Hematopoiesis
Teori Hemopoiesis
1. Teori Monofiletik
(Teori Unitaria)
Sumsum Tulang
1. Eritropoiesis
(Pematangan eritrosit)
2. Granulopoiesis
(Pematangan granulosit)
3. Trombopoiesis
(Pematangan trombosit)
4. Limfopoiesis
(Pematangan limfosit)
5. Monopoiesis
(Pematangan monosit)
Eritropoiesis
Proeritroblas,
Pronormoblas
/
Eritroblas Basofilik,
Normoblas Basofilik
/
Eritroblas Polikromatofilik,
Normoblas Polikromatofilik
/
Eritroblas Ortokromatik,
Normoblas /
Retikulosit
/
Eritrosit
Granulopoiesis
Mieloblas
/
Promielosit
/
Mielosit
/
Metamielosit
/
Granula Berinti Batang
/
Granulosit Dewasa
Tahap perkembangan eritrosit dan granulosit.
Trombopoiesis
Megakarioblas
/
Megakariosit
/
Trombosit
Monopoiesis
Monoblas ? / Promonosit ?
/
Monosit
Darah
Sel-sel darah :
1. eritrosit
2. leukosit
2.1. granulosit
2.1.1 neutrofil
(polimorfonukleosit)
2.1.2 eosinofil
2.1.3 basofil
2.2. agranulosit
2.2.1 limfosit
2.2.2 monosit
- 9 – 11 ribu / µL
- post-natal 15 – 25 ribu / µL
Neutrofil
> jumlahnya 60 -70 % dari jumlah leukosit
> diameter 12 – 15 um
> lobus inti 3 – 5
> leukosit wanita, drumstick-like, kromosom
X pada salah satu lobus inti > granula sitoplasma, dua jenis :
- granula azurofilik,
- partikel yang difagositosis dikelilingi oleh pseudopodia dan menempati vakuol fagosom
- granula spesifik meleburkan diri ke dalam fagosom dan enzim lisosom beraktivitas
Eosinofil
> jumlahnya 2-4 % dari jumlah leukosit
> diameter sama dengan neutrofil, bilobus
> granula spesifiknya eosinofil berukuran besar dengan kristal internum
> granul mengandung protein dasar mayor yang berfungsi dapat membunuh cacing skistosoma
> materi kurang padat di sekitar internum disebut matriks atau eksternum
Basofil
> jumlahnya kurang dari 1% dari jumlah leukosit
> diameter 12-15 um
> intinya dengan lobus yang tidak teratur
> granula spesifiknya bersifat metakromatik, karena mengandung heparin dan histamin
> adanya kemiripan dari granula basofil dengan granula sel mast
> sel mast tidak sama dengan basofil, struktur dan sel stemnya berbeda
Limfosit
> diameter limfosit kecil 6-8 um, limfosit besar dapat mencapai 18 um
> kromatin inti padat, anak inti ada
> sitoplasma limfosit kecil sedikit, bersifat basofil lemah, mengandung sedikit granul azurofilik
> jangka hidup beberapa hari dan dapat bertahan bertahun-tahun
> berperan dalam reaksi imunitas
Monosit
> diameter 12-20 um
> inti berbentuk tapal kuda atau ginjal, letaknya eksentris
> kromatin inti pucat dari inti sel limfosit besar
> sitoplasma basofilik dan mengandung granula azurofilik yang halus (berisi enzim lisosom)
> mempunyai satu atau dua anak inti
> sebagai pendahulu sistem fagosit mononuklear, berkembang menjadi makrofag
> umurnya dalam darah 12-100 jam
> dalam jaringan berperan dengan sistem imun
- Leishman
- Wright
- Giemsa
> jenis-jenis warna : - basofil (biru)
- neutrofil (‘pink/lilac’)
- azurofil (ungu)
Rujukan :
HISTOLOGI DASAR
Junqueira, L C Carneiro, J