Anda di halaman 1dari 1

B.

Hakikat Metode Analisis dan Sintesis

1. Hakikat Metode Analisis

Analisis pada akhirnya dimaknai sebagai kegiatan berpikir yang melakukan perincian terhadap istilah-
istilah atau pernyataanpernyataan ke dalam bagian-bagiannya agar dapat menangkap makna yang
dikandungnya atau memahami komponen terlebih dahulu kemudian menguraikan komponen. Berkaitan
dengan itu, penalaran merupakan suatu kegiatan berpikir yang menyandarkan diri kepada suatu analisis
dan kerangka berpikir yang dipergunakan untuk analisis tersebut adalah logika penalaran yang
bersangkutan. Jadi tidak salah kalau ada yang menyatakan bahwa analisis adalah gerbang logika.

2. Hakikat Metode Sintesis

Sintesis diartikan sebagai komposisi atau kombinasi bagian-bagian atau elemen-elemen yang
membentuk satu kesatuan. Selain itu, sintesis juga diartikan sebagai kombinasi konsep yang berlainan
menjadi satu secara koheren, dan penalaran induktif atau kombinasi dialektika dari tesis dan antitesis
untuk memperoleh kebenaran yang lebih tinggi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003) sintesis
diartikan sebagai “paduan berbagai pengertian atau hal sehingga merupakan kesatuan yang selaras atau
penentuan hukum yang umum berdasarkan hukum yang khusus.” Pengertian ini sejalan dengan
pendapat Kattsoff (1986) yang menyatakan bahwa maksud sintesis yang utama adalah mengumpulkan
semua pengetahuan yang dapat diperoleh untuk menyusun suatu pandangan dunia. Dalam perspektif
lain “sintesis” merupakan kemampuan seseorang dalam mengaitkan dan menyatakan berbagai elemen
dan unsur pengetahuan yang ada sehingga terbentuk pola baru yang lebih menyeluruh. Kata kerja
operasional yang dapat digunakan adalah mengategorikan, mengombinasikan, menyusun, mengarang,
menciptakan, mendesain, menjelaskan, mengubah, mengorganisasi, merencanakan, menyusun kembali,
menghubungkan, merevisi, menyimpulkan, menceritakan, menuliskan, mengatur.

Anda mungkin juga menyukai