Anda di halaman 1dari 5

RUMAH SAKIT UMUM

BIREUEN MEDICAL CENTER


Jl. Bireuen - Takengon km.1,6 Kecamatan Juli Kab.Bireuen
Telp. 0644-323055 - 323155 / Hp. 085270411555

KEPUTUSAN DIREKTUR RSU BIREUEN MEDICAL CENTER


NOMOR : 004/SK/DIR/RSUBMC/VII/2018

TENTANG

PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)


DAN KESEHATAN LINGKUNGAN
RSU BIREUEN MEDICAL CENTER

DIREKTUR RSU BIREUEN MEDICAL CENTER,

Menimbang : a. bahwa rumah sakit dalam kegiatannya harus melindungi


sumber daya manusia rumah sakit, pasien, pendamping pasien,
pengunjung, maupun lingkungan rumah sakit dari pajanan dan
limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3);
b. bahwa rumah sakit harus mengelola Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3) dan Kesehatan Lingkungan dengan baik;
c. bahwa berdasarkan sebagaimana yang dimaksud dalam butir a,
dan b maka perlu menetapkan kebijakan tentang Pengelolaan
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan Kesehatan
Lingkungan RSU Bireuen Medical Center dengan Keputusan
Direktur RSU Bireuen Medical Center

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 tahun 1970


tentang Keselamatan Kerja;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2007
tentang Penanggulangan Bencana;
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009
tentang Kesehatan;
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit;
7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2009
tentang Lingkungan Hidup;
8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2014
tentang Tenaga Kesehatan;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2001 tentang
Pengelolaan Bahan berbahaya dan Beracun;
10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 tahun
2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen K3;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 101 tahun 2014 tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
472 / MENKES / PER / V / 1996 tentang Pengamanan
Bahan Berbahaya Bagi Kesehatan;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
432/MENKES/SK/IV/2007 tentang Pedoman Manajemen
K3 Rumah Sakit;
14. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
492 tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum;
15. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34
tahun 2017 tentang Akreditasi Rumah Sakit;
16. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 66
Tahun 2016 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Rumah Sakit;
17. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri;
18. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1075/MENKES/SK/VII/2003 tentang Pedoman Sistem
Informasi K3;
19. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit;
20. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
129/MENKES/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit;
21. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1087/MENKES/SK/VIII/2010 tentang Standar K3 Rumah
Sakit.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RSU BIREUEN MEDICAL CENTER


TENTANG PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
(B3) DAN KESEHATAN LINGKUNGAN RSU BIREUEN MEDICAL
CENTER
Kesatu : Kebijakan tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan
Kesehatan Lingkungan RSU Bireuen Medical Center sebagaimana terlampir
dalam Keputusan ini.
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila dikemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Bireuen
Pada Tanggal : 02 Juli 2018
DIREKTUR RSU
Bireuen Medical Center

dr. Lili Yuliani Ridwan


NIK. 1402.0216.000
Lampiran Keputusan Direktur RSU Bireuen Medical Center
Nomor : 004/SK/DIR/RSUBMC/VII/2018
Tertanggal : 02 Juli 2018

PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)


DAN KESEHATAN LINGKUNGAN
RSU BIREUEN MEDICAL CENTER

1. Rumah Sakit mempunyai rencana tentang inventaris, penanganan, penyimpanan dan


penggunaan bahan berbahaya serta pengendalian dan pembuangan bahan dan limbah
berbahaya.
2. Rumah Sakit mengidentifikasi dan mengendalikan secara aman bahan dan limbah berbahaya
sesuai rencana.
3. Identifikasi dan pengendalian bahan berbahaya dan limbah diproses untuk :
- Inventarisasi bahan dan limbah berbahaya,
- Penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya,
- Pelaporan dan investigasi dari tumpahan, paparan (exporsure) dan insiden lainnya
- Pembuangan limbah berbahaya yang benar sesuai dengan SPO yang ada,
- Peralatan dan prosedur perlindungan yang benar pada saat penggunaaan, ada tumpahan
(spill) atau paparan (exporsure).
- Pendokumentasian meliputi izin dan perizinan / lisensi atau ketentuan persyaratan lainnya
- Pemasangan label yang benar pada bahan dan limbah berbahaya.
4. Rumah Sakit memastikan bahwa setiap badan usaha yang menggunakan bahan – bahan
berbahaya harus mempunyai Lembar Data Pengaman/MSDS.
5. Setiap Bahan Berbahaya Dan Beracun (B3) pada wadah atau kemasan harus dicantumkan
penandaan yang meliputi nama dagang, bahan aktif, isi berat netto, kalimat peringatan dan
tanda atau simbol bahaya.
6. Rumah Sakit memastikan bahwa bahan berbahaya dan beracun tersebut terpisah dari bahan –
bahan lain dan jauh dari api.
7. Rumah Sakit harus mengetahui sifat dan karakteristik dari penanganan, penyimpanan dan
penggunaan B3 tersebut yang meliputi :
1) Identifikasi Potensial Bahaya
a. Identifikasi dan penilaian resiko dilaksanakan oleh petugas yang berkompeten
(Petugas terkait, Gudang, Laboratorium, radiologi dan Apotik).
b. Penentuan penanganan bahan / material dilaksanakan secara manual atau mekanis
ditetapkan berdasarkan hasil identifikasi.
2) Sistem Pengangkutan, Penyimpanan dan Pembuangan
a. Sistem pengangkutan bahan material yang diterima untuk pemindahan dari
pengangkutan ke dalam gudang dilakukan secara manual yang dilaksanakan dengan
perlakuan yang benar guna menghindari tumpahan atau ceceran.
b. Pemindahan ini dilakukan dengan tenaga manusia dengan mempergunakan
alat bantu troli. Pemindahan secara mekanis pada umumnya tidak dilakukan
mengingat berat bahan yang diangkut tidaklah terlalu berat.
c. Penyimpanan
- Untuk penyimpanan bahan kimia harus dipersiapkan tempat khusus menurut
spesifikasi (jenis).
- Penyimpanan bahan – bahan kimia tidak dibenarkan dicampur dengan bahan
lainnya (Gudang / penempatan harus terpisah dari bahan lain) dilengkapi dengan
label B3 dan Lembar Data Pengaman/MSDS yang sesuai.
- Setiap bahan material yang disimpan didalam gudang diberi label yang jelas
sesuai dengan spesifikasi, khusus dengan bahan – bahan B3 harus diberi label
peringatan yang jelas untuk diketahui bahaya dari masing – masing bahan dan cara
penanganan.
3) Pemindahan dan Penggunaan
a. Dalam pengambilan bahan material dari gudang untuk dipergunakan di lokasi kerja
harus memperhatikan aspek K3 (menghindari tumpahan, kebocoran, ceceran dan
kerusakan) sesuai dengan petunjuk pedoman teknis yang berlaku.
b. Petugas pelaksana yang menangani pemindahan dan penggunaan harus
memperhatikan aspek K3 dan harus mengenakan APD, alat bantu yang memadai dan
apabila terjadi tumpahan atau ceceran pada saat pemindahan harus ditangani sesuai
dengan instruksi kerja dan pedoman kerja yang berlaku.
4) Pengendalian Barang – Barang Rusak dan Kadaluwarsa
Bahan-bahan yang diindentifikasi telah mengalami kerusakan dan kadaluwarsa
ditempatkan di tempat yang aman secara khusus, tidak dapat dipergunakan, tercatat dan
penanganannya harus sesuai dengan instruksi kerja.
5) Pembuangan dan Penyimpanan
Barang bekas yang dinyatakan tidak dapat dipergunakan lagi harus disimpan sesuai
ketentuan yang berlaku, ditempatkan secara khusus dan tercatat agar tidak dipergunakan
lagi.
a. Khusus wadah bekas bahan B3 harus diberi label dengan jelas sesuai sifat bahan
tersebut (beracun, iritasi, korosif dan lain –lain).
b. Wadah bekas bahan kimia cair disimpan dan tidak dibenarkan dipakai untuk kegiatan
lain.
c. Penanganan limbah padat dan limbah cair sesuai dengan Peraturan Perundangan yang
berlaku (Peraturan Lingkungan Hidup).
d. Melaksanakan sosialisasi penanganan, penyimpanan dan penggunaan Bahan
Berbahaya Dan Beracun (B3) kepada seluruh staf dalam bentuk pelatihan,
penyuluhan dan lain – lain.
e. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan dalam K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja), termasuk penggunaan Alat Pelindung Diri
(APD), serta selalu mengacu pada pencegahan dan pengendalian infeksi.
f. Seluruh staf RS harus bekerja sesuai dengan standar profesi, pedoman/panduan dan
standar prosedur opersional yang berlaku, serta sesuai dengan etika profesi, etika RS
dan etiket RS yang berlaku.
8. Bidang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan Kesehatan Lingkungan dalam
Panitia K3RS melakukan monitoring terhadap pelaksanaan pengelolaan Bahan Berbahaya
dan Beracun (B3) dan kesehatan lingkungan dan membuat laporan ke Ketua Panitia K3RS
sebagai laporan rekomendasi kepada Direktur Rumah Sakit.

Ditetapkan di : Bireuen
Pada Tanggal : 02 Juli 2018
DIREKTUR RSU
Bireuen Medical Center

dr. Lili Yuliani Ridwan


NIK. 1402.0216.000

Anda mungkin juga menyukai