POKJA ADMEN
Catatan :
Paparan Bab I :
1. SK Jenis Pelayanan yang diminta di EP 1 dapat nilai maksimal bila telah disesuaikan prioritas
2. SK menjalin komunikasi harus menjelaskan media komunikasi yang digunakan
Kriteria 1.1.3 :
Kriteria 1.1.4 :
Saat mengisi fakta dan analisis harus lengkap, jangan mengisi hanya “belum sesuai”.
Untuk survei perdana , bila ada kesalahan redaksi berikan kesempatan untuk memperbaiki. Bila untuk
survei re-akreditasi tidak bisa.
Penggunaan monitoring dan evaluasi disesuaikan dengan regulasi. Referensi PMK 44 tahun 2016.
COntoh lokmin bulanan masuk ke dalam monitoring. Untuk laporan PKP masuk ke dalam laporan
tahunan.
Surveior harus aktif dalam melakukan wawancara. Tuliskan lengkap dalam fakta dan analisis , contoh 8
dari 10 pasien mengetahui jenis pelayanan
Pengulangan EP sifatnya untuk cross sectional. Dan melihat sisi yang berbeda
Surveior admen bisa menitipkan kepada surveior UKM untuk mencross cek dengan masyarakat apakah
sudah pernah mendapatkan informasi
1.2.3 surveior harus memastikan apakah Puskesmas mudah dijangkau atau tidak. Harus mewawancara
pasien dan sasaran .jangan hanya mengandalkan survei yang dilakukan Puskesmas
Untuk jadwal yg sudah bertahun2 dilakukan apakah harus disepakati lagi? Tidak perlu dapat
dibunyikan di panduan, kebijakan, pedoman. Contoh “bila kegiatan sudah lama dilakukan tidak perlu
dibuat kesepakatan ulang, bila ada perubahan baru sebutkan langkah2 seperti apa
Perbandingan dengan KARS bila salah satu regulasi ada boleh tidak harus ada smeua SK, Pedoman,
Panduan, SOP
1.2.4 untuk bukti pelaksanaan kegiatan UKM dan UKP tidak harus semua ada di admen. Bisa konfirmasi
ke surveior UKM dan UKP
1.2.5 masalah spesifik bisa di UKM dan UKP .dibuat analisis PDCA
1.3.1 Kinerja Puskesmasfocus pada penilaian kinerja. Untuk kinerja yg belum tercapai dilakukan upaya
perbaikan
1.3.1 dan 1.3.2.yang dimaksud dengan kinerja Program dan kinerja pelayanan
Apa bedanya dengan investigasi sederhana. Yg membedakan RCA pada KTD dilakukan oleh Tim
Keselamatan Pasien. Sedangkan prosesnya sama.
BAB II
2.1.1 Untuk analisis pendirian Puskesmas sebelum Permenkes 75 tahun 2014 tidak perlu ada. Jadi
diberi nilai 0
Untuk izin dapat dikeluarkan oleh Dinkes. Berbeda-beda di setiap dinkes kab/kota
Rujukan Permenkes No.75 tahun 2014
Terkait ijin alat yang berlaku diperjelas DO nya. Apakah ijin edar atau ijin khusus? Karena di Permenkes
75 sudah.
Bila tidak ada acuan di peraturan perundang2an, dapat ditetapkan oleh pimpinan tertinggi fasilitas.
Struktur organisasi mengacu pada Permenkes 75 tahun 2014, Permenkes 11 tahun 2017, Permenkes 27
tahun 2017
Pak Cahyono :
Cermati tiap elemen penilaian. Pada kriteria 2.3.1 yang diminta adalah ada struktur organisasi yang
ditetapkan oleh Dinkes. Bila belum sesuai nanti tuliskan di rekomendasi
Bagaimana implementasi untuk struktur organisasi direview sedangkan yang menetapkan adalah kapus
Maksud kriteria 2.3.3 ketika struktur organisasi bisa diimplementasikan atau tidak .yg penting dilakukan
kajian dan ada usulan dari Puskesmas.
2.3.4. EP 1 masukan untuk mensinkronkan dengan pengertian penanggung jawab upaya dengan
Permenkes 75
2.3.5. sudah jelas untuk orientasi bukan hanya untuk karyawan namun juga pimpinan baru.
2.3.7 untuk pencatatan dan pelaporan karena belum ada regulasi dari Kemenkes sehingga Kapus boleh
menetapkan sendiri
Untuk uraian tugas, wewenang, dan tanggung jawab bisa merujuk pada Perka BKN Nomor 12 Tahun
2011.
Bentuk memfasilitasi pemberdayaan misalnya fasilitasi SMD, MMD, konsultasi saat pembangunan fisik,
fasilitasi posyandu, Posbindu
2.3.9.1 Untuk penilaian akuntabilitas Kepala Puskesmas terhadap kinerja Penanggung Jawab Upaya dan
Koordinator
2.3.9.2. Pendelegasian wewenang yang dimaksud di EP adalah yang terkait manajerial/struktural
2.3.10. Peran disepakati bersama kemudian baru ditetapkan. Sebaiknya yang menetapkan adalah
Camat.
2.3.12 semua bentuk komunikasi internal yang ada di Puskesmas ditetapkan, disusun SOP, kemudian
diimplementasikan. Contoh lihat bukti koordinasi lewat WA, lewat lokmin.
2.3.17 EP. 1 Data dan informasi yang disediakan oleh Puskesmas data dasar, data medis, data untuk
dilaporkan kepada masyarakat, dll
BAB III
Rekam implementasi jangan hanya foto2. Tapi harus ada notulen lengkap.
Monitoring dan evaluasi sama dalam hal membandingkan antara target dan capaian.
Yang membedakan monitoring dilakukan pada saat proses berlangsung sedangkan evaluasi dilakukan di
akhir.
PDCA adalah continoues quality improvement cycle. PDCA bisa dilakukan setelah ada kegiatan
monitoring dan evaluasi
Masukan bisa diterima dengan berbagai macam cara. Namun harus sinkron anatra yang ditetapkan di
kebijakan dengan SOP.