Kredit Pajak 2
Kredit Pajak 2
KAMUS PAJAK
WAJIB pajak dalam tahun pajak berjalan melunasi pajak yang diperkirakan akan terutang dalam suatu
tahun pajak melalui pemotongan dan pemungutan pajak yang dilakukan oleh pihak lain, atau atas
pembayaran pajak yang dilakukan oleh wajib pajak sendiri.
Pelunasan pajak dalam tahun pajak berjalan merupakan angsuran pembayaran pajak yang nantinya
boleh diperhitungkan dengan cara mengkreditkan terhadap pajak penghasilan yang terutang untuk
tahun pajak yang bersangkutan, kecuali untuk penghasilan yang pengenaan pajaknya bersifat final.
Dalam hal ini, wajib pajak dapat mengkreditkan pajak yang telah dipotong dan dipungut untuk
mengurangi jumlah pajak terutangnya pada akhir tahun. Aturan mengenai kredit pajak diatur dalam
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 (UU KUP).
Baca Juga: Makna Terminologi 'Shall be Taxable Only' dan 'May be Taxed' dalam P3B
Secara definisi, 'kredit pajak' adalah jumlah pembayaran pajak yang sudah dibayar oleh wajib pajak
sendiri, setelah ditambah dengan pajak yang dipotong atau dipungut oleh pihak lain dan dikurangkan
dari seluruh pajak yang terhutang termasuk apabila ada jumlah pajak atas penghasilan yang terhutang di
luar negeri.
Berdasarkan Pasal 28 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 tahun 2008 (UU PPh), jenis-jenis
kredit pajak adalah sebagi berikut :
pemotongan pajak atas penghasilan dari pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 21;
pemungutan pajak atas penghasilan dari usaha sebagaimana dimaksud dalam pasal 22;
pemotongan pajak atas penghasilan berupa bunga, dividen, royalti, sewa, dan imbalan lain sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 23;
pajak yang dibayar atau terutang di luar negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24;
pembayaran yang dilakukan oleh Wajib Pajak sendiri untuk tahun pajak yang bersangkutan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 25.
Apabila pajak yang terutang untuk suatu tahun pajak ternyata lebih besar dari pada jumlah kredit pajak
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 UU PPh, maka kekurangan pajak yang terutang harus dilunasi
selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga sesudah tahun pajak yang bersangkutan berakhir, sebelum
Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) disampaikan.
Namun, apabila pajak yang terhutang untuk suatu tahun pajak ternyata lebih kecil dari pada jumlah
kredit pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 UU PPh, maka kelebihan pembayaran pajak
dikembalikan atau diperhitungkan dengan utang pajak lainnya. Sedangkan segala bentuk penghasilan
yang sudah dikenakan pajak yang bersifat final, tidak boleh diperlakukan sebagai kredit pajak.
ARTIKEL TERKAIT
KAMUS PAJAK
KAMUS PAJAK
KAMUS PAJAK
KAMUS PAJAK
BERITA PILIHAN
KAMUS PAJAK
KAMUS PAJAK
KAMUS PAJAK
KAMUS PAJAK
KAMUS PAJAK
KAMUS PAJAK
KAMUS PAJAK
KAMUS PAJAK
KAMUS PAJAK
KAMUS PAJAK
TERBARU
UU PNBP
PEREKONOMIAN INDONESIA
PENERIMAAN NEGARA
UU PNBP
TERPOPULER
KAMUS PAJAK
KAMUS PAJAK
Makna Terminologi 'Shall be Taxable Only' dan 'May be Taxed' dalam P3B
KAMUS PAJAK
COPYRIGHT © 2017 DDTCNews All rights reserved. Not for further distribution without the permission of
DDTCNews