Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH ISLAM & IPTEKS

TRANSFORMASI EKONOMI DALAM PENGERTIAN AGAMA


ISLAM

Disusun Oleh:

 Yayi Bely Anggraini (B200150384)


 Nilam Retno W. (B200160363)
 -
 -

UNIVERISTAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018
A. PENDAHULUAN
Dalam aspek ekonomi, Islam telah menunjukkan konsistensi dan komitmen
melakukan transformasi sistem ekonomi tiran dalam sejarah kehidupan masyarakat
Quraisy. Islam kritis terhadap bangunan sistem ekonomi yang tidak berkeadilan,
monopolistik, individualistik dan perdagangan yang penuh dengan kecurangan.1
Dari sisi pemikiran, Islam menjadi sumber inspirasi lahirnya transformasi
sistem ekonomi dunia. Adam Smith (1776 M), misalnya terinspirasi oleh teori
ekonomi Abu Ubaidah dalam karyanya al-Amwal (838 M).2 Karya ini menjadi cikal
bakal lahirnya The Wealth of Nation Adam Smith.
Transformasi ekonomi terinspirasi oleh peristiwa revolusi industri. Perubahan
perokonomian secara total dipahami dapat meningkatkan produksi barang dalam
jumlah banyak sehingga memenuhi kebutuhan manusia. Industrialisasi menjadi
pilihan transformasi dan perubahan ekonomi. Harapannya terjadi produksi masal
yang dapat menyebabkan kebutuhan manusia terpenuhi.
Berbagai negara telah mengalami dan merasakan transformasi ekonomi.
Pelajaran yang diperoleh dari pengalaman transformasi ekonomi adalah transformasi
ekonomi membutuhkan dukungan berbagai hal. Jika tidak didukung berbagai hal
tersebut, transformasi ekonomi tidak menghasilkan perubahan ekonomi, tidak
menghasilkan akselerasi produksi dan tidak menghasilkan barang dalam jumlah
banyak. Berbagai hal yang harus mendukung transformasi ekonomi adalah:
1. Ketersediaan barang publik yang dibutuhkan masyarakat. Barang
publik mempermudah proses industrialisasi. Sebagai contoh, ketersediaan
barang publik berupa jalan raya mempermudah faktor produksi untuk sampai
pada lokasi industrialisasi.

1 Eko Prasetyo, Islam Kiri Melawan Kapitalism Modal dari Teori menuju Gerakan, (Yogyakarta
Pustaka Pelajar, 2002), hal. 16-17

2 Abdul Hadi Nashir, “Sistem Ekonomi Syari’ah sebagai Pencerahan Peradaban”


http://permodalanbmt.com/?p=79. On line diakses, 05 Juli 2009
2. Peran pemerintah dalam penyediaan barang publik. Pemerintah harus
berperan dalam penyediaan barang publik. Salah satu manfaat dari peran
pemerintah ini adalah supaya pihak swasta tidak terhambat dalam penyediaan
barang swasta.
3. Kehandalan sektor industri. Sektor industri menjadi tumpuan
transformasi ekonomi, oleh karena itu sektor industri harus benar-benar handal.
4. Kehandalan sektor pertanian. Sektor pertanian menyediakan berbagai
bahan baku yang diperlukan dalam industrialisasi. Sebagai contoh hasil panen
pertanian gandum menjadi bahan baku pada industri makanan, dan hasil panen
pertanian teh manjadi bahan baku pada industri minuman.
5. Kehandalan sektor perdagangan. Sektor perdagangan menampung
hasil industrialisasi dan menjualnya kepada konsumen. Sebagai cotoh adalah
berbagai pasar tradisional dan pasar modern yang menjual hasil industrialisasi
kepada konsumen.
6. Sumber daya manusia berkualitas. Sumber daya manusia yang
berkualitas menyebabkan industrialisasi menghasilkan produk yang sesuai
dengan prosedur dan standarnya. Sebagai contoh, sumber daya manusia
berkualitas menyebabkan industri menghasilkan produk yang sesuai dengan
standar kesehatan.
7. Keterbukaan penduduk. Keterbukaan penduduk menunjukkan
penerimaan dan partisipasi penduduk terhadap transformasi ekonomi dan
industrialisasi. Jika penduduk terbuka maka transformasi ekonomi dan
industrialisasi akan berjalan lancar.
8. Ketidakadaan eksploitasi ekonomi. Eksploitasi ekonomi menunjukkan
adanya beban yang memberatkan perekonomian sehingga menyebabkan
perekonomian dan transformasi ekonomi tidak dapat beroperasi maksimal. Oleh
karena itu, eksploitasi ekonomi harus diminimalisir sehingga perekonomian
tidak menanggung beban dan transformasi ekonomi berjalan maksiamal.

DAFTAR PUSTAKA
Prasetyo, Eko. 2002. Islam Kiri Melawan Kapitalisme Modal dari Teori menuju
Gerakan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Muhammad. 2012. Islam, Transformasi Sosial Ekonomi dan Public Civility. Millah
Jurnal Studi Agama, 11, 415-416.

Anda mungkin juga menyukai