Anestetik Umum
Sedatif Hipnotik
Psikotropik
Anti Konvulsi
Obat Penyakit Parkinson dan Pelemas Otot
Analgesik Opiad dan Antagonis
Analgesik Non Opiad
Perangsang Susunan Saraf Pusat
Pengobatan Kelainan Degeneratif SSP
ANESTESI UMUM
Definisi : Hilangnya rasa sakit disertai
hilangnya kesadaran
Stadium Anestesi :
- Stadium I (Analgesia)
- Stadium II (Delirium)
- Stadium III (Surgical)
- Stage I
- Stage II
- Stage III pembedahan
- Stage IV
- Stadium IV (Paralysis/failure)
JENIS- JENIS ANESTETIK
Gas : N20, Siklopropan
Volatile : Eter, Enfluran, Halotan,
Metoksifluran, etilklorida
Parental : Tipental, Ketamin
Premedikasi :
OPIOID ANALGESIK DAN ANTAGONIS
Terutama untuk menghilangkan rasa nyeri
Penggolongan :
- Morfin
- Meperidin
- Metadon
- Opioid Agonist
- Antagonis Opiod
Toleransi, Adiksi, dan Drug Abuse
ANALGESIC NON OPIAT
Efek Analgesik
Efek Antipiretik
Penggolongan :
- Salisilat
- Paraaminofenol
- Pirazolon
- Non steroid anti inflamasi
- Pirai
SEDATIF HIPNOTIK
Sedatif yang efektif : mengurangi ansietas
(ansiolitik), berfek menenangkan.
Hipnotik : menimbulkan kantuk dan
mempertahankan keadaan tidur.
Umumnya digunakan sebagai :
- Pelemas otot
- Anti Konvulsan
- Induksi Anestesia
Drug A : Gol. Barbiturat dan Alkohol
Drug B : Benzodiazepin
Kebanyakan Sedatif (ansiolitik)
menginduksi tidur jika diberikan malam hari,
dan kebanyakan hipnotik akan menenangkan
jika diberikan siang hari.
Ketergantungan (adiksi)
Toleransi
GOLOGAN ZOLPIDEM
ZOLPIDEM TARTRAT (Zolax Kaptab, Zolmia
Tab) hipnotik non benzodiazepin
ALKOHOL
Hipnotik lemah
Efek diuretik mengganggu tidur
ANTI HISTAMIN
Efek hipnotik dapat menyebabkan sakit kepala,
gangguan psikomotor, efek antimuskarinik
Efek sedasi berkurang setelah pengobatan
berturut-turut selama beberapa hari.
SARAN PENGGUNAAN SEDATIF
HIPNOTIK
Terapi jangka pendek ansietas berat (2 – 3
minggu)
Tidak untuk ansietas ringan.
Hanya untuk terapi insomnia berat, atau kondisi
stres yang sangat mengganggu.
Pasien cemas perawatan gigi, 1-3 malam sebelumnya.
Tidak mengurangi nyeri.
ANAK :
Tidak dianjurkan peresepan untuk anak pengobatan
insomnia anak secara psikologis.
LANSIA :
Tidak dianjurkan karena ↑ resiko ataksia, bingung,
mudah jatuh, dan melukai diri sendiri.
SIKLUS TIDUR
Selama tidur, otak memiliki pola aktivitas ritmik
yang dapat dimonitor dengan
electroencephalogram (EEG). Siklus ini terjadi
4-5 kali per malam, setiap siklus diinterupsi oleh
fase REM sleep.
REM STAGE
REM
Mimpi yang jelas
2. Karbamazepin
3. Asam Valproat
LITIUM KARBONAT
Indikasi : profilaksis kasus mania, bipolar, agresif
merugikan dan merusak diri sendiri.
Dosis : Dosis disesuaikan untuk mencapai kadar
plasma 0,4-1 mmol/ltr 12 jam setelah penggunaan 1
dosis, hari ke-4 dan ke-7, kemudian setiap minggu
selama 4 minggu, selanjutnya setiap 3 bulan.
Profilaktik : dosis awal 0,4-1,2 gr/hari (dosis tunggal/
terbagi 2 dosis), Lansia & pasien BB< 50kg,
400mg/hari.
Peringatan : Pantau kadar dalam serum Litium
setiap 3 bulan rasio terapetik/toksik yang sempit.
Monitor fungsi tiroid. Hati-hati pada ibu hamil,
menyusui, dan lansia. Anak tidak dianjurkan.
ES : ggn saluran cerna, tremor, poliuria, polidipsi.
Contoh : Frimania (Tablet)
KARBAMAZEPIN
Indikasi : epilepsi semua jenis, kecuali petit
malprofilkasis penyakit bipolar yg tidak
responsif pada litium
Dosis : dosis awal 400mg/hari (dosis terbagi),
dinaikan sampai gejala terkendali. Dosis lazim :
400-600 mg/hari. Maksimal : 1,6 gr/hari.
ANTIDEPRESI
Indikasi : Depresi, ansietas kronik (lebih dari 4 minggu)
Pada awal pengobatan anti depresan, terapi sebaiknya dikaji
setiap 1-2 minggu. Pengobatan ini sebaiknya dilanjutkan
minimal 4 minggu sebelum mengambil keputusan untuk
menaikan dosis atau mengganti jenis antidepresan.
Setelah remisi, pengobatan dilanjutkan dengan dosis sama
selama 4-6 bulan.
Kegagalan respon pada antidepresan kedua litium,
psikoterapi atau ECT.
Penghentian Obat : diturunkan bertahap selama 4 minggu
atau lebih.
Putus Obat : setelah penggunaan 8 minggu t.u gol MAO
gejala GI, mual ,muntah, anoreksia, nyeri kepala, insomnia,
kecemasan.
Kombinasi Antidepresan + ansiolitik Tidak dibenarkan
karena sulit mengatur dosis masing2.
Antidepresan diberikan kontinu selama beberapa bulan.
Ansiolitik terapi jangka pendek.
ANTIDEPRESI
1. Antidepresan Trisiklik
2. SSRI
3. MAO Inhibitor
4. Antidepresan lain
ANTIDEPRESAN TRISIKLIK
Paling efektif mengobati depresi sedang-berat
yg berkaitan dengan perubahan psikomotor,
hilangnya nafsu makan dan gangguan tidur.
Memerlukan interval 2 minggu baru
(pertimbangan mengganti obat) menimbulkan efek
antidepresan, awal ECT
Respon awal terapi perbaikan pada pola
tidur.
ES : mulut kering, sedasi, pandangan kabur,
konstipasi, mual,sulit BAK, aritmia, hipotensi
posturan, takikardi, sinkope, gangguan fungsi
seksual, perubahan kadar gula.
Contoh : Amitriptilin , Amoksapin, Imipramin
hidroklorida, Klomipramin hidroklorida, Nortriptilin,
Trimipramin
AMITRIPTILIN HIDROKLORIDA
Dosis awal : 75 mg 1 kali, dosis terbagi atau
dosis tunggal menjelang tidur. Naikan bertahap
maksimal 150 mg/hari.
Dosis pemeliharaan : 50-100 mg/hari
maksimal 3 bulan , diturunkan bertahap selama
3 bulan
Contoh Amitriptilin (generik)
SELECTIVE SEROTONIN RE UPTAKE
INHIBITOR (SSRI)
Mengahambat reuptake serotonin
Hati-hati pada pasien epilepsi, penyakit jantung, DM,
dicurigai adanya glaukoma, ggn fungsi ginjal, hati,
kehamilan dan menyusui.
Penghentian Obat bertahap
Interaksi : SSRI dan antidepresan lain.
Penggunaaan minimal jarak 2 minggu setelah
antidepresan lain distop.
KI : Tidak boleh diberikan pada fase manik
ES : efek sedasi, efek muskarinik, dan kardiotoksik <
antidepresan trisiklik..ES : GI, hipersensitivitas.
Contoh : Amineptin, Esitalopram Oksalat,
Fluoksetin, Sertralin, Paroksetin, Sitalopram.
MONOAMIN OKSIDASE INHIBITOR
Inhibitor MOA akumulasi neurotransmiter
amin (simpatomimetik) ↑ TD
Efek penekanan Tiramin (terdapat pada keju,
ikan diawetkan, kacang polong, daging-dagingan,
ekstrak ragi atau ekstrak kedelai yg
difermentasi) ↑ TD nyeri kepala
Pasien sebaiknya mengkonsumsi makanan
segar, hindari ikan, daging-dagingan, ayam dan
alkohol.
Contoh Obat : Moklobemid (Aurorix Tab)
Venlafaksin
ANTIEPILEPSI
Penyakit kronik otak dengan etiologi yang
bermacam-macam. Ditandai dengan kejang
berulang.
Ditandai dengan recurrent paroxysmal episodes
of uncontrolled excitation of brain neurons.
Melibatkan sebagian kecil atau besar bagian
otak fenomena manifestasi motorik, sensorik,
psykis dan vegetativ atau viseral
Penyebab Kejang : berbagai penyakit neurologi,
infeksi, neoplasma dan trauma kepala