Anda di halaman 1dari 9

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
1. Gambar Umum Lokasi
Puskesmas Mokoau merupakan Induk Non Perawatan yang
defentif berdiri sejak bulan April 2004. Berlokasi di Kelurahan
Padaleu, Kecamatan Kambu. Puskesmas Mokoau mencakup 4 wilayah
kerja kelurahan (Kelurahan Mokoau, Kelurahan Kambu, Kelurahan
Padaleu dan Kelurahan Lalolara) dengan luas wilayah kerja 28,75 km2,
jumlah penduduk keseluruhan 27.135 jiwa dengan batas wilayah kerja
sebagai berikut:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Kadia
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Andonohu
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Konda
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Baruga
Jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas Mokoau
(Kecamatan Kambu Kota Kendari) sebanyak 27.135 jiwa yang
tersebar di 4 Kelurahan yaitu:
a. Kelurahan Mokoau: 2.650 jiwa
b. Kelurahan Kambu: 8.115 jiwa
c. Kelurahan Padaleu: 4.406 jiwa
d. Kelurahan Lalolara : 11.964 jiwa

2. Gambaran Epidemiologi Penyakit DBD


a. Frekuensi kasus penyakit DBD di Wilayah Kerja Puskesmas
Mokoau
Kasus DBD di kota Kendari sudah menjadi masalah
kesehatan yang terus terjadi setiap tahun. Data sekunder yang
diperoleh dari Puskesmas Mokoau pada tahun 2015 tentang kasus
DBD berjumlah 8 kasus yang prevalensinya meningkat dari bulan

1
Februari – Maret 2015. Peningkatan terjadi tidak begitu signifikan,
dimana pada bulan Februari jumlah kasus sebanyak 2 kasus (25%)
dan pada bulan Maret meningkat sebanyak 3 kasus (37,5%). Kasus
DBD kemudian menurun pada bulan April sebanyak 1 kasus
(12,5%).
Pada tahun 2016, kasus DBD secara keseluruhan berjumlah
39 kasus. Dengan prevalensi yang mengalami fluktuasi dari awal
Januari – Mei 2016. Jumlah kasus pada bulan januari sebanyak 6
kasus (15,4%), bulan Februari sebanyak 11 kasus (28,2%), kasus
menurun pada bulan Maret yaitu sebanyak 6 kasus (15,4%),
kemudian kembali meningkat pada bulan April yaitu sebanyak 12
kasus (30,8%) dan kembali menurun di bulan Mei sebanyak 3
kasus (7,7%).
b. Distribusi kasus penyakit DBD di Wilayah Kerja Puskesmas
Mokoau
1) Distribusi Berdasarkan Orang
Umumnya penyakit DBD lebih sering terjadi pada
anak-anak. Untuk distribusi kasus DBD yang terjadi di wilayah
kerja Puskesmas Mokoau dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 1. Distribusi penyakit DBD di wilayah kerja
Puskesmas Mokoau tahun 2015 berdasarkan karateristik
umur dan jenis kelamin.
Karakteristik Kasus Jenis Kelamin
Umur (tahun) DBD Laki-laki Perempuan
1-4 1 1
5-9 2 1 1
10-14 4 2 2
15-19 -
20-44 1 1
45-54 -
>55 -
Total 8 5 3
Sumber data: Puskesmas Mokoau 2015

2
Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Mokoau diketahui
distribusi penyakit DBD pada tahun 2015 pada kisaran umur 1-4 tahun terdapat 1
kasus dengan jumlah penderita yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 1 kasus,
pada kisaran umur 5-9 tahun terdapat 2 kasus dengan jumlah penderita yang
berjenis kelamin laki-laki sebanyak 1 kasus dan perempuan sebanyak 1 kasus,
pada kisaran umur 10-14 tahun terdapat 4 kasus dengan jumlah penderita yang
berjenis kelamin laki-laki sebanyak 2 kasus dan perempuan sebanyak 2 kasus,
pada kisaran umur 20-44 tahun terdapat 1 kasus dengan jumlah penderita yang
berjenis kelamin laki-laki sebanyak 1 kasus.
Tabel 2. Distribusi penyakit DBD di wilayah kerja
Puskesmas Mokoau tahun 2016 berdasarkan karateristik
umur dan jenis kelamin.
Karakteristik Kasus Jenis Kelamin
Umur (tahun) DBD Laki-laki Perempuan
1-4 4 2 2
5-9 15 9 6
10-14 12 7 5
15-19 5 1 4
20-44 3 3 0
45-54 - - -
>55 - - -
Total 39 22 17
Sumber data: Puskesmas Mokoau 2016

3. Pengamatan KLB penyakit DBD di Wilayah Kerja Puskesmas


Mokoau
a. Frekuensi Penyakit DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Mokoau
Tabel 1. Frekuensi Penyakit DBD di Wilayah Kerja Puskesmas
Mokoau Tahun 2015

Bulan Kasus Penyakit DBD


Januari 0
Februari 2
Maret 3
April 1

3
Mei 1
Juni 0
Juli 0
Agustus 1
September 0
Oktober 0
November 0
Desember 0
Total 8
Sumber Data: Puskesmas Mokoau 2015
Berdasarkan tabel diatas, frekuensi kasus penyakit DBD di
wilayah kerja Puskesmas Mokoau tahun 2015 sebanyak 8 kasus.

4
Grafik 1.
Frekuensi Penyakit DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Mokoau
Tahun 2015

Tahun 2015
3.5
3
2.5
2
1.5
Tahun 2015
1
0.5
0
Juli
Mei

Agustus
Maret

Desember
April

November
Juni

September
Januari
Februari

Oktober

Sumber Data: Puskesmas Mokoau 2015


Berdasarkan grafik diatas, kejadian kasus penyakit DBD di
wilayah kerja Puskesmas Mokoau tahun 2015 terjadi peningkatan
kasus pada bulan Februari - Maret 2015.

5
b. Frekuensi Penyakit DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Mokoau
Tabel 2. Frekuensi Penyakit DBD di Wilayah Kerja Puskesmas
Mokoau Tahun 2016

Bulan Kasus Penyakit DBD


Januari 6
Februari 11
Maret 6
April 12
Mei 3
Juni 0
Juli 0
Agustus 0
September 1
Oktober 0
November 0
Desember 0
Total 39
Sumber Data: Puskesmas Mokoau 2016
Berdasarkan tabel diatas, frekuensi kasus penyakit DBD di
wilayah kerja Puskesmas Mokoau tahun 2016 sebanyak 39 kasus.
Grafik 2.
Frekuensi Penyakit DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Mokoau
Tahun 2016

Tahun 2016
14
12
10
8
6
4 Tahun 2016
2
0

Sumber data: Puskesmas Mokoau 2016

6
Berdasarkan grafik diatas, kejadian kasus penyakit DBD di
wilayah kerja Puskesmas Mokoau tahun 2016 terjadi fluktuasi
kasus pada bulan Januari - Mei 2016.

B. Pembahasan
1. Kriteria pertama timbulnya suatu penyakit menular tertentu yang
sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal pada suatu daerah. Berdasarkan
data yang kita perolah dari Puskesmas Mokoau tentang penyakit DBD,
kasus penyakit ini sudah terjadi disetiap tahunnya dan merupakan
penyakit unfinish agenda, sehingga untuk kriteria ini penyakit DBD
yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas Mokoau tidak memenuhi
syarat untuk disebut sebagai KLB.
2. Peningkatan kejadian kesakitan terus-menerus selama 3 (tiga) kurun
waktu dalam jam, hari atau minggu berturut-turut menurut jenis
penyakitnya. Kasus yang kita teliti yaitu kasus DBD yang melihat
periode bulan apakah menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih
dibandingkan dengan angka rata-rata jumlah per bulan dalam tahun
sebelumnya, sehingga untuk kriteria ini penyakit DBD yang terjadi di
wilayah kerja Puskesmas Mokoau tidak memenuhi syarat untuk disebut
sebagai KLB.
3. Peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih dibandingkan
dengan periode sebelumnya dalam kurun waktu jam, hari, atau minggu
menurut jenis penyakitnya. Kasus yang kita teliti yaitu kasus DBD
melihat periode bulan apakah menunjukkan kenaikan dua kali atau
lebih dibandingkan dengan angka rata-rata jumlah per bulan dalam
tahun sebelumnya, sehingga untuk kriteria ini penyakit DBD yang
terjadi di wilayah kerja Puskesmas Mokoau tidak memenuhi syarat
untuk disebut sebagai KLB.
4. Jumlah penderita baru dalam periode waktu 1 (satu) bulan
menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan angka
rata-rata jumlah per bulan dalam tahun sebelumnya. Berdasarkan data

7
yang diperoleh dari Puskesmas Mokoau jumlah penderita baru dalam
periode 1 (satu) bulan menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih
dibandingkan dengan angka rata-rata jumlah per bulan dalam tahun
sebelumnya yaitu pada bulan Januari – Mei, dimana rata-rata jumlah
kasus per bulan pada tahun 2015 sebesar 0,67 dibandingkan dengan
jumlah kasus pada bulan Januari 2016 yang mengalami kenaikan
sebanyak 5 kali, bulan Februari sebanyak 10 kali, bulan Maret sebanyak
5 kali, bulan April sebanyak 11 kali dan pada bulan Mei sebanyak 2
kali, sedangkan pada bulan Juni – Desember jumlah penderita baru
tidak mengalami kenaikan. Sehingga untuk kriteria ini penyakit DBD
yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas Mokoau telah memenuhi
syarat untuk disebut sebagai KLB.
5. Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama 1 (satu) tahun
menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan rata-
rata jumlah kejadian kesakitan perbulan pada tahun sebelumnya.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Mokoau rata-rata
jumlah kejadian kesakitan per bulan selama 1 (satu) tahun menunjukkan
kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan rata-rata jumlah
kejadian kesakitan perbulan pada tahun sebelumnya, yaitu pada bulan
Januari 2015 sebanyak 0 dan Januari 2016 sebanyak 6 kasus, pada
bulan Februari 2015 sebanyak 2 kasus dan Februari 2016 sebanyak 11
kasus, pada bulan Maret 2015 sebanyak 3 kasus dan Maret 2016
sebanyak 6 kasus, pada bulan April 2015 sebanyak 1 kasus dan April
2016 sebanyak 12 kasus, pada bulan Mei 2015 sebanyak 1 kasus dan
Mei 2016 sebanyak 3 kasus dan pada bulan September 2015 sebanyak 0
dan September 2016 sebanyak 1 kasus. Sedangkan pada bulan Juni,
Juli, Oktober, November dan Desember tidak ditemukan adanya kasus
DBD di wilayah kerja Puskesmas Mokoau. Sehingga untuk kriteria ini
penyakit DBD yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas Mokoau telah
memenuhi syarat untuk disebut sebagai KLB.

8
6. Angka kematian kasus suatu penyakit (Case Fatality Rate) dalam 1
(satu) kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50% (lima puluh
persen) atau lebih dibandingkan dengan angka kematian kasus suatu
penyakit periode sebelumnya dalam kurun waktu yang
sama. Berdasarkan hasil perhitungan CFR dari data yang diperoleh di
Puskesmas Mokoau tidak menunjukkan adanya kasus atau angka
kematian (CFR) yang terjadi pada tahun 2015 dan 2016. Sehingga
untuk kriteria ini penyakit DBD yang terjadi di wilayah kerja
Puskesmas Mokoau tidak memenuhi syarat untuk disebut sebagai KLB.
7. Angka proporsi penyakit (Proportional Rate) penderita baru pada satu
periode menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibanding satu
periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama. Berdasarkan hasil
perhitungan Proportional Rate dari data yang diperoleh di Puskesmas
Mokoau tidak

Anda mungkin juga menyukai