Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN TELEPON GENGGAM TERHADAP PRESTASI


BELAJAR SISWA KELAS VI MI TARBIYATUL ATHFAL TEMPURAN KARAWANG
TAHUN PELAJARAN 2017/2018

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Di zaman yang serba canggih seperti sekarang, alat komunikasi sudah mengalami
perkembangan yang cukup pesat. Telepon genggam bukan lagi menjadi barang yang mewah
dan sulit dimiliki. Ibaratnya kini setiap orang pasti memiliki benda ini. Kebutuhan akan
kelancaran komunikasi menjadi pemicu utama merebaknya telepon genggam di kalangan
masyarakat. Namun, banyak pula yang sebenarnya tak cukup memiliki alasan mengapa
mereka harus memiliki telepon genggam. Mereka hanya terbawa arus gaya hidup yang
mungkin sebenarnya belum sesuai dengan kebutuhan mereka. Anak-anak misalnya, mereka
hanya menuruti rasa ingin memiliki tanpa tahu apa fungsi utama dari telepon genggam itu
sendiri. Sebenarnya banyak manfaat yang bisa kita peroleh dari alat komunikasi berukuran
kecil ini. Selain untuk berkomunikasi, kita juga bisa mengakses info-info internasional yang
akan menambah khasanah pengetahuan kita tentunya. Selain itu, telepon genggam juga bisa
menyimpan dan mengaplikasi dokumen-dokumen seperti foto, video, dan audio. Dengan
demikian tak menutup kemungkinan kegiatan belajar mengajar bisa terbantu dengan adanya
telepon genggam. Tetapi, timbul masalah baru manakala telepon genggam ini disalahgunakan
dan justru menjadi pengganggu dalam kegiatan belajar mengajar. Ketika siswa harus
melaksanakan tugas utamanya yaitu belajar, mereka justru sibuk bersama telepon
genggamnya. Entah itu bertelepon, saling mengirim pesan singkat, atau yang sedang marak
saat ini, "berbrowsing ria" di jejaring sosial yang dikoneksikan dengan jaringan internet.
Kegiatan-kegiatan bersama telepon genggam ini tanpa mereka sadari telah memakan banyak
waktu hingga mereka lupa akan tugas utamanya sebagai siswa yaitu belajar. Parahnya lagi
jika mereka sudah berani membawa telepon genggam ini ke sekolah. Tentu sudah tidak bisa
ditolerir lagi manakala jam-jam pelajaran di sekolah pun tetap mereka habiskan bersama
telepon genggam. Pertama, mereka melanggar aturan sekolah. Kedua, mengganggu
konsentrasi belajar mereka dan teman-temannya sehingga mengganggu proses belajar
mengajar. Ketiga, menimbulkan masalah baru seperti kesenjangan sosial dan pencurian.
Namun, yang akan penulis bahas dalam skripsi ini adalah seberapa besar telepon genggam ini
mempengaruhi prestasi belajar siswa, atau justru tidak mempengaruhi sama sekali.
Sehubungan dengan latar belakang tersebut, penulis terdorong untuk melakukan penelitian
tentang :

"PENGARUH PENGGUNAAN TELEPON GENGGAM TERHADAP PRESTASI


BELAJAR SISWA KELAS VI MADRASAH IBRIDAIYAH TARBIYATUL ATHFAL
TEMPURAN KARAWANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018"
B.Perumusan Masalah

Dari latar belakangI yang telah disampaikan, permasalahan yang penulis ajukan dalam
pembuatan proposal penelitian adalah sebagai berikut:

1. Apakah siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyatul Athfal tahun pelajaran 2017/2018
sudah memiliki dan menggunakan telepon genggam dalam kehidupan sehari-hari?

2. Bagaimanakah prestasi belajar siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyatul Athfal


tahun pelajaran 2017/2018 ?

3. Apakah penggunaan telepon genggam berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa kelas VI
Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyatul Athfal tahun pelajaran 2017/2018?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui sejauh mana kepemilikan dan penggunaan telepon genggam oleh siswa
kelas V Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyatul Athfal tahun pelajaran 2017/2018.

2. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyatul Athfal
tahun pelajaran 2017/2018.

3. Untuk mengetahui pengaruh telepon genggam terhadap prestasi belajar siswa kelas VI
Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyatul Athfal tahun pelajaran 2017/2018.

Dengan dilakukannya penelitian ini, penulis berharap ada beberapa manfaat yang nantinya
bisa digunakan sebagai bahan renungan dan acuan dalam peningkatan prestasi belajar siswa
dimana pun pembaca berada. Adapun manfaat-manfaat tersebut di antaranya adalah sebagai
berikut:

1. Siswa atau anak-anak pada umumnya akan lebih menghargai waktu yang mereka punya
untuk belajar serta menggunakan telepon genggam sesuai dengan kebutuhan atau bahkan
untuk media belajar.

2. Orang tua akan lebih memperhatikan penggunaan telepon genggam anak-anaknya terutama
yang masih duduk di bangku sekolah. Dengan menjadi pendamping, pendengar, pembicara
dan pengawas yang baik, akan menekan kemungkinan masuknya pengaruh- pengaruh buruk
bagi anak-anaknya.

3. Sebagai orang tua siswa di sekolah, guru juga akan lebih memperhatikan tingkah laku,
konsentrasi dan prestasi belajar siswanya di sekolah terutama ketika proses belajar mengajar
berlangsung.

4. Pihak sekolah akan semakin menertibkan siswa-siswanya agar tidak ada penggunaan
telepon genggam di lingkungan sekolah pada jam pelajaran oleh siswa.
D. Kajian Pustaka Untuk lebih bisa "menikmati", kita perlu memahami istilah-istilah yang
terdapat dalam penelitian ini. Dengan kajian pustaka dari istilah-istilah tersebut, serta
dicantumkannya teori-teori yang relevan, mungkin akan membantu dalam pencapaian tujuan
penelitian ini.

1. Pengertian Pengaruh Menurut Poerwodarminto, pengaruh berarti “daya yang ada atau
timbul dari sesuatu lorong, benda dan sebagainya”.

2. Pengertian Telepon genggam Telepon menurut J.S. Badudu adalah "pesawat untuk
bercakap-cakap jauh menggunakan kawat dan listrik".Sedangkan genggam menurut sumber
yang sama adalah "jari yang dIbungkukkan hampir seperti tinju yang kosong ditengah-
tengahnya; kepalan. Menggenggam, memegang sesuatu dengan tangan terkepal".

Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa telepon genggam adalah pesawat untuk
bercakap-cakap jauh yang dapat digenggam atau dibawa kemana saja, tanpa menggunakan
kawat tetapi listrik/daya yang disimpan dalam baterei.

3. Kebaikan dan keburukan telepon genggam Kita meyadari sepenuhnya bahwa segala
sesuatu memiliki sisi positif dan negatif, tak terkecuali telepon genggam ini. Disatu sisi
telepon genggam sangat diperlukan dalan pemenuhan kebutuhan komunikasi dan informasi,
tetapi disisi lain kecanggihan dan kelengkapan layanan aplikasi yang disediakan membuat
penggunanya tak mau lepas dari telepon genggam. Di masa yang modern seperti sekarang,
telepon genggam telah mengalami metamorphosis yang mengagumkan, banyak fitur-fitur
atau layanan aplikasi yang semakin lengkap dan canggih tersedia dalam alat komunikasi
berukuran kecil ini. Dari fungsi utamanya untuk berkomunikasi, kini telah beralih menjadi
pengolah data mulai dari foto, audio dan video. Tak heran jika penggunanya tidak merasa
bosan berlama- lama bersama telepon genggam, apalagi jika dilengkapi aplikasi permainan
yang mengasyikkan. Dan akhir-akhir ini hampir semua produk telepon genggam keluaran
baru telah dilengkapi akses internet yang memungkinkan kita semakin melangkah jauh ke
dunia luar hanya dengan telepon genggam di tangan kita. Tentu ini mengkhawatirkan
manakala penggunanya adalah seorang siswa yang seharusnya menghabiskan waktunya
untuk belajar, namun dengan adanya telepon genggam tugas utamanya itu justru terganggu.

4. Prestasi menurut J.S. Badudu adalah “hasil yang dicapai dari apa yang dikerjakan atau apa
yang sudah diusahakan”

5. Belajar "Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri
seseorang, seagai hasil dari proses belajar yang dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk
seperti berubahnya pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, ketrampilan,
kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu belajar,
dengan kata lain, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak paham menjadi paham, dari tidak
mengerti menjadi mengerti, dari tidak bias berfikir rasional menjadi bias berfikir rasional, dan
sebagainya."

Setelah kita memahami pengertian dari istilah-istilah tersebut, tentu kita setuju bahwa
masalah yang diangkat oleh penulis ini adalah masalah kita bersama. Perlu kerjasama dari
berbagai pihak untuk bisa mengendalikan penyalahgunaan telepon genggam. Atau paling
tidak mencari cara bagaimana kita mengatur /mengelola anak didik kita dalam penggunaan
telepon genggam agar tidak mengganggu kegiatan belajarnya.

E. Hipotesis

Menurut Sutrisno Hadi, hipotesis adalah “Pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan
perlu dibuktikan pernyataannya”. Dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan oleh penulis
adalah sebagai berikut: "Ada pengaruh negatif dalam penggunaan telepon genggam terhadap
prestasi belajar siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyatul Athfal tahun pelajaran
2017/2018 "

F. Metode Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yang mana menggunakan data-data yang
diperoleh dari hasil angket, kemudian menganalisanya sedemikian rupa untuk kemudian
dibandingkan dengan hipotesis. Sedangkan pendekatan yang penulis gunakan adalah dengan
pendekatan survey. Survey merupakan pendekatan penelitian untuk mencari fakta- fakta dari
gejala-gejala yang ada dari suatu grup populasi, dengan menggunakan alat seperti kuisioner,
angket atau wawancara.

2. Metode Penentuan Subjek

a. Populasi dan Sampel Populasi menurut Sutrisno Hadi adalah semua individu untuk siapa
kenyataan-kenyataan yang diperoleh dari sampel itu hendak digeneralisasikan. Sedangkan
yang dimaksud sampel menurut Sutrisno Hadi merupakan sebagian populasi yang langsung
dikenai penelitian, kesimpulan dan penelitian ini akan digeneralisasikan kepada populasi.

Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VI yang berjumlah 47
siswa. Populasi tersebut sekaligus penulis jadikan sampel dengan alasan jumlah siswa yang
tidak terlalu besar.

b. Variabel Penelitian
Faktor yang mengandung lebih dari satu nilai dalam metodologi statistik disebut variabel.
Faktor yang menyebabkan suatu pengaruh disebut variable bebas (independent variable),
sedangkan faktor yang diakibatkan oleh pengaruh tadi disebut variable terikat (dependent
variable).Yang menjadi variable bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan telepon
genggam, sedangkan variable terikatnya adalah prestasi belajar siswa.

c. Indikator

Indicator adalah ciri-ciri atau tanda yang dijadikan sebagai ukuran suatu variable. Variable
bebas dari penelitian ini yaitu penggunaan telepon genggam, memiliki indicator sebagai
berikut:

1) Memiliki telepon genggam.

2) Menggunakan fitur atau layanan yang terdapat dalam telepon genggam.

3) Membawa telepon genggam dalam setiap kegiatan.

Sedangkan variable terikat dari penelitian ini adalah prestasi belajar siswa dengan indicator
sebagai berikut:

1) Nilai tugas harian

2) Nilai ulangan harian

3) Nilai ujian tengah semester

4) Catatan pelanggaran di sekolah (pernah atau tidaknya membawa telepon genggam ke


sekolah).
G.METODE PENGUMPULAN DATA

1.Library research

Yaitu suatu riset penelitian Kepustakaan.Metode ini penulis gunakan untuk mengumpulkan
data yang bersifat teoritis dengan cara mengambil pendapat para ahli yang relevansinya
dengan pengaruh penggunaan telepon genggam terhadap belajar siswa kelas VI Madrasah
Ibtidaiyah Tarbiyatul Athfal tahun pelajaran 2017/2018.

2.Field Research

Yaitu riset lapangan,riset ini digunakan untuk pengumpulan data-data yang terjadi
dilapangan.

3.Angket

Angket atau kuisioner adalah daftar yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus dikerjakan
atau dijawab oleh orang yang akan diteliti atau responden.

4.Dokumentasi

Metode ini diambil untuk menggali prestasi siswa yang diambil dari nilai raport

5. Observasi

Metode observasi menurut Athiyah Al Abrasyi adalah suatu penyelidikan yang dijalankan
secara sistematis dan sengaja diadakan dengan menggunakan alat indera (terutama mata)
terhadap kejadian- kejadian yang terjadi atau langsung ditangkap pada waktu kejadian itu
terjadi. Metode ini penulis gunakan untuk mencari data tentang pengaruh penggunaan telepon
genggam terhadap prestasi belajar siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyatul Athfal
tahun pelajaran 2017/2018.

Anda mungkin juga menyukai