LBM 1 - SGD 12 Dkumpul
LBM 1 - SGD 12 Dkumpul
STEP 1
1. Hemopoesis : Proses pembentukan sel darah
2. Sel progenitor : Sel yang dapat berdiferensiasi menjadi sel lain ; sel antara sel puncak dan
sel fungsional
3. Sel induk hemopoetik : Sel-sel yang akan berkembang menjadi sel darah eritrosit, leukosit,
trombosit dan juga beberapa sel pada tulang seperti fibroblas.
4. Hemopoesis ekstra meduler : Hemopoesis yang terjadi di luar sumsum tulang
STEP 2
1. Apakah yang dimaksud dengan hemopoesis?
Hemopoiesis atau hematopoiesis adalah pembentukan dan perkembangan sel darah.
Kamus Kedokteran Dorlan, Edisi 29
STEP 3
1. Apakah yang dimaksud dengan hemopoesis?
Hemopoeisis adalah proses pembentukan dan perkembangan sel-sel darah yang diawali
dengan adanya sel induk yang bersifat pluripoten.
2. Tempat dan kapan hemopoesis terjadi?
Janin 0-2 bulan : kantung kuning telur (yolk sac)
Janin 2-7 bulan : hepar dan lien
Janin 5-9 bulan : sumsum tulang
Bayi : sumsum tulang
Dewasa : tulang-tulang (femur dan humerus di ujung proksimal, sacrum, pelvis,
sternum, cranium)
STEP 4
Hemopoesis
Ekstra Intra
meduler meduler
Organ-organ Sumsum
RES tulang
Sel Induk
Sel
progenitor
Sel darah
Dewasa: Vertebra, tulang iga, sternum, tulang tengkorak, sakrum dan pelvis, ujung
proksimal femur.
(sumber : Kapita Selekta Hematologi, A.V. Hoffbrand. J.E. Pettit. P.A.H.Moss, edisi)
a. Sel pluripotent yang terdapat di sumsum tulang berdiferensiasi dan berproliferasi menjadi
sel-sel dalam darah.
sel stem myeloid / hematopoietic stem cell ( CFU-Gemm CD34 CD33 / CFU-S )
CFU-S menjadi :
o CFU-E
o CFU-Meg
o CFU-Eo
o CFU-Baso
o CFU-GM
iii. Beberapa sitokin diproduksi sel dalam sumsum tulang merah, Leukosits,
Macrophage (MØ), Fibroblast dan Endothel untuk meregulasi semua sel darah
Pada sumsum tulang terdapat sel-sel yang disebut sel stem hemopoietik pluripoten,
yang merupakan asal dari seluruh sel-sel dalam darah sirkulasi. Sel pluripotent yang
terdapat di sumsum tulang berdiferensiasi dan berproliferasi menjadi sel-sel dalam
darah.Sel induk pluripotensial(mempunyai sifat mampu memperbarui diri sendiri
,sehingga tidak pernah habis meskipun terus membelah ( self renewal) , mampu
memperbanyak diri (proliferatif) dan mampu mematangkan diri menjadi sel-sel dengan
fungsi tertentu (diferensiatif) . Kemudian sel induk pluripotensial membentuk sel induk
limfoid dan sel induk mieloid multipotensial . Sel induk limfoid mengalami limfopoiesis
menghasilkan Limfosit T dan Limfosit B. Sedangkan sel induk mieloid multipotensial
mengalami beberapa proses yang pertama mengalami Eritropoiesis menjadi Eritrosit,
yang kedua megalami Granulopoiesis menjadi granulosit, yang ketiga menjadi monosit,
yang kempat mengalami megakariopoiesis menjadi trombosit.
Plasma
Air
Fungsi : medium transportasi; mengangkut panas
Elektrolit
Fungsi : Eksitabilitas membran; distribusi osmotik cairan antara cairan intrasel dan
ekstrasel; menyangga perubahan pH Nutrien, zat sisa, hormone, gas Diangkut dalam
darah; gas CO2 darah berperan penting dalam keseimbangan asam basa
Protein plasma
Fungsi : Secara umum, menimbulkan efek osmotik yang penting dalam distribusi cairan
ekstrasel antara kompartemen vaskuler dan interstisium; menyangga perubahan pH
Albumin
Fungsi : Mengangkut banyak zat; memberi konstribusi terbesar bagi tekanan osmotik
koloid
Globulin
Alfa dan beta
Fungsi : Mengangkut banyak zat; faktor pembekuan; molekul prekursor inaktif
Gama
Fungsi : Antibodi
Fibrinogen
Fungsi : prekursor inaktif untuk jaringan fibrin pada bekuan darah
Sel Darah
Eritrosit
Fungsi : Mengangkut O2 dan CO2 (terutama O2) ke seluruh jaringan melalui pengikatan
hemoglobin terhadap O2; pengaturan pH darah karena ion bikarbonat dan hemoglobin
merupakan buffer asam-basa.
Leukosit :
Granulosit
Neutrofil
Struktur :
Memiliki granula kecil berwarna merah muda dalam sitoplasmanya
Nukleusnya memiliki 3 sampai 5 lobus yang terhubungkan dengan benang
kromatin tipis
Diameternya 9 – 12 mikron
Fungsi : Sangat fagosit dan sangat aktif untuk menyerang dan
menghancurkan bakteri, virus atau agens penyebab cedera lainnya pada
jaringan.
Eosinofil
Struktur :
Memiliki granula sitoplasma yang kasar dan besar dengan pewarnaan
oranye kemerahan
Memiliki nukleus berlobus dua
Diameter 12 – 15 mikron
Fungsi :
Fagositik lemah. Jumlahnya akan meningkat saat terjadi alergi atau
penyakit parasit tetapi akan berkurang pada stres berkepanjangan.
Dalam detoksikasi histamin yang diproduksi sel mast dan jaringan cedera
saat inflamasi berlangsung
Eosinofil mengandung peroksidase dan fosfatase, yairu enzim yang
mampu menguraikan protein. Enzim ini mungkin terlibat dalam
detoksifikasi bakteri dan pemindahan kompleks antigen-antibodi.
Basofil
Struktur :
Memiliki sejumlah granula sitoplasma besar yang bentuknya tidak
beraturan dan akan berwarna keunguan samapi hitam
Nukleus seperti huruf S
Diameternya 12 – 15 mikron
Fungsi : mengeluarkan histamine, yang penting dalam reaksi alergi, dan
heparin, yang membantu membersihkan lemak dari darah dan mungkin
berfungsi sebagai antikoagulan.
Agranulosit
Monosit
Struktur :
Sel darah terbesar
Diameternya 12 – 18 mikron
Nukleusnya besar, berbentuk seperti telur atau ginjal, yang dikelilingi sitoplasma
berwarna biru keabuan pucat
Fungsi :
Sangat fagositik dan sangat aktif. Sel ini siap bermigrasi melalui pembuluh darah.
Jika monosit telah meninggalkan aliran darah, maka sel ini tetap menjadi histiosit
jaringan (makrofag tetap)
Limfosit
Struktur :
Memiliki nucleus bulat berwarna biru gelap yang dikelilingi lapisan tipis
sitoplasma
Ukurannya 5 – 8 mikron
Limfosit B : pembentukkan antibodi
Limfosit T : respons imun seluler
Trombosit
Fungsi : hemostatis dan perbaikkan pembuluh darah yang robek
Komponen cair darah yang disebut plasma terdiri dari 91 sampai 92%
air yang berperan sebagai medium transpor, dan 8 sampai 9% zat padat.
Zat padat tersebut anatara lain protei-protein seperti albumin, globulin,
faktor-faktor pembekuan dan enzim.
Unsur sel darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), beberapa jenis
sel darah putih yang terdiri dari Granula yaitu: Neutrofil; fagositosis
(virus, bakateri, fungi), Eusinofil; fagositosis (antibodi), Basofil; yang
memberi respon alergi dan Agranula yaitu: Limfosit dan monosit , serta
fragmen sel yang disebut trombosit. Eritrosit berfungsi sebagai transpor
atau pertukaran oksigen dan karbondioksida, leukosit berfungsi untuk
mengatasi infeksi, dan trombosit untuk hemostasis.
(sumber: Patofisiologi, Sylvia A. Price, Lorraine M. Wilson)
1. Menyediakan nutrisi dan bahan hematopoiesis yang dibawa oleh peredaran darah
mikro dalam sumsum tulang
2. Komunikasi antar sel.
3. Menghasilkan zat yang mengatur hematopoiesis
Mekanisme regulasi
• MR penting u/mengatur arah dan kuantitas pertumbuhan sel dan pelepasan sel darah
yang matang dari SST ke darah tepi sehingga SST dapat merespon kebutuhan tubuh
dengan tepat.
Bahan-bahan pembentuk darah :
o Asam folat & vit. B 12 (bahan pokok pembentuk inti sel)
o Besi (bahan pembentukan hemoglobin)
o Cobalt, magnesium, Zn
o Vitamin : vit. C & B kompleks
Karena ada proses hematopoiesis, sesuai sifat dasar sel induk yang selalu membelah diri karena
memiliki sifat : self politeratif : memperbanyak diri dan self diferensial : dan dapat berubah
bentuk. Yang dipengaruhi oleh sel pertumbuhan yaitu hormon glikoprotein yang mengatur
poliferasi dan diferensiasi sel-sel progenitor hemopoietik dan fungsi sel-sel matur.
(sumber : Kapita Selekta Hematologi, A.V. Hoffbrand. J.E. Pettit. P.A.H. Moss, edisi 4)
Disemua kec medular(sumsum tulang) ---------> kel adrenal, ginjal, tulang rawan
Biasanya kelainan (anemi p., leukimia, thalasemia)
(Sumber: Hematologi Kapita Selekta)
Keterangan :
Hormon ini adalah suatu polipeptida. Normalnya, 90% hormon ini dihasilkan di sel
interstial peritubular ginjal dan 10%-nya dihati dan tempat lain. Tidak ada cadangan yang
sudah dibentuk sebelumnya, dan stimulus utnuk pembentukan eritropoietin adalah tekanan
O2 dalam jaringan ginjal. Karena itu, produksi eritropoietin meningkat pada anemia, jika
karena sebab metabolik atau struktural, hemoglobin tidak melepaskan O2 secara normal,
jika O2 atmosfer rendah atau jika gangguan fungsi jantung atau paru atau kerusakan
sirkulasi ginjal mempengaruhi pengiriman O2 ke ginjal. Eritropoietin merangsang
Eritropoiesis dengan meningkatkan jumlah sel progenitor yang terkait untuk eritropoiesis
dan akan menghasilkan hemoglobin.
(sumber : Hematologi Kapita Selekta, Edisi 4)
Hemoglobin
Hematokrit
Leukosit
Trombosit
Trombosit : 150.000-450.000/mm3
(sumber : https://ml.scribd.com/.../Struktur-Sel-darah-Merah-Dan-Konsentrasi-Sel-...)
12. Apakah saja yang dihasilkan oleh sel progenitor dan sel induk hemopoetik?
Pluripoten (totipoten) stem cell.
Sel induk yg mempunyai kemampuan untuk menurunkan /menghasilkan seluruh jenis sel-sel
darah seperti eritrosit,leukosit,trombosit, juga beberapa sel dalam sumsum tulang seperti
fibroblast.
(sumber : Buku Ajar Asuhan Keperawatan Dgn Gangguan Sistem Hematologi)