Anda di halaman 1dari 16

Amphetamine

Kasus :
Seorang wanita berumur 30 tahun, mengalami
imobilitas, rigidity, mutisme dan melotot setelah
sebelumnya mengkonsumsi 4 gram bubuk amfetamin.
Pada awalnya mengalami kedutan menyeluruh, dan
pada akhirnya berujung pada keadaan imobilitas total.
1 jam setelah obat masuk, pasien mengalami apneu
dan sianosis dan akhirnya meninggal.
Amfetamin bekerja merangsang susunan saraf pusat
melepaskan katekolamin (epineprin, norepineprin, dan
dopamin) dalam sinaps pusat dan menghambat dengan
meningkatkan pelepasan neurotransmitter entecholamin
Dosis toksik atau letal dari amfetamin adalah 100 mg
Ciri-ciri gangguan intoksikasi amfetamin menurut DSM-
IV-TR meliputi:
Perubahan perilaku dan psikologis yang signifikan
Terdapat 2 atau lebih tanda-tanda berikut: takikardi atau
bradikardi, dilatasi pupil, mual, penurunan berat badan yg
signifikan, agitasi, kelemahan otot, kebingungan, kejang-
kejang atau koma
BARBITURATE
Kasus
Seorang wanita usia 18 tahun datang ke RS dengan keadaan
tidak sadar dan tidak ada respon terhadap stimulasi nyeri dalam
(koma grade III). Malam sebelum tidur pasien meminum
Phenobarbital tablet, setelahnya pada pagi hari pasien tidak
dapat dibangunkan. Pasien mengalami kejang tonik klonik.
Takipneu bertambah dan saturasi oksigen mulai menurun.
Analisis gas darah menunjukkan asidosis metabolik. Pada pasien
dilakukan intubasi dan terpasang ventilator, serta kateter.
Barbiturate berikatan dan menghambat pada gamma-
aminobutyric acid (GABA) yang ditemukan dalam
sistem saraf pusat (SSP) dimana memungkinkan
masuknya klorida ke dalam membran sel dan,
kemudian terjadi hyperpolarize neuron postsynaptic.
Barbiturate juga memblokade reseptor glutamate
(excitatory neurotransmitter) di SSP.
Kematian muncul karena kegagalan pernapasan,
hipotensi berat, kegagalan vasomotor, oedema
pulmonal non kardiogenik, hipotermia atau oligouria
dengan gagal ginjal.
Benzodiazepin
Laki laki 25 tahun datang ke
PUSKESMAS dengan keluhan
sulit tidur, nyeri kepala, dan
kurang bersemangat sejak 1
minggu yang lalu. Riwayat
sebelumnya pasien kehabisan
obat tidur sudah 1 minggu.
Diketahui pasien
mengkonsumsi obat tidur
sejak 2 bulan yang lalu.
Benzodiazepin merupakan suatu sedatif hipnotik yang
bekerja menekan susunan saraf pusat, biasa disebut
dengan pil koplo, pil nipam, Lexo, Rohyp, MG, Magadon.
Bekerja pada sistem GABA, yaitu dengan memperkuat
fungsi hambatan neuron GABA, sehingga afinitas GABA
terhadap reseptornya akan meningkat, dan dengan ini
kerja GABA akan meningkat. Dengan aktifnya reseptor
GABA, saluran ion klorida akan terbuka sehingga ion
klorida akan lebih banyak yang mengalir masuk ke dalam
sel. Meningkatnya jumlah ion klorida menyebabkan
hiperpolarisasi sel bersangkutan dan sebagai akibatnya,
kemampuan sel untuk dirangsang berkurang.
Morfin
Kasus
Seorang laki-laki usia 18 tahun datang ke IGD dengan
kondisi tidak sadar, tampak busa buih keluar dr mulut
dan hidung. Sebelum dilarikan ke IGD pasien sempat
kejang sebanyak 2x.
Mekanisme kejang:
Kejang terjadi akibat peningkatan aktifitas listrik yang
berlebihan pada neuron-neuron dan mampu
merangsang sel neuron lain untuk bersama-sama
melepaskan muatan listrik.
Kejang pada orang dengan kecanduan morfin adalah
akibat berkurangnya inhibisi pada neurotransmiter
Asam Gama Amino Butirat (GABA).
Shabu-shabu
Nafsu makan berkurang CONTOH KASUS :
Kecepatan napas dan denyut
jantung meningkat secara tidak Pengguna wanita bernama AS
normal mengemudikan mobil dan menabrak 12
Demam tinggi pejalan kaki.
Pupil melebar AS tampak percaya diri dan tidak menunjukan
Rasa nyaman ketakutan / rasa bersalah.
Fnergi dan kepercayaan diri Hasill pemeriksaan laboratorium, ditemukan
meningkat secara tidak normal pemeriksaan urine positif mengandung
amfetamin
Susah tidur
Hiperaktif dan banyak bicara Amphetamine memiliki
sifat merangsang SSP
Mudah panik (stimulant) maupun
Mudah tersinggung mengupah persepsi
Mudah marah dan agresif, (hallucinogen)
Pembuluh darah dapat pecah
dan menyebabkan kematian.
Heroin
Seorang perempuan 26 th ditemukan tewas di sebuah
kamar, terlihat banyak bekas suntikan pada lengan
kanan dan kiri pasien. Mulut pasien terlihat berbusa.
Disekitar pasien ditemukan alat suntik berisi cairan
kekuningan, sendok dan korek. Setelah diperiksa
cairan tersebut adalah heroin, dan metabolit heroin
ditemukan dalam urin dan darah. Pada pemeriksaan
dalam didapatkan cerebral oedema, heightened brain
pressure, cerebellar inclusion, dan acutely inflated
lungs.
Mekanisme:
Depresi pusat pernafasan: dalam hal ini pusat pernafasan
menjadi kurang sensitive terhadap stimulus CO2 atau H+.
Edema Paru: terjadinya edema paru diakibatkan oleh
peningkatan tekanan cairan serebrospinal dan tekanan
intracranial serta berkurangnya sensitifitas pusat pernafasan
terhadap CO2. Kedua keadaan ini menyebabkan menurunnya
ventilasi paru dan gangguan permeabilitas
Dapat terjadi masuknya udara sehingga menimbulkan emboli
udara.
Ganja / Mariyuana / Kanabis
Laki laki 19 tahun datang ke
IGD dengan kondisi panik
karena sejak 3 hari yang lalu
mual dan muntah. Riwayat
sebelumnya pasien setiap hari
mengkonsumsi ganja sejak 18
bulan yang lalu,
Ganja

Ganja merupakan salah satu narkotika jenis


natural yang berasal dari tanaman kanabis sativa
dan kanabis indica, pada ganja terkandung 3 zat
utama yaitu tetrahidro kanabinol (THC), kanabinol
dan kanabidiol
THC merupakan salah satu bahan psikoaktif,
kanabis memiliki 2 reseptor yaitu CB1 dan CB2.
CB2 mereseptor sel imun sedangkan CB1
mereseptor pada jaringan otak sehingga
menimbulkan efek seperti euforia dan
menstimulasi nafsu selara makan
Cannabinoid Hyperemesis Syndrome disebabkan
oleh penggunaan THC dalam waktu yang panjang
LSD
lyserge saure diethylamid
Kasus
Seorang mayat laki laki, 26 tahun,
ditemukan tergeletak di sebelah bangunan
bertingkat tiga. Menurut saksi mata, korban
meloncat dari apartemennya di lantai dua lewat
jendela. Kejadian berlangsung pada malam hari
saat ada acara pesta tahun baru yang
diselenggarakan di apartemen korban.
LSD

LSD banyak dikenal atas efek psikologisnya yang


menyebabkan tertutup/terbukanya mata,
perasaan distorsi waktu, kematian ego dan
pergeseran kognitif yang dalam. Dosis tunggal
asam lisergat dietilamida berkisar antara 100-500
mikrogram. Jumlah tersebut hampir setara
dengan 1/10 massa sebutir pasir.

Anda mungkin juga menyukai