Anda di halaman 1dari 13

LBM 3

STEP 1
1. Swot : kepanjangan dr streng weakness opportunity threat, merupakan suatu metode
yg digunakan unt perencanaan dgn 4 komponen tsb. Merupakan sebuah analisa untuk
menguji suatu perencanaan.
2. Kebijakan : sejumlah keputusan yg dibuat oleh mereka yg bertanggung jawab dlm
bidang kebijakan tertentu.
STEP 2
1. Apa yang dimaksud dengan kebijakan kesehatan?
2. Apa saja syarat utama dalam penentuan kebijakan?
3. Bagaimana langkah-langkah membuat kebijakan?
4. Mengapa kebijakan kesehatan itu penting?
5. Apa sasaran kebijakan kesehatan?
6. Apa yang dimaksud dengan matriks SWOT?
7. Bagaimana sistem registrasi kematian?
8. Bagaimana cara menerapkan analisa SWOT sebagai bahan perencanaan penetapan
kebijakan yang baik?

STEP 3
1. Apa yang dimaksud dengan kebijakan kesehatan?
Aturan tertulis yg merupakan keputusan formal organisasi yang bersifat mengatur
perilaku, dengan tujuan menciptakan tatanan baru dalam masyarakat dalam bidang
kesehatan.
Segala sesuatu untuk mmpengaruhi faktor2 tertentu di sektor kesehatan agar dpata
meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
Erat kaitannya dgn pemerintah dan swasta, yg dibahas tentang ranah, tanggung jawab.

2. Apa saja syarat utama dalam penentuan kebijakan?


 Tersedia kebijakan dan hukum-hukum
 Terbentuk dan terselenggaranya sistem informasi
 Terlaksananya hasil penelitian dan pengembangannya
 Biaya kesehatan yang cukup
 Tersedianya tenaga kesehatan yang memadai dan berkompeten

3. Bagaimana langkah-langkah membuat kebijakan?


 Identifikasi masalah
 Formulasi kebijakan : perumusan pilihan-pilihan atau alternatif pemecahan
masalah
 Penentuan kebijakan : proses dmn pemerintah menetapkan alternatif kebijakan
apakah yang sesuai dgn syarat yang dipenuhi unt menentukan siapa pelaksana
kebijakan dan bagaimana proses dan strategi pelaksana kebijakan tsb
 Implementasi kebijakan : proses unt melaksanakan kebijakan supaya mencapai
hasil
 Evaluasi kebijakan

4. Mengapa kebijakan kesehatan itu penting?


Karena kesehatan itu mmpunyai posisi yg lebih tinggi dibanding masalah sosial lainnya,
krn kesehatan menentukan dr sektor2 yg lain misal ekonomi dll. Pentingnya lagi karena,
jika bangsa sehat maka ekonomi akan terangkat.
Kesehatan mmpengaruhi SDM dan pembangunan. Kesehatan ada di sektor ke 3,
kesehatan saat ini msih belum diutamakan.

5. Apa sasaran kebijakan kesehatan?


 Tersedianya tenaga kesehatan yg bermutu secara mencukupi dan distribusinya
merata
 Tersedianya pembiayaan kesehatan yg cukup adil, berdaya guna, dan berhasil
guna
 Terselenggaranya promosi kesehatan dlm rangka pemberdayaan masyarakat dan
pengembangan perilaku sehat
 Tersedianya berbagai kebijakan dan pedoman serta hukum kesehatan yg
menunjang pembangunan kesehatan
 Membangun visi misi kesehatan terangkum dlm indonesia sehat 2015
 Masyarakat mjd aktif

6. Apa yang dimaksud dengan matriks SWOT?


SWOT merupak metode untuk menganalisis
Internal : streng dan weakness
Eksternal : opportunity dan threat
Streng : merupakan suatu kelebihan yg bersifat khas. Harus dioptimalkan
Weakness : merupaka kekurangan yg bersifat khas dan negatif yg jk diatasi bisa unt
mencapai tujuan. Harus segera dibenahi
Opportunity : suatu peluang terutama dlm masyarakat, bersifat positif. Harus
dimanfaatkan
Threat : ancaman atau kendala yang bersifat negatif jk diatasi bs mncapai tujuan. Harus
diantisipasi
Internal/eksternal opportunity Threath
Strength Comparative advantage Mobilization
Weakness Divestment / investment Damage control
S : bisa mmbuat kebijakan
W : kematian tdk terdokumentasi
O : dukungan dari masyarakat / instansi
T : registrasi tdk berjalan dgn baik

7. Bagaimana sistem registrasi kematian?


Seperti suatu landasan yg hrs diperoleh msg2 daerah yg nnti berfungsi untuk penentuan
kebijakan.
Pentingnya karena nnti bs mengetahui kualitas dan kuantitas suatu daerah
Dasar hukum :
- UUD NO.23 thn 2006 ttg penyelenggaraan administrasi kependudukan
- PP no. 37 thn 2007 ttg pelaksanaan UUD no.23 thn 2006
- Perpres no. 25 thn 2008 ttg tatacara dan persyaratan pendaftaran penduduk dan
pencatatan sipil
- UUD no. 24 thn 2013 ttg perubahan atas UUD no.23 thn 2006

8. Bagaimana cara menerapkan analisa SWOT sebagai bahan perencanaan penetapan


kebijakan yang baik?

Internal/eksternal opportunity Threath


Strength Comparative advantage Mobilization
Weakness Divestment / investment Damage control

9. Indikator masalah kesehatan masyarakat


10. Memahami analisis kebijakan
11. Memahami swot anlisis
12. Memahami kebijakan-kebijakan kesehatan
13. Yg harus diperhatikan dlm menyusun kebijakan

STEP 4

angka kesakitan dan


kematian tinggi (masalah
kesehatan)

Perencanaan penetapan
kebijakan baru
STEP 7
1. Apa yang dimaksud dengan kebijakan kesehatan?
 Definisi

Kebijakan kesehatan adalah aturan tertulis yang merupakan keputusan formal


organisasi, yang bersifat mengikat, yang mengatur perilaku dengan tujuan untuk
menciptakan tatanilai baru dalam masyarakat dalam bidang kesehatan
http://www.kebijakankesehatan.co.cc/2009/09/pengertian-kebijakan.

 Tujuan

Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat melalui


upaya kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan
(promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan
pemulihan kesehatan (rehabilitatif) secara menyeluruh, terpadu, dan
berkesinambungan.

- Definisi : proses penyelenggaran penelitian utk analisis trhdp masalah2 sosial yg


bersifat fundamental yg bertujuan utk membantu pengambilan kebijakan utk
memecahkan masalah dg jalan menyediakan rekomendasi yg berorientasi pd
tindakan/tingkah laku pragmatic dmn hasil penelitiannya punya applicabilitas dlm
rangka memecahkan mslh social
- Ann Majchrwk (1984) mendefinisikan penelitian kebijakan sebagai proses
penyelenggaraan penelitian untuk mendukung kebijakan atau analisis terhadap
masalah-masalah sosial yang bersifat fundamental secara teratur untuk membantu
pengambil kebijakan memecahkan masalah dengan jalan menyediakan
rekomendasi yang berorientasi pada tindakan atau tingkah laku pragmatik.
Sudarwan Danim. Pengantar Studi Penelitian Kebijakan. 1997.

2. Apa saja syarat utama dalam penentuan kebijakan?

3. Bagaimana langkah-langkah membuat kebijakan?


 Penggalangan kemitraan lintas sektor
 Peningkatan pengawasan dan akuntabilitas
 Peningkatan kemampuan daerah
 Pemberdayaan masyarakat dan swasta
 Pengembangan sumber daya kesehatan
 Pelaksanaan upaya kesehatan
Prosesnya, adalah:
1) perumusan masalah
2) peramalan
3) rekomendasi kebijakan
4) implementasi kebijakan
5) monitoring kebijakan
o evaluasi
Pengantar Administrasi Kesehatan Edisi Ketiga, Azrul Azwar

Adapun proses perumusan kebijakan adalah : identifikasi masalah, penentuan kriteria,


identifikasi altematif kebijakan, evaluasi altematif kebijakan menetukan altematif kebijakan.
a. Identifikasi Masalah; pada tahap ini dilakukan pengumpulan sebanyak-banyaknya
informasi tentang suatu masalah/isu yang berkaitan dengan kebijakan. Informasi
dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti indikator sosial, data sensus, laporan-
laporan survey, jurnal, koran, laporan/usulan masyarakat, atau dilakukan dengan cara
melakukan wawancara langsung terhadap sumber masalah. Pertanyaan-pertanyaan
yang paling penting untuk dijawab dalam tahap ini adalah : Apakah isu itu benar-
benar merupakan masalah ? Siapakah sasarannya ? Apa alasannya atau buktinya ?
Apakah masalah tersebut sangat mendesak ?Apakah akibat negatif yang
signifikan bila masalah itu tidak segera diintervensi ? Jawaban terhadap pertanyaan-
pertanyaan tersebut membuat para perumus kebijakan tidak hanya berfikir lebih
rasional tetapi lebih etis.
b. Penentuan Kriteria; pada tahap ini adalah penentuan prioritas masalah yang akan
segera dipecahkan melalui berbagai kriteria, pertimbangan logis dan
rasional. Pertanyaan-pertanyaan penting pada tahap ini adalah : Apa yang seharusnya
menjadi tujuan jangka panjang (goals) dan jangka pendek (objectives) atau targetnya
? Apakah hubungan antara tujuan-tujuan tersebut dengan masalah yang perlu
dipecahkan sudah logis ? Apabila ya, bagaimana mengangkat masalah tersebut secara
persuasif ke suatu forum agenda kebijakan publik supaya mendapat perhatian yang
luas dan serius ? Oleh sebab itu masalah yang disusulkan harus didasarkan pada
informasi atau data yang bebas dari rekayasa (data riil dan pasti)
c. Identifikasi Alternatif Kebijakan; Apabila masalah tersebut telah disetujui untuk
dipecahkan, maka pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijawab adalah sebagai berikut:
Model-model atau teori-teori apa yang mampu mengidentifikasi faktor-faktor
penyebab, dan berdasarkan analisis tersebut, selanjutnya dikembangkan alternatif-
alternatif kebijakan. Pertanyaan penting yang harus dijawab daIam tahap ini adalah
apakah ada hubungan logis antara setiap alternatif dengan tujuan yang hendak
dicapai?
d. Evaluasi Alternatif Kebijakan; Menurut Quade ( dalam Keban, 2004 : 66), evaluasi
atau seleksi alternatif kebijakan ini merupakan tahap yang sangat vital. Dalam tahap
ini, para perumus kebijakan akan melakukan seleksi dan evaluasi yang
terbaik terhadap alternatif-alternatif untuk diajukan kepada pengambil keputusan
(policy makers). Untuk menyeleksi alternatif kebijakan yang ada secara efektif,
diperlukan kriteria atau standar yang logis dan rasional.
e. Penentuan Alternatif kebijakan; Tujuan dari penentuan alternatif kebijakan ini adalah
agar semua keuntungan dan kerugian, kesulitan dan kemudahan, dampak positif dan
negatif hasil berupa output dan outcome dapat terungkap dengan jelas dan transparan.
Teknik yang paling praktis untuk memilih atau merekomendasikan suatu alternatif
kebijakan adalah dengan menggunakan sistem scoring atau sistem rangking. Perlu
diperhatikan bahwa proses penentuan alternatif kebijakan harus selalu berfikir
rasional, demokratis, dan transparan terhadap semua alternatif yang ada. Mereka yang
memberi penilaian harus benar-benar orang yang memiliki pengalaman dan mencoba
melibatkan semua yang memiliki kepentingan terhadap masalah tersebut.

Islami, Irfan. (2004). Prinsip-Prinsip Perumusan Kebjaksanaan Negara.Jakarta: Bumi Aksara

4. Mengapa kebijakan kesehatan itu penting?

5. Apa sasaran kebijakan kesehatan?

a. Tersedianya berbagai kebijakan dan pedoman, serta hukum kesehatan yang


menunjang pembangunan kesehatan
b. Terbentuk dan terselenggaranya sistem informasi manajemen kesehatan yang
ditunjang oleh sistem informasi manajemen kesehatan daerah
c. Terlaksananya dan termanfaatkannya hasil penelitian dan pengembangan
kesehatan dalam mendukung pembangunan kesehatan
d. Terselenggaranya promosi kesehatan dalam rangka pemberdayaan masyarakat
dan pengembangan perilaku sehat
e. Terselenggaranya advokasi dan pengawasan oleh perorangan, kelompok dan
masyarakat dibidang kesehatan
f. Terselenggaranya sistem surveilans dan kewaspadaan dini serta penanggulangan
kejadian luarbiasa
g. Tersedianya pembiayaan kesehatan yang cukup , adil, berdaya guna dan berhasil
guna
h. Tersedianya tenaga kesehatan yang bermutu secara mencukupi dan distribusinya
merata
Pengantar Administrasi Kesehatan Edisi Ketiga, Azrul Azwar

6. Apa yang dimaksud dengan matriks SWOT?

Matriks SWOT
Pendekatan Kualitatif Matriks SWOT
Pendekatan kualitatif matriks SWOT sebagaimana dikembangkan oleh Kearns menampilkan
delapan kotak, yaitu dua paling atas adalah kotak faktor eksternal (Peluang dan Tantangan)
sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah faktor internal (Kekuatan dan Kelemahan).Empat kotak
lainnya merupakan kotak isu-isu strategis yang timbul sebagai hasil titik pertemua antara faktor-
faktor internal dan eksternal.

Keterangan:
Sel A: Comparative Advantages
Sel ini merupakan pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang sehinggamemberikan
kemungkinan bagi suatu organisasi untuk bisa berkembang lebihcepat.
Sel B: Mobilization
Sel ini merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. Di sini harus dilakukan
upaya mobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untukmemperlunak ancaman
dari luar tersebut, bahkan kemudian merubah ancaman itumenjadi sebuah peluang.
Sel C: Divestment/Investment
Sel ini merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan peluang dari luar.Situasi seperti ini
memberikan suatu pilihan pada situasi yang kabur.Peluangyang tersedia sangat meyakinkan
namun tidak dapat dimanfaatkan karenakekuatan yang ada tidak cukup untuk menggarapnya.
Pilihan keputusan yangdiambil adalah melepas peluang yang ada untuk dimanfaatkan organisasi
lain (divestasi)atau memaksakan menggarap peluang itu (investasi).
Sel D: Damage Control
Sel ini merupaka kondisi yang paling lemahdari semua sel karena merupakanpertemuan antara
kelemahan organisasi dengan ancaman dari luar, dan karenanyakeputusan yang salah akan
membawa bencana yang besar bagi organisasi. Strategiyang harus diambil adalah Damage
Control (mengendalikan kerugian) sehinggatidak menjadi lebih parah dari yang diperkirakan.

7. Bagaimana sistem registrasi kematian?

8. Bagaimana cara menerapkan analisa SWOT sebagai bahan perencanaan penetapan


kebijakan yang baik?
 Teknik analisis SWOT
1. Melakukan Analisis Kekuatan dan Kelemahan organisasi
a. Menetapkan unsur-unsur organisasi yang akan dinilai, terdiri dari
perangkat organisasi dan fungsi organisai
b. Memberi nilai (performance baik/buruk dan
importancepenting/tidak penting) untuk setiap unsur yang akan
dinilai
c. Membuat matrik dari hasil penilaian yang dilakukan
d. Menarik kesimpulan hasil penilaian
2. Melakukan Analisis Kesempatan Organisasi
a. Menetapkan unsur-unsur yang akan dinilaihal2 baru seperti
kebijakan pemerintah
b. Memberi nilai (nilai attractiveness dan nilai success probability
tinggi/rendah) untuk setiap unsur yang akan dinilai
c. Membuat matrik dari hasil penilaian yang dilakukan
d. Menarik kesimpulan hasil penilaian
3. Melakukan Analisis Hambatan Organisasi
a. Menetapkan unsur-unsur organisasi yang akan dinilai, terdiri dari
perangkat organisasi dan fungsi organisai
b. Memberi nilai (nilai probability of occurancesering/jarang dan
nilai seriousness serius/tidak) untuk setiap unsur yang akan
dinilai
c. Membuat matrik dari hasil penilaian yang dilakukan
d. Menarik kesimpulan hasil penilaian

Pengantar Administrasi Kesehatan Edisi Ketiga, Azrul Azwar

9. Indikator masalah kesehatan masyarakat


10. Memahami analisis kebijakan
11. Memahami swot anlisis
 Analisis SWOT
1. Definisi
Yang dimaksud dengan analisis SWOT adalah  suatu cara menganalisis faktor-
faktor internal dan eksternal menjadi langkah-langkah strategi dalam pengoptimalan
usaha yang lebih menguntungkan.

Dalam analisis faktor-faktor internal dan eksternal akan ditentukan aspek-aspek yang
menjadi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), kesempatan (Opportunities),
dan yang menjadi ancaman (Treathment) sebuah organisasi. Dengan begitu akan
dapat ditentukan berbagai kemungkinan alternatif strategi yang dapat dijalankan
(Freddy Rangkuti, 2005:19).

Istilah SWOT dari perkataan :

 Strength (kekuatan)
 Weakness (kelemahan)
 Opportunities (kesempatan)
 Threats (Ancaman)
2. Tujuan
- Untuk menganalisa faktor2 dlm organisasi yg berikan andil thdp
kualitas pelayanan atau suatu komponen serta mempertimbangkan
faktor2 eksternal
- Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman organisasi

3. Manfaat

a. Untuk menganalisa faktor2 dlm organisasi yg berikan andil thdp kualitas


pelayanan atau suatu komponen serta mempertimbangkan faktor2 eksternal
b. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman organisasi

c. Dengan menggunakan kerangka kerja kekuatan dan kelemahan dan


kesempatan ekternal dan ancaman, instrument ini memberikan cara
sederhana untuk memperkirakan cara terbaik untuk melaksanakan sebuah
strategi. Instrumen ini menolong para perencana apa yang bisa dicapai, dan
hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan oleh mereka.

12. Memahami kebijakan-kebijakan kesehatan


1. Macam macam
1. Kebijakan program promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat
 Pengembangan media promosi kesehatan dan teknologi komunikasi,
informasi dan edukasi (KIE)
 Pengembangan upaya kesehatan bersumber masyarakat dan generasi
muda
 Peningkatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat

2. Kebijakan program lingkungan sehat


 Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar
 Pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan
 Pengendalian dampak resiko pencemaran lingkungan
 Pengembangan wilayah sehat

3. Kebijakan program upaya kesehatan


 Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas dan jaringannya
 Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana
puskesmas dan jaringannya
 Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat generik
esensial
 Peningkatan pelayanan kesehatan dasar yang mencakup sekurang-
kurangnya promosi kesehatan, kesehatan ibu dan anak, keluarga
berencana

4. Kebijakan program pelayanan kesehatan


 Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas dan jaringannya
 Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana
puskesmas dan jaringannya
 Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat generik
esensial
 Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan

5. Kebijakan program upaya kesehatan perorangan


 Pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin kelas III RS
 Pembangunan sarana dan parasarana RS di daerah tertinggal secara
selektif
 Perbaikan sarana dan prasarana rumah sakit
 Pengadaan obat dan perbekalan RS
 Peningkatan pelayanan kesehatan rujukan
 Pengembangan pelayanan kedokteran keluarga
 Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan

6. Kebijakan program pencegahan dan pemberantasan penyakit


 Pencegahan dan penanggulangan faktor resiko
 Peningkatan imunisasi
 Penemuan dan tatalaksana penderita
 Peningkatan surveilans epidemologi
 Peningkatan KIE pencegahan dan pemberantasan penyakit

7. Kebijakan program perbaikan gizi masyarakat


 Peningkatan pendidikan gizi
 Penangulangan KEP, anemia gizi besi, GAKI, kurang vitamin A,
kekuarangan zat gizi mikro lainnya
 Penanggulangan gizi lebih
 Peningkatan surveilans gizi
 Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi

8. Kebijakan program sumber daya kesehatan


 Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan
 Peningkatan keterjangkauan harga obat dan perbekalan kesehatan
terutama untuk penduduk miskin
 Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah sakit

9. Kebijakan program kebijakan dan manajemen pembangunan


kesehatan
 Pengkajian dan penyusunan kebijakan
 Pengembangan sistem perencanaan dan pengangaran, pelaksanaan dan
pengendalian, pengawasan dan penyempurnaan administrasi
keuangan, serta hukum kesehatan
 Pengembangan sistem informasi kesehatan
 Pengembangan sistem kesehatan daerah
 Peningkatan jaminan pembiayaan kesehatan

10. Kebijakan program penelitian dan pengembagan kesehatan


 Penelitian dan pengembangan
 Pengembangan tenaga, sarana dan prasarana penelitian
 Penyebarluasan dan pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan
kesehatan
Pengantar epidemiologi budioro

13. Yg harus diperhatikan dlm menyusun kebijakan

Strategikebijakan di indonesia
 Mewujudkan komitmen pembangunan kesehatan
 Meningkatkan pertanggungjawaban dan pertanggunggugatan
 Membina sistem kesehatan dan sistem hukum di bidang kesehatan
 Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan
 Melaksanakan jejaring pembangunan kesehatan
Depkes RI. Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010.

strategi yang perlu dijalankan dalam penyusunan kebijakan menurut Nugroho (2004 : 74 ) adalah
melalui tiga kegiatan pokok, yaitu perumusan kebijakan, implementasi kebijakan, dan evaluasi
kebijakan.

1. Dasar dari sebuah penyusunan kebijakan adalah adanya isu atau masalah publik. Disebut isu
apabila masalahnya bersifat strategis, yakni bersifat mendasar, menyangkut banyak orang,
atau bahkan keselamatan bersama. Biasanya berjangka panjang, tidak bisa diselesaikan oleh
perorangan dan menuntut adanya penyelesaian.
2. Isu tersebut kemudian menggerakkan pemerintah untuk merumuskan kebijakan dalam rangka
menyelesaikan masalah tersebut. Dalam perumusan kebijakan ini dimungkinkan melibatkan
berbagai unsur yang memiliki kepentingan terhadap lsu/masalah tersebut dan nantinya
seluruh keputusannya akan menjadi hukum bagi yang terkait dengan masalah tersebut.
3. Setelah dirumuskan kemudian kebijakan itu dijalankan baik oleh pemerintah, masyarakat,
maupun oleh pemerintah bersama-sama masyarakat.
4. Di dalam proses perumusan, pelaksanaan, dan pasca pelaksanaan diperlukan tindakan evaluasi
sebagai sebuah siklus baru untuk penilaian apakah kebijakan tersebut sudah dirumuskan
dengan baik dan benar serta dijalankan dengan baik dan benar pula.
5. Implementasi kebiiakan bermuara kepada output yang dapat berupa kebijakan itu sendiri
maupun manfaat langsung yang dapat dirasakan oleh masyarakat sebagai pemanfaat.
6. Di dalam jangka panjang kebijakan tersebut menghasilkan outcomedalam bentuk dampak
kebijakan yang diharapkan dapat meningkatkan tujuan yang hendak dicapai dengan
kebijakan tersebut.

Islami, Irfan. (2004). Prinsip-Prinsip Perumusan Kebjaksanaan Negara.Jakarta: Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai