Anda di halaman 1dari 16

Perlindungan Hukum terhadap

Konsumen Produk Rekayasa Genetik


di Indonesia
Anto Ismu Budianto

Abstract

Genetic engineering as the appllcation of biotechnology can be considered as an ad-


vance in the fields of technology and science to satisfy human's needs in farming, health,
and industry. A part from pro and contra matters about genetic engineering products
concerning whether or not these products are safe for human beings, the most important
thing to consider is the legal protection towards people who consume them. The regula-
tion in the forms of Acts concerning the safety of the engineering products seems to be
necessary recently, due to the emerging possibilities in the field of human health and
environmental care.

Pendahuluan
Menurut perhitungan ahli derncqraf dunia yang cenderung meningkat tersebut
Perserikatan Bangsa-Bangsa, diperkirakan akan meningkatkan kebutohsn pokok manusia
jumlah penduduk dunia saat ini mencapai di bidang pangan.
kurang lebih eham milyar orang. Dua kali lipat Dalam hubungannya dengan usaha
dari jumlah penduduk pada lima puluh tahun manusia untuk mencukupi kebutuhan di
yang falu. Pad a lima puluh tanun mendatang, bldanq pertanian, khususnya pangan, apabila
populasi penduduk dunia akan mencapai setelah Perang Dunia ke 11 tidak dilakukan
sembilan milyar.1 Dengan populasi penduduk suatu revolusi hijau, maka umat manusia di

KartikaAdiwilaga. "lsu Keamanan Pangan dan Lingkungan Tanaman Hasil Rekayasa Genetika." Makalah
1

pad a Seminar Bioteknologi tentang Kesiapan Indonesia MemasukiGlobalisasi Produk Transgenik.


Jakarta. 5 September 2000. Him. 1.

118 JURNAL HUKUM. NO. 15 VOL. 7. DESEMBER 2000: 118 -132


Anto /smu Budianto. Perlindungan Hukum terhadap Konsumen ...

dunia sekarang ini sudah pasti akan menderita kapas ·agar tanaman tersebut dapat
kelaparan.2 Di Indonesia, revolusi hijau juga membunuh serangga.
dilakukan dengan menggunakan padi varietas Sesungguhnya rekayasa genetik telah
unggul, pengolahan lahan dengan traktor, dan digunakan sejak dulu seperti penggunaan ragi
pemrosesan gabah menjadi beras dengan untuk mengembangkan roti dan mengubah
mesin. Dalam perkembangan revolusi hijau gula menjadi alkohol dalam pembuatan bir,
lebih lanjut, pemanfaatan benih unggul dan bakteri yang dapat mencema gula serta
menjadi semakin mutlak. Pemuliaan benih menambahkan rasa pada pembuatan ·keju.
tidak hanya dilakukan melalui teknik seleksi Semua teknik rekayasa genetik secara ·
dan penyilangan, tetapi juga dengan cara tradisional tersebut menggunakan organisme
antara lain; radiasi dan rekayasa genetik.3 yang terdapat secara alami.6 Rekayasa
Rekayasa genetik secara sederhana genetik yang dilakukan sekarang ini, dilakukan·
dapat didefinisikan sebagai pemindahan oleh para ilmuwan maupun industriawan untuk _
materi genetik dari satu spesies ke spesies menciptakan virus, bakteri, ragi, tanaman,
yang berbeda atau perpindahan gen yang maupun binatang yang tadinya tidak pemah
disintesis secara kimiawi ke spesies target.4 ada di alam. Rekayasa genetik yang dilakukan
Di dalam rekayasa genetik, gen-gen diseleksi saat ini dilakukan oleh para ahli di bidang
dan dipindahkan dari suatu organisme ke bioteknologi untuk kepentingan ilmu
organisme yang lain, misalnya bakterium ba- pengetahuan dan ·teknologi. maupun untuk
cillus thuringiensis yang memiliki suatu gen kepentingan industri/dagang, di bidang
untuk memproduksi racun pembunuh pertanian maupun kesehatan.
serangga. Gen dari bakterium tersebut Akhir"akhir ini, di beberapa media massa
dimasukkan pada DNA (deoxyribonucleic acid di Indonesia ramai diberitakan mengenai
atau asam deoksiribonuk/eat)5 tanaman panen raya kapas yang dipetik oleh para petani

2Revolusi hijau adalah perubahan pola bu.di daya tanaman berdasarkan efisiensi. Untuk itu dilakukan
usaha-usaha berupa: 1. mekanisasi pertanian; 2. penggunaan benih unggul; 3. penggunaan .pupuk dosis
tinggi; dan 4. penanggulangan hama/penyakit dengan pestisida. lihat Rahardi, F. 2000. "Revolusi Hijau vs
Pertanian Organik." A_rtikel dalam Kontan. No. 25 Tahun IV. 20Maret2000. Him. 28.
3/bid.

4lihat: Inez H.S. Loedin. "Transfer Gen Pada Tanarnan Dan Aplikasiny." Makalah pada Seminar

Bioteknologi ten tang Kesiapan Indonesia Memasuki Globalisasi Produk Transgenik. Jakarta. 5 Sep·
tember 2000. Hlm:.2.
50NA -
(deoxyribonucleic acid-asam deoksribonukleat) meru pakan bah an dasar sel serta pembawa ciri·
ciri khas suatu organisme. LihatKartonoMohamad. "Simalakama Tanaman Transgenik." Artikel dalam Tempo.
1 Oktober2000. Him. 97.
6Lihat. The Panos Institute. Genetic Engineers Target Third World Crops. Alih bahasa Vi nera Zainuddin.

KONPHALINDO. 1994.

119
kapas di Bantaeng dan Bulukumba, Sulawesi rekayasa genetik, ha! yang paling penting
Selatan.7 Setelah lima bulan dipelihara di atas adalah bagaimana manusia sebagai
lahan seluas 500 hektar, bibit kapas rekayasa konsumen dari produk-produk hasil rekayasa
genetik (dlsebut juga kapas transgenik) genetik dapat dilindungi secara hukum dari
tersebut bisa dipanen sebanyak tiga ka!i lipat akibat-akibat negatif yang ditimbulkan dari
dari biasanya. Dengan bibit kapas yang secara kemajuan ilmu pengetahuan dan teknoloqi
tradis_ional biasa ditanam para petani, dari satu tersebut.
hektare tanah biasanya dihasilkan setengah Dal am hubunqannya dengan
ton kapas, dengan bibit kapas transgenik bisa perlindungan hukum terhadap konsumen
diparien kapas sebanyak tiga ka!i .lipat dari produk rekayasa genetik, yang mau atau tidak
biasanya. Tingkat produktivitas kapas yang luar mau maupun suka atau tidak suka produk
biasa tersebut pada satu sisi menimbulkan rekayasa genetik tersebut akan dan bahkan
harapan baru bagi keuntungan para petent- sudah masuk ke Indonesia, apakah
rnaupun .produsen bibit kapas transgenik, perundang-undangan di bidang perlindungan
namun pada sisi yang lain digunakannya bibit konsumen dapat menjamin konsumen dari
kapas transgenik tersebut dipandang dapat aklbat-aklbat negatif yang ditimbulkan oleh
membahayakan alam maupun lingkungan. rekayasa genetik.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan,
teknologi pada satu sisi membawa manfaat
Rekayasa Genetik
_yang. luar biasa bagi umat manusia, namun
pada sisi yang lain juga dapat merugikan umat Rekayasa genetik adalah salah satu
rnanusia. Persoalannya adalah bagaimana aplikasi dari bloteknoloql yang merupakan
kernaiuan ilmu pengetahuan dan teknologi teknologi pemanfaatan organisme (mikroba)
tersebut dapat dimanfaatkan untuk atau produk organisme yang bertujuan untuk
kesejahteraan umat manusia tanpa merugikan menghasilkan bahan atau jasa, Bioteknologi
bagi manusia itu sendiri maupun terhadap bukanlah ha! yang baru bagi peradaban
alam. Sebagai salah satu perkembangan ilmu manusia, teknologi seperti .pembuatan tape,
pengetahuan dan teknologi di bidang pertanian tempe, kecap, dan tuak menunjukkan
maupun ·kesehatan, rekayasa genetik pemanfaatan mikroba untuk mengubah bahan
dianggap sebagai suatu terobosan untuk dasar menjadi bahan yang bersifat ekonomi
memenuhi kebutuhan umat manusia yang lebih tinggi. Dari sebab itu bioteknologi dapat
semakin meningkat. Terlepas dari pers6alan dibagi menjadi bioteknologi tradisional dan
pro atau kontra terhadap produk-produk bioteknologi modern.8

7Bibit kapas unggul, yang dikenal sebagai kapas transgenik, disuplai oleh anak perusahaan Monsano,
salah satu perusah aan multinasional yang berasal dari Amerika Serikat, yaitu PT. Monagro Kimia, kepada para
petani di Bantaeng den Bulukumba, Sulawesi Selatan. Lihat. Agung Rulianto. 'Pertanian Kilat? Nanti Dulu."Artikel
dalam Tempo. 24 September 2000. Him. 62-63. '
8Lihat. Muhammad Djumhana. 1995. Hukum Dalam Perkembangan Bioteknologi. Bandung: PT. Citra

AdityaBakti. Hirn. 37. ·

120 JURNAL HUKUM. NO. 15 VOL. 7. DESEMBER 2000: 118 - 132


Anto lsmu Budi~nto. Perlindungan Hukum terhadap Konsumen ...

Bioteknologi merupakan penerapan Organisme yang merupakan produk dari


teknologi yang memberikan cara baru untuk hasil rekayasa genetik, dalam bidang pertanian
memperkuat dan mendukung penelitian dikenal sebagai tanamen transgenik, misalnya
biologi lainnya. Bioteknologi jug a· bukan jagung, kapas, padi, dan sebagainya yang tahan
merupakan teknologi yang muncul begitu saja, terhadap hama dan herbisida. Di dalam bidang
tetapi berkembang dari mulai teknologi yang kedokteran, rekayasa genetik digunakan untuk
sudah lama mapan dan banyak digunakan membuat obatdan vaksin, antara lain vaksin
oleh para ilmuwan sarnpai pada penelitian · hepatitis B.11
. yang lebih strategis, seperti rekayasa genetik
pada tanaman maupun hewali..9
Dalam sejarah perkembangan ilmu
Aspek Hukum Rekayasa Genetik
genetika dari mulai Mendel (1865) serta
Watson dan Crick (1953) sampai pada kurun Persoalan kaitan antara hukum dan
waktu tahun tujLih puluhan, telah dihasilkan rekayasa genetik sebagai aplikasi dari
teknologi baru yang memungkinkan para bioteknologi, dapat dijelaskan bahwa hukum
penelltl rnenqlsolasl dan mengidentifikasi sebagai kaidah atau norma sosial, tidak
DNA; mengidentifikasi, rnenqisolasl, dan terlepas dari nilai-nilai yang berlaku dalam
memindahkan gen dari satu organisme ke suatu masyarakat. Dapat dikatakan bahwa
dalam organisme yang lain. Teknik tersebut hukum itu merupakan pencerminan ·dan
dikenal sebagai rekayasa genetik, yang untuk konkritisasi dari nilai-nilai yang pad a suatu saat
pertama kalinyadlapjkaslkan pada·penelitian berlaku dalam masyarakat. Salah satu fungsi
di bidang kedokteran. Rekayasa genetik yang hukum adalah mernellhara kemampuan
merupakan aplikasi dari bioteknologi modem masyarakat untuk menyesuaikan diri dengari
didasari oleh teknik-teknik baru seperti ·:· (1) kondisi-kondisl kehidupan yang berubah, yaitu
teknologi DNA rekomblnan: (2)·"produksi dengan cara merumuskan kembali hubungan-
antibodi monoklonal; dan(S) kultur sel dan hubungan esensial antara anggota masyarakat.
jaringan. Kombinasi dari ketlqa hal tersebut Dengan perkataan lain, hukum berfungsi
meruadl dasar dari rekayasa genetik untuk dalam memelihara kemampuan masyarakat
tanaman, hewan, rnaupun mikroba.10; •

9 Aplikasi dari bioteknologi dapat dilaksanakan pada bidang pertanlan, pelernakan, produksi pangan,
medis, pengolahan limbah, produksi enerji, pertambangan, militer, dan industri lainnya. /bid. Him. 39-54.
10Teknologi DNA rekombirian adalah teknik-teknik untuk rekayasa genetik yang memungkinkan manipulasi

DNA sebagai materi genetlk utama di dalam sel. Antibodi monoklonal mer_upakan al~t diagnosa spesifik yang
memungkinkan deteksi cepat setiap protein yang dihasilkan dalam sel. Kemajuan yang telah dicapai dalam kultur
jaringan dan sel memungkinkan perbanyakan cepat dari sel yang direkayasa secara genetik. Lihat. Sugiono
Mulyoprawlro. "Kemajuan Riset dan Keslapan SOM Dalam Pengembangan dan Penerapan Teknologi Transgeni
Di Indonesia." Makalah dalarn Seminar Bioteknolagi tentang Kesiapan Indonesia Memasuki Globalisasi
Produk Transgenik. Jakarta. 5 September 2000. Him. 1 -2. ·
11Uhat Kartono Mohamad. "Simalakama Tanaman Transgenik.'' Artikel dalam Tempo.1 Oktober2000. Him. 97.

. 121
untuk menyesuaikan diri dengan kondisi-kondisi b. Fusion of cells beyond the taxonomix
kehidupan yang berubeh, dalam hal ini suatu family.
kondisi·yang berubah dikarenakan adanya Bioteknogi modern, sebagaimana
perkembanqan dalam bidang bioteknologi. disebutkan di 'atas menghasilkan apa yang·
· Rekayasa genetik sebagai salah satu disebut sebapal LMO (living modified organ-
perkembangan dalam bidang bioteknologi ism) atau sering dite~emahkan sebagai OHM
rnerupakan suatu bidang yang berkembang (orqanlsrne hidup yang dimodifikasi).
dengan cepat dalam masyarakat dan dapat Pengertian dari organisme hidup yang
menimbulkan konflik berupa pro dan kontra
dimodifikasi (untuk selanjutnya disebut OHM)
terhadap pemanfaatan organisme hasil rekayasa terdapat pada Article 3 sub (g) dari Cartagena
genetik. Dalam kerangka itulah hukurn dapat
Protocol on Biosafety to the Convention on Bio-
dilihat fungsinya sebagai sarana untuk
logical Diversity, yaitu:
menyelesaikan konflik yang timbul dalam
masyarakat.12 ' •. . . any living organism that possessor a
Bersamaan dengan kemajuan pesat di novel combination of genetic material
bidang bioteknologi, aspek-aspek yang terkait obtained through the. use of modem bio-
dengan organisme hasil rekayasa genetik, technology"
serta keamanannya bagi lingkungan dan
kesehatan menjadi topik pembicaraan dan Dari pengertian tersebut di atas, dapat
berfungsi sebagai wacana pub!ik pada akhlr- diketahui bahwa OHM adalah organisme.
akhir ini. Pengertian bioteknologi modern hidup13 yang memiliki kombinasi bahan
(modem biotechnology) terdapat dalam Article genetik baru yang diperoleh melalui aplikasi
3 sub (i) dari Cartagena Protocol on Bio Safety dari bioteknologi modem, atau secara umum
to the Convention on Biological Diversity yang dikatakan sebagai organisme hasil dari
menyebutkan: rekayasa genetik.
· Dalam kaitannya dengan aspek hukum
"Moqem biotechnology" means the appli- dari rekayasa genetik, aturan yang relevan
catio'! of: dengan itu adalah Cattagena Protocol on
a. In vitro nucleic acid techniques, includ- Biosafety to the Convention on Biological Di-
ing recombinant deoxyribonucleic acid versity. Protokol tersebut merupakan aturan
(DNA) and direct injection of nucleic yang melengkapi Konvensi Perserikatan
acid into cells or organelles, or Bangsa-Bangsa Tentang Keanekaragaman
' '

12Satjipto Rah ardjo. 198~. I/mu Hukum. Bandung: Pen erbit Alumni. Him 24- 61.
13Adapun yang dimaksud dengan organisme hidup (living organism}, disebutkan dalam Article 3 sub (h)
Cartagena Protocol on Biosafetyto the Convention on Biological Diversity, yakni sebagai berikut:
• . . . any biological entity capable of transferring or replicating genetic material. Including
sterile organism, viruses and viroids"

122 JURNAL HUKUM. NO. 15 VOL. 7. DESEMBER 2000: 118122


- 132
Anto lsmu Budianto. Perlindungan Hukum terhadap Konsumen ...

Hayati 1992 (Convention on Bioligical Diver- · H_al yang·.terkait dengan rekayasa genetik
sity). Konvensi ini merupakari salah sam hasil didapatkah dalam ketentuan Pasal 2 ~onvensi
dari ·diselenggarakannya United Nations Con- Keanekaragaman Hayati, yaitu: · ·
ference· on Environment and Development "penerapan teknologi yang menggunakan
(UNCED)14 dari tanggal 3·sampai 14 Juni sistem-sistem hayati, makhluk hidup atau
1992. Konvensi ini telah ditandatangani oleh derivatifnya, untuk membuat .atau
157 negara, dan lndonesiamerupakan negara_ memodifikasiproduk-produk atau proses-
yang kedelapan yang menandatangani proses untuk penggunaan khusus" (kursif
konvensi terssbut di Rio de Janeiro; pada penulis)
tanggal 5 Juni 1992. $elanjutnya Konvensi
Keanekaragaman Hayati diratifikasi oleh In- Persoalan rekayasa genetik yang terkait
donesia melalui Undang-Undang Nonior 5 dengan kesehatan manusia, terdapat dalam
tahun 1994 tentang Pengesahan United Na- Konvensi Keanekaragaman Hayati dan diatur
tions on Biological Diversity (Konvensi dalam Pasal 8 sub (g) yang rnenqatakan:
Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai
Keanekaragaman Hayati). · "menqernbanqkan atau memelihara cara-
Tujuan dibuatnya Konvensi Keanekaragam cara untuk mengatur, rnenqelola atau
hayati adalah·.sebagai .berikut:15 ··mengendalikan risiko yang berkaitan
dengan penggunaan dan pelepasan
Konservasl 'keanekaraqaman, hayati, · organisme termodifikasi hasi/ ·bioteknologi,
pemanfaatan komponen-komponennya yang mungkin mempunyai. dampak
secara. berkelanjutan dan membagi lingkungan merugikan yang dapat
keuntu ngan yang dihasilkan dari mempengaruhi konservasi . dan
pendayaqunaan sumber daya genetik pemanfaatan secara berkelanjutan
secara adil dan merata, termasuk melalei keanekaragaman hayati, · dengan
akses yang memadai terhadap sumber memperhatikan pula risiko terhadap
daya genetik~ dan dengan alih teknologi kesehatan manusia" (kursif penulis)
yang tepat guna. dan dengan
memperhatikan semua hak atas sumber- Pasal 19 tentang Penanganan Bioteknologi
sumber daya dan teknologi itu, maupun dan Pembagian Keuntungan pada' ayat (4)
dengan pendanaan yang memadai" . menyebutkan:

' ,.
14 UnitedNations Conferenee on Environment and Development (UNCED) 1992 (KTT Bumi}, menghasil~an:
Cieklarasi Rio tentang Pembangunan dan Lingl<ungan, Agenda 21: Program KerjaAksi PBB dari Rio; (ketiga),
Pernyataan tentang Prinsip-Prinsip Kehutanan, Konvensi tentang Perubahan lklim, Konvensi tentang
Keanekaragaman Hayati. -
15Pasa11 Undang-Undang Nomor 5tahun 1994 tentang Pengesahan United Nations C?~ Biological Diver-

sity (Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tenlang Keanekaragaman Hayati).

123 JURNAL HUKUM. NO. 15 VOL. 7. DESEMBER 2000: 118123


- 132
"Setiap pih.ak yang secara langsung atau Rio Declaration on Environment and De-
dengan melalui pejabat resmi menurut velopment, the objective of this Protocol is
yurisdiksinya menyediakan organisme
termodifikasi hasil biotekno/ogi, harus
menyediakan informasi yang ada tentang
peraturan penggunaan dan keamanan
yang .diperlukan oleh Pihak tersebut dalam
menangani organisme semacam ltu,
maupun informasi yang ada menqenai
dampak potensial organisme tertentu
kepada Pihak yang akan menerima
organisme tersebuf'.(kursif penulis)
Merigingat hal-hal tersebut di atas, maka
dibuatlah Cartagena Protocol On Biosafety to
the Convention on Biological Diversity,
sebagaimana disebutkan pada Pasal 19 ayat
(3) Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa
Tentang Keanekaragam Hayati, yakni:
"Para Pihak wajib mempertimbangkan
kebutuhan akan protoko/ dan model-
modelnya yang menentukan prosedur
yang sesuai, mencakup, khususnya
persetujuan yang diinformasikan lebih
dulu, di bidang pengalihan, penanganan,
dan pemanfaatan secara aman terhadap
organisme termodifikasi hasil
bioteknologi, yang mungkin mempunyai
akibat merugikan terhadap konservasi
dan pemanfaatan secara berkelanjutan
keanekaragaman hayati".(kursif penulis)
Cartagena Protocol on Biosafety to the
Convention on Biological Diversity, untuk
selanjutnya disebut Cartagena Protocol, dibuat
dengan tujuan untuk: ·
", . . in accordance with the precautionary
approach contained in Principle 15 of the

124 JURNAL HUKUM. NO. 15 VOL. 7. DESEMBER 2000: 118124


- 132
to contribute to ensuring an adequate level
of protection in the field of the sate transfer,
handling and use of living modified organ-
. ism resulting from biotechnology that
may
have adverse effects on the conseNation
and sustainable use of biological diver-
sity, taking also into account risks to hu-
man health, and specifically focusing on
-transboundary movements". (kursif
penulis)

Cartagena Protocol tersebut merupakan


tindak lanjut dari persoalan keamanan
pangan dalam Konvensi Perserikatan Bangsa-
Bangsa tentang Keamanan HayatL
Persoalan yang paling penting berkaitan
dengan OHM yang merupakan produk dari
rekayasa genetik adalah risiko yang berkaitan
dengan kesehatan manusia, sehingga
pemanfaatan darl produk hasil rekayasa
genetik perlu dilaksanakan dengan prinsip
kehati-~atian (precautionary principle). Untuk
itulah perundang-u ndangan ·yang harus
mengakomodasikan semua kepentingan para
pihak yang terkait dengan rekayasa genetik
menjadi hal yang sangat perlu
untuk ditindaklanjuti.

Produk Rekayasa Genetik yang


Berkembang pada Saat lni
Organisme hidup yang dimodifikasi
(OHM) merupakan produk dari rekayasa
genetik yang berkembang pesat akhir-akhir
ini, baik dalam bidang kedokteran
maupun pertanian. Sebagaimana telah
disebutkan dimuka, OHM secara
tradisional sudah dikenal pada jaman
dahulu dalam bentuk pembuatan bir,
tape, tempe, dan lain-lain namun seiring
dengan perkembangan di
125 JURNAL HUKUM. NO. 15 VOL. 7. DESEMBER 2000: 118125
- 132
Anto lsmu Budianto. Perlindungan Hukum terhadap Konsumen ...

bidang ilmu pengetahuan dan .teknologi, pada pihak yang lain hasil rekayasa genetik
produk rekayasa genetik menjadi semakin berupa tanaman transgenik merupakan
beragam. Dalam bidang kedokteran, komoditas yang menguntungkan secara
kontroversi produk rekayasa genetik relatif komersial, maupun organisme bukan dari
tidak menimbulkan pro dan kontra, kecuali alam yang masih diragukan efektivitasnya
organ-organ dari tubuh babi Jransgenik yang untuk mereduksi hama maupun. penyakit
diperlukan untuk menggantikan organ-organ tanaman. Dalam beberapa dekade akhir-akhir
tubuh manusia yang rusak. Berbeda halnya irii beberapa negara di dunia sudah sejak
dengan produk rekayasa genetik yang beberapa tahun yang lalu mengembangkan
digunakan dalam bidang kedokteran, produk tan am an transgenik. 16 Dikawasan Asia,
rekayasa genetik yang digunakan dalam negara India, Cina; dan Korea menjadi
bidang pertanian lebih menimbulkan pengembang utama dari tanarnan transgenik,
kontroversi antara satu pihak yang pro dan sementara itu Amerika Serikat tercatat sebagai
pihak lain yang kontra. Kontroversi yang· negara yang menguasai produk tanaman
muncul adalah mengenai aman atau tidaknya transgenik.
tanaman transgenik itu dengan alam, serta Pengembangan tanaman transgenik di
aman atau tidaknya hasil dari tanaman Indonesia dimulai sejak tahun 1985 dengan
transgenik tersebut untuk dikonsumsi oleh dibentuknya Panitia Nasional Bioteknologi di
manusia. Persoalan itulah sangat menarik bawah Menteri Negara Riset dan Teknologi.
untuk dicermati. Dalam perkembangan lebih Janjut kegiatan
Dalam bidang pertanian, rekayasa genetik penelitian rekayasa genetik pada tanaman
oleh beberapa kalangan diartikan. sebagai untuk menghasilkan tanaman transgenik telah
alternatif untuk memenuhi kebutuhan akan dilakukan di berbagai lembaga penelitian,
pangan yang semakin meningkat, sementara yakni:17

16Selama kurun waktu 1996 -1998, seoara global areal penanaman tanaman transgenik meningkat
sepuluh kali lipat, dari 1,7 juta hektar menjadi 20,8 juta hektar. Bahkan tahun 2000 diperkirakan akan mencapai
60 juta hektar. Lihat "Padi Transgenik, Harapan di Tengah Kontroversi. • Artikel dal am Kompas. 17 September
2000.
Sugiono Moeljopawiro. "Kemajuan Riset dan Kesiapan SOM Dalam Pengembangan Dan Penerapan
17

Teknologi Transgeni di Indonesia." Makalah dalam Seminar tentang Kesiapan Indonesia memasuki
Globalisasi Produk Transgenik. 5 September 2000. Him 4 - 5.

126 JURNAL HUKUM. NO. 15 VOL. 7. DESEMBER 2000: 118 125


-132
No Tanaman Sifat Gen lnstansi

1 ~agung Tahan penggerek batang Pin 11 Balitbio


2 Kacangtanah TahanPstv CP ..
Bali!bio dan IPB
3 Kakao Tahan penggerek buah Bt UPBP
4 Kede!ai Iahan pilnggerek po!ong Pin II Balitbio
5 Padi Tahan penggerek batang Bl Balitbio
Tahan penggerek batang
dan wereng coklat Bt & GNA P3B LIP!
6 Papaya TahanPRS CP Balitbio, Balitsa, Balitbu
7 TebJ Tahan penggerek baiang Bt P3GI
8 Tembakau TahanTMV CP Balitas
9 Ubijalar Tahanhamaboleng Pin II Balitbio

.• '
Sementwa itu melalui kerjasama dengan lembaga penelitian di luar negeri, juga sudah
dihasilkan beberapa tanaman transgenik, seperti:

No Tanaman Sifat Gen lnstansi

1 Jagung Tahan penggerek batang Bt Balitbio/JCI Seed Co

2 Kacang 1anah Tahan Pstv CP Balitbio/ACIAR

3 Ken1ang TahanPTM Bl Balilbio/MSU

4 Ubija!ar Tahan SPFMV CP Balitbio/Monsanto

Terhadap pengembangan tanaman rumah kaca selama tiga bulan, uji lapangan
transgenik di Indonesia, sesungguhnya sudah terbatas selama enam bulan, sampai akhimya
· ada pengaturan hukumnya, yakni melalui SK mendapatkan sertifikat "aman hayati". Selain
Menteri Pertanian Nomor 856/Kpts/HK.330/9/ surat keputusan dari menteri pertanian
1997 tentang Pelepasan Tanaman tersebut, Pemerintah sudah rnenerbllkan pula
Transgenik. Aturan inilah yang diikuti oleh Surat Keputusan Bersama (SKB) untuk
semua pihak yang terkait dengan mengatur masalah Keamanan Hayati dan
pengembangan tanaman transgenik, baik Keamanan Pangan Produk Pertanian Hasil
untuk kepentingan riset maupun kornersial. Rekayasa Genetika pada bulan September
Prosedur yang ditetapkan dalam surat 2000. Aturan itu tertuang dalam empat buah
keputusan tersebut adalah mulai darl uji SKB yang ditaridatangani Menteri Pertanian,

126 JURNAL HUKUM. NO. 15 VOL. 7. DESEMBER 2000: 118 126


-132
Anto Jsmu Budianto. Perlindungan Hukum terhadap Konsumen ...

Menteri Kehutanari dan Perkebunan, Menteri Adapun data yang dapat disajikan
Kesehatan, dan Menteri Negara Pangan dan mengenai tanaman transqenik yang telah
Holtikultura. ditanam di Indonesia adalah sebagai berikut:18

No Tanaman · Gen Sifat Perusahaan Lokasi Luas

1 Jagung Cry I ab Tahan penggerek balang Manago JawaTengah -


2 Jagung Cry I ab Tahan penggerek batang Pioneer - -
3 Jagung EPSPS Her~isida glisofal Monagro Jawa Tengah · -
4 Jagung· Pin II Tahan penggerek batang Balitbio - -
!
'
5 Kap as Cry I ab Tahan penggerek bunga Monagrq Sulsel 500ha
6 Kap as EPSPS Tahan herbisida glisofat Monagro JawaTengah - ,
7 Kedelai EPSPS Tahan herbisida glisofat Monagro Jawa Tengah · -
8 Kenlang., Cry V Tahanpenggerekdaun dan ubi Balitbio - - '

9 Padi Cry I ab Tahan penggerek batang Balitbio - '


-
10 Padi Cry I ab Tahan penggerek batang dan UPI - -
- "dan GNA wereng coklat

Perlindungan Hukum terhadap


Konsurnen Produk Rekayasa Genetik
Dilepaskannya tanaman produk rekayasa terhadap kesehatan karena digunakannya
genetik ke alam dipandang memiliki risiko tanaman transgenik sebagai makanan.19
terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Oalam kaitannya dengan perlindungan hukum
Beberapa kemungkinan yang dapat terjadi terhadap konsumen produk rekayasa genetik,
misal nya tan am an transgenik berubah kepentingan konsumen. yang perlu dilindungi
menjadi gulma, terjadinya perpindahan gen adalah keamanan terhadap kesehatan
di spesies lain yang berakibat buruk, dan risiko apabila rnenqkonsumsi produk rekayasa
genetik.

18 Kompas. 2 November 2000.


19 KartikaAdiwilaga. Op. Cit. Him. 3.

127
Prociuk tanarnan transgenik ternyata ada yang tepat sesuai kehendak d an kebutuhan
yang rnerniliki .kernungkinan rnenirnbulkan efek pribadi;
sarnping· yang rnerugikan. antara lain dapat d) pendidikan konsurnen;
rnengganggu rnetabolisrne tubuh sehingga e) tersedianya upaya ganti rugi yang efektif;
rnenirnbulkan penyakit dan rnenirnbulkan n kebebasan untuk membentuk organisasi
alergi, rnisalnya jag'ung BT cry 9c yang diduga konsumen atau organisasi lainnya yang
.bisa rnenirnbulkan efek alergi bila dikonsurnsi relevan dan memberikan kesempatan
rnanusia. Hal itu dapat terjadi karena dalarn kepada organisasi tersebut untuk
pengujian di laboratoriurn yang dllakuken oleh menyuarakan pendapatnya dalarn proses
Food and Drug Agency (FDA) terbukti bahwa pengambilan keputusan yang menyangkut
protein di jagung jenis BT cry 9c belum kepentingai'l rnereka.
terdegradasi rneskipun telah dipanaskan Dari resolusi tersebut, unsur perlindungan
dalarn waktu setengah jam. lkatan rnolekul konsurnen dari bahaya-bahaya terhadap
protein ini lebih kuat dan mirip dengan unsur kesehatan dan keamanannya menduduki
yang dapat rnernunculkan alergi pada tubuh prioritas yang pertama. Selanjutnya adalah
manusia. Apabila jagung BT cry 9c ini bagairnana halnya dengan perlindungan
dikonsumsi rnanusia, maka dapat menimbulkan konsumen yang ada di Indonesia.
reaksi shock di tubuh dan rnual, terlebih lagi Pengaturan secara khusus terhadap
apabila dikonsumsi oleh orang yang alergen, perlindungan konsumen produk rekayasa
sehingga dapat rnenirnbulkan reaksi keras genetik sarnpai saat ini belum ada di Indone-
sampai menirnbulkan hal yang fatal.20 sia, namun secara urn um perlindungan hukurn
Dalam hubungannya dengan perlindungan terhadap konsurnen di Indonesia sudah diatur
konsumen, Resolusl PBB Nomor 39/248 . dalam Undanq-Undsnq Nornor 8 Tahun 1999
Tahun 1985 tentang Perlindungan Konsumen tentang Perlindungan Konsurnen (untuk
(Guidelines for Consumer Protection), sel anjutnya disebut Und ang-Undang
merurnuskan berbagai kepentingan konsumen Perlindungan Konsumen). Adapun yang
yang perlu dilindungi, yakni: dirnaksud dengan perlindungan konsurnen di
a) perlindungan konsumen .dari bahaya- dalam undang-undang adalah "segala upaya
bahaya terhadap kesehatan . dan yang menjamin adanya kepastian hukurn
keamanannya; untuk rnemberikan perlindungan kepada
b) prornosi dan perlindungan kepentingan konsumen" (kursif penulis).
ekonomi sosial konsumen: Konsumen itu sendiri rnenurut Undang-
c) tersedianya inforrnasi yang memadai bagi Undang Perlindungan Konsumen adalah
konsurnen untuk memberikan "setiap orang pemakai barang dan/atau jasa
kernampuan mereka melakukan pilihan yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi

21lKompas. 4 November 2000.

128 JURNAL HUKUM. NO. 15-VOL. 7. DESEMBER 2000: 118-132


Anto lsmu Budianto. Perlindungan Hukum terhadap Konsumen. ..

kepentingan _diri sendiri, keluarga, orang lain . konsumen, maka pihak-pihak terkait yang
maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk bertanggung jawab adalah tidak hanya
diperdagangkan" (kursif penulis). Maksud dari produsen saja, melalnkan sampai kepada
perkataan tidak untuk diperdagangkan yang rekanan, aqen, distributor, serta jaringan-
dinyatakan dalam definisi konsumen di atas jaringan yang melaksanakan fungsi
sejalan dengan pengertian pelaku usaha yang pendistribusian dan pemasaran produk
dimaksudkan da[am undang-undang, yakni: rekayasa genetik. Selanjutnya Undang-
Undang Perlindungan Konsumen mengatur
"seflap perorangan atau badan usaha,
secarajelas masing-masing hak dan kewajiban
baik yang berbentuk badan hukurn
konsumen maupun hak dan kewajiban pelaku
maupun bukan badan hukum yang didirik~n
usaha. Sampai sejauh mana hak dan kewajiban
dan berkedudukan atau melakukan
itu dapat diimplementasikan terhadap produk
kegiatan dalam wilayah hukum negara
rekayasa genetik, hal itu rnasih periu dikaji
Republik Indonesia, .baik sendiri maupun
dengan seksama · ' ·:
bersama-sama melalui perjanjian
Konsumen yang ada di Indonesia jurnahnya ·
menyelenggarakan kegiatan usaha dalam
saat inl diperkirakan 120 juta orang,
berbaqal bidang ekonomi".
bercasarkan ketentuan U ndanq-Undanq
Dari ketentuan tersebutdi atas dan apabila Perlindungan Konsumen, hak-hak konsumen
dihubungkan denqan produk tanaman adalah: · ·
transgenik, maka tidak hanya produsen
1. hak atas kenyamanan, keamanan, dan
tanaman transgenik saja yang tunduk pada
keselarnatan dalam rnengkcnsumsl
undang-undang ini, melainkan para rekanan,
barang/jasa;
agen, distributor,. serta jaringan-jaringan yang
2. hak untuk memilih barang/jasa sesuai
melaksanakan fungsi pendistribusian dan
den'gan nilai tukar dan kondlsl serta
pemasaran barang dan/atau jasa .kepada
masyarakat luas selaku pemakai dpn/atau jaminan yang diberikan;. ~·
3. hak atas informasi yang benar, jelas, dan
pengguna barang dan/atau jasa harus tunduk
jujur mengenai kondisi dan [aminan ·
pada ketentuan perundanq-undanq tentang
barang/jasa; . ·
perlindungan konsumen. Tampaknya hak untuk didengar pendapat .. dan
4.
Undang-Undang Perlindungan Konsumen di. keluhannya atas barang/jasa yang
Indonesia ditujukan untuk . melindungi digunakan; ·
kepentingan konsumen, dan bukan hanya
5. hak untuk mendapatkan advokasi,
melindungi kepentingan pelaku usaha untuk
perlindungan dan upaya penyelesaian
kepentingan mereka sendiri.21 .
sengketa perfndunqan konsurnen secara
Sepanjang berhubungan dengan produk
patut;
tanaman trasgenik yang dapat merugikan

21Gunawan·Widjaja dan Ahmad YanL 2000. Hukum Tentang Perlindungan Konsumen. Jakarta: PT.
. Gramedia Pustaka Utama. Hlm:4-10.

130 JURNAL HUKUM. NO. 15 VOL. 7. DESEMBER 2000: 118129


- 132
6. hak untuk rnendspaikan pembinaan dan selayaknya apabila produk-produk rekayasa
pendidikan konsumen; genetik tersebut melewati proses pengujian
7. hak untuk diperlakukan atau dilayani sebelum dipasarkan kepada konsumen.
secara benar dan jujur serta tidak Metode pengujian keamanan produk maupun
diskriminatif; penelitian atas tanaman transgenik harus
8. hak untuk mendapatkan kompensasi, sesuai dengan standar yang ditentukan oleh
ganti rugi/penggantian, jika barang/jasa badan-badan pengawas kesehatan dan
yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian pangan dunia, seperti WHO maupun FAO,
ateu tidak sebagaimana mestinya; sehingga dapat dijamin bahwa produk
9. hak yang diatur dalam peraturan rekayasa genetik tersebut aman untuk
perundangan lainnya dikonsumsi. Di samping itu, terhadap produk
Kesembilan hak konsumen tersebut di rekayasa genetik yang sudah dipasarkan dan
atas, dimiliki oleh konsumen yang dikonsumsi oleh masyarakat perlu diberikan
memanfaatkan produk tanaman transgenik. Di labelisasi maupun rekomendasi terhadap
tingkat keamanannya untuk dikonsumsi,
samping itu beberapa hal penting yang harus
sehingga konsumen dapat menentukan
dipahami dan merupakan pengaturan yang
relatif baru dalam sistem hukum dan pilihan, apakah akan mengkonsumsi produk
perundangan di Indonesia, khususnya rekayasa genetik atau tidak.
Hal yang lebih utama dari perlindungan
perlindungan terhadap konsumen, adalah
hukum terhadap konsumen produk rekayasa
mengena:
genetik, selain implementasi dari perundang-
1. klausula baku; undang di bidang .perlindungan konsumen,
2. pembuktian terbalik; adalah menyiapkan perangkat lunak, berupa
3. · class action; peraturan yang mewajibkan untuk menguji
4. Sadan Perlindubgan Konsumen Nasional tingkat keamanan produk rekayasa genetik
(BPKN); .dan .
dari tingkat hulu sampai hilir, maupun
5. Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen
perangkat kerasnya, berupa lembaga-
(BPSK).
lembaga penilai ataupun laboratorium yang
Persoalannya adalah apakah semua itu secara ilmiah dapat membuktikan tirigkat
sudah dianggap mencukupi untuk melindungi keamanan produk rekayasa genetik untuk
konsumen dari pengaruh-pengaruh riegatif dapat dikonsumsi secara aman oleh manusia.
yang ditimbulkan oleh produk rekayasa
genetik. Hal yang lebih penting pada saat ini
adalah pendekatan kehati-hatian untuk Simpulan
mencermati segala kemungkinan yang dapat Perkembangan ilmu pengetahuan
ditimbulkan oleh produk rekayasa genetik dari dibidang bioteknologi tidak dapat diharnbat
sisi keamanannya untuk dikonsumsi. karena adanya kontroversi aman atau tidaknya
Untuk menjamin keamanan produk hasil produk rekayasa genetik. Sudah selayaknya
rekayasa genetik terhadap lingkungan apabila aplikasi dari bioteknologi dalam
maupun terhadap kesehatan, sudah bentuk rekayasa genetik digunakan untuk

130 JURNAL HUKUM. NO. 15 VOL. 7. DESEMBER 2000: 118129


- 132
Anto Jsmu Budianto. Perlindungan Hukum terhadap Konsumen ...

memenuhi kebutuhan umat manusia. di


' . II
Institute, The Panos. 1994. Genetic Engi-
bidang kesehatan, pertanian, peternakan, neers Target Third World Crops. Alih
maupun industri. Meskipun rekayasa genetik baliasa Vin era Zainuddin.
dig u nakan sebag ai terobosan di bidang KONPHALINDO.
kesehatan maupun pertanian untuk Loedin, Inez H.S. "Transfer Gen Pada
memenuhi kebutUhan umat manusia yang Tanaman Dan Aplikasinya." Makalah
semakin meningk_at, dan terlepas dari pada Seminar Biotekno/ogi tentang
pengaruh positip maupun negatifnya produk Kesiapan Indonesia Memasuki
rekayasa genetik, sikap kehati-hatian G/oba/isasi Produk Transgenik.
sangatlah diperlukan untuk mencermati Jakarta. 5 September 2000
segala kemungkinan yang dapat terjadi pada
konsumen produk rekayasa genetik. Mohamad, Kartono. "Simalakama Tanaman
Sosialisasi aman atau tidaknya produk Transgenik." Artikel dalam Tempo. 1
rekayasa genetik akan sangat membantu Oktober 2000.
pemahaman konsumen untuk dapat Rahardi, F. "Revolusi Hijau vs Pertanian
menentukan pilihannya untuk mengkonsumsi Organik". Artikel dalam Kontan. No. 25
atau tidak mengkonsumsi produk rekayasa Tahun IV, 20 Maret 2000.
genetik, yang saat sekarang inl sudah beredar
Rahardjo, Satjipto. 1986. I/mu Hukum.
secara luas. Labelisasi produk rekayasa
Bandung: Penerbit Alumni.
genetik akan membantu konsumen untuk
dapat menentukan pilihannya. Tidak kalah Rulianto, Agung. "Pertanian Kilat? Nanti Oulu."
pentingnya adalah implementasi dari peraturan Arti~el dalam Tempo. 24 September
yang sudah ada untuk melindungi tidak hanya 2000
konsumen produk rekayasa genetik, tetapi juga Widjaja, Gunawan dan Ahmad Yani. 2000.
pelaku usaha dari produk rekayasa genetik. o Hukum Tentang Perlindungan
· Konsumen. Jakarta: PT. Gramedia
Daftar Pustaka Pustaka Utama.
Adiwilaga, Kartika. "lsu Keamanan Pangan dan Kompas. 17 September 2000
Lingkungan Tanaman Hasil Rekayasa --, 2 November 2000
Genetika". Makalah pada Seminar
Biotekno/ogi tentang Kesiapan In- --, 4 November 2000.
donesia Memasuki G/oba/isasi Kontan. No. 25 Tahun IV, 20 Maret 2000
Produk Transgenik. Jakarta. 5
Tempo. 1 Oktober 2000
September 2000
Dju mhana, Muhammad. 1995. Hukum --, 24 September 2000.
Dalam Perkembangan Biotekno/ogi. United Nations Convention on Biological Di-
Bandung: Penerbit PT. Citra Aditya versity 1992
Bakti.

131
132 JURNAL HUKUM. NO. 15 VOL. 7. DESEMBER 2000: 118- 132
Undang-Undang Nomor 5 tahun 1994· tentang Undang-Undang Norn or B Tah un 1999
Pengesahan United Nations on Biologi- tentang Perlindungan Konsumen.
cal Diversity (Konvensi Perserikatan
Bangsa-Bangsa tentang Keaneka-
ragernan Hayati).

***

131
132 JURNAL HUKUM. NO. 15 VOL. 7. DESEMBER 2000: 118- 132

Anda mungkin juga menyukai