Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN PROGRAM

ALAT PELINDUNG DIRI (APD) TAHUN 2018

1. PENDAHULUAN
Alat pelindung diri merupakan sarana yang digunakan untuk meminimalisasi
kemungkinan terjadinya infeksi silang dan untuk melindungi diri dari cedera atau penyakit
akibat kerja. Alat pelindung diri mencakup sarung tangan, masker, alat pelindung mata
(pelindung wajah dan kaca mata), topi, gaun, apron dan pelindung lainnya. Di banyak negara,
topi, masker, gaun dan duk sering terbuat dari kain atau kertas, namun pelindung paling baik
adalah yang terbuat dari bahan yang telah diolah atau bahan sintetik yang tidak tembus air
atau cairan lain (darah atau cairan tubuh). Bahan yang tahan cairan ini tidak banyak tersedia
karena harganya mahal. Dibanyak negara, kain katun ringan (dengan jumlah benang 140/inci
persegi) adalah bahan paling umum digunakan untuk pakaian bedah (masker, topi, dan gaun)
serta duk. Sayangnya katun ringan tersebut tidak merupakan penghalang yang efektif, karena
cairan dapat tembus dengan mudah sehingga memungkinkan terjadinya kontaminasi. Denim,
kanvas dan bahan berat lainya, di sisi lain terlalu tebal untuk ditembus oleh uap air pada
waktu pengukusan sehingga tidak dapat disterilkan, sulit dicuci dan memerlukan waktu
terlalu lama untuk kering. Sebaiknya bahan kain yang digunakan berwarna putih atau terang
agar kotoran dan kontaminasi dapat terlihat dengan mudah. Topi atau masker yang terbuat
dari kertas tidak boleh digunakan ulang karena tidak ada cara untuk membersihkannya
dengan baik. Jika tidak dapat dicuci, jangan digunakan kembali.

2. LATAR BELAKANG
Perlindungan barrier yang secara umum disebut sebagai alat pelindung diri (APD),
telah digunakan secara bertahun – tahun untuk melindungi pasien dari mikroorganisme yang
ada pada petugas kesehatan. Namun dengan adanya munculnya AIDS dan Hepatitis C, serta
meningkatnya kembali tuberkulosis di banyak negara, pemakaian APD menjadi sangat
penting untuk melindungi petugas. Dengan munculnya infeksi baru seperti flu burung, SARS
dan penyakit infeksi lainnya (Emerging Infectious Diseases), pemakaian APD yang tepat dan
benar menjadi makin penting. Agar menjadi efektif APD harus digunakan secara benar.
Misalnya gaun dan duk lobang telah terbukti dapat mencegah infeksi luka hanya bila dalam
keadaan yang kering. Sedangkan dalam keadaan basah, kain bkain beraksi sebagai spons
yang menarik bakteri dari kulit atau peralatan melalui bahan kain sehingga dapat
mengkontaminasi luka operasi.

3. TUJUAN
3.1 Tujuan Umum :
Meningkatkan mutu pelayanan RSUD Sultan Sulaiman melalui pencegahan dan
pengendalian infeksi nosokomial dengan pemakaian alat pelindung diri (APD).
3.2 Tujuan Khusus
1. Sebagai panduan dalam pemakaian alat pelindung diri (APD).
2. Sebagai panduan dalam meminimalisasi kemungkinan untuk terjadinya
infeksi silang.
3. Untuk menjamin tenaga kesehatan dan seluruh karyawan terhindar dari
terpapar bahaya potensial.

4. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


4.1. Kegiatan Pokok
Melaksanakan program alat pelindung diri (APD) sehingga dapat meminimalisasi
kemungkinan untuk terjadinya kecelakan kerja, penyakit akibat kerja dan
pencegahan infeksi nosokomial.
4.2. Rincian Kegiatan.
1. Tangan harus selalu dibersihkan meskipun menggunakan APD.
2. Lepas dan ganti bila segala perlengkapan APD yang dapat digunakan kembali
yang sudah rusak atau sobek segera setelah Anda mengetahui APD tersebut
tidak berfungsi optimal.
3. Lepaskan semua APD sesegera mungkin setelah selesai memberikan
pelayanan dan hindari kontaminasi :
a. Lingkungan di luar isolasi
b. Para pasien atau pekerja lain, dan
c. Diri Anda sendiri
4. Buang semua perlengkapan APD dengan hati – hati dan segera membersihkan
tangan.
a. Perkirakan risiko terpajan cairan tubuh atau area terkontaminasi sebelum
melakukan kegiatan perawatan kesehatan.
b. Pilih APD sesuai dengan perkiraan risiko terjadi pajanan.
c. Menyediakan sarana APD bila emergensi dibutuhkan untuk dipakai.

5. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Melakukan monitoring stok APD yang ada dimasing - masing unit kerja.
2. Melengkapi perlengkapan peralatan alat pelindung diri yang belum lengkap di
unit - unit kerja yang membutuhkan.
3. Menyusun kebijakan penggunaan alat pelindung diri (APD) untuk mengetahui
ketentuan dalam K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
4. Melakukan pemeliharaan dan perawatan kelengkapan alat pelindung diri (APD).
5. Melakukan sosialisasi kepada petugas rumah sakit tentang aturan / arahan
keamanan dan keselamatan baik secara langsung maupun melalui poster – poster
yang ada.
6. Melakukan Pencatatan, Pelaporan, Evaluasi.

6. SASARAN
1. Tersusunnya 100% kebijakan tentang penggunaan alat pelindung diri (APD) di
RSUD Sultan Sulaiman pada tahun 2018.
2. Terlaksananya 100 % monitoring kebijakan penggunaan alat pelindung diri (APD)
pada tahun 2018.
3. Nihilnya kecelakaan kerja karena penggunaan APD yang benar dan sesuai dengan
SPO yang ada.
4. Tercapainya 100 % pencatatan, pelaporan kerusakan Peralatan penggunaan APD
pada akhir tahun 2018.

7. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2018
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Melakukan pemeliharaan alat X
pelindung diri (APD) X X X X X X X X X X X

2 Membuat orderan stok APD X


setiap bulannya X X X X X X X X X X X

3 Tersusunnya kebijakan X

4 Melakukan evaluasi dan tindak


lanjut bila ada permasalahan
X X X
yang timbul bila tidak
menggunakan APD

8. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA


1. Setiap bulan tim melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan
2. Setiap bulan tim membuat laporan rutin ke Direktur Rumah
3. Melaporkan setiap ada permasalahan yang timbul akibat tidak menggunakan alat
pelindung diri (APD).

9. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Setiap unit kerja mencatat dan melaporkan bila terjadi permasalahan yang timbul
akibat tidak menggunakan alat pelindung diri (APD).
2. Tim melakukan Evaluasi terhadap laporan unit dan menganalisa serta
melaporkannya ke Direktur.
3. Evaluasi Kegiatan dilakukan setiap akhir tahun, evaluasi dilakukan untuk melihat
pencapaian sasaran.

Sei Rampah, 2018

Ketua MFK

Anda mungkin juga menyukai