Identitas
Identitas
Identitas
Nama : Ny. L
Alamat : Tembarak, Temanggung
Usia : 35 tahun
Tgl Masuk RS : 16 – 07 – 2016
II. Subyektif
G3P2A0 UK 35 1/7 minggu merasa hamil ±9 bulan datang sendiri dengan keluhan
perdarahan dari jalan lahir ±2 hari SMRS. Perdarahan membasahi 1 pampers, disertai
bekuan darah. Ini merupakan perdarahan ke-3. Perdarahan pertama saat hamil 6,5 bulan,
tidak mondok hanya periksa ke bidan. Perdarahan kedua saat hamil ± 7 bulan dirawat di
RSUD temanggung selama 4 hari. USG (+), dikatakan ari-ari menutupi jalan lahir. Pasien
mengaku keluhan ini disertai kenceng-kenceng, kenceng-kenceng tidak semakin kuat dan
tidak semakin kencang. Keluar cairan dari jalan lahir disangkal. Pasien masih merasakan
gerakan janin.
3. Hamil ini
UK : 35 1/7 minggu
KU : Baik
Leopold IV : Konvergen
TFU : 31 cm
Perlimaan : 5/5
HASIL LABORATORIUM
IV. Asessment
G3P2A0 UK 35 1/7 minggu dengan Antepartum Hemoragic et causa Plasenta Previa Totalis
V. Planning
- Bedrest
- Pasang infuse
- Inj Dexa 1A/ 12 Jam IV (2 hari)
- Drip duvadilan 2A dalam 500 cc RL 20 tpm
- Inj Kalnex 3x500 mg jika perdarahan
VI. Pembahasan
Perdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi setelah kehamilan 28 minggu sampai
lahirnya bayi.
a. Plasenta
Pertumbuhan plasenta makin lama makin besar dan luas, umumnya mencapai pembentukan
lengkap pada usia kehamilan sekitar 16 minggu.
- PLASENTA PREVIA
Plasenta previa adalah suatu keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat yang
abnormal. yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh
pembukaan jalan lahir (ostium uteri internal). Pada keadaan normal plasenta terletak diatas
uterus.
Klasifikasi plasenta previa :
1. Plasenta letak rendah bila plasenta yang letaknya abnormal di segmen bawah uterus
2. Plasenta previa marginalis bila pinggir plasenta berada tepat pada pinggir OUI
3. Plasenta previa parsialis bila sebagian OUI tertutup oleh jaringan plasenta.
4. Plasenta previa totalis bila seluruh OUI tertutup oleh jaringan plasenta
Perdarahan antepartum yang disebakan oleh plasenta previa umumnya terjadi pada triwulan
ketiga karena saat itu segmen bawah rahim lebih mengalami perubahan berkaitan dengan
semakin tuanya kehamilan, segmen bawah rahim akan semakin melebar, dan serviks mulai
membuka. Perdarahan ini terjadi apabila plasenta terletak diatas ostium uteri interna atau di
bagian bawah segmen rahim. Pembentukan segmen bawah rahim dan pembukaan ostium
interna akan menyebabkan robekan plasenta pada tempat perlekatannya. Perdarahan ditempat
itu realtif dipermudah dan diperbanyak oleh karena segmen bawah rahim dan serviks tidak
mampu berontraksi dengan kuat karena elemen otot yang dimiliki sangat minimal sehingga
pembuluh darah pada tempat itu tidak akan tertutup sempurna.
Pembentukan segmen bawah rahim berlangsung secara bertahap dan progresif sehingga
robekan baru akan mengulang terjadinya perdarahan. Perdarahan pertama biasanya sedikit dan
biasanya akan lebih banyak pada perdarahan berikutnya. Darah yang keluar pada plasenta previa
tanpa rasa nyeri.
- Plasenta previa totalis perdarahan terjadi lebih awal dalam kehamilan oleh karena segmen
bawah rahim terbentuk lebih dulupada bagian terbawah yaitu OUI
- Plasenta previa parsialis atau letak rendah perdarahan terjadi saat mendekati persalinan
1. Anamnesa
Perdarahan :
--> tidak nyeri
--> tidak ada penyebabnya
--> terjadi berulang
Perdarahan terjadi pada akhir trimester kedua atau setelahnya.
2. Pemeriksaan fisik
Ukuran uterus sesuai usia kehamilan
Uterus teraba lembut dan elastis
Adanya malpresentasi
Kepala bayi mengapung dan tidak bisa masuk rongga pelvis (stalworthy’s Sign)
Pada inspeksi plasenta previa warna darah yang timbul berwarna merah terang
3. Pemeriksaan penunjang
Sonografi transabdominal : paling aman akurat dan sederhana
Sonografi transvaginal
Sonografi transperineal
MRI
- SOLUSIO PLASENTA
Solusio plasenta (abruption placenta, ablation plasenta, accidental hemorrhage) adalah
terlepasnya plasenta dari tempat implantasinya yang normal pada uterus sebelum janin
dilahirkan.
1. Hipertensi
2. Usia
3. Trombofilia
4. Trauma
5. Kokain
6. Ketuban pecah dini
7. Perubahan tekanan dalam uterus
8. Defisiensi asam folat
Solusio plasenta merupakan hasil akhir dari proses dari sesuatu yang mampu memisahkan vili-vili
korialis plasenta dari tempat implantasinya di desidua basalis sehingga terjadi perdarahan.
Sehingga patofisiologi tergantung dari etiologinya.
Nikotin dan kokain vasokontriksi iskhemik terjadi lesi seperti infark, oksidatif stress,
apoptosis, dan nekrosis merusak penempelan plasenta pada uterus perdarahan
Hipertensi desakan dari tekanan darah yang tinggi pembuluh darah mudah pecah
hematom retroplasenta sebagian plasenta terlepas
1. Revealed Hemorrhage adalah Solusio plasenta dengan perdarahan yang keluar . Biasanya
perdarahan yang terjadi merembes antara plasenta dan miometrium menyelinap
dibawah selaput ketuban ke kanalis servikalis keluar melalui vagina
2. Concealed Hemorrhage adalah Solutio plasenta dengan perdarahan tersembunyi dibelakang
plasenta . Concealed Hemorrhage lebih berbahaya karena bisa terjadi koagulopati dan juga
jumlah darah yang keluar tidak dapat diperkirakan. Selain itu pada concealed hemorrhage
yang luas terjadi perdarahan retroplasenta yang banyak sehingga mengurangi sirkulasi
uteroplasenta dan menyebabkan hipoksia janin.
3. Mixed haemorrhage adalah solution plasenta dengan kemungkinan perdarahan tidak hanya
perdarahan pervaginam dan sedikit gumpalan, namun juga akan ditemukan gumpalan
bekuan di belakang plasenta.
VASA PREVIA
Vasa previa adalah keadaan dimana pembuluh darah janin berada didalam selaput
ketuban dan melewati OUI untuk kemudian sampai kedalam inervasinya di tali pusat. Perdarahan
terjadi bila selaput ketuban yang melewati pembuluh serviks robek atau pecah dan vascular janin
ikut terputus angka kematian janin tinggi.
Kejadian sangat jarang 1:1000-5000 kehamila. Deteksi dini dengan transvaginal color
Doppler USG. Bila diduga telah terjadi perdarahan fetal, untuk memastikan perdarahan tersebut
berasal dari tubuh janin atau tidak dilakukan pemeriksaan APT atau Kleihauer-Betke.
RUPTURA UTERI
Rupture uteri adalah pelepasan insisi yang lama disepanjang uterus dengan robeknya
selaput ketuban sehingga kavum uteri berhubung langsung dengan cavum peritoneum.
Pada inspeksi terlihat, pada his yang kuat pasien merasakan kesakitan yang luar biasa perutnya
seperti akan dirobek, gelisah pucat keringat dingin sampai kolaps, pernapasan dangkal , kontraksi
uterus biasanya hilang.
Pada palpasi teraba krepitasi pada kulit perut menandakan emfisema subkutis, nyeri tekan
terutama pada bagian yang robek.
Pada kateterisasi terdapat hematuria yang menandakan robekan pada kandung kemih