Oleh
1|Page
DAFTAR ISI
Sampul.......................................................................................................................... 1
Daftar isi....................................................................................................................... 2
Kata pengantar............................................................................................................. 3
Bab I Pendahuluan....................................................................................................... 4
a. latar belakang............................................................................................... 4
b. rumusan masalah.......................................................................................... 4
c. tujuan dan manfaat....................................................................................... 4
Bab II Pembahasan....................................................................................................... 5
1. Pengertian gerakan massa batuan dan longsoran............................................. 5
2. Menjelaskan tipe-tipe gerakan massa batuan................................................... 5
3. Menjelaskan jenis-jenis gerakan tanah dan mekanisasi terjadinya.................. 8
4. Penyebab dan proses terjadinya gerakan tanah................................................ 8
5. Mekanisme pemicu gerakan tanah................................................................... 8
Penutup....................................................................................................................... 10
kesimpulan...................................................................................................... 10
saran................................................................................................................ 10
Daftar pustaka............................................................................................................. 11
2|Page
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Gerak massa batuan dan
longsoran ini dengan baik meskipun banyak kekurangan di dalamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita dan dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan terhadap makalah yang telah kami buat demi
perbaikan di masa depan.
penulis
3|Page
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Gerakan Massa Batuan (Mass Wasting atau Mass Movement) yaitu perpindahan/gerakan
massa batuan/tanah yang ada di lereng oleh pengaruh gaya berat (gravitasi) atau kejenuhan
massa air.
Longsoran (slides)
Longsoran adalah gerakan material pembentuk lereng yang diakibatkan oleh terjadinya
kegagalan geser, di sepanjang satu atau lebih bidang longsor. Massa tanah yang bergerak bisa
menyatu atau terpecah-pecah. Longsoran juga terbagi menjadi beberapa jenis diantaranya
adalah longsor rotasi, longsor translasi, dan kelongsoran blok.
B. Rumusan masalah
4|Page
BAB II
PEMBAHASAN
Gerakan Massa Batuan (Mass Wasting atau Mass Movement) yaitu perpindahan/gerakan
massa batuan/tanah yang ada di lereng oleh pengaruh gaya berat (gravitasi) atau kejenuhan
massa air.
Terjadi pada lereng yang labil, yaitu lereng yang gaya menarik (shear strees)nya > gaya
menahan (shear strenght). Untuk lereng stabil (shear strenght) > shear (stress) tidak terjadi
gerakan massa batuan.
Gerakan tanah adalah suatu konsekuensi fenomena dinamis alam untuk mencapai kondisi
baru akibat gangguan keseimbangan lereng yang terjadi, baik secara alamiah maupun akibat
ulah manusia. Gerakan tanah akan terjadi pada suatu lereng, jika ada keadaan
ketidakseimbangan yang menyebabkan terjadinya suatu proses mekanis, mengakibatkan
sebagian dari lereng tersebut bergerak mengikuti gaya gravitasi, dan selanjutnya setelah
terjadi longsor, lereng akan seimbang atau stabil kembali. Jadi longsor merupakan pergerakan
massa tanah atau batuan menuruni lereng mengikuti gaya gravitasi akibat terganggunya
kestabilan lereng. Apabila massa yang bergerak pada lereng ini didominasi oleh tanah dan
gerakannya melalui suatu bidang pada lereng, baik berupa bidang miring maupun lengkung,
maka proses pergerakan tersebut disebut sebagai longsoran tanah.
Longsoran adalah gerakan material pembentuk lereng yang diakibatkan oleh terjadinya
kegagalan geser, di sepanjang satu atau lebih bidang longsor. Massa tanah yang bergerak bisa
menyatu atau terpecah-pecah. Longsoran juga terbagi menjadi beberapa jenis diantaranya
adalah longsor rotasi, longsor translasi, dan kelongsoran blok.
Gerakan tanah diklasifikasikan berdasarkan macam atau tipe gerakan, macam material yang
bergerak, dan kecepatan gerakan. Dari dasar klasifikasi tersebut, Highway Research Board
Lanslide Committee (1958) membagi gerakan tanah menjadi:
5|Page
Suatu massa batuan yang terjatuh kebawah karena terlepas dari batuan
induknya. Terjadi pada tebing- tebing yang terjal serta gerakannya ekstrim cepat. Dapat
terjadi karena:
Sama seperti rock fall, hanya saja yang jatuh adalah massa tanah. Gerakannya sangat cepat.
Sama halnya seperti rockfall dan soil fall, hanya saja yang jatuh berupa massa rombakan.
Gerakannya cepat.
4. Nendatan (Slump)
Gerakan yang terputus- putus atau tersendat- sendat dari massa tanah atau batuan ke arah
bawah dalam jarak yang relatif pandek, melalui bidang lengkung dengan kecepatan ekstrim
lambat sampai agak cepat (moderate).
Sesuai dengan prosesnya yang terputus- putus sehingga mempunyai lebih dari satu bidang
longsor yang kurang lebih sejajar atau searah satu sama lain.
5. Blok glide
Gerakan turun ke bawah dari massa tanah atau batuan yang berupa blok dengan kecepatan
lambat sampai agak cepat. Blok yang turun dapat disebabkan atau dibatasi oleh sesar atau
kekar.
Gerakan massa batuan kearah bawah yang biasanya melalui bidang perlapisan, rekahan, dan
bidang sesar. Dalam hal ini kemiringan lereng searah dengan kemiringan perlapisan batuan.
Lapisan batuan yang dapat bertindak sebagai bidang longsor adalah batuan yang berukuran
sangat halus (lempung, tuf- halus, napal dan sebagainya). Kecepatannya amat lambat sampai
cepat.
6|Page
7. Longsoran bahan rombakan (Debris slide)
Gerakan massa tanah atau hasil pelapukan batuan melalui bidang longsor yang relatif turun
secara meluncur atau menggelinding. Bidang longsor merupakan bidang batas antara tanah
dengan batuan induknya.
Gerakan dari massa tanah secara mengalir dengan kecepatan lambat sampai cepat. Material
(massa) tanah yang sangat plastis biasanya dengan kecepatan lambat sampai cepat dan
lumpur dengan kecepatan sangat lambat, sehingga ada yang disebut aliran tanah cepat dan
lambat. Faktor kandungan air sangat penting.
Gerakan secara mengalir dari massa batuan berupa fragmen- fragmen dengan kecepatan
ekstrim cepat dan kering. Macam aliran batuan, misalnya rockfall avalanche. Massa yang
bergerak sangat luas, baik berupa longsoran ataupun rutuhan batuan, akan bergerak dengan
kecepatan ekstrim cepat.
Gerakan dari massa pasir secara mengalir dengan kecepatan capat sampai sangat lambat
dalam keadaan kering
Aliran loes kering, massa yang mengalir berupa loes yang sangat kering biasanya disebabkan
oleh gempa bumi. Kecepatan aliran ekstrim cepat.
Gerakan bahan rombakan dalam keadaan agak basah dengan kecepatan sangat cepat sampai
ekstrim cepat.
Seperti sand run, hanya saja disini dalam keadaan basah. Kalau materialnya yang
mengalir berupa pasir disebut sand flow, sedangkan jika berupa lumpur disebut dengan silt
flow. Kecepatan alirannya cepat sampai sangat cepat.
7|Page
D. Jenis dan mekanisme gerakan
Varnes (1978) membuat klasifikasi jenis gerakan massa tanah/ batuan dapat berdasarkan mekanisme
gerakan serta tipe material yang bergerak .Sementara itu, Karnawati (1996) menyusun klasifikasi
gerakan massa tersebut, maka tinjauan dan analsis geologi terhadap penyebab dan mekanisme suatu
E. Penyebab Gerakan
Karnawati (2005) menjelaskan bahwa penyebab gerakan massa tanah/ batuan dapat dibedakan
menjadi penyebab yang merupakan faktor kontrol dan merupakan proses pemicu gerakan
Faktor kontrol merupakan faktor-faktor yang membuat kondisi suatu lereng menjadi rentan atau siap
bergerak meliputi kondisi morfologi, stratigrafi (jenis batuan serta hubungannya dengan batuan yang
Lain di sekitarnya), struktur geologi, geohidrologi dan penggunaan lahan. Faktor pemicu gerakan
merupakan proses-proses yang mengubah suatu lereng dari kondisi rentan atau siap bergerak menjadi
dalam kondisi kritis dan akhirnya bergerak.Umumnya proses tersebut meliputi proses infiltrasi
hujan, getaran gempa bumi ataupun kendaraan/ alat berat, serta aktivitas manusia yang
Geomorfologi
Geologi
Tanah
Hidrogeologi
8|Page
STABIL KRITIS
Getaran
Aktivitas manusia
Mekanisme gerakan
Berdasarkan analisis morfologi dan korelasi antar lubang bor dapat didentifikasi bahwa gerakan
massa batuan terjadi dengan mekanisme luncuran. Bentuk geometri luncuran batuan tersebut adalah
berbentuk baji dengan volume luncuran diperkirakan mencapai 140 000 m3. Bidang luncur batuan
yang terbentuk ini berpotongan dengan bidang perlapisan batupasir tufan – batulempung tufan yang
berarah N 210oE dengan kemiringanperlapisan sekitar 10o. Bidang luncur ini juga merupakan bidang
kontak antara zona batuan yang telah lapuk lanjut hingga menengah (Nilai SPT 20 s/d40) dengan zona
batuan yang masih segar atau lapuk ringan (nilai SPT > 60).
9|Page
PENUTUP
Kesimpulan
Gerakan tanah adalah suatu konsekuensi fenomena dinamis alam untuk mencapai kondisi
baru akibat gangguan keseimbangan lereng yang terjadi, baik secara alamiah maupun akibat
ulah manusia. Gerakan tanah akan terjadi pada suatu lereng, jika ada keadaan
ketidakseimbangan yang menyebabkan terjadinya suatu proses mekanis, mengakibatkan
sebagian dari lereng tersebut bergerak mengikuti gaya gravitasi, dan selanjutnya setelah
terjadi longsor, lereng akan seimbang atau stabil kembali. Jadi longsor merupakan pergerakan
massa tanah atau batuan menuruni lereng mengikuti gaya gravitasi akibat terganggunya
kestabilan lereng. Apabila massa yang bergerak pada lereng ini didominasi oleh tanah dan
gerakannya melalui suatu bidang pada lereng, baik berupa bidang miring maupun lengkung,
maka proses pergerakan tersebut disebut sebagai longsoran tanah.
Saran
Dengan pembaca mengetahui beberapa ilmu mengenai gerak masaa batuan dan longsoran di
harapkan pembaca dapat mengamalkan ilmu tersebut dalam kehidupan sehari hari .
10 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
www.gerbangilmu.com
www.ilmudasardanteknik.com
11 | P a g e