Anda di halaman 1dari 3

Efektifitas dan Efisiensi Pemakaian Pompa

Air
halaman 1 dari 3

Sebagaimana kita ketahui, tidak ada cara yang lebih mudah dan murah untuk melakukan proses
pemindahan air dari satu tempat ke tempat berbeda selain dengan menggunakan pompa.
Kekuatan mendorong air merupakan salah satu kemampuan yang dimiliki mesin tipikal sejenis
pompa untuk bisa mengatasi pekerjaan memindahkan air dalam kondisi dan medan seberat
apapun dengan sangat mudah dan relatif murah.

Pompa merupakan perangkat vital untuk semua model teknik pemipaan yang bertujuan
memindahkan air dari satu tempat ke tempat berbeda. Termasuk memindahkan air dari satu
tangki ke tangki lain sebagaimana model skema pemipaan dua tangki berbeda lokasi ketinggian
yang telah saya deskripsikan di artikel Memasang “Dua” Tangki Air di Rumah.

Lalu, apa yang menjadi permasalahannya? Bukankah persoalan telah terselesaikan begitu setelah
air berhasil diisikan dari tangki bawah ke tangki di area bagian atas rumah?

Sebelumnya, saya pun beranggapan demikian. Ternyata, ada beberapa hal yang terlewatkan,
yaitu batas kekuatan pompa mendistribusikan air terhadap rentang jarak panjang pipa yang harus
dilalui air itu sendiri.

Agar pembahasan tetap pada porsinya, deskripsi mengenai perilaku dan kinerja pompa yang
disampaikan di bawah, merupakan gambaran umum berdasarkan produk tipe pompa sumur
dangkal. Apakah jenis produk pompa berbeda memiliki konsep kerja yang sama, saya belum
mengetahui atau mempelajari kemungkinan tersebut.

Rentang jarak panjang pipa antar tangki


Pada dasarnya, jumlah volume air yang didistribusikan oleh sebuah pompa, disamping kekuatan
pompa, sangat tergantung pada rentang panjang pipa yang melaluinya. Semakin panjang rentang
pipa, semakin kecil volume air yang bisa didistribusikan. Sehingga, kita perlu memerhatikan
jarak panjang pipa yang sebenarnya harus dijelajahi oleh air yang dihisap dan didorong oleh
pompa. Mulai dari awal air memasuki pipa hingga akhirnya sampai di ujung pipa keluaran.

Dalam kasus memindahkan air antar tangki, panjang pipa yang berfungsi untuk menghisap, saya
abaikan. Karena, umumnya, posisi pompa terletak selalu berdekatan dan lebih rendah dari
ketinggian permukaan air dalam tangki. Tidak terjadi keadaan yang membutuhkan kekuatan
pompa untuk menghisap air hingga kedalaman tertentu. Berbeda dengan mendistribusikan /
memindahkan air dari dalam sumur ke tangki, dimana pompa diposisikan harus berada di atas
permukaan air sumur. Jarak ketinggian antara pompa dengan permukaan air sumur, akan sangat
memengaruhi volume air yang bisa berhasil dipindahkan oleh pompa.

Boleh dibilang, hampir setiap produk pompa sumur dangkal bisa diandalkan untuk melakukan
model pekerjaan memindahkan air antar tangki. Namun, kembali lagi, efektifitas jumlah volume
air yang didistribusikan sangat bergantung pada dua hal, yaitu : jarak panjang pipa dan kekuatan
pompa dalam mendistribusikan liter air per menit. Semakin pendek jarak rentang pipa dan
semakin besar kekuatan pompa, maka proses pemindahan air pun berlangsung semakin cepat.

Artinya, dalam kasus mendistribusikan air antara tangki bawah ke tangki atas, selain rentang
jarak panjang pipa, kita juga perlu memperhitungkan jarak ketinggian tangki dengan kekuatan
pompa mendorong air ke dalam tangki. Dengan demikian, posisi letak dimana kita meletakkan
tangki atas di rumah, akan menentukan tingkat efektivitas air yang didistribusikan ke dalam
tangki.

Pada prakteknya, pemasangan tangki air di atas rumah, selalu mengacu pada dua cara : (1)
meletakkan tangki di dak rumah dan (2) meletakkan tangki di menara. Berikut sedikit
penjelasan mengenai kedua situasi tempat instalasi tangki diletakkan :

1. Tempat meletakkan tangki di dak

Jika kita hendak meletakkan tangki di dak, posisi ketinggian memindahkan air antar tangki dari
bawah ke atas, sudah tidak bisa ditawar lagi. Pada rumah dengan tambahan 1 lantai, posisi
ketinggian dak berada di kisaran 7 meter di atas permukaan tanah. Dengan tambahan pipa yang
terpasang secara horisontal, total panjang pipa terpendek yang harus dilalui air hingga akhirnya
keluar di ujung pipa yang terpasang pada tangki atas, berada di kisaran minimal 10 meter.
Bahkan bisa lebih panjang, karena pipa harus terpasang dengan menyesuaikan kondisi bentuk
ruang bangunan dan letak tangki di masing-masing lantai (atas dan bawah).

Untuk mendapatkan efektifitas dan efisiensi kerja pompa mendistribusikan air ke tangki di dak,
adalah dengan menghindari pengisian tangki menggunakan jalur jaringan pipa dalam rumah.
Atau, dengan kata lain, membuat jalur pipa khusus mengisi air dari tangki bawah yang langsung
ditujukan ke arah tangki atas.

2. Tempat meletakkan tangki di menara

Jika kita hendak menggunakan menara, posisi ketinggian tangki bisa disesuaikan lebih fleksibel
dengan kemampuan pompa mendorong air. Jarak ketinggian tangki yang lebih rendah, akan
menghasilkan jarak pipa yang lebih pendek untuk dipasang dari pompa yang diletakkan di atas
permukaan tanah menuju tangki. Selain itu, pompa dan tangki bawah bisa diposisikan tepat
berada di bawah menara. Sehingga, ukuran rentang pipa yang terpasang secara horisontal bisa
semakin diperpendek panjangnya.

Dengan membuat menara untuk menempatkan ketinggian tangki berada di kisaran 4 meter dari
permukaan tanah, total panjang pipa yang harus dilalui air hingga akhirnya keluar di ujung pipa
bisa berada di kisaran maksimal 6 meter saja.

Perbedaan panjang pipa berdasarkan kondisi ruang


Intinya, ada perbedaan struktur fisik bentuk ruang yang harus dilalui pipa antara tangki yang
diletakkan di menara dengan tangki yang diletakkan di dak rumah. Perbedaan inilah yang
memengaruhi jarak panjang pipa. Tangki yang diletakkan di dak, dimana memiliki ketinggian
yang sama persis dengan ketinggian menara sekalipun, akan memiliki jarak pipa lebih panjang.

Itu semua dikarenakan dak selalu merupakan bagian dari bangunan rumah. Semua jalur
pemipaan yang terpasang menuju tangki di dak, akan selalu melalui dan berinteraksi dengan
kondisi fisik ruang dari bangunan rumah. Sehingga, sesingkat apapun jarak yang harus ditempuh
untuk jalur pipa yang hendak dipasang menuju tangki di dak, tetap tidak bisa diposisikan
langsung secara vertikal seperti pipa yang terpasang pada tangki di menara.

Sedangkan menara, meskipun berdiri di fondasi yang sama dengan bangunan rumah, tetap saja
keberadaannya hanya merupakan tambahan. Tidak menyatu dengan kondisi struktur bangunan
yang ada dan dapat diletakkan dimanapun tanpa terikat satu posisi dari bangunan rumah.
Demikian juga dengan pipa yang terpasang pada tangki di menara, akan mengikutinya. Tidak
terpengaruh terhadap kondisi fisik bentuk ruang dari bangunan rumah.

Jadi, dalam kasus letak tangki atas yang paling efektif untuk menampung distribusi air dari
bawah ke atas adalah dengan menggunakan menara air. Biaya lebih besar yang harus dikeluarkan
untuk membangun instalasi tangki air menggunakan menara, akan otomatis tergantikan seiring
berjalannya waktu efektivitas pendistribusian air ke dalam tangki.

Anda mungkin juga menyukai