PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan adalah disiplin praktik klinis. Manajer perawat efektif menyadari
ini dan praktisnya secara sesuai. Ini berarti bahwa manajer perawat akan
mempermudah kerja perawat klinis, satu tujuan yang sulit untuk hubungan
penyelia-pekerja pada organisasi birokratis. Perawat profesional menginginkan
autonomi pada praktik mereka sendiri. Mereka ingin menerapkan pengetahuan
dan keterampilan keperawatan meraka tanpa pengaruh dari menajer perawat,
dokter, atau orang dari disiplin lain. Ini adalah tindakan terbaik dari manajer
perawat dengan mempraktikan perawat profesional. Hubungan ini tidak
menghilangkan hubungan penyelia-pekerja. Manajer perawat mengembangkan
hubungan yang membangun rasa percaya. Manajer perawat mempercayai perawat
profesional untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dengan benar dalam
merawat kelompok pasien. Pada gilirannya, perawat klinis mempercayai manajer
perawat untuk mengkoordinasikan suplai, peralatan, dan sistem pendukung
dengan personel dari departemen lain.
B. Rumusan Masalah :
1. Definisi Keperawatan Primer
2. Modalitas Praktik Keperawatan
3. Sistem Keperawatan Primer
4. Karakteristik Modalitas Keperawatan Primer
5. Keuntungan Keperawatan Primer
6. Kerugian Keperawatan Primer
7. Kelebihan Keperawatan Primer
8. Kekurangan Keperawatan Primer
C. Tujuan Umum
1. Tujuan disusunya makalah ini untuk mengetahui :
2. Pengertian dari keperawatan primer
3. Tugas perawat pembantu
1
4. Keuntungan keperawatan primer
D. Manfaat
Makalah tentang Model Keperawatan Primer ini guna untuk menambah
pengetahuan para pembaca, khususnya mahasiswa Stikes Bhakti Bangsa medika
Kota Probolinggo.
2
BAB II (2)
PEMBAHASAN
A. Definisi Keperawatan Primer
Primary nursing adalah penyerahan menyeluruh, koordinasi, kontinu,
perawatan pasien individu yang dilakukan oleh perawat professional yang
memiliki otonomi, akuntabilitas dan otonomi selama 24 jam (Primary Nurse
Convention 1977 dalam Campbell, 1985).
Primary Nursing adalah metode penugasan dimana satu orang perawat
bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien dari
mulai pasien masuk sampai keluar rumah sakit (Gillies, 1989).
Sistem primary nursing menggunakan 1orang perawat primer yang bekerja
selama 24 jam dan bertanggung jawab untuk perencanaan perawatan 5-6 pasien
dan ketika perawat primer tidak bertugas perawatan pasien dilanjutkan oleh
perawat pelaksana yang melanjutkan perencanaan perawatan yang sudah
direncanakan oleh perawat primer (Marquiz & Huston, 2000).
Keperawatan primer adalah metode penugasan Diana satu orang perawat
bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan Keperawatan pasien.
Hal ini dilakukan mulai dari pasien masuk sampai pasien keluar dari rumah sakit
(Nursalam,2007). Keperawatan primer mendorong praktisi kemandirian perwat,
karena ada kejelasan antara si pembuat rencana asuhan dan pelaksana. Metode
primer ini ditandai dengan adanya keterkaitan Kuat dan terus-menerus antara
pasien dan perawat yang ditugaskan untuk merencanakan, melaksanakan, dan
mengordinasi asuhan keperawatan selama pasien dirawat. Apabila perawat
primer/utama libur atau cuti tanggung jawab dalam asuhan Keperawatan klien
diserahkan pada teman kerjanya yang satu level atau satu tingkat pengalaman atau
keterammpilannya (associate nurse).
3
Amerika Serikat. Meskipun manajer perawat seringkali memutuskan metoda
praktik keperawatan yang akan digunakan dalam organisasi mereka, yang paling
baik melibatkan perawat klinis praktis dalam membuat keputusan tersebut.
Selanjutnya adalah seseorang yang akan melakukannya, bila pilihannya sesuai
dengan keinginan mereka maka mereka akan mengerjakannya. Perawat klinis
harus diberi informasi yang cukup tentang modalitas dan bagaimana institusi akan
mendukungnya sehngga mereka dapat memberikan masukan untuk keputusan
yang dapat dikerjakan.
Bila keputusan dibuat, komite ad hoc dapat mengembangkan kebijakan dan
prosedur untuk mengimplementasikan modalitas. Ini harus menjadi sumber yang
adekuat, termasuk kategori yang tepat dari personel keperawatan, untuk membuat
modalitas kerja. Personel perlu secara adekuat menyiapkan diri melalui program
pengembangan staf. Ini dapat didukung oleh instruktor pengembangan staf dalam
organisasi besar. Organisasi kecil mungkin perlu bantuan dari konsultan, basanya
tersedia dalam organisasi besar dari kota paling dekat.
4
Marram, Schlegel, dan Bevis menyatakan, “keperawatan primer adalah
distribusi keperawatan sehingga perawatan total individu adalah tanggung jawab
seorang perawat, bukan beberapa perawat.” Mereka mengindikasikan autonomi
menjadi kunci pada pengembangan keperawatan profesional.
5
Penelitian lain menunjukkan bahwa keperawatan primer menghemat uang,
meningkatkan kepuasan kerja, kedekatan kelompok, dan kepuasan pasien, serta
penurunan biaya, waktu sakit, dan waktu kompensasi.
Penelitian mendukung keperawatan primer sesuai peningkatan kepuasan
pasien, kepuasan perawat, dan keefektifan biaya. Mereka juga menemukan bahwa
“perbedaan individual pada perawat dan kopetensi perawat mungkin mempunyai
dampak yang lebih besar pada kualitas perawatan daripada terhadap struktur
keperawatan primer.” Ini harus diperhatikan, namun, bila latar belakang
pendidikan perawat cocok, perbedaan kualitas perawatan antara tim dan
keperawatan primer tidak tampak. Struktur untuk keperawatan primer secara
umum suatu sistem yang lebih baik untuk mengorganisasi perawatan. Keefektifan
keperawatan primer berbeda pada tipe perawat, pasien, rumah sakit dan bahkan
unit keperawatan dalam suatu rumah sakit.
Baik keperawatan primer dan tim memerlukan sistem pendukung
keperawatan yang efisien: komunikasi, distribusi, transportasi, dan manajemen
unit. Shukla mengajukan teori kemungkinan bahwa keperawatan primer adalah
lebih efektif bila sistem pendukung efisien dan ketergantungan pasien pada
perawat tinggi. Keperawatan primer tidak lebh baik dari keperawatan tim untuk
semua rumah sakit, semua unit keperawatan dalam rumah sakit, atau semua tipe
pasien.
Desentralisasi sistem pendukung seperti suplai, linen, dan obat-obatan untuk
ruangan pasien, lebih efisien dan memperbaiki keuntungan keperawatan primer
pada keperawatan tim. Bila perawat primer harus pergi ke pusat untuk suatu hal
mereka akan terhambat dalam memberikan perawatan langsung. Juga,
keperawatan modular atau keperawatan primer dimodifikasi mengubah kinerja
yang dibutuhkan dari keperawatanyang lebih tidak langsung dan rutin serta tugas-
tugas bukan keperawatan. Pasiean memerlukan keuntungan perawatan yang lebih
luas dari keperawatan primer daripada kemampuan perawatan diri. Keperawatan
primer paling baik untuk perawatan intensif.
6
E. Keuntungan Keperawatan Primer
1. Memberikan peningkatan autonomi pada pihak perawat, jadi
meningkatkan motivasi, tanggung jawab, dan tanggung gugat.
2. Menjamin kontinuitas perawatan sesuai perawat primer memberikan atau
mengarahkan perawatan sepanjang hospitalisasi.
3. Membuat ketersediaan peningkatan pengetahuan psikososial pasien dan
kebutuhan fisik, karena perawat primer melakukan pengkajian riwayat dan
fisik, mengembangkan rencana perawatan, dan melaksanakannya sebagai
kesatuan antara pasien dan pekerja kesehatan lain.
4. Meningkatkan pelaporan dan kepercayaan antara perawat dan pasien yang
akan memungkinkan pembentukan hubungan terapeutik.
5. Memperbaiki komunikasi informasi pada dokter.
6. Menghilangkan pembantu perawat dari administrasi perawatan pasien
langsung.
7. Membebaskan manajer perawat klinis untuk melakukan peran manajer
operasional: untuk menghadapi masalah staf dan penugasan dan
memotivasi serta mendukung staf.
7
6. Lebih mencerminkan.
7. Menurunkan dana perawatan
8
PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN PRIMER
9
pasien, tetapi dapat mengevaluasi secara menyeluruh tentang aktivitas pelayanan
yang diberikan kepada semua pasien.
Seorang primary nurse bukan hanya mempunyai kewenangan untuk
memberikan asuhan keperawatan tetapi juga mempunyai kewenangan untuk
melakukan rujukan kepada pekerja sosial,kontak dengan lembaga sosial
masyarakat, membuat jadwal perjanjian klinik, mengadakan kunjungan rumah dan
sebagainya.
Dengan diberikannya kewenangan tersebut, maka dituntut akuntabilitas yang
tinggi terhadap hasil pelayanan yang diberikan. Primary Nurse berperan sebagai
advokat pasien terhadap birokrasi rumah sakit. Kepuasan yang dirasakan pasien
dalam model primer adalah pasien merasa dimanusiawikan karena pasien
terpenuhi kebutuhannya secara individual dengan asuhan keperawatan yang
bermutu dan tercapainya pelayanan yang efektif terhadap pengobatan, dukungan,
proteksi, informasi dan advokasi. Kepuasan yang dirasakan oleh Primary
Nurse adalah tercapainya hasil berupa kemampuan yang tinggi terletak pada
kemampuan supervisi. Staf medis juga merasakan kepuasannya dengan model
primer ini, karena senantiasa informasi tentang kondisi pasien selalu mutakhir
dan laporan pasien komprehensif, sedangkan pada model Fungsional dan Tim
informasi diperoleh dari beberapa perawat.Untuk pihak rumah sakit keuntungan
yang dapat diperoleh adalah rumah sakit tidak perlu mempekerjakan terlalu
banyak tenaga keperawatan, tetapi tenaga yang ada harus berkualitas tinggi.
Dalam menetapkan seorang menjadi Primary Nurse perlu berhati-hati
karena memerlukan beberapa kriteria, diantaranya dalam menetapkan kemampuan
asertif, self direction, kemampuan mengambil keputusan yang tepat, menguasai
keperawatan klinik,akuntabel serta mampu berkolaborasi dengan baik antar
berbagai disiplin ilmu.
10
2. Jangkauan observasi setiap perawat hanya 4-6 pasien bila dibandingkan
dengan 10-20 orang pada setiap tim.
3. Perawat Primer bertanggung jawab selama 24 jam.
4. Rencana pulang pasien dapat diberikan lebih awal.
5. Rencana keperawatan dan rencana medic dapat berjalan paralel.
11
19. Mengorientasikan klien baru pada lingkungan.
12
3. Membersihkan alat – alat yang digunakan
4. Mengantar klien konsul
5. Membawa urinal atau pispot ke dan dari klien
6. Menyiapkan makan dan minum
7. Membantu klien kekamar mandi
8. Membantu klien BAK atau BAB
9. Membantu menganti alat tenun
13
4. Evaluasi
Menyiapkan menunjukkan bahan yang diperlukan
untuk proses evaluasi serta ikut mengevaluasi kondisi klien.
14
kematian yang tidak diinginkan oleh jutaan orang diseluruh dunia dapat dicegah
melalui penerapan konsep PHC ( Bryant,1969; Newell,1975 ).
4. Metode Keperawatan Primer
Metode ini pertama kali diperkenalkan di Inggris oleh Lydia Hall (1963) ini
merupakan system dimana seorang perawat bertanggung jawab selama 24 Jam
sehari, 7 hari per
minggu,ini merupakan metode yang memberikan perawatan secara komprehensif,
individual dan konsisten. Metode keperawatan primer membutuhkan pengetahuan
keperawatan dan keterampilan manajemen.Perawat primer mempunyai tugas
mengkaji
dan membuat prioritas setiap kebutuhan pasien, mengidentifikasi diagnosa
keperawatan, mengembangkan rencana keperawatan, dan mengevaluasi
keefektivitasan perawatan. Sementara perawat yang lain menjalankan tindakan
keperawatan, perawat primer mengkoordinasi perawatan dan menginformasikan
tentang kesehatan pasien kepada perawat atau tenaga kesehatan lainnya.
Keperawatan
Primer melibatkan semua aspek peran profesional, termasuk pendidikan
kesehatan,
advokasi, pembuatan keputusan, dan kesinambungan perawatan. Perawat primer
merupakan manager garis terdepan bagi perawatan pasien dengan segala
akuntabilatas dan tanggung jawab yang menyertainya.
15
MASIH BLM ADA ISINYA DIMAKALAHMU
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
- Keperawatan adalah disiplin praktik klinis. Manajer perawat efektif menyadari
ini dan praktisnya secara sesuai. Ini berarti bahwa manajer perawat akan
mempermudah kerja perawat klinis, satu tujuan yang sulit untuk hubungan
penyelia-pekerja pada organisasi birokratis.
- Perawat profesional menginginkan autonomi pada praktik mereka sendiri.
Mereka ingin menerapkan pengetahuan dan keterampilan keperawatan meraka
tanpa pengaruh dari menajer perawat, dokter, atau orang dari disiplin lain.
- Hubungan ini tidak menghilangkan hubungan penyelia-pekerja. Manajer perawat
mengembangkan hubungan yang membangun rasa percaya.
B. Saran
16
- Seseorang perawat dapat merasakan, bisa membantu dalam pekerjaan merawat
pasien dengan propisional
- Hanya satu perawat yang bertanggung jawab dan bertanggung gugat dalam
perencanaan dan koordinasi asuhan keperawatan.
- Perawat Primer bertanggung jawab selama 24 jam.
DAFTAR PUSTAKA
http://nissa-uchil.blogspot.co.id/2014/10/kelompok-1-model-keperawatan-
primer.html
https://adysetiadi.files.wordpress.com/2012/11/metode-penugasan-manajemen-
kep-adi.pdf
http://imelda-susandi.blogspot.co.id/2012/03/model-praktek-keperawatan-
profesional.html
SALAH CARA PENULISAN DIDAFTAR PUSTAKA NYA
17