Anda di halaman 1dari 16

LBM 1

STEP 1
1. Incidence rate
Jumlah dari suatu pemyakit atau kasus baru ( awal nya sehat jadi sakit ) pada
masyarakat dalam suatu wilayah dalam jangkka waktu tertentu.
Biasa nya lebih spesifik daripada comulatif rate, dihitung tiap tahun.
2. Epidemiologi
Ilmu yang memprlajari distribusi dan determiinan-determinan terkait keadaan dan
kejadian yang terjadi berhubungan dengan masalah kesehatan dalam populasi serta
penerapan ilmu untuk mengendalikan masalah-masalah kesehatan.
3. Outbreak
Wabah /epidemi : keadaan terjadi nya peningkatan lebih dari expectasi normal
sewaktu-waktu (januari)

STEP 2
1. What are the purpose and benefit of epidemiologi
2. What are the types of epidemiological research
3. Mention and explain epidemiological scope ?
4. What are the measurement of the epidemiologi
5. What are the causes of disease ?
6. What are the criteria of outbreak
7. What are the diference between outbreak and KLB ?
8. Explain natural history of disease
9. What are the prevention of outbreak and KLB
10.How is the procedural to investigating an outbreak ?

STEP 3
1. What are the purpose and benefit of epidemiologi
Purpose :
-umum
a. meneliti populasi manusia (agar tingkat kesehatan
masyarakat meningkat )
b. mendeskripsikan penyakit (mencari penyebab dan
patogenesis)
c. menjelaskan mekanisme terjadi nya penyakit
-khusus :
a. memformulasikan hipotesis untuk menjelaskan pola
distribusi dari penyakit dilihat darri karakteristik waktu,
tempat,host dan agen potensial
b. menguji hipotesis dengan penelitian yang di rancang secara
khusus
c. menguji validitas konsep pengendalian penyakit dengan
menggunakan data epidemiologi yang sudah ditentukan
d. membantu membuat klasifikasi penyakit berdasarkan
etiologi penyakit
 mengetahui distribusi
 mengetahui riwayat natural penyakit, supaya bisa
mencegah agar tidak terjadi komplikasi
 untuk mengetahu determinant (alasan) terjadi nya
penyakit

Manfaat :

-identify factors influence occours of the disease

-memberikan data untuk perencanaan program kesehatan

-melakukan evaluasi terhadap program kesehatan yang sudah


di lakukan

-mengarahkan intervensi baru untuk menanggulangi penyakit


dengan melihat prevalensi yg paling berpengaruh

- menerangkat suatu msalah kesehatan, perkembangan


riwayat ilmiah suatu penyakit.

2. What are the types of epidemiological research

Deskriptif : frekuensi penyakit dapat bertambah sesuai dengan


variabel2,

Sesuai dengan who, when, where


Analitik (membuktikan hipotesa) : pendekata utk menguji data
dan informasi ttg deskriptif td

Kelompok kasus dan kontol

Coss sectional diambil satu waktu tanpa evaluasi. Untuk melihat


variabel2 dan penyakit yang berpengaruh pada suatu waktu,

Cohot dilihat evaluasi kedepan nya

case control di dapati kasus penyakit, di lihat kebelakang,


apakah seseorang yang punya penyakit A apakah dia punya factor
resiko atau tidak. Bisa menunjukan suatu hubungan ada nya
paparan dengan penyakit

Epidemiologi konstruktif : hasil nya untuk pembendaharan iptek

3. Mention and explain epidemiological scope ?


a. Etiologi : cause of disease
b. Evicasi : daya optimal untuk menanggulangi penyakit
c. Effectivity : besar nya hasil yang di peroleh
d. Effisiensi : efisien.
e. Evaluation : meninjau kembali
f. Education : termasuk preventation, tergantung fase
penyakit (primary, seconday, tertiary)

Distribusi : person, time , pleace

Epidemilogi penerapan

a. Pencegahan
b. Pengendalian (kebijakan pemerintah)
c. Eliminasi ; mengurangi sampai angka nol
d. Eradikasi : ruang lingkup lebih besar
e. kepunahan
4. What are the measurement of the epidemiologi
Morbidity
Mortality
Disability
Rate :
Proporsi dalam bentuk lkhusus perbandingan antara pembilang
dan penyebaut atau kejadian dalam populasi tertentu dalam
jumlah penduduk dalam batas tertentu

Rasio : merupakan nilai relatif yang dihasilakan dari


perbandingan 2 nilai kuantitatif yang pembilang nya
merupakan penyebut

Proporsi :
Perbandingan 2 nilai kuantitatif atau suatu penyebaran
presentasi yang melibati proporsi peristiwa2 dalam kelompok
data yag mengenai kategori atau sub kelompok dari kelompok
itu.

5. What are the causes of disease ?


Ketidakseimbangan host, agent, lingkungan
Host : genetic, JK, usia, pendidikan, penghasilan,
Host defenitif : manusia
Host intermediet : perantara
Agent :
-primer : zat itu sendiri
-sekunder : imun
Lingkungan : biologis, fisik , kimia, sosial
Ketiga nya mempermudah survayer untuk mengatahui case
mana yang harus di tangani

6. What are the criteria of outbreak


a. Timbul nya suatu penyakit sebelum nya tidak ada atau tidak
di kenali
b. Peningkatan penyakit atau kematian terusmenerus selama
3 kurun waktu berturut-turut ( jam , hai, minggu)
c. Peningkatan kejadian morb / mort 2x lebih sering daripada
periode sebelum nya
d. Jumlah penderita baru dalam 1 bulan menunjukan kenaikan
2 x lipat atau lebbih dari bulan dai tahun sebelum nya
e. Biasa nya terjadi pada penyakit khusus ( campak ,polio
f. Case fatality rate menunjukan lebih dari50 persen daripada
periode sebelum nya
Yang dapat menyebabkan outbreak apakah comunicable
disease atau uncomunicable disease
7. What are the diference between outbreak and KLB ?
Wabah : satu waktu
KLB : ada retang waktu
8. Explain natural history of disease
Perkembang penyakit tanpa campur tangan medis tanpa
intervensi medis
Untuk diagnosis, pencegahan, dan terapi
a. Prepatogen : host-agent sudah interaksi, bakteri belum
masuk
b. Patogen
-inkubasi : bibit penyakit masuk tapi belum timbul gejala
- penyakit dini : gejala muncul tp ringan masi bisa
beraktivitas
-penyakit lanjut : sudah mengganggu aktivitas harus
berobat
- penyakit akhir : sembuh sempurna, sembuh dengan cacat,
karier, kronis dan kematian

9. What are the prevention of outbreak and KLB


- Menyediakan dan menyelenggarakan yankes
- Isolasi dan pengobatan
- Pembentukan gerakan cepat untuk membantu penderita
- Penutupan lokasi wabah
a. Primary prevention : promosi kesehatan dan
pencegahan khusus
b. Secondary prevention : dx dini dan tepat terapi
c. Tertiary pevention : pencegahan cacat dan rehabilitas
10.How is the procedural to investigating an outbreak ?

STEP 7
1. What are the purpose and benefit of epidemiologi
Purpose :
Tujuan umum
 Meneliti populasi manusia,namun sekarang metodenya dapat berlaku
pada penelitian populasi lain seperti hewan,tumbuhan.
 Mendeskripsikan penyakit dapat menungkapkan mekanisme
penyakit, menjelaskan perjalanan penyakit yang ada, dapat
menjelaskan perjalanan penyakit dan untuk memeberikan pedoman
pelayanan kesehatan yang diperlukan.
 Menjelaskan mekanisme terjadinya penyakit sehingga dapat
digunakan untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan
masyarakat termasuk kesehatan lingkungan dan kesehatan
lingkungan kerja.
Tujuan khusus
 Memformulasikan hipotesis yang menjelaskan pola distribusi penyakit
yang ada atas dasar karakteristik waktu, tempat, host, agent
potensial
 Menguji hipotesis dengan menggunakan penelitian yang dirancang
secara khusus dapat mengungkapkan penyebab penyakit
 Menguji validitas konsep pengendalian penyakit dengan
menggunakan data epidemiologis yang dikumpulkan sehubungan
dengan program tersebut.
 Membantu membuat klasifikasi penyakit atas dasar penelitian
etiologis
 Mengungkapkan perjalanan suatu penyakit untuk menentuka
prognosis penyakit.
Epidemiologi lingkungan,Juli soemirat

Manfaat :
1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang berperanan dalam terjadinya penyakit
atau masalah kesehatan dalam masyarakat
2. Menyediakan data yang diperlukan untuk perencanaan kesehatan dan
pengambilan keputusan
3. Membantu melakukan evaluasi terhadap program kesehatan yang sedang
atau telah dilakukan
4. Mengembangkan metodologi untuk menganalisis keadaan suatu penyakit
dalam upaya untuk mengatasi atau menganggulanginya
5. Mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk menanggulangi masalah
yang perlu dipecahkan
(pengantar epidemiologi, Bustan)

a. Membantu pekerjaan administrasi kesehatan


Manfaat epidemiologi dalam administrasi kesehatan seperti membantu
pekerjaan perencanaan (planning) dari pelayanan kesehatan, pemantauan
(monitoring) dan penilaian (evaluation) suatu upaya kesehatan. Data yang
diperoleh dari pekerjaan epidemiologi akan dapat dimanfaatkan untuk
melihat apakah upaya yang dilakukan telah sesuai dengan rencana atau
tidak (pemantauan) dan ataukah tujuan yang ditetapkan telah tercapai atau
tidak (penilaian).
b. Dapat menerangkan penyebab suatu maslah kesehatan
c. Dapat menerangkan perkembangan alamiah suatu penyakit
Epidemiologi dapat digunakan untuk menerangkan perkembangan suatu
penyakit dengan memanfaatkan keterangan tentang frekwensi dan
penyebaran penyakit, terutama penyebaran penyakit menurut waktu.
Dengan mengetahui waktu muncul dan berakhirnya suatu penyakit
dapatlah diperkirakan perkembangan penyakit tersebut.
d. Dapat menerangkan keadaan suatu masalah kesehatan
Karena epidemiologi mempelajari tentang frekwensi dan penyebaran
masalah kesehatan maka akan diperoleh keterangan tentang keadaan
masalah tersebut. Keadaan yang dimaksudkan di sini merupakan
perpaduan dari keterangan menurut ciri-ciri manusia, tempat dan waktu.
Perpaduan yang seperti ini menghasilkan 4 keadaan masalah kesehatan
yaitu epidemi, pandemi, endemi, dan sporadik.
(Pengantar Epidemiologi, Azrul Anwar)

2. What are the types of epidemiological research?


Ada 3 tipe pokok pendekatan atau metode, yakni:
a. Epidemiologi Deskriptif (descriptive epidemiology)
Dalam epidemiologi deskriptif dipelajari bagaimana frekuensi penyakit berubah
menurut perubahan variable2 epidemiologi yg terdiri dari orang (person), tempat
(place), dan waktu (time).
Orang (person)
Disini akan dibicarakan peranan umur, jenis kelamin, kelas sosial, pekerjaan,
golongan etnik, status perkawinan, besarnya keluarga, struktur keluarga dan
paritas.
Tempat (place)
Pengetahuan mengenai distribusi geografis dari suatu penyakit berguna untuk
perencanaan pelayanan kesehatan dan dapat memberikan penjelasan mengenai
etiologi penyakit.
Waktu (time)
Mempelajari hubungan antara waktu dan penyakit merupakan kebutuhan dasar
di dalam analisis epidemiologis, oleh karena perubahan2 penyakit menurut waktu
menunjukkan adanya perubahan faktor etiologis.

b. Epidemiologi Analitik (Analytic epidemiology)


pendekatan atau studi ini dipergunakan untuk menguji data serta informasi2 yg
diperoleh studi epidemiologi deskriptif.
Ada dua studi tentang epidemiologi ini:
1. Studi riwayat kasus (case history studies)
Dalam studi ini akan dibandingkan antara dua kelompok orang, yakni
kelompok yg terkena penyebab penyakit dengan kelompok orang tidak
terkena (kelompok kontrol).
2. Studi kohort
Dalam studi ini sekelompok orang dipaparkan pada suatu penyebab.
Kemudian diambil sekelompok orang lagi yg mempunyai ciri2 sama dengan
kelompok pertama. Kelompok kedua disebt kelompok kontrol. Setelah
beberapa saat yg ditentukan kedua kelompok tersebut dibandingkan, dicari
perbedaan antara kedua kelompok tersebut bermakna atau tidak.

c. Epidemiologi Eksperimen
Studi ini dilakukan dengan mengadakan eksperimen pada kelompok subyek,
kemudian dibandingkan dengan kelompok kontrol (yg tidak dikenakan
percobaan).

Pengukuran Epidemiologi
a. Incidence Rate
Incidence rate dari suatu penyakit tertentu adalah jumlah kasus baru yg
terjadi di kalangan penduduk selama periode waktu tertentu.

jumlah kasus baru suatu penyakit selama periode tertentu


Incidence Rate  1000
populasi yang mempunyai risiko

b. Attack Rate

jumlah kasus selama epidemi


Attack Rate  1000
populasi yg mempunyai risiko
c. Prevalence Rate
Prevalence rate mengukur jumlah orang di kalangan penduduk yang
menderita suatu penyakit pd satu titik waktu tertentu.

jumlah kasus penyakit yg ada pada suatu titik waktu


Pr evalence Rate  1000
jumlah penduduk seluruhnya

d. Period Prevalensi

jumlah kasus penyakit yg selama periode


Period prevalence  1000
penduduk rata  rata dari periode tersebut

e. Crude Death Rate (CDT)

jumlah kematian di kalangan penduduk suatu daerah dalam 1th


CDR  1000
jumlah penduduk rata  rata

f. Age Spesific Date Rate (angka kematian pada umur tertentu)


Sebagai contoh: age spesific date rate pada golongan umur 20-30th

jml kematian antara umur 20  30th suatu daerah dlm 1th


ASDR  1000
jml penduduk umur antara 20  30th pd daerah dan tahun yg sama

g. Cause Disease Spesific Death Rate (angka kematian akibat penyakit


tertentu)

jml kematian krnTB di suatu daerah dlm 1th


CSDR  1000
jumlah penduduk rata  rata

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT, Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo

1. Epidemiologi Deskriptif
a. hanya mengamati dan menjabarkan hasil temuan atau data secara apa
adanya.
b. mempelajari bagaimana frekuensi penyakit berubah menurut perubahan
variabel2 epidemiologi, mencakup variabel orang(umur, jenis kelamin, kelas
sosial, pekerjaan, golongan etnik, status perkawinan, besarnya keluarga,
stuktur keluarga dan paritas), tempat, waktu.
c. dibahas juga validitas, reliabilitas, sensitifitas test dan spesifisitas test
d. pengamatannya kelompok/agregate, maka metode kwantitatif sangat
penting ada.
e. perlu dipahami indikator2 khusus untuk menyatakan suatu kejadian
2. Epidemiologi Analitis
a. mencakup uraian hubungan sebab-akibat tentang masalah yang
bersangkutan dengan hal-hal yang diduga menjadi faktor penyebabnya
b. pengamatan, yaitu metode obseravsional dan metode eksperimental
c. desain penelitiannya case history studies (dibandingkan antara kelompok
yang terkena penyebab penyakit dengan kelompok orang yang tidak terkena)
dan cohort studies(perbandingan antara: sekelompok orang dipaparkan pada
suatu penyebab penyakit, kemudian diambil sekelompok orang lagi yang
mempunyai ciri2 sama dengan kelompok pertama, tetapi tidak dipaparkan/
kelompok kontrol)
d. epidemiologi eksperimen : mengadakan eksperimen
3. Epidemiologi Konstruktif
a. agar hasil pengamatan atau penelitian yang diperoleh dimanfaatkan untuk
melengkapi perbendaharaan penguasaan iptek tentang masalah yang
bersangkutan(berupaya untuk mengisi Gap of knowledge dan melengkapi
Body of knowledge).
b. Dimanfaatkan dan aplikasinya untuk memecahkan masalah kesehatan yang
bersangkutan
Budioro B. Pengantar Ilmu Kesehatan Masyarakat

3. Mention and explain epidemiological scope ?


1. Etiologi
Etiologi berkaitan dengan lingkup kegiatan epidemiologi dalam
mengidentifikasi penyebab penyakit dan masalah kesehatan lainnya.
2. Efikasi
Efkasi Berkaitan dengan efek atau daya optimal yang dapat diperoleh dari
adanya intervensi kesehatan
3. Efektivitas
Efektivitas dimaksudkan besar hasil yang dapat diperoleh dari suatu
tindakan (pengetahuan atau intervensi) dan besarnya perbedaan dari
suatu tindakan yang satu dengan yang lainnya.
4. Efisiensi
Efisiensi adalah sebuah konsep ekonomi yang melihat pengaruh yang
dapat diperoleh berdasarkan besarnya biaya yang diberikan.
5. Evaluasi
Evaluasi adalah penilaian secara keseluruhan keberhasilan suatu
pengobatan atau program kesehatan masyarakat.
6. Edukasi
Edukasi adalah intervensi berupa peningkatan pengetahuan tentang
kesehatan masyarakat sebagai bagian dari upaya pencegahan penyakit.
(pengantar epidemiologi, Dr.M.N. Bustan)

4. What are the measurement of the epidemiologi


5. What are the causes of disease ?

6. What are the criteria of outbreak


Yang dapat menyebabkan outbreak apakah comunicable
disease atau uncomunicable disease
7. What are the diference between outbreak and KLB ?
Dalam UU No. 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular, Wabah
penyakit menular yang selanjutnya disebut wabah adalah kejadian
berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah
penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim
pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka.
8. Explain natural history of disease
9. What are the prevention of outbreak and KLB
PENCEGAHAN
Pengertian pencegahan secara umum adalah mengambil tindakan terlebih
dahulu sebelum kejadian.
Pada dasarnya ada tiga tingkatan pencegahan penyakit secara umum yakni:
a. Pencegahan tingkat pertama (primary prevention) yang meliputi
promosi kesehatan dan pencegahan khusus.
b. Pencegahan tingkat kedua (secondary prevention) yang meliputi
diagnosis dini serta pengobatan yang tepat.
c. Pencegahan tingkat ketiga (tertiary prevention) yang meliputi
pencegahan terhadap cacat dan rehabilitasi.
Ketiga tingkat pencegahan tersebut saling berhubungan erat sehingga dalam
pelaksanaannya sering dijumpai keadaan yang tumpang tindih.
1. Pencegahan Tingkat Pertama
Dapat ditujukan pada faktor penyebab, lingkungan serta faktor pejamu.
a. Sasaran yang ditujukan pada faktor penyebab yang bertujuan untuk
mengurangi penyebab atau menurunkan pengaruh penyebab serendah
mungkin dengan usaha antara lain:
- Desinfektan
- Pasteurisasi
- Sterilisasi, bertujuan untuk menghilangkan mikro-organisme penyebab
penyakit,
- Penyemportan.insektisida dalam rangka menurunkan dan
menghilangkan sumber penularan maupun memutuskan rantai
penularan.
 Selain itu usaha untuk mengurangi/menghilangkan sumber penularan
dapat dilakukan melalui pengobatan penderita serta pemusnahan sumber
yang ada (biasanya pada binatang yang menderita), serta
mengurangi/menghindari perilaku yang dapat meningkatkan risiko
perorangan dan masyarakat.
b. Mengatasi/modifikasi lingkungan melalui perbaikan lingkungan fisik
seperti
- peningkatan air bersih
- peningkatan sanitasi lingkungan dan perumahan serta bentuk
pemukiman lainnya
- perbaikan dan peningkatan lingkunan biologis seperti pemeberantasan
serangga dan binatang pengerat
- peningkatan lingkungan sosial seperti kepadatan rumah tangga,
hubungan antarindividu dan kehidupan sosial masyarakat.
c. Meningkatkan daya tahan penjamu meliputi :
a. perbaikan status gizi, status kesehatan umum dan kualitas hidup
penduduk
b. pemberian imunisasi serta berbagai bentuk pencegahan khusus
lainnya
c. peningkatan status psikologis, persiapan perkawinan serta usaha
menghindari pengaruh faktor keturunan
d. peningkatan ketahanan fisik melalui peningkatan kualitas gizi, serta
olahraga kesehatan.
2. Pencegahan Tingkat Kedua
Sasaran pencegahan ini terutama ditujukan pada mereka yang menderita
atau dianggap menderita (suspek) atau yang terancam akan menderita (masa
tunas).
 meliputi diagnosis dini dan pengobatan yang tepat agar dapat dicegah
meluasnya penyakit atau untuk mencegah timbulnya wabah, serta untuk
segera mencegah proses penyakit lebih lanjut serta mencegah terjadinya
akibat samping atau komplikasi
a. Pencarian penderita secara dini dan aktif melalui peningkatan usaha
surveillans penyakit tertentu, pemeriksaan berkala serta pemeriksaan
kelompok tertentu (calon pegawai, ABRI, mahasiswa, dll), penyaringan
(screening) untuk penyakit tertentu secara umum dalam masyarakat,
serta pengobatan dan perawatan yang efektif.
b. Pemberian chemoprophylaxis yang terutama bagi mereka yang dicurigai
berada pada proses prepatogenesis dan patogenesis penyakit tertentu.
 Deteksi awal penyakit
 Tujuannya untuk mempercepat kesembuhan dg pengobatan yg
tepat
 Pengobatan yang cepat merupakan pencegahan primer pada
orang yang sehat
 menghambat progresivitas penyakit
 menghindari komplikasi
 mengurangi ketidakmampuan
3. Pencegahan Tingkat Ketiga
Sasaran pencegahan tingkat ke tiga adalah penderita penyakit tertentu.
 tujuan mencegah jangan sampai mengalami cacat atau kelainan
permanen, mencegah bertambah parahnya suatu penyakit atau mencegah
kematian akibat penyakit tersebut.
Pada tingkat ini juga dilakukan usaha rehabilitasi untuk mencegah
terjadinya akibat samping dari penyembuhan suatu penyakit tertentu.
Rehabilitasi adalah usaha pengembalian fungsi fisik, psikologis dan sosial
seoptimal mungkin yang meliputi rehabilitasi fisik/medis, rehabilitasi
mental/psikologis serta rehabilitasi sosial.
 Pelayanan suportif dan rehabilitatif
 Bertujuan untuk mengurangi ketidakmampuan dg cara:
 Memaksimalkan fungsi organ yg cacat
 Membuat protesa ekstremitas akibat amputasi
 Mendirikan pusat-pusat rehabilitasi medik
 Sasaran langsung pada sumber penularan pejamu
 Sumber penularan binatang
 Bila sumber penularan terdapat pada binatang maka upaya
penangulangan dengan pemusnahan binatang yang terinfeksi
 Sumber penularan manusia
 Dapat dilakukan dengan isolasi dan karantina
 Sasaran ditujukan pada cara penularan
 Memutuskan rantai penularan
 Meningkatkan sanitasi lingkungan
 Meningkatkan hygiene perorangan
 Sasaran ditujukan pada pejamu potensial
 Peningkatan gizi
 Peningkatan kekebalan (imunisasi)
(Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular, Prof.Dr.Nur Nasry Noor,MPH)

Dalam kesehatan masyarakat ada 5 (lima) tingkat pencegahan penyakit menurut


Leavell and Clark. Pada point 1 dan 2 dilakukan pada masa sebelum sakit dan point
3,4,5 dilakukan pada masa sakit.
 Peningkatan kesehatan (health promotion)
o Penyediaan makanan sehat dan cukup (kualitas maupun kuantitas)
o Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan, misalnya penyediaan air
bersih, pembuangan sampah, pembuangan tinja dan limbah.
o Pendidikan kesehatan kepada masyarakat. Misal untuk kalangan
menengah ke atas di negara berkembang terhadap resiko jantung
koroner.
o Olahraga secara teratur sesuai kemampuan individu.
o Kesempatan memperoleh hiburan demi perkembangan mental dan
sosial.
o Nasihat perkawinan dan pendidikan seks yang bertanggung jawab.
 Perlindungan umum dan khusus terhadap penyakit-penyakit tertentu
(general and specific protection)
o Memberikan immunisasi pada golongan yang rentan untuk mencegah
penyakit
o Isolasi terhadap penderita penyakit menular, misal yang terkena flu
burung.
o Pencegahan terjadinya kecelakaan baik di tempat umum maupun
tempat kerja.
o Perlindungan terhadap bahan-bahan yang bersifat karsinogenik,
bahan-bahan racun maupun alergi.
o Pengendalian sumber-sumber pencemaran.
 Penegakkan diagnosa secara dini dan pengobatan yang cepat dan tepat (early
diagnosis and prompt treatment)
o Mencari kasus sedini mungkin.
o Mencari penderita dalam masyarakat dengan jalan pemeriksaan .
Misalnya pemeriksaan darah, rontgent paru.
o Mencari semua orang yang telah berhubungan dengan penderita
penyakit menular (contact person) untuk diawasi agar bila
penyakitnya timbul dapat segera diberikan pengobatan.
o Meningkatkan keteraturan pengobatan terhadap penderita.
o Pemberian pengobatan yang tepat pada setiap permulaan kasus.
 Pembatasan kecacatan (dissability limitation)
o Pengobatan dan perawatan yang sempurna agar penderita sembuh
dan tak terjadi komplikasi.
o Pencegahan terhadap komplikasi dan kecacatan.
o Perbaikan fasilitas kesehatan sebagai penunjang untuk dimungkinkan
pengobatan dan perawatan yang lebih intensif.
 Pemulihan kesehatan (rehabilitation)
o Mengembangkan lembaga-lembaga rehabilitasi dengan
mengikutsertakan masyarakat.
o Menyadarkan masyarakat untuk menerima mereka kembali dengan
memberikan dukungan moral setidaknya bagi yang bersangkutan
untuk bertahan.
o Mengusahakan perkampungan rehabilitasi sosial sehingga setiap
penderita yang telah cacat mampu mempertahankan diri.
o Penyuluhan dan usaha-usaha kelanjutan yang harus tetap dilakukan
seseorang setelah ia sembuh dari suatu penyakit.
Leavel, H.R and Clark, E.G. Preventive Medicine for the Doctor in His Community, 3th
Edition, Mc Graw-Hill Inc, New York, 1965.

Beaglehole (WHO, 1993) membagi upaya pencegahan menjadi 3 bagian : primordial


prevention (pencegahan awal) yaitu pada pre patogenesis, primary prevention
(pencegahan pertama) yaitu health promotion dan general and specific protection ,
secondary prevention (pencegahan tingkat kedua) yaitu early diagnosis and prompt
treatment dan tertiary prevention (pencegahan tingkat ketiga) yaitu dissability
limitation.
Beaglehole, R. R. Bonita, T. Kjellstrom. Basic Epidemiology, WHO, Geneva, 1993.
a. Eliminasi reservoir (sumber penyakit)
Eliminasi reservoir manusia sebagai sumber penyebaran penyakit dapat
dilakukan dengan:
 Mengisolasi penderita (pasien) yaitu menempatkan pasien ditempat yang
khusus untuk mengurangi kontak dengan orang lain.
 Karantina adalah membatasi ruang gerak penderita dan menempatkannya
bersama-sama penderita lain yang sejenis pada tempat yang khusus
didesain untuk itu. Biasanya dalam waktu yang lama misalnya karantina
untuk penderita kusta.
b. Memutus mata rantai penularan
Meningkatkan sanitasi lingkungan dan higiene perorangan adalah merupakan
usaha untuk memutuskan hubungan atau mata rantai penularan penyakit
menular.
c. Melindungi orang-orang (kelompok) yang rentan.
Bayi dan anak balita adalah merupakan kelompok usia yang rentan terhadap
penyakit menular. Kelompok usia yang rentan ini perlu perlindungan khusus
(spesific protection) dengan imunisasi, baik imunisasi aktif maupun pasif. Obat-
obat prophylacsis tertentu juga dapat mencegah penyakit malaria, menengitis
dan desentri baksilus.
Pada anak usia muda, gizi yang kurang akan menyebabkan kerentanan pada
anak tersebut. Oleh sebab itu meningkatkan gizi anak adalah juga merupakan
usaha pencegahan penyakit infeksi pada anak.

Ilmu KesMas Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo

10.How is the procedural to investigating an outbreak ?

Anda mungkin juga menyukai