Home Visite
Home Visite
Disusun Oleh :
Khaulah Karimah
Eka Febiyanto
Randy Rahmadi R
Diajukan Kepada :
2016
LEMBAR PENGESAHAN
HOME VISITE
Oleh :
Khaulah Karimah
Eka Febiyanto
Randy Rahmadi R
Disetujui oleh :
RSUD Wonosari
I. IDENTITAS
A. IDENTITAS PASIEN
1. Nama : Tn. A
2. Umur : 34 tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Agama : Islam
5. Pekerjaan : Tidak bekerja
6. Alamat : Kajar 3, Wonosari
7. Status : Menikah
8. Tanggal Kunjungan RS : 5 Januari 2015
9. Tanggal Home Visite : 12 Januari 2015
II. ANAMNESIS
A. Keluhan Utama
Ibu pasien datang ke Poli Jiwa RSUD Wonosari untuk kontrol rutin anaknya
karena sering bicara kacau, mengganggu tetangga dan senyum-senyum sendiri.
Kondisi pasien saat ini tidak memungkinkan dibawa ke RS.
Kondisi ini jauh lebih baik dari sebelumnya yang sering mengamuk. Namun
belakangan ini keluarga sedikit mengalami kesulitan dalam mengawasi pola makan
pasien sehari-hari. Pasien sehari-hari sering mencuri minuman berenergi di warung
sehingga efek obat tidak maksimal. Hal ini membuat pasien makin hiperaktif dan
melakukan hal-hal yang tidak wajar. Pada pasien tidak ditemukan sama sekali raut
muka sedih ataupun penarikan diri di lingkungan. Daya ingat masa lalu pasien masih
baik. Rawat diri pasien baik, bahkan pasien sering mandi hingga 5x sehari dan
membiarkan dirinya selalu basah. Pasien tipe orang yang pemilih dalam hal makanan,
apabila dia suka maka akan dihabiskan tapi apabila tidak suka akan ia lempar ke
sudut rumah.
Saat ditanya pada keluarga penyebab pasien bisa mengeluh seperti itu, menurut
keluarga merupakan sesuatu keturunan sejak lahir karena hingga saat ini keluarga
tidak mengetahui penyebab keluhan pasien tetapi ada keluarga yang mengalami hal
serupa. Hanya saja saat pasien duduk di bangku SD seringkali tidak naik kelas. Saat
kelas 5 SD pihak sekolah meminta ibu pasien untuk datang ke sekolah dan
menyampaikan bahwa ada kecurigaan sesuatu yang tidak beres pada anaknya dan
meminta ibunya memindahkan anaknya ke sekolah luar biasa. Tetapi karena
permintaan anaknya yang malu karena tidak lulus-lulus juga sedangkan teman
temannya sudah lulus, akhirnya tidak dipindahkan namun berhenti sekolah. Setelah
beberapa tahun menganggur pasien sempat beajar agama secara otodidak dan
menelan mentah-mentah semua pelajarannya. Karena menurut keluarga, bicaranya
yang kacau tentang tuhan, surga, neraka dan pelajaran agama lainnya yang ia sering
bicarakan adalah akibat dari sempat belajar agama yang otodidak tersebut. Perilaku
pasien sebelum tahun 2003 juga mulai menunjukkan hal-hal yang aneh, namun belum
sampai mengganggu. Hingga akhirnya tahun 2003 pasien pertama kali mengamuk
dan dibawa ke RS jogja.
Genogram :
Keterangan :
: Pasien
: Penyakit serupa
E. Riwayat Perkembangan
Pasien dalam keseharian tinggal bersama keluarga besarnya yaitu bersama kedua
orangtuanya dan keluarga kakak laki-lakinya. Kakak perempuannya tinggal di
Jakarta. Pasien merupakan anak ke 3 dari 3 bersaudara.
1. Prenatal dan perinatal
Pasien lahir secara normal ditolong dukun bayi, langsung menangis, cukup
bulan, berat badan lahir tidak diketahui menurut ibunya.
2. Early childhood (0-3 tahun)
Menurut ibunya saat masih kecil, perkembangan pasien sama dengan
perkembangan anak seusianya. Pasien juga tidak pernah menderita sakit yang
parah.
3. Middle childhood
Pasien mulai menunjukkan perilaku aneh, bicara kacau daan kemampuan
belajar yang tidak sama seperti teman seusianya. Pasien tidak naik kelas 4x
dan berhenti sekolah saat kelas 5 sd dikarenakan guru disekolahnya menilai
perilaku yang semakin tidak wajar dan berniat memindahkan ke sekolah luar
biasa.
4. Late childhood
Pasien berhenti sekolah sejak kelas 5 sd dan setelah itu pasien sering
mempelajari agama sendiri dirumah.
5. Adult
Riwayat Pernikahan : Pasien sebelumnya sudah pernah menikah
namun sudah lama bercerai. Usia pernikahan hanya 1 bulan. Karena
saat menikah aktivitas seks pasien meningkat yaitu meminta
berhubungan suami istri sehari 8x dan akan mengamuk apabila istrinya
menolak, lalu setelah 1 bulan pernikahan istrinya kabur dari rumah dan
meminta bercerai. Kondisi pasien sebelum menikah sempat stabil
karena rutin meminum obat dan saat itu istrinya menerima keadaan
pasien. Saat ini pasien masih mengingat nama mantan istri pasien dan
kebetulan tetangga rumah pasien ada yang namanya sama dengan
mantan istri pasien, pasien sering mengejar-ngejar tetangganya
tersebut. Dari pernikahannya pasien belum di karuniai anak.
Sejarah pendidikan : Pasien hanya bersekolah sampai kelas 5 sd
Riwayat pekerjaan : Pasien belum pernah bekerja. Sehari-hari
pasien terkadang membantu bapaknya di ladang. Namun keluarga
sering melarang, karena apabila pasien kelelahan biasanya memicu
pasien mengamuk dan kondisinya kembali tidak stabil.
Agama : Pasien beragama islam, sering sholat namun dengan
menambahkan gerakan-gerakan aneh, kadang mengikuti sholat
berjamaah di musholla walaupun akhirnya membuat kacau seperti
bermain air wudhu hingga banjir, sering bicara mengenai bahwa
dirinya ‘Tuhan’ dan membicarakan surga, neraka dan kematian. Pasien
juga sering menirukan adzan apabila ada suara adzan dari masjid.
Aktifitas sosial : pasien sering keluar rumah dan berkunjung ke
tetangga namun hampir semua tetangga merasa risih dan terganggu.
Sering pasien menggodai wanita apabila ada yang lewat didepannya,
meminta berkenalan dan apabila wanita itu menolak pasien akan
memaki-maki dengan kata kasar.
Situasi kehidupan sekarang : Pasien hidup bersama kedua orangtuanya
dan keluarga dari kakak laki-lakinya yang sangat mendukung dan
peduli dengan pengobatan pasien, terutama ibu pasien yang tiap hari
membujuk untuk minum obat. Namun saat ini ibu pasien merasa
menantunya sangat tidak mendukung kesembuhan pasien karena lebih
sering marah-marah dan tidak mengerti kondisi pasien. Selain itu ibu
pasien merasa tidak ada dari pihak keluarga yang membantu untuk
meminumkan obat sedangkan ibu pasien sudah sangat tua dan berpikir
apabila beliau tidak ada, siapa yang akan membujuk anaknya tiap hari
untuk minum obat.
G. Situasi Sekarang
Pasien tinggal dilingkungan pedesaan, rumah pasien berukuran ± 12 m x 5 m,
pasien sendiri tinggal bersama kedua orangtuanya dan keluarga kakak laki-
lakinya. Ayah pasien sehari-hari bekerja di lading dan ibunya sepanjang hari
dirumah karena merupakan ibu rumah tangga. Lingkungan tempat tinggal pasien
tampak aman dan jauh dari keramaian.
I. Pemeriksaan Fisik
1) Kesadaran : Compos Mentis, GCS E4V5M6
2) Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Nadi : 96x/menit
Respirasi Rate : 20x/menit
Temperature : 36,2°C
3) Pemeriksaan Kepala
Bentuk Kepala : Mesochepal, rambut hitam
Wajah : Simetris
Mata : Konjunctiva anemis -/- , pupil isokor
Telinga : Sekret -/-, nyeri -/-
Hidung : Sekret -/-, perdarahan -/-
Mulut : Sianosis -, bibir kering –
4) Pemeriksaan Lehe : PKGB -, JVP normal
5) Pemeriksaan Thoraks :
Pulmo
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Nyeri tekan –
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Suara dasar vesikuler +/+ suara tambahan -/-
Cor
Tonus
N N
N N
L. Diagnosis Multiaksial
1) Axis 1 : F. 20.3 Skizofrenia tak terinci
2) Axis II : Diagnosis Axis II tidak ditemukan
3) Axis III : Diagnosis Axis III tidak ditemukan
4) Axis IV : Masalah psikososial dan lingkungan lain
5) Axis V : GAF 40-31
M. Diagnosis Banding
F. 20.0 Skizofrenia Paranoid
F. 20.1 Skizofrenia Hebrefenik
F. 20.5 Skizofrenia Residual
N. Terapi
1. Non Farmakologis
Edukasi keluarga untuk tetap rajin kontrol dan meminumkan obat
2. Farmakologis
Antipsikotik : Risperidon 2 mg 2 x ½
Antimania : Depakote 500 mg 1x1
Menurut table diatas prognosis pasien ini mengarah ke prognosis yang negative.
P. Dokumentasi