalam proses pengajaran harus dilanjutkan dengan
memberikan penguatan antara lain berupa latian soal-soal. Dengan demikian
teori belajar yang dominan digunakan dalam implementasi kurikulum
matematika 1968 adalah “Teori Belajar Skinner”. Pada tahun 1975, terjadi
perubahan yang sangat besar dalam pengajaran matematika di Indonesia. Berikut
akan diberikan contoh penerapan teori Skinner dalam pembelajaran matematik.
Penguatan (reinforcement) dapat diberikan kepada siswa apabila siswa dalam
pembelajaran matematika dominta untuk menjawab pertanyaan, apabila siswa
dapat menjawab pertanyaan dengan benar, maka siswa berhak memperoleh
penguatan, baik itu positif maupun penguatan negatif. Contoh penguatan positif
adalah memuji siswa dengan berkata ‘ya benar’ atau sebagainya. Sedangkan
contoh penguatan negatif yaitu tidak dengan cara membebankan siswa tugas
tambahan, bisa dengan cara diminta untuk maju kedepan kelas lalu guru dan
murid sama sama mencari tahu letak kekeliruan yang dialami siswa. Hukuman
atau (punishment) dapat diberikan kepada siswa yang mengganggu kegiatan
belajar dikelas atau tidak tertib saat belajar.

RESUME (TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA)-ANDISON 5


Ausubel
Teori Pembelajaran Ausubel
Ausubel terkenal dengan teori belajar bermaknanya. Menurut Ausubel (Hudoyo,
1998) bahan pelajaran yang dipelajari haruslah “bermakana” artinya bahan
pelajaran itu harus cocok dengan kemampuan siswa dan harus relevan dengan
struktur kognitif yang dimiliki siswa. Oleh karena itu, pelajaran harus dikaitkan
dengan konsep-konsep yang sudah dimiliki siswa, sehingga konsep konsep baru
tersebut benar-benar terserap olehnya. Dengan demikian faktor intelektual,
emosional siswa tersebut terlibat dalam kegiatan pembelajaran.
Menurut David P. Ausubel, ada dua jenis belajar :
1. Belajar Bermakna (Meaningfull Learning), belajar dikatakan bermakna
bila informasi yang akan dipelajari peserta didik disusun sesuai dengan
struktur kognitif yang dimiliki peserta didik itu sehingga peserta didik
itu dapat mengaitkan informasi barunya dengan struktur kognitif yang
dimilikinya.
2. Belajar Menghafal (Rote Learning), bila struktur kognitif yang cocok
dengan fenomena baru itu belum ada maka informasi baru tersebut harus
dipelajari secara menghafal.
Kedua demensi ini merupakan suatu kontinum. Novak (Dahar,
1988)memperlihatkan gambar sebagai berikut:
Menjelaskan
Pengajaran Audio-
hubungan antara Penelitian Ilmiah
Tutorial
konsep-konsep
Belajar Bermakna Sebagian Besar
Penyajian Melalui Kegiatan di
penelitian rutin
Ceramah atau laboratorium
atau produksi
buku pelajaran sekolah
intelektual
Menerapkan
rumus-rumus
Pemecahan
Daftar Perkalian untuk
dengan coba-coba
Belajar hafalan memecahkan
Masalah
Belajar Belajar Penemuan Belajar Penemuan
Penerimaan Terbimbing Mandiri
e.

RESUME (TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA)-ANDISON 6


DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. dan Joko Tri Prasetya. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Bandung:
CV. Pustaka Setia
Budininsih, Asri. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Pitajeng. 2006. Pembelajaran Matematika Yang Menyenangkan. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional
Hamzah, Ali. 2014. Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada

RESUME (TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA)-ANDISON 7

Anda mungkin juga menyukai